Anda di halaman 1dari 135

1

2
‫ َم اَك اَن ِفى‬٪ ‫َلْو ََْْك اَن ُنْو ُر اْلِع ْلِم ُيْد ِرْك ِباْلُم َنى‬
‫اْلَبِرَّيِة َج اِهٌل‬

‫ َقَنَداَم ُة اْلُعْقَبى‬٪ ‫ِاْج َهْد َو َال َتْك َس ْل َو َالَتُك َغ اِفٌال‬


ُِ‫ِلَم ْن َيَتَك اَس ل‬

artinya ; Seandainya cahaya ilmu itu bisa


didapatkan hanya dengan lamunan, niscaya
tidak akan ada orang bodoh di dunia ini.
Jangan malas dan janganlah lalai karena hanya
penyesalan yang didapati oleh orang yang
bermalas malasan.

Puji syukur kehadirat Allah yang telah


memberikan nikmat dan kesempatan, sehingga
masih bisa untuk beraktifitas untuk menjalani
kehidupan. Sholawat salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW. Lewat ajaran dan tuntunan melalui
sahabat, tabi’in dan para ulama kita bisa
mengenal akhlaq baik, semoga Allah selalu
memudahkan langkah – langkah kita dan selalu

3
istiqomah dalam ajaran yang telah
disampaikan oleh Rasul –Nya. Aamiin.
Tulisan ini hanyalah tulisan yang kadang
spontan ingin menulis, kadang melihat sesuatu
yang menakjubkan kemudian dituangkan
dalam kata –kata yang sederhana untuk
mengungkap rasa kagum akan kesempurnaan
ciptaan Allah yang Maha sempurnah dalam
menciptakan Makhluq – Nya.
Tulisan ini hanya sebagai media untuk belajar
& belajar sebagaimana yang diperintahkan
Allah pada wahyu pertama yang diturunkan
pada Rasulullah ‫اق رأء‬cuma belajar dalam
bidang yang lain, tulisan ini hanyalah untaian
kata kata yang spontan ada, walau kadang ada
yang memang dirasa dalam sukma yang untuk
menumpahkan itu dibuat kata yang bisa
mewakiii perasaan yang waktu itu sedang ada,
sedang dirasa.
Sangat sadar, tulisan ini hanyalah ungkapan
jauh dari kata baik apalagi sempurnah,
motivasinya berani membuat dalam sebuah
buku hanyalah barangkali ada manfaatnya dari
sekian banyak coretan coretan yang dibuat,
4
kemudian ada ide, dari pada tercecer alangkah
baiknya dibukukan sebagai hasil karya entah
itu baik atau tidak, dan harapan semoga ini
sebagai tauladan bagi anak anak untuk bisa
menghasilkan karya sebagai wujud manusia itu
wajib untuk belajar dan belajar.
Sebagaimana syair diatas, tiada orang pintar
itu hanya dengan melamun, andai bisa dengan
melamun, maka tiada orang bodoh, maka ada
kalam amar disitu untuk tidak malas, sebab
penyesalan selalu ada dibelakang. Belajar
untuk menggali potensi, barangkali Allah
memudahkan langkah dalam belajar dan
semoga dengan belajar Allah ridlo sebab telah
menjalankan perintah – Nya.
Dalam tulisan (sekedar coretan Pengusir sepi )
tentu masih banyak yang tidak baik, maka
sebagai makhluk yang lemah, tempatnya salah
dan lupa tetap mohon maaf dan masukan
kritikan. Semoga dari kekurangan dan
kekurangan itu bisa lebih baik, dan semoga ini
sebagai awal untuk bisa membuat karya yang
lainnya.

5
Akhirnya mohon maaf, terima kasih, pada
orang yang aku cinta, keluargaku, saudaraku,
anak – anakku, adik iparku yang memberikan
inspirasi tuk membukukan tulisan tulisan yang
berserakan, pada orang – orang yang menjadi
inspirasi dalam tulisan ini yang tidak
disebutkan semoga Allah membalas kalian
semua dengan balasan yang lebih baik. Aamiin.

Malang,26 juni 2023

Penulis

6
SUSAHNYA SENYUM TULUS
(BY. ABDULLAH ASY”ARI AR – R0ZI) TGL. 05 10 2017)

TERNYATA SEUTAS SENYUM BEGITU


BERHARGA DIMATA MANUSIA
KADANG IA SEBAGAI SIMBUL HATI YANG
SUSAH, HATI YANG MERANA, HATI
BERMURAM DURJA, HATI YANG TERASA
TERSIKSA, BAHKAN SEBAGAI SIMBUL TUK
MENGGAMBARKAN ORANG YANG JATUH
CINTA, KASMARAN DAN BAHAGIA.

SENYUM…ITU SEPELEH…SANGAT
SEPELEH….BAHKAN BAYIPUN BISA….
AKAN TETAPI BANYAK YANG TIDAK MAMPU
MELAKUKAN ITU…
ADA YANG TERSENYUM…TETAPI ITU
PENCERMINAN SIFAT MUNAFIK YANG
BERSARANG DALAM DIRI DAN HATI..
ADA SENYUM MASAM… ADA SENYUM KECUT
ADA SENYUM PAHIT SEPAHIT JAMU YANG

7
PAHIT…PAHITNYA JAMU ADA MANFAATNYA…
PAHITNYA SENYUM APAKAH MANFAATNYA?

TERSENYUM TANPA KITA SADARI MERUPAKAN


SALAH SATU ETIKA PERGAULAN YANG HARUS
ADA KETIKA KITA SEDANG BERINTERAKSI…
AGAR TIADA SUARA SUMBANG AGAR TIADA
SUARA NYELEKIT…AGAR TIADA SUARA YANG
BERNADAKAN PERMUSUHAN…

ADA YANG BERSEMBUNYI DIBALIK SENYUM


TUK MENYIMPAN BUSUKNYA HATI…ADA YANG
PURA PURA TERSENYUM.. BUKAN SENYUM
BERNADAKAN PERSAHBATAN AKAN TETAPI
PENGHINAAN YANG DIBUNGKUS DENGAN
SENYUM…ALANGKAH NAIFNYA MANUSIA…
YANG SEBENARNYA BUSUK MALAH DITAMBAH
DAN DIHIASI DENGAN SENYUM MANIS TAPI
SEBENARNYA BUSUK…

BETAPA SUSAHNYA KETIKA MANUSIA TUK


DIAJAK TULUS UNTUK SENYUM…BETAPA
MANUSIA ITU MUDAH TUK SENYUM KETIKA
ADA ORANG YANG KENA MUSIBAH..,BETAPA
8
MUDAHNYA MANUSIA ITU TERSENYUM
SENYUM KETIKA YANG KITA ANGGAP PESAING
ATAU LAWAN KENA MUSIBAH,, BETAPA
SULITNYA KITA BEREMPATI PADA ORANG
YANG DAPAT MUSIBAH,,,,BETAPA MUDAHNYA
KITA MELUPAKAN SEANDAINYA KITA YANG
KENA MUSIBAH KEMUDIAN ADA ORANG YANG
TERSENYUM SENYUM SEAKAN
MENGHINA..BISAKAH KITA SABAR?

SENYUMMU PETAKAMU…SENYUMMU
CELAKAMU DAN SENYUMMU ADALAH
NERAKAMU JIKA KAU GUNAKAN SENYUM ITU
TUK MENGHINA DAN MEREMEHKAN ORANG
LAIN..SENYUMMU ADALAH SURGAMU…
SENYUMMU ADALAH BAHAGIAMU
MANAKALAH KAU GUNAKAN TUK MENGHIBUR
DAN TUK MENYENANGKAN ORANG LAIN DAN
DIIRIMU..

SENYUM TULUSMU DITUNGGU…SENYUM


TULUSMU DINANTI…BUKAN SENYUM PAHIT
YANG DITUNGGU…ADAKAH BISA KAU
HADIRKAN SENYUM YANG BENAR –BENAR
9
TULUS KARENA ALLAH BUKAN SENYUM YANG
MUNAFIK.?

( SEJUTA ASA DAN SEJUTA RINDU )


10
Kaimana,08,11,2017
kasih…
terasa sunyi dalam hidupku…..
terasa asing diriku….
Perjalanan terasa terjal dan berat…berat
setelah kau jauh dariku….
Setumpuk rasa rindu terasa terpendam
dalam kalbu,
Sejuta asa masih kusimpan didalam
sanubariku….
Entah sampai kapan rindu ini berakhir,
Entah sampai kapan asa ini kan
kusimpan?
Aku tidak tahu.
Adakah benih asa, benih rindu untukku?

11
( MENGEJAR MIMPI DAN RINDU )
Kaimana,08,11,2017.
semburat senja indah menghias
cakrawalah,
merah terbentang diantara gugusan –
gugusan mega yang mulai kelam,
sang bagastara mulai redup dan redup,
tidak seperti rinduku yang terus bergejolak
dalam dadaku……
tetapi apakah rindu ini sebatas khayalan
saja?
Adakah rindu dan asa ini sebatas mimpi
dan tanpa arti?
Terpekur aku diantara khayalan dan mimpi,
tak sanggup jika rindu dan asa ini
Sebatas mimpi, adakah itu nyata?

( MISTERI CINTA INI )


kaimana, 16,04,2017.
Tenggelam dalam lamunan, terbius dalam
khayalan nan panjang,

12
berlabuh pada pantai yang sepi sesepi
hatiku yang terasa kosong dan hampa.
Kosong dari bayangmu
Hampa dari kasihmu
Kini terasa sendiri menemani pagi yang
serasa tiada arti, adakah aku kan terus
begini ?
Kasih… diujung senja kuukir namamu,
dimalam kelam kunyalakan cinta untukmu,
Adakah itu masih terasa fatamorgana?
Sesak terasa dadaku jika kuingat dirimu
yang seakan membatu.
Adakah yang salah dalam asa dan
rinduku?
Kuingin kau jadi pijar yang terus bersinar
sepanjang waktu, menyinari hatiku yang
terkurung dalam rindu Adakah rindu
untuku kasih?

13
( KENAPA KETEMU DENGANNYA.)
Kaimana,31,01,2018, Nurus Syifa’ul Qulub
Senja itu terus berarak, bergerak menuju
pada peraduan malam yang mulai datang.
Perlahan dan pasti senja meredup, redup
kian redup hingga tenggelam dalam
dekapan malam yang telah
membentangkan sayap dan selimutnya..

Aku kehilangan mentari yang sudah lelap


dalam peraduannya….
Kupanggil dia….tapi tidak bisa….waktu
telah berjalan tidak mungkin tuk berjalan
mundur lagi…
Seakan aku menjerit
memanggilmu…..ah…tapi waktu tak mau
kembali……
Waktu menuntun berjalan …semakin dekat
dengan kata perpisahan….
Pisah…dan pisah…
Ah… aku terasa tidak mau …. Aku tidak
sudi terasa…..
Tapi rasanya itu mustahil…..mustahil…..

14
Kenapa aku bertemu denganmu…?
Berjumpa denganmu? Mengenalmu?
Kalua akhirnya berpisah!

. (UNTUKMU ASAKU)
Kaimana,08,11,2018
mengejar asa yang terasa lari dan menjauh
,
menjauh dari benakku, menjauh dari
sukmaku yang terasa merintih menahan
perih,
perih seakan tiada obat, obat telah sirna
seakan yang ada dikau yang kini berada
dalam bingkai khayalanku yang tiada
pernah padam.
Asaku menyalah setiap saat menuntun
hatiku untuk selalu mencintaimu,
Terukir dalam bilik hatiku, kau selalu
bersemi dalam hatiku, seperti pisang yang
sekali berbuah dalam hidupnya, hanya kau
asaku….

15
. (PERNAH ADA CINTA DIHATIKU
UNTUKMU.)
Kaimana,09.11,2017
Berjalan gontai, diantara dedaunan yang
berserakan,
Diantara batu-batu nan tajam menusuk
kakiku yang tanpa alas,
Perih-perih dan perih……
Aku meringis menahan sakit, sakit yang
seakan sampai pada kalbuku…
Aku sakit ketika kau tersenyum pahit.
Aku sakit… ketika kau katakana “tiada
ruang dalam hatiku untukmu”
Betap hati pedih dan sangat pedih …ketika
kau terpejam menahan sesak karena tidak
tega mengatakan penolakanmu padaku…
Biar berlalu asaku kini…biarlah berlalu
rinduku ini…. Biarlah kubingkai asaku ini
dalam benakku….kan kujadikan cerita ini
tuk pengingat,,bahwa aku pernah
mencintaimu.

16
(TUHAN! ADAKAH DIA UNTUKKU?)
09,11,20, Kaimana
Senja itu terasa indah, merah merona
menghias cakrawala
Seakana untaian mutiara yang terbentang
luas…..
Aku terpekur di tepi pantai ditemani semilir
angin yang berhembus sahdu
menerbangkan hatiku yang menangung
rindu….
Rindu pada dikau yang kini jauh dariku….
Kulihat ombak barangkali ada titipan rindu
untukku…..
Kudengar kicauan burung camar
barangkali ada melodi cinta untukku…
Tetapi semua bisu …sepi….sesepi hatiku
ini….
Aku harapkan asamu….aku harapkan
rindumu…
Sampai kapan inikan terjadi? Tuhan
Apakah dia untukku?

17
(RINDU DIUJUNG SENJA.)
16,11,2017, Kaimana
Kala itu senja temaram, membentang
diufuk barat cakrawala,
Menghias dan mengiringi sang bakaskara
yang mulai redup dan sayu.
Aku terdiam dianatara hembusan angin
pantai yang membelai jiwaku yang sayu,
Aku terhanyut diantara baying-bayangmu
yang mulai redup bersama mentari yang
semakin redup dan redup,……
Ah….rasanya aku ingin kugapai dirimu
yang pergi entah kemana….
Kutanyakan pada ombak yang datang silih
berganti dimanakah kan dapat kulihat lagi
dirinya?
Kemanakah kan kutitipkan rasa rindu yang
masih bergelayutan dalam hatiku ini?
Kapan lagi kan kulihatbkerlingan matanya
nan tajam menusuk kalbuku?
Kapankah kan kulihat untaian senyum
yang manis itu?
Kan kuukir rindu dan cintaku diantara
gugusan senja, agar dia tahu, aku sayang
padanya!

18
(ADAKAH KAU MENGERTI ASAKU?,)
Kaimana, 9.11.2017
Sore itu terasa cerah, secerah langit yang
berhias senja, senja nan indah……
Elok sungguh Maha karya yang Maha
kuasa, begitupun dengan dirimu nan elok
seperti senja yang mempesona kalbu…aku
tertegun melihat dirimu yang sempurnah,
seakan tiada noda dan cela, hatiku terpaku
ketika kulihat senyummu itu, resa hatiku
dan jiwaku ketika aku jauh darimu, adakah
ini adalah benih benih cinta…? Apakah
bibit rindu…? Kenapa ada gelisah
disanubariku, ketika kau tiada…? Apakah
kan kutitipkan rindu ini….? Tapi pada
siapa…?!
Adakah kau rasakan gelora yang
bergejolak dalam jiwa ini…? Apakah kan
kukirimkan rasa ini, pada pucuk pucuk
pepohonan dan sang burung agar
menyanyikan melodi cinta untukmu..agar
kau sadar dan mengerti cinta dan rindu ini.

19
. (KETIKA CINTA HARUS KUPILIH.)
Kaimana,11,11,2017
Mengukir senja, diantara senja sore yang
merona, sang bagastara mulai menyepi
diantara selimut senja yang membentang,
aku tertunduk lesu, menatap hatiku yang
gunda gulana, aku terasa keluh, menatap
hariku yang terasa melelahkan….aku
begitu mencintai dia. Dia belahan hatiku
…..tapi hatiku terpaut pada dia yang
lain….! Bayangan silih berganti datang,
saling tindih, saling muncul menggoda
hatiku…
Aku terasa berat melangkah menentukan
arah, buntuh dan buntuh…terasa aku
menangis tanpa suara perih tanpa luka,
aku tersenyum tanpa makna, aku pilih
mana? Terasa mereka lekat dalam kalbu,
terasa menyatu dalam jiwaku tapi adakah
ini terus begini…? Adakah kau bulan dapat
memberikan jawaban…?

20
( ‫)استغفرهللا العظيم‬
11.04.2018
kalimat yang terus harus diucapkan untuk
menghapus bitnik-bintik hitam yang mulai
tumbuh dan bersemi dalam hati sanubari,
noda – noda itu terus serbu hatiku yang seakan
tiada pintu penjaga. Bikin apa diisi dengan
permata tapi tidak dijaga, musuh terus
bergerilya tuk merampas hati, ya Allah
ternyata hatiku rapuh, serapuh kapas yang
tanpa tulang, bagaimana aku bisa melihat
aku…? Aku masih terhalang oleh ego, syirik
dengki,..bagaimana aku bisa melihat Robbku…
jika masih seperti ini..? noda dan noda masih
bergelayutan dan terasa penuh hingga
.?tertutup Nur Allah, kapankah aku bisa bersih

-)SEDIKITPUN AKU BAHAGIA(


Aku tahu, betapa susahnya aku
menatapmu
Aku tahu, betapa sulitnya aku melihat
senyummu

21
Akupun tahu, betapa hatiku berdebar keras
. . . . . . . ketika kulihat tatapan wajahmu
Aku juga tahu, betapa aku gelisah, resah
dan resah
Ketika tak kulihat kau disana atau disini
Aku juga tahu, betapa susahnya asa ini
terus
. . . . . . . . . Terkubur dalam sanubariku
Kucari untuk melihat wajahmu yang terlihat
Elok dipandanganku . . . . kerlingan
matamu seakan meruntuhkan hatiku yang
dilanda rasa rindu tanpa mampu
terucap,gejolak membara tuk ingin
bersama, tapi adakah itu bisa?! Aku
sadarkan jiwaku, bukankah kau tau! Dia
kan pergi, pergi tuk menjemput matahari
esok, pergi tuk menyambut hari esok
bersama waktu dan tempat yg asing.
Tuhan beri kesempatan tuk bersamanya
walau hanya sekedar menatapnya, sebab
hatiku terasa bahagia walau sedetik
.manatap dia

22
(CORETAN PENA !)
Kaimana, 14 – 09 - 2020

“ kemanakah senyummu wahai


sang senja?!”
langit itu masih terlihat seperti
kemarin…
ada mentari yang masih ramah
menyapaku..
ada bulan yang malu bersembunyi
dibalik awan sambil tersenyum
simpul menyapa malam yang
sedang terlelap diantara selingan
suara jengkrik yang saling
bersautan….
Bintang yang masih setia menemani
malam hening, kini mulai timbul
tenggelam diantara awan awan
yang berarak….
Alampun mulai gelisah, mulai resah
dan gunda gulana…

23
Terasa angin tidak membawa
kesahduhan, tak lagi membawa
keteduhan jiwa sehingga mata dan
bathin tak mampu tuk terpejam
Ada apakah gerangan?, hingga
kulihat angin tiada sahdu lagi, ?
langit seakan muram durja?
Wajah wajah murung, gelisah,
bingung nampak sana sini, berjalan
seakan taida tujuan, kaki
melangkah seakan tidak tahu
kemana hendak dilangkahkan?
Mulut keluh seakan tiada mampu
mengucap apa? Yang ada keluh
kesah dan desahan nafas lelah
mungkin juga susah.
Senja nan indah seakan pudar,
seakan menutupi keindahannya,
larut dalam nestapa yang sedang
terjadi.
Tiada ditemukan sahdu, nyaman,
apalagi bahagia dibalik deretan
24
deretan senja yang menghias
cakrawala..hilangkah senyummu
wahai sang senja?!
Kemana lagi kan kulihat wajahmu
nan elok menawan jiwaku, hingga
jiwaku terasa nyaman dalam
rengkuhanmu?!
Adakah kau menangung beban nan
sarat hingga kau tak mampu
tersenyum walau senyum simpul?!
Kemanakah kan kucari lagi
kerlingan matamu yang mampu
menghapus nestapa dalam benak
dan jiwku?!
Keelokkanmu yang mampu
menghadirkan rasa sahdu dan rasa
menyatuh dengan alam hingga hati
dan mulutku memuji Allah jalla
jalalu tak lagi terlihat, kemanakah
senyummu wahai sang senja?!
Adakah kau juga menangung beban
seperti kami yang diguncang
25
dengan badai virus corona?!
Sungguh aku tidak tahu!

(TERTATIH TATIH )
by. Nurus syifa’ul qulub, Bumsur dalam
Kaimana 26 juli 2021 sebelum magrib, tanggapan
tuk status sahabat nan jauh.
“ tertatih tatih bukan berrti renta
tertatih tatih bukan berarti waqof
tertatih tatih bukan berarti menyerah
tertatih tatih bukan berarti pasrah dengan
keadaan
tertatih tatih bukan berarti kalah
tertatih tatih bisa bisa berarti semangat yang
membarah
tertatih tatih bisa berarti simbol tuk tak
menyerah
tertatih tatih bisa berarti raga dan jiwa siap
menghadapi apapun
tertatih tatih bisa berarti isyarat bahwa jiwa
raga telah siap segalanya
sampai ke puncak tuk meraih apa yang
dijanjikan oleh sang Maha Kasih.
26
Lewat tertatih tatih labuhkan harapan dan
impian
Bahwa dikau akan sampai di pantai nan landai
Tuk mereguk dan melepaskan segala penat dan
lelah”

( KAU )
Kaimana,tgl 17 januari 2022

kau terasa ada walau tak ada


kau terlihat tersenyum manis walau tak
nampak
kau serasa memeluk walau itu semu
kau serasa menghidangkan secangkir kopi
walau itu sebatas ilusi
kau sambut dengan rentangan tangan berbalut
rindu walau itu semu
kau kau kau dan kau yang kadang mengusik
kalbuku
kau kau kau dan kau yang kadang membuat
aku seperti rindu

27
kau kau kau dan kau yang kadang membuat
aku terpaku dan serasa aku ingin kembali pada
masa lalu tapi mungkinkah ?!
terpejam aku menikmati alur khayalan yang
menarikku begitu dalam jauh jauh jauuuuuuh
dan jauuuh…tak bertepi tak berpantai tapi
mengasikkan jiwa nuraniku, tetapi apakah ini
kan kunikmati sebatas khayalan dan juga
bayang bayang saja?!
Ah kau kau kau dan kau lagi yang inten datang
kepadaku, dinuraniku seakan kau ingin
bersemayam, serasa kau kau dan kau terus
rajin menyapa aku bahkan sampai dalam
mimpi mimpi yang bertandang dalam tidur
nyenyaku.
Kadang hati ini bertanya, kenapa kau kau
bukan dia dan dia?! Atau memang kau kau dan
kau yang kan setia menemaniku?! akupun tak
tahu!.

28
(DIA )
Kaimana 17 januari 2022

dia muncul seperti matahari yang bersinar


cerah
dia tanpa permisi telah mengisi bilik bilik
nurani
dia serasa lekat dan tanpa sadar telah bertahta
dalam kalbu
ah…dia lagi dia lagi dan dia lagi.
Mengapa dia? Ataukah ada benang rasa yang
telah mengikat nuraninya sehingga dia datang
dan datang. Ataukah nuraniku yang tanpa
sadar memanggil dia tuk datang dan datang,
ataukah ada rasa rindu yang tak mampu
terucap dalam kalbu akan dia dan dia? Aku
tidak tahu, yang jelas aku tahu dia dia dia dia
yang selalu rajin menyapaku dalam jiwa dan
kalbuku, ataukah dia memang tercipta untukku
walau sebatas imajinasi ?! Allah yang Maha
Tahu.

29
( MENGAPA ? )
Kaimana,24 agustus 2022

mengapa ada diam ? padahal sebenarnya tak


ada keinginan tuk diam!
Atau memang sudah ada niat tuk diam?
Diam sebab ingin menyatakan hati dan jiwa yg
sudah ingin diam?!
Tapi mengapa?!

Padahal sang murai masih ingin berceloteh,


berceloteh dan berceloteh
Mengabarkan angin yang kadang sahdu dan
kadang pahit.

Pagi masih terpejam rapat gelap tetapi


mengapa terlihat sudah gelap seakan hari
sudah malam? Mengapa ?!
Atau aku yang sudah mulai rabun?! Sehingga
tak mampu lagi tuk melihat dengan baik tak
lagi mampu membedakan antara pagi siang
dan malam?!

30
Ah… bukan,!! Aku masih merasa bisa melihat,
mampu tuk mencerna warna! Apakah hitam
atau putih, berarti aku tidak rabun! Aku tidak
buta, atau yang buta dan yang tidak bisa
mencerna adalah mata hatiku? Jiwaku?
Sehingga ku tidak mampu untuk merasakan
ada duka yang mulai berdarah dibalik gugusan
gugusan senja yang elok itu ?
Betulkah senja itu menyimpan luka? Mengapa
hanya diam diam diam dan diam?!
Tak mampukah dia tuk bersuara tuk
mengatakan ada luka yg mulai berdarah walau
sebatas isyarat?!
Tak mampukah sang senja itu berkata pada
sang awan “ wahai awan bantu selimuti aku
dengan hitam pekatmu agar dia tahu ada luka
yang tersimpan pada diriku “?!

Kabarilah tentangmu walau harus kau titipkan


lewat hembusan angin
Kirimlah kabar walau harus kau titipkan lewat
ukiran awan hitam agar tiada kata Kenapa?
Bagaimana? Ada apa? Dan Mengapa, mengapa
dan Mengapa?!
31
KYAIKU ( KYAI JAMALUDDIN AHMAD)
kaimana papua barat, 25,02,2022

Pagi itu, seperti hari biasanya menjalani hari


hari dengan aktivitas
Beraktivitas menjemput rahmat Illahi, kucoba
meraih hp yang sejak tadi berbunyi tang ting
tung
Bertanda banyak pesan yang masuk, baik wa,
mesenjer ataupun FB.
Aku anggap biasa seperti hari hari yg telah lalu,
wa group yang beraneka macam, japrian yang
kadang tak pernah putus baik dari sahabat
atau saudara, atau mesenjer yang selalu on air.
Aku terbelalak kaget, sangat kaget serasa tak
percaya dengan potingan FB pada teman FB.
Betulkah ini, kucoba cari berita dari alumni BU
betulkah berita itu?
Tak percaya kucoba liat postingan group wa
pupantara betul, betul dan betul
“ Ya Allah Abah yai Jamaluddin Ahmad sedo” “
ya Allah, apakah sy ini mimpi atau ini hoax?” “
tapi ini tidak hoax, begitu banyak berita
tentang beliau sedo” “ ya Allah, lama aku bisa
32
sowan, lama aku tak menatap wajahnya, lama
aku tak dengar beritanya, aku kira beliau masih
sehat wal afiat, kulihat beliau agak terbatuk
batuk ketika mengisi pada peringatan 40 hari
Mbah yai Maimun Zubair”
masih terdengar ditelingaku, suaranya nan
sejuk merasuk kalbu, damai menyirami nurani
lewat untaian – untain kalimat yang sahdu, aku
masih teringat betul ketika aku di pesantren
mengaji pada beliau, tertawanya renyah dihati,
suaranya waktu memberikan penjelasan
penjelasan, nadanya ketika membaca kitab, Ya
Allah, serasa aku tak percaya akan kepergian
beliau.’’
Kulihat ratusan ucapan bella sungkawa, ucapan
berduka cita, ucapan” TAMBAKBERAS
BERDUKA” ya TAMBAKBERAS BERDUKA” tapi
buakan hanya tamabkberas berduka, bahkan
nusantara berduka, sebab murid dan santri
beliau tidak hanya di tambakberas, tapi
tersebar keseluruh Nusantara, kami menangis,
kami menangis, menangis pilu, menagis pedih,
menangis dan menjerit walau terpekik dalam
hati nurani,
33
Yai, kami masih butuh dawuh jenengan yai,
Yai, kami masih butuh tausiyah yai,
Yai, kami masih rindu tuk bisa menatap wajah
jenengan yai
Kami masih rindu mencium lembut dan
halusnya tangan jenengan yai
Yai, kami masih butuh bimbingan jiwa yang
berkobar kobar tak terkedali yai
Yai, andai kami dapat menangung beban sakit
jenengan, ingin kugantikan sebagai bakti dan
takdimku pada jenengan yai.
Yai, kami menangis bakan tak terima akan
keputusan Allah, tapi kami belum cukup,
belum bisa tuk berdiri sendiri tanpa bimbingan
jenengan yai, kami apalagi saya masih bodoh.
Pajenengan dawuh, konco pisah ono gantine,
bojo pisah ono gantine, guru pisah ono
gantine, ojo pisan pisan nganti pisah koro gusti
Allah. Kapan pisah karo gusti Allah, sopo
gantine?! Panjenengan yang sdh ma’rifat billah
menangis, menangis karena takut berpisah dg
Gusti Allah, padahal siapa yang meragukan
panjenengan akan kedekatan panjenengan
dengan Gusti Allah,? Kami masih buta akan
34
jalan itu yai, kami masih berbelok2 sehingga
kami tak jarang melupan Gusti Allah, bibir
jenengan selalu basah dg untaian kalimat
dzikir, menjadi tauladan bagi, bibir kami belum
bisa seperti itu yai, kami sering terperosok
dalam dusta dan umpatan umpatan.
Yai, kuadukan rasa perih dan pedih ini, pada
dzat yang Maha Suci, seperti yg telah yai
ajarkan, kuadukan rasa nestapaku ini, rasa
kehilangan ini dan rasa yang bercampur aduk
ini pada Dzat yg Maha Kasih, kan kubuang dan
kupendam rasa perih dan perih ini jauh
kelubuk hatiku, kan kubuang rasa pedih dan
tangisan ini jauh jauh jauh dan jauh agar aku
bisa menjalankan ajaran yng jenengan ajarkan
walau berjalan dengan hati yang terkoyak
perih dan perih,
Ku kan bersimpuh diselah selah tangisku,
bukan tak rela akan kepergian jenengan Yai,
bukan !
Tapi ku bersimpuh dihadirat Dzat yang maha
suci tuk mengetuk Dzat yang Maha kasih, agar
jenengan dikumpulkan dengan baginda Nabi
yang begitu Jenengan Cintai, walau saya tahu,
35
Dzat yang Maha Suci sudah Tahu, Panjenengan
Tiang Sholeh, Kami menjadi saksi itu yai, Wahai
alam, wahai Matahari, wahai bulan bintang
saksikanlah saya bersaksi atas nama Allah,
panjenenga Tiang sholeh, Ya Rasulallah, Kulo
santrinipun Yai Jamal, bersaksi bahwa yai
begitu mencintaimu piantun sholeh,
Yai, saya tak bisa bersungkem tuk
menghormati jenengan
Yai, walau panjenengan kini tak ada lagi di sisih
kami, ajaran ajaran jenengan kan selalu abadi
dalam sanubari kami,
Yai, walau petuah petuah jenengan tak lagi
kami dengar langsung, kan tetap tergiang
dalam benak dan nurani kami, kan terus
menjadi pelita hati dan dalam mengarungi
kehidupan kami, agar kami tak terjatuh dalam
jurang jurang kenistaan.
Yai, salam perpisahan yai, salam dan salam tuk
panjenengan
Semoga dalam perjalanan panjenengan
menuju Robb senantiasa dalam ridlo Allah
Seperti Allah firmankan

36
‫ياايتها النفس المطمئنة ارجعى الى ربك‬
‫راضية مرضية فادخلى في عبدى وادخلى‬
‫جنتى‬
selamat jalan yai, selamat jalan yai, selamat
jalan yai walau hati ini perih dan pedih
semoga Allah memberikan yang lebih baik
balasan yang panjenengan trami yang abadi
dan abadi
salam takdhim dari santri jenengan yang tidur
ketika mengaji.

( cinta dan CINTA)


Malang, 28 juni 2023
Ketika cinta datang, seakan tiada yang lain,
yang nampak hanya ia ia ia dan ia
Lupa akan sang pemberi cinta, peletak cinta
dalam sanubari
Seakan – akan ia muncul sendiri hanya karena
melihat manis dan gelisnya sang pujaan hati
Tiada sangkut pautnya denga DIA yang telah
menganugrahkan cinta itu
Cinta fana mengalahkan CINTA DIA yang abadi,
cinta mazazi melupakan CINTA yang hakiki
37
Sang pujaan hati nampak jelas hingga semakin
tumbuh subur, cinta yang belum pasti apakah
berujung pada susah atau bahagia
Sementara DIA telah membuka tuk di –
CINTAI,bukankan DIA telah menawarkan
CINTA –NYA pada hamba- Nya? ‫اذكرونى‬
‫اذكركم‬
Cinta mazazi yang akan selalu
menenggelamkan CINTA nan suci
CINTA yang jauh dari nafsuh dan birahi
CINTA yang mengajak tuk bisa meraih rasa
bahagia tiada batas
Hanya abid dan ma’bud yang menjadi
.pembatas
Cinta fana membutakan hati tuk bisa meraih
CINTA illahi
Cinta fana telah membelokkan nurani hingga
meninggalkan CINTA yang hakiki
Adakah aku juga terpedaya oleh cinta fana?
Hingga tak tahu jalan mana yang harus
ditempuh tuk dapat CINTA – Nya?!
(UNTUKMU WAHAI SANG PEJUANG )

38
Kaiman,12 agustus 2020.

Hari masih terasa dingin, kelam pekat walau


masih tersisa cahaya bulan dan bintang
Akupun sudah terbangun dari tidur dan alam
mimpi yang memutar kembali perjalanan
hidup yang aku lalui, hari esok sudah menanti,
menanti aku untuk melangkah, bergerak,
memutar segala dayaku untuk menatap hari ini
dan esok juga lusa!

Ada terasa langkah yang mulai gontai, bila aku


merasa berjuang sendiri menatap mentari yang
kian panas membakar kulit dan nuraniku, aku
bertanya! Apakah aku kan goyah menghadapi
perjalanan hidup yang seakan menyesakkan
ini? Apakah aku kan lemah menghdapi jalan
yang menanjak dan berliku?! Padahal
perjalanan belum selesai?! Perjalanan masih
panjang dan melelahkan juga kan menguras
keringatku.! Bukan hanya keringat yang kan
keluar dari dalam diriku, tetapi tenagaku kan
terkuras… adakah kan ku menyerah ?! tidak!
Sekali sekali aku tidak akan menyerah.
39
Biarpun aku kan gontai berjalan menapaki
jalan, akan ku tempuh jalan itu andai aku kan
menyeret sebelah kakiku untuk bertahan dan
menggapai tujuan dan demi sang buah hatiku,,

Aku akan terus berjalan, mencari jalan,


mencari celah untuk dikau sang buah hatiku,
aku tak mau ada menyerah dalam driku, aku
tak mau ada kata lemah dan tidak berdaya
dalam setiap langkah, kan kukejar jalan yang
bisa untuk bertahan dan menggapai cita
citamu wahai permata hatiku,
Aku senantiasa mengetuk pintu sang illahi,
mengadukan tentang diriku dan juga kau buah
hatiku, kucurahkan segala keluh kesahku lewat
simpuhanku pada Dzat Maha Agung, agar
langkahku tetap kokoh, tetap tegar dalam
mengarungi samudra kehidupan yang kan
banyak halangan juga rintangan,

Aku tahu akan keterbatasanp diriku, aku tahu


betapa banyak kelamahan yang ada pada
diriku, akupun tahu bahwa aku dulu berjuang
40
menapak hidup tidak sendiri, menatap
matahari tidak sendiri,,,aku jua tahu ada
Tuhanku yg kan slalu menjadi tempat
bersimpuh dan mengadu agar aku tetap kokoh
dan tanggu seperti karang yg tegap
menantang.

Aku berbisik pada nuraniku, menayakan


apakah aku lemah?! mulai goyah?I atau
mungkin aku sudah digerogoti benih benih
putus harapan dan impian masa depan?! Dia
berbisik pula” wanai sang pejuang tangguh,
enggkau tiada lemah, engkau tiada gontai
apalagi ada benih benih putus asa, engkau
adalah pejuang tangguh yang tak mampu
untuk dihentikan dengan batu cadas apalagi
kerikil, engkau adalah pelita buah hatimu yang
senantiasa kan memelukmu dan minta
perlindungan darimu, kau tapaki jalan walau
berliku, walau menanjak,,walau curam,,hanya
untuk sebuah harapan dan impian, jangan
berhenti ditengah jalan, walau itu bisa
membuat air mata kan keluar, jangan bilang
aku menyerah karena aku kan kan selalu
41
bersamau, jangan ada kata putus asa, karena
Tuhan kan selalu MENGASIHIMU, Dia AR –
RAHMAN AR – RAHIM, terus berjuang berjuang
dan berjuan demi hari esok dan impian yang
terpendam, semoga Tuhan selalu memberi
jalan yang terbaik, amin.

Selamat berjuang, wahai pejuang tangguh.


(WAQOF SUDAH !!)

Terasa panjang jalan yang kulalui ini….


Berliku- berkelok kelok menanjak curam….
Landai naik berbatu tajam menusuk telapak
kaki….
Lelah… mencengkram jiwaku, kuat
seakan akan tanpa cela untuk bergerak
Tuk sekedar melepas rasa lelah itu….
Jenuh …jenuh bermain dengan
imajinasi yang terus mengajak bahkan
menyeretku
Dalam alam mimpi..
Mimpi…! Aku tertawa ketika aku ingat kata
mimpi…

42
Masihkah aku pantas untuk bermimpi…?! Ha
ha ha ha….
Tertawa tergelak gelak mendengar dan
menulis kata itu….
Tapi… ! kenapa ada ada air mata yang tidak
sanggup tuk keluar seakan seakan menahan
perih..?!
Betulkah aku tak sanggup melepas
mimpi itu…?!
Betulkah aku terlalu mengharap mimpi
bukan sekedar mimpi diatas mimpi…?!
Adakah mimpi itu sekedar khayalan
nan selalu menyeretku dalam khyalan
nan panjang…..?!
Ataukah memang mimpi itu adalah
tamanni…?! ( sesuatu yg mustahil)
Terasa lelah….sangat lelah mengejar mimpi
itu…?!
Ku kejar dia seakan bersembunyi, kucari
seakan dia berlari, kuberlari seakan dia
menghilang…
Adakah aku akan waqof saja…?! ( Waqof itu
berhenti)

43
11, februari 2019

(SUDAHKAH AKU WAQOF)


Kulihat air terus mengalir, seakan tiada rasa
bosan & lelah….
Kulihat gulungan ombak itu datang silih
berganti seakan akan membawa pesan”
kenapa ada azam untuk waqof…?! (azam itu
niat dalam hati)
Lihatlah aku yang terus datang walau
bebanku tidaklah ringan
Lihatlah batu karang itu,tetap kokoh
berdiri walau ku hantam tiada henti !
Akankah kau jadi pecundang ?
Terasa lunglai tulang-tulangku.. beban seakan
terus bertambah, tapi benarkah ini beban
bertambah atau aku yang lemah
sekali..Memang pecundang ?
Pecundang yang takut sebelum
melangkah,pecundang yang takut tenggelam
padahal belum masuk air, pecundang nan
takut sebelum bertanding ?

44
Ragu dan pecundang adakah itu
bersemayam dalam diriku ?
Sungguh aku lelah mengejar bayangan
mimpi itu,
Sungguh aku merasa terkapar dalam
buaian letih,
serasa tiada daya untuk bangkit dan
bangkit …….
Kadang bertanya dalam hatiku, masih adakah
secercah api semangat walau setitik ?
Adakah bara yang tersisa diantara tumpukan-
tumpukan abu rasa letih dan lelah ?
aku tidak tahu….
Terasa aku tidak ingin lagi melangkah dan
melangkah, walau seakan mimpi itu berkata,
‘’ mari kesini dekatlah padaku, kini aku sudah
dekat’’, jangan kau kubur mimpimu itu.
Lihatlah betapa dekatnya diriku, adakah kau
merasa kurang dekat ?
aku masih merasa letih susah untuk bangkit,
atau memang aku sudah benar-benar waqof ?
waqof lazim bukan jaiz lagi ? kabut yang akan
menjawabnya…
11. februari 2019.
45
(Mengapa ku tersenyum ? )
kaimana,13 02 2018
By. Syifa’ ul qulub.

Aku tersenyum bukan ada yang lucu


Aku tersenyum bukan karena ada yang
menggodaku
Atau tersenyum bukan karena ada yang
mencolekku, atau ada yang menggelikan..
Tapi………
Aku tersenyum ketika aku melihat wajahmu
nan ayu
Aku tersenyum karena wajahmu serasa
membahagiakan hatiku…
Aku tersenyum karena kulihat wajahmu nan
elok……
Aku tersenyum karena terasa wajahmu begitu
lekat dalam benakku….
Entah mengapa wajahmu lekat dan lekat
dalam ingatanku…
Ku tersenyum ketika kulihat senyum yang
merekah indah, menghias diantara bibirmu

46
Aku tersenyum ketika aku lihat kerlingan
matamu yang berbinar seakan menyapa pagi
dengan senyuman nan mempesonah…dengan
untaian cinta, walau itu masih berkabut,
sekabur kabut yang menyelimuti pagi hari……
tapi ….
Aku tersenyum karena kupandang wajahmu,
apakah ini mimpi,? impian,?khayalan,? nyata?
Atau hanya illusi? Aku tidak tahu !
Yang jelas “ AKU TERSENYUM KARENAMU”

(tanpa judul dan tanpa tgl)

Terpejam tapi melihat….


Gelap tapi Nampak….
Hitam tapi terlihat jelas…
Dalam diampun terpampang dalam benaku….
Seakan kau selalu datang, datang dan
datang…..
Kuusir kau pergi jauh sana…..dan sana!
Kuteriakan dalam kata hati….jangan kau
singgah lagi dalam batin….!
Jangan lagi kau tersenyum padaku….jangan lagi
kau nampakkan kerlingan matamu nan sayu
47
itu….agar aku tak terseret dalam
buaian rayuanmu…
Jangan lagi - jangan lagi kau hadir agar tiada
bergetar dalam jiwa ini!
Jangan lagi – jangan lagi berusaha tuk
menyusup dalam hati agar tiada gejolak yang
membara
Dengan apa kan kuusir bayanganmu agar tiada
dalam ingatanku?
Dengan apa kan kuhalau hadirmu dalam
nuraniku agar aku tiada lagi berdebaran?
Adakah aku kan pasrah menerimamu walau
sekedar bayanganmu yang mengodaku?!

(DAWAI MELODI ELANG YANG RAPUH)


Kaimana, 24 Agustus 2021

Pagi itu masih sejuk,, sesejuk embun pagi yang


nampak berkilau menetes diantara
rerumputan yang nampak hijau…
Kabutpun masih ada, menyelimuti maya pada
yang semalam terlena dalam buaian mimpi..

48
Mimpi yang menyeret sang elang pada alam
tuk terus bergelayutan dalam mimpi itu.
Ya mimpi seakan dia masih seperti dulu,,kuat
mengarungi angkasa raya, bermain dan
bercanda dibalik balik awan nan luas
terbentang…
Tapi ah…sakali lagi ah…elang sadar dia terseret
dalam lamunan yang tiada tepi…terseret dan
terseret tanpa dia berkaca bahwa dia telah tak
lagi seperti dalam lamunan itu….
Taida lagi dawai nan yang mampu
menerbangkan dan menina bobokan walau itu
sekedar burung emprit apalagi sang burung
camar…
Tiada lagi melodi nan sahdu yang
mendendangkan melodi melodi kalbu..
Tiada lagi petikan dawai yang mampu tuk
meredam jiwa yang kadang meonta dan
meronta
Tertawa,,tertawa dan tertawa tapi tiada sadar
kalau senja telah menjemput
Menjemput malam yang kian rekat dan
rekat,,dengaan apa kau terangi malam itu?
hm ?
49
Dengan apa kau kan melangkah menyusuri
malam yang kadang ada jalan yang berliku?
Ada batu yang kadang bisa melukai telapak
kaki? Kadang ada duri yang siap tuk
menusukmu?I
Jangan kau lagi tebar pesona suaramu yang
telah parau, kan membuat rusak gendang
telinga bila mendengar suara itu. Jangan kau
pikir suaramu masih jernih! Jangan kau pikir
bulumu masih putih bersih, bulumu banyak
noda bekas bekas luka yang pernah kau bikin.
Jangan kau pikir paruhmu masih kuat tuk
mematuk mangsamu yang anggap lemah!
Jangan kau pikir kuku dan jari jarimu masih
kuat tuk mencengkram walau itu burung
emprit apalagi sang burung darah!
Melodimu sudah terdengar sumbang, dawai
dawai senarmu sudah pada putus,
Suramu parau tak kan mampu membius walau
tuk dirimu sendiri?
Bulumu mulai berguguran,,sayapmu mulai
lemah,,tinggal tunggu waktu kapan kan kau
terdiam membisu..
50
Jangan kau sombong dan bergaya “saya kan
taklukkan dunia dg sayapku nan masih kokoh
dan berotot” kan kurengku apapun walau itu
angin dengan seuntai senyum dan kerlingan
mataku”ih?!
Rasa tak malukah? Bergaya tapi tak
mempesonah, bersuara tapi berisik tiada yang
mampu membius?
Menari tapi tak ada arti, tersenyum tapi hampa
terasa, dan menyapa tapi tiada makna.

(MISTERI TERTAWA)
27 agustus 2021, Kaimana Papua Barat.
Tertawa …satu kata yang sering kita dengar
51
Tertawa..mempunyai konotasi yang berbeda
beda …itu betul tak salah
Kadang itu ekspresi jiwa yang ceria, bahagia, suka
bukan duka
Kadang bermakna ungkapan rasa yang sangat
bahagia yang tak mampu tuk dilukiskan dengan
untaian kata,, ekspresi yang memuncak tiada tara
yang hanya mampu tersalur lewat tawa

Kadang tertawa mewakili kalbu yang hanya


mampu tertawa sebab seakan terpaku dengan
yang dia liat,
Lidah keluh tak mampu berucap dan nuranipun
hanya mampu membisu
Membisu karena tak mampu tuk sekedar
mengatakan “ Ya Allah betapa indahnya kau
menciptakan Makhluk – Mu yang seakan tiada
cacat” “ Ya Allah betapa Agungnya Makhluk –Mu
itu” seakan membius kalbu dan nurani sehingga
tak mampu berkata walau sekedar satu kata”

“Ya Allah..kiranya adakah Tuhan selain Engkau


Yang mampu menciptakan sesempurnah itu?!

52
Kucari dan kucari Tuhan selain engkau yang
mampu seperti engkau lakukan tapi kemana?
Dan siapa?! Tak pernah kutemukan,,
Engkau begitu teliti seteliti sifat-Mu, engkau
Begitu sempurnah menciptakan sesempurnah
Dzat-MU, engkau sangat indah menciptakan
makhluk-Mu, Kau ciptakan garis dan guratan
guratan kecantikan yang masya Allah,,,seakan
alampun terpaku, kau ciptakan mata nan indah
dan indah yang seakan membuat iri nurani…ah
Kau begitu menciptakan alis yang melengkung
bak bulan tangggal 1 ah kau menipu? Bukan !
bukan aku menipu itu sekedar mengggambarkan
lukisan Allah yang tak sempurnah aku
gambarkan.

Kusekedar mengutarakan dan menggambarkan


karya Allah yang tiada bandingnya,,adakah
makhluk yang cantik selain makhluk ciptaan
Allah?! Tiada satupun makhluk secantik itu,
tersenyum simpul bukan menambah
kekurangannya, melainkan menambah
keindahan betapa indah dan sempurnahnya
Ciptaan Allah itu walau hanya lewat seuntai
senyuman..tiada yang sia – sia engkau ciptakan
53
Aku bersyukur atas kenikmatan yang engkau
berikan walau sekedar melihatnya…walau hanya
mampu melihat dari ujung nun jauh jauh dan
jauh….
Apakah kau bermimpi dan sedang sakau
sehinnga mengatakan itu?! Hhhhh hhh aku tidak
sakau,, aku tak sedang fly karena tuak, tapi aku
sakau akan keindahan ciptaan Allah,
kesempurnaan makhluk Allah.
Bukankah puji ada 4?! Yang mana yang sedang
kau puji?! Hmm?
Hhhhhh….aku memuji sang Kholik jalla
jalalu,,,yang begitu sempurnah memberi anugra
pada makhluk-Nya, aku memuji sang hadits yang
dianugrahi keanggunan sehingga nampak
kecantikan dan kenggunannya itu,,adakah yang
bisa mendustakan itu?

Tertawa tertawa dan tertawa sebagai ungkapan


rasa syukur dan rasa kagum bukan yang lain!
Tertawa bersuka ria bersama sang bagaskara
menyuarakan rasa senang walau tanpa kata, tapi
bermakna.

54
Kau menipu?! Kau bertendensi ? bukan! Bukan
dan bukan, kuajukan pertanyaan,,adakah yang
mengatakan, Ciptaan Allah itu jelek? Cacat? Sia
sia? Kau ambil cermin dan analisa, kau teliti, kau
analisa, bukankah kau menemui guratan guratan
kecantikan? Keanggunan? Juga spasang mata nan
indah?hhhh

Kau yang menipu bila kau katakan Jelek, tak


manis, tak anggun, kau letakkan dimana dan kau
alihkan dimana pandanganmu?hhhhh tertawalah
sebagai ekpresi rasa syukur
Tertawalah sebagai rasa tak menghina
Tertawalah sebagai rasa dan rasa tuk ekpresi
jiwa..
Yuk tertawa dan tertawa sebagai ajang tuk
semakin mendekatkan pada Allah dan ajang tuk
merayu Allah
Agar semakin disayang Dia.
Jangan tertawa hanya sekedar menuruti nafsuh
apalagi menghina..#@

(NYANYIAN SANG BAYU SAMUDRA)


Kaimana,2 September 2021
55
Laut itu,,nampak tak begitu beriak
Hanya gelombang kecil yang saling
bercengkrama
Bersama buih nan putih menari diatas
gelombang
Gelombang itu seakan menari, menarikan
nyanyian yang tiada suara
Menyuarakan gejolak yang seakan berkecamuk
dalam gerakan gelombang itu
Anginpun tiada mau kalah, dia bertiup
menebarkan rasa sahdu tuk membelai sukma
yang seakan membisu
Membisu karena menunggu, menunggu sang
camar yang kini tak kuliat lagi berterbangan
Kemanakah kau kini? Laut sepi tanpa engkau…
tiada lagi yang membawa kabar untukku
Tentang dia yang mungkin ada diujung senja
dan samudra
Kupandang dan kuteliti laut itu,,,tak satupun
yang memberikan kabar padaku..
Aku berdiri, menatap laut lagi,,kudengarkan
dengan seksama apakah ada dawai dawai
Yang dipetik untuk mengalunkan melodi hati…
56
Kudengarkan bisikan angin itu,,apakah ada
bisikan bisikan tentang dia yang sampai kini tak
tahu rimbanya…
Sepi….sepi…tak kudengar lagi bisikan bisikan
itu walau hanya sebait kata
Sunyi …sunyi tak ada lagi canda sang camar
yang biasa bercerita tentang dia
Camar seakan enggan berbagi lagi
Angin seakan tak mau membawa berita lagi
Dan serasa ombak menari tanpa makna,
kesana kemari tanpa tahu apa yang dia tarikan
Kuberdiri di tepi pantai…menunggu sang
camar..melepaskan pandangan kejauh seakan
menembus ujung samudra agar aku tahu
adakah dia disana?!
Kulihat dan kuperhatikan ombak yang silih
berganti barang kali ada secarik kertas yang
mengabarkan tentang dia?! Kucoba diam dan
diam meraskan bisikan angin barang kali ada
sebait kata tentang dia diantara melodi melodi
yang dia dendangkan? Nihil nihil nihil dan
nihil..kemana kan kucari?!
Wahai gadis yang berdiri ditepi pantai…

57
Ada apakah gerangan hingga kau berdiri
seakan menunggu dan menunggu
Menunggu seakan tiada ujung, hingga kau tak
perhatikan kerudungmu yang melambai lambai
diterpa sang Bayu
Ada apakah gerangan,,hingga kau seakan
menanti ditepi pantai seakan tak sabar tuk
berjumpa?
Adakah itu sekedar eksen ? eksen untuk
berkata pada angin yang menyapamu,,,
Atau sedang kau utarakan bebanmu, beban
yang mungkin menghimpit nuranimu
Beban yang mungkin terus bergejolak serasa
ingin berontak
Ataukah kau sedang berdialog dengan sang
ombak yang sesekali datang menghampirimu
diujung pantai? Berdialog tentang nurani yang
mungkin ada sebaris noda?
Noda yang mungkin masih bergelayutan dibilik
bilik hatimu
Ataukah kau sedang membuang rasa sebel,
rasa bosan yang sedang menyergapmu?
Tak terlihat pancaran pandangamu…sebab kau
jauh menatap laut yg seakan tiada tepi
58
Kau hanya terpaku pada sang laut..walau
pakainmu tersapu oleh sang bayu
Bayu yang tiada kau rasakan sentuhannya nan
lembut belaiannya
Sebab tiada pasti apa dan siapa gerangan yang
kau tunngu diujung samudra itu
Adakah sesuatu yang menyusup pada
nuranimu diujung samudra itu?!
Menanti?!,menunggu?!,setia,?!sabar?! akupun
tak tahu,! Yang mana itu!

(SEMILIR ANGIN ITU MENUNTUN


LANGKAHMU)
lupa tanggal dan tempat menulis
Melangkah dan melangkah tuk tambatkan
harapan yang terasa masih bersembunyi
Seakan akan masih setia bersembunyi diantara
buih dan ombak lautan
Masih bercengkrama dengan tiupan angin yang
berkejaran saling kejar entah apa yang dikejar

Semilirnya angin itu, mengusik nuraniku…


mengapa angin ini berbeda?!
59
Mengapa ada aromah wangi yang terbawa?
Adakah minyak nan tumpah?
Atau adakah orang yang menebarkan bau
harum ini?!

Langkahku mantap, mencari wangi itu..dari


mana ia, apa ia siapa dia?!
Kulihat sesosok wanita yang sedang
bercengrama dengan sang lautan,,
Ia menatap lautan seakan menanti pesan dari
deburan ombak…adakah betul itu?!
Kulihat ia sedang asyik menatap, menatap
samudrah nan terbentang luas beratapkan
cakrawala
Burung camar berkejaran, seakan bercanda
menepis nestapa yang mungkin masih tersisa,
apakah dikau juga sama ? membisu tanpa kata
sebab ada duka yang tengah menghimpit
nuranimu namun kau tak mampu tuk berteriak
tuk mengutarakannya?
Ataukah kau sedang dilanda rasa rindu yang
membarah mencengkram jiwa dan nuranimu
hingga terasa keluh lidahmu tuk berucap “ Aku
rinduuuuu” hanya mampu diam diam dan diam
60
tuk mengepresikan rasa rindu yang tiada
menentu itu ?
Menunggu tanpa tahu yang ditunggu, merindu
tanpa tahu siapa yang dirindu, setia tanpa tahu
sampai kapan kan terpaku membisu.
Bayu yang berembus tiada arti, walau dia pelan
menyusup dalam jiwamu, membelai jiwaku
seakan mengelus elus sukmamu yang masih
misteri, adakah kau rasakan yang membuat
kau diam terpaku? Serasa semilir angin tak
mampu tuk mengantarkan dirimu tuk
merengkuh rasa, rasa bahagia yang disuguhkan
oleh alam. Adakah kau kan abaikan jiwamu
yang haus akan kasih sayang Tuhan Itu?!

(“ RUPANYA KAU “)
Kaimana, 03,08,2017 Papua Barat
aku tersenyum tanpa keluar tawa
he….he…..tertawa lucu, tertawa geli
tak terasa aku terbawa dalam peristiwa itu,
ah…mengapa kau yang datang?! Aku kaget
61
ah… mengapa kau ada disisiku ?!
ah….mengapa kau yang hadir dalam khayalan
dan lamunanku?!
Mengapa kau yang menyusup di cela – cela
hatiku, padahal aku tak pernah memberikan
kunci hatiku padamu?!
Mengapa kau tersenyum hingga hatiku
tertegun dengan aura senyumanmu itu?!
Ah…rupanya engkau yang sering hadir, kenapa
engkau?!
Ah.. rupanya aku terasa terikat dengan
bayanganmu,
Ah…rupanya akau jua tersenyum ketika aku
ingat dirimu
Rupanya kau telah menjadi bagian dari
perjalanan hidupku
Walau kadang itu sakit.

( “ KERINDUAN TINGGAL KERINDUAN”)


Kaimana,29, 07,2017
kucoba tuk menengok rongga hatiku yang
masih menyimpan rasa rindu,

62
rindu yang masih tersimpan rapi terbungkus
hatiku yang terasa menanti tuk bisa
mengucapkan kata rindu.
Tapi…akankah itu ada?! Akankah itu terjadi
dalam hamparan kasih yang pasti?!
Ataukah hanya bayang bayang rindu ..rindu
tanpa makna?!
Kutanya pada nuraniku…adakah masih
menyimpan perasaan itu??!
Tentu masih, tapi masihkah rindu itu sebatas
rasa tanpa terucap dibibirmu?!
Semuanya masih gelap, ibarat kabut yang
pekat kemudian aku mencari jarum bisakah
langsung kudapat?!
Persaan sedih, perih karena rasa rindu terasa
tanpa arti
Rasa rindu bukan membawa bahagia tapi
malah menambah beban yang menyakitkan,
Perih tapi rindu,rindu tapi perih
Rindu rindu dan rindu tapi tanpa makna.

( RINDU & DIAM, DIAM TAPI RINDU)


Kaimana,28,07,2017

63
ah….aku bagaimana, rindu tapi diam, berani
menatap lewat sudut mata saja
ah…aku ini bagaimana rindu tapi diam, diam
tapi rindu..tapi sampai kapan diam?!
Diam sementara kau tangung beban rindu..!
Entahlah ….antara diam diam tapi rindu, rindu
tapi diam..eh …pusing aku,
Tapi ini juga persaan rindu, pusing kalau tak liat
dia, cari cari dia, tapi kalau ada berani liat
lewat sudut mata saja.
Diamku rinduku yang tulus, rindu yang
menderu tapi terbalut dengan diamku
Tidak tahu apakah terus diam tapi rindu,
ataukah jujur tuk mengatakan padanya
“AKU RINDU”

******
(KAMI TETAP TERSENYUM DIBALIK
KESEDIHANKU)
Kami tetap tersenyum walau Hati kami
menjeritKarena perpisahan ini…

Biar kami simpan Rasa rindu dalam kalbu Kami


untuk melapangkan jalan Kakak…
64
Biar kami tahan Air mata iniAgar tiada rasa
pedih iniDo’a kami selalu menyertai
Sebagai wujud rasaSayang kami Pada kakak
yang TercintaSelamat jalan kakak seniorNurul
jadid semoga AllahMeridhoi kakak semua amin
Kaimana,29 april 2018 pantai bantemi papua
barat.

Jangan pernah lupakan kami kak…Jangan


pernah jauhi kami kak…
Ingat kami kak…dimanapun kakak berada..Kita
disatukan dalam cinta sholawat…
Kita disatukan dalam melodi al – banjari…Kita
disatukan cinta dalam cinta nurul jadid…
Kitapun tersenyum dalam senyuman nurul
jadid..
Kak…
Bukan jarak yang memisahkan kita…Bukan
waktu yang memisahkan kiat…
Bukan pula tempat yang memisahkan kita…
Akan tetapi hati yang lupa yang memisahkan
kita…

65
Kak…Bingkailah kami dalam relung hatimu…
Agar terpatri kenangan al-banjari dihati kakak…
Ukirlah nama nurul jadid disanubari kakak…
Agar terus terbina jalinan kasih yang tiada
putusWalau jarak yang terbentang..tempat
nan jauh
Takkan pernah memupuskan jalinan ini…
Kak…Rinduku kan terpatri disanubari kami…
Entah sampai kapan..kami tidak tahu…yang
kami tahu…kami selalu merindukan kakak..
Selamat jalan…kakak…kan ku tahan hatiku
Agar tiada air mata yang tertumpah….
Kami lepas kakak dengan doa semoga bahagia
Dan kita dapat berjumpa lagi. Sayonara kakak…
i love you full

“ KEMANAKAH SENYUMMU
WAHAI SANG SENJA?!”
langit itu masih terlihat seperti
kemarin…
ada mentari yang masih ramah
menyapaku..
66
ada bulan yang malu bersembunyi
dibalik awan sambil tersenyum
simpul menyapa malam yang
sedang terlelap diantara selingan
suara jengkrik yang saling
bersautan….
Bintang yang masih setia menemani
malam hening, kini mulai timbul
tenggelam diantara awan awan
yang berarak….
Alampun mulai gelisah, mulai resah
dan gunda gulana…
Terasa angin tidak membawa
kesahduhan, tak lagi membawa
keteduhan jiwa sehingga mata dan
bathin tak mampu tuk terpejamAda
apakah gerangan?, hingga kulihat
angin tiada sahdu lagi, ? langit
seakan muram durja?
Wajah wajah murung, gelisah,
bingung nampak sana sini, berjalan
seakan taida tujuan, kaki
67
melangkah seakan tidak tahu
kemana hendak dilangkahkan?
Mulut keluh seakan tiada mampu
mengucap apa? Yang ada keluh
kesah dan desahan nafas lelah
mungkin juga susah.
Senja nan indah seakan pudar,
seakan menutupi keindahannya,
larut dalam nestapa yang sedang
terjadi.
Tiada ditemukan sahdu, nyaman,
apalagi bahagia dibalik deretan
deretan senja yang menghias
cakrawala..hilangkah senyummu
wahai sang senja?!
Kemana lagi kan kulihat wajahmu
nan elok menawan jiwaku, hingga
jiwaku terasa nyaman dalam
rengkuhanmu?!
Adakah kau menangung beban nan
sarat hingga kau tak mampu
tersenyum walau senyum simpul?!
68
Kemanakah kan kucari lagi
kerlingan matamu yang mampu
menghapus nestapa dalam benak
dan jiwku?!
Keelokkanmu yang mampu
menghadirkan rasa sahdu dan rasa
menyatuh dengan alam hingga hati
dan mulutku memuji Allah jalla
jalalu tak lagi terlihat, kemanakah
senyummu wahai sang senja?!
Adakah kau juga menangung beban
seperti kami yang diguncang
dengan badai virus corona?!
Sungguh aku tidak tahu!
Kaimana, 14 – 09 – 2022
( BANGKIT TUK MU TUHAN)
tanpa tanggal dan tahun entah dimana saya
menulis

terdengar sahdu lantunan azan itu


merasuk pelan menembus dinding kalbu

69
mulai nampak semburat merah diujung mega
nan luas
sahdu, sendu seiring dengan waktu yang erus
beranjak

ada rasa yang masih bersembunyi


rasanya ia begitu berat meninggalkan kalbu ….
Tapi harus bangkit dan bangkit agar tiada
Titik noda dalam jiwa dan diri ini…

( KAU )
Kaimana,tgl 17 januari 2022

kau terasa ada walau tak ada


kau terlihat tersenyum manis walau tak
nampak
kau serasa memeluk walau itu semu
kau serasa menghidangkan secangkir kopi
walau itu sebatas ilusi
kau sambut dengan rentangan tangan berbalut
rindu walau itu semu
kau kau kau dan kau yang kadang mengusik
kalbuku

70
kau kau kau dan kau ynng kadang membuat
aku seperti rindu
kau kau kau dan kau yang kadang membuat
aku terpaku dan serasa aku ingin kembali pada
masa lalu tapi mungkinkah ?!
terpejam aku menikmati alur khayalan yang
menarikku begitu dalam jauh jauh jauuuuuuh
dan jauuuh…tak bertepi tak berpantai tapi
mengasikkan jiwa nuraniku, tetapi apakah ini
kan kunikmati sebatas khayalan dan juga
bayang bayang saja?!
Ah kau kau kau dan kau lagi yang inten datang
kepadaku, dinuraniku seakan kau ingin
bersemayam, serasa kau kau dan kau terus
rajin menyapa aku bahkan samapai dalam
mimpi mimpi yang bertandang dalam tidur
nyenyaku.
Kadang hati ini bertanya, kenapa kau kau
bukan dia dan dia?! Atau memang kau kau dan
kau yang kan setia menemaniku?!akupun tak
tahu!

(DIA )
17 januari 2022
71
dia muncul seperti matahari yang bersinar
cerah
dia tanpa permisi telah mengisi bilik bilik
nurani
dia serasa lekat dan tanpa sadar telah bertahta
dalam kalbu
ah…adakah ini sekedar perasaan saja? Ataukah
ini hanya ilusi yang datang menggodaku ?
tetapi tidak..! aku seperti merindukan dia, aku
seperti teringat dia…
adakah dia kan mengalahkan Dia?
Dia yang mazazi haruskah mengalahkan yang
hakiki ?
Hakiki selalu tenggelam dalam tipuan yang
mazazi
Mazazi yang selalu terlihat dnampak indah
padahal itu fatamorgana
Fatamorgana yang sering menutup nurani
bahkan qolbu untuk bisa dekat dengan DIA
Bukankah DIA telah membuka untuk dicintai,?!
Sebab memang pantas DIA untuk dicintai.
Nafsuhku mengalahkan yang abadi

72
Egoku telah membutakan siapa yang pantas
tuk dicintai yang sejati.
Adakah aku terus terseret dalam jalan yang
bengkok dan tak mengerti yang sebenarnya
siapa yang layak tuk dimasukkan dalam qolbu?
Kadang masih tergiang jelas tiada hari tanpa
menyebutmu kasihku, pujaan hatiku, benarkah
dia yang harus jadi pujaan hati bukan DIA yang
abadi?
Terasa belum bisa dan jauh bila hati dan jiwa
berucap
‫ الموجود اال هللا‬,‫النفس اال هللا‬
sampai kapan hati terus terpaling dan
tertipu dengan dia – dia dan ketenaran
yang sampai menghilankan DIA yang kekal
?abadi
Aku bersimpuh mengetuk pintu langit,
kiranya aku Engkau ampuni aku,atas segala
alpa dan khulafku, Kiranya Engkau bimbing
aku dalam ajaran ajaran – MU hingga aku
mampu mendekat dan mengenal – MU

73
walau itu hanya sejengkal…hingga aku
tetap dalam
‫صراط المستقيم امين يارب العلمين‬
( MENGAPA ? )
Kaimana,24 agustus 2022

mengapa ada diam ? padahal sebenarnya tak


ada keinginan tuk diam!
Atau memang sudah ada niat tuk diam?
Diam sebab ingin menyatakan hati dan jiwa yg
sudah ingin diam?!
Tapi mengapa?!

Padahal sang murai masih ingin berceloteh,


berceloteh dan berceloteh
Mengabarkan angin yang kadang sahdu dan
kadang pahit
Pagi masih terpejam rapat gelap tetapi
mengapa terlihat sudah gelap seakan hari
sudah malam? Mengapa ?!
Atau aku yang sudah mulai rabun?! Sehingga
tak mampu lagi tuk melihat dengan baik tak

74
lagi mampu membedakan antara pagi siang
dan malam?!

Ah… bukan,!! Aku masih merasa bisa melihat,


mampu tuk mencerna warna! Apakah hitam
atau putih, berarti aku tidak rabun! Aku tidak
buta, atau yang buta dan yang tidak bisa
mencerna adalah mata hatiku? Jiwaku?
Sehingga ku tidak mampu untuk merasakan
ada duka yang mulai berdarah dibalik gugusan
gugusan senja yang elok itu ?
Betulkah senja itu menyimpan luka? Mengapa
hanya diam diam diam dan diam?!
Tak mampukah dia tuk bersuara tuk
mengatakan ada luka yg mulai berdarah walau
sebatas isyarat?!
Tak mampukah sang senja itu berkata pada
sang awan “ wahai awan bantu selimuti aku
dengan hitam pekatmu agar dia tahu ada luka
yang tersimpan pada diriku “?!

Kabarilah tentangmu walau harus kau titipkan


lewat hembusan angin

75
Kirimlah kabar walau harus kau titipkan lewat
ukiran awan hitam agar tiada kata Kenapa?
Bagaimana? Ada apa? Dan Mengapa, mengapa
dan Mengapa?!

(RESAH )
kaimana, 26.07,2017
pada hari itu (tgl 25,07,2017) terasa ada
rongga – rongga dalam hati yang kosong,
ada persaan hampa, sepi walau sekitar ramai.
Kusandarkan hatiku pada Dzat yang Maha
hidup, kutepiskan persaan itu dengan munajat
pada robbul izzati, hempasan nafasku terasa
berat, langkahku terasa gontai, hanya pasrahku
yang tumbuh dalam jiwaku tuk menjalani
perjalanan hidup yang sperti diulang kembali.
Sepi- sepi dan sepi tapi dengan apa aku akan
kuusir sepi ini?! Aku tersenyum sendiri, menilik
hatiku yang gelisah, gelisah karena apa aku
juga tak tahu pasti.
Ya Robb… bingkaian hatiku kubuat dengan
asma-Mu Robb.

76
Kugantungkan perjalanan hidupku dalam
suratan- Mu,
Gelisahku kuobati dengan lantunan dzikir Asma
–Mu.
(malang 23 juni 2023)
Tenang kan jiwaku, tentramkan hatiku dalam
pusaran Asma –Mu nan Suci
Bukankah Engkau telah berjanji dalam firman –
Mu nan Agung?
‫االبذكرهلل تطمئين القلوب‬
biarkan aku terseret dalam ketiadaanku masuk
dalam keberadaan –Mu
agar tiada rasa resah resah dan resah yang ada
.yang Maha Ada

(ADAKAH INI HANYA SEBATAS ILUSI?)


kaimana, 26, 07, 2017
kumulai dengan tarian jemariku yang lama tak
menari diatas kertas tuk sekedar menumpahkan
segala yang ada dalam hati.
Kumulai dengan bayang bayang peristiwa yang
sudah terjadi, ada kegelisahan disebabkan merasa
ada hati yang terasa patah, patah karena apa?!
Samar –samar aku ragu, ragu akan itu, ragu akan

77
diriku yang masih mennacari dan mencari ataukah
nuraniku berbohong padaku?!
Aku letih, perasaanku terasa lelah, mengejar asa
yang mungkin ada dibalik kabut.
Apakah ada atau aku yang tidak sungguh sungguh
mengejar asa itu?!
Aku tidak tahu, tidak tahu!
Tapi perasaanku kurasa ada dan ada, tapi benarkah
ada?! Sungguh aku tidak tahu dan mengerti.
Adakah kau tahu jawabannya hai rumput yang
bergoyang ?!
Hanya Allah yang Maha Tahu.

( RINDU DAN DIAM, DIAM TAPI RINDU)


kaimana, 28,07,2017

ah… aku bagaiman, rindu tapi diam, berani


menatap lewat sudut mata saja
ah… aku ini bagaimana rindu tapi diam, diam tapi
rindu….tapi sampai kapan daim?!
Diam sementara aku kau tangung beban rindu !
Entahlah… antara diam – diam tapi rindu.
Rindu tapi diam, eh.. pusing aku, tapi ini juga
perasaan rindu

78
Pusing kalua tidak melihat, mencari dan cari bila
tiada dia,
Tetapi bila ada hanya lewat sudut mata saja saja tuk
sekedar mengobati rasa rindu yang membara
Diamku..rinduku yang tukus, rindu menderu tapi
berbalut dengan diamku
Tidak tahu apakah kan terus diam tapi rindu
Ataukah aku harus jujur tuk mengatakan padanya “
AKU RINDU “

( KERINDUAN TINGGAL KERINDUAN)


kaimana,29,07, 2017

kucoba tuk menengok rongga hatiku yang masih


menyimpan rasa rindu, rindu yang tersimpan rapi
terbungkus hatiku yang terasa menanti tuk bisa
mengucap kata rindu.
Tapi… akankah itu ada?! Akankah itu terjadi dalam
hamparan kasih yang pasti?!
Ataukah hanya baying baying rindu tanpa makna?
Kutanya pada nuraniku…adakah masih meyimpan
rasa itu? Tentu masi, tapi masihkah rindu itu
sebatas rasa tanpa terucap dari bibirmu?

79
Semuanya masih gelap, ibarat kabut yang pekat
kemudian aku cari jarum bisakah aku langsung
dapat?
Perasaan sedih, perih karena rindu tanpa arti.
Rasa rindu bukan membawa bahagia tapi serasa
menambah beban yang menyakitkan, perih tapi
rindu,
Rindu tapi perih. Rindu rindu dan rindu tapi tanpa
makna!

( RUPANYA KAU)
kaimana, 03,08,2017
aku tersenyum tanpa terasa keluar gigiku
he…he…he…tertawa lucu, karena geli. Tak terasa
aku terbawa dalam peristiwa itu.
Ah.mengapa kau yang datang ?! aku kaget
Ah … mengapa ada disisiku? Ah… mengapa kau
yang hadir dalam khayalan dan lamunanku?
Mengapa kau yang menyusup dicela –cela hatiku,
padahal aku tidak pernah memberikan kunci hatiku
padamu ?
Mengapa kau yang tersenyum hingga hatiku
tertegun dangan aura senyummu itu ?!
Ah …rupanya kau yang sering hadir, kenapa
engkau?
80
Ah… rupanya aku yang terikat dengan bayanganmu,
Ah aku tersenyum ketika aku ingat itu.
Rupahnya kau telah bertahta dalam benakku yang
terasa indah bila ku terseret dalam manisnya
senyummu yang menemani dalam perjalanan
hidupku.

( RUPANYA KAU 2)
kaimana, 04,08,2017

aku coba tuk menengok hatiku, masih adakah celah


–celah yang bocor?
Aku coba untuk meneliti lebih dalam lagi, masih
adakah tahta didalam hatiku untukmu ?
Dikatakan penuh iya! Dikatakan kosong tidak!
Tetapi rasanya ada yang tersisa yang luput dari
pandanganku.
Hingga begitu mudahnya kau seakan menyapa aku
Membangunkanku, ah…benarkah ada yang kosong
atau celah walau itu hanya sejumput yang mampu
menampung dirimu ?
Aku coba tuk membuangmu jauh agar tak lagi
datang padaku
81
Aku coba tuk mengunci diriku hatiku agar tiada
celah sedikitpun untukmu
Tapi kau malah tersenyum renyah, kau malah
melambaikan tanganmu seakan berkata
“ bukankah nuranimu merindukanku ?” “ Bukankah
hatimu kecilmu terus memanggilku”
“ kini aku datang padamu, mengapa kau Buang
dank au tipu dirimu sendiri?! Adakah engkau
seorang Munafik?!”
ah…. Kau kau kau dank au yang terus mengusikku,
mengusik nuraniku, menyeret aku dalam bentangan
cakrawalah yang tiada tepi. Apakah kau hanya
sebagai penggoda nurani dan jiwaku?!
Atau kau memang untukku walau sekedar dalam
lamunan ?!

( ADA APAKAH?)
malang, 27 juni 2023

pagi itu masih kurasakan terik mentari yang


mulai menyapa
82
tiada yang berbeda, embunpun masih nampak
berkilau terkena sinar matahari yang mulai
menggeliat
kicauan burungpun masih terdengar bersautan
sana sini, hingga terdengar alam masih asik
memuja sang Kholiq yang MAha Pekasa.
Tapi…lambat lambat terasa ada yang panas,
panas yang langsung menusuk kalbu
Entah apa?! Hanya sakitnya menusuk nusuk
tanpa aku tahu apa sebabnya
Adakah matahari itu sedang marah?! Sehingga
serasa membakar yang sangat ?
Ataukah dia sedang sakit, sehingga tiada seperti
biasanya? Tapi sakit apa ? apa yang sakit?!
Hanya diam membisu, membisu dan membisu
padahal dia tidak batu.
Ataukah dirinya mau berubah menjadi batu,
entah batu karang atau cadas, Entah –entah dan
entah
Aku coba tuk bertanya pada hatiku, adakah kau
membuat dia kesal?! Atau adakah kau bikin dia
membisu seperti itu?
Dia menjawab, sungguh aku tiada aku tahu,
sungguh aku tiada mengerti, bahkan tak paham,

83
mengapa dia dia dan dia membisu? Adakah yang
salah dalam diriku?!
Nihil… kucoba kulempar agar timbul gelombang
sebagai responnya.
Sayang, tiada tiada gelombang yang ada riak riak
kecil yang tanpa arti
Terus untuk apa membisu?! Untuk apa kau
mengatakan aku ingin terus berceloteh dan
berceloteh sampai terasa penuh cakrawalah,
bahkan kau bilang ingin kau ukir senja dengan
pesona celotehanmu, mana itu?! Senja masih
tetap semburat merah tanpa ada goresan
goresan ukiran ceritamu, cakrawalah tetap
kosong terhampar tanpa jejak rekaman dan
tulisan tulisan akan celotehanmu!
Adakah kau bohong? Atau adakah menyimpan
beban yang tak sanggup tuk berkata?!
Semuanya membisu, membatu, tiada bahasa
yang menandakan hatimu masih hadir dalam
inspirasiku
Entah sampai kapan kau membisu, membatu dan
membatu,
Apakah jiwamu sekuat batu karang yang kokoh
berdiri menahan hantaman gelombang? aku
tidak tahu
84
( DIMANAKAH SANG CAMAR BERSEMBUNYI?)
malang, 27 juni 2023

senja itu masih nampak indah melukis mega –


mega nang terbentang seakan tanpa batas
mataharipun masih begitu elok ikut menghias
senja nan menawan hati
deburan ombak silih berganti seakan bekejaran
sambil mengalunkan irama nada nada rindu yang
lama bersemayam dalam sukma
aku terpekur dalam buaian dan hembusan angin
yang mengantarkan aku akan dia yang telah pergi
tanpa ada kata perpisahan.
Hati bertanya adakah yang berubah dalam
nyanyian nyayian yang diterima?
Hingg ia seakan tenggelam tanpa jejak?!
Biasa kan kuterima salam dan candaan dari sang
camar sebagai pengantar akan pesan itu
Tapi …tiada camar yang bertebangan diantara
senja senja itu, kucoba cari dimanakah sang
camar itu,
Ingin kubertanya ada apa gerangan dengan dia,
hingga tiada pesan atau canda yang aku terima?
Tiada pernah kutemukan camar camar itu, laut
sepi, senja tak riuh oleh celoteh sang camar
85
Adakah dia bermigrasi?! Seperti dia yang
mungkin telah bemigrasi tanpa aku tahu dimana
dan mengapa!
Aku masih terpekur diiringi deruan ombak yang
seakan sumbang terasa
Entah yang sumbang hatiku ataukah memang
sumbang nada nada yang biasa terdengar sahdu?
Bertanya pada siapa? Mencari jawaban kemana
dan pada siapa?
Aku coba titipkan lewat bayu salamku dan beban
rinduku, barangkali dia tahu dimana dia berada
Tapi bayu seakan enggan, seakan pura pura tak
tahu dimana dia berada.
Keindahan senja terasa hampa, keelokan sang
cakrawalah seakan ternoda
Noda yang tiada perna aku tahu apa sebenarnya
noda itu,
Adakah kan terus misteri dia dia sembunyi?
Adakah kan terus beban rindu ini hanya
tergantung disenja tanpa dia tahu?!
Adakah kan terus sang camar tak mau lagi
mengabarkan cerita dan celoteh dia sebagai
pengobat beban rindu yang menyesakkan dada?!
Adakah aku kan berkelana tuk mencari dan
mencari dimana dia?!
86
Hanya lewat deburan ombak kan kutitipkan rasa
ini,
Dan disenja kan kuukir rasa rinduku, agar dia
tahu aku menunggu diujung samudrah.
Tuhan, sampaikan rasa ini lewat makhluq – Mu,
agar tiada rasa sesak dalam jiwa
Agar kembali kuraih bahagia walau itu sekejab
mata.

( MASIHKAH ADA MIMPI ?)


Malang, 27 juni 2023

langkahku masih kokoh tuk menmpuh jalan nan


panjang
tekadku masih utuh tuk meraih asaku
tiada yang kurang kurasa, bekalku masih ada,
kakiku masih kuat tuk meraih asa itu
tapi kenapa dia tiada kuliat lagi, tak kudapati dia
diujung jalan tuk melambai padaku
dia seakan berlari kencang jauh tuk menghilang
apakah ada badai sehingga dia menghilang dan
berlari?
Terus aku mencari dan mencari, tapi dia seperti
di telan kabut
87
Kemana – kemana dimana dia tak ada yang tahu

(ADAKAH KAN PUPUS ASAKU INI,?)


Malang 28, juni 2023
Untuk apa aku melangkah melangkah dan
melangkah, sementara kau berlari jauuuuh
Untuk apa aku tahan perihnya kaki yang tersayat
melewati rintangan
Tuk mengejar asa yang pernah singgah dihatimu
dan hatiku
Untuk apa kuikat hatiku agar tetap setia padamu,
sementara kau hanya memberikan harapan yang
berkabut, tak tahu entah apa dalam benakmu,
yang jelas kau telah pergi tuk mengusir mimpi –
mimpi yang singgah dalam nuraniku.
Kucoba tuk mencari apa gerangan yang terjadi
hingga kau menjauh, melangkah pergi?
Kutelisik dalam batinku adakah memang aku
sudah tidak layak bagimu?
Atau memang sudah ada pengganti yang lebih
segalanya?!
Masih berkabut jawaban itu, seakan tiada yang
mau tuk memberi jawaban
Kucoba dan kucoba terus mencari adakah alpa
dalam diri ini?
88
Apa? Apa?! Aku tak tahu, aku tiada mengerti,
atau memang kan terkubur asaku dan mimpi
yang telah kita ikat bersama?!
Coba kau ukir apa maumu entah lewat apa, bisa
kau wakilkan pada sang angin, agar dia
membisikkaan padaku tentang apa yang tersirat
dalam nuranimu yang kini berselimut misteri.

( PERCUMA )
Malang,28,juni 2023 (malam hari raya idlul adha)
entah apa yang kurasa saat itu, galaukah?
Susahkah, sakitkah?! Atau apa aku tak tahu pasti
sejanak aku terbawa dalam perjalanan hidupku,
ketika aku bersambung rasa denganmu
aku katakan, ketika sayup sayup terdengar
lantunan ayat ayat suci,
kau hadir dalam hatiku, seakan berkata” aku kini
disampingmu, menemanimu tuk meraih mimpi –
mimpimu!” janganlah kau ragu tuk melangkah
walau kakimu berdarah tersandung krikil tajam,
kan kubalut lukamu itu dengan segenap jiwaku
agar jenengan kuat kembali tuk meraih mimpi”
tapi seakan kau tak percaya, seakan akan aku
hanya membual tanpa makna!

89
Memang…memang aku tahu, kau hadir hanya
sebatas bayang bayang, tapi siapa yang mampu
membendung nurani yang seakan memanggilmu
tuk bisa menemani, menemani dan menikmati
alunan alunan ayat ayat nan suci tuk bisa
merasakan bahagianya bila dalam rengkuhan
Firma Allah yang maha Agung.
Ya…ya…aku tahu, mengapa itu percuma percuma
dan percuma bagimu,
Aku hanya diam ketika terseret dalam
kenikmatan lantunan ayat ayat suci bersamamu
Sepi namun indah…sunyi namun
mengasikan..hampa namun yang ada bahagia
yang tiada terkira
Aku tahu dan tahu…mungkin aku terlalu jahat
padamu…terlalu egois padamu…
Tapi adakah kau mengerti mengapa ada begitu?!
Aku berbisik pada bulan” adakah kau mengerti
mengapa dia berpaling ?!” “ adakah kau mengerti
mengapa senyum saja begitu sulit untukku?!
Bulan tersenyum masam sambil membisikkan
dengan berat sebait kata” dia hanya titip seuntai
kata” PERCUMA BILA BICARA DENGANMU!”
dek! Seperti ada sayatan tanpa luka tapi sakit

90
Seperti ada darah yang muncul nan perih dan
perih.
Aku bertanya lagi pada bulan” tak adakah kata
yang lainnya?! Sehingga ada titipan itu wahai
bulan?! Atau memang dia sudah bosan, dan
jenuh denganku?I”
Hanyalah gelengan dan senyum kecut yang
dapatkan>
Hatiku berkata, apakah kau terseret dalam perih
tanpa luka itu?
Apakah kau terseret dalam nestapa hanya
dengan kata “ PERCUMA BILA BICARA
DENGANMU?!
Nuraniku berkata” bukan itu yang aku tergiang,
aku tergiang”dia ingin bercerita apa saja tak akan
bosan bila bersamaku, dia akan mencari bila
tiada terdengar celotehku” “ masih terlintas
dalam memoriku,ketika menetes air mata hanya
karean waktu yang sempit tuk berceloteh
bersama”
Itu seakan akan ilusi, benarkah itu pernah ada?
Benarkah itu nyata? Ataukah itu lamunanku
saja?!

91
Aku tahu, siapa aku, siapa dia, pantaskah kan ada
setitik asa untukku? Sejumput perhatian
untukku?
Aku diujung samudrah nun jauuuuh seakan tiada
pantai tuk berlabuh
Sementara dia hanya terpatri dalam bayang
bayang yang datang bersama dengan hembusan
bayu
Aku tertunduk lesuh, hatiku bertanya” inikah ini
memang takdir yang harus kujalani dalam
perjalanan hidupku?! Atau memang aku yang
tiada tahu diri sehingga tak tahu aku salah dan
salah
Hingga ada titipan bukan asa nan subur atau
rindu yang terpendam tetapi sebait kata
“PERCUMA BILA BICARA DENGANMU!”
ya Allah, hamba hanyalah hamba –MU yang
lemah, yang banyak khilaf dan dosa.
Berilah hamba kesabaran, kekuatan, berilah
hamba petunjuk agar aku tahu apa salahku dan
bagaimana aku kan melangkah tuk memperbaiki
agar terhapus sebait kata
“PERCUMA BILA BICARA DENGANMU!”
pada- Mu aku bersimpuh memohon, Pada –Mu
aku bermunajat dan pada – Mu bergantung
92
‫ امين يارب العلمين‬.‫اياك نعبدواياك نستعين‬
(ADA RINDU DICELAH CELAH HATI)
Malang,28,juni 2023 (malam hari raya idlul adha)
Aku berjalan menyusuri jalan setapak, langkah
langkahku terus melangkah seiring dengan hati
entah kenapa seakan sesak dengan dia yang
membekas dalam seakan terukir dalam hatiku
Aku sangat tersiksa dengan rasa yang tanpa
mampu tuk aku mengerti
Aku bertanya pada hatiku” adakah kau
menyimpan rasa?
Adakah kau ingin bersama walau itu hanya dalam
sebatas bayangan dan khayalan ?
Wahai diri yang bertanya, sungguh aku tiada
mengerti, apakah ada asa dalam diriku untuknya
Aku tiada mengerti adakah rasa yang
membungkus hatiku, hingga terus terpampang
dirinya
Aku tiada mengerti apakah ini rasa rindu yang
telah menyusup dicelah celah hatiku?
Akupun tak mengerti, sejak kapan aku tiada daya
tuk membiarkan dia lewat tanpa singgah dicelah
celah hati ini!

93
Aku hanya tahu, seakan begitu lekat aku tuk
bersamanya
Aku hanya tahu, resah gelisah yang bergelayutan
dalam nuraniku, Adakah ini rindu yang mulai
bersemi?!
Ataukah ini hanya permainan nafsuh yang selalu
ingin lebih dan lebih?
Ataukah memang sudah mulai tumbuh benih
benih asa, rindu tanpa aku sadari?!
Yang aku tahu dan kurasakan, hatiku serasa
terikat dengan senyuman, canda dan tawanya
yang seakan terus dan terus tergiang dan terukir
walau dalam gelap dan diamku
Wahai Dzat yang Maha Agung, adakah kan Kau
titipkan lagi asa yang lain dihatiku?!
Adakah ini hanya ujian asa dan rindu apakah aku
tenggelam dalam alunan nan sahdu?!
Hingga Kau yang Agung, yang Indah dari yang
terindah terlupakan, ditenggelamkan oleh asa
dan rindu yang akan pasti musna?
Wahai Dzat yang Maha suci, Bimbing aku dalam
dekapan kasih dan petunjuk –Mu
Agar aku tetap mampu menyusuri jalan – Mu
diantara rindu yang bersemayam dicelah celah
hatiku
94
Jadikan rindu ini bukan hanya sebatas rindu yang
berujung pada nafsuh
Melainkan Rindu yang berujung pada Ridlo –MU.
‫ اعطتنى‬,‫انت مقصود ورضاك مطلوب‬
,‫محبتك ومعرفتك‬
‫امين امين ياربى‬

)KUCARI CANDAMU DIUJUNG SENJA SANA(


Malang,30 juni 2023
Hari masih esok, mataharipun masih
bersembunyi dibalik kabut
Masih nampak kabut menyelimuti pagi yang
mulai beranjak pergi
Embun masih menetes diantara dedaunan dan
rerumputan
Akupun masih asik dalam dudukku, tenggelam
dalam diam dan diam
Aku tersentak, bangkit ketika kudengar ada
bisikan hatiku, aku bertanya
ada apa gerangan, hingga kau nampak gelisah “
”?dan risau
ada apakah hingga tersirat nada nada yang“
”?getir
95
ada apakah wahai hatiku, hingga seakan akan,“
”?kan ada yang hilang dariku dan darimu
hatiku balik bertanya” tak dapat kah kau rasa
?akan sesuatu yang asing
tak dapatkah kau rasa, ada yang hilang dalam“
”?rongga dirimu
atau memang kau tiada asa lagi, yang dulu“
pernah bersemayam dalam diri bahkan
”?nuranimu
aku mulai mencari cari apa yang hilang dalam diri
!?bahkan hatiku
Aku hanya merasa sepi, hampa tiada seperti
dulu, nada terdengar sumbang
Tiada kabar dari camar akan dia yang nun jauh
diujung samudrah
Tiada titipan salam manis dari ombak yang biasa
menyampaikan salam dari dia
Dia hanya bergemuruh menghantam batu karang
tanpa simponi salam, senyum apalagi Rindu
Ya, ya, aku tahu..aku baru sadar tiada lagi ukiran
senyum disenja tuk pengobat rindu
Tak kulihat lagi sebait kata dideretan gugusan
mega mega “ KU UTUS BAYU TUK
MENYAMPAIKAN SALAMKU WALAU SEBATAS
”SENYUMKU
96
Kemana dia, mengapa dia tak lagi menitipkan
?salam pada pada ombak
Mengapa dia tak lagi mengukir senja dengan
?,senyumannya
Tak taukah dia, aku terus dan terus menanti
diujung penantian yang seakan tiada tepi
Tak tahukah dia, kumenanti ombak tuk bercerita
,tentang dia
Tak atahhukah dia kucari cari dibalik karang
barang kali ombak menyembunyikan titipanmu
Senyummu hilang tenggelam bersama angin
yang diam membisu
Senyummu hilang tak terliat lagi diantara senja
yang merah
Kucoab tanya senja itu” tak adakah titipan dari
”?dia walau seutas senyum untukku
Tiada jawaban, diam dan membisu seakan tahu
gejolak hatiku yang menanti
izinkan Aku tuk mencari lagi mimpi mimpi yang
pernah singgah
izinkan aku tuk sekedar menyandarkan hatiku
yang mulai lesuh
izinkan aku tuk menikmati lagi indahnya
senyummu yang berbaur dengan eloknya
senja
97
walau hatiku sudah mulai goyah menikmati
manisnya senyummu yang terlukis disenja itu
tapi kini tiada lagi kunikmati, bertanya adakah
?masih tersisa senyummu diantara senja itu
Barangkali masih kau sisakan untukku sebagai
?tanda asa mash ada
Tapi tiada lagi senyum itu, yang ada hanya
eloknya senja tanpa ukiran senyummu lagi
.Senja tinggalah senja tanpa senyummu lagi

)MENGAPA TIADA JUJUR LAGI (


Malang,3 juli 2023
Aku masih disini menunggu esok yang mungkin
ada kabar
Aku masih disini berteman sepi menanti berita
yang tiada pasti
Aku masih disini walau terasa sunyi menusuk hati
Andaikan dedaunan bisa berbisik, mungkin dia
akan mencela kita
98
mengapa tak kau sampaikan bahwa kau rindu,“
”ingin menyapanya
mengapa tak kau sisipkan rasa rindumu pada“
semilir angin yang berhembus, barangkali ia kan
menyadari kau menanti sebait kata darinya tuk
”menutup rasa yang terasa punah
pada awan telah kusampaikan, pada bulan telah
”kugoreskan” ada hati yang menunggu
menungguh agar dia berceloteh kembali
menungguh dia ceria kembali dan menungguh
dia mengerti ada yang menanti
adakah hijab hingga tiada yang tahu mengapa
?dan mengapa tak jujur
Ataukah sudah terhapus dalam benak dan
!?hatinya akan memori yang pernah ada
Tiadakah lagi bingkai asa yang tergantung dalam
?hatinya
Hingga seakan yang ada dan ada sinis dan masa
!?bodoh
Untuk apa dulu menitipkan salam lewat ukiran
senja, terpampang indah dalam guratan guratan
senja ada sebait kata” salam kutitpkan senja agar
”kau mengerti, kan tetap kupelihara asa ini
Membisu, membatu walau angin berlalu lalang
.Hampa, sepi, sunyi dan menyiksa diri
99
Entah sampai kapan semuanya kan terliat tanpa
makna
Tak ada yang bisa menjawab, hanyalah kutitipkan
sebait kata pada dedaunan dan angin sebait kata
tetap ada asa dalam diri walau kini kau“
”sembunyi
dan kupanjatkan doa” semoga Allah masih
berkenan menitipkan dan memelihara asa di
hatinya walau sebatas sahabat” Aamiin

) JOMBANG(
Malang, 3 juli 2023
hujan rintik masih mengguyur jalan aspal yang
basah
terkadang ada cipratan air dari percikan roda
kendaraan mengenaiku
aku masih terus melangkah menyusuri jalan
seakan tiada ujung
disini aku dikenalkan dengan jalan dan lorong
hingga aku tahu apa dan siapa bahkan CINTA
100
disini kumulai dereten kisah kisah yang merasuk
sampai dalam sukmaku
kota yang menempah aku dalam ayunan cita
bahkan mimpi
di kota ini pernah terukir indah, seuntai senyum
manisnya disaat saat aku sedang mengejar mimpi
senyum yang tiada pernah hilang, senyum yang
membuat aku seakan mabuk bahkan melupakan
mimpi
dikota ini, masuk dalam sukmaku untaian
mutiara petuah sang guru murobbiku
membimbingku tuk melangkah menggapai cita
bukan cinta insani semata
di kota ini, masih segar dalam ingatannku, ada
jalan berbeda yang menarikku
menarik tuk dipenuhi, menarik tuk meraih apa
yang jadi sukanya nafsi
masih ada goresan goresan yang membekas
dalam rongga hati
saat aku masih di kota itu, terdengar dan terliat
dalam memoriku tangisan, senyuma, hafalan
yang datang silih bergganti seakan akan ingin
yanng menjadi raja dalam diriku
masih ingatkah engkau betapa kau susah“
muram durja seakan tiada daya hanya sepucuk
101
surat yang tiada kunjung datang dari pantai
?uatara
Masih ingatkah kau seakan dapat emas yang
? berharga ketika menerima surat
Duduk sendiri, tanpa peduli lapar dan sunyi
sebab hatimu bahagia bahkan kau cium surat itu
sebagai pelepas rindu yang mulai terobati,
berulang kali kau baca dan kau baca, padahal
sama tiada yang berbeda lagi tak akan berubah
walau kau harus kau pinggirkan waktu tuk
.menghafal bukan memupuk khayalan
Masih ingatkah kau, berjalan menyusuri jalan nan
jauh tuk membuang pilu ketika dia yang lain
?berdusta
Masihkah kau ingat bertumpuk tumpuk lembar
kertas kau kirimkan pada dia, dia, dia dan dia
hanya tuk penuhi khayalan yang pandai
?memainkan nafsuhmu
Hingga kau terbentur dan tersandung dalam
nestapa, dalam noda walau luka
Masih ingat toh, kau bikin ulah sampai ada
?tangisan luka bukan bahagia
Di kota ini, kan tetap terpatri dalam diri, kan
tetap terbingkai dengan rapi
.Kisah, cerita hafalan, canda bahkan melodi cinta
102
TULISAN TANPA JUDUL
Tgl, 12,08,1996, jombang by Fahrur Rozi
Buat sahabatku gampang sejati
Ketika mentari telah sayu diterpa badai
kepiluan, tiada yang mampu mengembalikan
Akan panasnya sinarnya yang menyengat ke
tulang sumsun…
Tiada terduga sebuah bayu berdesir lembut
mampu menggoyahkan akan ikatan janji
Kuat terikat….yach….. ketika mentari
bersamanya hilang luka cinta.
Hilanglah cerita berdarah yang ada asa yang
tanpa terasa mulai tumbuh
Diantara antara jurang luka hatiku, tapi untung
belum sempat asa itu menjadi
Cinta datanglah cerita yang baru lagi….
Ya. kau sahabatku yang paling baik
Hingga tumbuh asa tanpa disadari
@@555555@@

PERMATA
Jombang, 01,09,1996 by. Fahrur Rozi
103
Kawan………
Untaian dan sentuhan telah bersarang dijiwa
Telah mengakar diantara kalbu, kau laksana
dewi kasih

Kawan………
Diantara rongga rongga hati
Ada sebuah bingkai tentang cerita
Cerita tentang tali persahabatan
didalam jiwapun ada bingkisan untukmu

kawan …………
kau laksana permata diantara kegelapan yang
mencekam
kau bagai malah yang terang
namun…… hatiku tak bisa berbuat lebih
hanya bingkisan dijiwa tetap tersimpan

kawan………
bingkisan itu adalah aku tak akan
melupakan segala tentang persahabatan
kita dan ucapan terimakasih untukmu
sahabatku
104
###77777####

TULISAN TANPA JUDUL


Jombang, lupa tanggal, untuk sahabat ujung
pangkah kulon

Ketiga …pagi masih buta engkau nyalakan


obor yang telah kehabisan semangat
Tuk hidup dan dengan sentuhan kasihmu
yang tulus…
Engkau berhasil memanggil kembali asa yang
telah lari dari sanubari
Dengan untaian senyuman manismu kau
dobrak pintu hati batu karang
Yang kokoh ….

Qulub… memang ku akui YOU THE BEST FOR


ME, tetapi apakah itu akan terjadi…?
Sementara telah ada bunga yang mengisi
ruang hati terlebih dahulu,
Ukiran ukiran cerita tentang kita telah
meresahkan di hati sebait kata,
Saling menyayangi walau tanpa embel –
embel “
105
“ C I N T A”

KAWANKU
Jombang, 29,08,1996 kamar al – fattah

Cerita tentang senja…kini telah pergi


tinggalkan kita
Aku terseret dalam duka lara, aku terhanyut
dalam kesepian
Kemana lagi ku kan cari kawan seperti
dikau…?

Haruskah aku lupakan tentang cerita tentang


kita….?
Entah sampai kapan aku kesepian. ?! aku
kehilangan arah
Aku kehilangan ceria harus dengan apa aku
obati
Kehampaan ini,,?1
Senyumanmu kini tak tampak lagi, tawamu
tak terdengar lagi,

106
Cerita tentang cinta masing masing telah
pudar bersama hembusan badai
Perpisahan telah menjelma diantara kita,
takdir telah berlaku kini
Aku hanya menunggu kau kembali dengan
segudang cerita cinta baru.
###7777####

TULISAN TANPA JUDUL, UNTUK ISMARI


ASTUTIK
Jombang, 30,08,1996
Pada saat itu ingin aku merengkuh fajar yang
terbentang diantara mega-mega
Yang biru, namun sinar mentari telah
menggeliat mengusir untaian kasih
Yang terbina walau hanyalah kumpulan
imajinasi belaka.

Kawan,,,,! Seuntai tali persahabatan kini


kuhaturkan lupakan segala tentang fajar
Yang memerah menghiasi cakrawala, kau tau
cakrawala dan fajar
107
Tak akan hilang sepanjang dunia masih ada
tapi asa dan cinta
Tak boleh ada walau kita ada,
Yang boleh ada adalah tali persahabatan,
harapan semoga mahligai
Tetap terbina sepanjang masa.
### 777####

TULISAN TANPA JUDUL UNTUK MUAWANAH


Jombang, 29,08,96

Senja berukiran untaian kasih, pernah singgah


dipelukan pagi yang bertaburan embun
Tapi berakhir dengan isak dan penderitaan
yang dalam, tertanamkan rasa kesedihan
Yang pedih, untaian kata maaf serta
pengampunan senantiasa kuharap,
Bukan maksud hati tuk membuat luka…
Tapi… bentangan cinta yang pertama tak
mampu tuk aku kubur, walau ada luka yang
membekas
Namun….hati tak mampu tuk berpaling serasa
ia adalah sebagian diriku
Sekali lagi maafkan aku adikku,,,
108
@@@@888888&&&&

“ BUNGAKU”
jombang, 01,09,1996
aku lihat bungaku diantara merpati merpati
aku terpaku bagai sebongkah arca
impian dan kerinduan sang rajawali yang
telah lama menanti
aku terbakar untaian kasih
aku sebarkan untaian jiwa rama
aku harapkan jiwa shinta
aku impikan jiwa ratih
bungaku obsesi cinta telah datang
membangunkan kebekuan jiwaku
kurentangkan kasih antara janji
bungaku …mentari kian panas menyengat
rindu kasihku
bungaku adakah kasih adakah rindu,,?
semerbak mengharumi
mengelilingi jiwa? Menjerat khayalku tuk
menjelajah negeri fantasi

109
aku terlena, aku terpesonah dalam lamunan
tanpa tepi
aku haus ridumu cintamu juga untaian
senyummu.

Angin itu tak seperti dulu lagi


Nurus Al-Syifa’ul Qulub, Malang,09 Mei 2023

Hemmmm……perjalanan nan jauuh, terjal


berliku berjibaku dengan peluh dan rasa yang
datang menyapa, tak terasa telah membawa
aku dalam titik nadir…titik dimana aku telah
merasa lelah
Lelah untuk berjalan lelah untuk berdiri lelah
untuk melangkah dan lelah untuk menggapai
tangga, tetapi apakah ini tidak putus asa?!
Adakah ini bukan rasa tuk menyerah?! Adakah
ini bukan pasrah yang tidak sesuai dengan
tuntunan syareat?!
Entahlah…entahlah !! aku ingin bangkit,
berdiri, melangkah walau setapak setapak
setapak dan setapak meniti jalan yg masih
berkelok kelok tak terlihat ujungnya yg nun
jauuuuh entah dimana,
110
Hemmm..terasa alam hanya tersenyum kecil
pilu terasa.
Awan semakin kelam laksana tak kan ada sinar
mentari tuk sekedar bangkit
Bangkit dari lelah, bangkit dari dari derita dan
bangkit dari rasa ingin menyerah.
Tapi… apakah aku akan akan terpuruk dalam
kubangan rasa menyerah?
Hmmm serasa hatiku berontak” untuk apa kau
belajar syareat, kalau toh pada akhirnya kau
hanya terpuruk dalam penyerahan?!
Hmmm… untuk apa kau kau baca ayat suci
tapai hanya baca tanpa tau apa yang baca,
hingga kau ingin menyerah?!
Badanku terasa lemah, kakiku serasa tak lagi
mampu tuk melangkah menapak jalan yang
seakan terus menjulang dan menjualang!
Tak kau lihatkah betapa luka yang tersayat
perih walau tiada bekas?
Tak kau lihatkah, perih terasa menusuk walau
tanpa nanah?!
Hhh…aku tahu apa yang kau rasakan, aku apa
yang kau derita, akupun tahu bahwa kau bukan
seperti yang lain, adakah kau lupa, Tuhan tiada
111
menitipkan ujian tanpa mengukur kemampuan
makhluq –Nya.
Jangan kau berhenti melangkah walau kau
harus terseok seok menyeret kaki tuk meraih
mimpi
Jangan kau putus asa walau kau harus
berteriak menahan perih,
Jangan kau punya niat tuk berhenti walau kau
harus ditinggal sendiri
Bukankah Allah senantiasa memantaumu,
memberimu ujian tuk menguji kamu seberapa
sabar dan besar rasa cintamu pada –Nya.!
Tak inginkah kau Allah kan tersenyum padamu
sebab kau sabar dan kaut menajalani ujian-
Nya?
Tak inginkah kau, Allah memberitakan pada
penduduk Langit” Wahai penduduk langit,
lihatlah dia hamba –Ku yang sabar dan kuat
menjalani ujianku, Lihatlah dia dan saksikanlah
Aku Telah ridlo akan dirinya!”
Jangan kau menyerah, jangan kau berhenti
melangkah, jangan kau putus asa walau angin
itu tak seperti dulu lagi,

112
Bukankah masih ada angin yang lebih bisa tuk
menuntunmu tuk meraih mimpi.
Tiada mungkin kan kau temui perih dan pilu
terus, adakah kau masih dalam sukmamu
‫ان مع العسر يشرا‬
terus melangkah jangan jadikan mimpi hanya
sebatas mimpi tanpa ada arti.
Yaqinlah kan ada jalan cinta dari yang Maha
Persaka tuk hamba yang ikhlas dan sabar.

UNTUK DIA YANG DI SENDANG


jombangKamis 3 April 1997/10 april 1997
sebuah harapan pernah singgah di Qolbi dan
sanubariku tuk melayang dan berlayar di
samudrah kehidupan bersama perahu kecil
yang berdayungkan rasa tulus dan berlayarkan
rasa Mahabbah.
Namun,jurang janjiku telah mengikat aku
untuk memupus harapan harapan itu.
Dan lautan nan luas telah menjadi hijab bagi
harapan dan imajinasi itu, hingga aku harus
113
membersihkan sisa –sisa harapan yang semu
itu.
Khayalan bersama sang mega,bermain
bersama sang surya dan sang bulan purnama
tak ubahnya perahu yang tak dapat bergerak
oleh tali rantai Allah, batu, jurang yang dalam
dank abut yang menyesatkan.
Biarlah kan terukir di mega, di bulan purnama,
di dedaunan, di embun pagidan nurani, pernah
singgah harapan bersama dan mereka jadi
syahid tentang asa dan cinta yang pernah
berdendang di nuraniku.
Kini biarlah terpupus imajinasi itu dan harapan
itu bersama gelombang yang kejar mengejar
Biarlah dia dihantarkan pada dermaga yang
lebih landau yang diiringkan oleh desiran angin
yang begitu sejuk mengiringi asa yang pernah
singgah itu.
Kan terbingkai rapi dalam hatiku, pernahku
mencintaimu walau sebatas impian dan
harapan.

PADA SIAPA KU ADUKAN RINDU INI


Jombang, 20 september 1996
114
Redup dan redup semakin jelas melingkar dan
menghias sang cakrawala
Kebekuan semakin jalang, kesepian, kelelahan
telah menyatu didalam pelukan sang senja
Seiring lambaian mentari yang meredup
kilauan cinta serasa padam
Obor dan barahnya kian panas tapi hampa
Hampa akan kasih, hampa akan rindu dan
hampa akan belaian kasih sayang
Wahai mentari pagi, wahai bayu senja dan
wahai gelombang samudrah
Antarkan cerita Rama dan shinta, cerita
kamajaya, ratih, Arjuna dan srikandi
Tentang cinta dan rindu yang terpatri dalam
sukma
Haruskan kan ku adukan pada gunung, pada
ladang atau ilalang akan gelora yang
menyesakkan dada ini.
Haruskah kan kutitipkan pada sang marai rasa
ini
Agar pintu cintanya terbuka, agar pintu
rindunya terkuak
Desiran rindu ini tak sebatas, angan
115
Gelora rindu tak sebatas khayalan belaka, tapi
rasa ini kan berujung pada sebuah dermaga
Dermaga yang landau dan tenang hingga
mahligai bahagia.

CINTA YANG BERNANAH


Jombang Fakultas ushuluddin undar, 27,09,1996

Gelegar sang surya kian meredup, memendam


kasih yang telah terurai diantara titian titian
yang hampa.
Cinta menjadi setumpuk sampah yang basih
Rindu menjadi sekoper cerita usang
Cintaku menggelepar menahan sekarat,
rinduku terpaut dengan maut

116
Oh… samudrah… hempaskan, hempaskan
cintaku, hempaskan rinduku pada kasihnya
dulu
Cintaku menjerit, cintaku meraung pilu,
rinduku manangis pedih
Pedih selaksa seribu sembilu menyayat
Hatiku luka, hatiku robek berdarah, haruskah
kini akan terulang lagi?!
Kicau merpatiku mulai goyah, kepakan
sayapnya tak seperkasa dulu lagi
Dia goyah, dia berubah,
Wahai merpatiku, wahai juitaku dengar
debaran cintaku, hantarkan cinta dan rinduku
Jangan kau buat menjerit cinta dan rinduku
biar tak kan ada cinta yang bernanah.

(BIARLAH MENJADI SEBATAS CERITA )


Jombang, , , 1994, kelas 2 MAN

Ketika pagi masih gelap gulita, engkau menjadi


obor bagiku yang telah kehabisan semangat
hidup

117
Dan dengan sentuhan kasihmu yang tulus
engkau berhasil memanggil kembali asa yang
telah lari jauuuh dari sanubari
Dengan untaian senyuman manismu kau
dobrak pintu hati batu karang yang kokoh
Wahai camar nan lincah memang aku akui kau
terbaik bagiku, tapi apakah itu akan terjadi?!
Sementara telah ada camar yang lain mengisi
ruang hatimu lebih dahulu?!
Ukiran ukiran cerita tentang kita telah
menggoreskan di hati sebaik kata
“Saling menyayangi walau tanpa ada embel
embel CINTA”

(HATI)
Jombang,13,08,1996
Malam makin larut, ada segumpal ras takut
Takut akan kegelisahan hati, takut akan
kehilangan hati
Ketenangan senantiasa kucari, kebahagian
senantiasa kun anti
Masih adakah hati untuk hati ?!

118
Bayu kian mesrah membelai sukma,
menghadirkan sejuta rasa dan asa
Walau tanpa kasih, walau tanpa janjia adakah
rindu hati tuk hati..?!
Hatiku kian larah, kalah cinta telah sirna
Hati terpaut hati, hati merindukan kasih hati
yang tulus dan murni
Harapan berkabut dingin, musnahlah diterpa
angina
Mengobrak abrik tanpa rasa menghilangkan
cerita tentang cinta.
Adakah kan kucari dibalik ilalang?!

BUNGAKU
Jombang,01,09,1996
(ospek menjadi mahsiswa baru undar)

Aku lihat bungaku diantara merpati merpati


Aku terpaku bagai sebongkah arca
Kerinduan dan impian sang rajawali kian
menggelepar, setelah lama menanti

119
Aku terbakar untaian kasih, aku sebarkan untaian
jiwa rama
Aku harapkan jiwa sinta, aku inginkan jiwa ratih
Bungaku, obsesi cinta telah datang, membangunkan
kebekuan jiwaku
Kurentangkan kasih diantara selah hati yang terikat
janji Janji tuk mematrikan rindu yang kian membara
Bungaku,! Mentari kian panas menjerat rindu dan
kasihku hingga aku serasa terpaku
Bungaku !. adakah kasih, adakah rindumu yang
akan semerbakmengaharumi jiwaku?!
Adakah rasa rindumu kan terpelihara rapi dalam
hatimu hingga menjerat dan menyeretku tuk
menjelajahi negeri fantasi ?
Aku terlena, aku terpesona dalam lamunan tanpa
tepi
Aku haus rindumu, cintamu, juga senyuman
manismu walau dalam mimpi.
ADAKAH CINTA INI ILLUSI?
Masjid jami’ jombang, 3 oktober 1996

Dalam jiwa ada kasih suci, dalam hati ada cinta


murni
Dalam sanubari ada segumpal rasa rindu.

120
Nuansa cinta berukiran intan, telah tegak
berdiri mengibarkan panji panji kebesaran
cinta suci
Gema rindu telah meraung keras
menggetarkan sukma dan jiwa
Seikat hati telah berpaut dengan cinta,
setumpuk jiwa berpadu dengan rasa rindu
Samudra khayal melayang menjelajah, mencari
akan cinta, akan rindu dan akan kasih sayang
yang kekal abadi
Cinta menembus benteng iman, kalah rindu
meninggi menjerat kealam fantasi
Ketika rindu tengah berpadu, jiwa ambruk
kedalam ketidak dayaan, lambaian sang juita
akan mengikat dan menyeret tuk merenggkuh
alam imajinasi tuk mengejar lambaian yang
fantasi.

MENGEJAR CINTA
Jombang, (undar,07,09, 1996)
Kepak sayapmu mengantarkan keujung alam
khayalan yang jauh…
Kicauanmu membuat aku terbuai bersamadesiran
simponi kerinduan..

121
Kau jelajah negeri Cinta, kau putar roda rindu
hingga membeku dalam jiwaku
Rotasi cinta dan rindu sejalan dengan rotasi
darahku yang tiada henti menghentak jiwaku
Sekeras jantungku yang membara.
Matamu tajam menembus dinding kalbu dan tirai
jiwa yang dalam
Hentakan hentakan kasih tersirat diantara kepak
sayapmu yang melambai
Khayalku menjelajah bersama kepak kepak sayap
sayapmu yang indah bak rentetan mutiara
Kau taburkan kasih, kau tanamkan janji
Janji tuk membina kasih suci sejalan irodah illahi.

( AKU TAHU )
jombang, 17,11, 1996
aku tahu ….
Aku sayang kamu sepenuh hati tanpa embel
embel kepura puraan
Aku tahu…
122
Hatiku terikat oleh tali cinta yang erat
membelit hatiku sekaligus jiwaku yang gersang
kasih suci
Aku tahu..
Engkaupun pernah mengucapkan lafad cinta,
lafad rindu, lafad setia yang disaksikan malam
yang bisu, pepohonan yang mematung,
bintang yang bersinar tanpa bicara
Tetapi aku tak tahu apa yang bergelora di
hatimu, cintakah?! Rindukah ?! setiakah?! Atau
benci dan egois?
Aku tahu…
Hatiku tak akan menerima andai kau pergi
tinggalkan cinta, tinggalkan cerita luka
Aku tahu..
Betapa kumenahan nyerih diantara cinta yang
membelit seluruh jiwaku
Tetapi aku tak tahu, apakah kau egois, apakah
kau berperasaan ?!
Semua itu aku tak tahu!

(Benarkah yang kupilih?)


Malang, 22, 07, 2023

123
Langkahku seakan mantap tuk melangkah,
menyusuri jalan yang panjang terasa
Jiwa seakan tiada beban, riang walau kadang
melupakan yang Maha Bijaksana
Nafsuh seakan berkata” liatlah dirimu!
Langkahhmu, benar, langkahmu mantap,
langkahmu cerminan orang sholeh”
Lihatlah ! orang pada hormat padamu,
memanggil pak Ustad, mau kemana, monggo
mampir! Mereka menyapa dengan senyuman
ramah, hebatnya dirimu,” adakah kau tak
bangga?!
Kau dikatakan orang alim, kau dikatakan orang
pandai kau dikatakan orang sholeh1
Seakan hatiku melayang jauh, menembus batas
yang tinggi, jiwaku seakan diayun ayunkan nafsuh
yang begitu manis memuji dan menghantarkan aku
dalam buaian khayalan semu. Tapi apakah itu benar
dan itu tujuan dari kehidupan ?!
Wahai diri yang dhoif, wahai diri yang penuh
dengan noda, andai engkau terlena dalam rayuan
manis sang nafsuh, andai engkau tenggelam dalam
dekapan palsu nafsuh kau akan jatuh dalam
sombong yang berbalut dalam kesholehan,

124
Kesholehan bukan karena lillah, kealiman yang
bukan karena lillah dan kepandaian yang semu yang
itu tiada makna, lalu untuk apa itu bila kau tak
sadari?!
Sadar kealiman bukan untuk dipertontonkan,
Kesholihan bukan untuk mengangkat status social
Dan kepandaian buk tuk riya’
Kau takut dicelah secara dhohir, kau bingung
kelihatan tak sempurnah secara dhohir
Kau harus Nampak sempurnah, kau terlena dalam
ingin dipuji makhluk yang akan sirna
Sementara yang hakiki yang abadi seakan tak kau
perduli, kau nomer duakan Dia, kau ingat Dia hanya
waktu terjepit, waktu kau menjerit dan ketika kau
dalam terhimpit.
Mana adabmu sebagai seorang Hamba, mana
adabmu sebagai makhluq dan mana adabmu
sebagai abid
Hidupmu hanya dalam kepura puraan, hidupmu
dalam tipu menipu
Tipu dirimu menipu hati nuranimu, seakan kau
mampu menipu yang Maha tahu, seakan Dia itu tak
tahu apa yang terbesit dalam hatimu, kau buta kan
sifat –Nya, kau buta akan kekuasaan –Nya dank au
buta aka nada perhitungan –Nya.

125
Jiwmu masih kosong dengan ikhlas, jiwamu
masih jauh melayang ketika kau menghadap
Dia
Unyuk apa, kau seakan khusu’ berdiri padahal
kau berkelana entah kemana
Kau lupakan Dia ketika kau sujud, padahal dia
abadi, bukan mazazi apalagi fantasi
Sampai kapan kau sibuk dengan penampilan
dunia, sementara hati dan jiwamu jauh dan
gersang
Gersang dari memuji- Nya, gersang dari dari
syukur pada- Nya, dan gersang dari menyebut
Dia jalla jalalu
Dia telah menawarkan cinta pada siapapun
yang mau, tapi makhluq sekan tak percaya
akan itu, banyak yang lari banyak yang tak
perduli akan itu, dianggap angina kosong,
diangap angina yang berhembus tanpa makna
Lalu dimana kau yang telah mengaku beriman?
Imanmu dimana? Atau imanmu telah tertutup
oleh dunia yang Nampak indah mempesona?
Kau cari ketenaran diantara pujian pujian semu
Kau cari penghormatan diantara ungkapan
palsu
126
Kau sibuk dengan urusan dunia yang akan fana,
Kau sibuk akan dunia yang akan sirna, kau silau
dengan pangkat dan drajat manusia
Kau sisihkan Dia, seakan Dia itu pelengkap,
seakan Dia taka da, kau laksanakan perintah –
Nya bukan karena kebutuhan dan penyerahan
hamba, kau melaksanakan minta imbalan, kau
laksanakan hitung hitungan untung rugi, lalu
dimana rasa syukurmu sebagai hamba?
Kau lupa dia,
‫ فاعبدوا‬,‫ الاله اال هو‬,‫هو االول و هو االخر‬

SAHDU NAN KURINDU


23, 07, juli 2020, jam 03,15 dini hari
malam masih sepi, tak ada suara apapun yang
terdengar
dingin yang menjamah kulit, serasa mengetuk
nuraniku untuk bangun

127
bangun dari buaian mimpi yang serasa
mengikat aku tuk terus meringkuk dalam
dekapannya,
akupun beranjak bangun, mensucikan diri dari
hadats kecil tuk bersiap bermunajat pada sang
Maha Suci.
Aku terbawa dalam damai, damai damai dan
damai oleh sentuhan indah lantunan ayat Suci
yang mulai terdengar menembus dinding
kalbu.
Aku terdiam terhanyut dalam rasa yang kian
sahdu menembus jauuh hati dan jiwaku
Aku terdiam sahdu ternhanyut dalam alunan
ayat suci nan merdu mengetuk hatiku
Yang paling dalam.
Aku tak mau lepas, tak mau tuk keluar dari
buaian damai lantunan ayat suci
Kian jauh aku serasa tenggelam dalam sahdu,
dalam damai yang tiada tepi
Adakah ini yang namanya manisnya iman?
Adakah ini yang namanya damai dibalik
lindungan Allah yang Rohman Rohim?
Alam serasa terbawa dalam damai oleh
lantunan ayat ayat illahi
128
Tiada suara apapun, seakan tunduk dan
menimati ayat ayat suci itu

PLUM
Malang 23, juli 2023
Warnamu menarik hati, coklat kemerahan
menarik simpati
Bentukmu sempurnah bak gadis yang elok
menawan.
Aromahmu wangi semerbak menyebar
menarik tuk memegang dan memetikmu
Khayalan sudah terbang jauh membayangkan
betapa manis dan renyah rasanya dirimu
Lidah kan bergoyang, meresapi lezatnya dirimu
Tentu kan terbayang pada gigitan pertama
bunyi “kreess” dan masya Allah nikmatnya
rasanya
Tapi…buyar dan buyar khayalan itu…
Yang kukira manis memanjakan lidah ternyata
kecut
Yang kukira renyah dan segar tenyata susah tak
serenyah bayanganku

129
Kukira menyegarkan ternyata menyesakkan
dada, adakah itu kepalsuan yang terbungkus
dalam indahnya dirimu?
Aku tak tahu, apakah aku yang terlalu berharap
padamu, akan segarnya dirimu kan menemani
rasa yang ingin kesegaran dengan dirimu
Aku tidak tahu, apakah aku yang terlalu
bernafsuh tuk memetik dan mengunyamu agar
segar nuraniku
Aku tak tahu, apakah ini tertipu dengan
indahnya warna dan bentuk yang tampilkan
hingga seakan aku tak ingin tuk tak
membelimu
Ataukah kau sedang berklamufaseh dirimu itu
kecut agar tiada orang tahu sebenarnya kau ini
mutiara yang terpendam?
Ataukah memang kau suguhkan rasa itu
padaku, karena tak berhak untuk menemui
pada hakekat rasamu ?
Kugigit dan kugigit buah itu, berharap ada rasa
manis dibalik rasa masam dan kecutmu iyu
Tapi taka da, semakin kugigit harapan tinggal
harapan.

130
Tetap kecut dan masam. Masam yang
menyesakkan dada, masam yang membuat
asam lambung naik ke rongga rongga dada.
Plum….rasamu tak seindah warnamu, rasamu
tak seelok bentukmu
Rasamu hilang ditelan oleh rasa lecy yang
kulitnya tak mulus dan halus seperti dirimu.
Apakah kan terus dirimu akan begini rasanya?
Apakah kan terus masam dan kecut?
Tak bisakah plum berubah manis semanis
bentuk dirimu?
Tak bisakah kau menarik hati seelok
penampilnmu?
Dalammu kuning bak nangka tapi
kecut,teksturmu renyah tapi masam tak ada
rasa nikmat
Kemana kan kuketuk dirimu agar tumbuh rasa
manismu?
Lewat mana kan cari rasa manismu diantara air
air yang ada diantara dagingmu yang kuning
itu?
Aku tak percaya jika itu aslimu, aku tak percaya
taka da rasa manis dalam dirimu

131
Dan aku tak percaya tak ada tiada manfaat
walau itu tinggal sisa.
Tak bisakah kau itu seperti leci, tak bisakah kau
seperti rambutan binjai yang manis?
Kemana manismu,? kemana menarikmu?
Apakah hilang bersama dengan hembusan
bayu?
Atau memang, tiada lagi untukku walau
sekedar senyuman kecil.?
Tak ada lagi waktu walau sekedar menyapa ?!
Atau memang aku salah, sebab tak lagi pada
syareat yang lurus?
Biarlah kau simpan manismu untuk yg haq –
mu,
Biarlah kecutmu untukku sebab itu bukan haq-
ku.

MADU ATAU EMPEDU


Malang 23, juli 2023
Pagi masih belum beranjak pergi, embunpun
masih basah didedaunan rumput
tapi aku sudah cek sana sini adakah jadwal hari
ini? Seakan akan aku wah dan wah.

132
Ada wa yang mengabarkan Bpk mengisi disini’
jam segini, materi ini, ada rasa wah aku orang
hebat, aku orang yang dibutuhkan aku orang
yang dipandang dan terpandang, aku
didengarkan aku diikuti banyak orang, aku
pemimpin yang disegani. Adakah itu madu
atau empedu?
Jangan tertipu dengan nafsuh yang
bersembunyi dibalik nada nada dakwahmu!
Jangan kau bangga akan dirimu dipandang alim
dan dipanggail ustad, sebab itu niatmu yang
mulai bengkok
Jangan sok sok berdalih atas nama Tuhan, atas
nama dzikir padahal ada niat bukan lillah!
Tak ada yang salah dalam dakwahmu bila
niatmu tulus karena Allah
Tak ada embel embel dipanggil ustad tak ada
embel embel amplop yang kan diterima atau
berkat yang kan dibawakan
Untuk apa sorban yang melingkar hanya
penampilan tanpa tahu hakekat sorban yang
melingkar
Untuk apa dipanggil kyai tapi kosong tak ada
arti
133
Untuk apa dipanggil kayi tapi tak ngerti apa itu
kyai
Kyai berujung mimpi tak ada arti, kyai tak
tinggal kyai tanpa makna untuk apa?
Penampilan palsu tapi dianggap madu, untuk
apa kau bangga hanya itu empedu?
Untuk apa ? kenapa kau sok dengan orang lain
agar diikuti ? apakah hanya dhohir yang
utamakan? Sementara batinmu masih
berantakan tak karuan. Untuk apa bangga
dipanggil kyai sementara dibalik panggilan itu
bukan penghormatan tapi hinaan.
Apakah kau suka dengan tipuan yang
terbungkus dalam manisnya pujian?
Apakah kau suka dengan sikap yang memuji
padahal tak itu basih?
Stop sok mu, stop aksimu bila kau juga tertipu
dengan nafsuhmu
Nafsuh yang tiada kau sadari, nafsuh yang
bersembunyi dalam sikap dan aksimu yang
kadang menumpang dibalik nama yang suci.
Jangan kau kotori nama suci dengan niat yang
bengkok.

134
Bengkok yang tiada kau sadari sementara kau
bangga dengan dipanggil ustad apalagi kyai
Ustad, kyai sementara kau tak mengerti
sebenarnya yang kau lakukan itu nafsuh atau
ikhlas?
Jangan bangga dan bangga padahal tak ada
yang patut tuk dibanggakan.
Untuk apa bangga tapi berdasarkan riya dan
nafsuh Untuk apa bangga dengan dakwamu
yang bukan lillah tapi menyeret dalam
kemurkaan sang maha kuasa.
Jangan bangga dipanggil orang alim semantara
kau hanya pandai bicara tak ada uswah
Perbaiki dirimu, mulai dari dirimu agar tak
tertipu dan mengerti mada yang madu dan
mana yang empedu.
Perahuku rusak

135

Anda mungkin juga menyukai