Anda di halaman 1dari 25

SMPN 2 MATARAM

Bahasa
Indonesia
Menganalisis
Puisi
MADE DEANDRA A.G
VIIIK / 09

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

MAJU

Oleh Chairil Anwar


Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju !
Serbu !
Serang !
Terjang!
KESIMPULAN:
Puisi ini ditulis untuk mengobarkan semangat dan menggugah rasa patriotisme.

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

HIDUP
Oleh Tyas. H
Hidup itu KELAM
Terlalu liar tuk dijinakkan
Terlalu dingin tuk disentuh
Terlalu keras tuk dipatahkan
Dan terlalu gelap tuk dijamah
Arogan...
Buas...
Terjal...
Dan Hitam...
Yang cuma ada 2 kata...
Menyakiti atau disakiti,
Mengalah atau dikalahkan,
Tertawa atau menangis,
Berusaha melawan atau terdiam pasrah
Hidup bukanlah KEHARUSAN
Bukan kesempurnaan yang selalu dikejar
Juga bukan kesuksesan yang kerap dibicarakan
Dia hanyalah satu Masa yang akan dilewati
Dan tentang Hidup itu sendiri
Hanya butuh senyum sederhana
Tuk sekedar menunjukkan kepada semua
"BAHWA AKU BAHAGIA ADA DISINI...!!"
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang kehidupan yang tidak membutuhkan kesempurnaan
dan kesuksesan tetapi kita hanya harus tersenyum bahagia dan menunjukkan ke
semua orang bahwa kita bahagia dengan apa adanya diri kita.

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

KARAWANG BEKASI

Oleh Khairil Anwar


Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang perjuangan pahlawan yang berjuang di Karawang
Bekasi. Ini mengajarkan kita untuk selalu mengenang dan bersyukur atas jasa
para pahlawan yang telah mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan.

SAJAK SEBOTOL BIR

Oleh W.S. Rendra


Menenggak bir sebotol,
menatap dunia,
dan melihat orang-orang kelaparan.
Membakar dupa,
mencium bumi,
dan mendengar derap huru-hara.
Hiburan kota besar dalam semalam,
sama dengan biaya pembangunan sepuluh desa !
Peradaban apakah yang kita pertahankan ?
Mengapa kita membangun kota metropolitan ?
dan alpa terhadap peradaban di desa ?
Kenapa pembangunan menjurus kepada penumpukan,
dan tidak kepada pengedaran ?
Kota metropolitan di sini tidak tumbuh dari industri,
Tapi tumbuh dari kebutuhan negara industri asing
akan pasaran dan sumber pengadaan bahan alam
Kota metropolitan di sini,
adalah sarana penumpukan bagi Eropa, Jepang, Cina, Amerika,
Australia, dan negara industri lainnya.
Dimanakah jalan lalu lintas yang dulu ?
Yang menghubungkan desa-desa dengan desa-desa ?
Kini telah terlantarkan.
Menjadi selokan atau kubangan.
Jalan lalu lintas masa kini,
mewarisi pola rencana penjajah tempo dulu,
adalah alat penyaluran barang-barang asing dari
6

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

pelabuhan ke kabupaten-kabupaten dan


bahan alam dari kabupaten-kabupaten ke pelabuhan.
Jalan lalu lintas yang diciptakan khusus,
tidak untuk petani,
tetapi untuk pedagang perantara dan cukong-cukong.
Kini hanyut di dalam arus peradaban yang tidak kita kuasai.
Di mana kita hanya mampu berak dan makan,
tanpa ada daya untuk menciptakan.
Apakah kita akan berhenti sampai di sini ?
Apakah semua negara yang ingin maju harus menjadi negara industri ?
Apakah kita bermimpi untuk punya pabrik-pabrik
yang tidak berhenti-hentinya menghasilkan..
harus senantiasa menghasilkan.
Dan akhirnya memaksa negara lain
untuk menjadi pasaran barang-barang kita ?
.....................
Apakah pilihan lain dari industri hanya pariwisata ?
Apakah pemikiran ekonomi kita
hanya menetek pada komunisme dan kapitalisme ?
Kenapa lingkungan kita sendiri tidak dikira ?
Apakah kita akan hanyut saja
di dalam kekuatan penumpukan
yang menyebarkan pencemaran dan penggerogosan
terhadap alam di luar dan alam di dalam diri manusia ?
......................
Kita telah dikuasai satu mimpi
untuk menjadi orang lain.
Kita telah menjadi asing
di tanah leluhur sendiri.
Orang-orang desa blingsatan, mengejar mimpi,
dan menghamba ke Jakarta.
Orang-orang Jakarta blingsatan, mengejar mimpi
dan menghamba kepada Jepang,
Eropa, atau Amerika.

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang masalah pembangunan yang terjadi di Indonesia
dikarenakan Indonesia merupakan sarana penumpukan bagi negara industri,
Pemerintah mengutamakan indrustri luar negeri daripada membangun industry di
Indonesia, dan Perubahan yang terjadi ini disebabkan karena kita meniru apa
yang dilakukan oleh negara lain yang tidak sesuai dengan budaya dan peradaban
kita.

SAJAK SEORANG TUA DI BAWAH POHON

Oleh W.S. Rendra


Inilah sajakku,
seorang tua yang berdiri di bawah pohon meranggas,
dengan kedua tangan kugendong di belakang,
dan rokok kretek yang padam di mulutku.
Aku memandang zaman.
Aku melihat gambaran ekonomi
di etalase toko yang penuh merk asing,
dan jalan-jalan bobrok antar desa
yang tidak memungkinkan pergaulan.
Aku melihat penggarongan dan pembusukan.
Aku meludah di atas tanah.
Aku berdiri di muka kantor polisi.
Aku melihat wajah berdarah seorang demonstran.
Aku melihat kekerasan tanpa undang-undang.
Dan sebatang jalan panjang,
punuh debu,
penuh kucing-kucing liar,
penuh anak-anak berkudis,
penuh serdadu-serdadu yang jelek dan menakutkan.
Aku berjalan menempuh matahari,
menyusuri jalan sejarah pembangunan,
yang kotor dan penuh penipuan.

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

Aku mendengar orang berkata :


"Hak asasi manusia tidak sama dimana-mana.
Di sini, demi iklim pembangunan yang baik,
kemerdekaan berpolitik harus dibatasi.
Mengatasi kemiskinan
meminta pengorbanan sedikit hak asasi"
Astaga, tahi kerbo apa ini !
Apa disangka kentut bisa mengganti rasa keadilan ?
Di negeri ini hak asasi dikurangi,
justru untuk membela yang mapan dan kaya.
Buruh, tani, nelayan, wartawan, dan mahasiswa,
dibikin tak berdaya.
O, kepalsuan yang diberhalakan,
berapa jauh akan bisa kaulawan kenyataan kehidupan.
Aku mendengar bising kendaraan.
Aku mendengar pengadilan sandiwara.
Aku mendengar warta berita.
Ada gerilya kota merajalela di Eropa.
Seorang cukong bekas kaki tangan fasis,
seorang yang gigih, melawan buruh,
telah diculik dan dibunuh,
oleh golongan orang-orang yang marah.
Aku menatap senjakala di pelabuhan.
Kakiku ngilu,
dan rokok di mulutku padam lagi.
Aku melihat darah di langit.
Ya ! Ya ! Kekerasan mulai mempesona orang.
Yang kuasa serba menekan.
Yang marah mulai mengeluarkan senjata.
Bajingan dilawan secara bajingan.
Ya ! Inilah kini kemungkinan yang mulai menggoda orang.
Bila pengadilan tidak menindak bajingan resmi,
maka bajingan jalanan yang akan diadili.
Lalu apa kata nurani kemanusiaan ?
Siapakah yang menciptakan keadaan darurat ini ?
Apakah orang harus meneladan tingkah laku bajingan resmi ?
9

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

Bila tidak, kenapa bajingan resmi tidak ditindak ?


Apakah kata nurani kemanusiaan ?
O, Senjakala yang menyala !
Singkat tapi menggetarkan hati !
Lalu sebentar lagi orang akan mencari bulan dan bintang-bintang !
O, gambaran-gambaran yang fana !
Kerna langit di badan yang tidak berhawa,
dan langit di luar dilabur bias senjakala,
maka nurani dibius tipudaya.
Ya ! Ya ! Akulah seorang tua !
Yang capek tapi belum menyerah pada mati.
Kini aku berdiri di perempatan jalan.
Aku merasa tubuhku sudah menjadi anjing.
Tetapi jiwaku mencoba menulis sajak.
Sebagai seorang manusia.
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang hukum yang berlaku di Indonesia, bukannya
membela yang benar malah membela yang mempunyai uang atau yang memberi
uang lebih. Seharusnya, hukum dan aparat hukum Indonesia harus lebih tegas lagi
dalam mengadili dan tidak tergoda untuk memanfaatkan jabatan hanya karena
uang.

10

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

SEMANGAT
Oleh Yuni Setyaningsih
Dengan bangga kumulai lagi sentuhan semangat
Kucoba kembali haluan berapi-api
Kuberdiri di kaki sendiri
Kukepalkan tangan mengangkat beribu mimpi
Jalan berlubang tepat didepan mata
Injakan beralas batu siap menggoyahkan tubuh
Para pejalan sukarela mengusik jejak
Tapi apalah arti sebuah hasil tanpa keringat
Tak perlu putus dengan optimis
Apalagi bergabung dengan pesimis
Masih ada tadahan tangan mengharap Maha Satu-satunya
Menunduklah bersama ikhlas
Lalu bangkitlah menggandeng berjuta semangat.
KESIMPULAN :
Puisi ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha dengan gigih ,tidak putus asa ,
selalu optimis,dan selalu berdoa dalam mewujudkan sebuah mimpi.

11

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

CINTAKU INDONESIA
Oleh Rae Sanggula
Merengkuh pilu dalam sepi
Sendiri merenungi, INDONESIAKU, sedih rasanya
Yang dulu mereka katakan, ada! Penjajahan di negeriku ini, sedih rasanya
Untuk menahan derita mereka di kala itu..
Dan kini merdeka! Pahlawanku berhasil!
Taukah kau?
Tangisan saudaraku membuat sembilu di sanubari
Lorong-lorong sepi di penuhi, kolong jembatan sampai jalanan raya
Kemiskinan merenda di negeri ini!
Kesakitan hati dan fisik dari saudaraku terasa
Seakan tak sanggup ku pandang ataupun ku lirik
Yang terkadang, menitikkan air mata..
Taukah kau?
Berapa tahun yang lalu PAHLAWANku bekerja
Tak pernah kenal lelah..
Mereka lelah dalam lelah,
Bahkan terjatuh dan tumbang karena CINTA INDONESIAKU!
Sudahlah berhentilah engkau keluhkan dirimu saudaraku
Walau, ku tahu engkau berada diantara kami, engkau lelah dengan keluhanmu itu..
Kembalilah pada sejarah, kembalilah!
Lihatlah pahlawanku berjuang karena cinta tanah air.
Mereka kuat karena Niat!
Mereka dekat karena CINTA!
Mereka ber HARAP indonesiaku Merdeka!
Apakah Jiwa pahlawanku, kita, kamu semua masih ada?
Inginku, bertegur sapa denganmu dan berteriak bersamamu
Bahwa, aku, kamu dan kita semua CINTA INDONESIA
Bahkan ketika udarapun menghampiri dan bergetar
Ku ingin nyanyikan cinta untuk bangsaku
Bersamamu

12

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

KESIMPULAN :
Puisi ini mengajarkan kita untuk bersyukur dan tidak mengeluh atas apa yang kita
hadapi, juga untuk selalu mengenang jasa pahlawan kita yang telah mewujudkan
kemerdekaan Indonesia.

BERKIBARLAH SANG MERAH PUTIH


Oleh Imam Aris Sugianto
Detik demi detik kau diperjuangkan
Menit demi menit kau direbutkan
Kini kau bebas berkibar benderaku
Kini kau diagungkan banyak orang
Merah putih kaulah lambang kehidupan Warnamu mempunyai arti yang bermakna
Dan warnamu tak kan pernah pudar
Walaupun badai menerjang
Kaulah sang keberanian dan kesucian yang abadi selamanya
Kau diperjuangkan dengan setetes darah yang berarti
Kau dijunjung ke tempat yang lebih tinggi
Berkibarlah benderaku dan tetaplah merdeka
Aku kan selalu hormat padamu
Berkibarlah sang merah putih
Dan teruslah kau berkibar ditiang yang lebih tinggi dihari kemerdekaan ini
Kau adalah belahan jiwaku ditanah air Indonesia tercinta ini
Kuingin kau tetap dihadapanku untuk selamanya
Merdeka, merdekalah benderaku, merdekalah Negara Indonesiaku
Kau akan tetap jaya untuk selamanya
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang kisah Sang Merah Putih yang dulu sangat
diperjuangkan untuk dapat berkibar bebas di udara dan sekarang keinginan itu
berhasil jadi kita harus selalu menjaga Sang Merah Putih agar dapat berkibar
untuk selamanya.
13

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

RADEN AJENG KARTINI


Oleh Imam Aris Sugianto
Perempuan bersahaja nan tulus
Berjuang melawan penjajah
Pendidikan perempuan diperjelas
Meningkatkan pendidikan perempuan Indonesia yang terjajah
Ibu kita kartini
Namamu harum di negeri ini
Terkenang dalam hati sanubari
Perempuan emansipasi
Tepat tanggal 21 April
Rakyat Indonesia mengenang riwayatmu
Jasa-jasamu telah berhasil
Merubah budaya perempuan Indonesi dalam negerimu
Raden Ajeng Kartini
Perempuan pemberani
Perempuan berhati suci
Menjadikan negara Indonesi menjadi negeri emansipasi
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang Raden Ajeng Kartini yang merupakan pahlawan
emansipasi wanita yang jasa-jasanya dapat membuat dan merubah kodrat wanita
di Indonesia.

14

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

BUKU
Oleh Stephanie Maria
Aku senang membaca buku
Karena buku sumber ilmu
Setiap hari aku sempatkan baca buku
Agar ilmuku bertambah
Di buku aku temukan setumpuk ilmu
Dalam buku cerita ada kelucuan
Entah itu dalam gambar atau Cerita
Buku,engkau sungguh berjasa
Bagiku dan bagi semua orang
Aku hanya ingin berpesan
Anggaplah buku sebagai teman
Terima kasih buku
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang buku yang merupakan sumber ilmu yang dapat
membuat ilmu kita bertambah sehingga kita bisa menganggap buku sebagai teman
yang telah membantu kita agar kita menjadi anak yang pintar.

15

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

INDONESIAKU YANG MALANG


Oleh Mutmainnah
INDONESIA......
Indah,damai,sejahtera!
Begitu katanya.
Namun kata itu telah sirna,
Bagaimana hal itu bisa sirna?
Karena wabah korupsi yang merajalela.
Adakah damai pada negeriku?
Apakah damai jika terus ada tawuran di negeri
Kita?
Adakah sejahtera pada negeriku?
Apakah sejahtera bila
Indonesi masih bermasalah dengan ekonomi?
Nilai Rupiah yang melemah,
Karena Negeri kita tidak pandai,
Tidak pandai mengelola
Kekayaan Rempah,Alam
Yang indah yang telah di berikan Tuhan.
Sungguh malang Indonesiaku,
Banjir,Longsor,akibat siapa?aku bertanya?
Akibat manusia,
Yang tak pernah bersyukur
Atas keberkahan yang berlipat ganda.
Malangnya nasib negeriku
Sungguh malang
Kau harus maju
Karna aku adalah penerusmu.
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang penyebab yang membuat Indonesia terkena wabah
korupsi , tawuran pelajar, dan bencana alam yang membuat Indonesia tidak lagi
aman,indah,damai,& sejahtera adalah manusia yang tidak pernah bersyukur atas
keberkahan yang dimilikinya.

16

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

BENDERAKU
Oleh Rahmat S
Angin kencang tak lagi menerpanya
Sang kain usang yang tak lagi bergoyang
Yang tak lagi menggetarkan saat dikibar
Hanya sebagai pengisi tiang bambu yang kosong
Merahnya tak lagi menggapai mentari
putihnya tak lagi menyejukkan bumi
hanya helaian kain usang yang tak tercuci
hanyalah tiang bambu yang merapuh tak meneduh
Dimana rasa itu kini
dimana kekuatan itu kini
hanya tinggal caci regenerasi
hanya tinggal hujat tuk negeri. . . Nasibmu yang terjal dulu deritamu yang
meruncing dulu pilumu yang terendam darah dulu kini hanya dongeng yang tak lagi
terdengar
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang hilangnya rasa khidmat dan bakti kita terhadap
Bendera merah putih yang sekarang hanya sebagai hiasan bambu bukan sebagai
bendera yang menjadi kebanggaan Indonesia.

17

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

SYAIR UNTUK RAKYAT


Oleh Wahyu Pratama Yunanto
Wahai sekalian pemalas yang berkabung
Kalian adalah bagian yang pantas digantung
Betapa pandai berkeluh kesah tak untung
Sedang lenganmu sempurna tak buntung
Bekerja!
Jangan biarkan kebodohan kuasai akalmu
Jangan biarkan kemalasan batasi hidupmu
Jangan biarkan ketergantungan hiasi harimu
Jangan biarkan keangkuhan lintasi sikapmu
Bekerja!
Tuhan berikan jalan untuk hidupi kehidupan
Setiap tubuh yang kepadanya ruh ditiupkan
Carilah apapun yang padamu telah disiapkan
hidup ini berjuang takkan sesingkat khayalah
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang orang-orang yang hanya berkeluh kesah tanpah
berusaha,bekerja, maupun berjuang untuk hidup yang lebih baik.

18

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

RAKYAT VS PEMIMPIN
Oleh Wahyu Pratama Yunanto
Dalam kehidupan yang keras
Perjuangan yang tiada batas
Barisan pesaing semakin buas
Lengah selangkah impian lepas
Bermuka dua tuk jadi juara
Menjilat luka tuk raih suara
Bermuram durja negeri ini
Bersimpuh duka negeri ini
Ketika penguasa berebut tahta
Tak puas kuasa bermandi harta
Berucap luas nan penuh dusta
Tertutup nurani hati yang buta
Oh rakyat negeriku yang malang
Kalian hanyalah budak terbuang
Kedaulatanmu diganti oleh uang
Raja berkuasa dan hakmu hilang
Lucunya parodi kehidupan nan lugu
Dari sekumpulan tertipu yang dungu
Tertidur lelap dalam sihir alunan lagu
Agar nafsu penguasa tak terganggu
oh malangnya, oh malangnya
oh senangnya, oh senangnya
Bernyanyilah kalian para pemenang
Dengan nyanyian untuk pecundang
Dan tidurlah rakyatku yang malang
Pastikan keluargamu tetap kenyang
19

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang pemimpin-pemimpin negeri ini yang hanya mencari
dan berebut harta tanpa memikirkan nasib rakyatnya yang menderita.
IBU
Oleh Praity Mamangkey
Kau yang mengandungku....
Kau yang melahirkanku....
Kau yang menyusuiku....
Kau yang merawatku hingga besar....
Disaat ku sedih....
Kau yang menghiburku....
Disaat ku sakit....
Kau yang merawatku hingga sembuh....
Tangis Mu....
Tangis Ku juga....
Tawa Mu....
Tawa Ku juga....
Ya TUHAN ku mohon....
Sehat - sehatkanlah dia....
Ku ingin....
Membahagiakan dia selalu....
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang keinginan seorang anak untuk membahagiakan
Ibunya yang telah merawat anaknya dari bayi hingga dewasa.

20

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

IBU
Oleh Rosita Nopilia
Ibu...
Engkaulah yang melahirkan aku ke dunia ini
Engkau rawat aku,
membesarkan aku dengan perhatian,
kasih sayang begitu besar
Tanpa mengeluh dan tanda jasa
Ibu..
Disetiap Do'a mu
engkau sebut namaku
mendo'akanku yang terbaik
Ibu...
Engkau slalu menyemangatkan ku
untuk terus berjuang menghadapi hidup ini
terus berusaha menggapai cita cita dan harapan
Ibu...
Perhatianmu...
Kasih sayangmu..
Takkan pernah tergantikan
oleh apapun dan siapapun
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang jasa-jasa seorang Ibu kepada anaknya yang tidak
akan tergantikan oleh siapapun dan dilakukan tanpa pamrih dan tanpa
mengharapkan imbalan.

21

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

BUNDA
Oleh Andi Umrah Syamrah
Bunda...
Ada keajaiban di balik doamu
Ada hikmah di setiap nasehatmu
Ada kelembutan di setiap tutur katamu
Ada rindu setiap tak memandangmu
Bunda...
Mentari hati yang tak pernah lelah
Mentari sang cahaya di hatiku
Mentari yang selalu memberiku kehangatan
Melimpahkanku kasih dan sayang
Bunda...
Tak ingin kulepas dari dekapmu
Selalu ku ingin merasakan kehangatanmu
Ku bahagia jika kau tersenyum karenaku
Ku bersedih jika kau kecewa karenaku
Bunda...
Simpan air matamu untuk kebahagiaan
Jangan biarkan butiran bening itu menetes karena kekecewaan
Bunda...
Ku menyayangimu
Ku mencintaimu
Ku bahagia karenamu
Ku ucapkan terima kasih untukmu
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang pengertian ,pengorbanan, dan kasih sayang
seorang Bunda untuk anaknya.

22

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

NEGRIKU SUDAH MERDEKA, KATANYA..


Oleh Intan Noviana Safitri
Negeri ku sudah merdeka , katanya
Tapi mengapa aku masih harus berkeringat darah ?
Tapi mengapa aku masih harus memakan batu ?
Tapi mengapa aku masih harus tinggal diantara sampah ?
Agar aku bisa melihat hari esok
Apa yang kau sebut Merdeka ?
Apa yang Mereka sebut Merdeka ?
Apa yang Kalian sebut Merdeka ?
Apa yang aku rasakan pun adalah Kemerdekaan ?
Negri ku sudah Merdeka, katanya
Tapi mengapa untuk bersekolah pun aku harus melewati lubang buaya?
Tapi Mengapa untuk makan pun aku harus memunguti sisa ?
Tapi mengapa untuk sekedar berteduh pun aku harus merangkai kardus ?
Dimana Letak kemerdekaan itu ?
Apakah Ia berpihak ?
Jika iya , Bantu aku agar Ia berpihak juga padaku
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang arti kemerdekaan yang masih belum dirasakan
ataupun dimengerti bagi kaum miskin di Indonesia.

23

Menganalisis Puisi

VIII K / 09

SUASANA DESAKU
Oleh Imam Aris Sugianto
Matahari hampir tenggelam
Sinarnya berwarna kuning kemerah-merahan
Timbul dibalik pohon jambu yang rindang
Suasana desa yang tentram dan damai
Apalagi pemandangan desa yang indah dipandang mata
Ada seorang ibu menggendong anaknya
Motor warga melaju mengiringinya
Ada ayam babon mencari makan disela-sela tanaman terong
Rumah gubuk terbuat dari bambu
Dihuni oleh perempuan tua beruban
Sungguh itu suasana desa yang memukau
Ketentramannya membuat hati menjadi rindu
Kerukunan para tetangga membuat hati teringat selalu
Kehangatan dan keharmonisan keluarga membuat ku kangen dalam kalbu
Oh... desaku yang elok
Kau akan selalu terkenang dimanapun aku berada
KESIMPULAN:
Puisi ini menceritakan tentang kehidupan dan pemandangan di Desa yang
tentram ,damai, dan indah yang akan membuat siapapun rindu dengannya.

24

B.Indonesia

Made Deandra AG

10/09/14

RUMAHKU
Oleh Chairil Anwar
Rumahku dari unggun-unggun sajak
Kaca jernih dari segala nampak
Kulari dari gedung lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Dipagi terbang entah kemana
Rumahku dari unggun-unggun sajak
Disini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
jika menagih yang satu
KESIMPULAN :
Puisi ini menceritakan tentang kehidupan yang sangat sederhana,indah,dan
tentram yang dapat membuat orang merasa bahagia.

25

Anda mungkin juga menyukai