Hafidz
Di langit Ogos
Awan gembira mengkhabarkan
Hujan merdeka turun lagi
Untuk ke sekian Kalinya
Membasahi bumi Keramat ini
PAHLAWAN
jika hilangmu tanpa pusara
jika pusaramu tanpa nama
jika namamu tanpa bunga
penjajah mengatakan engkau derhaka
maka engkaulah pahlawan yang sebenarnya
Pahlawan!
Untukmu derita untukmu penjara
bukan bintang tersemat di dada
semangatmu api negara berdaulat
namamu terukir di jantung rakyat.
Pendeklamasi 1: Nur Fatihah Che Ruzlan
// Sambungan
ini pucuk aspirasi bangsa mengaut gizi agung dari jagat terbuka
gizi membentuk citra unggulan
gizi membentuk naungan ikhlas
gizi membentuk keindahan peribadi
sewajarnya batang ketamadunan gemilang mencuat mercu wijaya
pohon apakah ini sebenarnya?
mari kita analisa pohon ini sebagai kita negara bangsa sepadu;
pohon ini segak namanya ke seluruh rimba buana
pohon ini rimbun keprihatinannya menaungi sengsara mergasatua
pohon ini kukuh pendiriannya meski kerdil diukur mata
ini bukan pohon Melaka, bukan
ini pohon Malaysia!
menjadi daunnya sahaja teramat agung untungnya
bagaimana pula jika kita adalah buahnya?
[Maka Raja Iskandar berseru,
“ini kayu jangan tebangkan,
ini rimba jangan hapuskan,
semangat rimba harus ada pada anak cucu kita!”]
Pendeklamasi 4: Nur Fatin Farisha
// Sambungan
bangkit segala wira, bangkit,
bangkit bangsaku memaknakan pertuanan:
berbadai di jiwa membela ibunda
berapi di mata menuntut merdeka!
Kitalah tuan.
Pendeklamasi 9: Khairul Anwar
PAHLAWAN
jika hilangmu tanpa pusara
jika pusaramu tanpa nama
jika namamu tanpa bunga
penjajah mengatakan engkau derhaka
maka engkaulah pahlawan yang sebenarnya
Pahlawan!
Untukmu derita untukmu penjara
bukan bintang tersemat di dada
semangatmu api negara berdaulat
namamu terukir di jantung rakyat.
Pendeklamas 6: Wan Zainudin Ali Aspar
PAHLAWAN
jika hilangmu tanpa pusara
jika pusaramu tanpa nama
jika namamu tanpa bunga
penjajah mengatakan engkau derhaka
maka engkaulah pahlawan yang sebenarnya
Pahlawan!
Untukmu derita untukmu penjara
bukan bintang tersemat di dada
semangatmu api negara berdaulat
namamu terukir di jantung rakyat.
Pendeklamasi 12: Zainab Binti Md Isa
Di langit Ogos
Awan gembira mengkhabarkan
Hujan merdeka turun lagi
Untuk ke sekian Kalinya
Membasahi bumi Keramat ini