2
َم اَك اَن ِفى٪ َلْو ََْْك اَن ُنْو ُر اْلِع ْلِم ُيْد ِرْك ِباْلُم َنى
اْلَبِرَّيِة َج اِهٌل
3
istiqomah dalam ajaran yang telah
disampaikan oleh Rasul –Nya. Aamiin.
Tulisan ini hanyalah tulisan yang kadang
spontan ingin menulis, kadang melihat sesuatu
yang menakjubkan kemudian dituangkan
dalam kata –kata yang sederhana untuk
mengungkap rasa kagum akan kesempurnaan
ciptaan Allah yang Maha sempurnah dalam
menciptakan Makhluq – Nya.
Tulisan ini hanya sebagai media untuk belajar
& belajar sebagaimana yang diperintahkan
Allah pada wahyu pertama yang diturunkan
pada Rasulullah اق رأءcuma belajar dalam
bidang yang lain, tulisan ini hanyalah untaian
kata kata yang spontan ada, walau kadang ada
yang memang dirasa dalam sukma yang untuk
menumpahkan itu dibuat kata yang bisa
mewakiii perasaan yang waktu itu sedang ada,
sedang dirasa.
Sangat sadar, tulisan ini hanyalah ungkapan
jauh dari kata baik apalagi sempurnah,
motivasinya berani membuat dalam sebuah
buku hanyalah barangkali ada manfaatnya dari
sekian banyak coretan coretan yang dibuat,
4
kemudian ada ide, dari pada tercecer alangkah
baiknya dibukukan sebagai hasil karya entah
itu baik atau tidak, dan harapan semoga ini
sebagai tauladan bagi anak anak untuk bisa
menghasilkan karya sebagai wujud manusia itu
wajib untuk belajar dan belajar.
Sebagaimana syair diatas, tiada orang pintar
itu hanya dengan melamun, andai bisa dengan
melamun, maka tiada orang bodoh, maka ada
kalam amar disitu untuk tidak malas, sebab
penyesalan selalu ada dibelakang. Belajar
untuk menggali potensi, barangkali Allah
memudahkan langkah dalam belajar dan
semoga dengan belajar Allah ridlo sebab telah
menjalankan perintah – Nya.
Dalam tulisan (sekedar coretan Pengusir sepi )
tentu masih banyak yang tidak baik, maka
sebagai makhluk yang lemah, tempatnya salah
dan lupa tetap mohon maaf dan masukan
kritikan. Semoga dari kekurangan dan
kekurangan itu bisa lebih baik, dan semoga ini
sebagai awal untuk bisa membuat karya yang
lainnya.
5
Akhirnya mohon maaf, terima kasih, pada
orang yang aku cinta, keluargaku, saudaraku,
anak – anakku, adik iparku yang memberikan
inspirasi tuk membukukan tulisan tulisan yang
berserakan, pada orang – orang yang menjadi
inspirasi dalam tulisan ini yang tidak
disebutkan semoga Allah membalas kalian
semua dengan balasan yang lebih baik. Aamiin.
Penulis
6
SUSAHNYA SENYUM TULUS
(BY. ABDULLAH ASY”ARI AR – R0ZI) TGL. 05 10 2017)
SENYUM…ITU SEPELEH…SANGAT
SEPELEH….BAHKAN BAYIPUN BISA….
AKAN TETAPI BANYAK YANG TIDAK MAMPU
MELAKUKAN ITU…
ADA YANG TERSENYUM…TETAPI ITU
PENCERMINAN SIFAT MUNAFIK YANG
BERSARANG DALAM DIRI DAN HATI..
ADA SENYUM MASAM… ADA SENYUM KECUT
ADA SENYUM PAHIT SEPAHIT JAMU YANG
7
PAHIT…PAHITNYA JAMU ADA MANFAATNYA…
PAHITNYA SENYUM APAKAH MANFAATNYA?
SENYUMMU PETAKAMU…SENYUMMU
CELAKAMU DAN SENYUMMU ADALAH
NERAKAMU JIKA KAU GUNAKAN SENYUM ITU
TUK MENGHINA DAN MEREMEHKAN ORANG
LAIN..SENYUMMU ADALAH SURGAMU…
SENYUMMU ADALAH BAHAGIAMU
MANAKALAH KAU GUNAKAN TUK MENGHIBUR
DAN TUK MENYENANGKAN ORANG LAIN DAN
DIIRIMU..
11
( MENGEJAR MIMPI DAN RINDU )
Kaimana,08,11,2017.
semburat senja indah menghias
cakrawalah,
merah terbentang diantara gugusan –
gugusan mega yang mulai kelam,
sang bagastara mulai redup dan redup,
tidak seperti rinduku yang terus bergejolak
dalam dadaku……
tetapi apakah rindu ini sebatas khayalan
saja?
Adakah rindu dan asa ini sebatas mimpi
dan tanpa arti?
Terpekur aku diantara khayalan dan mimpi,
tak sanggup jika rindu dan asa ini
Sebatas mimpi, adakah itu nyata?
12
berlabuh pada pantai yang sepi sesepi
hatiku yang terasa kosong dan hampa.
Kosong dari bayangmu
Hampa dari kasihmu
Kini terasa sendiri menemani pagi yang
serasa tiada arti, adakah aku kan terus
begini ?
Kasih… diujung senja kuukir namamu,
dimalam kelam kunyalakan cinta untukmu,
Adakah itu masih terasa fatamorgana?
Sesak terasa dadaku jika kuingat dirimu
yang seakan membatu.
Adakah yang salah dalam asa dan
rinduku?
Kuingin kau jadi pijar yang terus bersinar
sepanjang waktu, menyinari hatiku yang
terkurung dalam rindu Adakah rindu
untuku kasih?
13
( KENAPA KETEMU DENGANNYA.)
Kaimana,31,01,2018, Nurus Syifa’ul Qulub
Senja itu terus berarak, bergerak menuju
pada peraduan malam yang mulai datang.
Perlahan dan pasti senja meredup, redup
kian redup hingga tenggelam dalam
dekapan malam yang telah
membentangkan sayap dan selimutnya..
14
Kenapa aku bertemu denganmu…?
Berjumpa denganmu? Mengenalmu?
Kalua akhirnya berpisah!
. (UNTUKMU ASAKU)
Kaimana,08,11,2018
mengejar asa yang terasa lari dan menjauh
,
menjauh dari benakku, menjauh dari
sukmaku yang terasa merintih menahan
perih,
perih seakan tiada obat, obat telah sirna
seakan yang ada dikau yang kini berada
dalam bingkai khayalanku yang tiada
pernah padam.
Asaku menyalah setiap saat menuntun
hatiku untuk selalu mencintaimu,
Terukir dalam bilik hatiku, kau selalu
bersemi dalam hatiku, seperti pisang yang
sekali berbuah dalam hidupnya, hanya kau
asaku….
15
. (PERNAH ADA CINTA DIHATIKU
UNTUKMU.)
Kaimana,09.11,2017
Berjalan gontai, diantara dedaunan yang
berserakan,
Diantara batu-batu nan tajam menusuk
kakiku yang tanpa alas,
Perih-perih dan perih……
Aku meringis menahan sakit, sakit yang
seakan sampai pada kalbuku…
Aku sakit ketika kau tersenyum pahit.
Aku sakit… ketika kau katakana “tiada
ruang dalam hatiku untukmu”
Betap hati pedih dan sangat pedih …ketika
kau terpejam menahan sesak karena tidak
tega mengatakan penolakanmu padaku…
Biar berlalu asaku kini…biarlah berlalu
rinduku ini…. Biarlah kubingkai asaku ini
dalam benakku….kan kujadikan cerita ini
tuk pengingat,,bahwa aku pernah
mencintaimu.
16
(TUHAN! ADAKAH DIA UNTUKKU?)
09,11,20, Kaimana
Senja itu terasa indah, merah merona
menghias cakrawala
Seakana untaian mutiara yang terbentang
luas…..
Aku terpekur di tepi pantai ditemani semilir
angin yang berhembus sahdu
menerbangkan hatiku yang menangung
rindu….
Rindu pada dikau yang kini jauh dariku….
Kulihat ombak barangkali ada titipan rindu
untukku…..
Kudengar kicauan burung camar
barangkali ada melodi cinta untukku…
Tetapi semua bisu …sepi….sesepi hatiku
ini….
Aku harapkan asamu….aku harapkan
rindumu…
Sampai kapan inikan terjadi? Tuhan
Apakah dia untukku?
17
(RINDU DIUJUNG SENJA.)
16,11,2017, Kaimana
Kala itu senja temaram, membentang
diufuk barat cakrawala,
Menghias dan mengiringi sang bakaskara
yang mulai redup dan sayu.
Aku terdiam dianatara hembusan angin
pantai yang membelai jiwaku yang sayu,
Aku terhanyut diantara baying-bayangmu
yang mulai redup bersama mentari yang
semakin redup dan redup,……
Ah….rasanya aku ingin kugapai dirimu
yang pergi entah kemana….
Kutanyakan pada ombak yang datang silih
berganti dimanakah kan dapat kulihat lagi
dirinya?
Kemanakah kan kutitipkan rasa rindu yang
masih bergelayutan dalam hatiku ini?
Kapan lagi kan kulihatbkerlingan matanya
nan tajam menusuk kalbuku?
Kapankah kan kulihat untaian senyum
yang manis itu?
Kan kuukir rindu dan cintaku diantara
gugusan senja, agar dia tahu, aku sayang
padanya!
18
(ADAKAH KAU MENGERTI ASAKU?,)
Kaimana, 9.11.2017
Sore itu terasa cerah, secerah langit yang
berhias senja, senja nan indah……
Elok sungguh Maha karya yang Maha
kuasa, begitupun dengan dirimu nan elok
seperti senja yang mempesona kalbu…aku
tertegun melihat dirimu yang sempurnah,
seakan tiada noda dan cela, hatiku terpaku
ketika kulihat senyummu itu, resa hatiku
dan jiwaku ketika aku jauh darimu, adakah
ini adalah benih benih cinta…? Apakah
bibit rindu…? Kenapa ada gelisah
disanubariku, ketika kau tiada…? Apakah
kan kutitipkan rindu ini….? Tapi pada
siapa…?!
Adakah kau rasakan gelora yang
bergejolak dalam jiwa ini…? Apakah kan
kukirimkan rasa ini, pada pucuk pucuk
pepohonan dan sang burung agar
menyanyikan melodi cinta untukmu..agar
kau sadar dan mengerti cinta dan rindu ini.
19
. (KETIKA CINTA HARUS KUPILIH.)
Kaimana,11,11,2017
Mengukir senja, diantara senja sore yang
merona, sang bagastara mulai menyepi
diantara selimut senja yang membentang,
aku tertunduk lesu, menatap hatiku yang
gunda gulana, aku terasa keluh, menatap
hariku yang terasa melelahkan….aku
begitu mencintai dia. Dia belahan hatiku
…..tapi hatiku terpaut pada dia yang
lain….! Bayangan silih berganti datang,
saling tindih, saling muncul menggoda
hatiku…
Aku terasa berat melangkah menentukan
arah, buntuh dan buntuh…terasa aku
menangis tanpa suara perih tanpa luka,
aku tersenyum tanpa makna, aku pilih
mana? Terasa mereka lekat dalam kalbu,
terasa menyatu dalam jiwaku tapi adakah
ini terus begini…? Adakah kau bulan dapat
memberikan jawaban…?
20
( )استغفرهللا العظيم
11.04.2018
kalimat yang terus harus diucapkan untuk
menghapus bitnik-bintik hitam yang mulai
tumbuh dan bersemi dalam hati sanubari,
noda – noda itu terus serbu hatiku yang seakan
tiada pintu penjaga. Bikin apa diisi dengan
permata tapi tidak dijaga, musuh terus
bergerilya tuk merampas hati, ya Allah
ternyata hatiku rapuh, serapuh kapas yang
tanpa tulang, bagaimana aku bisa melihat
aku…? Aku masih terhalang oleh ego, syirik
dengki,..bagaimana aku bisa melihat Robbku…
jika masih seperti ini..? noda dan noda masih
bergelayutan dan terasa penuh hingga
.?tertutup Nur Allah, kapankah aku bisa bersih
21
Akupun tahu, betapa hatiku berdebar keras
. . . . . . . ketika kulihat tatapan wajahmu
Aku juga tahu, betapa aku gelisah, resah
dan resah
Ketika tak kulihat kau disana atau disini
Aku juga tahu, betapa susahnya asa ini
terus
. . . . . . . . . Terkubur dalam sanubariku
Kucari untuk melihat wajahmu yang terlihat
Elok dipandanganku . . . . kerlingan
matamu seakan meruntuhkan hatiku yang
dilanda rasa rindu tanpa mampu
terucap,gejolak membara tuk ingin
bersama, tapi adakah itu bisa?! Aku
sadarkan jiwaku, bukankah kau tau! Dia
kan pergi, pergi tuk menjemput matahari
esok, pergi tuk menyambut hari esok
bersama waktu dan tempat yg asing.
Tuhan beri kesempatan tuk bersamanya
walau hanya sekedar menatapnya, sebab
hatiku terasa bahagia walau sedetik
.manatap dia
22
(CORETAN PENA !)
Kaimana, 14 – 09 - 2020
23
Terasa angin tidak membawa
kesahduhan, tak lagi membawa
keteduhan jiwa sehingga mata dan
bathin tak mampu tuk terpejam
Ada apakah gerangan?, hingga
kulihat angin tiada sahdu lagi, ?
langit seakan muram durja?
Wajah wajah murung, gelisah,
bingung nampak sana sini, berjalan
seakan taida tujuan, kaki
melangkah seakan tidak tahu
kemana hendak dilangkahkan?
Mulut keluh seakan tiada mampu
mengucap apa? Yang ada keluh
kesah dan desahan nafas lelah
mungkin juga susah.
Senja nan indah seakan pudar,
seakan menutupi keindahannya,
larut dalam nestapa yang sedang
terjadi.
Tiada ditemukan sahdu, nyaman,
apalagi bahagia dibalik deretan
24
deretan senja yang menghias
cakrawala..hilangkah senyummu
wahai sang senja?!
Kemana lagi kan kulihat wajahmu
nan elok menawan jiwaku, hingga
jiwaku terasa nyaman dalam
rengkuhanmu?!
Adakah kau menangung beban nan
sarat hingga kau tak mampu
tersenyum walau senyum simpul?!
Kemanakah kan kucari lagi
kerlingan matamu yang mampu
menghapus nestapa dalam benak
dan jiwku?!
Keelokkanmu yang mampu
menghadirkan rasa sahdu dan rasa
menyatuh dengan alam hingga hati
dan mulutku memuji Allah jalla
jalalu tak lagi terlihat, kemanakah
senyummu wahai sang senja?!
Adakah kau juga menangung beban
seperti kami yang diguncang
25
dengan badai virus corona?!
Sungguh aku tidak tahu!
(TERTATIH TATIH )
by. Nurus syifa’ul qulub, Bumsur dalam
Kaimana 26 juli 2021 sebelum magrib, tanggapan
tuk status sahabat nan jauh.
“ tertatih tatih bukan berrti renta
tertatih tatih bukan berarti waqof
tertatih tatih bukan berarti menyerah
tertatih tatih bukan berarti pasrah dengan
keadaan
tertatih tatih bukan berarti kalah
tertatih tatih bisa bisa berarti semangat yang
membarah
tertatih tatih bisa berarti simbol tuk tak
menyerah
tertatih tatih bisa berarti raga dan jiwa siap
menghadapi apapun
tertatih tatih bisa berarti isyarat bahwa jiwa
raga telah siap segalanya
sampai ke puncak tuk meraih apa yang
dijanjikan oleh sang Maha Kasih.
26
Lewat tertatih tatih labuhkan harapan dan
impian
Bahwa dikau akan sampai di pantai nan landai
Tuk mereguk dan melepaskan segala penat dan
lelah”
( KAU )
Kaimana,tgl 17 januari 2022
27
kau kau kau dan kau yang kadang membuat
aku terpaku dan serasa aku ingin kembali pada
masa lalu tapi mungkinkah ?!
terpejam aku menikmati alur khayalan yang
menarikku begitu dalam jauh jauh jauuuuuuh
dan jauuuh…tak bertepi tak berpantai tapi
mengasikkan jiwa nuraniku, tetapi apakah ini
kan kunikmati sebatas khayalan dan juga
bayang bayang saja?!
Ah kau kau kau dan kau lagi yang inten datang
kepadaku, dinuraniku seakan kau ingin
bersemayam, serasa kau kau dan kau terus
rajin menyapa aku bahkan sampai dalam
mimpi mimpi yang bertandang dalam tidur
nyenyaku.
Kadang hati ini bertanya, kenapa kau kau
bukan dia dan dia?! Atau memang kau kau dan
kau yang kan setia menemaniku?! akupun tak
tahu!.
28
(DIA )
Kaimana 17 januari 2022
29
( MENGAPA ? )
Kaimana,24 agustus 2022
30
Ah… bukan,!! Aku masih merasa bisa melihat,
mampu tuk mencerna warna! Apakah hitam
atau putih, berarti aku tidak rabun! Aku tidak
buta, atau yang buta dan yang tidak bisa
mencerna adalah mata hatiku? Jiwaku?
Sehingga ku tidak mampu untuk merasakan
ada duka yang mulai berdarah dibalik gugusan
gugusan senja yang elok itu ?
Betulkah senja itu menyimpan luka? Mengapa
hanya diam diam diam dan diam?!
Tak mampukah dia tuk bersuara tuk
mengatakan ada luka yg mulai berdarah walau
sebatas isyarat?!
Tak mampukah sang senja itu berkata pada
sang awan “ wahai awan bantu selimuti aku
dengan hitam pekatmu agar dia tahu ada luka
yang tersimpan pada diriku “?!
36
ياايتها النفس المطمئنة ارجعى الى ربك
راضية مرضية فادخلى في عبدى وادخلى
جنتى
selamat jalan yai, selamat jalan yai, selamat
jalan yai walau hati ini perih dan pedih
semoga Allah memberikan yang lebih baik
balasan yang panjenengan trami yang abadi
dan abadi
salam takdhim dari santri jenengan yang tidur
ketika mengaji.
38
Kaiman,12 agustus 2020.
42
Masihkah aku pantas untuk bermimpi…?! Ha
ha ha ha….
Tertawa tergelak gelak mendengar dan
menulis kata itu….
Tapi… ! kenapa ada ada air mata yang tidak
sanggup tuk keluar seakan seakan menahan
perih..?!
Betulkah aku tak sanggup melepas
mimpi itu…?!
Betulkah aku terlalu mengharap mimpi
bukan sekedar mimpi diatas mimpi…?!
Adakah mimpi itu sekedar khayalan
nan selalu menyeretku dalam khyalan
nan panjang…..?!
Ataukah memang mimpi itu adalah
tamanni…?! ( sesuatu yg mustahil)
Terasa lelah….sangat lelah mengejar mimpi
itu…?!
Ku kejar dia seakan bersembunyi, kucari
seakan dia berlari, kuberlari seakan dia
menghilang…
Adakah aku akan waqof saja…?! ( Waqof itu
berhenti)
43
11, februari 2019
44
Ragu dan pecundang adakah itu
bersemayam dalam diriku ?
Sungguh aku lelah mengejar bayangan
mimpi itu,
Sungguh aku merasa terkapar dalam
buaian letih,
serasa tiada daya untuk bangkit dan
bangkit …….
Kadang bertanya dalam hatiku, masih adakah
secercah api semangat walau setitik ?
Adakah bara yang tersisa diantara tumpukan-
tumpukan abu rasa letih dan lelah ?
aku tidak tahu….
Terasa aku tidak ingin lagi melangkah dan
melangkah, walau seakan mimpi itu berkata,
‘’ mari kesini dekatlah padaku, kini aku sudah
dekat’’, jangan kau kubur mimpimu itu.
Lihatlah betapa dekatnya diriku, adakah kau
merasa kurang dekat ?
aku masih merasa letih susah untuk bangkit,
atau memang aku sudah benar-benar waqof ?
waqof lazim bukan jaiz lagi ? kabut yang akan
menjawabnya…
11. februari 2019.
45
(Mengapa ku tersenyum ? )
kaimana,13 02 2018
By. Syifa’ ul qulub.
46
Aku tersenyum ketika aku lihat kerlingan
matamu yang berbinar seakan menyapa pagi
dengan senyuman nan mempesonah…dengan
untaian cinta, walau itu masih berkabut,
sekabur kabut yang menyelimuti pagi hari……
tapi ….
Aku tersenyum karena kupandang wajahmu,
apakah ini mimpi,? impian,?khayalan,? nyata?
Atau hanya illusi? Aku tidak tahu !
Yang jelas “ AKU TERSENYUM KARENAMU”
48
Mimpi yang menyeret sang elang pada alam
tuk terus bergelayutan dalam mimpi itu.
Ya mimpi seakan dia masih seperti dulu,,kuat
mengarungi angkasa raya, bermain dan
bercanda dibalik balik awan nan luas
terbentang…
Tapi ah…sakali lagi ah…elang sadar dia terseret
dalam lamunan yang tiada tepi…terseret dan
terseret tanpa dia berkaca bahwa dia telah tak
lagi seperti dalam lamunan itu….
Taida lagi dawai nan yang mampu
menerbangkan dan menina bobokan walau itu
sekedar burung emprit apalagi sang burung
camar…
Tiada lagi melodi nan sahdu yang
mendendangkan melodi melodi kalbu..
Tiada lagi petikan dawai yang mampu tuk
meredam jiwa yang kadang meonta dan
meronta
Tertawa,,tertawa dan tertawa tapi tiada sadar
kalau senja telah menjemput
Menjemput malam yang kian rekat dan
rekat,,dengaan apa kau terangi malam itu?
hm ?
49
Dengan apa kau kan melangkah menyusuri
malam yang kadang ada jalan yang berliku?
Ada batu yang kadang bisa melukai telapak
kaki? Kadang ada duri yang siap tuk
menusukmu?I
Jangan kau lagi tebar pesona suaramu yang
telah parau, kan membuat rusak gendang
telinga bila mendengar suara itu. Jangan kau
pikir suaramu masih jernih! Jangan kau pikir
bulumu masih putih bersih, bulumu banyak
noda bekas bekas luka yang pernah kau bikin.
Jangan kau pikir paruhmu masih kuat tuk
mematuk mangsamu yang anggap lemah!
Jangan kau pikir kuku dan jari jarimu masih
kuat tuk mencengkram walau itu burung
emprit apalagi sang burung darah!
Melodimu sudah terdengar sumbang, dawai
dawai senarmu sudah pada putus,
Suramu parau tak kan mampu membius walau
tuk dirimu sendiri?
Bulumu mulai berguguran,,sayapmu mulai
lemah,,tinggal tunggu waktu kapan kan kau
terdiam membisu..
50
Jangan kau sombong dan bergaya “saya kan
taklukkan dunia dg sayapku nan masih kokoh
dan berotot” kan kurengku apapun walau itu
angin dengan seuntai senyum dan kerlingan
mataku”ih?!
Rasa tak malukah? Bergaya tapi tak
mempesonah, bersuara tapi berisik tiada yang
mampu membius?
Menari tapi tak ada arti, tersenyum tapi hampa
terasa, dan menyapa tapi tiada makna.
(MISTERI TERTAWA)
27 agustus 2021, Kaimana Papua Barat.
Tertawa …satu kata yang sering kita dengar
51
Tertawa..mempunyai konotasi yang berbeda
beda …itu betul tak salah
Kadang itu ekspresi jiwa yang ceria, bahagia, suka
bukan duka
Kadang bermakna ungkapan rasa yang sangat
bahagia yang tak mampu tuk dilukiskan dengan
untaian kata,, ekspresi yang memuncak tiada tara
yang hanya mampu tersalur lewat tawa
52
Kucari dan kucari Tuhan selain engkau yang
mampu seperti engkau lakukan tapi kemana?
Dan siapa?! Tak pernah kutemukan,,
Engkau begitu teliti seteliti sifat-Mu, engkau
Begitu sempurnah menciptakan sesempurnah
Dzat-MU, engkau sangat indah menciptakan
makhluk-Mu, Kau ciptakan garis dan guratan
guratan kecantikan yang masya Allah,,,seakan
alampun terpaku, kau ciptakan mata nan indah
dan indah yang seakan membuat iri nurani…ah
Kau begitu menciptakan alis yang melengkung
bak bulan tangggal 1 ah kau menipu? Bukan !
bukan aku menipu itu sekedar mengggambarkan
lukisan Allah yang tak sempurnah aku
gambarkan.
54
Kau menipu?! Kau bertendensi ? bukan! Bukan
dan bukan, kuajukan pertanyaan,,adakah yang
mengatakan, Ciptaan Allah itu jelek? Cacat? Sia
sia? Kau ambil cermin dan analisa, kau teliti, kau
analisa, bukankah kau menemui guratan guratan
kecantikan? Keanggunan? Juga spasang mata nan
indah?hhhh
57
Ada apakah gerangan hingga kau berdiri
seakan menunggu dan menunggu
Menunggu seakan tiada ujung, hingga kau tak
perhatikan kerudungmu yang melambai lambai
diterpa sang Bayu
Ada apakah gerangan,,hingga kau seakan
menanti ditepi pantai seakan tak sabar tuk
berjumpa?
Adakah itu sekedar eksen ? eksen untuk
berkata pada angin yang menyapamu,,,
Atau sedang kau utarakan bebanmu, beban
yang mungkin menghimpit nuranimu
Beban yang mungkin terus bergejolak serasa
ingin berontak
Ataukah kau sedang berdialog dengan sang
ombak yang sesekali datang menghampirimu
diujung pantai? Berdialog tentang nurani yang
mungkin ada sebaris noda?
Noda yang mungkin masih bergelayutan dibilik
bilik hatimu
Ataukah kau sedang membuang rasa sebel,
rasa bosan yang sedang menyergapmu?
Tak terlihat pancaran pandangamu…sebab kau
jauh menatap laut yg seakan tiada tepi
58
Kau hanya terpaku pada sang laut..walau
pakainmu tersapu oleh sang bayu
Bayu yang tiada kau rasakan sentuhannya nan
lembut belaiannya
Sebab tiada pasti apa dan siapa gerangan yang
kau tunngu diujung samudra itu
Adakah sesuatu yang menyusup pada
nuranimu diujung samudra itu?!
Menanti?!,menunggu?!,setia,?!sabar?! akupun
tak tahu,! Yang mana itu!
(“ RUPANYA KAU “)
Kaimana, 03,08,2017 Papua Barat
aku tersenyum tanpa keluar tawa
he….he…..tertawa lucu, tertawa geli
tak terasa aku terbawa dalam peristiwa itu,
ah…mengapa kau yang datang?! Aku kaget
61
ah… mengapa kau ada disisiku ?!
ah….mengapa kau yang hadir dalam khayalan
dan lamunanku?!
Mengapa kau yang menyusup di cela – cela
hatiku, padahal aku tak pernah memberikan
kunci hatiku padamu?!
Mengapa kau tersenyum hingga hatiku
tertegun dengan aura senyumanmu itu?!
Ah…rupanya engkau yang sering hadir, kenapa
engkau?!
Ah.. rupanya aku terasa terikat dengan
bayanganmu,
Ah…rupanya akau jua tersenyum ketika aku
ingat dirimu
Rupanya kau telah menjadi bagian dari
perjalanan hidupku
Walau kadang itu sakit.
62
rindu yang masih tersimpan rapi terbungkus
hatiku yang terasa menanti tuk bisa
mengucapkan kata rindu.
Tapi…akankah itu ada?! Akankah itu terjadi
dalam hamparan kasih yang pasti?!
Ataukah hanya bayang bayang rindu ..rindu
tanpa makna?!
Kutanya pada nuraniku…adakah masih
menyimpan perasaan itu??!
Tentu masih, tapi masihkah rindu itu sebatas
rasa tanpa terucap dibibirmu?!
Semuanya masih gelap, ibarat kabut yang
pekat kemudian aku mencari jarum bisakah
langsung kudapat?!
Persaan sedih, perih karena rasa rindu terasa
tanpa arti
Rasa rindu bukan membawa bahagia tapi
malah menambah beban yang menyakitkan,
Perih tapi rindu,rindu tapi perih
Rindu rindu dan rindu tapi tanpa makna.
63
ah….aku bagaimana, rindu tapi diam, berani
menatap lewat sudut mata saja
ah…aku ini bagaimana rindu tapi diam, diam
tapi rindu..tapi sampai kapan diam?!
Diam sementara kau tangung beban rindu..!
Entahlah ….antara diam diam tapi rindu, rindu
tapi diam..eh …pusing aku,
Tapi ini juga persaan rindu, pusing kalau tak liat
dia, cari cari dia, tapi kalau ada berani liat
lewat sudut mata saja.
Diamku rinduku yang tulus, rindu yang
menderu tapi terbalut dengan diamku
Tidak tahu apakah terus diam tapi rindu,
ataukah jujur tuk mengatakan padanya
“AKU RINDU”
******
(KAMI TETAP TERSENYUM DIBALIK
KESEDIHANKU)
Kami tetap tersenyum walau Hati kami
menjeritKarena perpisahan ini…
65
Kak…Bingkailah kami dalam relung hatimu…
Agar terpatri kenangan al-banjari dihati kakak…
Ukirlah nama nurul jadid disanubari kakak…
Agar terus terbina jalinan kasih yang tiada
putusWalau jarak yang terbentang..tempat
nan jauh
Takkan pernah memupuskan jalinan ini…
Kak…Rinduku kan terpatri disanubari kami…
Entah sampai kapan..kami tidak tahu…yang
kami tahu…kami selalu merindukan kakak..
Selamat jalan…kakak…kan ku tahan hatiku
Agar tiada air mata yang tertumpah….
Kami lepas kakak dengan doa semoga bahagia
Dan kita dapat berjumpa lagi. Sayonara kakak…
i love you full
“ KEMANAKAH SENYUMMU
WAHAI SANG SENJA?!”
langit itu masih terlihat seperti
kemarin…
ada mentari yang masih ramah
menyapaku..
66
ada bulan yang malu bersembunyi
dibalik awan sambil tersenyum
simpul menyapa malam yang
sedang terlelap diantara selingan
suara jengkrik yang saling
bersautan….
Bintang yang masih setia menemani
malam hening, kini mulai timbul
tenggelam diantara awan awan
yang berarak….
Alampun mulai gelisah, mulai resah
dan gunda gulana…
Terasa angin tidak membawa
kesahduhan, tak lagi membawa
keteduhan jiwa sehingga mata dan
bathin tak mampu tuk terpejamAda
apakah gerangan?, hingga kulihat
angin tiada sahdu lagi, ? langit
seakan muram durja?
Wajah wajah murung, gelisah,
bingung nampak sana sini, berjalan
seakan taida tujuan, kaki
67
melangkah seakan tidak tahu
kemana hendak dilangkahkan?
Mulut keluh seakan tiada mampu
mengucap apa? Yang ada keluh
kesah dan desahan nafas lelah
mungkin juga susah.
Senja nan indah seakan pudar,
seakan menutupi keindahannya,
larut dalam nestapa yang sedang
terjadi.
Tiada ditemukan sahdu, nyaman,
apalagi bahagia dibalik deretan
deretan senja yang menghias
cakrawala..hilangkah senyummu
wahai sang senja?!
Kemana lagi kan kulihat wajahmu
nan elok menawan jiwaku, hingga
jiwaku terasa nyaman dalam
rengkuhanmu?!
Adakah kau menangung beban nan
sarat hingga kau tak mampu
tersenyum walau senyum simpul?!
68
Kemanakah kan kucari lagi
kerlingan matamu yang mampu
menghapus nestapa dalam benak
dan jiwku?!
Keelokkanmu yang mampu
menghadirkan rasa sahdu dan rasa
menyatuh dengan alam hingga hati
dan mulutku memuji Allah jalla
jalalu tak lagi terlihat, kemanakah
senyummu wahai sang senja?!
Adakah kau juga menangung beban
seperti kami yang diguncang
dengan badai virus corona?!
Sungguh aku tidak tahu!
Kaimana, 14 – 09 – 2022
( BANGKIT TUK MU TUHAN)
tanpa tanggal dan tahun entah dimana saya
menulis
69
mulai nampak semburat merah diujung mega
nan luas
sahdu, sendu seiring dengan waktu yang erus
beranjak
( KAU )
Kaimana,tgl 17 januari 2022
70
kau kau kau dan kau ynng kadang membuat
aku seperti rindu
kau kau kau dan kau yang kadang membuat
aku terpaku dan serasa aku ingin kembali pada
masa lalu tapi mungkinkah ?!
terpejam aku menikmati alur khayalan yang
menarikku begitu dalam jauh jauh jauuuuuuh
dan jauuuh…tak bertepi tak berpantai tapi
mengasikkan jiwa nuraniku, tetapi apakah ini
kan kunikmati sebatas khayalan dan juga
bayang bayang saja?!
Ah kau kau kau dan kau lagi yang inten datang
kepadaku, dinuraniku seakan kau ingin
bersemayam, serasa kau kau dan kau terus
rajin menyapa aku bahkan samapai dalam
mimpi mimpi yang bertandang dalam tidur
nyenyaku.
Kadang hati ini bertanya, kenapa kau kau
bukan dia dan dia?! Atau memang kau kau dan
kau yang kan setia menemaniku?!akupun tak
tahu!
(DIA )
17 januari 2022
71
dia muncul seperti matahari yang bersinar
cerah
dia tanpa permisi telah mengisi bilik bilik
nurani
dia serasa lekat dan tanpa sadar telah bertahta
dalam kalbu
ah…adakah ini sekedar perasaan saja? Ataukah
ini hanya ilusi yang datang menggodaku ?
tetapi tidak..! aku seperti merindukan dia, aku
seperti teringat dia…
adakah dia kan mengalahkan Dia?
Dia yang mazazi haruskah mengalahkan yang
hakiki ?
Hakiki selalu tenggelam dalam tipuan yang
mazazi
Mazazi yang selalu terlihat dnampak indah
padahal itu fatamorgana
Fatamorgana yang sering menutup nurani
bahkan qolbu untuk bisa dekat dengan DIA
Bukankah DIA telah membuka untuk dicintai,?!
Sebab memang pantas DIA untuk dicintai.
Nafsuhku mengalahkan yang abadi
72
Egoku telah membutakan siapa yang pantas
tuk dicintai yang sejati.
Adakah aku terus terseret dalam jalan yang
bengkok dan tak mengerti yang sebenarnya
siapa yang layak tuk dimasukkan dalam qolbu?
Kadang masih tergiang jelas tiada hari tanpa
menyebutmu kasihku, pujaan hatiku, benarkah
dia yang harus jadi pujaan hati bukan DIA yang
abadi?
Terasa belum bisa dan jauh bila hati dan jiwa
berucap
الموجود اال هللا,النفس اال هللا
sampai kapan hati terus terpaling dan
tertipu dengan dia – dia dan ketenaran
yang sampai menghilankan DIA yang kekal
?abadi
Aku bersimpuh mengetuk pintu langit,
kiranya aku Engkau ampuni aku,atas segala
alpa dan khulafku, Kiranya Engkau bimbing
aku dalam ajaran ajaran – MU hingga aku
mampu mendekat dan mengenal – MU
73
walau itu hanya sejengkal…hingga aku
tetap dalam
صراط المستقيم امين يارب العلمين
( MENGAPA ? )
Kaimana,24 agustus 2022
74
lagi mampu membedakan antara pagi siang
dan malam?!
75
Kirimlah kabar walau harus kau titipkan lewat
ukiran awan hitam agar tiada kata Kenapa?
Bagaimana? Ada apa? Dan Mengapa, mengapa
dan Mengapa?!
(RESAH )
kaimana, 26.07,2017
pada hari itu (tgl 25,07,2017) terasa ada
rongga – rongga dalam hati yang kosong,
ada persaan hampa, sepi walau sekitar ramai.
Kusandarkan hatiku pada Dzat yang Maha
hidup, kutepiskan persaan itu dengan munajat
pada robbul izzati, hempasan nafasku terasa
berat, langkahku terasa gontai, hanya pasrahku
yang tumbuh dalam jiwaku tuk menjalani
perjalanan hidup yang sperti diulang kembali.
Sepi- sepi dan sepi tapi dengan apa aku akan
kuusir sepi ini?! Aku tersenyum sendiri, menilik
hatiku yang gelisah, gelisah karena apa aku
juga tak tahu pasti.
Ya Robb… bingkaian hatiku kubuat dengan
asma-Mu Robb.
76
Kugantungkan perjalanan hidupku dalam
suratan- Mu,
Gelisahku kuobati dengan lantunan dzikir Asma
–Mu.
(malang 23 juni 2023)
Tenang kan jiwaku, tentramkan hatiku dalam
pusaran Asma –Mu nan Suci
Bukankah Engkau telah berjanji dalam firman –
Mu nan Agung?
االبذكرهلل تطمئين القلوب
biarkan aku terseret dalam ketiadaanku masuk
dalam keberadaan –Mu
agar tiada rasa resah resah dan resah yang ada
.yang Maha Ada
77
diriku yang masih mennacari dan mencari ataukah
nuraniku berbohong padaku?!
Aku letih, perasaanku terasa lelah, mengejar asa
yang mungkin ada dibalik kabut.
Apakah ada atau aku yang tidak sungguh sungguh
mengejar asa itu?!
Aku tidak tahu, tidak tahu!
Tapi perasaanku kurasa ada dan ada, tapi benarkah
ada?! Sungguh aku tidak tahu dan mengerti.
Adakah kau tahu jawabannya hai rumput yang
bergoyang ?!
Hanya Allah yang Maha Tahu.
78
Pusing kalua tidak melihat, mencari dan cari bila
tiada dia,
Tetapi bila ada hanya lewat sudut mata saja saja tuk
sekedar mengobati rasa rindu yang membara
Diamku..rinduku yang tukus, rindu menderu tapi
berbalut dengan diamku
Tidak tahu apakah kan terus diam tapi rindu
Ataukah aku harus jujur tuk mengatakan padanya “
AKU RINDU “
79
Semuanya masih gelap, ibarat kabut yang pekat
kemudian aku cari jarum bisakah aku langsung
dapat?
Perasaan sedih, perih karena rindu tanpa arti.
Rasa rindu bukan membawa bahagia tapi serasa
menambah beban yang menyakitkan, perih tapi
rindu,
Rindu tapi perih. Rindu rindu dan rindu tapi tanpa
makna!
( RUPANYA KAU)
kaimana, 03,08,2017
aku tersenyum tanpa terasa keluar gigiku
he…he…he…tertawa lucu, karena geli. Tak terasa
aku terbawa dalam peristiwa itu.
Ah.mengapa kau yang datang ?! aku kaget
Ah … mengapa ada disisiku? Ah… mengapa kau
yang hadir dalam khayalan dan lamunanku?
Mengapa kau yang menyusup dicela –cela hatiku,
padahal aku tidak pernah memberikan kunci hatiku
padamu ?
Mengapa kau yang tersenyum hingga hatiku
tertegun dangan aura senyummu itu ?!
Ah …rupanya kau yang sering hadir, kenapa
engkau?
80
Ah… rupanya aku yang terikat dengan bayanganmu,
Ah aku tersenyum ketika aku ingat itu.
Rupahnya kau telah bertahta dalam benakku yang
terasa indah bila ku terseret dalam manisnya
senyummu yang menemani dalam perjalanan
hidupku.
( RUPANYA KAU 2)
kaimana, 04,08,2017
( ADA APAKAH?)
malang, 27 juni 2023
83
mengapa dia dia dan dia membisu? Adakah yang
salah dalam diriku?!
Nihil… kucoba kulempar agar timbul gelombang
sebagai responnya.
Sayang, tiada tiada gelombang yang ada riak riak
kecil yang tanpa arti
Terus untuk apa membisu?! Untuk apa kau
mengatakan aku ingin terus berceloteh dan
berceloteh sampai terasa penuh cakrawalah,
bahkan kau bilang ingin kau ukir senja dengan
pesona celotehanmu, mana itu?! Senja masih
tetap semburat merah tanpa ada goresan
goresan ukiran ceritamu, cakrawalah tetap
kosong terhampar tanpa jejak rekaman dan
tulisan tulisan akan celotehanmu!
Adakah kau bohong? Atau adakah menyimpan
beban yang tak sanggup tuk berkata?!
Semuanya membisu, membatu, tiada bahasa
yang menandakan hatimu masih hadir dalam
inspirasiku
Entah sampai kapan kau membisu, membatu dan
membatu,
Apakah jiwamu sekuat batu karang yang kokoh
berdiri menahan hantaman gelombang? aku
tidak tahu
84
( DIMANAKAH SANG CAMAR BERSEMBUNYI?)
malang, 27 juni 2023
( PERCUMA )
Malang,28,juni 2023 (malam hari raya idlul adha)
entah apa yang kurasa saat itu, galaukah?
Susahkah, sakitkah?! Atau apa aku tak tahu pasti
sejanak aku terbawa dalam perjalanan hidupku,
ketika aku bersambung rasa denganmu
aku katakan, ketika sayup sayup terdengar
lantunan ayat ayat suci,
kau hadir dalam hatiku, seakan berkata” aku kini
disampingmu, menemanimu tuk meraih mimpi –
mimpimu!” janganlah kau ragu tuk melangkah
walau kakimu berdarah tersandung krikil tajam,
kan kubalut lukamu itu dengan segenap jiwaku
agar jenengan kuat kembali tuk meraih mimpi”
tapi seakan kau tak percaya, seakan akan aku
hanya membual tanpa makna!
89
Memang…memang aku tahu, kau hadir hanya
sebatas bayang bayang, tapi siapa yang mampu
membendung nurani yang seakan memanggilmu
tuk bisa menemani, menemani dan menikmati
alunan alunan ayat ayat nan suci tuk bisa
merasakan bahagianya bila dalam rengkuhan
Firma Allah yang maha Agung.
Ya…ya…aku tahu, mengapa itu percuma percuma
dan percuma bagimu,
Aku hanya diam ketika terseret dalam
kenikmatan lantunan ayat ayat suci bersamamu
Sepi namun indah…sunyi namun
mengasikan..hampa namun yang ada bahagia
yang tiada terkira
Aku tahu dan tahu…mungkin aku terlalu jahat
padamu…terlalu egois padamu…
Tapi adakah kau mengerti mengapa ada begitu?!
Aku berbisik pada bulan” adakah kau mengerti
mengapa dia berpaling ?!” “ adakah kau mengerti
mengapa senyum saja begitu sulit untukku?!
Bulan tersenyum masam sambil membisikkan
dengan berat sebait kata” dia hanya titip seuntai
kata” PERCUMA BILA BICARA DENGANMU!”
dek! Seperti ada sayatan tanpa luka tapi sakit
90
Seperti ada darah yang muncul nan perih dan
perih.
Aku bertanya lagi pada bulan” tak adakah kata
yang lainnya?! Sehingga ada titipan itu wahai
bulan?! Atau memang dia sudah bosan, dan
jenuh denganku?I”
Hanyalah gelengan dan senyum kecut yang
dapatkan>
Hatiku berkata, apakah kau terseret dalam perih
tanpa luka itu?
Apakah kau terseret dalam nestapa hanya
dengan kata “ PERCUMA BILA BICARA
DENGANMU?!
Nuraniku berkata” bukan itu yang aku tergiang,
aku tergiang”dia ingin bercerita apa saja tak akan
bosan bila bersamaku, dia akan mencari bila
tiada terdengar celotehku” “ masih terlintas
dalam memoriku,ketika menetes air mata hanya
karean waktu yang sempit tuk berceloteh
bersama”
Itu seakan akan ilusi, benarkah itu pernah ada?
Benarkah itu nyata? Ataukah itu lamunanku
saja?!
91
Aku tahu, siapa aku, siapa dia, pantaskah kan ada
setitik asa untukku? Sejumput perhatian
untukku?
Aku diujung samudrah nun jauuuuh seakan tiada
pantai tuk berlabuh
Sementara dia hanya terpatri dalam bayang
bayang yang datang bersama dengan hembusan
bayu
Aku tertunduk lesuh, hatiku bertanya” inikah ini
memang takdir yang harus kujalani dalam
perjalanan hidupku?! Atau memang aku yang
tiada tahu diri sehingga tak tahu aku salah dan
salah
Hingga ada titipan bukan asa nan subur atau
rindu yang terpendam tetapi sebait kata
“PERCUMA BILA BICARA DENGANMU!”
ya Allah, hamba hanyalah hamba –MU yang
lemah, yang banyak khilaf dan dosa.
Berilah hamba kesabaran, kekuatan, berilah
hamba petunjuk agar aku tahu apa salahku dan
bagaimana aku kan melangkah tuk memperbaiki
agar terhapus sebait kata
“PERCUMA BILA BICARA DENGANMU!”
pada- Mu aku bersimpuh memohon, Pada –Mu
aku bermunajat dan pada – Mu bergantung
92
امين يارب العلمين.اياك نعبدواياك نستعين
(ADA RINDU DICELAH CELAH HATI)
Malang,28,juni 2023 (malam hari raya idlul adha)
Aku berjalan menyusuri jalan setapak, langkah
langkahku terus melangkah seiring dengan hati
entah kenapa seakan sesak dengan dia yang
membekas dalam seakan terukir dalam hatiku
Aku sangat tersiksa dengan rasa yang tanpa
mampu tuk aku mengerti
Aku bertanya pada hatiku” adakah kau
menyimpan rasa?
Adakah kau ingin bersama walau itu hanya dalam
sebatas bayangan dan khayalan ?
Wahai diri yang bertanya, sungguh aku tiada
mengerti, apakah ada asa dalam diriku untuknya
Aku tiada mengerti adakah rasa yang
membungkus hatiku, hingga terus terpampang
dirinya
Aku tiada mengerti apakah ini rasa rindu yang
telah menyusup dicelah celah hatiku?
Akupun tak mengerti, sejak kapan aku tiada daya
tuk membiarkan dia lewat tanpa singgah dicelah
celah hati ini!
93
Aku hanya tahu, seakan begitu lekat aku tuk
bersamanya
Aku hanya tahu, resah gelisah yang bergelayutan
dalam nuraniku, Adakah ini rindu yang mulai
bersemi?!
Ataukah ini hanya permainan nafsuh yang selalu
ingin lebih dan lebih?
Ataukah memang sudah mulai tumbuh benih
benih asa, rindu tanpa aku sadari?!
Yang aku tahu dan kurasakan, hatiku serasa
terikat dengan senyuman, canda dan tawanya
yang seakan terus dan terus tergiang dan terukir
walau dalam gelap dan diamku
Wahai Dzat yang Maha Agung, adakah kan Kau
titipkan lagi asa yang lain dihatiku?!
Adakah ini hanya ujian asa dan rindu apakah aku
tenggelam dalam alunan nan sahdu?!
Hingga Kau yang Agung, yang Indah dari yang
terindah terlupakan, ditenggelamkan oleh asa
dan rindu yang akan pasti musna?
Wahai Dzat yang Maha suci, Bimbing aku dalam
dekapan kasih dan petunjuk –Mu
Agar aku tetap mampu menyusuri jalan – Mu
diantara rindu yang bersemayam dicelah celah
hatiku
94
Jadikan rindu ini bukan hanya sebatas rindu yang
berujung pada nafsuh
Melainkan Rindu yang berujung pada Ridlo –MU.
اعطتنى,انت مقصود ورضاك مطلوب
,محبتك ومعرفتك
امين امين ياربى
) JOMBANG(
Malang, 3 juli 2023
hujan rintik masih mengguyur jalan aspal yang
basah
terkadang ada cipratan air dari percikan roda
kendaraan mengenaiku
aku masih terus melangkah menyusuri jalan
seakan tiada ujung
disini aku dikenalkan dengan jalan dan lorong
hingga aku tahu apa dan siapa bahkan CINTA
100
disini kumulai dereten kisah kisah yang merasuk
sampai dalam sukmaku
kota yang menempah aku dalam ayunan cita
bahkan mimpi
di kota ini pernah terukir indah, seuntai senyum
manisnya disaat saat aku sedang mengejar mimpi
senyum yang tiada pernah hilang, senyum yang
membuat aku seakan mabuk bahkan melupakan
mimpi
dikota ini, masuk dalam sukmaku untaian
mutiara petuah sang guru murobbiku
membimbingku tuk melangkah menggapai cita
bukan cinta insani semata
di kota ini, masih segar dalam ingatannku, ada
jalan berbeda yang menarikku
menarik tuk dipenuhi, menarik tuk meraih apa
yang jadi sukanya nafsi
masih ada goresan goresan yang membekas
dalam rongga hati
saat aku masih di kota itu, terdengar dan terliat
dalam memoriku tangisan, senyuma, hafalan
yang datang silih bergganti seakan akan ingin
yanng menjadi raja dalam diriku
masih ingatkah engkau betapa kau susah“
muram durja seakan tiada daya hanya sepucuk
101
surat yang tiada kunjung datang dari pantai
?uatara
Masih ingatkah kau seakan dapat emas yang
? berharga ketika menerima surat
Duduk sendiri, tanpa peduli lapar dan sunyi
sebab hatimu bahagia bahkan kau cium surat itu
sebagai pelepas rindu yang mulai terobati,
berulang kali kau baca dan kau baca, padahal
sama tiada yang berbeda lagi tak akan berubah
walau kau harus kau pinggirkan waktu tuk
.menghafal bukan memupuk khayalan
Masih ingatkah kau, berjalan menyusuri jalan nan
jauh tuk membuang pilu ketika dia yang lain
?berdusta
Masihkah kau ingat bertumpuk tumpuk lembar
kertas kau kirimkan pada dia, dia, dia dan dia
hanya tuk penuhi khayalan yang pandai
?memainkan nafsuhmu
Hingga kau terbentur dan tersandung dalam
nestapa, dalam noda walau luka
Masih ingat toh, kau bikin ulah sampai ada
?tangisan luka bukan bahagia
Di kota ini, kan tetap terpatri dalam diri, kan
tetap terbingkai dengan rapi
.Kisah, cerita hafalan, canda bahkan melodi cinta
102
TULISAN TANPA JUDUL
Tgl, 12,08,1996, jombang by Fahrur Rozi
Buat sahabatku gampang sejati
Ketika mentari telah sayu diterpa badai
kepiluan, tiada yang mampu mengembalikan
Akan panasnya sinarnya yang menyengat ke
tulang sumsun…
Tiada terduga sebuah bayu berdesir lembut
mampu menggoyahkan akan ikatan janji
Kuat terikat….yach….. ketika mentari
bersamanya hilang luka cinta.
Hilanglah cerita berdarah yang ada asa yang
tanpa terasa mulai tumbuh
Diantara antara jurang luka hatiku, tapi untung
belum sempat asa itu menjadi
Cinta datanglah cerita yang baru lagi….
Ya. kau sahabatku yang paling baik
Hingga tumbuh asa tanpa disadari
@@555555@@
PERMATA
Jombang, 01,09,1996 by. Fahrur Rozi
103
Kawan………
Untaian dan sentuhan telah bersarang dijiwa
Telah mengakar diantara kalbu, kau laksana
dewi kasih
Kawan………
Diantara rongga rongga hati
Ada sebuah bingkai tentang cerita
Cerita tentang tali persahabatan
didalam jiwapun ada bingkisan untukmu
kawan …………
kau laksana permata diantara kegelapan yang
mencekam
kau bagai malah yang terang
namun…… hatiku tak bisa berbuat lebih
hanya bingkisan dijiwa tetap tersimpan
kawan………
bingkisan itu adalah aku tak akan
melupakan segala tentang persahabatan
kita dan ucapan terimakasih untukmu
sahabatku
104
###77777####
KAWANKU
Jombang, 29,08,1996 kamar al – fattah
106
Cerita tentang cinta masing masing telah
pudar bersama hembusan badai
Perpisahan telah menjelma diantara kita,
takdir telah berlaku kini
Aku hanya menunggu kau kembali dengan
segudang cerita cinta baru.
###7777####
“ BUNGAKU”
jombang, 01,09,1996
aku lihat bungaku diantara merpati merpati
aku terpaku bagai sebongkah arca
impian dan kerinduan sang rajawali yang
telah lama menanti
aku terbakar untaian kasih
aku sebarkan untaian jiwa rama
aku harapkan jiwa shinta
aku impikan jiwa ratih
bungaku obsesi cinta telah datang
membangunkan kebekuan jiwaku
kurentangkan kasih antara janji
bungaku …mentari kian panas menyengat
rindu kasihku
bungaku adakah kasih adakah rindu,,?
semerbak mengharumi
mengelilingi jiwa? Menjerat khayalku tuk
menjelajah negeri fantasi
109
aku terlena, aku terpesonah dalam lamunan
tanpa tepi
aku haus ridumu cintamu juga untaian
senyummu.
112
Bukankah masih ada angin yang lebih bisa tuk
menuntunmu tuk meraih mimpi.
Tiada mungkin kan kau temui perih dan pilu
terus, adakah kau masih dalam sukmamu
ان مع العسر يشرا
terus melangkah jangan jadikan mimpi hanya
sebatas mimpi tanpa ada arti.
Yaqinlah kan ada jalan cinta dari yang Maha
Persaka tuk hamba yang ikhlas dan sabar.
116
Oh… samudrah… hempaskan, hempaskan
cintaku, hempaskan rinduku pada kasihnya
dulu
Cintaku menjerit, cintaku meraung pilu,
rinduku manangis pedih
Pedih selaksa seribu sembilu menyayat
Hatiku luka, hatiku robek berdarah, haruskah
kini akan terulang lagi?!
Kicau merpatiku mulai goyah, kepakan
sayapnya tak seperkasa dulu lagi
Dia goyah, dia berubah,
Wahai merpatiku, wahai juitaku dengar
debaran cintaku, hantarkan cinta dan rinduku
Jangan kau buat menjerit cinta dan rinduku
biar tak kan ada cinta yang bernanah.
117
Dan dengan sentuhan kasihmu yang tulus
engkau berhasil memanggil kembali asa yang
telah lari jauuuh dari sanubari
Dengan untaian senyuman manismu kau
dobrak pintu hati batu karang yang kokoh
Wahai camar nan lincah memang aku akui kau
terbaik bagiku, tapi apakah itu akan terjadi?!
Sementara telah ada camar yang lain mengisi
ruang hatimu lebih dahulu?!
Ukiran ukiran cerita tentang kita telah
menggoreskan di hati sebaik kata
“Saling menyayangi walau tanpa ada embel
embel CINTA”
(HATI)
Jombang,13,08,1996
Malam makin larut, ada segumpal ras takut
Takut akan kegelisahan hati, takut akan
kehilangan hati
Ketenangan senantiasa kucari, kebahagian
senantiasa kun anti
Masih adakah hati untuk hati ?!
118
Bayu kian mesrah membelai sukma,
menghadirkan sejuta rasa dan asa
Walau tanpa kasih, walau tanpa janjia adakah
rindu hati tuk hati..?!
Hatiku kian larah, kalah cinta telah sirna
Hati terpaut hati, hati merindukan kasih hati
yang tulus dan murni
Harapan berkabut dingin, musnahlah diterpa
angina
Mengobrak abrik tanpa rasa menghilangkan
cerita tentang cinta.
Adakah kan kucari dibalik ilalang?!
BUNGAKU
Jombang,01,09,1996
(ospek menjadi mahsiswa baru undar)
119
Aku terbakar untaian kasih, aku sebarkan untaian
jiwa rama
Aku harapkan jiwa sinta, aku inginkan jiwa ratih
Bungaku, obsesi cinta telah datang, membangunkan
kebekuan jiwaku
Kurentangkan kasih diantara selah hati yang terikat
janji Janji tuk mematrikan rindu yang kian membara
Bungaku,! Mentari kian panas menjerat rindu dan
kasihku hingga aku serasa terpaku
Bungaku !. adakah kasih, adakah rindumu yang
akan semerbakmengaharumi jiwaku?!
Adakah rasa rindumu kan terpelihara rapi dalam
hatimu hingga menjerat dan menyeretku tuk
menjelajahi negeri fantasi ?
Aku terlena, aku terpesona dalam lamunan tanpa
tepi
Aku haus rindumu, cintamu, juga senyuman
manismu walau dalam mimpi.
ADAKAH CINTA INI ILLUSI?
Masjid jami’ jombang, 3 oktober 1996
120
Nuansa cinta berukiran intan, telah tegak
berdiri mengibarkan panji panji kebesaran
cinta suci
Gema rindu telah meraung keras
menggetarkan sukma dan jiwa
Seikat hati telah berpaut dengan cinta,
setumpuk jiwa berpadu dengan rasa rindu
Samudra khayal melayang menjelajah, mencari
akan cinta, akan rindu dan akan kasih sayang
yang kekal abadi
Cinta menembus benteng iman, kalah rindu
meninggi menjerat kealam fantasi
Ketika rindu tengah berpadu, jiwa ambruk
kedalam ketidak dayaan, lambaian sang juita
akan mengikat dan menyeret tuk merenggkuh
alam imajinasi tuk mengejar lambaian yang
fantasi.
MENGEJAR CINTA
Jombang, (undar,07,09, 1996)
Kepak sayapmu mengantarkan keujung alam
khayalan yang jauh…
Kicauanmu membuat aku terbuai bersamadesiran
simponi kerinduan..
121
Kau jelajah negeri Cinta, kau putar roda rindu
hingga membeku dalam jiwaku
Rotasi cinta dan rindu sejalan dengan rotasi
darahku yang tiada henti menghentak jiwaku
Sekeras jantungku yang membara.
Matamu tajam menembus dinding kalbu dan tirai
jiwa yang dalam
Hentakan hentakan kasih tersirat diantara kepak
sayapmu yang melambai
Khayalku menjelajah bersama kepak kepak sayap
sayapmu yang indah bak rentetan mutiara
Kau taburkan kasih, kau tanamkan janji
Janji tuk membina kasih suci sejalan irodah illahi.
( AKU TAHU )
jombang, 17,11, 1996
aku tahu ….
Aku sayang kamu sepenuh hati tanpa embel
embel kepura puraan
Aku tahu…
122
Hatiku terikat oleh tali cinta yang erat
membelit hatiku sekaligus jiwaku yang gersang
kasih suci
Aku tahu..
Engkaupun pernah mengucapkan lafad cinta,
lafad rindu, lafad setia yang disaksikan malam
yang bisu, pepohonan yang mematung,
bintang yang bersinar tanpa bicara
Tetapi aku tak tahu apa yang bergelora di
hatimu, cintakah?! Rindukah ?! setiakah?! Atau
benci dan egois?
Aku tahu…
Hatiku tak akan menerima andai kau pergi
tinggalkan cinta, tinggalkan cerita luka
Aku tahu..
Betapa kumenahan nyerih diantara cinta yang
membelit seluruh jiwaku
Tetapi aku tak tahu, apakah kau egois, apakah
kau berperasaan ?!
Semua itu aku tak tahu!
123
Langkahku seakan mantap tuk melangkah,
menyusuri jalan yang panjang terasa
Jiwa seakan tiada beban, riang walau kadang
melupakan yang Maha Bijaksana
Nafsuh seakan berkata” liatlah dirimu!
Langkahhmu, benar, langkahmu mantap,
langkahmu cerminan orang sholeh”
Lihatlah ! orang pada hormat padamu,
memanggil pak Ustad, mau kemana, monggo
mampir! Mereka menyapa dengan senyuman
ramah, hebatnya dirimu,” adakah kau tak
bangga?!
Kau dikatakan orang alim, kau dikatakan orang
pandai kau dikatakan orang sholeh1
Seakan hatiku melayang jauh, menembus batas
yang tinggi, jiwaku seakan diayun ayunkan nafsuh
yang begitu manis memuji dan menghantarkan aku
dalam buaian khayalan semu. Tapi apakah itu benar
dan itu tujuan dari kehidupan ?!
Wahai diri yang dhoif, wahai diri yang penuh
dengan noda, andai engkau terlena dalam rayuan
manis sang nafsuh, andai engkau tenggelam dalam
dekapan palsu nafsuh kau akan jatuh dalam
sombong yang berbalut dalam kesholehan,
124
Kesholehan bukan karena lillah, kealiman yang
bukan karena lillah dan kepandaian yang semu yang
itu tiada makna, lalu untuk apa itu bila kau tak
sadari?!
Sadar kealiman bukan untuk dipertontonkan,
Kesholihan bukan untuk mengangkat status social
Dan kepandaian buk tuk riya’
Kau takut dicelah secara dhohir, kau bingung
kelihatan tak sempurnah secara dhohir
Kau harus Nampak sempurnah, kau terlena dalam
ingin dipuji makhluk yang akan sirna
Sementara yang hakiki yang abadi seakan tak kau
perduli, kau nomer duakan Dia, kau ingat Dia hanya
waktu terjepit, waktu kau menjerit dan ketika kau
dalam terhimpit.
Mana adabmu sebagai seorang Hamba, mana
adabmu sebagai makhluq dan mana adabmu
sebagai abid
Hidupmu hanya dalam kepura puraan, hidupmu
dalam tipu menipu
Tipu dirimu menipu hati nuranimu, seakan kau
mampu menipu yang Maha tahu, seakan Dia itu tak
tahu apa yang terbesit dalam hatimu, kau buta kan
sifat –Nya, kau buta akan kekuasaan –Nya dank au
buta aka nada perhitungan –Nya.
125
Jiwmu masih kosong dengan ikhlas, jiwamu
masih jauh melayang ketika kau menghadap
Dia
Unyuk apa, kau seakan khusu’ berdiri padahal
kau berkelana entah kemana
Kau lupakan Dia ketika kau sujud, padahal dia
abadi, bukan mazazi apalagi fantasi
Sampai kapan kau sibuk dengan penampilan
dunia, sementara hati dan jiwamu jauh dan
gersang
Gersang dari memuji- Nya, gersang dari dari
syukur pada- Nya, dan gersang dari menyebut
Dia jalla jalalu
Dia telah menawarkan cinta pada siapapun
yang mau, tapi makhluq sekan tak percaya
akan itu, banyak yang lari banyak yang tak
perduli akan itu, dianggap angina kosong,
diangap angina yang berhembus tanpa makna
Lalu dimana kau yang telah mengaku beriman?
Imanmu dimana? Atau imanmu telah tertutup
oleh dunia yang Nampak indah mempesona?
Kau cari ketenaran diantara pujian pujian semu
Kau cari penghormatan diantara ungkapan
palsu
126
Kau sibuk dengan urusan dunia yang akan fana,
Kau sibuk akan dunia yang akan sirna, kau silau
dengan pangkat dan drajat manusia
Kau sisihkan Dia, seakan Dia itu pelengkap,
seakan Dia taka da, kau laksanakan perintah –
Nya bukan karena kebutuhan dan penyerahan
hamba, kau melaksanakan minta imbalan, kau
laksanakan hitung hitungan untung rugi, lalu
dimana rasa syukurmu sebagai hamba?
Kau lupa dia,
فاعبدوا, الاله اال هو,هو االول و هو االخر
127
bangun dari buaian mimpi yang serasa
mengikat aku tuk terus meringkuk dalam
dekapannya,
akupun beranjak bangun, mensucikan diri dari
hadats kecil tuk bersiap bermunajat pada sang
Maha Suci.
Aku terbawa dalam damai, damai damai dan
damai oleh sentuhan indah lantunan ayat Suci
yang mulai terdengar menembus dinding
kalbu.
Aku terdiam terhanyut dalam rasa yang kian
sahdu menembus jauuh hati dan jiwaku
Aku terdiam sahdu ternhanyut dalam alunan
ayat suci nan merdu mengetuk hatiku
Yang paling dalam.
Aku tak mau lepas, tak mau tuk keluar dari
buaian damai lantunan ayat suci
Kian jauh aku serasa tenggelam dalam sahdu,
dalam damai yang tiada tepi
Adakah ini yang namanya manisnya iman?
Adakah ini yang namanya damai dibalik
lindungan Allah yang Rohman Rohim?
Alam serasa terbawa dalam damai oleh
lantunan ayat ayat illahi
128
Tiada suara apapun, seakan tunduk dan
menimati ayat ayat suci itu
PLUM
Malang 23, juli 2023
Warnamu menarik hati, coklat kemerahan
menarik simpati
Bentukmu sempurnah bak gadis yang elok
menawan.
Aromahmu wangi semerbak menyebar
menarik tuk memegang dan memetikmu
Khayalan sudah terbang jauh membayangkan
betapa manis dan renyah rasanya dirimu
Lidah kan bergoyang, meresapi lezatnya dirimu
Tentu kan terbayang pada gigitan pertama
bunyi “kreess” dan masya Allah nikmatnya
rasanya
Tapi…buyar dan buyar khayalan itu…
Yang kukira manis memanjakan lidah ternyata
kecut
Yang kukira renyah dan segar tenyata susah tak
serenyah bayanganku
129
Kukira menyegarkan ternyata menyesakkan
dada, adakah itu kepalsuan yang terbungkus
dalam indahnya dirimu?
Aku tak tahu, apakah aku yang terlalu berharap
padamu, akan segarnya dirimu kan menemani
rasa yang ingin kesegaran dengan dirimu
Aku tidak tahu, apakah aku yang terlalu
bernafsuh tuk memetik dan mengunyamu agar
segar nuraniku
Aku tak tahu, apakah ini tertipu dengan
indahnya warna dan bentuk yang tampilkan
hingga seakan aku tak ingin tuk tak
membelimu
Ataukah kau sedang berklamufaseh dirimu itu
kecut agar tiada orang tahu sebenarnya kau ini
mutiara yang terpendam?
Ataukah memang kau suguhkan rasa itu
padaku, karena tak berhak untuk menemui
pada hakekat rasamu ?
Kugigit dan kugigit buah itu, berharap ada rasa
manis dibalik rasa masam dan kecutmu iyu
Tapi taka da, semakin kugigit harapan tinggal
harapan.
130
Tetap kecut dan masam. Masam yang
menyesakkan dada, masam yang membuat
asam lambung naik ke rongga rongga dada.
Plum….rasamu tak seindah warnamu, rasamu
tak seelok bentukmu
Rasamu hilang ditelan oleh rasa lecy yang
kulitnya tak mulus dan halus seperti dirimu.
Apakah kan terus dirimu akan begini rasanya?
Apakah kan terus masam dan kecut?
Tak bisakah plum berubah manis semanis
bentuk dirimu?
Tak bisakah kau menarik hati seelok
penampilnmu?
Dalammu kuning bak nangka tapi
kecut,teksturmu renyah tapi masam tak ada
rasa nikmat
Kemana kan kuketuk dirimu agar tumbuh rasa
manismu?
Lewat mana kan cari rasa manismu diantara air
air yang ada diantara dagingmu yang kuning
itu?
Aku tak percaya jika itu aslimu, aku tak percaya
taka da rasa manis dalam dirimu
131
Dan aku tak percaya tak ada tiada manfaat
walau itu tinggal sisa.
Tak bisakah kau itu seperti leci, tak bisakah kau
seperti rambutan binjai yang manis?
Kemana manismu,? kemana menarikmu?
Apakah hilang bersama dengan hembusan
bayu?
Atau memang, tiada lagi untukku walau
sekedar senyuman kecil.?
Tak ada lagi waktu walau sekedar menyapa ?!
Atau memang aku salah, sebab tak lagi pada
syareat yang lurus?
Biarlah kau simpan manismu untuk yg haq –
mu,
Biarlah kecutmu untukku sebab itu bukan haq-
ku.
132
Ada wa yang mengabarkan Bpk mengisi disini’
jam segini, materi ini, ada rasa wah aku orang
hebat, aku orang yang dibutuhkan aku orang
yang dipandang dan terpandang, aku
didengarkan aku diikuti banyak orang, aku
pemimpin yang disegani. Adakah itu madu
atau empedu?
Jangan tertipu dengan nafsuh yang
bersembunyi dibalik nada nada dakwahmu!
Jangan kau bangga akan dirimu dipandang alim
dan dipanggail ustad, sebab itu niatmu yang
mulai bengkok
Jangan sok sok berdalih atas nama Tuhan, atas
nama dzikir padahal ada niat bukan lillah!
Tak ada yang salah dalam dakwahmu bila
niatmu tulus karena Allah
Tak ada embel embel dipanggil ustad tak ada
embel embel amplop yang kan diterima atau
berkat yang kan dibawakan
Untuk apa sorban yang melingkar hanya
penampilan tanpa tahu hakekat sorban yang
melingkar
Untuk apa dipanggil kyai tapi kosong tak ada
arti
133
Untuk apa dipanggil kayi tapi tak ngerti apa itu
kyai
Kyai berujung mimpi tak ada arti, kyai tak
tinggal kyai tanpa makna untuk apa?
Penampilan palsu tapi dianggap madu, untuk
apa kau bangga hanya itu empedu?
Untuk apa ? kenapa kau sok dengan orang lain
agar diikuti ? apakah hanya dhohir yang
utamakan? Sementara batinmu masih
berantakan tak karuan. Untuk apa bangga
dipanggil kyai sementara dibalik panggilan itu
bukan penghormatan tapi hinaan.
Apakah kau suka dengan tipuan yang
terbungkus dalam manisnya pujian?
Apakah kau suka dengan sikap yang memuji
padahal tak itu basih?
Stop sok mu, stop aksimu bila kau juga tertipu
dengan nafsuhmu
Nafsuh yang tiada kau sadari, nafsuh yang
bersembunyi dalam sikap dan aksimu yang
kadang menumpang dibalik nama yang suci.
Jangan kau kotori nama suci dengan niat yang
bengkok.
134
Bengkok yang tiada kau sadari sementara kau
bangga dengan dipanggil ustad apalagi kyai
Ustad, kyai sementara kau tak mengerti
sebenarnya yang kau lakukan itu nafsuh atau
ikhlas?
Jangan bangga dan bangga padahal tak ada
yang patut tuk dibanggakan.
Untuk apa bangga tapi berdasarkan riya dan
nafsuh Untuk apa bangga dengan dakwamu
yang bukan lillah tapi menyeret dalam
kemurkaan sang maha kuasa.
Jangan bangga dipanggil orang alim semantara
kau hanya pandai bicara tak ada uswah
Perbaiki dirimu, mulai dari dirimu agar tak
tertipu dan mengerti mada yang madu dan
mana yang empedu.
Perahuku rusak
135