Anda di halaman 1dari 7

Harapan rakyat

Lihat... Pemimpin yang bergelimangan harta


Banyak rakyat melarat Keliling dunia pakai uang negara
Yang tinggal menunggu malaikat Semua selalu ada bagi mereka
Yang datang dari akhirat Rakyat hanya berharap percuma

Dengarlah suara rakyat Lihat lah dulu kami


Semua pejabat Rakyat kecil yang menunggu janji
Yang hanya melihat Dari para petinggi
Dan tanpa berbuat Yang melupakan kami

Ku ingin mereka merasakan Kenapa kenapa dan kenapa


Perih, pahitnya rakyat rasakan Apa salah dan dosa mereka
Di mana keadilan Mereka menjadi hina
Di mana kah kejujuran Mereka tidak terjama tangan negara

Seperti surat yang tak terbalas Mereka hanya berdoa


Rakyat yang tertindas Menunggu semua
Mahalnya harga beras terkabulnya doa mereka
Pergaulan hidup yang keras yang tak terjama

Dimana kah pemimpin kita Tuhan kabuli


Katanya setia Permintaan rakyat negara ini
Hanya janji palsu saja
Yang dia beri untuk mereka

Katanya peduli
Tapi mana. Apa yang terjadi
Rakyat pada mati
Apa aku tidak frustasi
Wajah Negeri Ku
Buram potret wajah negeri ku
Ternoda tangan tangan kotor para mereka
Yang menjilat rakyat, demi kuasa
Mempoles noda
Mengoyak sukma
Menguras kekayaan alam negara

Pernahkah terpikir olehmu wahai mahasiswa


Bagaimana nasib generasi bangsa
Berhentilah disinii wahai penghianat bangsa

Jangan teteskan lagi air mata pertiwi


Agar tersenyum wajah negeri ini
Kala bijak
kadang bejat

sangat puitis
namun bengis
tampak .. dari awal rambut sampai ujung
kuku… aroma dosa
sampah!!
Bangkai!!
Sahabat sejatinya

Tak pantas dihina


Tak pantas dipuji
Biarkan saja.. biar
Pencipta pun tau
Alam yang menghukum

1 tetes air mata


1000 cambuk
1 petaka

Hidup rakyat Indonesia


Sajak Pertemuan Mahasiswa Tidak cocok untuk petani yang sempit
tanahnya
Matahari terbit pagi ini
Mencium bau kencing orok di kaki langit
Tentu kita bertanya: “Lantas maksud baik
Melihat kaki coklat menjalar ke lautan
saudara untuk siapa?”
Dan mendengar dengung lebah di dalam
Sekarang matahari, semakin tinggi
hutan,
Lalu akan bertahta juga di atas puncak
Lalu kini ia dua penggalah tingginya
kepala
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini
memeriksa keadaan
Dan di dalam udara yang panas kita juga
bertanya :
Kita bertanya :
Kita ini dididik untuk memihak yang mana?
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa
Akan menjadi alat pembebasan
berlaga
Ataukah alat penindasan?
Orang berkata “Kami adalah maksud baik”
Dan kita bertanya : ”Maksud baik untuk
Sebentar lagi matahari akan tenggelam
siapa?”
Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di
Ya! Ada yang jaya, ada yang terhina
tembok
Ada yang bersenjata, ada yang terluka
Dan rembulan akan berlayar
Ada yang duduk, ada yang diduduki
Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras
Akan hidup di dalam bermimpi
Akan tumbuh di kebon belakang
Dan kita di sini bertanya :
Dan esok hari matahari akan terbit kembali
“Maksud baik saudara untuk siapa?”
Sementara hari baru menjelma
“Saudara berdiri di pihak yang mana?”
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan
Kenapa maksud baik dilakukan
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di
Tetapi makin banyak petani yang kehilangan
samodra
tanahnya
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-
Di bawah matahari ini kita bertanya :
orang kota
Ada yang menangis, ada yang mendera
Perkebunan yang luas
Ada yang habis, ada yang mengikis
Hanya menguntungkan segolongan kecil
Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang
saja
mana
Alat-alat kemajuan yang diimpor
Mahasiswa masa kini
Menjadikan forum diskusi
Sebagai ajang pamer intelegensi
Menjatuhkan yang lain demi meninggikan gengsi

Hobinya mengkritisi
Tapi tak sanggup berkontribusi
Berlagak politisi
Tapi masih ciut dihadapan birokrasi
Banyak menjadi mahasiswa wifi
Yang diam dan bungkam dijejal koneksi

Belajar jujur dikata individualis


Tak memberi contekkan katanya tak etis
Open brain tanpa open internet dibilang tak realistis
Miris..

Mahasiswa terlalu terambung IPK


Huruf dan Angka yang masih dianggap simbol bahwa ia bisa
Tak peduli hasil dari mana
Asal bisa mendapat A

Tak peduli rakyatnya lapar


Harga kebutuhan dikendalikan pasar
Teriakan mahasiswa tiada terdengar
Mereka diruangan berAC 'katanya' sedang belajar

Mahasiswa kekinian
Titip absen dianggap simbol setia kawan
Tak ada motivasi belajar membenahi tatanan
Kuliah asal cukup kehadiran
Masa bodo rakyat menderita asal mereka duduk nyaman

Mahasiswa!
Agen perubahan katanya
Akbarkan sumpah mahasiswa beserta makna
Jangan hanya mengejar IPK
Rakyat tak butuh angka
Mereka perlu aksi nyata
Jikalau tak ada lagi yang mampu membela Semangat yang membara membawa revolusi
Jikalau tak ada lagi yang bisa berbangga keadilan pada bangsa
Jikalau tak ada lagi yang dapat berbicara Ayo kawanku...
Terbungkam dalam keheningan masa Negeri ini rindu akan perjuangan kalian
Terdepak oleh arus deras sang Penguasa Perjuangan yang tiada habis
Hanya lah darah yang terbang melambai Perjuangan yang tak akan lenyap walau
surya disapu arus penguasa
Berpikir akan kah sanggup tuk berpikir Perjuangan yang penuh akan pelipur lara
Berdiri akan kah sanggup tuk berdiri Perjuangan yang terus bergelora membelah
Berlari akan kah sanggup tuk berlari masa
Semangat akan kah tak lagi memberi arti Ayo kawanku...
Kemerdekaan akan kah hanya mengumbar Tanah ini rindu akan teriakan kalian
janji Teriakan yang melukiskan berjuta tangisan
Niscaya realita itu lah yang menanti disini rakyat
Menanti untuk menunggu yang sedang Teriakan yang mengemban penuh harapan
menghilang rakyat
Menunggu datangnya angan-angan yang Teriakan yang tulus mencintai rakyat
datang Ayo kawanku...
Menunggu kembali nya sang cita yang Bangunlah... Bangkitlah.... Berdirilah...
melenggang Bergeraklah... Bersatulah...
Menunggu terbitnya sang fajar yang Hingga tak ada lagi yang mampu
benderang membenamkan kejayaan bangsa ini...
Kapan kalian akan terbangun dari tidur Hingga tak ada lagi yang mampu menepis
panjang kalian jeritan-jeritan tangisan rakyat ini...
Kapan kalian akan kembali mengukir Hingga tak ada lagi yang mampu menginjak
sejarah di dalam hikayat panjang luka kelam tanah ini...
Kapan kalian bergerak tuk bangkit dari era Berteriaklah kawanku...
yang hilang Berteriaklah untuk Indonesia tercinta...
Era kelam yang tak berbekas HIDUP MAHASISWA...
Kapan kalian melambai mengacungkan HIDUP RAKYAT INDONESIA...
semangat yang tiada memadam
Kapan kalian tegak menebar keharuman cita
bangsa
Jauh tak lagi mendengar dedikasi juang
kalian pada bangsa
Lupa tak lagi melihat butiran keringat
totalitas abdi kalian pada bangsa
Ayo kawanku...
Bangsa ini merindukan kalian
Merindukan segempal semangat yang tak
berujung
Semangat yang gandrung akan pengabdian
pada bangsa
Semangat yang hanya berpihak pada darah
bangsa
Wahai Mahasiswa Indonesia
Sadarlah! Wahai Rakyat Indonesia
Ini adalah negeri kita kawan Saksikanlah!
Ini adalah jantung kita Kami Mahasiswa Indonesia
Berjanjilah pada diri kalian sendiri! Bergerak atas nama rakyat Indonesia
Berjuanglah untuk bangsa ini dengan Dan Berjuang atas nama kebenaran
semangatmu!
Kami akan selalu menjadi yang terdepan
Pertahankanlaah bangsa ini dengan seluru
raga dan jiwamu! Mengawal jalannya pemerintahan

Bangunlah kalian jiwa yang tertidur! Demi menjaga nilai luhur bangsa Indonesia
Ketuhanan yang menjunjung keberagaman

Wahai Mahasiswa Indonesia Kemanusiaan yang memanusiakan manusia

Lihatlah! Persatuan Indonesia dengan kesatuan


sepenuhnya
Buka mata kalian
Kerakyatan yang dipimpin sepenuhnya oleh
Para setan menelanjangi ibu pertiwi! rakyat dengan bijaksana dan tak terwakilkan
Uang negara dicuci habis Serta Keadilan sosial seluas luasnya tanpa
ada batas pemisah
SDA kita dibawa lari, SDM kita pada lari
Rakyat kecil menangis
Hidup Mahasiswa Indonesia !2x
Hidup di negara sendiri bak hidup di negeri
jajahan Hidup Rakyat Indonesia!
Tertindas oleh bangsa asing, bahkan bangsa Vivat!
kita sendiri

Wahai Mahasiswa Indonesia


Bangkitlah!
Demi tanah air tanpa penindasan
Untuk bangsa yang gandrung akan keadilan
Dan wujudkanlah Bahasa tanpa kebohongan

Anda mungkin juga menyukai