Hidupku penuh usang dan debu Di bawah langit Canda tawa sendu Kutatap mendung Pelangi indah warnai semua Menggantungi ibu pertiwi .... Kisah kelam hidupku Pohon menjerit Untukmu PMII ku.. Rumput meratap Kuserahkan jiwa ragaku Bumiku menangis sendu... Untuk mu PMII ku... Bumi yang dulu indah Kuserahkan hasrat hidupku ... sekarang tlah berubah Kerasnya batu karena ulah manusia Takkan merubah yang rakus pada harta ... Arus derasnya sang gelombang bumi jadi murka Suci visimu bencanalah jadinya Bening misimu manusia tak berdosa Bentangkan sayap GESEK maju... yang menerima imbasnya
3. DINDING TUA 4. BURUNG
Jerit tangisan, Murka diantara Burung-burung menghilang Sendu,hina... Merobek, kalbu... Terbang menuju ke awan Kini tlah datang, lembaran baru Tiada tempat seindah dulu Mengisahkan irama cinta Tiada tempat tuk bernyanyi. Merobek kalbu.. ***Tawa.. tertawa riang Ku tak akan pernah berhenti Berharap sampai disini. Anak seruling gembala. Walau senja hadir menjelma Rindang sejuk mata memandang Ku tak kan pernah berhenti Itulah kampung halaman Kusadari semua ini pasti akan berakhir Tuhan.. selamatkan Walau bintang takkan ku genggam Bumu dari tangan serakah Ku tetap disini Tanam seribu pohon Selamanya.... Untuk anak cucu mendatang..
5. KIBAR-KIBAR BENDERA 6. TEPI LUMBUNG
Kibar-kibar bendera Membentang bumi terhampar Junjung setinggi langit Tertanam sejuta kenangan Langkah kaki menderu Dalam setiap lamunan Bulat tekat bersatu Terhampar rona pertiwi Untukmu negeri, Bagiku harga mati Melukis pelangi Untukmu PMII, Slalu ada dihati.. Dalam cerita negeri Semanagat jiwa membentang Negeri 3X Tuntun hati berjuang Tak kan ku biarkan erosi menderus budaya Roboh luluh lantahkan Negeri 3x Lawan ketidak adilan Tak kan relakan korupsi menjadi budaya *** Nergeri 3x Untukmu negeri Bagiku harga mati Untukmu PMII slalu ada di hati 7. DUSUN TERASING 8. BERJUANG TANPA HENTI Cerita anak manusia Pertama kali ku buka mata ini Yang terlahir dikerasnya zaman Mencoba untuk hadapi semua ini Di sudut kampung yang terpencil Ingin ku raih mimpi diri Menanggung beban tubuhnya Wujudkan cita-cita sejati Yang mungil.. Kobarkan semangat jiwa gerakan ***Inikah suratan.... Hentikan ratapan dan tangisan Ataukah cobaan.... PMII berjuang tanpa henti Cerita anak desa yang tal kenal apa-apa Tegaklah demi negeri ini Pendidikan tak ada namun keinginan ada 2X Wahai sahabat-sahabatku kepalkanlah Terasa berat dia rasakan tanganmu Kerasnya zaman yang tak berprasaan Singkirkan tak kala berdusta Angkuh sombongnya manusia Wahai sahabat-sahabatku kepalkankan Tak pernah mau memikir sesama.. tanganmu (back to *) Singkirkan tak kala mereka menganiaya Kobarkan semangat jiwa gerakan Hentikan ratapan dan tangisan PMII berjuang tanpa henti Tegaklah demi negeri ini...
9. KECIL MUNGIL 10. A DENTE’
Kecil mungil tak terhias, Ku tunggu slalu ku tunggu dan ku nanti Kala pelangi hampiri Pertemuan yang tlah lama ku tunggu Lari....Terus berlari Ku tunggu slalu ku tunggu dan ku rindu Cari....Lonceng berbunyi Pertemuan yang tlah lama ku nanti *** Meski tlah lama aku menunggu Tutuplah semua Namun tak ada kabar darimu.. Biarkan aku bernyanyi *** Tutuplah semua Hari-hariku sepi tanpamu Dan Biarkan aku menari... Hatiku jadi rindu Lari...Terus berlari Setiap saat kita bersama Cari...Lonceng berbunyi... Lepaskan luka lara SDK uhu tempat kita SDK u uhuu rumah kita..
11. FAJAR BARU 12. PASUNG DUNIA
Nampak terbit fajar baru Tanah krring terkubur mati Pertanda hari telah baru Semua penghuni jadi tak berarti Silir-silir ombak di pantai Karena Ulah manusia yang tak berbudi Letih nelayan tlah usai Rakyat pinggiran yang jadi korbannya Ha a ha a ha aaaa Akankah terus begini *Perahu mulai di dayung Hidup terkunci dengan janji janji palasu Disertai kicau burung Siapakah yang akan membuka Harapanku terus melambung Pasung dunia yang terlalu lama membelenggu Semoga hari kan beruntung .... Derasnya ombak di pantai Tak pupuskan semangat hati Demi nasib hari ini.... Dan demi penerus negeri (back to *)
13. BERTAPAK-TAPAK 14. KEMARAU
Bertapak-tapak kulangkahkan kaki Kita merdeka tapi masih sengsara Sinar sang surya menyambut hari pagi Kita merdeka tapi masih tersiksa berjuta aksi untuk berkreasi Kita merdeka tapi masih sengsara Wujudkan dalam suatu apresiasi Kita merdeka tapi masih dihina .... Dimankah negeriku Kami disini arek-arek seni tanah lautku Kami disini sahabat PMII musnah tak tersisa 2x Gerakan seni kader PMII kaya raya alamku Wujudkan dalam suatu karya seni .... kita merana Syala la la la mari berseni berarti tak menikmatinya 2x Sya la la la hidup PMII kita terbuang dinegeri sendiri Sya la la la mari berkreasi kita terjajah tak Sya la la la....la la la la la la la ... Bersiul siul, swit swiiit hari-hariku Dengan sahabat-sahabati ku Lirik kanan lirik kiri Ta’dhello’i ora ono’ sing sexy ... Ayo semua sahabat-sahabati Mari bergabung bersama kami Ayo semua sahabat-sahabati Untuk kibarkan bendera PMII
15. SEMBILAN BINTANG 16. SEMUA PADA MU
Lelah menanti entah dimana Ku berharap padamu Ku merenung sejenak menghayal Tiada lagi selainmu Lintasi alam, gelap dan curam Engkaulah Tuhanku Menuju arah sinar yang terang.... Yang slalu terangi hidupku Tak peduli.. dinginnya malam Allahu Ya Rabbi Allah Selimuti perih jiwa yang kelam Allahu Ya Rahman Allah Ikuti cahaya yang terus membawaku ... Allahu Ya Rokhim Allah Ingin merubah arah hidupku Allah Ya Tuhanku Allah ^^duniamu duniaku (Reff) lambangmu kemegahan ku Dengan keagungan-Mu bersujud pada-Mu Wargamu... sahabatku.. 2X ... Dengan kebesaran-Mu berlindung pada-Mu Bersama kita berpadu dalam kebersamaan (Intro) Cahaya... sembilan bintangmu... Do’a dan sujudku berharap ampunan dari-Mu *** Kuingin, berbagi... dalam pergerakan Dzikirku pada-Mu memohon rahmat dan Lewat udara biru ridho-Mu *** Kuingin ..berbagi dalam kebersamaan Cahaya. ... back to ^^
17. MUSNAH 18. CEROBONG INDUSTRI
Lemah musnah terkapar, Berdiri megah, istana2 mewah Darah rumpa menyebar Tempat meludah kotori wajah kaum nista Teriak jerit manusia, Angkuhnya gedung, geserkan seluruh desa Dimata mereka 2x Tanpa peduli tangisan kesah sang pertiwi Masih menyimpan luka... Terkubur sdh kenangan masa kecil dulu Tahun hampir berganti Bernisan pondasi bergerigi besi Langit bumi kan mati Pupuslah sdh harapan para petani Mereka masih menanti Sawah ladangnya musnah tlah terbeli Dimata mereka 2x .... Bangkit melawan lupa Asap menghitam. Bediri menantang langit Harum sekuntum rindu Cerobong industri kotori wajah kaum kusam Semerbak melati Setajam belati Dimata mereka 2x Hancur tak tersisa
19. PERBEDAAN 20. MENCARI WARNA PELANGI
Perbedaan bukanlah khayalan Ku mencari warna pelangi Kita indah karna kita berwarna Memancarkan seribu cahaya Satukan niat dan satukan tekad Kemanakah harus ku cari Kompak bergerak dalam satu suara Sang pelangi terus berlari ^^^ ^^^ Jadikan perbedaan ini ... Senja menyapa ku di pelataran rindu Sebuah kekayaan Tak ku temukan cahaya ... Jadikan perbedaan ini ... Kan terus ku cari warna-warna pelangi Anugerah indah dari Tuhan ... Hingga tutup usia ku nanti Melangkah kita bersama .... di bumi ini Berharap takkan berpisah .... hingga akhir nanti
21. RONA PELANGI 22. SIAPA DIRI KU
Hidup adalah pencarian Siapa diri ku ? siapa diri ku ? Tentang warna-warni perbedaan Dimana Tuhan ku ? Dimana ? Langit mulai menggelap ^^^ Hitam cepat merambat Mungkin lautan dan sungai – sungai ...... Barisan gunung yang tak sejajar Apalah arti ke indahan Lewati terang dan gelap malam Jika warna pelangi ... berhamburan Disana ... Apalah arti kehidupan kehidupan Disana ... Bila tak menghargai ... Perbedaan Rona memancarkan Seribu cahaya Senja menambah indah suasana
23. SENJA 24. IBU
Senja hadir menyapa ku Mata hati yang indah Tersenyum lembut penuh cinta ... Menyulam takdir yang esa Menghampiri angan ... timbul kerisauan Merubah redup, hati ku atas rapal doa mu .... Tiba di dalam kehangatan ... Tetap ku cari arti ... *** Ku susuri terang gelap nya hari Tenggelam dalam malam / angan Melukiskan samar tawa mu Timbul kerisauan Bermandikan ... duka lara Di kegelapan senja itu
25. TEMARAM LAMPU KOTA 26. TINTA PENA
Menempuh jalan sunyi Hanya rindu, yang ku bawa Diantara temaram lampu kota Tinta pena warnai bersama Dan malam yang... Makin asing .... Kisah cinta yang tlah lalu Dingin mendekap erat Biarkanlah terhempas waktu ... Kesedihan yg terus memasung mu Mereka yang telah pergi Melukis sendu.. di wajah mu .... Biarkanlah menjadi mimpi *** Hanya ini, mencari arti Kemana mencari pundak, untuk sandarkan Indahkanlah relungan hati. lelah Dari dunia yang tak adil Hidup yang membuat mu tersingkir ... Kemana mencari rumah Untuk pulangkan resah Dari pikiran yg ketakukan, dan caci maki para bajingan ... Haaa.....
27. TUHAN 28. IBUNDA
Tuhan.... Sedalam laut biru, kasih mu pada ku Ada yang sedang tergesa-gesa menemui mu Takkan pernah terkikis, sepanjang waktu Mencari tau nama, siapa yang terukir di udara Bila kau tiada, kemana harus ku cari Menjelma kehidupan dibalik kaca Pengganti diri mu, Ibu (2x) Dialah cahaya, yang bosan menjadi mata-mata *** mu Ibunda oh ibunda maafkanlah anak mu *** Yang tlah melupakan mu di setiap langkah ku Tuhan .... Ibunda oh ibunda maafkanlah anak mu Biarkan cahaya menembus air mata ku Yang tak mampu menjadi yang terbaik Menjadikannya indah dan berlinang Untuk mu ... Ibu Merindukan, saat kau timang ^^^ Demi waktu yang tertiup angin Kalbu yang telah meruang hampa Terlelap di pangkuan udara
29. GA’ADA JUDUL
Jika kau telah tercipta hanya untuk ku Izinkan ku mencoba untuk merajai hati mu .... Nyatakan perasaan mu, terimalah cinta ku Berjanji ku akan selalu menjaga hati mu ... Biarkan bulan bersama bintang Untuk menemani tidur malam mu Izinkan aku mencintai mu Untuk menemani mu hati kecil mu Untuk mengisi hati mu yang sepi .... Aw ... aw ... aw ...