Anda di halaman 1dari 107

KOMUNITAS MEDIA

KM FMIPA UGM

Ruang, Cinta, dan Milan


kumpulan puisi pilihan karya Mahasiswa dan Mahasiswi

FMIPA Universitas Gadajah Mada


KOMUNITAS MEDIA
KM FMIPA UGM

Ruang, Cinta, dan Milan


kumpulan puisi pilihan karya Mahasiswa dan Mahasiswi

FMIPA Universitas Gadajah Mada

Official Account Mipa Menulis : @kqa1276e


RUANG, CINTA, DAN MILAN
Kumpulan Puisi Mahasiswa FMIPA UGM

KOMUNITAS MEDIA KM FMIPA UGM

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Sekip Utara BLS 21 Yogyakarta 55281. Yogyakarta

Penanggung Jawab: Komunitas Media

Desain Sampul : Komunitas Media

Penyunting Naskah: Admin Official Account Mipa Menulis

Kami berlindnung kepada Tuhan YME

Jadi hak cipta dilindungiNya

Buku ini tidak diperjualbelikan

Kalau ada yang memperjualbelikan

Harap uangnya disedekahin


Kini Aku Lahir

Sejak itu, tanpa suara, dia lahir dari rongga-rongga hati, sela ubun-
ubun, dan sudut dua mata yang berkelopak lentik. Memunculkan batang
hidungnya dari hati yang terbuka, imajinasi, dan setiapkedipan yang
bicara. Kini Aku Lahir, dengan penuh keterbukaan, kecerdasan, dan
kelembutan. Aku ingin selalu hidup, bagaimana- pun keadaannya,
entah dalam keadaan hidup maupun tak hidup. Sebab, itulah yang
menjadi setiap jawaban dari sebagian besar kata mengapa. Mengapa
Aku Lahir, kekasih?

Mipa Menulis, 2016


RUANG
Bagaimana menikmati segala sesuatunya tanpa ada jarak

yang mesti kita kalkulasikan. Kemudian kamu tinggal

memahami, harus bergerak dengan gaya seperti apa


Puisi

Izza, Matematika 2014

Apalah arti sebuah puisi

Hanya untaian kata tanpa arti

Yang ruh dan jiwanya tidak di sini

Ya,puisi hanyalah benda mati

Hingga ruh-ruh hitam perasaanmu menguasai

Menjelma makhluk yang kejam tak terperi

Mengoyak batinmu dengan sebilah pedang yang kau sebut puisi

Darah lukamu mengucur

Lalu perasaanmu tertawa mengakhiri

Dengan satu tusukan tepat di jantung dan ia pun pergi

Meninggalkan kau dan puisi

Kau menangis terisak

Meratapi batinmu yang koyak

Menyumpahi dan berteriak

Menyumpahi puisi yang bahkan tak mampu menjawab


Anak Senja
Reliusman Dachi, Fisika 13

Senja di sore
Seorang bayi hendak melihat dunia
di lebat keringat ibunya
yang dihujani kelelahan

Sang ibu terus berjuang


Berharap anaknya bisa lahir
Lahir sebagai pejuang
-anak pejuang-pemikir

Sang bayi mungil


Perlahan Kepalanya mulai keluar
Matanya terbuka
dilihatnya sekelilingnya : cemar
Telinganya mendengar
mendengar longlongan kebohongan
Hidungnya mencium
mencium rapi bau busuk di antara manusia
yang terjalin pada benang-benang safari

Dia menangis
Dia menjerit
Dia malu
Malu melihat manusia rakus
di kerontang lumbung negeri ini
malu melihat manusia yang berdua rupa
seperti buas dan tamak. Amboy

Dia enggan
enggan merayap di kulit jangat bumi
yang dierami selimut kemunafikan
enggan melihat mekar kebun penindasan
enggan kepada rakus

Dia bersedih
matanya gemercik kabut

Dia malu
matanya terkatup
Perlahan
Dia sebut-sebut nama ibunya
dengan irama ampunan

Dia tidak mau melihat manusia - manusia dua rupa


seperti Srigala dan Kucing hutan di lukisan bendera yang luntur

Akhirnya
Pada gelegar pecah sawah
di urat-urat wajahnya
yang meneteskan getah sedih air pancur
dan muak racun lumpur
Dia kembali ke rahim ibunya
diantara daun-daun yang hanyut terkait reranting
Disgusting World
S.H. Elins 13

In the world that never stop talking


You are wrong if you are different
You are wrong if you are not one of them
You are wrong if you try to listen to the unheard

In the world that tell you what to do


Single story is more compelling than objective analysis
Comfortability is more precious than right to believe
What people say is more important than humanity

To the world I don't belong to


Please stop talking and listen with your own ears
Please be human and see with your own eyes
I am here, in hell that they call heaven

------ ------

Dramatisasi Dunia
Raihan Wira D, Kimia 2015

Sejenak menenangkan sebuah kata


Sejenak menumpahkan cerita
Sejenak membaca memori lama
Sejenak meringkas waktu yang lama
Sejak zaman berubah
Sejak pembelajaran semakin berubah
Tidak ada yang bisa diubah
Selagi zaman yang mengundah

Drama ini
Adalah dunia yang tinggi
Dunia yang beropini
Dunia yang memulai mati

Tak pernah melepaskan


Sejauh jarak yang dirasakan
Berbagai buku mengundang perasaan
Untuk sebuah kesan

------ ------

Penyakit Jiwa
R.D, Fisika 2013

W=F.s

F menunjukkan hal-hal yang kamu lakukan dalam mempertahan- kan


hidupmu

s menunjukan sejauh mana anda telah melakukan usaha W.


jika tidak ada perubahan terhadap apa yang kamu lakukan (me-
ningkat) maka sama aja anda TIDAK melakukan apa-apa, dalam hal
ini W=0

inilah penyakit jiwa yang dikatakan oleh Einstein. Beliau mengata-kan


bahwa penyakit jiwa itu merupakan suatu penyakit yang membuat
manusia melakukan hal yang sama secara berulang-ulangdan
mengharapkan hal yang berbeda.

Jadi, jika kamu tergolong kelompok orang yang melakukan hal yang
sama secara berulang-ulang (tanpa ada perubahan) dan mengharapkan
hal yang berbeda, maka Einstein menamakan kamu sebagai manusia
yang mengidap "Penyakit Jiwa"

------ ------

Yang Tak Sanggup Hadir


Geni, Fisika 2015

Kala surya tenggelam pada senja di ufuk dalam suasana itu


Kuteringat akan mentari yang terbit menyapaku pagi ini
Hujan rintik mendentingkan alunan simfoni indah bersahutan pada
orkestra sang raja kodok
Jemari ini berdenting menantikan sosok elok nan rupawan di balikhujan
itu
Namun sayang, gundah melanda kala hari tak sanggup lagi me-
nampakkan sosok elok yang kumaksud

------ ------
Tulisan di Hari Wanita Sedunia

AL, Kimia 14

Untuk seluruh wanita di dunia.


Hebat sekali bukan.?
Betapa berharganya dikau sampai seluruh dunia membuat per-
ingatannya.
Namun, apa sebenarnya makna dibalik peringatan ini?
Apakah untuk menguak kembali paham feminisme?
Untuk menyuarakan kembali hak persamaan gender kah?
Atau untuk menelisik kasus kasus kekerasan yang terjadi pada wanita?
Apa pun itu, maknailah ini sebagai hari yang spesial,
Ya sadarilah bahwa dikau memang special, mau kau sebagai ibu, wanita
karir, apa pun itu, kau lah tiang pembangun generasi :)
Jadilah wanita cerdas dan terus berkarya, hey Wanita :)
Selamat Hari Wanita Sedunia

------ ------

Nanti
Fian, Kimia 14

Semua menanti
gerhana esok hari
Kejadian yang jarang terjadi
Semua orang sangat menanti

Waktu di mana sang mentari


Sementara tak berseri
Esok waktu untuk nyepi
Mencari kedamaian diri

Mencari gambaran diri


Sunyi
Sepi
Menepi

------ ------

Teruntuk bagian dari keluarga mipa (Alm. Erma)

Arifah Trijayanti, Kimia 2014

Kita mana tau ?


Wajah yang dulu tidak saling kenal
Lalu melewati selingan hari kita
Hingga perjuangan melewati waktu pada gesek bangku kuliah
menghadirkan keluarga
Lingkaran di batas selasar yang mungkin abadi mampu merangkai masa
untuk kita
Keramik musholla yang setia menyediakan diri untuk kita sujud
menjadikan (kau) yang aku sebut "kita" masih tetap ada
Siapa yang tau ?
Waktu terlalu keras pada dunia, apa juga pada (kau) kawan ?
Suara sapa itu mungkin pudar perlahan
Senyum diwajah itu mungkin hilang
Tapi kita abadi. Ya selamat jalan kawan.
Tuhan tau tempat terbaikmu.
Langit Gerhana Matahari dan Bulan
Raihan Wira D, Kimia 2015

Jarak merubah kita


Dengan tulisan sejarah manusia
Pada bertanya-tanya
Maha Agung Sang Pencipta

Setia kepada kebesaran-Nya


Mengundang rasa kagum dan syukur atas karunia-Nya
Sejahtera kepada ciptaan-Nya
Untuk berguna dan menjelaskan segalanya

Saya tidak bisa bertahan lama


Dengan langkanya hari kepada gerhana
Hingga terbatas, bak permata
Yang bentuknya dan pembuatan alami yang lama

Dengan bergantinya waktu dan kelam


Bak gerhana rembulan
Menangis dengan gelapnya malam
Menangis dengan iringan

Bak sang surya menyelam


Ke dalam keharmonisan
Dengan menghilangkan kesunyian
Terhadap bulan, dan matahari

Jangan Hisap Uang Mahasiswa (Rakyat)

R.D, Fisika 2013

Sekarang banyak Lembaga Mahasiswa yang hanya menghabiskan


Uang Mahasiswa (Rakyat) dengan berbagai event. Banyak Lembaga
yang seakan hanya milik golongan tertentu saja. Tidak bisa menjadi
wadah dan Rumah bersama. Tidak bisa menjadi Lembaga yang
mengakomodir semua kepentingan. Berjuang sesuai keinginan pribadi
dan golongan. Tidak melibatkan banyak pihak. Tidak mengedepankan
partisipasi aktif dari publik. Sehingga, Lembaga tersebut dicap
sebagai Lembaga elitis. BENAR.
LEMBAGA ELITIS.
Lembaga Event!
Badan Elit Mahasiswa.
Badan Event Mahasiswa!

Seharusnya Lembaga yang ada menjadi wadah berkumpul-berjuang


bersama dalam mencapai cita-cita yang mulia. Tapi nyatanya TIDAK!
Bergerak sendiri, tanpa melibatkan pihak yang diperjuangkan.
Hal ini bukan berarti Lembaga tidak penting. Bukan berarti hal ini
mendukung suatu sikap "Bubarkan Lembaga" tersebut. Namun, di luar
itu semua, hendaknya ini menjadi evaluasi bagi lembaga- lembaga
yang ada.
Jadilah Lembaga yangg bisa mengakomodir segala kepentingan.
Jadilah Lembaga yang bisa menyatukan kekuatan yang ada dalam
berjuang.
Jangan jadi Lembaga elitis.
Jangan jadi Lembaga PENGHABIS UANG MAHASISWA
(RAKYAT) dengan eventmu yang TIDAK JELAS!

------ ------

Senja Tak Akan Lama


Oleh : Mahasiswi Statistika 2014

Sesungguhnya senja tak akan lama


Selayaknya pula sebuah perpisahan adalah awal pertemuan
Apa yang ditakutkan adalah sebuah kewajaran
Namun, apa yg akan dilakukan adalah sebuah kepentingan
Sekali lagi, senja tak akan lama
Pergi kali ini pun sama, diri ini akan segera kembali
Kembali bertemu
Kembali dan saling mengisi janji
Selamat malam kasih,
Senja tak akan lama
------ ------

Kembali : tunggu
Anak Pertama Ibu, Geofisika 15

Penguasa itu adalah waktu.

Pengendali rasa rindu yang mencekam. Penggores luka yang cukup

dalam. Namun, ia juga obat yang paling ampuh. Hanya waktu yang
mampu memahamiku, hanya waktu yang sedang kunanti. Waktu

untuk kembali ke pelukan-mu. Bukan pelukan Tuhan, namun tangan

Tuhan yang berharga. Iya. Aku menunggu waktu untuk kembali ke

pelukanmu Ibu, karena kekecewaan ini belum mampu ku bersihkan.

------ ------

Hidup dan Mimpi


Amrullah, Kimia 2013

Hidupku seperti ombak di laut


Gelombang yang selalu menggulung-gulung
Yang kapan berhenti dihadapan pasir putih yang indah
Dan disanalah terdapat mimpi yang indah

------ ------

Perempuan
Oleh : TNH, Kimia 2013

Tentang cinta diam-diam itu, mereka sering mengatakan, Katakan


saja!
Ya, mudah mengatakannya, sulit mempraktekkannya. Bertanya- tanya
risikonya. Kalau ternyata kamu tidak memiliki perasaan yang sama,
apa kita masih bisa seperti ini, sedekat ini? Karena kalau tidak, lebih
baik aku tidak mengatakannya. Biar seperti ini saja.
Perihal makna dari menunggu. Begitulah, ia sebut dirinya atas nama
perempuan.
GAGAL
FA, Kimia 2013

Gagal.. adalah suatu hal yg lumrah


Yg terkadang membuat kita menyerah
Karena kekecewaan yg parah

Ah.. memang gagal itu menyakitkan


Namun dengan itu kita dapat pelajaran
Bahwa hidup tidak sekedar kebahagiaan
Apalagi hanya kesenangan

Kata orang di sekitar kita


Gagal adalah berhasil yg tertunda
Mari habiskan jatah gagal kita
Selama kita masih di usia muda

------ ------

Curhatan seorang gadis yang susah untuk puitis


Bertahan dan berjuang dirantau orang untuk sebuah cita-cita
SEP, Kimia 2015

Mama
Suara hatiku berteriak ingin pulang
Rindu dihatiku tiada henti berkumandang
Sekarang untuk mendekapmu aku harus terbang
Menaklukkan jarak yang terkadang begitu kejam

Mama
Ingin ku membuat katalis waktu
Mempercepat putaran jarum di jam dindingku
Mewujudka sebuah impian sederhanaku
Sebagai arsitek senyum di raut wajah wanita terhebatku

------ ------

Sandi Berirama

Fulanah, kimia 2014

Rindu pada ruang yg menjebak


Sorot putih hitam dalam kelopak
Seolah memberi irama sandi pada setiap ketukan
Lama menanti akhirnya seakan merah berkawan
Tapi kini jahatnya komposer tlah membawa sandi pergi
Jauh.. tak kulihat lagi sandi bersusun jadi nada
Ahh merah bisa apa? Hanya menanti seperti sediakala sebelum sandi
ada.

------ ------

The Masked Man

S.H., Elins 2013

I was forced to wear this heavy mask


A self defense from misplaced trust

Cover the ugly face of my past

Hide the weak, vulnerable me

Wrath, pride and envy

That's who i truly am

Confidence, intelligence and persistence

That's the sculpture crafted on this mask

Once, just once

I tried to show my true face to someone

But compared, over-generalised and undermined are all i get

Leaving a deep eternal scar on my heart and pride

Now, I voluntarily put smiling mask on my crying face

Waiting and wishing for someone to break my mask

Someone to accept these scars, how ugly it is

Someone to put smile on my true face, sincerely

But, deep down, I know

I'm waiting for a ghost

It doesn't exist

People just believe that it does


And i will wear this cursed mask forever

Fulfiling my desire to not care at all

Sacrificing everything that i have

Including my happiness

------ ------

Rekonstruksi Karakter Pemuda dengan Perlunya Membuka


Mata

Khoirunnisa Rizky Noor Fatimah

Masa depan bangsa Indonesia sudahlah jelas berada di tangan para


pemudanya. Mengingat bahwa the founding leaders Indo- nesia telah
meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan sebagai- mana
termaktub dalam pembukaan UUD 1945, maka pemuda itu- lah yang
sejatinya mampu mewujudkannya sehingga dapat dijadi- kan sebagai
pokok dan kunci dari keberhasilan suatu negara di masa yang akan
datang. Maksud didirikannya negara Republik Indonesia yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, men- cerdaskan
kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ke- tertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita itu, tentu banyak permasalahan,
tantangan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus
dihadapi. Oleh karena itu, perlu untuk di- bentuk suatu tameng yang
dalam hal ini ialah dengan mere- konstruksi karakter pemuda dengan
perlunya membuka mata. Mata yang dimaksud ialah bagaimana pola
pikir yang terbentuk dalam diri setiap pemuda. Pola pikir yang
berjangka panjang, bukan yang ecek-ecek hanya dengan
gampang dipandang mata secara gamblang.

Melihat saat ini sungguh banyak kritikan yang diberikan melalui


tulisan indah, baik puisi maupun karya sastra lain, atau bahkan
gurindam yang merujuk kepada pemerintah, Indonesia harus membuka
mata itu, terutama dimulai dari pemudanya yang konon katanya
bakal jadi penerus bangsa. Dibetulkan dahulu, kita sebagaipemuda
harus menjadi penerus, tetapi juga pelurus.
Jadi, mari kita buka mata dan perluas wawasan yang ada.

Mengingat dengan Nawacita yang diunggul-unggulkan oleh pe-


merintahan Jokowi-JK, memang benar kita harus melakukan eval- uasi
terhadap program tersebut. Akan tetapi, evaluasi yang kita lakukan
sejatinya harus memberikan solusi atau seminimal mungkin
memberikan pandangan positif yang optimistis terhadap masyarakat
Indonesia dengan melalui tulisan yang menggairahkan semangat para
pemudanya untuk berkontribusi secara nyata ter- hadap Indonesia.

Perlu kita ketahui, bahwa indikator pada pemerintahan sekarang ini


mengusung semangat Trisakti; berdaulat secara politik, ber- dikari
secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Selain itu,
kita juga telah tahu bahwa pokok yang diusung ialah Revolusi
Mental. Tulisan ini bukan mendukung satu pihak atau unsur lainnya,
melainkan ingin menunjukkan bahwa untuk menjadikesatuan yang
merdeka itu diperlukan usaha dan kerja sama yang didukung oleh
berbagai pihak yang ada di dalamnya. Artinya, untuk mewujudkan
Indonesia yang kita harapkan (maju, sejahtera, adil, dsb) tidak cukup
hanya dengan jangka waktu 5 tahun (ter- batas), melainkan gotong-
royong semua pemimpin yang bekerja sama setiap periodenya bahkan
hingga nanti (mungkin) Anda yangmembaca tulisan ini yang akan
menggantikan dan meneruskan, serta meluruskannya. .Dengan
demikian, Nawacita yang di- programkan beliau dkk ini harus kita
usahakan bersama. Mari berpikir kritis dengan tetap nasionalis dan
idealis. Janganlah kau pertahankan budaya berpikir primitif.

Sekedar tambahan, perlu dicamkan juga bahwa semangat Trisakti ini


janganlah justru menjadi alat berpolitik semata. Semangat ini- lah yang
harus diimplementasikan dalam karakter pemuda. Karena inilah yang
menjadi spirit relasi politik global yang diusung oleh Ir. Soekarno 1963
kala itu. Spirit yang berarti menandakan ke- mandirian yang agresif
dan progresif sehingga dapat menjadi pe- mimpin yang nantinya
berguna bagi Indonesia. Kita, sebagai mahasiswa Gadjah Mada perlulah
berpegang erat dengan semboyan SANG JUARA yang selalu
ditanamkan oleh Direktur Direktorat Kemahasiswaan UGM, Bapak
Senawi.

Tunjukkan bahwa dengan semangat Trisakti itu, kita mahasiswa


Gadjah Mada memiliki karakter yang Santun, Adil, Nasionalis,
Gembira, Jujur, Amanah, Religius, dan Andal. Inilah modal awal
Indonesia yang sebenarnya.
Salam revolusi mental dengan mata yang terbuka.
Maaf dan terima kasih telah menyempatkan membuka matanya untuk
tulisan ini :)
PENGECUT

*bot, Elins 2014


Aku takut perasaan ini hanya tipu muslihat dari hasrat.
Aku takut mencintaimu hanya sekedar kagum saja.
Aku takut kelak akan lupa rasa ini dan hanya menyisihkan
penyesalan

------ ------

Teknologi Membantu Pendidikan (?)


Mr.X, kimia 2013

Tulisan ini saya buat atas keprihatinan saya akan berbagai macam
teknologi yang telah diberikan untuk memajukan pendidikan yang
malah menjadi senjata makan tuan?

Teknologi semisal laptop, internet, proyektor, atau apalah merupa- kan


teknologi yang sudah lumrah kita jumpai di lembaga2 pendidikan
sekarang, teknologi2 yang katanya dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Iya, katanya! Kenapa katanya? Lha kalau meningkat- kan
mutu pendidikan beneran harusnya ngerjain laporan itu diketikbukan
jamannya tulis tangan lagi, tenaga pengajar harusnya me- ngajar pake
proyektor bukannya masih nulis dipapan tulis berdebu.

Tapi kenapa malah nyatanya teknologi ini malah memundurkan


pendidikan sekarang? Ya, jawabannya karena kita sekolah gak pernah
dididik akhlaq, moral atau apalah. Ngerjain laporan pake laptop
harusnya dibaca, baru diketik ini cuma dicopas tanpa di- baca sedikit
pun. Kuliah pake proyektor yang harusnya lebih mudah dan gak perlu
protes ribetnya tulisan guru malah ditinggal ngobrol, main gadget,
seolah2 nanti tinggal baca slide aja.

Duh, ironisnya pendidikan ini. Teknologi yang harusnya jadi senjata


ampuh meningkatkan kualitas pendidikan, malah kita gunakan untuk
bunuh diri. Cuma gara2 kita gak pernah belajar moral, akhlaq, nurani
atau apalah.

------ ------

Kata mereka kita berbeda, kata mereka kita tak bisa satu, kata mereka
kita tak bisa sejalan.

Apakah benar?
Hal yang menjadikan diriku, dirimu, dan dirinya berbeda hanya berasal
dari tempurung kepalamu saja,

dalam hati seorang anak, yang rambutnya keriting, yang kulitnya pucat,
yang matanya sipit, dan yang tubuhnya kecil, dihadapannya kamu
adalah manusia,

Pun dihadapan Tuhan, kamu juga hanyalah seorang hamba tak lebih
rendah, juga tak lebih tinggi dari orang lain, Kecuali berdasarkan
ketaqwaanmu pada-Nya.

- BIP, Kimia 2014


------ -----

"Bintangku kian meredup pak."


MJP, elins 15
Aku pernah dengar seseorang bilang begini, "bermimpilah setinggi
langit,jadi kalaupun jatuh, kau akan jatuh diantara bintang-
bintang"Indah sekali. Sejak saat itu aku mulai membayangkan
bagaimana rasanya jatuh diantara bintang-bintang. Aku mulai berusaha
ber- mimpi setinggi-tingginya tanpa takut akan jatuh. Aku bisa merasa-
kan tubuhku melayang-layang melewati lapisan-lapisan awan. Aku tak
takut jatuh sama sekali. Semakin tinggi dan semakin jauh. Hingga
tanpa persiapan, tubuhku terhempas jatuh oleh sekumpulan awan pekat
yang ntah apa namanya. Terjun bebas dari ketinggian awan-awanku
tanpa sempat berucap salam perpisahan. Terus jatuh dengan kecepatan
yang tak ingin aku perhitungkan. Kupejamkan mataku. Kuingat
bintang-bintang yang "mungkin" akan menampungku. Aku tlah sampai.
Tubuhku tersangga sekumpulan benda tak berwarna. Pucat, kelabu. Ah
ini Bintangku. Seperti ini rupanya. Tak ada segilima, tak juga cahaya.
Telah redup pak, Bintangku telah redup. Semua kian nyata. Tak
satupun kata berima sama yang bisa aku ucap. Tak lagi puisi atau
syair. Semua serba apa adanya. Serba beginilah adanya. Sepertinya
Bintangku kehabisan uang untuk bayar listrik. Perusahaan listrik telah
mencabut aliran- nya. Bintangku sungguh tlah redup. Buruknya lagi.
Aku tak sendiri. Ada jutaan yang sepertiku disini. Dengan bintang
redup- nya masing-masing. Gelap pak, disini gelap sekali.
#educationrights
#freeeducation

Apapun yang kau fikirkan tentang diriku, itu terserahmu. Tapi, biar
kukatakan satu hal padamu..

"Terimakasih"
Terimakasih karena telah hadir dalam hidupku, menjadi yang kurindu
dalam suka & duka.
Terimakasih karena telah terlahir sebagai sosok yang mengagum- kan.
Mungkin kau tak pernah tahu, tapi kau adalah jawaban dari do'a-ku.
Kau adalah kejaiban yang telah Tuhan tunjukkan padaku, bahwa tak
ada do'a yang tak Ia dengarkan. Hanya, Dia perlu waktu yang tepat
untuk mengabulkan. Seperti dirimu, yang Ia kirimkan padaku untuk
menemaniku dalam perjuangan.
Terimakasih, wahai malaikat kecilku

- Andra, Kimia 2012

------ ------

Teman hidup atau hidup berteman?


Dins, kimia 2013

Hei, satu hati di jantung Indonesia


Lama rasanya tak bersua
Berbagi pengalaman, menangkap gelombang longitudinal secara dekat
Entah sudah berapa lama waktu yang telah kita habiskan untuk
membuka jalan
Ya, jalan. Jalan untuk kita tapaki sendiri
Apakah kita punya polaritas yang berbeda? Ku harap tidak, agar kita
dapat tersolvasi bersama, dalam cerita masa depan
Jika pun iya, semoga tintaku dan tintamu menemukan kanvas fanayang
tepat
------ ------

#MARIBERSUSAHRIA

Muhammad Ronaldo, Elins 15

Banyak yang pengen jadi "orang hebat", sampai...


Jalan menuju hebat itu macet, penuh, dan sesak

Banyak yang sudah melalui jalan itu, sampai...


Jalan menuju hebat itu berlubang dan retak

Banyak persaingan dijalan itu, sampai...


Terkadang menggoda iman tuk rusak

Jalan menuju hebat itu sungguh jauh dari perkiraan


Tak semudah bawa motor di pegunungan
Teman lawan mulai sulit dibedakan
Yah, setidaknya masing-masing punya tujuan

------ ------

"Sisi Gelap"
NSNL, Kimia 2014

Tersenyum lalu tertawa


Indahnya wajah penuh bahagia

Mungkin aku terlihat bahagia

Tanpa mereka tau sisi gelap kehidupanku

Sisi gelap dimana tak seorang pun mengenalku

Ya, hal itu benar adanya

Disaat semua perhatian ini datang kepadaku, mengapa aku tak


bahagia

Bukan, bukan karena aku tak bahagia

Namun aku dapat membedakan cinta tulus dan rasa kasihan

Senyum ini tak lama lalu menghilang

Seperti mereka yang datang lalu pergi

Tanpa tau perasaan sayang kita kepadanya

Tanpa tau rasanya dipermainkan

Tanpa tau rasa ingin memiliki dan dicintai

Kamu, benarkah itu perasaanmu yang tulus

Aku bukan takut kehilanganmu

Aku bukan takut telah mengenalmu

Tapi, aku takut jika nanti posisimu sama sepertiku

Untuk kamu dan untuknya

Sisi gelap diantara senyuman yang ada

------ ------
The Momen
Statistika 2014

Momen = Kesiapan+Kesempatan

Momen adalah kesiapan bertemu dengan kesempatan. Momen menjadi


sosok pemimpin pun begitu. Kita sama-sama tahu kesempatan datang
tiba-tiba tanpa permisi, jadi kesempatan ini bukanlah hal yang bisa
dikejar. Tapi kesiapan adalah hal yang bisa diusahakan. Dikatakan
setiap orang adalah pemimpin, maka persiapkanlah diri utk jadi
pemimpin. Jadikan diri senantiasa terpacu dn berkembang menuju
pribadi pemimpin. Agar jika sewaktu-waktu kesempatan datang,
kesiapan sudah ada, mereka bertemu, dan terciptalah momen menjadi
sosok pemimpin. Dan jika kesempatan tidak kunjung datang hingga
kesiapan didapat, maka pribadi yang siap menjadi sosok pemimpin
adalah pribadi berkualitas tinggi. Yang berguna atau tidaknya, tidak
ditentukan ada atau tidaknya kesempatan. Mereka yang tdk
memaksimalkan momen memimpin adalah mereka yang kesiapan dan
kesempatannya tidak bertemu, atau mereka yg hanya memiliki salah
satu dari itu. Memimpin hanya salah satu contoh dari banyak momen.
Ada lagi momen kontribusi yang rumusannya kurang lebih analog
seperti momen memimpin tadi. Jika setiap orang punya dorongan untuk
menciptakan momen kontribusi di tempat berdiri masing-masing, maka
kehidupan ber organisasi akan dinamis.
Variabel 2 : Ciptakan momen
#MIPAbutuhVariabel
------ ------

Prasangka
Wong Heleh. Statistika 2014

Ketika kesempatan itu datang


Kau persiapkan dengan baik
Kau baca detail ketentuannya
Kau rancang semua syaratnya
Target hari besok sudah siap
Cari surat kelengkapannya
Tanya sana sini
Cari sumber di web berdasar data empiris

Hari itu pun tiba


Apa yang kau siapkan serasa masih kurang
Selalu ada yang tidak maksimal
Mengganjal lubang di jalan
Ingin segera di basmi
Dengan penuh harap
Apa yang kau harapkan benar terjadi
Secara nyata di depan
Namun prasangka tak pernah salah
Prasangka tak bisa dilawan
Prasangka tak bisa dibentuk
Sebelum terjadi hanya andai andai saja
Tak bisa dipungkiri
Diketahui bahkan diintip pun sukar
Hanya pada hati yang murni
Dan bersih suci
Tak ada bercak sedikitpun
Yang mampu membacanya
"Bukankah Tuhan sesuai dengan apa yang jadi prasangkamu"

------ ------

PENCAKAR LANGIT
(GEDUNG C FMIPA UGM)
Rifaldi Yunus, Fisika 2014

Betapa tinggi setiap gedung-gedung yang dibangun di kota ini.


Menjulang tinggi bahkan kadang disebut gedung pencakar langit.
Dimana gedung-gedung yang berjajar. Berlomba-lomba dalam
ketinggian. Karena lahan sudah habis dan hanya bisa apabila meninggi
saja.

Namun, adakah yang lebih tinggi yang bisa menggapai langit, adakah
yang lebih dalam dari samudra lautan yang luas. Tentu saja jawabannya
ada. Yaitu hati (Qalbu), karena hati itu bisa merasakan dan mencapai
derajat langit. Bagaimana kedekatan insan dengan Tuhan Yang Maha
Esa (Allah SWT) setinggi itulah dirinya seolah-olah bisa menggapai
langit. Bahkan penduduk langit pun mengenal ia.
Dan juga luas serta dalamnya hati tidak ada yang bisa mengukur.
Karena hati ini begitu besar kapasitasnya. Tergantung setiap orang yang
menginginkannya bagaimana. Ada yang berhati sempit ada juga yang
berhati lapang. Setiap masalah dijadikannya ajang pembelajaran. Dan
setiap orang dijadikannya guru dalam kehidupan.

------ ------

Keluh Kesah
Hamba Yang Penuh Dosa

Dunia memang membingungkan, menakutkan, mencekam,


memedihkan hati, memanaskan pikiran, keras, kejam, jahat, keji,
bringas, buas, entah kata buruk apa dan paling buruk pun pantas untuk
menghujatnya. Lalu mengapa dunia diciptakan seperti itu? Lalu juga,
mengapa dunia masih bertahan hingga kini?
"Bukankah manusia diciptakan dalam keadaan berkeluh kesah. Agar
kau sadar betapa tak berdayanya dirimu terhadap dirimu sendiri. Bahwa
ada yang lebih berkuasa atas dirimu."
Yakinkah dirimu ketika segudang kenikmatan menyertaimu, kau akan
ingat kepada-Nya??

------ ------

Jika anda memulai sesuatu demi mendapat apresiasi, tidak akan anda
dapatkan apapun. Contohnya dalam dunia menulis. Menjadi yg paling
awal memulai menulis itu berat. Anda menulis dan membagikan tulisan
disaat lingkungan anda belum suka menulis dan membaca. Semua
essay, broadcast, ulasan anda, akan menjadi alsan anda dianggap
berbeda bahkan aneh. Dan bukan hal aneh jika tulisan anda tdk
mendapat apresiasi dri lingkungan. Kemudian ketika lingkungan anda
mulai terbiasa membaca dan berani menulis dan andapun masih, maka
tulisan anda hanyalah satu dari bnyak tulisan yang ada di lingkungan
anda, maka tulisan anda tidaklah spesial dan minim apresiasi. Akan ada
kejadian disaat tersebut yaitu ada orng lain menulis hal yang nampak
baru unik dan luar biasa lalu mendapat apresiasi lebih tinggi dari
siapapun termasuk anda. Padahal anda sudh pernah menulis dan
membagikan hal tersebut. Namun anda melakukannya di masa
lingkungan anda belum terbiasa menulis dan membaca. Memulai
membangun suatu bangunan dlm sejarah seringkali tdk membuat nama
anda terpatri indah didalamnya. Namun akan Tuhan lihat keikhlasan
kita dalam menciptakan perubahan, meski kita tdk selalu diingat
sebagai sang revolusioner
- Statistika 2014

------ ------

Bumi Itu Manusia


Haikal, Kimia 2014

Pada saat sekarang, dunia sedang diramaikan dengan bahasan perihal


bentuk bumi, entah bulat atau datar. Mendengar bahasan itu, aku
teringat buku Fahd Jibran, yang di dalamnya terdapat bahasan bahwa
Bumi Itu Manusia. Akan berakhir pada desember 2010. Sesuai catatan
hariannya, yang ditulis saat mengantuk di pelajaran Biologi di Kelas
VII.

Saat tau khabar itu, semua orang berusaha memaknai hidup mereka.
Berdoa sekuat tenaga. Bersimpuh dan menaruh kepala sekalipun
alasnya debu dalam lima waktu. Siang malam tak pernah henti tuk
meminta ke surga.

Bumi yang bentuknya sekarang diperdebatkan. Aku tak mengerti mana


yang harus ku imani. Imanku cukup berjumlah 6 saja. Mungkin secara
logika, fisika, atau ilmu kebumian, saya rasa sudah bisa menjelaskan
apa bentuk bumi. Silakan berfikiran melangit dengan penuh dasar dan
berkeTuhanan YME.

Bumi itu manusia. Dan betul, dalam buku itu bumi yg berwujud
manusia itu berakhir. Sama halnya dengan manusia, bumi pasti akan
berakhir, dengan mengimani hari kiamat, saya rasa semua setuju. Bukan
menunggu khabar bahwa bumi akan berakhir, baru kau memaknai
hidup. Tapi, maknailah hidup sedini mungkin, "laa ilaha illallah,
muhammadarrasulullah". Jalankan perintahNya dan jauhi laranganNya.
Karena sejatinya, baik bulat atau pun datar bentuk bumi, kita tak tahu
kapan bumi berakhir.

------ ------

Politika de Statistika
Statistika 14

Politik memang rawan konflik kepentingan, terutama saat propaganda


sedang menyala. Sudah sering saya mendengar tajuk: Ada apa dengan
UKT, UGM sedang tak baik-baik saja, Katanya UKT meringankan
mengapa kami dicutikan, dan sejenisnya. Mahasiswa berbondong
menyuarakan bahwa rektorat menindas, ada yang tidak benar
didalamnya. Rektorat menjawab bahwa semua itu sudah dalam
perhitungan matang dan sudah lebih baik dr Universitas lain. Suara
mahasiswa yang demikian jika tanpa bukti data, saya namai prasangka.
Jawaban rektor yang demikian jika tanpa bukti data, saya namai dalih.
Ini bukan pejuang melawan penindas, bukan orngtua dngn anak, bukan
apapun yang anda bayangkan. Ini PRASANGKA vs DALIH. Bagi saya
mengikutinya sperti memihak saat menonton pertengkaran Spongebob
dengan Patrick ber rebut coklat. Saya yakin mahasiswa dan rektorat kita
tidak demikian dalam aksinya (semoga). Kita saintis berjuang berdasar
realita dan perhitungan, bukan mslah "itu temen gua bela" apalagi
prasangka. Beda loh, hipotesis dengan prasangka dan dalih/alibi.
Statistika adalah ilmu pembela kebenaran(scientific-justice), pun jika
kolaborasi dengan Ilmu Politik. Pada kejadian demikian ini saya selalu
menanyakan pada tiap pihak. Mana datanya? Coba jelaskan! Jika tidak
bsa menjawab, maaf saya tidak akan memihak anda. Bagi saya begitu
cara Statistika berpolitik

------ ------

[SABAR ADA BATASNYA, BATASAN SIAPA]


Kimia, 368929

Manusia dengan segala kesempurnaannya, tetap memiliki banyak celah


untuk melakukan kesalahan

Manusia yang sebaik-baik ciptaannya, tentu masih banyak kurangnya


Manusia yang punya hati dan akal, kadang kalah oleh nafsunya sendiri
dan kalut tak dapat mengendalikan diri

Saat diingatkan untuk sabar, mereka malah mengeluh, "sabarku ada


batasnya kawan"

Bukankah Dia telah berjanji? Bahwa Dia akan selalu bersama orang-
orang yang sabar?

Lantas apa kamu membatasi Yang Maha Sabar dengan berkata


demikian?

Bukan sabar yang ada batasnya, tapi nafsu mu sedang menguasai


kesabaranmu, egomu lebih besar, dan hati serta akalmu tak dapat
mengendalikan

Jadi jika sabar itu ada batasnya, batasan dari siapa?

------ ------

Ibu : Air Mata


Kimia 2014

Air matamu adalah wudhuku


Yang kubasuh di muka
Yang kuusap di sela
Jari yang senantiasa terbuka
Mendoakanmu seraya
Air matamu adalah kopi
Yang kuseduh di cangkir
Yang kuteguk di tenggorokan
Mengalir dengan hangat

Air matamu adalah hukum


Yang kubuat untuk melawan
Sebuah gravitasi buatan
Tak ingin kubiarkan
Air matamu jatuh berguguran

------ ------

[ Kesiapan dan Kesempatan]


TNH, Kimia 2013

Keberhasilan merupakan titik pertemuan antara kesempatan dengan


kesiapan. Berani gagal merupakan proses dari sebuah pembelajaran.
Tugasku terus mencoba dan terus belajar. Tak pula mendahului Takdir
Allah yang masih serupa kemungkinan-kemungkinan.

Aku ingin bisa, aku ingin mampu, aku ingin berdaya dan aku ingin siap.
Itu Fokusku.
Kesempatan memang bisa datang tanpa melihat kesiapan kita dan atau
kita yang menjemputnya dengan kesiapan penuh. Insyaa Allah semoga
pertemuan dengan kesempatan itu diiringi dengan kesiapan sehingga
mampu berbuah keberhasilan.
Selamat menempuh! Semoga kita tetap setia pada proses, meski
terkadang hasil lebih sering di puja.

------ ------

Alienasi Imaji
Pelukis Aksara, Fisika 2015

Pada kanvas biru


Tempias air luruh
Menghujam aksila
Beresonansi
Menjamah diorama imaji
Gemulai
Petrichor berdifusi
Kau mampir lagi;
delusi
------ ------

Amarah Tak Berlogika


NSNL, Kimia 2014

Alas tanah tak bertikar


Dingin-dingin ku rasa
Tersirat kepedihan nestapa
Berjalan ku tak tentu arah lalu aku terdiam
Mengapa berubah?
Haruskah aku teriak agar kau dapat mendengar?
Senyum simpul tampak sinis
Bermuka dua penuh kepalsuan

Rendah bagai tak bernilai


Sendu lara kini ku rasa
Bodoh pikiranku selama ini
Sempit tak berlogika
Terjebak dalam janji manis penuh harap

------ ------

Berdiri
Anggelina Purnama, Kimia 2015

Aku merangkaki ketersenyuman, belajar mengetahui arah kaki kecilku,


dan tertawa
Celingak-celingukku nakal, di antara kursi-kursi, dan tertawa
Memerangi lawan, menjatuhkannya dengan pistol mainan, aku
superhero, dan aku tertawa

Di rintikan sunyi, piring-piring bergetar


Memekik telinga, berhamburan kursi, serabutan sapu, semuanya pecah
di hadapanku
Suara teriakan memanggil, mengiris, memprotes, selalu suara yang
sama
Selalu dering nada ceroboh yang dianggap besar
Ketika jam tanganku mulai beranjak kembali berbunyi,
Aku mulai membesar, dan bertanya
Sesekali bertanya
Bertanya, mempertanyakan pertanyaan dengan jawaban yang tak
kusangka
Aku terhenyak, dengan sebatang pensil dan segenggam keingintahuan,
Aku mencoba mengeret langkah jarum jam, dan membetulkan
kerusakannya

Aku telah berdiri dengan baik, dan berbicara sedikit, sedikit tanpa
tertawa
Aku menyaksikan kobaran api menyala di antara mawar mekar
Aku merekam tragedi, dan pulang
Merekam sedih, dan pulang
Membawa buku, dan pulang
Berteriak, berteriak, dan berhenti, kemudian
Pulang lagi

Aku membawa buku kecil ini yang bersimbah warna putih, dan
pensilku rasanya harus diraut, apakah aku harus membuangnya dan
membeli yang baru
Aku memilih untuk bertahan, dan sibuk mencatat
Aku menelisik jarum jam yang semakin lamban, aku memutarnya
diam-diam, diam-diam aku ingin hidup sedikit lebih lama, dan
terkadang memutarnya cepat karena ingin hidup sedikit lebih cepat

Dengan kepercayaan ini, aku melanjutkan hidupku,


Aku menerbangkan ribuan balon-balon indah setiap hari, di lapangan,
di atap rumah, di pepohonan,

Aku mendengar pekikan yang menderu


Menghancurkan hati dengan hati,
Aku pulang, entah mengapa aku begitu khawatir, jam 1 kuputar menjadi
6,
Biarlah jam ini cepat berhenti, aku ingin menyaksikan sesuatu

Seberkas darah mencoret meja makan, sebilah pisau menusuk pintu


kayu, aku memotretnya dengan bingkai, kemudian lambat-lambat aku
memutuskan untuk membakarnya dan meniupkannya

Tetapi, abu pembakaran itu ternyata menjadi sebuah duri, sehingga aku
tak bisa bernapas dengan benar
Aku akan tetap bernapas...

Jarum jam mempercepat aksinya tanpa bilang-bilang, hei, aku belum


selesai, aku membuangnya,
Aku berdiri dari renunganku, dan kembali mengambil jam buangan itu
Aku berdiri, kembali
Aku berjalan pelan, pelan-pelan,
Tiba-tiba aku ingin berlari, dan aku mulai berlari sangat kencang,
berhenti
Aku ingin berjalan saja, dan berjalan, berhenti, dan kembali berlari
Aku selalu melakukannya
------ ------

Earth Hour
Raihan W D, Chemistry 2015

The dependant action


Small acts, looking to the sky
Deploy anything left behind
Sacrifice the entire one hour

Stargazing
Finding the right path
Chose the best quality
For Science

For Everyone here


Doing these small acts
Intense the cold
Trust the stars

------ ------

Banyak hal yang terjadi tahun ini


Debat kusir yang tak berujung
Ahli agama prematur
Banyak yang tidak memahami
Tapi seperti mengerti
Banyak yang seolah paling baik
Padahal tidak mengenal dari hati
Inilah hidup
Tidak seperti kamu
Yang selalu MANIS!
- Jimmy, Elins13

------ ------

"Hidup itu pilihan"


Aldo, ELINS 2015

Sepertinya quotes diatas menjadi salah satu penyebab banyaknya


manusia "tak bahagia".
Karena banyak cara dalam menafsirkannya.
Ada yang bilang hidup itu pilihan antara sukses dan gagal.
Hidup itu pilihan antara rajin dan malas.
Atau hidup itu pilihan antara pintar dan bodoh.

Hal itupun diperparah dengan kolotnya ajaran lingkungan.


Yang memaksakan persepsinya pada orang lain.
Banyak yang mengatakan...
"kalo kamu malas kamu kan jadi seperti dia"
"kalo mau bahagia ya sukses!"
"kalo mau sukses ya belajar!"

Kata-kata seperti diatas tak sepenuhnya salah, bahkan banyak yang


membuktikan itu benar. Tapi cara orang tuk bahagia berbeda-beda.
Tak semua orang bisa bahagia dengan kaya.
Tak semua orang bisa bahagia dengan jabatan.

Mungkin sukses adalah tujuan banyak orang.


Tapi terkadang banyak orang lupa.
Bahwa mereka sukses untuk bahagia.
Akhirnya mereka hanya berhenti di kata sukses.

Menurutku sukses itu adalah hobi yang dibayar.


Dan benar hidup itu pilihan.
Pilihan antara BAHAGIA atau TIDAK.

------ ------

Kehidupan Seorang Alien


Hanief Rifqi, ELINS 15

Ketika aku menjelajah antariksa yang memiliki beribu bintang....


Aku berhenti disuatu tempat dalam angkasa hitam.....
Mendarat di atmosfir Bola abu-abu raksasa.....
"Bulan", kata orang Indonesia....
"Moon", kata orang Inggris...
Aku selalu sendiri dalam kegelapan angkasa dipermukaan bulan.....
Setiap hari aku melihat penampakan alam.....
Yap. saat kalian tidur dimalam hari.....
Disaat itulah aku selalu melihat gerhana Matahari....
Walaupun kadang total dan dapat merusak mata....
Tapi itu Indah.....
Matahari tertutupi oleh si gendut Bumi....
Bukan hanya itu.....
Kemarin tanggal 9 Maret 2016....
Ketika kalian asyik memakai kacamata hitam....
Aku melihat......
Penampakan alam yang belum banyak orang lihat......
Berupa......
Gerhana Bumi Cincin......
Indahnya......
------ ------

Surat Kecil Untuk Sriwijaya


Elins 15

Apa kabar disana?


Sehat kah? Ya mungkin hanya sebentar kita bertemu.
Seneng sih, tapi rela jauh-jauh dari aku?
Jogja-palembang memang jauh sih, setidaknya masih dibawah langit
yang sama.

Banyak sekali masalah yang di hadapi, tapi disini kita dapat belajar
untuk bisa bertoleransi dan memaafkan. Kita jalani begini aja udah
berat, apalagi jika ada masalah. Inilah yang di latih untuk saling
memaafkan
Jalan ini memang tidak mudah, tapi apa mungkin semudah itu juga kita
pisah?

Sejauh apapun kita di pisahkan, kalo nantinya kita disatukan, kita akan
kembali. Kita seperti ini memiliki tujuan yang sama. Ingat, kita hanya
memutar di jalan masing-masing.
Harapan untuk kedepannya, kita membangun ini sudah cukup lama,
semakin hari semakin kuat. Jangan karna hal kecil bisa membuatnya
berantakan. Kita memang tidak bisa berbicara komitmen tapi
setidaknya kita belajar untuk mempertahankan yang sudah ada. Aku
tunggu suksesmu disana, kejar apa yang kau mau. Bawalah itu untuk
bekalmu dimasa depan. Jangan berpikir kita bisa terus seperti menjalani
sama-sama, tapi ambilah ilmu yang telah kita pelajari sendiri dari ini.

------ ------

JERIT
IW, Kimia 2015

Meluruh tak berarah


Sakit tak berdarah walau jiwa tetap meragah
Ingin berucap ,Tak sanggup
Andai hati tau
Andai jiwa mengerti
Andai sanubari memberikan helaiannya
Mungkin tak sesayat ini rasanya
Ketika ku Tanya pada diriku
Aku tepaku lalu terjawab , siapa aku
Aku hanyalah seseorang yang berharap
Tapi tak mengapa asal mandatku kulakukan sendiri
Andai engkau tau isi dari dalam pria setengah dewasa ini
Aku terdiam dan terbayangkan akan sesuatu
Kala tangismu ada di pipi wajahmu yang ranum
Aku ada
Kala sekutu sekutu datang kepadamu
Aku ada
Tapi dikala semua berbalik ke arahku aku hanya bertanya
Kemana kah engkau?
Dalam jerit hanya ku persembahkan doa terbaik untukmu
Doa akan tali temali rasa ucap terimakasih
Tertuju kepada engkau wahai wanita setengah dewasa.

------ ------

Lyfa
, Kimia 2013

Namanya Lyfa. Seorang -jika dia bisa disebut seseorang- peri kecil
yang ceria dan baik hatinya. Bermata pearl aqua, rambut olive green,
dan mempunyai sepasang sayap hijau cantik di punggungnya.
Peri kecil yang manis, ceria, dan baik hati ini mempunyai banyak teman
di negeri Falazza, negeri yang penuh dengan kebahagiaan, setidaknya
menurut manusia.
Lyfa, senang berteman dengan siapa saja. Tidak peduli mereka berasal
ras apapun. Dia percaya bahwa semua peri di negeri Falazza adalah
makhluk-makhluk yang baik, menyenangkan, dan dapat dipercaya.
Lyfa berteman dengan siapa saja dan mau melakukan apapun untuk
mereka. Lyfa mau bersusah payah demi kebaikan dan keuntungan
teman-temannya. Lyfa tidak pernah mengeluh. Lyfa tidak pernah
meminta mereka untuk kembali membantu Lyfa.
Lyfa bahagia berada di antara mereka. Lyfa bahagia berada di belakang
mereka. Meskipun hal itu membuat Lyfa hanya menjadi bayang-
bayang untuk mereka. Lyfa tidak pernah menampakkan diri, Lyfa
cukup berada di balik layar saja. Walau hal ini benar-benar membuat
Lyfa menjadi tidak terlihat -bahkan tidak dilihat- oleh peri-peri lainnya.
Namun Lyfa tetap bahagia dan akan selalu bahagia dengan nasibnya.
Karena Lyfa bukanlah bayang-bayang suram. Lyfa adalah bayang-
bayang yang menunjukkan kebahagiaan. Bahwa masih ada cahaya di
negeri Falazza.

------ ------

KISAH ROMEO YANG TERPURUK


Kharisma - Kimia 2013

Romeo Yang jatuh terpuruk


Menatap awan mendung yang muntahkan pedih dalam ceruk

Hampa ia lemparkan pandangan yang tak bertekuk merajuk


Ia tahu, ada sesuatu yang tak terlampau muluk
Angan di kepala terlampau buruk
Ia biarkan nyanyian-nyanyian abstrak di angan saling meliuk berpeluk

Ia berkata, biar itu mengalir


Walau bagai riak riak danau yang tak pernah menyentuh pesisir

Ia gilas kerikil dengan roda motor bututnya


Ia terjang mendung dan terik walau jaket lusuh kian meluntur
Ada bintang bersinar terang di puncak gunung di negeri seberang
Ada bisikan aneh yg kian membentang
Memayungi langit kelam menggantung bagai semesta yang rindu akan
riang

------ ------

Ketika maaf bukan janji untuk tidak mengulangi


namun hanya untuk bebas dari konsekuensi

Ketika maaf bukan untuk mengakui kesalahan


namun hanya untuk merasa lega dan nyaman

Ketika maaf bukan untuk memperbaiki diri


namun hanya untuk menyelamatkan diri

Masih bisakah kau percaya kata yang terucap setelahnya?

- Indra Handaya, Ilmu Komputer 2013

------ ------

Mungkin memang disini titik batas kita


Disini titik nyaman kita
Bergerak ketika kamu bergerak
Terdiam ketika kamu terdiam
Entah, mungkin masih tetap berdiam ketika kamu putuskan untuk
menjauh
Jika memang dirasa keadaan ini paling baik
Biarkan aku menguapkan sebagian rindu
Biarkan aku menuangkan sebagian rasa
Agar ringan beban dan kakiku melangkah
Agar mudah untuk ku memutuskan
Pergi atau bertahan, tanpa terlalu ada yang mengganjal

- Mikka, Elins 2014

------ ------

Tentang Hujan
Ristikasari, kimia 13

Kala rintik hujan datang perlahan. Ada orang yang menghujat


kedatangan hujan. Ada orang yang mencaci dan melukai perasaan
hujan. Ada orang yang dengan mudahnya menyalahkan: karena hujan,
jadwalnya jadi berantakan. katanya: hujan hanya menyengsarakan dan
membawa kesedihan.

Hujan mendengar dengan seksama, namun hujan hanya tersenyum, tak


mampu mendemdam. Hujan tak mau menggugat, hatinya selalu
memaafkan. Hujan tak peduli, ia tetap turun ke bumi.

Tak perlu kita bertanya alasan hujan kenapa airnya tak ingin ia tahan
meski banyak penolakan. Bukankah kita dapat melihat, para petani
disudut desa sedang menanti datangnya hujan. Bukankah kita
mendengar, para warga didataran tinggi sana, berdoa hari ini agar turun
hujan agar mereka bisa penuhi kebutuhan-kebutuhan. Bukankah kita
ikut merasakan besarnya harapan tanaman dan pepohonan akan
hadirnya hujan supaya mereka dapat menyambung kehidupan.

Mungkin hari ini kita terlalu sibuk itu-ini, hingga tak dapat saling
memahami. Mungkin hari ini kita terlalu egois, acuh tak acuh ada hati
yang menangis. Mungkin hari ini kita terlalu fokus pada diri sendiri,
tutup telinga,pura-pura tuli akan rintihan kanan kiri. Ah, manusia
memang begitu. Tapi, hujan tak begitu. Hujan tetap memberi meski ia
dibenci. Hujan tetap datang membawa kesejukan, kesegaran dan
kehidupan kepada semua insan. Hujan tak pernah berharap pujian atau
dianggap pahlawan. Entah, terbuat dari apakah hatinya. Hati hujan
penuh dengan ikhlas dan ketulusan.

Dari hujan, kita dapat memetik sebuah pelajaran : Hari ini,kita tidak
perlu resah akan masa lalu. Sudah berapa lama waktu berlalu dalam
kesia-siaan. Berapa kali hati pernah merasa angkuh karena iman yang
rapuh.
Mari memperbaiki diri , disisa waktu yang kita miliki. Semoga Allah
memberikan keluasan hati pada diri kita untuk selalu menerima
segalanya dan menuntun hati kita supaya dapat menjalani hidup
berpondasikan keikhlasan.
Selamat mensyukuri hidup. :)

------ ------
Siraman Rohani di Diskotik
Penikmat musik dugem yg gak pernah dugem, kimia 13

Pada malam itu aku bersama temanku mengalami kejenuhan luar biasa,
maklum seminggu ujian benar2 membuat otak ini terbakar. Maka
malam itu kami putuskan mencari hiburan, dan diskotik pun kami
jadikan tujuan melampiaskan segala penat setelah ujian. Pengennya sih
DJnya Putri Una, selain termasuk the best DJane, wajah cantiknya tentu
menambah segar suasana. Namun sayang Putri Una sedang tidak ada
jadwal di kota kami.

Akhirnya kami pun menerima saja yang ada. Sambil mendengar DJ


memainkan musik dan ditemani lampu gemerlap kami semua berdansa
tak tentu arah. Orang2 pun mulai berteriak "ampun DJ!", saking
nikmatnya mendengar musik dari DJ. Aku pun tak peduli, saking
nikmatnya melompat2, hingga temanku ngomong. "Heh, bro, bener2
aneh ya orang2 ini, minta ampun kok sama DJ, minta ampun tuh kan
sama Tuhan". Aku pun hanya tertawa dan terus berdansa, sambil
berharap nanti subuh bisa bangun untuk minta ampun karena sudah
datang ketempat yang katanya dibenci Tuhan ini

------ ------

KEMATIAN
Sang Penakut Kematian

mengajarkan pada kita, dunia ini fana


mengajarkan pada kita, dunia ini ada ujungnya
mengajarkan pada kita, dunia ini ada batasnya
mengajarkan pada kita, dunia ini tidak takberhingga

menyadarkan kita, kita hidup dalam kefanaan


menyadarkan kita, kita hidup dalam kesementaraan
menyadarkan kita, kita hidup dalam keterbatasan
menyadarkan kita, kita hidup dalam ketidakkekalan

berkata lembut di depan mata kita, "hidup hanya sementara"


berbisik desis di samping telinga kita, "tak ada kekekalan di dunia"
berucap dengan sopannya, "sudah siapkah Anda"
bertamu tanpa kita tahu, "kini saatnya saya bertemu Anda"

------ ------

Ingin Seperti
Tiyangmbotensare, Statistika 2014

Aku ingin seperti Rio, pembalap F1 kebanggaan bangsa


Aku ingin seperti Habibie, Indonesia berterimakasih kepadamu
Aku ingin seperti Gus Mus, Ulama budayawan tak lekang zaman
Aku ingin seperti Gus Dur, gitu aja kok repot
Aku ingin seperti Einstein, Mipa tak lepas dari nama itu
Aku ingin seperti Soekarno, sang orator ulung
Aku ingin seperti Ki Hajar Dewantoro, bapak pendidikan bangsa
Aku ingin seperti Jokowi, kerja kerja kerja
Aku ingin seperti Mahfud MD, MK yg besar karenanya
Aku ingin seperti Najwa, mata yang jeli memesona pemirsa
Aku ingin seperti Radhar Panca Dahana, budayawan yg ku kagumi
karyanya
Aku ingin seperti Prof Subanar, suatu saat energi yg kita keluarkan akan
kembali
Aku ingin seperti Thomas Edison, amal lampunya tak henti2nya
mengalir
Aku ingin seperti orang sukses, rapi gagah pintar modis kaya bijaksana
Aku ingin seperti kamu, iya kamu, yg sedang membaca sajak ini
Aku ingin seperti kamu, dengan segala kelebihan dan kekurangan

Namun, kuhapus seperti dari sajak


Ingin kuganti mencintai
Aku ingin mencintai kamu, iya kamu
Kamu yang bagai duri dalam daging
Kamu yang tak mengindahkan ungkapanku
Kamu yang jadi hantu, hantu dalam pikiran
Kamu yang melengkapi ketakadaan diriku
Kamu yang meracuni jiwa dan hati ini

Namun pula
Ku tak ingin mencintaimu seperti bunga
Yang mati kala musim berganti
Ku ingin berproses dengan permulaan
Membiarkanmu menjadi dirimu sendiri
Bukan seperti gambaran yang kuinginkan
Ku tak ingin dirimu hanya pantulan diriku
Mulai diriku menjadi diriku sendiri
Begitu pula dirimu
Kuhapus ingin seperti
Karena hakikat cinta itu
Memberi tanpa mengharap balasan

------ ------

Monolog Dini Hari


Viny Alfiyah, Kimia 2015

Suatu waktu
Kau cela hujan
Tak tahukah kau
Ada wajah syukur petani
Saat bulir rinainya basahi bumi

Suatu waktu
Kau gerutui surya
Tak tahukah kau
Diluar sana
Ada orang berharap
Akan cepat keringnya cucianmu itu

Tak kau sadari bahwa


Di luar sana
Ada yang tidak makan
Tapi masih peduli Tuhan
Ya, kau
Yang menatap lekat
Dari cermin itu

------ ------

#SayaBangkit,Indonesia Bangkit
Arifah Trijayanti (Kimia 2014)

Katanya sih kebangkitan nasional.


Dulu sih, di tahun 1908 ketika Boedi Oetomo berdiri, kebangkitan
nasional jadi penggerak persatuan.
Pondasi nasionalisme meletakkan bata pertamanya
Para tokoh-tokoh hebat menggemparkan hindia belanda. Indonesia siap
melawan.
Perlawan dengan senjata ? Tidak semua dengan senjata
Bahkan tulisan suwardi suryaningrat melawannya dengan tulisan
berjudul "Seandainya aku seorang Belanda".
Indonesia tau harus bersatu, bangkit dari kematian semu.
Ini hasilnya, sekarang. Hari ini !
Bendera berwarna merah berani dan putih yang suci. Tanah yang subur
dan teknologi yang maju adalah hasilnya.
Tapi naas, sepertinya setelah 108 tahun bangkit.
Indonesia perlu membina generasinya
Generasi bobrok.
Dulu sih Baju penuh darah sekarang mah cukup piloks warna warni pas
lulus ujian.
Dulu sih adanya tulisan tentang persatuan sekarang mah cukup status di
timeline yang galau-galauan.
Dulu sih pejabat tinggi berdebat untuk kemerdekaan sampai terkadang
harus diasingkan, sekarang mah cukup tidur saat rapat digedung mewah
dengan jamuan makan malam.
Haduh perlu nih Indonesia bikin meme " Indonesia Maafkan aku yang
sekarang ?"
Eh eh tapi biasanya makin baik, makin cantikk, tapi ini Indonesia makin
degradasi moral.
Ya sudahlah..
Tulisan panjangnya cuma mau bilang "Selamat pagi Indonesia"

Tangis Negeri
Andi Parkoso, Ilmu Komputer 2015

Tanah ku tanah surga


semua yang ada diatasnya tersenyum bahagia
kecil mungil sampai bertubuh raksasa
hijau, segar, tumbuh subur diangkasa

Wahai anak negeri


jangan kau racuni negeri ini
dengan senyum duka mu
dengan semangat ego mu

Wahai pemuda calon tulang punggung negeri


peganglah tangan saudara-saudara mu
pahat lah tawa di hati mereka
bersama kita goncangkan dunia

Dibawah sayap sang garuda


kita terbang bersama
mengibarkan sang merah putih
disepanjang nafas alam ini

Awal juli 1997


rupiah kalah melawan dolar
mulai lah jaman edan
uang menjadi tuhan

Kekayaan sumber kebahagiaan


rupiah menjadi primadona
dengannya kita bahagia
dengannya kita menderita

Melihat anak-anaknya seperti itu


saling tikam satu sama lain,
merampas harga diri teman gadisnya
kemudian menenggelamkannya dalam tajamnya jarum-jarum suntik

Sudah tidak saling berjabat tangan


tak ada senyum tanda satu tujuan
yang ada hanya dusta
menguntungkan dibilang saudara

Negeri ku kini menangis


melihat tunas-tunas berwajah bengis
meludah kewajah ibu pertiwi
dengan sombong dan penuh benci

Kulihat ibu pertiwi


Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang

#SayaBangkit
#KamuBangkit
#KitaBangkit
#IndonesiaBangkit

A-K-A-L
Fisika 14

Beberapa waktu yang lalu saya mendapati sebuah pertanyaan yang


menggelitik,
Mengapa orang gila tidak diwajibkan sholat sedangkan orang sakit
walau sakit sedemikian
parah- tetap diwajibkan?. Saya tentu belum menemukan jawaban yang
benar terlebih dalam
sudut pandang agama-, namun ada sebuah diksi yang tiba-tiba terlintas
di kepala saya, yaitu
akal.
Tan Malaka dalam karyanya yang tersohor, Materialisme Dialektika dan
Logika
(Madilog), menyatakan bahwa untuk mewujudkan Indonesia yang ideal
dibutuhkan sebuah
pola pikir yang ilmiah. Ia bahkan beranggapan bahwa masyarakat
Indonesia pada era Madilog
ditulis- pada umumnya banyak dipengaruhi oleh logika mistis yang
mana kental kaitannya
dengan agama atau kepercayaan. Sebagai contoh adalah orang akan
mempersembahkan sesajen
agar rezekinya dimudahkan atau berkonsultasi dengan dukun agar
mendapat istri selayaknya
Dian Sastro. Hal tersebut tentunya berimbas pada kesulitan untuk
mencapai kemerdekaan bagi
rakyat Indonesia, terlebih Tan Malaka menulis Madilog dalam rentang
masa kolonial Belanda
dan Jepang.

Jika kita menilik benua Eropa, masyarakat setempat juga sempat


mengalami krisis akal
yang mana masa itu kerap disebut sebagai The Dark Ages yang terjadi
pada abad pertengahan-
. Pada masa itu, berpikir secara logis terlebih yang melawan peraturan
feodal dari raja dan
gereja- adalah hal yang sangat tabu dan bahkan bisa menyebabkan
seseorang menjemput
ajalnya. Sebagai contoh adalah Copernicus yang berpendapat bahwa
bumi mengelilingi
matahari bukan menjadikan bumi sebagai pusat tata surya
sebagaimana pendapat Ptolomeus
yang dianut gereja- harus menerima hukuman mati karena dianggap
menyebarkan paham sesat.
Akal masyarakat pun menjadi ciut, tidak berani melawan dogma yang
sudah terlanjur
mendarah daging karena peraturan gereja yang sangat mengekang akal.
Beruntung era tersebut berakhir ditandai dengan timbulnya era
Renaissaince yang
mengedepankan akal sebagai pemecah masalah. Para pemikir
positivisme yang
mengedepankan akal- pun bermunculan, mulai dari Descartes, Hegel,
Karl Marx, Engels.
Bahkan seorang Leonardo Da Vinci yang lebih terkenal sebagai pelukis
papan atas zaman
Renaissance juga memelopori ilmu pengetahuan seperti anatomi. Ia
bahkan secara diam-diam
membedah mayat di pemakaman pada tengah malam agar tidak
diketahui oleh pihak gereja.
Tindakan yang melawan dogma itu tak mungkin berani dilakukan tanpa
landasan berpikir yang
baik. Andai tindakan Leonardo Da Vinci tersebut tak dilakukan, bisa-
bisa pemain sepakbola
seperti Cristiano Ronaldo harus cedera lebih lama dan tak bisa kita
saksikan di Euro 2016 nanti
karena ilmu anatomi yang tak berkembang.
Tak jauh berbeda di Indonesia, pada tahun 1908 Dr. Sutomo beserta
sejumlah
mahasiswa Stovia menciptakan sebuah pergerakan baru yang lagi-lagi
lebih mengedapankan
akal sehat- yang berupa organisasi bernama Boedi Oetomo. Hal ini
tentu berbeda dengan
pergerakan-pergerakan sebelumnya yang cenderung menggunakan
kekuatan senjata perang-
dan hasilnya maaf- belum sesuai harapan, kolonialisme Belanda masih
hidup di Indonesia.
Lahirnya organisasi tersebut juga menimbulkan semangat orang
Indonesia lain untuk
menciptakan suatu organisasi sebagai bentuk pergerakan baru. Tak ayal
organisasi seperti
Indische Partij, Sarekat Islam, ataupun organisasi pemuda seperti Jong
Java dan Jong Celebes
bermunculan. Perubahan paradigma inilah yang sangat memiliki
dampak signifikan bagi
kemerdekaan Indonesia 37 tahun kemudian.

Selanjutnya yang jadi soal utama kita adalah bagaimana realita


penggunaan akal
masyarakat dewasa kini? Ada baiknya kita berpikir mengenai hal itu
agar kita tidak terjebak
dogma menyesatkan, lebih-lebih mengalami kematian akal.
Sesungguhnya tidak ada suatu
kebangkitan atau perubahan yang tidak dilandasi oleh pemikiran yang
baik.
Semoga pemaknaan hari Kebangkitan Nasional tak hanya sebatas
update Instagram
tentang kebangkitan nasional ataupun sekedar menulis di akun MIPA
Menulis.
#SayaBangkit #IndonesiaBangkit

[Hari kebangkitan nasional]


Mumtaz Muhammad, Fisika 2015.

jika menghitung berapa tahun indonesia merdeka, sudah selayaknya


indonesia menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia.

Mungkin sebagian orang bahkan hampir semua orang berfikiran bahwa


definisi dari kata bangkit adalah "bangun dari 'tidur', lalu berdiri" .
Bahkan, dalam kamus Bahasa indonesia mengartikannya dengan kata
"hidup kembali".

Lantas seperti ini, sudah siapkah indonesia bangun? Dan hidup


kembali?

Atau lebih baik tidur dan mengumpulkan mimpi-mimpi terlebih


dahulu?

aku tanya sama kamu, iya kamu

jika menghitung berapa tahun indonesia merdeka, sudah selayaknya


indonesia menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia. Menjadi
negeri yang memiliki kepadatan penduduk mencapai 270 juta jiwa,
dengan tingkat pertumbuhan 1,49 persen (indonesia investments, 2016)
menandakan bahwa bangsa ini memiliki potensi sumber daya yang luar
biasa.

Kalo rakyat indonesia disuruh tidur semua sembari mengumpulkan


mimpi-mimpi mereka apakah mungkin bisa membangkitkan 'macan'
yang sedang tidur ini?

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.

Yap, indonesia harus mampu mengolah sumber daya . Jangan


dianggurin dong, atau bahkan dilimpahkan ke negara lain.

Saya setuju dengan ungkapan soekarno yang mengatakan bahwa


"indonesia berdikari" . Ayo jangan pesimis! Perlahan kita kurangi
intervensi dari negara lain dan mencoba untuk menjadi negara yang
lebih mandiri!

Salam olahraga,
#SayaBangkit #IndonesiaBangkit
------ ------

Senja Graha Sabha


Geofisika 14

Manisku, ada senja yang tertinggal di matamu. Lampu taman Graha


sabha seakan menjadi cahaya surga atas kita yang berjalan menumpak
sepeda roda dua yang matamu menatapku, begitu sebaliknya.
Tetap begitu manisku, aku rasa, segala apa yang ingin kukatakan waktu
itu sudah tersampaikan lewat sorot mataku.

Aku berjanji, atasnama Jalan pemerintah kota yang telah menjadi milik
kita, sejak itu.

------ ------

Tak ada yang lebih sulit yakni meluruskan niat


Karena niat itu dari hati
Dan hati mudah terbolak-balik
Hmm,
Ramadhan bukan untuk urusan dunia
Ramadhan itu bukan untuk melangsingkan badan
Ramadhan itu bukan untuk mencari buka puasa gratis
Ramadhan
Ramadhan itu untuk ibadah
Hanya , hanya, dan hanya untukNya
#roadtoRamadhan1437H

- El Dzikri Fisika 2012


CINTA
Memang, kita tidak tahu apa yang akan

terjadi setelah hari ini, tetapi cinta tetap

jitu dalam mengungkapkan kekagumannya


Di pelupuk matamu selalu ada rindu,
di ujung-ujungnya ada kerutan yang aku rindu
Di pelupuk matamu ada cinta
di setiap perpindahannya ada dinamika yang membuat cinta...
aku melihatnya di sketsa hidup kita

Di dalam mimpi aku memimpikanmu


membuat angan-angan gila ini nyata
Di setiap waktu, aku teringat detailmu
tak sanggup aku berdiri jikalau bukan karena kamu, wahai ibuku...
Wahai ibuku, yang kuat
Wahai ibuku, yang sangat aku sayangi...

~ Kimia 2015

------ ------

Persimpangan

Nugraha, Kimia 2014

Tepat di persimpangan aku melihatnya, berjalan sendiri meng-


gendong ransel kesayangannya. Sempat ada hasrat membersamai-
nya,sekadar menawarkan tumpangan hingga ujung jalan. Sembari
motor mesin terus berputar pikiranku pun berputar, 60 detikku beradu
argumen dengan sang pikiran. Hampir saja menang, se- ketika dia
menoleh seakan sudah mempersiapkannya sedari lama. Aku kalah,
motor mesin semakin cepat berputar namun pikirankuberhenti, hanya
motorik bibir dan leher yang bersua, sebagai tandasapaan saja. Yah, 60
detik ku buang per- cuma. Dan sekarang takpernah ku lihat dia disana,
berjalan seperti biasa. Aku tak tahu mengapa, mungkin sebelum
persimpangan sudah ada yang mem- bersamainya.
------ ------

Kamu
Mahasiswi Statistika 2014

Kau tumbuh ala suatu musim


Engkaulah musim panas Indonesia
Engkaulah musim semi luar Negri

Tercerahkan sudah dunia karenamu


Walau kau tuli dan buta ,
Apa arti cerah bagi mereka
Bagimu berguna itulah yg pasti

Alam kini memojokkanmu


Adalah manusia sang pereka
Lingkungan ubah kehidupan
Celat hidupmu kini ke angkasa

Dulu musim panas sekarang musim semi


Semoga engkau kian tersadari
Perubahan patut berarti
Cukup kau tau teguhkan diri

Serpihan Bahagia Dalam Cinta.


Fisika 2015

bersama naungan langit dan pijakan bumi

tercipta peristiwa penting nan abadi

bersama langit dan bumi yg menjadi saksi

menanti serpihan serpihan keibahagiaan dari sang MahaSuci

beradu dengan semua peristiwa suci

namun hanya satu yang akan terpatri di hati

peristiwa indah bersama Rabb sang pujaan hati

------ ------

Terkadang hidup ini lucu, kau tertawa mencekik namun hatimu


tercekik.
Kau beramah-tamah dengan manusia yang disebut teman sebaya, tapi
kau pula yang menghujamnya.
Dengan cintapun, kau hanya bisa melihat sebatas punggungnya saja.
Lucu bukan? Bahkan untuk mendobrak hatinya pun kau takut.
Untuk seseorang yang sedang jatuh cinta, kau tak perlu bercerita
tentang cinta itu kepada siapapun . Karena apa? Siapapun itu bisa saja
menjadi sandaran ketika kelam, namun dapat pula menjadi belati.
Bagaimana jika kau bercerita cintamu kepada Tuhan saja ? Tuhan
takkan menghianatimu seperti mereka, Tuhan pula takkan mengeluh
ketika kau bercerita cinta yang sama setiap harinya.
Dan untukmu, terima kasih telah membiarkanku mencintaimu.

- Dr, Elins 15
Malam Bersama Rindu
NNF, Kimia 2015

kini malam telah tiba,berhias bintang yang selalu bercahaya


malam ini tak berbeda dengan malam-malam sebelumnya
Dingin sunyi sendiri bergandeng sepi
Hanya Rindu yang selalu setia menemani
dalam gelap yang tak bertepi

malam melukis indah sesosok wajah itu dalam benakku


yang membuatku tak sanggup untuk jauh darimu
aku rindu akan pelukmu aku rindu akan suaramu
namun kini aku hanya bisa memandangi gambarmu
dan membaca tulisan pesan darimu
wajahmu membuatku selalu ingin bertemu namun kesibukanku
menyita waktu untukmu

sesosok wajah indah itu tak kan pernah hilang setiap waktu
wajah indah seorang wanita yang selalu membuatku rindu di malam
yang sendu

Ibu.. Aku rindu

------ ------

Selamat jalan Sahabat dan Memori Penyesalan.


(Didedikasikan untuk Sahabat kami, Alm. Erma)
seorang teman yang menyesal dan merindu, Kimia, Mipa 2014.

Terakhir kali,
Saya melihat beliau saat masih berada di mipa,
Sendiri,
Sendiri ia duduk di sebuah kursi di sudut kantin mu.
Beliau sedang makan,
Hebat. Kemajuan yang luar biasa untuk melihat seorang erma mau
makan.

Ya, entah sejak kapan,


Berat badan nya menurun drastis, semangat makan nya hilang entah
kemana.
Padahal, ia teman baik kami. Teman seperjuangan kami.
Tapi yang sangat disesali,
Entah kemana kepekaan diri sebagai seorang teman ini menguap,
Dan kini mengembun kembali menjadi sebuah rasa sesal.

Kadang kubayangkan, seandainya aku lebih perhatian padanya, lebih


sering mengajak nya makan bersama.
Tapi tidak, aku harus menepisnya.
Aku rasa ini sudah menjadi bagian dari takdirNya.
Menyesali nya mungkin tiada arti saat ini.
Namun, dari kepergianmu, ma. Aku belajar.
Aku ingin menyayangi teman2 yang ada di sisiku lebih baik lagi,
memperhatikan mereka lebih baik lagi,
Karena aku tak tahu kapan kita akan berpisah.
Walau ini hanya perpisahan sementara.

Terakhir kali aku menengoknya, ia terbaring lemah di kasur rumah


sakit.
Saat aku pamit,
Ia menggenggam tanganku erat,
Seakan tak mau dilepas olehnya.
Ini aneh, karena biasanya dia tidak begini.
Namun kini, sedikitnya aku mengerti, apa maksud genggaman itu.

Banyak, banyak sekali salahku sebagai seorang teman.


Namun,
Ma, aku selalu berdo'a, semoga Allah berkenan menyampaikan ini
padanya.
Aku minta maaf ma, selama kamu ada, tidak bisa menjagamu dengan
baik.
Istirahatlah yang tenang, kudo'akan agar kau lancar menjalani tanya
jawab di alam sana.
Mudah2an kita bertemu lagi di tempat terindah di akhirat kelak.
Dan mudah2an saat kita bertemu kelak, kau sudah dapat memaaf-kan
kekhilafanku sebagai seorang sahabat.

Ma, kami rindu kamu,


Kami menyayangimu selalu,
Dan do'a kami senantiasa akan bersama dirimu.
Sampai jumpa lagi, sahabat.
------ ------

Jangan Buang Kenangan!


Astuti, Kimia 2013

Bukankah hanya do'a yang tersampaikannya tak terbatas jarak? Dan


kurasa cinta yang terdalam adalah yang terselip dalam do'a :)Di titik
rindu ini, tak pantas kalau aku memungkiri relasi cinta dan kenangan.
Bukan waktu pertemuan yang mampu menghala-ngi terbitnya
kenangan. Bukan lisan pula yang membatasi lantunankabar. Bukan
jarak yang mampu mengusir kenangan. Dan bukan tempat yang bisa
menggantikan kenangan. Lalu kenapa aku harus berdusta pada
kenangan? Kenapa seakan mengingkari kenangan? Bukankah
kenangan adalah sebagian lorong waktu yang indah bagi pembelajar?
Ah, memang kenangan tidak untuk dibuang. Sayang. Hanya perlu
cara yang bijak dan indah untuk membingkaikenangan, menatap
optimisme berkehidupan :)
#ditulis dalam rintik hujan yang menyibak rindu

------ ------

Membunuh Masa Lalu


NKP, Fisika 2014

Ada yg tersimpan rapat dalam hatiku


Terkunci dan terpatri dalam jiwaku
Apakah itu?
Akupun tak tahu
Namun sungguh aku tak sepertimu
Yang terdiam di sudut pintu
Enggan menilik apakah yg sedang kubingkai rapi
Engkau memilih untuk diam
Ah.. aku bosan
Bosan padamu
Pada keangkuhanmu
Ternyata kamu benar-benar telah membunuh masa lalu
dan aku mengutuki itu
Aku memang tak pernah menjadi masa lalumu
Namun di masa laluku ada masa lalumu
Akulah penilik masa lalumu
detektif yang mengikutimu
Mencari segalanya tentang dirimu
akulah yang mengagumimu dalam diamku
Dan diamku akan tetap senyap
Menyepi dalam kenanganmu
Meskipun kau telah lupa itu
Bukan.. kau tak lupa
Kau memang tak tau
Dan maafkan aku karena memaksamu ikut dalam dongengku
Aku tetap akan menyimpan rasa ini
Dan kini kuijinkan kau membunuh masa lalumu
Karena aku tak akan pernah kehilangan itu
Masa lalumu terlukis jelas dalam masa laluku
Hanya saja kau tak tau itu

- "Ditulis dengan penuh cinta di bumi cinta-Nya"

------ ------

Yang ditunggu
Wanita pojok kost Jakal km 4,5
Yang ditunggu kadang mengundang rindu dan mendekap pilu
Yang ditunggu kadang menunda suka dan memenjara luka
Yang ditunggu kadang menaruh sepi dan memahami hati

Yang ditunggu ternyata buta, mengamini doa dan membutakan logika


Yang ditunggu ternyata membungkam masa, mengukir cerita lalu entah
kemana
Yang ditunggu ternyata butuh sabar, sadar tapi samar

Yang ditunggu hanya jawab


Yang ditunggu hanya harap
Yang ditunggu kian menancap

Sayangnya
Yang kutunggu hanya KAMU

------ ------

Hujan Maghrib
Kimia 2014.

Di seberang ku tak melihatmu.


Di lorong kau sudah pulang meninggalkan kelas.
Di hujan, deras namamu yg menghujam.
Ditunggu, kau titip surat untukku.
Katamu, "Kasih, biar kubisikan, hujan mana yang melewatkanmu
membasahi hatiku yang gersang"
Aku memandang langit, tertulis namamu
Bukan di langit
Tapi hatiku, yang terpatri.

Di maghrib, dalam dekapan yang karib


Setelah bersimpuh penuh peluh
Masih hujan, kepalaku basah
Lampu taman makin menampakan keabsahannya
Romantisme sedang berlangsung
Kau datang dengan tawa
Dan sebotol air putih untukku
Yang langsung kuhabiskan
Antara haus atau gemetar di sampingmu,
Kekasih.
------ ------

Maaf
Fero , Ikom 2015

Maaf, aku pernah mengagumimu


Maaf, aku pernah membuatmu bahagia
Maaf, aku pernah membuatmu tersenyum
Maaf, aku pernah membuatmu tertawa
Maaf, aku pernah membuat sedih
Maaf, aku pernah membuatmu kecewa
Maaf, aku pernah membuatmu menangis
Desain Grafis, Rindu, dan Doa

Haikal, Kimia 2014

Jadi begini, kekasih.


Keybord tak pernah bisa menjelaskan, akan beberapa font yang tak
punya keluarga italic, bold, dan underline
Garis tak pernah menjelaskan kesalahan grid penempatan objek yang
semauku kuletakkan
Kursor itu tetap patuh akan pola yang tuannya mau

Selain itu, kekasih.


Vector yang kubuat, aku perbesar, tak pernah menampakkan
keblurannya
Begitu dengan rinduku, sebesar apapun kau menolakku, rinduku tak
pernah blur padamu, kekasih.
CMYK dan RGB menunjukkan perbedaan kenampakannya akan
warna, tapi ingat, segunung apapun diam ini, rindu ini tetap sama,entah
apapun warnanya.

Dan, kekasih.
Apapun yang dikatakan corel, adobe, dll. Tak pernah bisa meng-
gambarkan kesempurnaan doa yang selalu kudesain sedemikian rupa,
untuk lebih memesonakanmu.
Walaupun, aku meyakini
Desain adalah kesempurnaan imaji
Dan aku tak boleh asal-asalan mencintaimu, kekasih.

------ ------

MUNGKIN SAMPAI NANTI


NK, Kimia 2015

Kata yang mungkin hanya bisa terpendam


Terpendam dalam serangkaian doa dan diam
Ketika luasnya pulau berusaha tetap menjaga kata
tapi apa itu hanya kata?
Kata yang tak bisa terwujud dalam hidupnya dunia

Cinta
Cinta diam yang mungkin akan tetap bermakna
Ketika kesetiaan cinta itu hanya diukir dalam hati dan perasaan
Meskipun terkadang keraguan itu tetap akan menyelinap
Masuk tanpa diundang ke dalam benak jiwa seorang cintawan
tapi apa itu hanya kata?
Kata yang tak bisa terwujud dalam hidupya dunia

Tidak...
Cinta itu ada tapi hampa
Hampa ketika aku tidak menyadarinya
Ketika datang, malah aku yang pergi
Atau bahkan ketika muncul, malah dia yang pergi?
Tapi apa itu hanya kata?
Kata yang tak bisa terwujud dalam hidupnya dunia

------ ------

Antara Aku, UKT, dan "Mamanya"

Eh kalo liat anak kecil tuh bawaannya pengen gangguin ga sih haha,
apalagi pas umur 3 tahunan gitu, lagi lucu lucunya tuh, ga bisa nahan
untuk ga nyubit, gemesin haha. Ya tapi selain gemesin, anak umur 3
tahunan itu sering ngasih isyarat-isyarat yang bingungin gitu, kayanya
sih pengen ngajak ngobrol, tapi kadang kita ga paham apa maksudnya
haha dan malah bikin dia nangis.
Biar ga buat dia nangis terus kita harus paham maksud isyaratnya, jadi
ga salah lagi mengartikan. Caranya? Tanya ke mamanya lah hehe. Pasti
mamanya ngerti apa yang dimaksud si anak soalnya beliau yang
ngajarin, dan tentu paham gimana cara nanggepinnya.
Jadi kalo udah tau apa maksud isyaratnya kita jadi bisa main lebih asik
atau malahan bisa ngasih edukasi lebih ke si anak.

Nah mirip nih sama UKT, sekarang ini UKT umurnya sekitar 3
tahunan, sama kaya anak tadi. Lagi proses perkembangan, pasti banyak
yang perlu betulkan dan dikasih masukan. Persamaan lain dari UKT
sama si anak adalah sama sama bikin kita bingung, mulai dari subsidi
silang yang ga jelas, penetapan UKT ke mahasiswa yang salah sasaran,
tetep bayar UKT secara penuh walau udah mau yudisium, dan banyak
lagi kebingungan lainnya. Kita mungkin ga akan bingung kalo kita tau
apa arti "isyarat" si UKT ini. Akhirnya beberapa dari kita datengin
"mamanya" (pemangku kebijakan) dan menanyakan sekaligus
memberi masukan untuk UKT ini, setidaknya berilah kita tempat untuk
ikut berkontribusi agar saling "enak sama enak". Tapi mamanya UKT
ini ga kaya mama si anak yang mudah untuk diajak sharing, mereka ga
mau menyamakan persepsi. Kita ga dikasih tau gimana sih teknis UKT
ini dari hulu ke hilir sebenernya, "mamanya" cuma bilang mau
dipertimbangkan bahkan tak bersikap. Dan kita malah jadi
berprasangka bahwa ada yang salah pada sistem ini. Prasangka itu
ternyata berfakta, banyak yang "dirugikan" dengan adanya UKT ini.
Contohnya: peran subsidi silang yang diharapkan banyak membantu, eh
malah jadi kebalik, banyak mahasiswa minta bantuan karena terbebani.
Karena hal pokoknya aja ga dikasih tau, gimana mau ngerti "isyarat"
yang dimaksud oleh sistem ini. Dan gimana caranya kita kasih masukan
dan saran yang tepat jika pokok permasalahannya saja tidak kita
ketahui, ini bukan masalah sepele bung, banyak hal yang disamarkan.
Dan percuma kita kasih masukan kalo pemangkunya aja seolah tutup
kuping. Eh ga percuma deng, setidaknya kita tidak diam saat keadilan
diusir pergi ke kayangan. Selamat untuk kita!

Dan kini si anak bermain dengan riangnya, namun kita menangis di


dalam hati karena "mamanya" UKT gamau ngerti :(

Samping Lapisan Bambu, 17 April 2016


#bUKTicinta
------ ------

Kunci Hati
NKP ,Fisika 2014

Ketuklah, jika kau ingin mengetuknya


Pintu hati ini, mungkin sedang merindukan tamunya
Karena jika tak kau ketuk
Aku tak kan bisa membukanya
Karena pintu hati ini
Kau yang bisa membukanya
Kenapa? Pasti kau bertanya?
"Bukankah itu adalah milikmu?"
Tanyamu padaku dari balik pintu.
Tak mungkin bisa aku membukanya
Karena meskipun hati sepenuhnya di pihakku
Namun kunciku kau bawa sejak dulu
Sejak awal keberadaanku disini
Aku terjebak bak tawanan perang
Aku hanya berkutat di dalam,
Pengap, lembap, sepi tak bertepi
Dalam sendiri ini kudengar angin berbisik
Bahwa kau yang memegang kunci
Namun kau kini sedang berkelana
Belajar mencari dan mengerti arti kehidupan
Maka, aku harus bersabar
Karena kuyakin kelak kau datang
Mengetuk pintu hatiku,
Dan kau buka dengan satu-satunya kunci
Kunci yang telah lama kucari
Sabar, aku yakin kelak kau kan datang
Membawaku bersamamu berkelana
Seperti biasanya kau berkelana
Dan akan kumarahi dirimu
yang lama membuatku menunggu
Untuk membuka pintuku
Karena taukah kau
Hanya kamu yang membawa kunci hatiku

YOGYAKARTA,25 JANUARI 2016


Dibuat dengan penuh cinta
Di bumi cinta-Nya

------ ------

Pastikan Kita Di Perahu Yang Sama


Tinus Sembiring

Dik, sudah lama aku menunggumu


Sabarlah dik, tetaplah menunggu
Yakinlah akan itu..

Sebab, sekarang aku lagi diatas perahu


Perahuku sudah kukayuh, dik
Dan memang lambat,

Bukan karna apa dik,


Hanya saja tujuan perahuku memaksaku harus ke hulu

Dik, jangan salah naik perahu


Jangan...
Yakinkan kita tidak berpapasan
Yakinkan...
Yakinkan lah kita punya tujuan yang sama

Kau harus meyakinkan itu dik,


Harus,
Sebab dunia ini kejam dik,
Kau dan aku haruslah ditempah
Agar bisa punya pengharapan

Dik, bersabarlah sedikit lagi


Perjalanan ku yang belum kelihatan ujungnya
Tentang tujuan hidup yang satu setanpun tak tahu
Pastikan dik, kau ada diperahuku

Pastikanlah dik, kita tidak berpapasan..

Taman yang berbunga itu


Disitulah penantian perahuku dik,
Aku yakini itu

Kau...kan ku ajak kesana


Tapi jangan kau rusak dik,
Jangan...
Sebab itu karya kita

Sangat indah tawa mereka dik


Polos tanpa dosa dan kemunafikan
Mereka tertawa dik,

Bosan aku melihat anjing anjing kota


Aku ingin dipelukanmu dik
Kemarilah sayangku...
Pastikan kita diperahu yang sama..

------ ------
MILAN
MIPA SELATAN
Baiklah, maka inilah yang harus kita pahami, kalau yang aku

maksud adalah gedung ini, maka ruang dan cinta adalah bagian

dari kenang-kenangan
#1
Manakutahu, Aku (masih) Terlelap
Fisika 2015

Dalam buaian kuterjaga


Kala mata terlelap
Bahkan mulut pun tak sanggup untuk bicara
Bicara? Bahkan membuka pun tak sanggup ianya

Sahut burung gereja menemani,


Aku masih terjaga
Namun mataku terlelap
Bahkan kutahu itu burung gereja hanya dalam angan anganku belaka

Pernahkah kau bermimpi namun telingamu masih terjaga?


Itulah aku
Tidur lelapku terjaga dalam buaian lagu
Lagu? Manakutahu, aku hanya merasa bahwa itu lagu
Sederhana, namun sekali lagi, manakutahu,
Aku hanya mendengar

Kuharap bunga tidurku mengantarku kepada suatu hari nanti yang


bahagia
Entah mengapa janjinya begitu pasti
Pasti? Sekali lagi, manakutahu, karena aku masih terlelap

Terimakasih MIPA,
Terimakasih MIPA SELATAN
Kasederhanaanmu begitu terkenang
Sederhana? Sekali lagi, manakutahu
Bahkan kenangan sedetik yang lalu tentang kau, aku sudah lupa
Maklum, aku masih terlelap, namun aku tahu engkau pernah
menemaniku

#2
Di Milan...
Anggelina Purnama, Kimia 2015

Kulukiskan impianku, tanpa sedetikpun aku pernah tahu


Melangkah jauh jari-jemariku, meng-angankan hal itu...
Tak pernah aku tahu, bahwa jalan hidupku ternyata...
antara tempat aku menulis hingga...

Di Milan...
Kuarahkan pandanganku, mencari potongan puzzle-puzzle
ingatan de ja vu khayalanku
Ternyata engkau begitu kokoh dan... kuat

Engkau adalah satu dari sekian obat yang aku rindu...


Engkau adalah sesosok ujung perjalananku...
Hingga perjalananku yang lelah ini, tiba-tiba...
Sejenak aku melupakannya

Milan, gedung cokelat pudar dengan T2.01


Ruang Utara, ruang Selatan, ruang Middle...
Yang menatakan slide-slide perhitungan, persamaan, bangun ruang,
molekul, orbital, fisika dasar, TIK, suara, canda, tawa, suka, ria, dan...
cerita...
yang menghampiriku

Di gedung MIPA yang paling ujung...


Di gedung MIPA Selatan yang ditinggalkan...
Semoga tetap kita saling menyapa dan menoreh kenangan yang tak
pernah hilang...

Di Milan...
Terbentang jarak yang tak kita ukur pasti
Di Milan...
Kehidupan kampusmu sungguh dekat denganku

Di Milan...
Tempat yang anggun dan menawan
Di Milan...
Aku akan selalu mengingat...
jasamu
#3
"Diantara 2 jalan"
Ikma, Matematika 2015

Setapak jalan mulai ku kenal


Ketika mulai ku masuki dunia baru
Cerita terlukis dari coretan garis
Melambangkan perjuangan di balik kehidupan
Berjalan berkeliling antara mata angin
Mengemban tugas sebagai tunas dunia

Tak perduli terik dan hujan waktu ku tempuh dengan semangat


Melewati jalanan abstrak antara harapan dan cerita
Berharap bertemu pujangga yang melukiskan karya nya di kepalaku
Hingga akhir nya tahun berganti menjadi sejarah yang tak terlupakan

Kini ku terdiam di satu sisi jalanan


Melanjutkan lukisan dari satu arah yang berputar
Masih terngiang kadang euforia 2 jalanan yang kini tinggal kenangan
Tiada lagi hal yang sama dari satu alur cita cita ini
Rindu kadang melanda namun apalah arti nya tanpa tiada hal yang bisa
merubah nya

Sampai disini saja mungkin cukup ku akhiri kisah antara 2 jalanan


Harus kututup segala nya dengan alur cerita yang berbeda
Semoga engkau tetap menjadi kenangan serta jalan bagi mereka yang
kelak mengenalmu dengan wajah yang berbeda
Selamat tinggal kawan lama..
Selamat tinggal kampus ku disana...
Berharap cerita ini tak tertelan masa...
Engkau milan bersama cerita nya..

#4
Senandung Milan
Syifa Fauzia, Fisika 2016

Gemertak ratusan runcing bambu


Mengendap-endap menyelip di antara dedaunan basah
Menghentak bumi senyap, langkah selangkah
Bara merdeka telah menyapu siluet tumpahan darah, pembodohan
Mempatri asa menghapus paradigma fatamorgana

Akulah saksi janji-janji mereka


Janji yang mereka tulis dalam pena merah di kertas peperangan
Aku adalah bukti! Aku adalah amanat!
Akulah gedung keramat
Yang telah diberi nasihat
Untuk selalu menerangi dunia para penerus mereka

Namun mereka telah tiada, tergeser usia


Begitu mungkin saya
Yang terdesak era
Senandung langkah gembira
Angin berseru antusias di celah pohon membangunkan daun,
menggoyangkan ranting
Membukakan mataku
Hei, sambutlah mereka telah kembali!

Seketika aku merasa akulah gedung paling bahagia


Aku lah saksi
Aku kembali melihat bayangan mereka dari sudut jalan
Menyatu dalam tubuh berparas muda
Membawa bara yang sama

#5
#6
Ajari aku membencimu
Anonim, Kimia 2014

Ajari aku untuk melupakanmu setelah aku selesai dengan kenangan-


kenangan tentangmu.
Seperti tentang hujan rintik yang terdengar merdu dari atap gedung
klasik itu

Semisal perjalanan lima menit saja dari gedung megah sisi Utara
Certa kita yang mengejar waktu menemuimu agar tak terlambat
ditertawai anak tangga lantai 2.

Ajari aku saja


Membenci kantin yang selalu hiruk pikuk oleh perut-perut kelaparan
Atau gazebo sempit yang bocor saat hujan
Tentang apasajalah

Boleh jugalah dengan perpus kuno yang penuh buku kusam berwarna
coklat
Tentang lobby utama tempat wifi yang hampir selalu diperebutkan
Asalkan aku bisa melupakanmu, ceritakan saja !

Ceritakan tentang kursi kayu di ruang kelas yang panas


Musholla yang sempit karena sujud panjang
Atau sebatas tentang sekre yang lebih mirip rimba
Jika semua itu tak bisa membuat aku melupakanmu, jangan bawa
semua angan di selatan menuju Utara ! Apakah akan senyaman
denganmu ?
Melupakan kenangan itu berat ! Bukan begitu Milan ?

#7
[Milankolis]
Fadli - Kimia 14

Memang tak banyak kenyaman yang kau tawarkan.


Hawa panas memotivasi keringat untuk berinteraksi,
Dengan organ badan yang ingin mengikuti perkuliahan
Bersama mimpi yang dipertaruhkan

Memang tak semegah bangunan sebelah timur maupun utara,


Hanya kesederhanaan yang dibalut keistimewaan
Sebuah karya klasik yang dibanggakan
Membuat sang tua sangat berestetika

Romantika dosen dan mahasiswa berkisah disana


Yang katanya tak nyaman ditempati, bisa jadi nyaman untuk ditiduri
Kala dosen tak sepaham,
Saat pikiran tak lagi dapat di fokuskan

Kini itu semua benar benar menjadi kisah,


Sesuatu yang akan terkenang,
Sebuah cerita yang akan diceritakan pada kalian,
Sepenggal pengalaman yang tak terlupakan
Maafkan kami yang berkeluh kesah,
Bukan maksud tak mengagumkanmu,
Mungkin kami yang belum terbiasa denganmu yang istimewa,
Milan.

#8
[Karena Jauhmu adalah Kenanganmu]
Anonim, Kimia 14

Kala itu aku masih semester satu,


Masih dalam haru biru-ku sebagai mahasiswa baru.
Setiap pagi, kami berlari di sepanjang jalan kaliurang,
Mengejar bus kota yang menuju selatan.

Aku masih ingat,


Kamu yang keluar dari gerbang milan,
Atau hujan yang menahanmu untuk tetap menunggu di gedung bercat
kusam itu.

Aku pun masih ingat,


Kelas yang penuh keringat bercampur tawa kawan-kawan
seperjuangan,
Salah masuk kelas S2.01 pagi itu.
Atau, sekedar risol mayonais kesukaanku di kantin milan yang kurindu.

Ada yang mungkin tak terlupa,


Meski kini kita sudah menua,
Kenangan-kenangan kita tak akan pernah menemui akhir usianya.
Milan tak bergerak, hanya kau yang meninggalkan nya atau tidak?
#9
"Ikhlasku dalam diam"
Qia, Statistika 2014

Apa kamu tau arti cinta?


Biar tulisanku bercerita.
Bacalah.

Tertoreh di atas kertas putih


Rasaku yang tak berani berteriak
Karena cinta tak harus selalu bersuara
Tengoklah ubin yang terinjak namun tak marah
Atap yang tak lari saat terkena hujan
Daun yang terjatuh tanpa rasa benci
Apa dasar semua itu? Cinta yang ikhlas..

Ya, aku pun begitu


Ikhlas cintaku yang sunyi
Berbisik pun tidak dalam kagumku akan derap langkah penuh gairah,
Seakan pantang lelah akan rintangan hidup,
Dari para pejuang keberlangsungan negara.

Hauslah ilmu bersamaku


Tampunglah peluhmu padaku
Ijinkan aku ikut membangun masa depan bersamamu..
Badai tidak membuatku takut,
Kemarilah dan berlindung padaku..
Sengatan matahari tak membakarku,
Rengkuh diriku dan berteduhlah..
Bila duka menyelimuti,
Sandarkan dirimu padaku..

Karat bersarang dan sebagian diriku terlihat lapuk


Bukan itu khawatirku..
Namun kini, saat dirimu melangkah jauh dariku
Siksaku dimulai..
Rinduku hanyut bersama air yang mengalir..
Jiwaku melayang tak tentu arah bersama angin

Tapi yang kutau cinta itu setia.


Tak takut waktu memudarkan rasa..
Walau kini kau bersama yang lain
Hanya satu yang kuminta,
Lukiskanlah senyum saat memulai lembar kehidupan baru
Walau bukan bersamaku, ingatlah..
Saat banyak yang mencintaimu, salah satunya pasti aku..
Dan saat tinggal salah satu yang mencintaimu, itu pasti aku..
Dariku, yang kau sebut Milan..
#10
[Aku Setuju Dengan Kata Orang]
Sahabat manusia, Kimia 2014

Orang bilang, kita akan mengerti betapa berartinya sesuatu, saat kita
kehilangannya

Setiap sudutmu selalu istimewa


Ruangan besar tak ber-pendingin ruangan
Kursi kursi klasik yang selalu asyik
Layar layar lusuh dengan sedikit noda
Kapur warna warni setengah utuh
Bising bising asing yang mengganggu

Kata orang, kita akan mengerti betapa berartinya sesuatu, saat kita
kehilangannya

Lorong lorong antik pada siang hari


Berubah menjadi lorong yang mencekam di malam hari
Kantin yang ramai oleh manusia
Malamnya menjadi ramai oleh yang lain
Aku mulai setuju dengan orang, yang bilang kalau kita akan mengerti
betapa berartinya sesuatu, saat kita kehilangannya

Gedung besar yang megah pada zamannya


Gagah berdiri di ujung selatan kaliurang
Dengan cat yang mengelupas, tidak pernah kehilangan pesonanya
Dengan pohon tua di depannya, tak akan kehilangan kehormatannya
Dengan banyaknya orang yang menghinanya, tak seharipun aku alpa
merindukannya

Aku sepakat dengan orang itu, aku akan mengerti betapa berartinya
Milan, saat aku kehilangannya

#11
[Milan itu..]
Wahyuni, Matematika 2014

Milan itu
Goresan pena
Kantuk mahasiswa
Dosen yang murka
Deretan kursi-kursi tua
Milan itu
Aroma manis kersen yang matang
Indah kamboja merah muda yang berjatuhan
Juga suara berdebum dari mangga yang jatuh ke parkiran

Tapi tak hanya itu


Milan juga saksi kisah kau,aku,dan kita
Tentang aku yang ragu tuk menyapa
Tentang kau yang hanya mematung di pojok sana
Tentang kau dan aku yang kini menjadi kita
Milan itu
Saksi bisu akan tangis dan juga tawa
Beribu cerita dan rahasia
Yang kita tuturkan kala langit merona jingga

Milan mengajarkan kita arti sederhana


Milan mengajarkan kita untuk tidak menutup mata
Untuk tidak berpura bahwa semua baik-baik saja
Tapi ia juga mengingatkan bahwa kita dapat melaluinya bersama

Mungkin...
Milan kini kita tinggalkan
Tapi jangan pernah kau lupakan
Bahwa di sanalah kau dan aku pernah dipersatukan

#12
Kumuh Kusam Kurindu
Satatistika 2014

Kursi reot kala itu bergoyang jujur nan ksatria


Menolak selalu kantuk mahasiswa yang coba sandarkan kepala
Ngantuk mahasiswa? Cam mana mau bangunkan dunia !
Kini cerita itu tak lagi ada
Sengat panas surya tak terbendung kipas angin tiga, dua, apalagi satu
Semua telah kunikmati di kelas itu
Bersama LCD menggemaskan memancing gerutu
Menyala kadang merah kadang biru
Padahal slide nya putih, ah ingin kulempar batu
Belum lagi si kulkas menangis
21.00 kesana horror gedung tua ini makin manis
Horor sadis
Kumuhnya rumah lamaku

Warna catnya itu


Ingatkan pada tahun 500 perak harga sepatu
Model pintu dan jendelanya loh
Itu tren saat tenarnya Gombloh
Kusamnya rumah lamaku

Tapi ya disini
Kubelajar sains, pengabdian dan cinta
Berlatih kuat, tanggungjawab, dan setia
Ya disini
Gedung MIPA, yang padanya belum ku-Utarakan rindu
Karena di-Selatan dirinya
Meng-Utarakan rindu, pada si-Selatan sang pahlawan tak terlupakan

#13
PERSINGGAHAN
Septiana Panganggit, FISIKA 2016

(I)
mendung merengguk sukma
dalam jiwaku
mencengkram jagad raya
nan fana
langit menangis
sejadi jadinya
meluluhkan setiap luka
menyisakan perih
yang maha dahsyatnya

(II)
sangsi, ku bergumam dalam tanya
"Izinkan aku singgah
barang sebentar saja"
namun kau hanya diam
penuh bisu

(III)
aku terisak sendu
berpelu peluh air itu mengalir
lalu malam mendekapku lelap
diantara temaram redup

(IV)
terhuyung aku bangkit
samar kulihat dirimu
tegak menjulang
kokoh tak terelakan

(V)
bagikan kapal karam
ku temukan pelabuhan
dermaga untuk menumpahkan
setiap cita dan duka
lalu cinta dan luka
hingga tangis, air mata, dan tawa

(VI)
bahkan disana pula
aku bersua dengan kecantikan Tuhan
Yang Maha Sempurna

(VII)
sebuah pelabuhan
dengan lautan nan mempesona
penuh dengan
banyu nan biru
jernih nan ayu

(VIII)
dermaga yang mengajakku
menyelam diantara kecantikan

(IX)
persinggahan terbaik
dari sebuah perjalanan
persinggahan yang aku tahu
itu dirimu

tempatku menimpa ilmu


pengantar kesuksesanku

#14
Ia
Anonim, Statistika 2014

Telah berhenti langkah ini


Menyusuri setiap memori
Tatapku menuju ubin hitam itu
Menyorot kursi kursi kayu
Tertunduk bercampur aduk
Akankah aku bahagia dan kau terluka?
Debu-debu kapur mengejekku
Menggarami luka
Teringat akan ketidakmampuanku menggores papan dengan putih
tubuhnya kala sang dosen murka

Kakiku melangkah maju


Kutemukan air tergenang di ubin ubin hitam itu
Memantulkan iris mataku dan juga kenangan itu
Basah
Juga di pelupuk mataku

Kau hanya sepi


Sepi itu menjelmamu
Dan aku adalah keramaian yang meninggalkanmu

Malam ini tak ada lagi genangan,


Hanya ada angin, daun-daun daun-daun basah dan seuntai kata selamat
tinggal
#15
Andai Aku Bisa Bicara
Roni Tegar Bagastian, Fisika 2016

Ku tuliskan sebuah cerita


Tentang diriku yang usang dan tua

Ku gambarkan sebuah rumah


Bagi mereka penerus bangsa

Riuh suaranya adalah lagu hariku


Keluhannya adalah puisi pilu
Dari hanya sekedar membuka buku
Hingga berorasi yang menggebu

Ku tumpahkan sebuah berita


Tentang hilangnya mereka dariku

Mereka berkata ilmu mereka pasti


Namun yang pasti hanyalah mereka pergi

Siapa bilang
Aku tak punya rasa
Aku hanya tak bisa berbicara
Sementara kini mereka berpindah ke utara
Pergilah penerus bangsa
Berpalinglah dari rumahmu lamamu
Kelak aku bisa bangga padamu
Andai aku bisa bicara

Anda mungkin juga menyukai