Anda di halaman 1dari 108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1


From Baka-Tsuki

Contents
1 Bab 1 - Underworld
1.1 Bagian 1
1.2 Bagian 2
1.3 Bagian 3
1.4 Bagian 4
1.5 Bagian 5
1.6 Bagian 6
1.7 Afterworld

Bab 1 - Underworld
Bulan Ke-3 Kalender Dunia Manusia 378

Bagian 1
Ada suatu bebauan di udara.
Pikiranku yang buram ini merasakan hal itu tepat sebelum Aku bangun.
Udara yang mengalir kedalam rongga hidungku memberikan ku berbagai hal. Aroma harum bebungaan. Aroma
rerumputan yang hijau. Aroma pepohonan yang seakan-akan dapat membuat dadaku merasa lega. Aroma air yang
mengalir ke tenggorokan ku yang haus.
Selagi kesadaran ku mulai bangkit, berbagai suara melonjak ke dalam tubuh ku. Suara dari dedaunan yang
bergesekan dengan satu-sama lain. Suara dari burung-burung kecil yang berkicau dengan gembira. Suara
dengungan serangga dibawah nya. Dan suara samar-samar dari sungai kecil dikejauhan.
Dimana Aku!? Setidaknya udah pasti ini bukan kamarku. Biasanya, saat Aku bangun, selalu ada aroma
matahari dari pakaian yang kering, suara dari pendingin ruangan, dan suara dari mobil-mobil yang
berlarian di jalanan Kawagoe yang sedikit jauh, tapi disini gak ada satupun dari hal itu. Dan lagi
cahaya hijau yang menyikat kelopak mataku sampai sekarang ini bukanlah cahaya terang dari alat yang
lupa kumatikan, tapi adalah cahaya matahari yang tersaring melewati dedaunan, kan?
Aku menyingkirkan keinginan ku yang tersisa untuk kembali kedalam tidur lelap, sebelum akhirnya membuka mata
ku.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

1/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku mengedip berkali-kali karena disilaui banyak nya cahaya yang melintas di mata ku. Selagi Aku mengusap mata
ku, yang sedang buram karena air mata, dengan bagian belakang dari tangan kanan ku, Aku pelan-pelan
mengangkat bagian atas tubuh ku.
"... ...Dimana Aku... ...?"
Tanpa sadar Aku menggumam.
Yang selanjutnya kulihat adalah semak-semak hijau. Disana terdapat bunga kecil berwarna kuning dan putih
diberbagai tempat, kupu-kupu biru muda yang berkilauan terbang kesana-kesini disekitar nya. Sekitar lima meter
jauh nya, karpet rerumputan terpotong, dan dari sana, adalah bentangan dari hutan yang dalam, dimana pohonpohon besar yang sepertinya sudah berumur lebih dari sepuluh tahun itu berbaris disana.
Selagi Aku memfokuskan pandangan ku kearah celah gelap diantara ranting-ranting pohon, sepertinya pepohonan
itu masih terus berbaris sampai batas dari jarak yang bisa diraih oleh cahaya. Kulit pohon yang kasar dan
bergelombang dan tanah ditutupi oleh lumut yang tebal, bercahaya hijau dan emas dibawah matahari.
Aku menengok ke kanan, dan berbalik, Aku disambut oleh ranting pohon-pohon tua dari seluruh arah. Dengan
kata lain, seperti nya Aku terbaring di lingkaran kecil rerumputan di tengah hutan. Kemudian Aku melihat keatas,
dan dari celah diantara ranting pohon yang kasar yang terbentang ke seluruh arah, dapet terlihat langit biru dimana
awan-awan melayang, seperti yang sudah kuduga.
"Dimana... ... tempat ini?"
Aku menggumam lagi lalu menghela nafas. Tapi gak ada jawaban.
Aku menggali seluruh sudut dari ingatan ku, tapi Aku gak bisa menemukan ingatan dari bagaimana Aku bisa datang
dan tertidur di tempat ini. Berjalan sambil tidur? Amnesia? Saat kata-kata berbahaya itu terlintas di fikiran ku, gak
mungkin, Aku dengan segera menyangkal hal tersebut.
Aku... ... namaku adalah Kirigaya Kazuto. Tujuh belas tahun lebih delapan bulan. Aku tinggal di Kawagoe,
prefektur Saitama bersama ibu dan adik perempuan ku.
Aku merasa agak tenang sembari data itu keluar dengan mulus, kemudian Aku mengolah lebih ingatan ku.
Saat ini, Aku adalah murid SMA kelas dua. Tapi berhubung Aku telah mencapai syarat kelulusan di
semester pertama tahun depan, Aku berfikir tentang pergi ke universitas pada musim kemarau. Ya, Aku
telah berkonsultasi dengan seseorang tentang hal itu. Pada hari minggu terakhir bulan Juni, saat sedang
hujan. Aku pergi ke toko milik Agil, Dicey Caf di Okachimachi setelah pulang sekolah, dan mengobrol
dengan teman ku Sinon, Asada Shino tentang Gun Gale Online.
Kemudian, Asuna Yuuki Asuna bergabung, dan kami bertiga ngobrol untuk sementara waktu sebelum
meninggalkan toko.
Asuna
Aku mempunyai seorang kekasih, Aku dengan lembut menyebut nama dari gadis itu, yang adalah seorang partner
yang dapat kupercaya dengan penuh keyakinan. Aku melihat-lihat kesekeliling berkali kali, mencoba untuk mencari
sosok nya, yang sosok nya sangat jelas di ingatan ku, namun, Aku gak bisa menemukan seorangpun sosok manusia
di rerumputan atau di hutan yang dalam.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

2/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Selagi bertarung dengan rasa kesepian, Aku mencoba untuk mengusut kembali ingatan ku.
Asuna dan Aku berpisah dengan Shino setelah kami meninggalkan toko. Setelah pergi ke Tokyo Metro
Ginza Line di Shibuya, kami pergi ke jalur Toyoko untuk pergi ke Setagaya, tempat dimana rumah Asuna
berada.
Hujan telah berhenti saat kami keluar dari stasiun. Selagi kami berjalan berdampingan di jalan bata setapak, kami
mengobrol tentang urusan masuk universitas. Aku berterus terang tentang keinginanku untuk pergi ke universitas di
Amerika, dan membuat peromohonan yang keterlaluan kepada Asuna untuk pergi menemaniku, pada saat itu, ia
memberikan senyuman hangat dan lembut yang biasanya, dan kemudian
Ingatan ku terputus pada momen tersebut.
Aku gak bisa mengingat nya. Bagaimana dengan balasan Asuna? Bagaimana Aku mengucapkan selamat tinggal dan
kembali ke stasiun? Jam berapa Aku kembali ke rumah, kapan Aku pergi tidur? Aku gak bisa mengingat satupun
dari hal tersebut.
Selagi Aku terkaget, Aku mati-matian mencoba untuk mengolah lebih ingatan ku.
Namun, senyuman Asuna hanya menghilang seperti memburam di air, kejadian setelah itu gak bisa kuingat gak
peduli seberapa keras kucoba mengingat nya. Aku mengerutkan dahi sembari menutup mata ku, dan dengan buruburu menggali debu abu-abu.
Aku merasa sesak seolah-olah akan marah.
Itu adalah dua gambaran yang muncul dalam fikiran ku, seperti gelembung kecil. Tanpa sengaja, Aku menghirup
aroma dari udara kedalam dada ku. Dan Aku merasakan tenggorokan ku yang kering, yang kulupakan sampai
sekarang.
Gak ada keraguan lagi, kemarin sore Aku berada di kota Miyasaka di Setagaya. Kemudian bagaiamana
Aku berakhir tertidur di tengah hutan yang Aku gak tau seperti ini?
Gak, apa itu benar-benar kemarin? Angin sepoi-sepoi yang bergesekan dengan kulit ku terasa sejuk dan
nyaman. Hutan ini gak memiliki sedikitpun kelembaban pada akhir Juni. Saat ini, perasaan takut mengalir
dalam fikiran ku.
Ingatan hari kemarin, yang dengan mati-matian Aku bergantung kepadanya terasa solah-olah adalah
sebuah rakit yang mengapung ditengah-tengah badai di lautan, apa itu benar-benar terjadi? Apakah Aku...
benar-benar siapa yang Aku pikirkan...?
Setelah mengusap wajah ku dan menarik rambut ku berkali-kali, Aku menurunkan tangan ku dan melihat detail nya.
Aku merasa agak tenang karena wajah dan rambut ku terlihat sama seperti dalam ingatan ku, ada tahi lalat dibawah
jempol kanan, bagian belakang dari jari tengah tangan kiri memiliki bekas luka yang kudapatkan saat Aku masih
kecil.
Pada saat itu, akhirnya Aku menyadari suatu hal yang aneh.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

3/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Yang menggantikan baju tidur ku yang biasa nya bukanlah kaos oblong atau seragam sekolah, bukan, bahkan
bukanlah apapun yang kumiliki. Sebaliknya, bagaimanapun Aku melihatnya, baju ini bukanlah baju yang tersedia di
toko.
Baju ini berwarna biru pucat, dan bukanlah baju katun ataupun kemeja lengan pendek. Tekstur nya aneh, dan
terasa kasar. Untaian di bagian belenggu seperti dijahit oleh tangan bukannya oleh mesin jahit. Gak ada kerah,
potongan bentuk V di bagian dada diikat dengan tali coklat muda. Saat Aku melihat kearah tali yang dipegang oleh
jari-jari ku, Aku dapat melihat kalau itu gak dibuat dengan jalinan serat, tapi sepertinya oleh kulit yang dipotong
dengan rapi.
Celana nya juga dibuat dari bahan yang sama, tapi sepertinya gak diklantangkan dan berwarna krem. Gak ada
kantong, sabuk kulit yang terikat di pinggang ku gak dikencangkan dengan gesper logam, tapi dengan kancing
panjang dan sempit. Sepatu nya juga adalah kulit yang dijahit dengan tangan, beberapa paku payung tertancap di
kulit tebal sol sepatu.
Aku gak pernah melihat baju dan sepatu seperti ini sebelum nya. Di dunia nyata, setidaknya.
"... ...Eh."
Aku merilekskan bahu ku sembari Aku bergumam dengan sedikit helaan nafas.
Meskipun terlihat benar-benar berbeda, pada saat yang sama, adalah pakaian yang kelihatan familiar. Dari Eropa
pada Zaman Pertengahan, atau secara bahasa fantasi nya, adalah apa yang disebut jubah, celana katun, dan sepatu
kulit. Tempat ini bukanlah kenyataan namun adalah dunia fantasi, atau dunia virtual yang familiar.
"Eh... ..."
Aku mengatakan nya lagi selagi memiringkan kepala ku.
Itu berarti Aku tertidur saat sedang melakukan FullDive? Tapi kapan dan game apa yang sedang
kumasuki? Kenapa Aku gak bisa mengingat apapun?
Toh, Aku akan mengetahui nya setelah Aku log-out, memikirkan hal itu, Aku mengayun tangan kanan ku.
Setelah beberapa detik, menu nya gak keluar, jadi sekarang Aku mencoba mengayun tangan kiri ku. Hasilnya sama
saja.
Sembari Aku mendengarkan suara kicauan burung-burung kecil dan dedaunan yang bergesekan, secara
serampangan Aku mencoba untuk menyingkirkan perasaan gelisah yang merambat dari pinggang ku,
Tempat ini adalah dunia virtual. Seharusnya begitu. Tapi setidaknya ini bukan Alfheim. Ini bahkan
bukan dunia VR biasa yang diciptakan dengan The Seed.
Tapi bukannya Aku baru saja memastikan tahi lalat dan bekas luka yang kumiliki di dunia nyata? Dunia VR yang
bisa menciptakan hal itu dengan sangat detail, setau ku, gak ada.
Command. Log out.
Aku mengucapkan nya dengan secercah harapan, tapi hal itu gak juga memberikan respon. Aku duduk bersila, dan
melihat ke tangan ku lagi.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

4/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Ada sidik jari melingkar di ujung jari ku. Ada kerutan di sendi jari. Bulu-bulu halus yang tipis yang tumbuh disitu.
Keringat dingin telah menyucur untuk sementara waktu sekarang.
Aku mengelap nya menggunakan baju ku, dan mengecek detail dari kain itu lagi. Benang yang kasar diikat dengan
baju menggunakan metode lama. Tali yang halus terlihat jelas di permukaan nya.
Kalau ini adalah dunia virtual, mesin yang membuat hal ini pasti sangat luar biasa bagus dayaguna nya. Aku
mengalihkan tatapanku ke semak-semak didepan, dengan cepat Aku merobek sepotong rumput dengan tangan
kanan ku dan menggenggam nya didepan mata ku.
Dunia VR biasa yang dibuat dengan The Seed, yang menggunakan tehnik Detail Focusing, gak akan bisa
mengikuti gerakan mendadak ku, sedikit jeda waktu akan terjadi sebelum Aku sempat melihat tekstur yang detail
dari daun ini. Namun, dari tulang daun yang tipis dan ujung daun yang bergerigi, bahkan sampai tetesan air yang
menetes darinya, semuanya ditampilkan dengan detail yang sangat luar biasa saat Aku menatap nya.
Itu berarti objek yang masuk kedalam pandangan ku diolah secara real-time dengan tingkat ketepatan
milimeter. Kalau begitu kapasitas yang diperlukan untuk menyimpan data dari satu daun ini akan
berpuluh-puluh megabytes. Apakah hal seperti itu benar-benar mungkin?
Aku tak ingin meneruskan hal ini lagi, Aku menahan fikiran seperti itu kedalam benak ku sambil mendorong
rumput diantara kaki ku dan mulai menggali tanah mengunakan tangan kanan ku sebagai pengganti
sekop.
Tanah lembab ini aneh nya lembut, akar kecil dari rumput dengan cepat memasuki pandangan ku. Aku melihat
gerakan menggeliat diantara akar-akar yang kusut dan dengan lembut mengambil nya dengan jari-jari ku.
Itu adalah cacing tanah yang kecil, sekitar 3 centimeter panjang nya. Makhluk hijau berkilau, yang diambil keluar
dari tempat tinggal nya, bergerak-gerak dengan sembrono. Apakah ini spesies baru? Tepat setelah Aku
memikirkan nya, cacing itu mengangkat salah satu ujung dari tubuh nya, yang adalah kepala nya, dan mengeluarkan
suara kecil Kyu Kyu. Sementara Aku merasa sedikit pusing, Aku menaruh nya kembali ke tanah yang kugali.
Aku kemudian melihat tangan kanan ku, ada banyak kotoran hitam di telapak tangan ku, sela-sela jari tangan ku
penuh dengan tanah.
Aku terdiam selama beberapa puluh detik, kemudian, sementara masih enggan, Aku memikirkan tiga hipotesis yang
bisa menjelaskan situasi saat ini.
Pertama, mungkin disini adalah dunia virtual yang dibuat oleh teknologi FullDive yang telah
dikembangkan. Situasi dimana Aku bangun di tengah hutan, adalah adegan pertama dalam dunia fantasyRPG yang biasanya.
Namun, kalau begitu, gak peduli seberapa banyak jenis supercomputer yang kuketahui, gak ada satupun dari nya
mempunyai kemampuan untuk menciptakan objek 3D super-detail seperti ini. Mungkin saja kalau Aku kehilangan
sebagian ingatan ku dan waktu di dunia nyata telah berjalan selama beberapa tahun, atau selama belasan tahun.
Kemudian, kemungkinan kalau tempat ini bisa jadi adalah suatu tempat di dunia nyata. Itu berarti Aku adalah
sebuah subjek dari tindak kejahatan, eksperimen ilegal, atau perbuatan iseng yang keterlaluan, seseorang
memakaikan ku baju ini dan menempatkan ku di hutan ini dari udara nya bisa jadi ini adalah Hokkaido, atau
mungkin disuatu tempat di belahan bumi bagian selatan. Namun, kupikir di Jepang gak ada spesies cacing tanah
hijau berkilau yang bisa membuat suara 'kyu kyu', atau bahkan mungkin gak ada di seluruh dunia.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

5/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Hipotesis terakhir, tempat ini mungkin terdapat di dimensi lain, dunia yang berbeda, atau mungkin dunia setelah
mati. Hal ini biasa terjadi di manga,novel, dan anime. Menurut skenario dari hal tersebut, setelah ini Aku akan
menolong seorang gadis dari serangan monster, mendengarkan permohonan kepala desa dan menjadi sang
pahlawan, dan bertarung melawan raja iblis. Tapi gak ada Steel sword[1] di pinggang ku.
Aku menahan perut ku selagi tiba-tiba ingin tertawa terbahak-bahak karena pemikiran itu, setelah entah bagaimana
Aku berhasil menahan nya, Aku memutuskan untuk menghilangkan kemungkinan ketiga karena sangat mustahil.
Saat Aku kehilangan arah akan kenyataan dan yang bukan, Aku merasa kalau Aku juga mulai kehilangan
kewarasan ku.
Bagaimanapun juga apakah ini dunia virtual? Ataukah dunia nyata?
Kalau yang pertama, gak peduli senyata apa dunia ini, gak sulit untuk memastikan nya. Aku hanya perlu memanjat
ke puncak pohon terdekat, melompat, dan mendarat dengan kepala duluan. Kalau Aku ter log-out atau
dibangkitkan di save-point di sebuah kuil di suatu tempat, kalau begitu tempat ini adalah dunia virtual.
Tapi kalau ini adalah dunia nyata, hal yang terburuk akan menjadi hasil dari eksperimen itu. Di sebuah novel yang
dulu pernah kubaca, sebuah organisasi kriminal, agar dapat memfilmkan game kematian asli, menculik sekitar 10
orang dan meninggalkan mereka di alam liar tak berpenghuni untuk saling membunuh satu sama lain. Meskipun hal
seperti itu terlihat mustahil untuk terjadi di dunia nyata, kejadian yang sama seperti itu terjadi saat insiden SAO
terjadi. Kalau ini benar-benar game yang ditempatkan di dunia nyata, kupikir melakukan bunuh diri tepat di awal
bukanlah pilihan yang bagus.
"... ...Kalau benar seperti itu, mereka belum memulai permainan nya... ..."
Tanpa sadar Aku mengatakan hal itu. Setidaknya Kayaba Akihiko masih menjalankan tugas nya, menjelaskan
situasi detail tepat pada awal permainan.
Aku melihat keatas langit sebelum berbicara lagi,
"Oi, GM-san! Kalau kau mendengarkan tolong jawab Aku!!"
Namun, gak peduli seberapa lama Aku menunggu, wajah besar ataupun sosok manusia berjubah gak muncul. Pada
saat itu, Aku mulai mengecek semak-semak di sekeliling lagi sebelum mencari sesuatu di baju ku yang mungkin saja
adalah buku peraturan, tapi Aku gak bisa menemukan apapun.
Tampaknya, siapapun yang melemparku ke tempat ini gak berniat untuk merespon panggilan ku. Situasi
ini, kalau bukan kecelakaan kalau begitu... tapi...
Sembari mendengarkan kicauan burung-burung, Aku dengan sembrono memikirkan tentang apa yang harus
kulakukan setelah ini.
Kalau ini adalah kecelakaan di dunia nyata, Aku harus menganggap kalau bergerak kesana-kesini dengan
ceroboh bukanlah pilihan yang bagus. Mungkin saja saat ini, tim penyelamat sedang dalam perjalanan
kesini.
Tapi, apa alasan nya kecelakaan seperti ini bisa terjadi?

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

6/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Kalau berusaha mendapatkan satu alasan dengan paksa, sebuah masalah terjadi pada kendaraan yang kunaiki saat
dalam perjalanan mau itu pesawat ataupun mobil, dan Aku jatuh pingsan di hutan ini, dampak nya membuat ku
kehilangan ingatan akan kejadian yang terjadi sebelum dan setelah hal itu. Tapi hal itu gak bisa menjelaskan tentang
pakaian aneh ini, dan juga gak ada luka di tubuh ku.
Atau, suatu kecelakaan terjadi saat Aku berada di dunia virtual, hal seperti itu juga mungkin. Ada kendala yang
berlangsung di rute komunikasi dan membuat ku masuk ke dunia yang bukan seharusnya kumasuki. Tapi dalam hal
ini, objek 3D yang super-detail ini gak bisa dijelaskan.
Dan juga, kalau menganggap kalau situasi ini diatur oleh niat seseorang. Kalau begitu akan lebih baik untuk berfikir
kalau 'selama Aku gak berbuat apa-apa, situasi nya gak akan berubah'.
"Yang mana... ..."
Apakah ini kenyataan? Ataukah dunia VR? Pasti ada cara untuk mengetahui nya, Aku berfikir seperti itu
selagi bergumam.
Pasti ada jalan. Dunia virtual yang mendekati sempurna sampai-sampai orang gak bisa membedakan nya
dengan kenyataan, meskipun kata-kata itu sering digunakan, Aku gak yakin kalau menciptakan seluruhnya
dengan tingkat ketepatan 100% itu mungkin.
Sudah hampir 5 menit Aku duduk di rumput ini sambil berfikir tentang berbagai macam hal. Namun, Aku gak bisa
menemukan ide yang masuk akal untuk situasi seperti ini. Kalau Aku punya mikroskop, Aku bisa mencari eksistensi
dari mikro-organisme di tanah, atau kalau Aku punya pesawat, Aku bisa terbang sampai ke ujung permukaan.
Namun, sayang nya, hanya dengan tangan dan kaki yang kupunya, menggali tanah adalah hal terbaik yang bisa
kulakukan.
Pada saat seperti ini, kalau Asuna, dia pasti punya cara untuk mengidentifikasi dunia ini yang tak bisa
kupikirkan, Aku mengeluarkan helaan nafas pendek selagi memikirkan hal itu. Atau kalau Asuna, dia gak akan
duduk sambil khawatir seperti ini, tapi dengan cepat melakukan suatu tindakan.
Aku mengigit bibirku saat rasa putus asa menyerang ku lagi.
Aku terkejut kalau Aku sampai begini hanya karena gak mungkin untuk mengontak Asuna, tapi Aku juga menerima
hal ini. Selama dua tahun terakhir ini, Aku mendiskusikan hampir semua keputusan ku dengan nya. Sekarang, tanpa
sirkuit berfikir Asuna, otakku seperti CPU yang setengah dari inti nya mati.
Rasanya baru kemarin Aku mengobrol dengan asyik dengan nya selama beberapa jam di toko milik Agil.
Kalau Aku tau ini bakal terjadi, Aku gak akan ngobrol tentang RATH ataupun STL, tapi tentang
bagaimana cara membedakan kenyataan dengan dunia virtual super-deta
Ah
Tanpa sengaja Aku menaikkan tubuh ku. Suara disekitar dengan cepat mereda.
Jadi begitu, dan Aku gak menyadarinya sampai sekarang.
Bukannya Aku udah tau tentang hal itu? Eksistensi dari sesuatu yang jauh melebihi mesin FullDive, teknologi yang
bisa dibilang dapat membuat dunia VR dengan kualitas super-nyata. Kalau begitu dunia ini adalah... ...
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

7/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Didalam Soul Translator... ...? Apakah tempat ini... Underworld?"


Gak ada respon akan gumaman ku selagi Aku tanpa sadar melihat kesekeliling ku dengan penuh kebingungan.
Hutan yang dipenuhi pohon-pohon tua yang hanya bisa kupikirkan sebagai benda nyata. Rerumputan yang
bergoyang. Kupu-kupu yang beterbangan.
"Semua itu... ... sebuah mimpi buatan yang ditulis langsung kedalam Fluctlight milik-ku... ...?"
Pada hari pertama Aku memulai kerja paruh waktu di sebuah perusahaan, RATH; si peneliti dan operator, Higa
Takeru, dengan bangga menjelaskan struktur dari STL dan sebagaimana nyata nya dunia yang bisa dibuat kepada
ku.
Dan Aku menyadarinya setelah Test Dive setelah nya, kalau kata-kata nya sama sekali gak dilebih-lebih kan
namun, yang kulihat pada saat itu hanya satu ruangan. Meskipun meja, kursi dan berbagai benda kecil yang ada
disana benar-benar sulit untuk dibedakan dengan yang sebenarnya, ruangan itu sendiri gak bisa disebut sebagai
Dunia.
Namun, ukuran dari hutan yang mengitari ku sekarang, mungkin beberapa kilometer di kenyataan. Enggak, kalau
pegunungan yang samar-samar terlihat dibalik pepohonan itu benar-benar ada, kalau begitu ukuran dari tempat ini
bakal ada di level puluhan atau bahkan ratusan kilometer.
Mencoba untuk membuat hal ini menggunakan teknologi yang ada, meskipun menggunakan tempat penyimpanan
yang tersedia di internet gak akan bisa muat untuk mencangkup seluruh data yang dibutuhkan. Hanya teknologi
terbaru... ... seperti Visual Mnemonic dari STL, yang bukan hanya bisa membuat pemandangan yang mustahil di
kenyataan, tapi dapat membuat objek berukuran besar seperti ini, Aku benar-benar gak membayangkan nya.
Kalau begitu, kalau tebakanku kalau tempat ini adalah Underworld, dunia virtual yang diciptakan dengan STL, itu
benar, mustahil untuk memastikan nya gak peduli tindakan apa yang kulakukan didalam nya.
Itu karena semua objek yang ada disini, bukan, semua 'hal' disini ada pada level yang sama dengan kenyataan
dalam kesadaran ku. Gak peduli seberapa banyak rumput yang kurobek, informasi yang sama seolah-olah Aku
melakukan nya didunia nyata akan terkirim kedalam kesadaran ku Fluctlight ku, jadi memang mustahil secara
teori untuk memastikan kalau dunia ini adalah eksistensi virtual.
Jadi, kalau STL akan digunakan dalam komersial, sebuah tanda untuk mengidentifikasi kalau ini adalah
dunia virtual seharusnya sangat dibutuhkan... ... Aku berdiri selagi memikirkan hal itu.
Meskipun Aku masih belum mendapatkan bukti konkrit, lebih baik befikir kalau tempat ini adalah
Underworld. Itu berarti sekarang di dunia nyata, Aku sedang berbaring didalam mesin eksperimen STL di
kantor pengembangan Roppongi milik RATH, melakukan kerja paruh waktu bergaji 2000 yen per jam.
"Tapi... ... bukan nya ini aneh... ...?"
Setelah beberapa momen lega, Aku memiringkan kepala ku lagi.
Sang operator, Higa dengan jelas mengatakan kalau untuk mencegah kontaminasi dari test data, memori
dunia nyata dari Kirigaya Kazuto seluruhnya akan diblokir. Tapi saat ini, yang gak bisa kuingat hanya satu
hari, dari mengantar Asuna pulang sampai Aku pergi kedalam STL di RATH besok nya, hal itu jauh dari
kata diblokir.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

8/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Dan juga berhubung ujian akhir sudah dekat, bukan nya Aku memutuskan untuk keluar dari kerja paruh
waktu ini untuk belajar? Kupikir Aku bukanlah orang yang dengan mudah nya melanggar janji ku dengan Asuna
setelah sehari hanya karena gaji perjam yang besar.
Selain itu, dari situasi ini, meskipun ini adalah test Dive STL, gak diragukan lagi kalau terjadi suatu masalah. Aku
melihat kearah langit biru diantara cela-celah dari puncak pohon dan berteriak dengan suara yang lantang,
"Higa-san, kalau kau sedang mengamati, hentikan proses Dive untuk sementara! Sepertinya sedang terjadi suatu
masalah!"
Aku berteriak seperti itu, menunggu jawaban selama lebih dari 10 detik.
Namun, dedaunan terus melambai dibawah cahaya matahari, kupu-kupu terus mengepakkan sayap nya dengan
lemah, gak ada perubahan dari pemandangan sekitar.
"... ...Uu... ...mungkin, ini... ..."
Aku mengerang dengan suara yang pelan menuju suatu kemungkinan yang tiba-tiba kusadari.
Mungkin Aku telah menyetujui eksperimen ini apakah seperti itu?
Dengan kata lain, agar mereka dapat memperoleh data tentang tindakan yang akan kulakukan kalau Aku berada
ditempat yang Aku gak bisa yakin apakah tempat itu adalah dunia virtual atau kenyataan, mereka memblokir
memori ku tepat sebelum melakukan Dive dan melemparku ke dunia super nyata yang berbeda yang diciptakan
dengan STL.
Kalau seperti itu, Aku merasa ingin menampar wajah ku yang dengan mudah nya setuju terhadap eksperimen
kejam tersebut. gak salah untuk mengatakan kalau sangat dangkal kalau berfikir kalau Aku dengan mudah nya
menemukan cara yang akurat dan cepat untuk lari dari situasi ini.
Aku menghitung persentase dari kemungkinan yang dengan cukup dapat menjelaskan situasi sekarang sambil
melipat jari-jari tangan kanan ku.
"Hmm... ... kemungkinan kalau ini adalah kenyataan adalah... 3 persen. Dunia VR saat ini... 7 persen. Kesetujuan
ku dalam melakukan test Dive kedalam STL... 20 persen. Kecelakaan mendadak saat melakukan Dive... 69.0000
persen... ..."
Difikiran ku, Aku menambah kemungkinan 0.0001 persen terakhir kalau Aku hilang kedalam dunia yang benarbenar berbeda. Dan itu adalah batas dari hal yang bisa kupikirkan. Untuk mendapatkan informasi lebih, Aku harus
dengan berani menantang bahaya dan mencoba untuk mengontak manusia lain atau pemain atau test Diver.
Jadi sekarang waktu nya untuk bertindak.
Pertama-tama, Aku ingin melegakan tenggorokan ku yang kering sampai sekarang. Aku membalikkan tubuh
ku di tengah-tengah rumput yang menyelimuti tanah dimana Aku berdiri. Menuju kearah dimana samar-samar suara
arus datang, dilihat dari lokasi matahari, mungkin kearah timur.
Sebelum Aku mulai bergerak, tangan kanan ku meraba-raba punggung ku lagi, tentu saja gak ada sebuah stik
disana, apalagi pedang. Aku menendang perasaan putus asa jauh-jauh saat Aku melangkahkan kaki kanan ku,
hanya 10 langkah yang dibutuhkan untuk mencapai ujung tanah yang dilapisi rumput. Aku melewati dua pohon tua
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

9/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

yang tumbuh seolah-olah adalah gerbang alami, dan melangkah kedalam hutan yang dalam.
Lantai hutan ini ditutupi dengan lumut tebal yang seperti beludru, ruang nya terasa asing dan mencurigakan. Daundaun dari pepohonan yang tumbuh tinggi hampir seluruhnya menghalangi cahaya matahari, hanya lintasan cahaya
emas yang sempit yang dapat sampai ke tanah. Kupu-kupu yang menari-nari di sekitar rumput tergantikan oleh
kumbang aneh yang terlihat seperti capung atau ngengat, mereka meluncur tanpa suara di udara. Kadang-kadang,
suara dari sesuatu datang dari suatu tempat masuk ketelinga ku. Itu adalah hal yang kupikir gak ada di bumi di
dunia nyata.
Aku berjalan selama sekitar 15 menit sambil berdoa agar binatang ganas yang besar atau monster gak akan muncul.
Aku merasa sangat lega saat jalan yang dibanjiri oleh cahaya matahari dapat terlihat oleh ku. Suara dari air menjadi
jelas, Aku yakin kalau didepan sana adalah sungai. Aku secara alami mempercepat langkah ku sambil menahan
rasa haus di tenggorokan ku.
Saat Aku buru-buru pergi keluar hutan, dipisahkan oleh area tiga meter yang dipenuhi rumput, adalah permukaan
air, yang dimana cahaya silver dari matahari memantul dan memasuki mata ku.
"A-Air
Dengan gerangan sedih, Aku berjalan terhuyung-huyung pada jarak terakhir, sebelum menjatuhkan tubuh ku ke
semak halus di sisi sungai.
Uo
Aku tanpa sengaja mengangkat suara ku saat Aku meletakkan nya di perut ku.
Benar-benar arus yang indah. Sungai ini gak lebar, selagi Aku merayap, Aku dapat melihat aliran air yang
transparan. Seperti tetesan cat biru yang ada di warna yang kurang, Aku dapat dengan jelas melihat pasir di
permukaan sungai melalui arus yang benar-benar jernih.
Sampai beberapa detik yang lalu, dengan sedikit kemungkinan yang tersisa kalau tempat ini adalah dunia nyata,
Aku masih memikirkan bahaya akan meminum air mentah. Namun, melihat arus yang terlihat seolah-olah seperti
kristal yang cair, tak bisa menahan godaan, tangan kanan ku terjun kedalam permukaan sungai. Dengan suara yang
tinggi seolah-olah memotong air yang dingin, tangan kanan ku menuang air itu kedalam mulut ku.
Apakah ini bisa dibilang manis? Aku gak bisa merasakan sedikitpun kotoran, rasa air yang manis dan melegakan
membuat ku gak ingin lagi membeli air mineral di toko lagi. Setelah menggunakan kedua tangan untuk mengambil air
dengan cepat, Aku akhirnya memasukkan mulut ku ke permukaan air.
Selagi befikir kalau ini benar-benar rasa dari air kehidupan, di sudut fikiran ku, kemungkinan kalau tempat ini adalah
dunia virtual yang diciptakan dengan mesin FullDive sekarang telah sepenuh nya tereliminasi.
Itu karena, untuk mesin yang paling umum sekarang yang bernama AmuSphere, mustahil untuk menciptakan
ulang cairan sesempurna ini. Polygon adalah angka koordinat tak terhingga yang membentuk permukaan berlevel
sebelum terhubung satu sama lain untuk membuat sebuah objek, dan gak cocok untuk menciptakan bentuk
keserampangan dan rumit dari air. Namun, keadaan air yang bergoyang di tangan ku, tumpah, dan mengalir
kebawah sama sekali gak memiliki tanda-tanda kalau itu adalah buatan.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

10/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku juga ingin menghilangkan kemungkinan kalau tempat ini adalah dunia nyata selagi berfikir seperti
itu, Aku mengangkat tubuh ku dan melihat kesekitar lagi. Sungai yang amat jernih, hutan luar biasa yang terus
membentang sepanjang pinggir sungai, dan warna binatang kecil yang sangat jelas, Aku gak yakin hal itu
ada dimanapun di bumi. Umumnya, bukan nya yang namanya alam kalau disentuh oleh tangan manusia
akan menjadi lingkungan yang buruk? Dan juga, apakah ada suatu alasan Aku gak digigit serangga
sampai sekarang, meskipun Aku mondar-mandir sementara dengan pakaian yang enteng seperti ini?
Memikikan hal ini, Aku punya perasaan kalau STL dapat memanggil gerombolan besar serangga beracun,
Aku berdiri sambil menyingkirkan pemikiran itu. Setelah Aku mengatur ulang kemungkinan kalau tempat ini adalah
dunia nyata menjadi satu persen, sekarang, Aku melihat ke arah kanan dan kiri.
Aliran sungai membentuk kurva secara bertahap dari utara ke selatan. Ujung dari kedua arah tertutupi oleh
kumpulan pohon besar. Namun, dari kebersihan nya, kedinginan nya, dan lebarnya, kupikir sumber dari sungai ini
seharusnya agak dekat. Kalau begitu, akan tinggi kemungkinannya ada rumah atau kota di hilir sungai ini.
Akan mudah kalau Aku punya perahu... Fikir ku sembari mulai berjalan menuju hilir pada saat itu,
Angin sepoi-sepoi yang sedikit berubah arah sedikit mengeluarkan suara yang ganjil memasuki telinga ku.
Sesuatu yang keras, entah itu pohon yang besar atau sesuatu yang mirip tertancap sesuatu, suara seperti itu. Bukan
hanya sekali. Aku mendengarkan suara dengan laju yang tetap dengan interval sekitar 4 detik.
Suara itu bukan beasal dari binatang atau sumber alam. Suara itu jelas adalah suara yang dibuat orang.
Suara itu jelas adalah suara seseorang yang sedang memotong pohon di hutan ini. Tapi mencoba untuk
mendekatinya mungkin akan berbaaya, Aku membuat senyum pahit setelah berfikir sementara waktu. Toh ini
bukanlah dunia MMORPG dimana bertarung dan membunuh dianjurkan. Membuat kontak dengan orang
lain dan mendapatkan informasi adalah pilihan berprioritas utama saat ini.
Aku berbalik setengah putaran menuju hulu sungai, dimana suara gema itu berasal.
Tiba-tiba, Aku mempunyai perasaan kalau Aku melihat pemandangan yang aneh.
Di sisi kanan adalah permukaan sungai yang beriak. Hutan yang lebat dan dalam di sisi kiri. Di depan adalah jalan
hijau yang membentang menuju suatu tempat.
Disana, tiga anak berjalan saling berdampingan. Diantara anak laki-laki berambut hitam dan anak laki-laki
berambut coklat muda, adalah anak perempuan yang memakai topi jerami yang rambut panjang emas nya berayun
dan berkilau. Dibawah sinar matahari musim panas, cahaya emas tersebar dengan bebas.
Ini memori... ...?
Jauh, hari-hari yang tak bisa kembali. Kepercayaan abadi yang mereka bersumpah untuk melakukan segala nya
untuk melindungi, tapi seperti bongkahan es dibawah cahaya matahari, perlahan menghilang
Hari-hari nostalgia itu...

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

11/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Bagian 2
Hanya setelah Aku mengedip sekali, pemandangan ilusi itu tiba-tiba hilang, seperti saat pemandangan itu muncul.
Apa itu tadi? Meskipun ilusi itu sudah hilang, perasaan nostalgia yang muncul tak kunjung pergi, bagian tengah
dada ku terasa kencang dan sakit.
Ingaan masa kanak-kanak Aku punya prasangka kuat saat Aku melihat tiga anak yang sedang
berjalan di tepi sungai. Anak laki-laki berambut hiam yang berjalan dikanan, itu Aku kan?
Tapi hal seperti itu mustahil. Berhubung di Kawagoe, tempat Aku tinggal tidak ada hutan ataupun sungai
yang jernih seperti itu, dan Aku tidak pernah punya teman dengan warna rambut seperti itu juga. Dan
juga, ketiga anak tersebut memakai pakaian fantasi yang sama seperti yang kupakai sekarang.
Kalau ini didalam STL, ilusi barusan adalah ingatan dari Diving yang kulakukan terus menerus pada
minggu pertama? Tapi meskipun berfikir seperti itu, karena fitur Akselerasi Fluctlight, Aku seharusnya
hanya berada di dalam STL selama paling banyak 10 hari. Waktu sesedikit itu tidak mungkin bisa membuat
ku merasakan sakit di dada karena nostalgia seperti barusan.
Situasi ini sepertinya mulai menjauh dan menjauh menuju arah yang tidak bisa dijelaskan. Apakah Aku benarbenar siapa yang kupikirkan? selagi keraguan itu kembali padaku, Aku dengan takut melihat ke permukaan
sungai disamping ku, namun, Aku tidak bisa melihat perbedaan nya berhubung wajah ku terdistorsi karena
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

12/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

dipantulkan oleh arus yang bergelombang.


Selagi Aku mencoba untuk melupakan rasa sakit dari sisa ingatan ku untuk sekarang, suara yang terus menerus
berbunyi yang memasuki telinga ku menjadi jelas. Saat Aku mencoba mendengarkan nya lagi, suara ini juga
membuatku merasa nostalgia, tapi Aku tidak tau kalau Aku pernah mendengar suara dari pohon yang ditebang
sebelum nya. Aku menggelengkan kepala ku sebelum mulai berjalan melawan arus lagi.
Sementara Aku menggerakkan kedua kaki ku, Aku mendapat kesempatan untuk sekali lagi menikmati
pemandangan yang indah ini, kemudian Aku menyadari kalau arah ku berjalan telah menyimpang kearah kiri.
Sepertinya, sumber dari suara itu bukan berasal dari tepi sungai, tapi dari tempat yang lebih dalam didalam hutan
disebelah kiri ku.
Suara aneh yang kucoba untuk kuhitung dengan jari ku tidak terus bergema secara konstan. Suara itu terulang tepat
sebanyak 50 kali, kemudian diselingi oleh jeda sekitar 3 menit, sebelum melanjutkan 50 kali lagi. Akhirnya Aku
yakin kalau suara itu pasti suara yang dibuat manusia.
Selama 3 menit tanpa suara, Aku berjalan dengan mengira-ngira ke arah sumber dari suara itu, kemudian mengatur
arah sedikit saat mendengar suara itu berlanjut. Aku telah berpisah dengan tepi sungai dan kembali ke dalam hutan.
Aku melanjutkan tanpa suara sembari bertemu kembali dengan capung yang aneh, kadal biru dan jamur raksasa.
"......Empat puluh sembilan, ......lima puluh..."
Terdengar suara kecil yang menghitung pada jumlah yang sama saat tebasan ke 50 berakhir, itulah saat kemudian
Aku menyadari kalau celah dari pohon-pohon didepan menjadi lebih terang. Jadi itu pintu keluar hutan? Atau
mungkin disana ada desa. Aku mempercepat langkah ku menuju cahaya.
Aku memanjat akar pohon yang tumbuh keatas seperti tangga dan saat wajah ku keluar dari bayangan batang
pohon tua, di depan mata ku muncul pemandangan yang bisa dibilang tak bisa dipercaya.
Meskipun hutan ini berakhir sampai disini, tidak ada desa. Namun Aku tidak punya waktu untuk merasa kecewa,
Aku melamun sambil menatap dengan mulut terbuka.
Tempat ini adalah tempat terbuka dihutan yang melingkar. Tempat ini pastinya lebih lebar dibanding tempat dimana
Aku bangun. Diameter nya sekitar 30 meter. Dan juga, tanah yang ditutupi oleh lumut hijau dan emas berbeda
dengan yang ada di hutan yang telah kulewati, tidak ada tanaman paku, tanaman merambat, ataupun semak pendek
sama sekali.
Kemudian, ditengah-tengah tempat terbuka ini, pandangan ku terfokus kearah sesuatu yang menjulang sangat tinggi.
Besar sekali pohon ini!
Mengira-ngira dengan mata ku, diameter nya seharusnya tidak kurang dari 4 meter. Pohon-pohon yang kulihat
sampai sekarang di hutan ini semuanya adalah pohon berdaun lebar dengan batang yang keras dan kasar, tapi
pohon raksasa yang menjulang tinggi didepan mata ku ini adalah pohon berdaun tajam. Kulit nya berwarna gelap
mendekati hitam, dan melihat keatas, Aku dapat meliha cabang nya tersebar tinggi keangkasa. Sementara Aku
memikirkan seberapa besarnya pohon cedar Jomon di Yakushima dan pohon cedar Sequoia di Amerika yang
kulihat dari foto dan video, Aku tidak habis fikir kalau kebearadaan luar biasa dari pohon ini bisa ada di dunia alam,
dan Aku merasakan pohon itu memancarkan aura dari seorang kaisar.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

13/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Pandangan ku pergi ke puncak nya, yang sepenuhnya menghalangi pemandangan diatas nya, kembali pada bagian
dasar nya. Aku melihat akar yang seperti ular besar yang bergerak akan menyebar seperti jala di seluruh arah,
hampir mencapai batas hutan dimana Aku berdiri. Atau tepat nya, pohon ini menyerap seluruh kesuburan tanah,
dan tidak ada tanaman lain selain lumut yang dapat tumbuh, menghasilkan tempat terbuka yang luas ini ditengah
hutan.
Berfikir akan mengganggu taman milik kaisar membuatku sedikit ragu, tapi godaan untuk menyentuh batang dari
pohon besar ini membuat kaki ku bergerak kedepan. Meskipun Aku beberapa kali tersandung karena liat-liut akar
dibawah lumut, hal itu tidak menghentikan ku dari melihat keatas melebihi kepala ku, Aku pelan-pelan melanjutkan.
Aku, yang mendekati batang pohon besar itu sambil menghela nafas berkali-kali karena kagum, benar-benar telah
lupa akan waspada terhadap sekitar. Sebagai hasil nya, sudah terlalu terlambat bagiku untuk menyadari nya.
!?
Pandangan ku, yang tiba-tiba kembali melihat lurus kedepan, bertemu dengan wajah seseorang yang mata nya
menatap ku dari balik batang pohon. Aku menahan nafas ku. Karena terkejut, Aku mundur setengah langkah
sebelum kemudian terjatuh ke tanah. Tangan kanan ku hendak mengambil sesuatu dari punggung ku, tapi tentu saja,
tidak ada pedang disitu.
Untung saja, sepertinya orang peratma yang kutemui didunia ini tidak menunjukkan sikap permusuhan ataupun
waspada, hanya memiringkan kepalanya dengan bingung.
Umurnya seharusnya sama dengan ku Aku melihat kearah anak itu, umurnya sekitar tujuhbelas, atau
delapanbelas. Rambut coklat nya yang kelihatan halus sedikit bergelombang. Ia memakai pakaian dan celana yang
sama dengan yang kupakai. Ia menggunakan akar dari pohon besar itu sebagai kursi untuk diduduki, dan ditangan
kanan nya terdapat sesuatu yang bundar.
Ada yang aneh dari penampilan nya. Meskipun kulitnya berwarna krim, ia tidak bisa dibilang orang barat dan pada
saat yang sama, ia tidak bisa dibilang orang timur juga. Aku melihat kearah mata hijau tua pada wajahnya yang
kurus dan halus itu.
Pada saat Aku melihat wajah nya, kepalaku...... didalam jiwaku merasakan denyutan yang sakit. Namun, perasaan
itu tiba-tiba hilang pada saat Aku mencoba untuk memahami nya. Aku dengan sabar mencoba untuk melupakan
nya, untuk sekarang, Aku membuka mulut ku untuk menyatakan kalau Aku tidak punya rasa permusuhan terhadap
nya. Tapi, apa yang harus kukatakan? Dan sebelum itu, bahasa apa yang harus kugunakan? Aku sama
sekali tidak tau. Selagi Aku membuka dan menutup mulutku berulang-ulang seperti seorang idiot, anak itu
berbicara duluan.
"Siapa kamu? Darimana asal mu?"
Intonasi yang sedikit asing itu diucapkan dengan bahasa Jepang yang sempurna.
Aku terkaget seperti saat Aku pertama kali melihat pohon hitam raksasa itu, dan terdiam untuk sementara. Di
tempat ini, yang tidak peduli bagaimanapun kulihat, bukanlah Jepang, mendengar bahasa asli ku di dunia yang
berbeda ini sama sekali tidak kuperkirakan. Setelah Aku terbiasa mendengarkan kata-kata yang mengalir keluar
dari mulut anak itu, yang memakai baju eksotis Eropa barat pada Zaman Pertengahan, hal ini terasa seperti bukan
kenyataan, seolah-olah Aku melompat kedalam film barat yang di dubbing.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

14/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Namun, ini bukan situasi yang bisa membuat ku asyik. Ini adalah situasi dimana Aku melatih pikiran ku. Aku mulai
untuk mati-matian memutar otak ku, yang rasanya udah karatan akhir-akhir ini.
Anggaplah kalau dunia ini adalah dunia virtual yang dibuat dengan STL, dengan kata lain, Underworld.
Anak didepan ku adalah, seorang test-player pada saat Dive, dan mempunyai ingatan dunia nyata
seperti diriku ini, seorang test-player tapi ingatan nya diblokir, menjadi penduduk di dunia ini, atau
sebuah NPC yang dioperasikan oleh program.
Kalau yang pertama akan cepat ceritanya. Aku tinggal menjelaskan situasi aneh ku kepadanya dan
menanyakan cara log out dari dunia ini.
Tapi kalau yang kedua atau ketiga, situasinya tidak akan mudah. Bagi manusia yang berperan sebagai
penduduk Underworld atau sebuah NPC, kalau Aku tiba-tiba mengatakan sesuatu yang mereka tak bisa
mengerti seperti hal aneh pada Soul Translator atau cara untuk log out, hal itu bisa menyebabkan tingkat
waspada yang tinggi yang akan membuatku lebih sulit untuk mendapatkan informasi.
Jadi, Aku perlu memilih kata-kata yang aman untuk berbicara pada anak ini dan mengetahui posisi nya.
Sembari diam-diam mengelap keringat dingin di tangan ku dengan celana, Aku membuat wajah senyum dan
membuka mulut ku,
"Umm...... nama ku......"
Aku merasa ragu untuk beberapa saat. Gaya Jepang atau gaya Barat, yang mana yang umum digunakan di
dunia ini? Aku kemudian memberikan nama ku sambil berdoa kalau gaya bahasa ku akan cocok.
"Kirito. Aku datang dari arah sana, tapi pada saat itu Aku nyasar sedikit......"
Sembari berbicara, Aku menunjuk kearah dibelakang ku, mungkin ke arah selatan, dan anak itu melihat ku dengan
terkejut. Setelah menaruh benda bundar di tangan kanan nya, ia berdiri dengan cepat, kemudian menunjuk kearah
yang sama dengan yang kutunjuk.
"Dari situ...... hutan bagian selatan? Kamu dari Zakkaria?"
"Bu-Bukan... bukan seperti itu."
Wajah ku menjadi kaku pada dilema yang tiba-tiba, tapi Aku bisa menjawab nya,
"Itu, erm...... Aku juga tidak tau dari mana Aku berasal...... Aku mendapati diriku sedang tertidur di tengah hutan
saat Aku bangun......"
'Oh, apakah ada yang salah dengan STL? Tunggu sebentar, Aku akan mengontak operator.' adalah jawaban
yang kuinginkan dari lubuk hati ku, namun, anak itu masih terlihat terkejut, dan bertanya padaku sementara masih
menatap wajah ku,
"Hmm...... tidak tau dari mana kamu berasal...... bagimana dengan kota tempat kamu tinggal sampai sekarang......?"
"A-Ah...... Aku tidak ingat. Satu-satu nya hal yang kuingat hanyalah nama ku......"
"......Benar benar mengejutkan ......Perbuatan Iseng Vector, huh. Meskipun sebelum nya Aku pernah dengar......
tapi ini pertama kali nya Aku benar-benar melihatnya."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

15/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Perbuatan iseng... Vector......?"


"Eh, kamu tidak pernah mendengar nya dari kampung halaman mu? Itu adalah yang dikatakan penduduk desa ku
sebagai orang yang pada suatu hari tiba-tiba menghilang, dan kemudian, tiba-tiba muncul di hutan atau di lapangan.
Dewa kegelapan Vector senang berbuat iseng pada manusia dengan menculik nya, dan mengambil ingatan nya
sebelum melempar nya ke tanah yang jauh. Dulu sudah lama sekali, wanita tua di desa ku menghilang."
"H-Heh...... Kalau begitu mungkin Aku juga seperti itu......"
Situasi ku menjadi lebih mencurigakan, Aku mengangguk, Anak didepan ku sepertinya bukanlah test-player
yang diberi peran. Sembari emosi ku dipacu sampai dinding, Aku mulai mengatakan sesuatu yang sedikit lebih
berbahaya,
"Dan juga...... ada masalah lain, dan Aku ingin pergi dari sini. Tapi... Aku tidak tau gimana caranya......"
Aku berdoa sepenuh hati agar hal ini akan membuatnya mengerti situasi ku, suatu simpati terlihat di mata hijau anak
itu ketika ia mengangguk dan berkata,
"Ya, kalau tidak tau arah, memang wajar untuk tersesat di hutan yang dalam. Tapi tenang aja, kalau kamu pergi
kearah utara dari sini, kamu akan menemukan jalanan."
"Bu-Bukan... erm......"
Yah, lakukan saja lah, Aku mengatakan sebuah kata kunci utama,
"......Aku ingin log out."
Aku menaruh secercah harapan ku pada kata-kata ini, anak itu memiringkan kepalanya sebelum bertanya,
"Log...... apaan tuh? Apa yang kamu maksud?"
Sepertinya dengan ini sudah terkonfirmasi.
Dia adalah test-player yang menjadi penduduk tanpa tau apapun kalau tempat ini adalah Dunia Virtual,
atau sebuah NPC. Sementara Aku bersikap waspada untuk tidak menunjukkan ekspresi kecewa di wajah ku,
Aku entah bagaimana menambahkan beberapa kata untuk membohongi nya,
"Ma-Maaf, sepertinya Aku menggunakan susunan kata yang salah untuk wilayah ini. Hmm...... Maksudku apakah
ada desa atau kota yang bisa kutinggali."
Menyakitkan bagiku untuk mengatakan hal ini. Anak itu kemudian mengangguk memberi apresiasi.
"Heh..... Ini pertama kalinya Aku mendengar kata-kata seperti itu. Rambut hitam mu juga tidak biasa disini......
mungkin saja kamu lahir di selatan."
"I-Iya, sepertinya."
Aku memberikan senyum kaki selagi melihat kearah anak yang tersenyum tanpa ragu, kemudian, ia mengerutkan
dahi dengan rasa kasihan.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

16/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Hmmm, tempat untuk tinggal. Meskipun desa ku hanya sedikit keutara, karena tidak ada pengembara disekitar
sini, jadi tidak ada penginapan. Tapi...... kalau kamu menjelaskan keadaan mu, mungkin Suster[2] Azariya akan
menolong mu dan membolehkan mu tinggal di gereja."
"Be-Begitukah, bagus kalau begitu."
Itu benar-benar perasaan ku. Kalau ada desa, mungkin juga disana ada seorang petugas dari RATH yang sedang
Diving, atau mereka mungkin mengamati desa itu dari luar.
"Kalau begitu Aku akan pergi ke desa. Apa tinggal keutara dari sini?"
Pandangan ku berpaling hampir kearah sebaliknya dari dimana Aku datang kesini dan disana Aku melihat jalan
sempit yang membentang. Namun, sebelum kaki ku mulai bergerak, anak itu membuat isyarat menggunakan tangan
kiri nya untuk menghentikan ku.
"Ah, tunggu sebentar. Di desa itu ada penjaga, mungkin akan sulit untuk menjelaskan situasi mu kalau kamu tibatiba datang kesana sendirian. Aku akan menemanimu dan membantu menjelaskan keadaan."
"Wah itu akan banyak membantu, terima kasih."
Aku tersenyum dan berterima kasih, pada saat yang sama, Aku menggumam difikiran ku, sepertinya Kamu bukan
NPC. Balasan mu terlalu natural untuk program kepribadian-semu yang hanya bisa bertindak sesuai
respon yang ditentukan, dan tindakan aktif mu barusan juga tidak seperti NPC.
Meskipun Aku tidak tau apakah dia melakukan Dive dari kantor pengembangan di Roppongi, atau dari kantor
utama disuatu tempat di area teluk, pemilik Fluctlight yang menggerakkan anak didepan ku ini benar-benar
mempunyai sifat yang baik. Begitu Aku keluar dengan selamat, Aku ingin berterima kasih pada nya.
Selagi Aku memikirkan hal ini, anak itu menunjukkan wajah muram lagi.
"Ah...... tapi, Aku masih belum bisa pergi sekarang...... Aku masih kerja......"
"Kerja?"
"Iya. Aku sedang istirahat sekarang."
Aku memalingkan pandangan ku ke sesuatu yang dibungkus oleh kain disamping kaki anak itu, dua barang yang
salah satu darinya yang dapat terlihat sepertinya adalah roti bundar, Jadi itu yang ia pegang tadi. Sementara objek
lain nya hanyalah botol air yang dibuat dari kulit, benar-benar menu yang simpel untuk makan siang.
"Ah, apakah Aku menganggu waktu istirahat mu?"
Aku menurunkan leher ku, sementara anak itu tersenyum malu-malu.
"Kalau kamu bisa menungguku menyelesaikan pekerjaan ku, Aku akan menemani mu untuk memohon pada Suster
Azariya untuk membolehkan mu tinggal di gereja...... tapi mungkin sekitar empat jam lagi."
Aku sebenarnya ingin pergi ke desa dan mencari seseorang yang bisa menjelaskan situasi ini secepatnya, tapi
perasaan bahwa aku ingin menghindari percakapan lebih lanjut yang seperti menginjak es tipis bahkan lebih besar.
Empat jam bukan waktu yang sebentar tapi saat memikirkan tentang fitur akselerasi dari STL, waktu di dunia nyata
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

17/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

hanya akan berjalan sekitar satu jam dan beberapa menit.


Dan juga, untuk suatu alasan yang tidak kumengerti, Aku juga merasa kalau Aku ingin berbicara dengan anak yang
ramah ini lebih banyak lagi. Aku mengangguk lalu berkata.
"tidak apa-apa, akan kutunggu. Aku mungkin akan merepotkan mu, tapi mohon bimbingan nya."
Kemudian, senyuman yang lebih cerah dari sebelumnya tampak di wajah anak itu dan mengangguk.
"Oke, kalau begitu... duduk saja disitu untuk sementara. Ah...... Aku masih belum memberitahu namaku."
Anak itu menjulurkan tangan kanan nya sambil melanjutkan,
"Namaku Eugeo. Senang bertemu dengan mu, Kirito-kun."
Menjabat tangan nya yang kuat, yang berlawanan dengan tubuhnya yang kurus,
Aku mengulang nama anak itu beberapa kali di mulut ku. Nama itu tidak ada
dalam ingatan ku, Aku tidak tau dari bahasa apa itu, tapi entah kenapa Aku
merasa kalau nama itu familiar dengan mulut ku untuk suatu alasan.
Anak yang menyebut dirinya Eugeo menarik kembali tangan nya dan kembali
duduk di kaki pohon besar, sebelum mengeluarkan rota bundar dari bungkusan
kain dan menawarkan nya padaku.
"Ti-Tidak, Aku tidak bisa..."
Aku buru-buru mengibaskan tangan ku, tapi anak itu tidak menunjukkan tandatanda menyerah.
"Kirito-kun pasti lapar, kan? Kamu belum makan apapun, kan?"
Seperti yang ia katakan, Aku tanpa sadar menaruh tangan ku di perut untuk menahan rasa lapar yang menyerang.
Meskipun air sungai itu terasa enak, Aku tidak bisa bilang kalau hal itu bisa membuatku kenyang.
"Tidak... tapi......"
Aku masih menahan diriku, tapi tangan yang memegang roti itu terus maju, Aku kemudian terpaksa menerima nya.
Anak itu Eugeo nyengir dan mengangkat bahu.
"Tidak apa-apa. Meskipun Aku bilang seperti Aku ingin kamu memakan nya, sebenarnya, Aku tidak suka roti ini."
"......Kalau begitu dengan syukur Aku akan menerimanya, Aku benar-benar lapar sampai ke titik dimana Aku bisa
pingsan kapanpun."
'Itu yang Aku pikirkan,' Selagi Eugeo terawa dan duduk di akar di depan pohon, Aku menambahkan,
"Oiya, panggil Aku Kirito saja."
"Oh? Kalau begitu panggil saja Aku Eugeo juga...... Ah, tunggu sebentar."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

18/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Eugeo mengangkat tangan kiri nya untuk menghentikan ku dari memasukkan roti bundar ini kedalam mulut ku.
?
"Yah, berhubung ini bukan 'Pan' yang bisa tahan lama, sekedar memastikan saja."
Mengatakan hal itu, tangan kiri Eugeo bergerak sementara tangan kanan nya memegang roti. Jari telunjuk dan
tengah nya membentang sejajar dengan rapi dengan jari-jari lain nya yang dilipat. Dengan bentuk tangan nya itu, ia
menggambar jejak yang terlihat seperti huruf alfabet S dan C di udara.
Didepan ku, yang sedang melihat dengan tercengang, kedua jarinya mengetuk pelan roti dan mengeluarkan suara
aneh yang seperti logam yang diketuk dan kemudian muncul persegi panjang ungu pucat transparan. Lebar nya
sekitar 15 centimeter, sementara tinggi nya sekitar 8 centimeter. Menurut pengetahuan ku, persegi panjang yang
tampak familiar itu, bersama dengan alfabet dan huruf arab yang tampil itu menggunakan bentuk yang simpel yang
Aku bisa langsung mengerti. Itu adalah sudah pasti, yang disebut Status Window.
Dengan mulut ku yang terbuka, Aku berbicara pada diriku sendiri.
Kalau begitu sudah pasti. Tempat ini bukanlah dunia nyata atau yang lain nya, tapi adalah dunia
virtual.
the anxiety would eat up my whole body. Tubuhku terasa lebih ringan karena lega saat Aku mengetahui hal itu.
Sekarang Aku 99% yakin. Sungguh, tanpa bukti yang nyata ini, rasa gelisah pasti sudah akan memakan
seluruh tubuh ku.
Sementara permasalahan tentang Dive masih belum diketahui, untuk saat ini, Aku lebih baik membiasakan
diri dengan dunia virtual ini dan menikmati situasi nya. Pertama-tama, Aku harus mencoba membuka
window itu, Aku membentangkan dua jari tangan kiri ku kedepan.
Aku meniru apa yang kulihat dengan membuat jejak berbentuk S dan C, dengan ragu mengetuk roti ku, membuat
suara yang mirip seperti bunyi bel, dan window ungu pun muncul. Aku mendekatkan wajah ku dan menatap nya.
Rangkaian tampilan ini ternyata cukup simpel. Hanya muncul [Durability: 7]. Aku dengan mudah bisa mengerti kalau
itu adalah nilai daya tahan dari roti ini. Selagi memikirkan tentang apa yang akan terjadi kalau nilai itu mencapai
angka 0 sambil menatap roti ini; didepan ku, Eugeo dengan ragu bertanya,
"Hey, Kirito. Jangan bilang kalau ini pertama kalinya kamu melihat Sacred Arts, Stacia Window?
Saat Aku mengangkat wajah ku, Aku melihat Eugeo dengan kepalanya yang dimiringkan sambil memegang roti
dengan satu tangan nya, window nya sudah menghilang. Aku dengan segera membuat wajah yang seperti
mengatakan 'Jangan bilang hal yang tidak masuk akal seperti itu.' Saat Aku menyentuh permukaan nya, window iu
berubah menjadi kilatan cahaya dan tersebar hilang, Aku merasa agak lega.
Untung saja, Eugeo tidak menunjukkan keraguan lagi dan mengangguk.
"Masih ada cukup banyak Life yang tersisa, jadi tak perlu buru-buru makan nya. Tapi kalau sekarang musim
panas, tak akan tersisa sebanyak ini."

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

19/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Mungkin Life yang ia sebutkan itu adalah jumlah nilai yang ditampilkan dari [Durability], dan status
window yang menampilkan hal tersebut dinamakan Stacia Window. Melihat action command yang
memanggil window disebut sebagai sacred arts, Eugeo tidak tau kalau hal tersebut adalah sebuah fungsi
dari sistem, tapi menganggap nya sebagai fenomena ajaib.
Masih banyak hal yang perlu dipikirkan, tapi lebih baik kusimpan dulu untuk sekarang dan segera
mengatasi rasa lapar ku sekarang.
"Kalau begitu, itadakimasu[3]."
Aku mendekatkan roti ke mulut ku yang terbuka segera setelah mengatakan hal itu, tapi kekerasan dari roti ini
membuat mata ku menggelap. Namun, Aku tidak bisa memuntahkan nya juga, jadi Aku dengan paksa menggigit
dan merobeknya. Aku tanpa sadar tersanjung akan rasa gigi yang bergoyang di dunia vurtial ini.
Roti ini mirip atau bahkan mungkin lebih keras daripada roti gandum yang dibeli oleh adik perempuan ku, Suguha.
Rasa lapar ku memerintah mulut ku untuk terus mengunyah benda yang lebih krenyes dari yang biasanya, meskipun
rasanya lumayan. Ditambah sedikit mentega, atau sepotong keju...... enggak, kalau dipanggang saja pasti
akan lebih enak, selagi Aku memikirkan berbagai fikiran akan hal ini, Eugeo, yang juga mengerutkan dahi ketika
menggigit roti itu, memberikan senyum pahit dan berkata,
"tidak terlalu enak, kan?"
Aku buru-buru menggelengkan kepala ku.
"E-Eh, tidak kok."
"Tidak apa-apa, tidak perlu memaksakan dirimu seperti itu. Aku biasanya membeli nya di toko roti di desa sebelum
pergi, tapi berhubung Aku pergi saat masih sangat pagi, mereka hanya mempunyai sisa roti kemarin. Saat siang hari,
Aku juga tidak punya cukup waktu untuk kembali ke desa......"
"Heh...... Kalau begitu lebih baik membawa bekal makan sendiri dari rumah......"
Mendengar kata-kata biasa ku, Eugeo menurunkan mata nya menuju roti di tangan nya. Aku menyiutkan leher ku
secara tak yakin kalau Aku mengatakan sesuatu yang kasar, untung saja, ia kemudian menaikkan wajah nya dan
memberikan sedikit senyuman.
"Duluuuuu...... pada siang hari, ada seseorang yang membawakan bekal makan siang kesini. Tapi sekarang......"
Mata hijau nya itu menggeleng, mata itu dipenuhi oleh rasa kehilangan yang besar, pada saat itu, Aku lupa kalau ini
adalah dunia buatan dan membungkukkan tubuh ku kedepan.
"Orang itu... apa yang terjadi......?"
Setelah Aku bertanya, Eugeo melihat kearah puncak pohon yang jauh diatas kepalanya dengan diam untuk
sementara, kemudian ia pelan-pelan menggerakkan bibir nya,
"......Teman masa kanak-kanak ku. Seorang perempuan, yang umurnya sama dengan ku...... kami selalu bermain
bersama-sama dari pagi sampai sore sejak kami masih kecil. Meskipun setelah Aku diberikan Sacred Task, ia
masih akan membawakan bekal setiap hari...... Tapi... 6 tahun yang lalu...... saat musim panas ku yang kesebelas,
seorang Integrity Knight datang ke desa kami...... dan membawa nya pergi ke ibu kota......"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

20/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Integrity Knight. Ibu Kota.


Kata-kata yang asing itu adalah sebutan bagi mereka yang menegakkan hukum dan ibu kota dari dunia ini, Aku
tetap diam agar Eugeo melanjutkan nya.
"Itu semua...... adalah salah ku. Pada hari istirahat, kami berdua pergi untuk menjelajahi gua di utara...... tapi kami
tersesat saat ingin pulang dan malah mencapai sisi yang lain dari Mountain range at the Edge. Kau tau, kan? Dark
Territory yang kita semua dilarang menginjakkan kaki didalam nya yang tertulis dalam Taboo Index. Meskipun Aku
tidak keluar dari gua, ia tersandung dan kepalan nya menekan daratan di luar gua...... Tapi hanya karena hal itu...
Integrity Knight datang ke desa dan mengikat nya dengan rantai didepan semua orang......"
Eugeo meremas roti yang sudah dimakan setengah itu dengan tangan kanan nya.
"......Aku ingin menolongnya. Kupikir tidak apa-apa kalau Integrity Knight itu membawaku pergi bersamanya, dan
berencana untuk menggunakan kapak untuk menyerang nya...... tapi... tangan ku... kaki ku... Aku tidak bisa
menggerakkan nya. Yang kulakukan hanya... melihatnya dibawa pergi... tanpa mengatakan apapun......"
Ekspresi wajahnya menjadi hampa saat ia menatap keatas langit untuk beberapa saat, tapi setelah itu, senyuman
lemah terlihat di wajah nya lagi. Ia kemudian melempar roti yang sudah hancur itu kedalam mulut nya dan
mengunyahnya sambil melihat kebawah.
Aku tidak tau apa yang harus kukaatkan, jadi Aku juga kembali memakan roti ku, dan berfikir selagi mengunyah
nya dengan seluruh kekuatan ku.
Eksistensi status window telah membuktikan kalau dunia ini adalah dunia virtual yang diciptakan dengan
teknologi yang realistis, bisa jadi suatu eksperimen oleh seseorang. Namun, kenapa Event seperti ini bisa
terjadi? Aku menelan roti ku, dan dengan ragu bertanya,
"......Apa kamu tau apa yang terjadi padanya......?"
Eugeo menggelengkan kepalanya sambil menatap kebawah.
"Integrity Knight itu bilang kalau ia akan dieksekusi setelah diinterogasi...... Tapi, eksekusi seperti apa, Aku tidak
tau. Aku pernah... mendengar dari ayah nya, Gasupht si kepala desa...... kalau dia sudah meninggal...... Tapi
Kirito, Aku percaya kalau dia masih hidup."
Kemudian,
"Alice... pasti masih hidup dan ada disuatu tempat di ibu kota......"
Aku menghembuskan nafas dengan tajam saat Aku mendengar nama itu.
Lagi-lagi, Aku merasakan perasaan yang aneh berlari di kepala ku. Sebuah perasaan yang mengganggu. Kesepian.
Dan lebih dari itu, perasaan nostalgia yang menggelengkan jiwa ku
Itu hanya delusi. Aku membujuk diriku sendiri, Itu hanyalah perasaan yang tersisa setelah syok. Tidak ada
alasan bagiku untuk memiliki perasaan pribadi dengan teman masa kecil Eugeo, atau dengan kata lain,
Alice yang merupakan penduduk dari dunia ini. Pasti itu hanya reaksi pada nama Alice yang umum. Ya

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

21/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

bukannya Asuna mengatakan padaku kemarin di Dicey Cafe? RATH, perusahaan yang
mengembangkan STL, dan dunia virtual Underworld, bukannya nama itu diambil dari novelAlice in
Wonderland?
Nama orang itu cocok dengan dua nama lain nya adalah suatu kebetulan yang mengejutkan, mungkin ada
maksud dibalik nya. Dan juga, Aku menyadari sekeping informasi dari kata-kata Eugeo.
Tadi dia bilang 6 tahun yang lalu, saat ia masih berumur 11 tahun. Itu berarti sekarang dia berumur 17
tahun, tapi itu terlalu lama perilaku nya saat berbicara seperti ia punya seluruh ingatan dari 10 tahun
hidupnya, seperti ku.
Tapi hal seperti itu tidak mungkin. Dari yang mereka katakan padaku, fungsi akselerasi Fluctlight hanya
bisa dipercepat sampai tiga kali lipat, untuk menjalankan dunia ini selama 17 tahun, butuh waktu 6 tahun
di dunia nyata. Namun, seharusnya belum sampai 3 bulan sejak mesin eksperimen STL diciptakan.
Apa yang harus kupikirkan tentang hal ini?
Ini bukan didalam STL yang kuketahui, tapi didalam mesin FullDive yang tak kuetahui, dan juga, sudah
berjalan selama 17 tahun. Atau, mungkin Aku salah mendengar tentang fungsi FLA (Fluctlight
Acceleration) yang tiga kali lipat, dan sebenarnya bisa berakselerasi sampai lebih dari 30 kali. Tapi
keduanya sama-sama tidak dapat dipercaya.
Didalam kepalaku, rasa penasaran dan kegelisahan dengan cepat berkembang. Aku ingin log out sekarang juga dan
menanyakan orang diluar untuk menjelaskan situasi ini, dan pada sisi lain, Aku juga ingin tetap tinggal didalam dan
lanjut mengejar pertanyaan-pertanyaan.
Setelah Aku menelan bagian terakhir dari roti, Aku dengan takut bertanya pada Eugeo,
"Kalau begitu...... kamu mau pergi mencarinya? Ke... ibu kota."
Kupikir 'Gawat' tepat setelah Aku bertanya. Kata-kataku membuat Eugeo mengeluarkan reaksi yang tak terduga.
Anak berambut coklat muda itu tercengang melihat wajah ku selama beberapa detik dan kemudian, ia berbisik
'Tidak mungkin.'
"......Desa rulid ini ada di ujung utara dari kerajaan utara. Pergi ke ibu kota di selatan, meskipun menggunakan kuda
yang cepat masih akan memakan waktu satu minggu. Kalau berjalan, akan makan waktu dua hari untuk mencapai
kota terdekat, Zakkaria. Mustahil untuk mencapai tempat itu bahkan kalau Aku meninggalkan desa pada sore hari
saat hari istirahat."
"Kalau begitu...... kamu tinggal melakukan persiapan untuk perjalanan panjang......"
"Hey Kirito... Kamu kelihatannya seumuran dengan ku, kamu tidak diberikan Sacred Task di desa tempatmu
tinggal? Menelantarkan Sacred Task dan pergi melakukan perjalanan bukanlah sesuatu yang bisa kita lakukan,
kan?"
"......B-Benar juga."
Sementara Aku mengangguk, Aku dengan waspada memperhatikan reaksi Eugeo.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

22/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Dari awal sudah jelas kalau anak ini bukan sekedar NPC. Dari ekspresinya yang berlimpah dan balasan
nya yang natural, ia tidak bisa disebut apapun selain manusia asli.
Tapi pada saat yang sama, tindakannya sepertinya dibatasi oleh peraturan absolut yang lebih efektif dari
pada hukum di dunia nyata. Ya, mirip dengan bagaimana NPC di VRMMO tidak bisa menyeleweng dari
gerakan yang telah ditentukan.
Eugeo bilang ia tidak di tangkap karena ia tidak menginjakkan kaki di area yang dibatasi oleh Taboo
Index. Dengan kata lain, Index itu adalah peraturan absolut yang mengikat nya, mungkin hal itu adalah
kontrol langsung kepada Fluctlight. Sementara Aku tidak tau apa Sacred Task nya..., bukan, apa
pekerjaan nya, Aku tidak bisa membayangkan pekerjaan apa yang lebih penting dari hidup dan mati akan
gadis yang selalu bersama nya sejak lahir.
Untuk memastikan nya, Aku dengan hati-hati memilih kata-kata dan bertanya pada Eugeo, yang sedang minum air
dari botol minum,
"Umm, di desa tempat Eugeo tinggal, selain Alice-san, apakah ada orang lain yang melanggar Taboo...... Index dan
dibawa ke ibu kota?"
Eugeo melebarkan matanya lagi, sebelum mengelap mulutnya dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada. Dalam 300 tahun sejarah desa Rulid, satu-satunya saat Integrity Knight datang ke desa adalah 6 tahun
yang lalu, itu yang dikatakan Garitta-jiisan."
Setelah ia menyelesaikan kata-katanya, ia memberikan botol minum itu padaku. Aku menerimanya dan melepas
tutup nya ayng seperti gabus setelah berterima kasih padanya. Aku kemudian mendekatkan nya ke mulutku dan
meminum air itu, yang tidaklah dingin tapi ada aroma wangi, seolah-olah dicampur dengan lemon atau herbal.
Setelah tiga tegukan, Aku mengembalikan botol itu kepada Eugeo.
Selagi Aku mengelap mulutku dengan ekspresi murni, bagian dalam dadaku seperti ditiup oleh badai rasa kaget
yang entah berapa kali.
Tiga ratus tahun!?
Tanpa hal yang disebut Setting, tapi benar-benar berjalan selama periode yang lama, kalau begitu
akselerasi sebenarnya dari fungsi FLA harusnya ratusan kali lipat...... atau mungkin sampai seribu kali.
Kalau begitu, kalau tingkat akselerasi itu dimasukkan saat Test Dive terus menerus yang kulakukan pada
minggu pertama, berapa lama Aku tinggal didalam? Pada saat yang sama Aku gemetar, lenganku terasa
menggigil, tapi Aku tidak punya waktu untuk mengagumi reaksi psikologikal yang realistis itu.
Mendapat informasi yang lebih, misteri ini sepertinya mulai lebih ribet lagi. Apa sebenarnya Eugeo itu manusia,
atau program? Dan juga, sebenarnya apa tujuan dunia ini diciptakan
Aku tidak bisa tau lebih banyak dari hal ini tanpa pergi ke desa yang Eugeo bilang bernama Rulid dan
membuat kontak dengan orang lain. Dari sana, bagus kalau Aku bisa bertemu orang dari RATH yang tau
situasinya...... Memikirkan hal itu, Aku entah bagaimana dapat tersenyum sebelum berkata pada Eugeo,
"Terima kasih makanan nya. Tapi maaf yah Aku mengambil setengah dari bekal mu."
"Ah, jangan khawatir. Aku juga udah muak kok sama roti itu."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

23/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Ia membalas dengan senyuman yang sangat natural dan dengan cepat merapikan bungkusan bekal.
"Kalau begitu, maaf, tapi tunggu sebentar yah. Sampai Aku menyelesaikan pekerjaan siang ku."
Ucap Eugeo sambil berdiri dengan cepat, Aku kemudian bertanya,
"Oiya, pekerjaan Eugeo...... apa Sacred Task mu?"
"Ah, benar juga...... kamu tidak bisa melihatnya dari sana."
Eugeo tersenyum lagi sambil memberi isyarat. Aku menggelengkan kepalaku lalu berdiri dan berjalan mengitari
batang pohon besar dibelakang nya itu.
Kemudian, karena lagi-lagi terkejut, mulutku terbuka lebar.
Pada batang pohon raksasa itu, yang hitam seperti kegelapan malam, ada potongan sekitar 20 persen atau lebih
dari diameter nya sekitar semeter dalam nya. Kayu hitam didalam nya mengingatkan ku pada batu bara,
lapisan yang tebal dari pohon itu mengkilap seperti logam.
Pandangan ku berpaling dari potongan itu menuju pada kapak yang bersender ke batang. Meskipun bentuk nya
bermata-satu yang simpel dan gak digunakan untuk bertarung, mata kapak yang sangat besar dan gagang nya yang
panjang itu keduanya dibuat dari material putih keabu-abuan yang sama. Menatap pancaran misterius itu, seperti
stainless steel, Aku entah merasa kalau kapak itu dipahat dari satu bongkah bahan mentah.
Tangan kanan Eugeo memegang gagang kapak itu yang dilapisi oleh kulit hitam berkilau, dan ditaruh dipundak nya.
Ia kemudian berjalan ke ujung kiri dari potongan satu setengah meter itu, melebarkan kaki nya, menurunkan
pinggang nya, dan dengan kencang menguatkan pegangan nya di gagang itu.
Badan yang ramping itu membungkuk, kapak itu, yang ditarik jauh kebelakang, terdiam sejenak untuk
mengumpulkan momentum sebelum merobek udara dengan tajam. Bilahnya, yang terlihat berat, dengan tepat
mengenai bagian tengah dari potongan di pohon itu, *Gaan*! suara logam bernada tinggi terdengar sangat nyaring.
Tak diragukan lagi, ini adalah sumber dari suara aneh yang membawa ku kesini. Suara pohon yang
ditebang, intuisi asal ku ternyata benar.
Didepanku, yang sedang mengamati dengan kagum, bisa dibilang Eugeo mengatasi tubuhnya dengan sempurna, ia
berulang-ulang mengayun kapak itu sambil mempertahankan ritme dan lintasan yang akurasinya melebih sebuah
mesin. Mengembalikan kapak kebelakang memerlukan waktu dua detik, mengumpulkan tenaga satu detik, dan
mengayun satu detik. Rangkaian tindakan nya sangat lancar seolah-olah sword skill juga ada di dunia ini.
Tepat 50 kali selama 4 detik tiap pukulan nya, kapak itu terus menghantam pohon selama 200 detik, dan setelah
hantaman terakhir, Eugeo menarik kapak itu keluar dari potongan yang dalam dan menghela nafas panjang. Ia
kemudian menyenderkan kapak itu di batang pohon dan duduk di akar didekatnya. Sekumpulan keringat di dahi
nya bersinar karena kelelahan. Sementara Aku melihatnya, Aku berfikir kalau ternyata mengayun kapak itu lebih
sulit dari pada yang kuduga.
Aku menunggu nafas nya kembali stabil sebelum bertanya,
"Jadi pekerjaan mu...... bukan, Sacred Task mu adalah Penebang pohon? Menebang pohon di hutan ini?"

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

24/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Mengambil sapu tangan dari kantung baju nya dan mengelap keringatnya, Eugeo memiringkan kepalanya sedikit
dan membalas setelah berfikir sejenak.
"ngg... yah, bisa dibilang seperti itu. Tapi pohon yang berhubungan dengan Sacred Task yang telah kulakukan
selama 7 tahun untuk menebangnya hanyalah pohon ini."
Ehh?
"Nama dari pohon raksasa ini adalah Gigas Cedar dalam 'Bahasa Sakral'. Tapi para orang tua di desaku
memanggilnya pohon iblis."
......Bahasa Sakral? Gigas......Cedar......?
Eugeo memberikan senyuman pengertian terhadap ku, yang sedang ragu, sambil menunjuk tegak keatas kearah
puncak pohon yang tinggi.
"Alasan mengapa mereka memanggilnya seperti itu karena pohon itu menyerap semua anugrah Terraria dari
sekeliling tanah. Jadi gak ada yang hidup dibawah pohon ini selain lumut, dan pohon-pohon dibawah bayangan nya
tidak akan tumbuh tinggi juga."
Terraria, sementara Aku tidak tau apa itu, sepertinya kesan pertamaku setelah melihat pohon dan ruangan
terbuka ini tidak lah salah. Aku mengangguk dan menunggu kata-kata berikutnya.
"Para orang dewasa di desa ku ingin memperluas ladang gandum ke hutan ini. Tapi itu sia-sia selama pohon ini
masih berdiri. Jadi mereka ingin menebangnya, tapi yah membang hebat pohon iblis ini, batang nya benar-benar
sangat keras. Kalau menggunakan kapak besi biasa, bilah nya akan hancur dan tidak akan bisa digunakan lagi
hanya dengan satu pukulan. Karena itulah, mereka mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk memesan kapak
ini, yang dipahat dari tulang naga kuno, dari ibu kota, dan menunjuk Petugas memotong kepada seseorang untuk
terus memotong pohon ini setiap hari. Dan orang itu adalah Aku."
Aku memutar pandangan ku antara Eugeo, yang mengatakan hal itu, dan 1/4 potongan di pohon raksasa itu.
"......Kalau begitu, dalam 7 tahun terakhir ini, kamu mencoba untuk memotong pohon ini setiap hari, dan kamu
hanya memotongnya sejauh ini?"
Kali ini Eugeo melebarkan matanya dan menggelengkan kepalanya karena terkejut.
"Tidak mungkin. Kalau potongan ini hanya memerlukan waktu 7 tahun, kalau begitu Aku akan sedikit lebih
bersemangat. Dengar, Aku adalah generas ketujuh dari penebang pohon ini. Sejak Rulid ditemukan di tanah ini,
selama 300 tahun, perwakilan tiap generasi menjadi penebang pohon dan datang kesini setiap hari. Mungkin,
perkembangan saat Aku menjadi kakek-kakek dan mewariskan kapak ini kepada generasi kedelapan akan......"
Eugeo menggunakan kedua tangan nya untuk membuat renggangan sekitar 20 centimeter lebarnya.
"Sekitar segini, mungkin."
Aku bahkan tidak mengeluarkan nafas ku lagi.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

25/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Di MMO genre fantasy, meskipun pekerjaan pengrajin dan pekerja tambang biasanya dikenal sebagai pekerjaan
yang membutuhkan ketahanan dalam bekerja tanpa kenal lelah, menghabiskan waktu seumur hidup dan masih tak
bisa memotong satu pohon sangatlah berlebihan. Karena dunia ini adalah dunia buatan, pasti pohon ini ditaruh disini
karena niat seseorang, meskipun untuk tujuan apa, Aku masih gak tau sekarang.
Tapi, demikian, Aku merasakan sedikit gatal seperti ada sesuatu yang merayap di punggung ku.
Sebagian karena dorongan hati, Aku berkata pada Eugeo, yang berdiri dan memegang kapak setelah ia istirahat
selama tiga menit.
"Hei, Eugeo...... boleh tidak Aku mencobanya sebentar?"
Eh?
"Um, Aku memakan setengah bekal mu. Jadi Aku harus menggunakan otot ku untun membantu setengah pekerjaan
mu juga, kan?"
Aku merasa seolah-olah ini pertama kalinya Aku menawarkan untuk membantu seseorang melakukan pekerjaan
nya mulut Eugeo terbuka sedikit, tapi kemudian dengan ragu menjawab,
"Hmm...... yah, meskipun tidak ada peraturan tentang melarang seseorang untuk membantu Sacred Task mu......
yah, ini benar-benar sulit. Waktu pertama kali, Aku bahkan tidak bisa mengenainya dengan tepat."
"Kita tidak akan tau sebelum dicoba, kan?"
Sembari Aku menyengir, Aku membentangkan tangan kanan ku dan memegang gagang dari Dragon Bone Axe
yang Eugeo pegang sementara ia masih menunjukkan ekspresi yang ragu.
Kapak ini ternyata berat, meskipun penampilannya terlihat seperti dibuat dari tulang, dan membuat tangan kanan ku
berat. Aku segera menggenggam pegangan kulit dengan kedua tangan ku dan mengayun sekali untuk mengecek
keseimbangan nya.
Meskipun Aku tidak pernah menggunakan kapak sebagai senjata utama ku di SAO dan ALO, Aku seharusnya
bisa mengenai target yang diam tanpa masalah. Aku berdiri di sisi kiri dari potongan yang dalam itu, dan kemudian
meniru pose yang dilakukan Eugeo dengan melebarkan kaki ku dan sedikit menurunkan pinggang ku.
Eugeo masih menunjukkan ekspresi ragu, tapi pada saat yang sama ia juga terlihat senang. Setelah Aku memastikan
kalau ia udah lumayan jauh, Aku mengangkat kapak ini keatas bahu ku, dan kemudian mengeraskan gigi ku dan
menaruh kekuatan ke lengan ku sebanyak-banyak nya, sebelum mengayun kapak ini, mengincar tengah-tengah dari
potongan yang dalam di batang Gigas Cedar itu.
*Gagi*, dengan suara yang tumpul, mata kapak itu mengenai tempat yang sekitar 5 centimeter jauhnya dari
potongan di pohon itu. Kilatan oranye tersebar sementara arus balik yang keras menyerang tangan ku. Aku gak
bisa menahan nya dan menjatuhkan kapak itu, sebelum menaruh kedua lengan, yang kesemutan sampai tulang,
keantara kedua kaki ku dan mengerang,
A-Adudududuh.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

26/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Melihatku yang bahkan tak bisa melantarkan satu pukulan, 'Ahahaha......' Eugeo tertawa bahagia. Saat Aku
memalingkan pandangan penuh celaan ku kearah nya, 'Maaf,' ia mengisyaratkan tangan kanan nya, tapi masih terus
tertawa.
"......Kamu tidak perlu tertawa begitu kan......"
"Hahaha...... maaf maaf. Kirito, kamu bukan menggunakan tenaga dari lengan dan pinggang mu. Tapi kamu harus
menggunakan tenaga dari seluruh tubuh mu...... hmm, gimana yah jelasin nya......"
Sementara melihat Eugeo mengulang gerakan mengayun kapak dengan lambat, Aku terlambat menyadari kesalahan
ku. Mungkin hukum ketat fisika dan konsentrasi otot tidak berlaku di dunia ini. Secara ini adalah mimpi realistis
yang diciptakan dengan STL, yang paling penting disini adalah kekuatan imajinasi ku.
Akhirnya setelah kesemutan telah pergi dari tangan ku, Aku mengambil kapak itu.
"Lihat saja, kali ini Aku pasti akan mengenai nya......"
Sembari menggerutu, kali ini Aku mencoba sekeras mungkin agar tidak memikirkan tentang tenaga. Aku terus
fokus kepada gerakan seluruh badan ku dengan kesadaran ku sementara Aku membuat gerakan menggambar yang
besar dan pelan. Sebelum memasuki gerakan serangan swrod skill tipe tebasan horizontal, Horizontal yang
kugunakan berkali-kali di SAO, Aku mengeluarkan tenaga dari memutar pinggangku yang ditambah dengan
momentum berputar dari bahu ku dan mengalir melewati lengan ku menuju bilah kapak... dan membenturkan nya
ke pohon
Kali ini Aku mengenai kulit kayu yang jauh dari potongan,*gain*, lagi-lagi, kapak itu mental setelah mengeluarkan
suara yang tidak enak didengar. Namun, tangan ku tidak kesemutan lagi seperti sebelumnya, sepertinya Aku telah
sepenuhnya mengacuhkan akurasi karena Aku terlalu fokus pada gerakan tubuh ku. Saat ini juga, Eugeo
sepertinya mendapatkan banyak hal untuk ditertawakan, Aku menengokkan kepalaku selagi berfikir seperti
itu, tapi tak terduga ternyata Eugeo menampilkan wajah yang serius dan memberikan komentar,
"Oo...... Kirito, yang tadi tidak buruk juga. Tapi, kamu tidak memperhatikan kapak mu saat mengayun. Pandangan
mu tidak boleh goyah dari pusat potongan. Coba lagi sebelum kamu lupa!"
"O-Oke."
Yang berikutnya juga kasar. Tapi setelah itu, Eugeo masih memberikan saran kesana kemari selagi Aku terus
mengayunkan kapak, Aku lupa butuh berapa kali ayunan sebelum akhirnya berhasil membua suara logam bernada
tinggi dan mengenai pusat potongan, mengeluarkan suatu pecahan hitam yang kecil.
Setelah Aku bergantian dengan Eugeo dan mendapat kesempatan untuk melihat 50 tebasan sempurna nya.
Kemudian Aku mengambil kapak nya dan menebas 50 kali lagi.
Kami mengulang nya beberapa kali, dan tanpa sadar, matahari sudah mulai terbenam, dan ruangan terbuka ini
dipenuhi cahaya oranye yang agak kabur. Selagi Aku meminum tegukan terakhir dari botol minum yang besar,
Eugeo menyelesaikan tebasan terakhirnya, dan kemudian berkata,
"Oke...... sekarang sudah 2000 tebasan."
"Eh, udah sebanyak itu?"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

27/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Yep. 500 dari ku, dan 500 lagi darimu. Digabungkan dengan saat pagi hari, menghantam Gigas Cedar 2000 kali
setiap hari, itu adalah Sacred Task ku."
"2000 kali......"
Aku melihat kearah potongan besar di pohon hitam raksasa itu lagi. Tak peduli bagaimanapun kulihat, potongan itu
tidak bertambah dalam sejak saat kami memulainya. Benar-benar pekerjaan yang tidak ada untungnya,
sementara Aku heran, suara riang Eugeo datang dari belakang.
"Sebenarnya, otot Kirito cukup bagus. Pada 50 pukulan terakhir, kamu membuat dua... tiga suara yang bagus.
Berkat kamu, hari ini Aku banyak bersenang-senang."
"Eh...... tapi seharusnya akan lebih cepat selesai kalau Eugeo melakukannya sendirian. Maaf, seharusnya Aku
membantu mu tapi Aku malah menghambatmu......"
Aku meminta maaf dengan malu, tapi Eugeo hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Bukannya Aku sudah bilang kalau Aku tidak bisa menebang pohon ini seumur hidup ku? Karena setengah dari
potongan yang kita lakukan hari ini akan pulih pada malam hari...... Oh iya, Aku akan menunjukkan mu sesuatu
yang bagus. Meskipun seharusnya Aku gak boleh membuka ini terlalu sering."
Sementara ia berkata begitu, Eugeo mendekati pohon raksasa dan menjulurkan tangan kiri nya. Setelah ia
menggunakan kedua jari untuk membentuk simbol, ia menyentuh kulit hitam dari pohon itu.
Oh, jadi pohon ini juga mempunyai durability toh, Aku berlari menuju Eugeo saat memikirkan nya. Bersamaan
dengan suara yang seperti bel, status window itu keluar, bukan, Stacia Window, Aku mengintipnya bersama
Eugeo.
Ue
Aku mengerang karena reflek setelah melihatnya. Nilai yang muncul di window itu adalah 232.000, jumlah yang
tidak masuk akal.
"Hmmm, ini sekitar 50 lebih sedikit dibanding saat Aku melihatnya bulan lalu, huh......"
Tentu saja, Eugeo mengatakan nya dengan nada yang lelah.
"Kirito, ini berarti...... meskipun Aku menghabiskan waktu setahun penuh menghantam nya, Life Gigas Cedar ini
hanya akan berkurang sekitar 600. Pada saat Aku pensiun, masih akan ada 200.000 lagi yang tersisa. Sekarang
kamu mengerti kan...... hanya setengah hari kemajuan nya berlambat bukanlah masalah besar. Toh lawan ku bukan
sekedar pohon biasa, tapi adalah pohon cedar raksasa."
Saat Aku mendengar kata-kata itu, Aku sekarang mengerti asal nama dari Gigas Cedar. Itu adalah kombinasi dari
bahasa Latin dan Inggris. Kata-kata itu bukan terputus di Giga, tapi Gigas, Gigas Cedar...... pohon cedar raksasa.
Dengan kata lain, anak yang berdiri dibelakang ku, selain bericara dengan menggunakan bahasa Jepang;
bahasa Inggris dan bahasa lainnya juga digunakan dalam sejenis mantra, Bahasa Sakral. Kalau begitu
mungkin ia tidak sadar kalau ia berbicara dalam bahasa Jepang. Bahasa Underworld...... bukan, bahasa
kerajaan Norlangarth? Tapi tunggu sebentar, tadi dia menyebut roti itu Pan. Pan mungkin bukan katakata dalam bahasa Inggris...... bahasa Portugis? Atau Spanyol?
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

28/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Selagi Aku berfikir macam-macam, tanpa sadar, Eugeo sudah selesai beres-beres dan berkata,
"Kirito, maaf menunggu nama. Ayo kembali ke desa."
Setelah itu, sambil memanggul Dragon Bone Axe, dan menenteng botol minum yang kosong, selagi kami berjalan
kembali ke desa, Eugeo dengan riang berbicara tentang banyak hal. Tentang pendahulunya, orang tua bernama
Garitta yang terbiasa menggunakan kapak; tentang bagaimana ia agak jengkel kepada anak-anak yang seumuran
dengan nya didesa menganggap kalau Sacred Task milik Eugeo itu gampang; sementara Aku tetap merespon
ceritanya, pikiran ku masih fokus kepada pikiran yang sama.
Yaitu pertanyaan tentang maksud dunia ini diciptakan, dan bagaimana dunia ini diperasikan.
Untuk memeriksa teknologi Mnemonic Visual milik STL? Kalau begitu hal itu sudah mencapai
kesempurnaan. Secara Aku sudah merasakan kalau dunia ini sangat susah dibedakan dengan dunia nyata.
Mengenai urusan waktu di dunia ini, setidaknya sudah berjalan selama 300 tahun, yang mengerikan adalah
pohon raksasa itu mempertimbangkan jumlah kerja keras Eugeo sangat berbanding terbalik dengan
durability milik Gigas Cedar, kupikir pohon itu akan terus ada sampai hampir mencapai 1000 tahun.
Sementara Aku gak tau batas akselerasi yang bisa dicapai dari fungsi FLA, pada kasus terburuk nya,
orang yang Dive kedalam dunia ini dengan ingatan yang diblokir bisa saja menghabiskan seluruh hidupnya
disini. Dan pastinya tidak mungkin akan menyebabkan bahaya kepada otot di dunia nyata, dan memorinya
di blok sampai Dive itu selesai, orang itu mungkin akan merasa seperti telah mengalami Mimpi panjang
namun, apa yang akan terjadi dengan jiwa, dengan Fluctlight yang mengalami mimpi itu? Kumpulan
kuantum cahaya yang membuat kesadaran manusia, bukannya juga mempunyai batas usia?
Tak peduli bagaimanapun Aku pikirkan, hal yang telah dilakukan terhadap dunia ini terlalu berlebihan, tak
masuk akal, dan tak berperasaan.
Dengan berani melawan bahaya itu, pasti ada tujuannya tapi apa? Di Dicey Cafe, Sinon bilang, untuk
membuat ruang virtual yang realistis, tapi sudah ada AmuSphere kan? Pasti ada Something yang hanya
bisa dicapai dengan menghabiskan waktu yang tak terhingga di dunia virtual yang bisa menyamai level
dunia nyata
Aku tiba-tiba mengangkat wajah ku, Aku bisa melihat cahaya oranye tersebar dicelah hutan didepan jalan yang
sempit ini. Di celah jalanan dekat pintu keluar, ada bangunan yang terlihat seperti tempat penyimpanan berdiri
disana. Eugeo berjalan menujunya dan dengan santai membuka pintunya. Aku mengintipnya dari belakang, disana
ada beberapa kapak besi biasa, alat tajam yang kecil yang kelihatan seperti machete[4], dan sekumpulan alat-alat
seperti tali dan ember, diantaranya, ada pak kulit panjang yang Aku gak tau apa isinya.
Eugeo menaruh Dragon Bone Axe diantaranya, dan menutup pintu. Saat ia berbalik kebelakang dan kembali ke
jalanan, Aku segera bertanya,
"Eh, apa tidak apa-apa pintunya tidak dikunci? Kapak itu sangat penting, kan?"
Eugeo melebarkan matanya karena terkejut.
"Dikunci? Kenapa?"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

29/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Kenapa... bagaimana kalau dicuri......"


Aku mengatakannya sampai kemudian akhirnya sadar. Tidak ada pencuri disini. Karena, pasti ada peraturan akan
larangan mencuri yang tertulis di Taboo Index yang ia sebut tadi. Kepadaku yang menyela kalimatku sendiri,
Eugeo membuat wajah serius dan memberikan jawaban yang kuharapkan,
"Tidak mungkin hal seperti itu terjadi. Karena hanya Akulah yang membuka tempat penyimpanan ini."
'Itu benar,' sembari merespon dengan mengangguk, sebuah pertanyaan melintas dipikiranku.
"Err, tapi...... bukannya tadi kamu bilang ada penjaga di desa? Kalau tidak ada pencuri, untuk apa pekerjaan itu
dibutuhkan?"
"Bukannya sudah jelas? Untuk melindungi desa dari pasukan kegelapan."
"Pasukan...... kegelapan......?"
"Lihat kesana, kamu bisa melihatnya, kan?"
Kami baru saja berjalan melewati pohon terakhir saat Eugeo mengangkat tangan kanan nya.
Didepan mataku adalah ladang gandung. Ladang itu masih muda, padi nya yang hijau dan masih berkembang
berayun-ayun karena terkena angin. Pemandangan yang sangat memuaskan, di mentari petang yang terlihat seperti
lautan. Jalan ini meregang ke bidang kelok-kelok dari ladang itu, dimana Aku melihat bukit yang menjulang jauh
didepan. Saat Aku fokus pada bukit yang dikelilingi oleh pepohonan, Aku melihat bangunan bertekstur pasir
berkumpul dan ada menara tinggi yang terlihat jelas ditengah nya. Sepertinya, disitu adalah tempat dimana Eugeo
tinggal, desa Rulid.
Tapi yang ditunjuk Eugeo jauh melebihi desa itu ia menunjuk kearah garis putih murni dari deretan
pegunungan di kejauhan sana. Pegunungan yang tinggi kelihatan melebar ke ujung kiri dan kanan dari pandangan
ku.
"Itu adalah Mountain range at the Edge. Di sisi lainnya adalah tempat dimana cahaya Solus tidak bisa mencapai
nya, tanah kegelapan. Meskipun pada siang hari, langit akan tetap diselimuti awan hitam, cahaya dari surga
berwarna merah seperti darah. Tanahnya, pohon-pohonnya, semuanya hitam seperti batu bara......"
Eugeo kelihatannya memanggil kembali suatu kejadian jauh dimasa lalu, berhubung suaranya menjadi lemah dan
gemetar.
"......Yang tinggal di tanah kegelapan adalah demi-human terkutuk seperti goblin dan orc, bersama dengan monster
mengerikan lain nya...... dan juga, ksatria kegelapan yang menaiki naga hitam. Tentu saja, Integrity Knight yang
melindungi pegunungan telah mencegah mereka dari melakukan invasi, tapi kadang-kadang, beberapa sepertinya
dapat menyelip ke gua bawah tanah. Tapi Aku belum pernah melihatnya sih. Dan juga, menurut legenda Gereja
Axiom...... 1000 tahun sekali, saat cahaya Solus melemah, pasukan kegelapan yang dipimpin oleh ksatria
kegelapan akan menyebrangi pegunungan dan memulai serangan mereka melawan kita. Pada perang besar
tersebut, para penjaga di seluruh desa, di seluruh kota dan ksatria di pasukan kerajaan akan dipimpin oleh Integrity
Knight untuk bertarung melawan pasukan monster itu."
Sembari memiringkan kepalanya karena ragu, Eugeo bertanya,
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

30/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"......Itu adalah dongeng yang bahkan anak kecil di desa pun tau. Apa Kirito juga lupa akan dongeng ini?"
"I-Iya, kurasa Aku pernah mendengarnya sebelumnya...... tapi... sedikit berbeda detail nya, mungkin."
Aku dengan takut mencoba menghindari pertanyaan nya, ekspresi Eugeo berganti menjadi senyuman yang
sepertinya tak mempunyai keraguan, sebelum mengangguk.
"Oh begitu...... Mungkin, bisa jadi kalau Kirito bukan dari Norlangarth melainkan dari tiga kerajaan lain nya."
"Mu-Mungkin saja."
Selagi Aku mengangguk, Aku mencoba menghindari topik yang berbahaya ini dan menunjuk kearah bukit yang
sudah dekat.
"Itu desa Rulid, kan? Dimana rumah mu?"
"Yang kita lihat sekarang adalah gerbang selatan, rumah ku ada didekat gerbang barat, jadi kita tidak bisa
melihatnya dari sini."
"Hmm. Menara tertinggi itu... gereja...... Suster Azariya?"
"Yep, kau benar."
Aku memfokuskan pandangan ku ke puncak menara, ada simbol yang merupakan kombinasi dari silang dan
lingkaran.
"Itu entah kenapa... terlihat lebih elegan dari yang kupikirkan. Orang sepertiku benar-benar bisa tinggal disana?"
"Jangan khawatir. Suster Azariya benar-benar orang yang baik."
Mungkin tidak akan mudah, tapi kalau Azariya-san mempunyai keyakinan yang sama dengan hakiki
kebaikan pada orang lain seperti Eugeo, tak akan ada masalah yang terjadi kalau Aku memberikan respon
yang bijaksana. Tapi, saat ini Aku adalah pria yang kurang pengetahuan tentang dunia ini.
Idealnya, kalau Suster Azariya adalah seorang pengamat dari RATH, akan mudah ceritanya. Tapi mungkin,
petugas yang tujuannya menjadi pengamat seharusnya tidak diberikan peran penting seperti menjadi
kepala desa atau suster. Kemungkinan kalau pengamat itu merupakan salah satu dari penduduk sipil biasa
lebih besar, Aku harus menemukan nya dengan cara apapun.
Tapi itu hanya kalau mereka benar-benar menempatkan pengamat di desa yang kecil ini...... sembari
khawatir, Eugeo dan Aku menyebrangi jembatan batu yang berlumut yang merentang melewati jalan air yang
sempit, dan menginjakkan kaki kedalam desa Rulid.

Bagian 3
"Nih bantal dan selimutnya.Jika hawanya terlalu dingin,pindah saja lebih dalam ke rumah.Sembahyang Pagi pukul 6
AM,dan sarapannya dimulai pukul 7.Kau harusnya datang untuk ikutan,jadi cobalah bangun pagi-pagi.Juga,pergi
keluyuran setelah lampu dimatikan dilarang.Ingat itu baik-baik."

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

31/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Sebentuk bantal sederhana dan selimut wol melayang kearahku bersama dengan kata-kata yang terdengar layaknya
hujan deras dan aku pun buru-buru menjulurkan tanganku untuk menerimanya.
Aku duduk di atas kasur,dan orang yang sedang berdiri di depanku adalah seorang gadis yang terlihat berusia dua
belasan.Ia mengenakan pakaian hitam berkerah putih,dan rambut berwarna teh terang tumbuh memanjang sampai
ke pinggangnya.Mata yang berwarna sama dengan rambutnya bergerak gerak dengan lincah,tetapi ia terlihat
berubah menjadi orang yang sepenuhnya berbeda ketika ia mulai masuk dalam kepribadian Sisternya.
Si gadis yang dipanggil Selka adalah Sister magang yang bertempat tinggal di Gereja untuk belajar Sacred Art.Aku
tak tahu apakah ia juga ditugasi untuk menjaga anak-anak laki-laki dan perempuan lain yang juga tinggal di gereja
karena nada bicaranya padaku setajam mbak-mbak atau seorang ibu.Aku hanya bisa tersenyum dan menahan hal
ini.
"Lalu,masih ada nggak hal lain yang kau tak paham?"
"Nggak,nggak ada kok.Terima kasih banyak."
"Kalau begitu,selamat malamkau tahu caranya mematikan lampu,kan?"
"....Ahh.Selamat malam.Selka."
Selka mengangguk lagi dan berjalan keluar dengan tingkah sedikit sok.Aku menunggu bunyi langkah kakinya untuk
pergi lebih jauh sebelum mengeluarkan helaan nafas panjang.
Tempat yang aku tinggali saat ini adalah sebuah kamar di lantai dua gereja yang jarang digunakan.Luasnya sekitar 6
tatami,dan di dalam ruangan itu sendiri terdapat sebuah kasur dengan dipan yang terbuat dari bahan berlapis
besi,sebuah meja lengkap dengan sebuah kursi,rak buku kecil dan lemari.Aku meletakkan selimut wol dan bantal
yang ada di kaki ku ke seprai kasur,menyilangkan tanganku di belakang kepala dan berbaring.Lampu minyak di
atas kepalaku mengeluarkan bunyi keriat-keriut seiring bergoyang-goyang.
"Apa sih sebenarnya yang terjadi disini...".
Apa yang terjadi?Aku menggumamkan kata-kata ini di dalam benakku dan mengingat kembali segala hal yang telah
terjadi sejak aku terlempar ke desa ini.
Eugeo membawaku ke desa ini,dan kami pertama-tama pergi ke tempat Pos Penjagaan di dekat gerbang.Di sana
ada seorang pemuda seumuran Eugeo yang dipanggil Jink,dan ia melayangkan tatapan curiga pertamanya,namun
setelah ia mendengar bahwa aku adalah Anak Hilang Vektor,ia segera setuju membiarkanku masuk.
Namun ketika Eugeo sedang menjelaskan,mataku terpaku pada pedang panjang sederhana di pinggang Jink,dan
sebetulnya aku tak mendengar apa-apa saja yang mereka berdua bicarakan.Aku benar-benar ingin meminjam
pedang panjang yang sedikit usang itu darinya dan mencoba apakah aku di dunia ini atau lebih tepatnya,sword
skill pendekar pedang virtual Kirito masih bisa digunakan.Mau bagaimana lagi kalau aku mendapatkan hasrat
semacam itu,namun aku akhirnya dapat mengendalikan hasrat itu.
Eugeo dan aku meninggalkan Pos Penjagaan,dan bertahan dari tatapan-tatapan waspada dan bingung para
penduduk desa sembari melangkah menuju jalanan utama.Aku tetap saja mendengar pertanyaan seperti siapa
dia,di saat Eugeo berhenti dan menjelaskankannya pada semua orang.Kami menghabiskanwaktu sekitar 30 menit
berjalan sebelum mencapai alun-alun pusat desa ini.Di jalan,kami bahkan bertemu perempuan tua yang membawa
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

32/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

keranjang besar,dan ia langsung berkata sesuatu seperti anak yang malang di saat ia melihat kami dan
mengeluarkan apel (atau seperti itulah terlihatnya) dan menjejalkannya begitu saja ke tanganku,membuatku
merasakan sedikit rasa bersalah.
Matahari hampir terbenam di ufuk di waktu kami mencapai gereja yang dibangun di bukit dan menjadi bagian
desa.Kami mengetuk pintunya,dan seorang Sister muncul,ia terlihat seperti seorang yang berwatak tegas.Ini adalah
Sister Azariya yang kudengar tadi.Aku melihatnya,dan segera berpikir ada Minchin-sensei yang muncul dalam
Little Princess. NGGAK MUNGKIN! Aku berteriak di dalam hatiku.Akan tetapi,sang Sister segera
mengajakku masuk,yang mana hal ini benar-benar bukanlah sesuatu yang aku duga,dan malahan menyajikanku
makanan.
Setelah setuju untuk bertemu esok,aku mengucapkan selamat tinggal pada Eugeo dan masuk ke dalam.Setelah
diperkenalkan pada Selka,yang tertua dan 6 anak kecil lainnya yang lebih muda darinya,kami duduk di meja makan
yang harmonis(hidangan yang terhampar disana adalah kentang yang terlihat seperti ikan goreng).Setelah mengambil
jatah makananku,aku diinterogasi oleh mereka,dan ini adalah hal yan sudah aku duga.Sesudah aku menjawab
semua pertanyaan mereka,dan berpikir bahwa aku tak membocorkan siapa diriku,3 orang anak laki-laki
mengajakku untuk mandi bareng dengan mereka....itu saja kok,aku bertahan dari semua cobaan ini,dan
sekarang,aku akhirmya mendapat kebebasan di saat aku berbaring di kasur kamar untuk tamuItulah yang telah
terjadi sampai saat ini.
Rasa lelah yang menumpuk seharian ini telah menyerbu ke dalam diriku dan jika aku menutup mata,aku bisa jatuh
tertidur dengan cepat.Akan tetapi,perasaan bingung yang menyerangku menghalangi hal ini.
"Apa yang terjadi?" Aku menggumakannya diam-diam pada diriku.
Kesimpulannya,semua orang di desa ini selain aku adalah NPC.
Dari awal aku bertemu Jink,sampai saat dimana aku berjalan melewati para penduduk di dalam desa,dan di momen
ketika bertemu si nenek tua yang memberiku apel,Sister Azariya yang tegas namun lembut,si murid Sister
Selka,keenam anak yatim tadi;mereka semua seperti Eugeo,mempunyai emosi sama halnya denganku,bisa
berbicara dengan normal dan bisa melakukan pergerakan tubuh yang halus.Pada dasarnya,semuanya mirip dengan
manusia.Paling tidak,mereka bukanlah karakter-karakter yang akan dengan otomatis menjawab di dalam
VRMMO.
Namun,sesuatu semacam ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan.
Saat ini,hanya terdapat satu Soul Translator di markas pusat Roppongi,dan perusahaan itu sendiri mau meluncurkan
3 mesin lagi,yang akan membuat jumlahnya jadi 4.Itulah apa yang dikatakan oleh si pengembang Higa.Bahkan jika
kita menambahkan satu atau dua unit,itu seharusnya tak mampu membuat sistem Dive denganorang yang cukup
untuk membangun sebuah desa.Bahkan di saat aku sedang berjalan dan mengamati tadi,ada paling tidak 300 orang
penduduk desa di Rulid,dan mesin eksperimen besar itu tak mungkin adalah produk skala besar-besaran.Juga
kalau kita menambahkan beberapa desa dan kota yang ada di dunia ini dan orang-orang Capital yang banyak
diceritakan,bahkan kalaupun kita menginvestasikan banyak uang untuk menambah mesin-mesin baru,harusnya tak
mungkin untuk secara diam-diam mengumpulkan ribuan test player.
"...Ngomong-omong."
Eugeo dan yang lainnya bukanlah manusia sungguhanmereka adalah para player dengan pembatasan
memori,kurasa?Ataukah mereka adalah program penjawab otomatis yang jauh melampaui apa yang aku tahu....?
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

33/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Memikirkan tentang hal ini,pikiranku langsung memikirkan istilah Artificial Intelligence.


Baru-baru ini,para AI,bantuan elektronik untuk kode password,navigasi kendaraan,dan penggunaan peralatan
listrik,telah berkembang pesat.Sekali mereka mendengar perintah yang diberikan,sebuah karakter,yang mirip
seperti manusia atau hewan,dapat beroperasi dengan tepat atau mendapatkan informasi yang dibutuhkan.Disamping
itu,ada juga AI lainnya,layaknya NPC yang aku familiar dengannya di dalam game-game VR.Meski fungsi
utamanya adalah menyediakan Quest atau informasi event,mereka masih bisa menjawab dialog biasa sampai pada
tingkatan tertentu.Sekumpulan orang yang mendambakan Moe NPCs akan selalu nongkrong di dekat NPCNPC bertipe cantik dan mengajak bicara mereka.
Tentu saja,para AI ini benar-benar tak memiliki kecerdasan.Kalau dibuat mudahnya,mereka hanyalah sekumpulan
perintah-perintah yang hanya tahu bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu.Karenanya,jika mereka
akhirnya menemui sebuah pertanyaan yang tak ada di dalam database,si NPC kemungkinan besar akan tersenyum
ramah atau memiringkan kepalanya sambil berkata 'Aku tak memahami apa maksudmu.'
Akan tetapi Eugeo tak pernah memperlihatkan sesuatu seperti ini hari ini.
Ia memperlihatkan segala macam emosi secara alami seperti 'terkejut', 'ragu',dan 'tertawa' membalas semua
pertanyaanku dan membuat respon seperlunya.Bukan Eugeo saja yang seperti ini,Sister Azariya,Selka,dan anakanak kecil itu semuanya juga begitu.Tak ada contoh satupun dari mereka yang memperlihatkan ekspresi 'tak
mampu menemukan data.'
Sejauh yang kutahu,di antara para Artificial Intelligence termutakhir,standar tertingginya adalah AI yang dipanggil
Yui,program konseling yang dikembangkan untuk tujuan pemeliharaan SAO lama,yang sekarang ini telah menjadi
'putri' ku dan Asuna.Selama dua tahun itu,ia terus-menerus bicara pada tak terhitung jumlah player,memonitor
mereka,dan telah berhasil membangun database yang mengagumkan dalam hal merespon.Saat ini,ia berada pada
level dimana ia bisa dianggap 'program penjawab otomatis' dan 'kecerdasaan sejati.'
Namun,Bahkan Yui sekalipun tidaklah sempurna.Terkadang,ia akan memiringkan kepalanya di saat database tak
memiliki suatu informasi,dan akan menyalah artikan 'kemarahan yang terpampang' milik manusia dengan 'rasa
canggung saat mencoba menyembunyikan rasa malu'.Tepat saat itulah ia akan memperlihatkan ekspresi 'seperti AI'.
Akan tetapi,Eugeo,Selka,dan yang lain tak menunjukkan sesuatu semacam itu.Bila semua penduduk desa Rulid
adalah....AI,program yang tercipta sebagai anak laki-laki,gadis,nenek tua,orang dewasa dan yang lain,dalam hal
tertentu,STL memiliki sebuah teknologi yang melampaui kata mutakhir.Tapi pada akhirnya,aku benar-benar tak
bisa membayangkan hal ini sebetulnya bekerja...
Aku yang memikirkan hal ini,bangkit dari tempat tidur,dan mendaratkan kakiku di lantai.
Ada sebuah lampu minyak tua di atas dinding kasur.Cahaya jingga kekuningan berkerlip-kerlip,mengeluarkan bau
terbakar yang aneh.Tentu saja,aku tak pernah menyentuh benda semacam ini di kehidupan nyata,namun di
tempatku berbagi kamar dengan Asuna di Alfheim memiliki lampu yang mirip,jadi aku dengan setengah sadar
menjulurkan tanganku untuk menyentuh permukaannya.
Akan tetapi,disini tak ada satupun pop-up window pengoperasian.Aku mendadak memikirkan sesuatu dan
menggunakan kedua jari-jariku untuk mrngikuti pergerakan yang bukan sebuah perintah isyarat,namun sesuatu yang
disebut Stacia Seal. Aku lalu menyentuh permukaan lampu tadi,dan sebuah kilauan ungu muncul saat itu
juga.Akan tetapi durabilitas lampu inilah satu-satunya hal yang muncul,tak ada tombol untuk meng-ON maupun
meng-OFF kan cahayanya.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

34/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Sialan.Selka jelas-jelas tak akan mengatakan kepadaku cara mematikan lampu ini dengan mudah tanpa terlebih
dulu mengomel...Tepat ketika sedang panik-paniknya,aku menemukan sebuah kenop kecil di dasar lampu tadi.
Biarin,coba dulu aja ngapa.KyuKyu.Bersamaan dengan suara logam itu,sumbunya menebal,dan lampunya
megeluarkan jejak asap tipis sebelum padam.Cahaya rembulan yang menembus jendela,mendarat di dalam
kamarku yang terselimuti dalam kegelapan,meninggalkan seberkas garis putih keperakan.
Aku akhirnya berhasil merampungkan misi dengan kesulitan tinggi ini,kembali ke pinggiran kasur,meletakkan bantal
di posisi yang pas,dan kembali berbaring.Aku merasa sedikit kedinginan,jadi kupakai selimut yang Selka berikan
tadi.Aku jadi mengantuk.
Jika mereka bukan manusia,mereka itu apa?
Di sudut pikiranku,aku telah menemukan jawabannya...Akan tetapi,aku merasa takut untuk
mengatakannya.Umpama aku benarsang pengembang yang disebut RATH telah mengulurkan tangannya ke
ranah Tuhan.Ketika dibandingkan dengan ini,proses yang menggunakan STL untuk memahami jiwa manusia
tersebut telah mencapai level dimana mereka seperti sedang bermain-main dengan Kotak Pandora menggunakan
jari-jemari mereka. Aku masuk ke dalam alam mimpi dan mendengarkan suara yang asalnya jauh di dalam
kesadaranku.
Sekarang bukan waktunya untuk melarikan diri.Aku harus menuju Capital.Setibanya disana,aku akan mencari
alasan kenapa aku ada di dunia ini....
KLANG!!
Aku nampaknya mendengar bunyi dentangan sebuah lonceng di kejauhan.
Tepat ketika aku mengganggap ini adalah suara dalam mimpiku,bahuku rasanya seperti sedang diguncang-guncang
oleh seseorang,jadi aku menyelusupkan kepalaku ke dalam selimut dan menggerutu,
"Uu10 menit lagi...nggak,5 .... "
"Nggak boleh.Ini sudah waktunya bangun."
"3menit....3 menit aja..."
Seiring dengan bahuku yang terus berguncang,sedikit perasaan bingung membuatku kehilangan rasa kantukku.Jika
saja itu adalah adik perempuanku Suguha yang membangunkanku,ia tak akan menggunakan tindakan-tindakan
lembut semacam itu,sebaliknya ia akan berteriak-teriak,menjambak rambutku dan menarik-narik,mencubit
hidungku dan melakukan tindakan-tindakan berbau kekerasan semacamnya,atau bahkan tindakan jahat seperti
menarik futon.
Pada momen ini,aku tersadar bahwa dimana aku berada sekarang ini bukanlah kenyataan maupun Alfheim,dan aku
menyembulkan kepalaku dari balik selimut wol.Aku sedikit membelalakkan mataku dan bertukar tatapan dengan
Selka,yang berpakaian ala sister.Si sister magang ini menurunkan kepalanya dan melihat ke arahku.
"Sudah jam 5.30.Anak-anak semuanya sudah pada bangun dan mandi.Jika kau tak buruan,kau tak akan cukup
waktu untuk Sembahyang."
"...Oke,Aku akan datang kok... "
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

35/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku tinggalkan kasur hangat dan istirahat penuh kedamaian tadi tanpa rasa penyesalan dan duduk.Aku melihat ke
sekitar,dan keadaaanya sama seperti ingatanku tadi malam.Ini adalah kamar untuk tamu yang berada di lantai dua
gereja Rulid.Dengan kata lain,tubuhku melewati dunia virtual Underwoorld yang diciptakan oleh Soul
Translator.Pengalaman menakjubkan semacam itu nampaknya tak akan berakhir hanya dalam satu malam.
"Jadi ini hanya nampak seperti sebuah mimpi,huh?"
"Eh,Apanya?"
Mendengarku menggumankan kata-kata ini,Selka menampakkan eksperesi kaget.Melihat hal ini,aku buru-buru
menggelengkan kepala.
"Nggak.Bukan apa-apa kok.Aku akan ganti baju dan datang.Di aula peribadatan lantai satu kan?"
"Un,tak peduli kau seorang tamu ataupun anak hilang Vector,kau harus berdoa pada Dewa Stacia selama kau
tinggal di dalam gereja.Setiap cangkir minuman adalah anugerah dari kemurahan hati Dewa,dan kita patut
bersyukur akan hal ini.Itulah yang dikatakan Sister pada kami... " Ia akan lanjut berceloteh ria tentang ini terus
menerus jika hal ini berlanjut,jadi aku buru-buru bangkit dari tempat tidur.Aku membalik sedikit ujung kaos tipis
ini,bersiap-siap untuk melepaskan piyama yanng aku pinjam,dan Selka mengeluarkan suara kebingungan.
"I,Itu akan dimulai dalam 20 menit.Jangan sampai telat !Kau harus mencuci mukamu dengan air sumur diluar sana."
Patapata,ia berjalan keluar kamar,dengan cepat menutup pintu dan lenyap dari
pandanganku.Reaksi ini jelas-jelas bukanlah sesuatu yang NPC bisa
lakukan...Aku memikirkannya sambil melepaskan kaos ku dan memasukkan
Initial Equipment ku yang tersandar di kursi,tunik lengan pendek ke
kepalaku.Aku menuurunkannya sampai hidung dan mengendusnya,dan hanya
menemukan tak ada bau keringat disana.Seperti dugaan,mikroorganisme dan
hal-hal lain semacamnya tak bisa di replika.Mungkin kerusakan seperti nodanoda maupun lubang-lubang dikendalikan oleh nilai durabilitas yang disebut
Life.
Sambil memikirkan hal ini aku memunculkan Window tunik ini,durabilitas
yang nampak adalah angka [44/45]. Kelihatannya itu bukan apa-apa untuk
waktu sementara,namun jika aku ingin tinggal di dunia ini untuk waktu yang
lama,aku harus mencari pakaian ganti dan karenannya aku harus menemukan
cara untuk mendapatkan barang-barang dan uang.
Aku terus berpikir sambil mengganti pakaianku,lalu berjalan keluar kamar.
Aku berjalan menuruni tangga dan keluar dari pintu belakang di samping dapur.Matahari terbit yang indah telah
berada di atas kepalaku.Ia bilang ini masih belum jam 6,namun bagaimana yah penghuni dunia ini menentukan
waktu?Aku tak bisa melihat benda apapun yang terlihat seperti sebuah jam,di kafetaria maupun ruang keluarga.
Aku menundukkan kepalaku dan melangkah ke jalanan berbatu.Segera,aku melihat sebuah sumur yang
berdindingkan batuan.Anak-anak nampaknya telah menggunakannya tadi karena lumut yang menempel mengelilingi
sumur ini basah.Aku membuka penutupnya, melemparkan ember kayu dengan tali yang terikat dengannya ke
bawah,dan sebuah suara merdu Kolakakapon bisa terdengar.Kutarik dan kuangkat seember penuh air bening lalu
kutuangkan ke dalam bak disampingku.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

36/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku meraup air sumur sedingin es tadi dengan kedua tanganku untuk membasuh muka dan meminumnya satu
tegukan penuh.Di momen ini,rasa kantukku hilang tak berbekas.Menurutku aku tidur sebelum pukul 9 kemarin,dan
meski aku bangun pagi-pagi,aku harusnya telah tidur selama 8 jam....Sambil memikirkan tentang hal ini,aku
tenggelam dalam pemikiranku lagi.
Jika ini memang Underworld,mekanisme FLA mungkin masih sedang berjalan.Jika kecepatannya adalah tiga kali
lipat,waktu tidurku yang sebenarnya seharusnya kurang dari 3 jam.Jika ini ide fantastik yang terlintas olehku
kemarin,yaitu bahwa mesin ini berakselerasi 1000 kali lipat,itu berarti 8 jam sebenarnya sama dengan 30
detik.Emang bisa waktu sesingkat itu membuat pikiran begitu terjaga?
Serius deh,Aku tak mengerti sama sekali.Aku harus keluar dari sini secepat mungkin dan mengecek
situasinya....Akan tetapi,suara lembut ketika aku hendak tidur semalam terus terngiang-ngiang di dalam telingaku.
Aku bisa terbangun di dunia ini dengan kesadaran milik KiritoKirigaya Kazuto .Apakah itu karena insiden
janggal tertentu atau keinginan seseorang,aku mungkin ada disini untuk menyelesaikan sebuah misi,kurasa?Aku
bukanlah teroris di dalam kehidupan nyataku,namun di sisi lain,aku takkan menolak bahwa tiap-tiap eksistensi
memiliki maksud tertentunya masing-masing.Jika begitu kasusnya,kenapa juga banyak orang yang kehilangan
nyawanya dalam insiden SAO...
Bashaa! Aku sekali lagi menciduk air sumur setangan penuh dan mendeburkannya ke wajahku untuk menyela
pemikiranku.Sekarang ini,aku punya dua langkah tindakan.Yang pertama,aku bisa mengivestigasi apakah disini ada
karyawan RATH yang tahu bagaimana cara log out dari sini,dan yang kedua,aku harus mencari jalan menuju
Capital agar mampu menemukan maksud aku ada didunia ini.
Yang pertama tidak terlalu rumit buatku.Aku tak terlalu yakin berapa kecepatan FLA,tapi dengan adanya teknisi
RATH yang menyamar menjadi penduduk desa,mereka kemungkinan takkan tinggal disini selama bertahuntahun,apalagi puluhan tahunan.Dengan kata lain,jika penghuni desa yang meninggalkan tempat ini untuk perjalanan
bisnis atau liburan ada,itu artinya mereka sangat sangat mungkin adalah para pengamat.
Untuk yang kedua sejujurnya sih,benar-benar tak ada cara yang baik untuk pergi kesana.Eugeo bilang
sebelumnya kalau berkuda dari sini kesana membutuhkan waktu seminggu dan jika kita berjalan kaki melewati rute
terdekat,itu akan membutuhkan waktu tiga kali lebih lama.Jika mungkin,aku benar-benar ingin mendapatkan
kuda,tapi masih saja sih belum ada cara sama sekali untuk mendapatkannya,dan aku tak punya equipment dan uang
untuk perjalanan.Aku pikir bersama Eugeo adalah pilihan terbaik,tapi ia punya sebuah Sacred Task yang tak
dapat ia selesaikan seumur hidupnya.
Apa aku langgar saja Taboo Index dan biarkan diriku ditangkap oleh ksatria atau begitulah sekiranya agar
membuat hal itu lebih cepat.Akan tetapi,kemungkinan besar aku akan dijebloskan ke dalam sel penjara secara
langsung,dan aku harus bersabar beberapa tahun melakukan pekerjaan kasar,memanggul bongkahan-bongkahan
batu.Itu akan membutuhkan sedikit kesabaran.Tapi sebelum itu terwujud,aku mungkin akan dijatuhi hukuman mati.
Kalau begitu,aku sebaiknya bertanya pada Eugeo apakah ada Sacred Art yang memiliki mantra pelepasan atau
membangkitkan kembali diri seseorang.Tepat ketika sedang memikirkannya,Selka,menyembulkan kepalanya dari
pintu belakang gereja dan seiring melihatku,ia berteriak,
"KIRITO,MAU SAMPAI KAPAN KAU MAU MANDI!?SEMBAHYANGNYA SUDAH DIMULAI!!"
"Ahh,un....maaf.Aku akan datang sekarang."
Aku buru-buru mengangkat tanganku,mengembalikan penutup sumur dan ember tadi dan buru-buru kembali masuk
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

37/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

ke dalam bangunan gereja. Setelah melalui sembahyang yang khusyuk dan sarapan pagi yang berisik,para anakanak pergi keluar untuk mencuci pakaian,sementara Selka dan Sister Azariya menuju ke perpustakaan untuk
belajar Sacred Art yang sama.Untukku,yang pada dasarnya hidup secara gratis disini,hal ini membuatku merasa
ada sedikit perasaan tak enak dalam diriku.Aku memendam perasaan itu sembari berjalan keluar gerbang gereja
dan menuju ke alun-alun pusat desa untuk ketemuan dengan Eugeo.
Beberapa menit kemudian,sesosok familiar berambut coklat muncul dari arah menghilangnya kilauan cahaya mentari
pagi.Lalu,menara jam dibelakang gereja mendentangkan melodi yang sederhana namun elegan.
"Ahh....aku tahu."
Mendengar apa yang aku katakan di momen aku bertemu dengannya,Eugeo,membelalakkan matanya dengan
kaget.
"Pagi,Kirito.Apa maksudmu dengan "aku tahu" barusan?"
"Pagi,Eugeo.Yah,itu loh...aku menemukan kalau melodi lonceng tadi berbeda-beda tiap jamnya.Dengan kata
lain,penduduk desa ini menggunakannya untuk menentukan waktu."
"Tentu saja,ya begitulah.Lagu pujian untuk Cahaya Solus dibagi menjadi 12 irama.Ditiap-tiap pertengahan
baitnya,akan ada sebuah dentangan.Sayangnya,bunyinya tak mampu mencapai Gigas Cedar,jadi aku hanya bisa
mengecek waktu melalui ketinggian Solus." "Aku tahu....jadi itu artinya nggak ada jam di dunia ini"
"Jam....?Apaan tuh? "
Ini buruk.Jangan-jangan istilah semacam itu tak ada disini?Aku mberkeringat dingin di dalam hatiku dan mencoba
menjelaskan.
"Erm,jam adalah...sebuah alat yang berbentuk piringan bundar dengan angka-angka di atasnya dan ia ia punya
jarum berputar untuk menunjukkan waktu... "
Mendengar itu,wajah Eugeo secara tak terduga mengeluarkan kilauan dan mengangguk.
"Ahh...yang itu to.Aku pernah lihat di buku gambar ketika aku kecil.Dahulu kala,di pusat Capital nampaknya ada
sebuah bangunan yang disebut Divine Instrument of Engraved Time,namun orang-orang terkadang melihat ke
Divine Instrument itu dan tak pernah bekerja dengan serius,hal itu membuat Dewa marah,dan Ia menghancurkan
Divine Istrument itu dengan halilintar.Mulai saat itulah,manusia hanya dapat menentukan waktu berdasarkan pada
bunyi dentangan lonceng."
"He,Heh...yah,aku selalu khawatir sih kapan waktunya pelajaran selesai... "
Aku mengatakan sesuatu yang ngawur tanpa berpikir dua kali,lagi,dan untungnya,kali ini aku tak kebablasan.
"Ahaha.Jadi begitu to.Dulu ketika aku belajar di gereja,aku selalu nungguin tuh waktunya lonceng tengah hari
berdentang."
Eugeo terkekeh-kekeh sambil memalingkan muka.Aku mengikuti arah pandangannya dan akhirnya melihat menara
jam gereja.Di jendela yang didesain seperti talang berbentuk mirip koin,lonceng-lonceng segala ukuran berkilauan
di dalamnya.Akan tetapi,meski lonceng-lonceng tadi berdentang,tak ada satu orang pun yang dapat terlihat disana.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

38/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Lonceng itu....kok bisa ya berdentang?"


"Serius deh,Kirito,kok bisa sih kau lupa soal hal itu?"
Eugeo mengatakannya dengan suara kaget namun gembira,berdehem di tengah kalimat,dan melanjutkan,
"Nggak butuh siapa-siapa kok buat membunyikannya.Ini adalah satu-satunya Divine Instrument yang ada di desa,ia
akan secara teratur mendentangkan hymne pujian tanpa telat sedetik pun.Tentu saja nggak cuma desa Rulid yang
memiliki instrumen ini.Zakkaria dan desa-desa serta kota-kota lainnya mereka semua memilikinya...ahh,tapi,bukan
itu juga sih Divine Instrument satu-satunya..."
Penuturan penuh semangat Eugeo,yang sangat jarang,dan akhirnya kehilangan suara di bagian akhirnya,membuatku
mengernyit.Akan tetapi,Eugeo nampaknya tak ingin melanjutkan diskusi mengenai hal ini seraya ia menepukkan
tangannya pelan dan berkata,
"Sekarang,aku ada sesuatu yang harus kulakukan.Apa rencanamu hari ini,Kirito?"
"Gimana yah... "
Aku berpikir sejenak.Meski aku ingin berjalan-jalan berkeliling desa,aku mungkin akan dapat masalah jika
sendirian.Jika aku bisa bertanya pada Eugeo apakah ada penduduk yang pergi keluar desa seperti yang aku
bayangkan dan dalam rangka mencoba membujuk Eugeo untuk pergi menuju Capital untuk menuntaskan rencana
kejamku,aku harus mencari tahu apa Sacred Task yang diemban Eugeo.
"...Kalau boleh,biarkan aku membantumu hari ini,Eugeo."
Setelah memikirkannya masak-masak,aku mengatakan kata-kata tadi,dan Eugeo menyeringai sambil mengangguk.
"Tentu saja,dengan senang hati akan kuajak kau.Aku dah kepikiran kau akan berkata begitu.Nih lihat,aku bawa
uang untuk beli roti yang cukup buat dua orang."
Ia mengeluarkan dua keping koin perunggu dari celana pendeknya,yang mengeluarkan bunyi bergemerincing di
telapak tangannya.
"Erm,gimana yah,aku benar-benar nggak enak sudah menyusahkanmu."
Setelah melihatku menggelengkan kepala dan menggoyangkan tanganku,Eugeo mengangkat bahu dan tersenyum.
"Nggak usah khawatir.Aku dapat gaji dari tempat ketenagakerjaan desa,dan sebenarnya nggak ada apa-apa yang
bisa kubelanjakan dengan gaji tadi,jadi yah kutabung sajalah."
Oh,itu bagus,benar-benar bagus.Jika begitu kan,aku jadi punya uang untuk pergi ke Capital.Benakku mulai
melahirkan pikiran-pikiran nggak berguna.Sekarang ini,yang tersisa adalah Eugeo menyelesaikan Sacred Task nya
dengan menebang pohon raksasa tu.
Hatiku sedang memikirkan sebuah agenda licik,namun aku menampakkan tatapan menyesal.Melihatku seperti ini
Eugeo masih mempertahankan senyumannya dan berkata, 'Yuk berangkat' sebelum berjalan ke selatan.Aku
mengikutinya dari belakang dan melihat keatas kembali padamenara jam yang akan dengan otomatis berdentang
tiap jamnya.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

39/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Ini benar-benar dunia yang menakjubkan.Meskipun ia menciptakan sebuah kehidupan pedesaan yang
realistik,kehadiran sebuah VRMMO masih tak bisa dibantahkan.Di jalanan utama semua lantai di Kota
Mengambang Aincrad,terdapat sebuah lonceng yang menujukkan waktu.
Sacred Art dan Gereja Axiom;keduanya kemungkinan besar adalah nama palsu untuk mantra dan Sistem Dunia
ini.Kalau begitu kasusnya,gimana caranya kita menjelaskan Tanah Kegelapan yang ada di luar dunia ini?Apa itu
adalah counter-system...
Sementara aku sedang berpikir dalam-dalam,Eugeo,yang ada disampingku,tiba di depan sebuah tempat yang
terlihat seperti toko roti dan menyapa nenek tua pemilik toko yang mengenakan apron sebelum membeli empat
roti.Aku memandang ke dalam toko,dan melihat seorang pria berpakaian seperti penjaga toko sedang mengadoni
adonan roti.Aroma dari dalam tempat itu melayang keluar melalui jendela besar.
Dalam sejam,atau mungkin 30 menit,aku bisa membeli roti yang baru matang dari panggangan itu,namun menjadi
tak bisa fleksibel mungkin adalah bagian dari Sacred Task. Pekerjaan Eugeo yaitu untuk mencapai hutan dan
mengayunkan kapak memiliki timing tetap yang tak dapat segitu mudahnya diubah.Karena aku cuma bisa
mengajaknya untuk menemaniku dalam perjalanan setelah ia menuntaskan Sacred Task nya,rencanaku takkan
selesai segitu mudahnya deh.
Tapi nggak peduli apapun,sistem selalui memiliki lubang keamanan.Bahkan seorang sepertiku yang identitas dan
asal muasalnya tak diketahui akan bekerja dengannya sebagai asisten.
Kami berjalan menuju lengkungan gerbang di selatan dan melangkah diatas jalan setapak yang melewati ladangladang gandum yang menghijau seraya menuju ke arah hutan lebat.Dari sini,aku bisa melihat dengan jelas pohon
raksasa Gigas Cedar yang menjulang ke langit.
Eugeo dan aku terus bergantian mengayunkan Dragon Bone Axe dengan keras,dan tahu-tahu,matahari yang disebut
Solus telah meninggi ke posisi tengah hari.
Aku terus menerus menggerakkan lenganku yang serasa seberat timah dan mengayunkan ayunan ke 500 yang
menusuk dalam-dalam pohon tinggi besar ini.KOONG! Sang pohon besar itu mengeluarkan serbuk-serbuk gergaji
yang bertebaran layaknya pasir, memperlihatkan nilai durabilitas yang benar-benar tinggi dari pohon yang sedikit
tergores itu.
"Uwahhh,nggak bisa.Aku nggak sanggup mengayunkannya lagi."
Aku berteriak sambil melemparkan kapak ke tanah sebelum berbaring di rerumputan seolah-olah kekuatanku
konslet.Aku menerima botol air yang disodorkan Eugeo dan dengan rakus meneguk cairan manis bernama Siral
Water Aku masih nggak paham bahasa apa sih ini.
Eugeo hanya tersenyum santai sembari melihat ke bawah ke arahku yang ada dalam keadaan sekarang ini,sebelum
berkata dengan nada bicara layaknya guru,
"Tapi kau benar-benar punya sedikit bakat yah,Kirito.Suwer.Kau berhasil menyerap dasar-dasarnya cuma dalam 2
hari."
"...Tapi aku masih belum bisa mengejarmu sama sekali,Eugeo..."
Aku menghela nafas dan membenarkan posisi dudukku,bersandar pada Gigas Cedar.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

40/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Karena aku telah mengayunkan kapak berat itu sepanjang pagi ini,aku meraih peningkatan besar-besaran pada
stats ku di dunia ini.
Aku sih sudah tahu,tapi stats tadi masih jauh dari kata kekuatan sekelas manusia super dan kecepatan pendekar
pedang Kirito yang dimilikinya dahulu di SAO.Meski begitu,mungkin saja Kirigaya Kazuto yang lemah di dunia
nyatalah yang dijadikan referensinya.Jika ini adalah aku di dunia nyata,setelah aku mengayunkan kapak seberat itu
dalam waktu sejam kayak gini,pastinya deh aku akan menderita nyeri otot di sekujur tubuh dan takkan mampu
bangun dari tempat tidur di hari kedua.
Dengan kata lain,kekuatannku yang sekarang sebanding dengan pemuda berumur 17,18 tahun di dunia
ini.Kekuatan Eugeo jauh melampaui diriku,seperti yang diharapkan dari seseorang yang telah mengerjakan ini
selama 7 tahun.
Untungnya,feeling dari avatar atau penggambaran kekuatannya masihlah sama atau bahkan lebih efisien daripada
VRMMO-VRMMO yang kumainkan sebelumnya.Selain itu,mengayunkan kapak beberapa ratus kalia sambil
mewaspadai berat dan lintasan ayunannya,aku akhirnya mendapatkan kepercayaan diri untuk menggenggam kapak
ini tanpa memerlukan kekuatam dengan jumlah yang sangat besar.
Juga,aku telah mengulang-ulang latihan rutin yang sama tak terhitung beberapa kali jumlahnya di Aincrad
lama,bahkan melewatkan waktu makan dan tidurku untuk melakukannya,jadi ini mungkin area yang paling ku
kuasai.Paling tidak aku takkan kalah dari Eugo dalam hal keteguhan tekad Nggak...tunggu dulu.Kupikir aku baru
melewatkan sesuatu yang penting disini...
"Nih,Kirito."
Eugeo melemparkan 2 roti kepadaku,yang mana hal itu mengerem gerbong kereta pemikiranku.Aku buru-buru
menjulurkan tanganku untuk menangkap keduanya.
"...?Ada yang salah?Raut mukamu jadi aneh tuh,tahu nggak?"
"Ah...nggak kok..."
Aku akhirnya berhasil meraih ujung jalur pemikiranku yang hampir pergi meninggalkanku,namun serpihan-serpihan
yang tersisa tadi hanyalah kesan yang membingungkan dan samar-samar,itulah apa yang kupikir sebagai sesuatu
yang penting.Yah,jika itu memang penting,akan aku pikirkan di lain waktu.Aku lalu mengangkat bahu dan berterima
kasih pada Eugeo,
"Makasih.Kumakan ya kalau begitu. Itadakimasu."
"Maaf rotinya masih sama kayak yang kemarin."
"Nggak,nggak apa-apa kok."
Aku membuka mulutku dan mengambil sebuah gigitan besar.Rasanya sih enaknamun sejujurnya roti ini masih
terlalu keras.Eugeo mungkin juga merasakan hal yang sama sembari ia mencoba yang terbaik untuk menggerakkan
rahang bawahnya.
Kami berdua lanjut menghabiskan waktu beberapa menit memakan roti yang pertama sambil bertukar tatapan satu
sama lain,kami saling tersenyum tipis.Eugeo meminum seteguk Siral Water dan menatap ke kejauhan.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

41/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"...Aku benar-benar ingin kau mencicipi pastel buatan Alice,Kirito...kulit luarnya yang renyah,dipenuhi dengan isian
yang juicy....memakannya ditemani susu sapi perah segar,membuatku merasakan kelezatan yang jarang ada di
dunia ini."
Sembari ia mengatakan itu,lidahku secara tak sadar nampaknya merasakan rasa pastel itu sambil meneteskan air
liur.Aku segera menggigit roti keduaku dan bertanya tanpa berpikir,
"Lalu Eugeo.Orang itu...Alice,ia belajar Sacred Art di gereja,ya kan?Untuk menjadi penerus Suster Azariya."
"Un,begitulah.Ia disanjung-sanjung sebagai anak ajaib pertama bahkan semenjak desa ini dibangun,dan ia mampu
menggunakan banyak Sacred Art diumurnya yang baru sepuluh tahun."
Eugeo mengatakannya dengan nada bangga.
"Kalau begitu....gadis bernama Selka yang belajar di gereja sekarang ini adalah..."
"Un...Sister Azariya benar-benar terpukul ketika Alice dibawa pergi oleh Integrity Knight dan berkata ia takkan
pernah lagi mengangkat murid.Akan tetapi,kepala desa Gasupht berusaha untuk membujuknya dan dua tahun yang
lalu,si murid baru Selka,ikut ke gereja.Ia adalah adik Alice."
"Adik toh....heh..."
Jika aku harus bilang pun,harusnya ia adalah kakak perempuan yang galak.Aku mengingat-ingat Selka dalam
otakku yang sedang memberikan kesan semacam itu saat aku mengatakannya.Semenjak Alice adalah kakaknya,ia
pasti adalah orang yang peduli pada orang lain dan juga usil.Ia seharusnya bisa menjadi pasangan yang baik bagi
Eugeo.
Aku memikirkan ini sambil menatap Eugeo.Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu sembari mengernyit.
"...Karena usia kami beda 5tahun,aku jarang bermain dengan Selka.Saat aku berkunjung main ke rumah Alice dari
waktu ke waktu,ia sering ngumpet dibelakang ibu atau neneknya dengan malu-malu...ayahnya,Gasupht,semua
orang bahkan Suster Azariya percaya kalau adik Alice memiliki bakat dalam Sacred Art dan menantinantikannya...namun...."
"Selka tak punya bakat seperti kakaknya,ya kan?"
Mendengar pertanyaan menjurusku,Eugeo menjadi murung dan mengangguk.
"Kita sebenarnya nggak bisa bilang begitu juga sih.Nggak peduli siapapun orangnya,jika baru mulai melakukan
Sacred Task,mereka nggak mungkin bisa melakukannya dengan baik.Hal itu sama juga buatku dan aku saja baru
berhasil menggenggam dan menggunakan kapak besar ini dengan benar setelah lebih dari 3 tahun lamanya.Yah
begitulah...untuk Selka yang baru 12 tahun,ia telah bekerja sedikit terlalu keras..."
"Terlalu keras?"
"...Dulu ketika Alice mulai belajar Sacred Art,ia nggak tinggal di gereja.Ia hanya belajar sampai tengah hari,lalu ia
menyerahkan bento padaku sebelum pergi untuk membantu beres-beres rumah di sore hari.Namun,Selka
menggunakan alasan kalau dia nggak akan punya cukup waktu untuk belajar dan pindah dari rumahnya.Kebentulan
sekali Jana dan Algu pindah ke gereja,dan Suster sendiri pastinya tak mampu menangani mereka,jadi Selka
mungkin juga punya suatu alasan untuk pindah ke gereja."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

42/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku mengingat-ingat Selka yang dengan telaten merawat anak-anak.Aku tak bisa bilang betapa sulitnya itu,namun
untuk seorang berumur 12 tahun yang harus belajar sambill merawat 6 anak kecil,itu bukan perkara yang gampang.
"Aku tahu...dan Aku, si Anak Hilang Vectoryang dengan tiba-tiba pindah kemari.Paling tidak aku harusnya
nggak memberi banyak masalah pada Selka. "
Aku pasti akan bangun pukul 5.30 mulai dari besok.Dengan ketetapan itu,aku melanjutkan topik pembicaraan
barusan dengan berkata okelah kalau begitu.
"Anak-anak selain Selka yang hidup di gereja itu semuanya kehilangan orang tua mereka?Apa orang tua mereka
mati?Kok bisa ya enam orang mendapat musibah semacam ini di waktu yang sama padahal di suatu desa yang
damai?"
Mendengar pertanyaanku,Eugeo terlihat sedikit tertekan,dan menundukkan kepalanya melihat rerumputan yang
tumbuh tak terlalu jauh.
".... Itu terjadi 3tahun yang lalu.Ssebuah wabah menyebar di desa yang tak pernah terlihat selama hampir 100
tahun,menyebabkan 20 orang segala usia meninggal dunia.Suster Azariya dan tabib Ivenda mencoba segala macam
cara,namun tak mampu menyembuhkan demam orang-orang tersebut.Anak-anak yang ada di gereja kehilangan
orang tuanya karena hal itu." Jawaban tak terduga tersebut membuatku terdiam.
Infeksi?Tapi ini kan dunia virtual.Nggak ada bakteri maupun virus yang mungkin bisa hidup disini.Dengan kata
lain,orang-orang yang mati tersebut disebabkan karena virus yang ditularkan dengan maksud tertentu oleh orangorang yang mengendalikan dunia ini atau sistem.Akan tetapi,kenapa?Kemungkinan besar,mereka ingin
menggunakan suatu bentuk musibah untuk menciptakan suatu beban cobaan bagi mereka,tapi kenapa juga mereka
menjalankan simulasi semacam itu?
Pada akhirnya.semua menjurus pada satu arah.Bahwa kenapa dunia ini ada
"Itu bukan wabah belaka.Baru-baru ini,banyak hal yang aneh terjadi.Beruang liar bercakar panjang,seringgala
berbulu hitam menyerang orang-orang dengan kawanannya,kuncup gandum yang tak mampu mengembang...
bahkan kereta kuda yang biasa berkelana dari sini ke Zakkaria tak muncul-muncul selama berbulan-bulan.Isunya
sih...ada suku Goblin yang muncul disini. " "A,apa kau bilang?"
Aku berkedip berkali-kali.
"Goblin...tunggu,bukannya para Integrity Knight melindungi perbatasan negeri ini?"
"Tentu saja.Suku-suku kegelapan yang bermukim dekat Mountain Range at the Edge harusnya telah dibasmi
seketika oleh para Integrity Knight.Ini adalah tugas yang diemban para Integrity Knight,karena suku-suku itu adalah
orang-orang yang lebih bermasalah daripada Alice,yang hanya menyentuh sedikit Tanah Kegelapan."
"Eugeo..."
Aku merasa suara tenang Eugeo mendadak berubah menjadi sesuatu yang bisa kupahami sebagai nada bicara
bermuram hati,sesuatu yang mengagetkanku.Akan tetapi,perasaan itu segera sirna di saat bibir cowok itu perlahan
menampakkan senyuman lagi.
"...Itulah kenapa aku hanya menganggapnya sebagai rumor belaka.Tapi selama 2 atau tiga tahun yang lalu,ada
banyak sekali batu nisan-batu nisan baru disini.Jii-chan bilang ini situasi yang normal."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

43/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Ngomong-omong,sekaranga adalah waktu yang tepat untuk bertanya.Aku pura-pura tak tahu apa-apa dan dengan
hati-hati bertanya, "...Hey,Eugeo.Sacred Art....bisa nggak mereka menghidupkan kembali manusia?"
Ia hanya melontarkan tatapan tak percaya padaku lagi.Secara tak terduga,Eugeo menggigit bibirnya pelam dengan
raut wajah serius dan mengangguk dengan terlihat seolah-olah tak terlalu yakin juga.
"...Hampir semua orang di desa tak tahu menahu tentang ini,namun diantara Sacred Art-Sacred Art level tertinggi
ada mantra yang bisa memperpanjang batas umur seseorang.Itu yang Alice bilang."
"Meningkatkan....Life?"
"Un,Life yang dimiliki semua orang dan benda...termasuk kau dan aku,nggak akan bisa bertambah secara
normal,Kirito.Contohnya,Life manusia terus meningkat mulai dari mereka bayi ke masa kanak-kanak lalu sampai
ke tahap dewasa,dan mencapai nilai Life maksimumnya pada usia 25 tahun.Setelah itu,perlahan-lahan nilai itu akan
menurun dan menjadi 0 di usia sekitar 70,80-an,sebelum dipanggil kembali oleh Stacia.Kau lupa tentang ini semua
ya,Kirito? "
"Ah,ahh"
Tentu saja,ini pertama kalinya aku mendengar ini seraya dengan hati-hati aku mengangguk.Apa yang Eugeo
katakan bahwa nilai maksimun Hit Points seseorang akan turun naik sebanding umurnya.
"Akan tetapi,jika seseorang terluka atau jatuh sakit,Life mereka akan berkurang drastis.Jika luka-lukanya terlalu
fatal,orang itu akan mati karenanya.Namun,seseorang bisa mengembalikan Life menggunakan Sacred Art dan obatobatan,meskipun yah itu akan mencapai nilai maksimumnya.Manula tak bisa mendapatkan kembali Life yang
pernah mereka punya di masa mudanya tak peduli pengobatan macam apa yang mereka jalani,dan sama halnya
dengan orang-orang yang terluka terlalu parah mereka tak bisa disembuhkan...."
"Tapi ada kan mantra untuk mengakalinya?"
"Alice bilang ia benar-benar terkejut saat ia melihat ini dalam buku-buku kuno.Ia menanyakan ini pada Suster
Azariya,dan yang dilihatnya hanyalah Suster yang membuat sebuah ekspresi ngeri dan menasihatinya untuk
melupakan apa-apa saja yang ia lihat tadi....jadi aku tak begitu yakin tentang detailnya.Namun,disana disebutkan
bahwa ada sebuah mantra yang hanya bisa digunakan oleh Pendeta Agung Gereja Axiom,dana itu bukanlah mantra
yang digunakan untuk menyembuhkan atau mengobati penyakit,tapi mantra berimbas langsung pada Life..atau
sesuatu seperti itulah.Tentu saja aku tak pernah melihat mantra khusus itu sama sekali. "
"Heh...Pendeta Agung?Itu artinya para rahib gereja bisa menggunakan Sacred Art kan?"
"Tentu saja.Sumber kekuatan dibalik sacred art adalah Sacred Power Dewa Solus dan Dewa Terraria yang
bertebaran di langit dan bumi.Mantra-mantra berskala besar membutuhkan banyak sekali Sacred Powet.Jika saja
ada mantra yang benar-benar dahsyat sampai bisa mengendalikan Life manusia,nggak akan cukup deh bahkan jika
seluruh Sacred Power yang ada di seantero hutan ini dikumpulkan.Menurutku,bahkan kota Zakkaria yang punya
Spellcaster pun nggak akan bisa mengendalikan kekuatan sebesar itu."
Meski begitu;ia berhenti disini untuk sejenak,dan meneruskannya dengan suara lirih,
"Dan...jika saja Sister Azariya mampu menggunakan mantra semacam itu,ia takkan melihat para putra-putri dan
orang tua anak-anak itu meninggal seperti itu."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

44/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Aku mengerti..."
Dengan kata lain,bahkan jika aku mati disini,aku takkan kembali ke altar gereja dan bangun diiringi suara organ
yang merdu.Jika aku mati,aku mungkin akan terbangun di STL yang ada di kehidupan nyata.Nggak,masalahnya
bukan itu,Aku benar-benar akan merasa terganggu.STL tak punya kemanpuan untuk menghancurkan Fluctlight
mungkin sih.Harusnya alat itu berbeda dengan NerveGear.
Akan tetapi mencoba bunuh diri harusnya adalah metode terakhir untuk meninggalkan tempat ini.Keberadaan
Underworld telah menjadi sesuatu yang kuyakini ada di dalam pikiranku,dan bahkan jika aku tahu akan hal ini,apa
nggak apa-apa nih bagiku untuk pergi tanpa tahu apa alasanku ada di dunia inijiwaku memberikan pendapat
semacam itu jauh dari dalam relung jiwaku.
Aku benar-benar ingin pergi ke Capital,melabrak masuk ke dalam markas pusat Gereja Axiom atau semacamnya
dan menanyakan seluruh pertanyaan di dalam benakku pada para Pendeta Agung,namun aku tak punya cara
untuk melakukannya.Tak ada sarana transportasi yang bisa digunakan untuk berpindah dari kota ke kota,dan hal
inilah yang menjadi batasan pada kurangnya kemampuan permainan disini.Bahkan SAO saja punya Transfer Gate
di hampir semua kotanya.
Jika ini memang VRMMO biasa,aku pastinya akan mempertimbangkan untuk mengirimkan email komplen pada
operator.Akan tetapi,kalau saja aku tak bisa melakukannya,aku hanya perlu berusaha sekeras mungkin sepanjang
system mengizinkannya.Ya,aku sering memikirkan hal ini selama pertempuran untuk menaklukkan boss di Aincrad.
Setela menghabiskan roti kedua,aku mengangkat botol air minum yang diserahkan Eugeo tadi ke
mulutku,meminumnya sambil melihat ke atas batang pohon besar ini yang menjulang sampai ke langit.
Aku harus minta bantuan Eugeo jika aku ingin menuju ke Capital,namun adalah hal yang tak mungkin untuk
membuatnya menyerah pada tugas yang diembannya dengan sungguh-sungguh,karena hal itu dilarang oleh Taboo
Index.Jika begitu,hanya ada satu jalan yang tersisa,yaitu menemukan cara untuk menangani pohon Cedar yang
besarnya minta ampun ini.
Aku menoleh kebelakang,dan kulihat Eugeo sedang menepuk-nepuk celananya sebelumm berdiri.
"Baiklah,dah waktunya kita mulai pekerjaan sore hari kita.Aku yang mulai duluan.Tolong ambilkan kapaknya."
"Ahh."
Aku menggunakan kedua tanganku untuk menggenggam Dragon Bone Axe yang ada disampingku dan akan
menyerahkannya pada Eugeo.
Mendadak sebuah perasaan seperti tersengat listrik yang kuat terlintas di otakku.Ujung sesuatu yang hampir lepas
dari telapak tanganku nampak tertangkap kembali,jadi aku dengan hati-hati berpikir.
Eugeo bilang kalau kapak biasa bilahnya akan dengan mudahnya hancur,itulah mengapa mereka pergi ke Capital
untuk memesan Dragon Bone Axe besar ini.
Jika begitu,kita hanya perlu kapak yang lebih kuat.Kita gunakan saja kapak berkekuatan dan berdurabilitas lebih
besar yang membutuhkan lebih banyak tenaga.
"B,Boleh aku ngomong,Eugeo."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

45/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku menahan nafas dan bertanya.


"Ada nggak kapak yang lebih kuat di desa ini?Kalau nggak ada,kalau di kota Zakkaria...udah tiga ratus tahun
berlalu kan sejak kalian memesan kapak ini?"
Namun Eugeo menggelengkan kepalanya.
"Mungkin sih.Tulang naga adalah bahan baku senjata level tertinggi.Ia lebih keras daripada logam Damask di
selatan dan logam permata di Timur.Jika ada sesuatu yang lebih keras,itu akan jadi sesuatu yang digunakan para
Integity Knight...Divine Instrument..."
Ujung kata-kata ini memudar dengan suara yang bergetar,jadi aku memiringkn kepalaku dan menunggu-nunggu
bagian akhir isi kata-katanya.Setelah sekitar menit yang sunyi,Eugeo berbisik seolah ia cemas akan keadaan
sekitarnya.
"...Bukan kapak sih,tapi....sebilah pedang."
"Pedang?"
"Aku dah bilang kan di depan gereja kalau masih ada Divine Instrument lain selain Clock that Tells the Time,ingat
nggak?"
"Ah..ahh."
"Faktanya,itu ada di dekat tempat ini..dan cuma aku yang tahu tentangnya.Selama enam tahun ini,aku telah
menyembunyikannya dari semua orang...kau mau lihat,Kirito?"
"P,Pastinya pengen lah! Kumohon tunjukkan padaku!"
Aku berkata dengan antusias,namun Eugeo terlihat seperti ragu-ragu.Nggak begitu lama kemudian ia mengangguk
dan menyerahkan kapak tadi padaku.
"Kalau begitu,kamu kerjain pekerjaan sore dulu deh,Kirito.Soalnya butuh sedikit waktu buat mengambilnya."
"Jauh toh tempatnya?"
"Nggak,cuma di dalam gubuk penyimpanan dekat-dekat sini kok,tapi...beratnya itu lo minta ampun deh."
Persis seperti apa yang Eugeo katakan di saaat aku menyelesaikan ayunan ke-50,ia akhirnya kembali,nampak agak
kelelahan dan jidatnya berkeringat banyak. "O,oi,kau nggak apa-apa?"
Mendengar ini,Eugeo yang kehilangan tenaganya untuk menjawab,cuma mengangguk dan melemparkan objek yang
telah ia sandarkan di bahunya itu ke tanah.DONK.Dengan suara kasar,di dalam hamparan rerumputan muncul
cekungan besar.Aku menyerahkan bekal berisikan Siral Water pada Eugeo yang terengah-engah,dan mulai
memandang benda yang ada di atas tanah itu.
Aku rasa-rasanya pernah melihat benda ini sebelumnya.Sebuah bungkusan yang berukuran 1,2m panjangnya.Tak
diragukan,ini adalah item terbungkus yang diletakkan secara sembarangan di dalam gubuk ketika Eugeo
meletakkan Dragon Bone Axe di sebelahnya.
"Boleh kubuka nih?"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

46/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Ah..ahh.Hati-hati...loh.Jika itu mendarat di kakimu,kau nggak akan...terluka doang."


Eugeo yang terengah-engah berujar.Aku mengangguk padanya dan dengan dengan hati-hati menjulurkan tanganku.
Setelahnya,pingggangku rasa-rasanya mendapatkan kejutan seolah-olah dijepret.Nggak,bahkan jika ini
kenyataan,pinggangku benar-benar akan salah urat.Serius deh,bungkusan ini berat banget.Aku memegangnya
dengan kedua tanganku,namun ia tak mau digerakkan seolah dipaku ke tanah atau sesuatu semacam itulah.
Adik perempuanku Suguha telah berlatih dalam klub kendo dan telah menjadi kekar,jadi bisa dibilang ia nampak
lebih berat daripada penampilannya tentunya,aku nggak bisa mengatakan pemikiranku ini padanya dan tanpa
pakai dilebay-lebay-kan,benda terbungkus ini membuatku merasa itu seperti dirinya dalam artian tertentu.Aku
memantapkan kakiku lagi dan bersusah payah mengumpulkan kekuatan di punggungku untuk mengeluarkan semua
tenagaku kayak aku sedang mengangkat orang bego.
"Fuu..."
Mishi mishi.Kurasa sendi-sendi di dalam tubuhku saling bergesekan,namun bungkusan itu akhirnya mulai
berpindah.Aku mengangkat bagian yang terikat talinya dan membaliknya 90 derajat sebelum membiarkan ujungnya
menumpu tanah.Aku menggunakan tangan kiriku untuk menyangganya sekuat tenaga agar tak jatuh.Sedangkan
tangan kananku melepaskan simpul tali dan menurunkan penutup kulitnya.
Didalamnya terdapat sebilah pedang panjang indah yang bahkan aku mau tak mau terpukau padanya.
Pangkal pedang dibuat dengan mulus dari perak,dan pegangannya terbalut dengan rapi dengan bahan kulit
berwarna putih seutuhnya.Pelindung buku jarinya dihiasi ukiran dedaunan,dan sudah jelas tumbuhan apa yang
terukir disana.Mau itu ujung pegangan atau sarung kulit berwarna putih,mereka semua terbalutkan dengan setangkai
mawar gemerlapan yang terukir dari giok.
Ia memberikan kesan benda antik,namun tak ada setitik pun karat di atasnya.Ia bagaikan telah tidur selama ini
tanpa mampu bertemu pemiliknyapedang ini membuatku merasakan kesan semacam itu.
"Ini...?"
Aku mengangkat kepalaku untuk bertanya,dan Eugeo,yang akhirnya telah puliha dari rasa capeknya,melihat ke arah
pedang itu dengan ekspresi bernostalgia dan berucap,
"Blue Rose Sword. Aku tak tahu sih nama aslinya,tapi nama itulah yang digunakan dalam dongeng."
"Dongeng...?"
"Siapapun anak kecil di Desa Rulid....nggak,bahkan para orang dewasa tahu akan hal ini 300 tahun yang
lalu,diantara para perintis awal yang menempati tanah ini,ada seorang pendekar pedang bernama Bercouli.Ada
banyak sekali legenda yang mengisahkan tentang petualangannya,namun yang paling terkenal adalah kisah Bercouli
dan Sang Naga Putih Utara..."
Eugeo tiba-tiba menerawang dan melanjutkan kata-katanya dengan raut muka sedih,
"....Sederhananya,Bercoulli pergi ke Mountain Range At The Edge dan tersesat jauh di dalam gua,yang
membuatnya jatuh ke dalam gua sang naga putih.Sang naga putih yang menjaga Dunia Manusia sedang terlelap tidur
dan Bercoulli mengambil kesempatan itu untuk kabur.Namun,diantara tumpukan harta yang berserakan di dalam
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

47/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

gua,ada sebilah pedang yang ia ingin dapatkan tak peduli apapun caranya.Ia mengambil pedang itu diam-diam dan
hendak beranjak pergi,namun tiba-tiba muncul mawar biru yang tumbuh dan membelit Bercoulli.Ia terjatuh,dan
suara jatuhnya itulah yang membangunkan sang naga putih...begitulah kisahnya. "
"A,Apa yang terjadi selanjutnya?"
Mau bagaimana lagi,aku tertarik dengan kisah ini,jadi aku bertanya-tanya.Eugeo bilang itu cerita yang panjang loh
sambil tersenyum dan melanjutkan dengan kata-kata ini,
"Toh,banyak hal yang terjadi,dan Bercoulli akhirnya melupakannya.Ia mengembalikan pedang tadi dan kabur dari
desa.Itu bukanlah sesuatu yang patut disenangi...namun sebuah kisah yang membosankan.Jika saja kami tak punya
keinginan untuk mengecek kebenarannya saat masa kecil kami..."
Suaranya yang bagai mengandung rasa penyesalan mendalam,membuatku akhirnya tersadar bahwa 'masa kecil
kami' berarti Eugeo dan dan teman masa kecilnya,gadis yang dipanggil Alice.Di desa ini,anak kecil dengan mobilitas
semacam itu ya hanya mereka.
Setelah beberapa momen yang sepi,Eugeo melanjutkan.
"6 tahun yang lalu,Alice dan aku pergi ke Mountain Range at the End untuk mencari sang naga putih,namun kami
tak menemukannya.Apa yang kami lihat adalam sebukit tulang belulang dengan bekas tebasan pedang."
"Eh...na,nggak,apa ada aorang yang membunuh naga tadi?Siapa,ia tepatnya...?"
"Aku nggak tahu.Paling,beberapa orang...yang tertarik pada harta karunnya.Ada banyak sekali emas dan harta
yang berserakan di sembarang tempat,Blue Rose Sword ini ada diantaranya.Tentu saja,aku nggak
membawanyanya soalnya pedang ini berat...dan dalam perjalanan balik kami kesasar ke jalan keluar yang
salah,melewati Mountain Range at the End dan masuk ke Dunia Kegelapan.Yang terjadi sesudahnya persis seperti
yang kau dengar."
"Aku paham..."
Aku mengalihkan tatapan mataku pada tangan yang menyangga pedang ini.
"Tapi...pedang ini,kok ada disini?"
"...Sepanjang musim panas dua tahun lalu,aku pergi ke gua tadi untuk mengambilnya.Memindah-mindahkannya
beberapa kilolu tiap harinya di hari liburku dan menyembunyikannya dalam hutan...sampai aku memindahkannya ke
dalam gubuk penyimpanan.Itu menghabiskan 3 bulan waktuku dan kenapa aku melakukannya...sejujurnya,aku
nggak tahu juga kenapa..."
Ia mungkin masih belum sanggup melupakan tentang Alice?Atau mungkin ia ingin menggenggam pedang ini untuk
menyelamatkannya.
Pikiran semacam itu terlintas di otak ku,namun rasa salut ku pada cowok yang dipanggil Eugeo ini tak
mengizinkanku untuk segampang itu mengucapkan kata-kata ini.Aku mendapatkan kembali momentumku dan
mengangkat pedang itu,menggunakan tangan kanan ku untuk menggenggam pangkal pedangnya.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

48/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Kupikir kalau pedang ini ditancapkan dalam-dalam ke tanah seperti pilar akan jadi sulit untuk mengayunkannya
dengan banyak sekali kekuatan,tapi aku sekedar menggerakkannya sedikit,dan bilah pedangnya meluncur keluar
dari sarungnya dengan mulus.
Swoosh.Dibarengi bunyi yang nyaring itu,pedang tadi terhunus,dan kurasakan beban berat sekali mulai dari bahu
kanan sampai pergelangan tangan.Aku buru-buru melemparkan sarung pedang di tangan kiriku ke samping dan
menggunakan kedua tanganku untuk menggenggam pedang tersebut.
Sarung pedangnya nampak terbuat dari logam,namun kelihatan memiliki berat ekstra di saat ia menancap di tanah
dengan bunyi gedebuk.Hampir saja sarung pedang tadi mengenai kaki kiriku,namun aku udah nggak ada waktu
untuk mundur sambil tetap terus mempertahankan keseimbangan pedang ini.
Untung saja,pedangnya jadi 3 kali lebih ringan setelah kukeluarkan dari sarungnya,dan aku sanggup
mempertahankan posisi ini untuk sesaat.Aku terus menatap bilah pedang dengan sikap yang seolah-olah terpukau.
Ini benar-benar material yang tak masuk akal.Benda yang sepertinya terbuat dari logam yang lebarnya cuma 3,5 m
ini memancarkan kilauan biru muda seakan ia memantulkan cahaya yang bersinar di sela-sela dedaunan.Dilihat dari
dekat,bilah pedangnya memantulkan cahaya matahari dengan cerminannya dan beberapa sinar yang nampak
terperangkap di dalam bilahnya,memancarkan pantulan difus.Apapun itu,toh,bilah pedang ini terlihat sedikit
transparan.
"Ini bukan logam biasa ataupun perak.Ia berbeda juga dengan tulang naga,dan jelas-jelas bukan kaca..."
Eugeo berujar dengan sedikit nada kagum.
"Dengan kata lain,ini bukanlah sesuatu yang dibuat oleh manusia...itulah yang kurasa.Ia dibuat oleh Spellcaster
ahli Sacred Art dengan meminjam kekuatan dewa,atau kalau nggak ya sesuatu yang dibuat oleh dewa...item
semacam itu disebut Divine Instrument.Blue Rose Sword pasti adalah Divine Instrument juga "
Dewa
Nama Solus dan Stacia yang Eugeo dan Selka sering katakan ,nama-nama yang sering muncul dalam doa
Suster,ini semua pastinya setting di dunia fanstasi ini,dan akupun tak terlalu peduli dengan hal tersebut sembari
membuat keputusan itu.
Namun,dengan kehadiran dewa yang menciptakan senjata atau sesuatu semacam hal ini,kurasa aku harus
memakluminya.Dewa dunia virtualApa itu artinya adalah orang-orang yang mengelola dunia ini dari dunia nyata
atau proses utama server?
Ini bagaikan pertanyaaan yang tak dapat kujawab tak peduli mau bagaimanapun ku memikirkannya Bahkan
sekarang ini,aku hanya dapat merasa bahwa Gereja Axiom ini adalah eksistensi yang sama halnya dengan Pusat
Sistem .
Toh,pedang ini harusnya memiliki level prioritas agak tinggi,sesuatu yang diberikan oleh sistem,dan kini kita harus
membandingkannya dengan prioritas Gigas Cedar dan lihat level prioritas manakah yang lebih tinggihasil inilah
yang akan menentukan apakah aku bisa pergi ke Capital dengan Eugeo.
"Eugeo,bisa kau cek Life Gigas Cedar?"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

49/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku terus menggenggam pedang ini sambil berucap pada Eugeo yang melayangkan tatapan heran padaku.
"Jangan-jangan,Kirito...kau berniat menggunakan pedang ini untuk menebas Gigas Cedar?"
"Jika kau memindahkannya kemari,emang ada alasan lainnya?"
"Betul juga sih..tapi..."
Aku terus mengatakan sesuatu pada Eugeo,yang menundukkan kepalanya,untuk meyakinkan dirinya yang meragu.
"Atau apa di Taboo Index ada pasal yang menyebutkan kalau kau nggak bisa menggunakan pedang untuk
menebang Gigas Cedar?" "Nggak,tentang hal ini,nggak ada yang menyebutkannya sama sekali..."
"Atau mungkin para tetua desa,atau pendahulumu...Garitta jii-san bilang kalau kau nggak boleh menggunakan
sesuatu selain Dragon Bone Axe?"
"Nggak...beliau tak bilang begitu...kurasa...sesuatu kayak begini sudah pernah terjadi sebelumnya..."
Eugeo bergumam,tapi masih saja ia bangkit dan berdiri di depan Gigas Cedar.Ia menggambar sebuah segel dengan
tangan kirinya dan mengetuk batang pohonnya,menatap pada Window yang muncul.
"Yah, 232.315"
"Baiklah.Ingat-ingat angka ini."
"Tapi Kirito,Kau nggak mungkin sanggup menggunakan pedang itu dengan baik.Tubuhmu saja jadi tak stabil cuma
karena kau menggenggamnya sekarang."
"Biarin,Lihat saja deh.Kau nggak perlu pakai kekuatan untuk mengangkat pedang berat,yang kau gunakan adalah
pusat gravitasi."
Ini adalah memori dari masa-masa dulu,namun di SAO lama,aku menyukai pedang yang berat.Aku lebih suka
perasaan menggunakan tebasan One Hit untuk menghajar musuh daripada memakai senjata yang mengandalkan
kecepatan untuk menyerang secara bertubi-tubi sampai menang.Seraya level ku meningkat dan stats kekuatanku
berkembang,berat pedang di tanganku akan terus menurun.Itulah kenapa aku terus berganti-ganti pedang
pertama kalinya aku menggenggam dan menggunnakan pedang yang menjadi patnerku yang terakhir rasa-rasanya
mirip seperti apa yang aku rasakan saat ini dengan menggenggam Blue Rose Sword.Juga,aku yang dulu
menggenggam satu pedang di masing-masing tanganku seraya terus menerus berlatih dengan intensitas layaknya
pekerja kasar.
Tentu saja,basis dari World System disini berbeda,jadi aku tak bisa segampang itu memakai metode yang
sama.Namun,kesan pergerakan tubuhku harusnya bekerja disini.Eugeo menunggu sedikit agak jauhan dari
pohon,dan aku melangkah menuju ke kiri bekas hantaman kapak di batang pohon,membungkuk dan berusaha
mempertahankan postur menghunuskan pedang rendah memakai pedang yang membuat tanganku nyeri cuma
karena mempertahankannya.
Nggak usah melakukan tebasan beruntun.Cukup tebasan mendatar biasa saja di bagian tengah sisi kanan udah
bagus.Kalau kupinjam nama Sword Skill ini dalam SAO,namanya akan menjadi Horizontal.Ini adalah skill dasar
yang bisa dipelajari di awal mula game tersebut.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

50/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku menyelaraskan nafasku dan memusatkan berat tubuhku ke kaki kanan sebelum menarik mundur pedang
sedikit.Aku mengangkat kaki kiriku karena berat inersia pedang itu.Kayaknya aku bakal jatuh terduduk dengan
bokongku duluan,tapi aku nggak peduli apapun itu jadinya sampai pedang ini mengenai targetnya.Aku
menghentakkan kaki kananku ke tanah dan memindahkan berat tubuhku ke sisi kiri tubuhku,mengubah kekuatan
dalam gerakan berayun dalam kaki dan pinggangku dari ujung kepala sampai ke ujung pinggangku,dan
mengeluarkan tebasan mendatar.
Pedang itu mengeluarkan kilauan,dan meski ia tak berakselerasi dengan sendirinya,tubuhku masih mengikuti postur
untuk sword skill tadi dengan sempurna.Membiarkan kaki kiri untuk mendarat di tanah,menciptakan sebuah
getaran,menggerakkan pedang besar dan berat ini dan menggunakan inersia yang masih belum menghempaskanku
ke belakang,dan maju mengikuti lintasan pedang ideal Akan tetapi,ini cuma bisa digunakan sebagai
demonstrasi.Kakiku tak mampu berdiri tegak,dan bilah pedangnya sendiri mengenai kulit pohon.
*GIIIINNN!!* Sebuah suara melengking terdengar diiringi oleh burung-burung di pohon yang semuanya
beterbangan.Akan tetapi,aku tak bisa melihat ini semua di saat aku tak sanggup lagi menahan hempasannya,
membuatku melepaskan pedang sembari wajahku yang merasakan momen-momen intim dengan lumut di tanah.
"WAH!Sudah kubilang kan akan begini jadinya tadi?"
Eugeo berlari ke arahku,dan dengan bantuannya,aku berusaha duduk dan menyeka lumut di mulutku.Di samping
wajahku yang menghantam tanah duluan,pergelangan tangan,pinggang,dan kakiku semuanya terasa nyeri luar biasa
yang membuatku ingin menjerit karenanya.Rasa sakit ini akan tetap terasa untuk beberapa saat,namun aku terus
memaksa keluar kata-kata semacam ini.
"...Nggak bisa nih...statusnya masih merah..."
Di SAO lama,jika seseorang meng-equip senjata tanpa memiliki STR yang dibutuhkan,sebuah pop-up window
akan menjelaskannya.Akan tetapi kata-kata ini mungkin takkan sampai ke telinga Eugeo yang nampak lebih
khawatir pada dirinya ini.Di saat inilah,aku buru-buru menambahkan,
"Nggak,itu...tubuhku cuma kurang kuat.Juga,emang beneran ada pendekar pedang yang bisa menggunakan senjata
hebat semacam ini?"
Kubiarkan bahuku merosot,menggosok-gosok pergelangan tangan kananku dan menoleh ke belakang.Eugeo
mengikutiku dan memandangku dari belakang. Kami berdua tercengang.
Blue Rose Sword,pedang cantik yang berayun di udara tadi menancap separuhnya ke Gigas Cedar.
"Nggak mungkin...satu tebasan aja bisa membuat...."
Eugeo mendadak berdiri dan berkata dengan suara serak walaupun menjadi tak bisa berkata apa-apa untuk sesaat.
Ia mencoba menjulurkan jari-jari tangan kanannya untuk menyentuh tempat persilangan pedang dengan pohon.
"Bilahnya tak rusak sama sekali...dan ia benar-benar menebas kulit kayu Gigas Cedar sedalam 2 centimels...."
Aku menahan rasa sakit di sekujur tubuhku dan berdiri,menepuk nepuk debu yang ada di bajuku.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

51/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Ini,ini kan cuma buat mengetes hasilnya.Blue Rose Sword itu jauh melampaui Dragon Bone Axe...dalam segi
kekuatan serangan.Coba lihat Life Gigas Cedar. "
"U,un."
Eugeo mengangguk dan sekali lagi menggambar segel sebelum mengetuk kulit pohonnya.Ia menatap window yang
muncul.
"...232.314."
"A,Apa!?"
Kali ini giliranku yang kaget.
"Dikit banget?Tertebas sedalam itu...kenapa...jangan bilang kalau itu nggak akan bekerja kalau nggak pakai
kapak...?"
"Nggak,bukan itu alasannya."
Eugeo menarik kembali tangannya dan menggelengkan kepalanya.
"Itu karena kau menebasnya di tempat yang salah.Jika yang kau tebas itu bukan kulit kayu melainkan intinya secara
langsung,Life nya akan menurun drastis.Itu yang kurasa...dan saat itu terjadi,Sacred Task ku akan berakhir sudah...
tapi."
Eugeo memalingkan muka,memberikan sebauh ekspresi rumit,dan menggigit pelan bibirnya.
"Tapi itu kalau kita bisa menggunakan pedang tersebut dengan baik.Jika itu menyakitimu cuma karena
mengayunkannya sekali,dan jika kita tetap saja meleset dari bagian yang kita incar,sama halnya akan jadi lebih
lambat daripada menggunakan kapak."
"Aku tak bisa melakukannya,tapi bagaimana denganmu,Eugeo?Kau kan harusnya jauh lebih kuat.Coba deh
mengayunkannya sekali."
Aku terus mendesak Eugeo,dan meski ia menampakkan tatapan ragu,ia akhirnya berkata kalau ia akan
mencobanya dan menghadap ke pohon itu lagi. Tangannya yang terjulur menggenggam gagang pedang Blue Rose
Sword yang menancap di pohon besar itu sambil melakukan gerakan mencabut.Bilah pedang tadi akhirnya lepas
adari kulit pohon,dan tubuh bagian atas Eugeo sempoyongan.Ujung bilah pedangnya mendarat di
tanah,mengeluakan bunyi nyaring dan garing.
"B,Beratnya minta ampun.Aku nggak bisa melakukannya,Kirito."
"Kalau aku saja bisa,kau pasti bisa,Eugeo.Dasarnya sama seperti mengayunkan kapak.Kau harus menggunakan
lebih banyak berat tubuhmu daripada saat mengayunkan kapak.Jangan Cuma menggunakan kekuatan pergelangan
tanganmu.Jaga agar tubuhmu tetap seimbang."
Aku tak bisa menjamin seberapa banyak kata-kata tadi dipahaminya.Eugeo benar-benar seorang yang telah
menggunakan kapak untuk waktu yang lama karena ia bahkan tak memerlukan waktu sedetik pun memahami hal
ini.Wajah polosnya berubah menjadi serius seraya mengangguk dan membungkuk untuk mengambil pedang tadi.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

52/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Setelah menggerakkan punggungnya dengan perlahan untuk mengangkat pedang,ia berhenti sesaat, menghirup nafas
dalam-dalam sekali sebelum dengan cepat mengayunkan pedang dengan kecepatan luar biasa.Kaki kanannya
menjejak tepat ke kanan depan dan rangkaian skill meringankan tubuh ini membuatku tercengang.Sebuah lintasan
biru yang tertinggal di udara bersamaan dengan melajunya ujung bilah pedang tepat ke pusat potongan. Namun di
momen-momen final,kaki kiri yang menopang seluruh berat tubuhnya sedikit terpeleset.Pedang yang sedang
terayun,menggeloyor membentuk tanda V di pucuknya,mengeluarkan bunyi nyaring dan terhenti.Eugeo jatuh ke
belakang dengan cara yang beda,denganku tadi,dan punggungnya menghantam batang pohon tebal itu sebelum
mengerang.
"Ugh..."
"Oi,oi,kau nggak papa?"
Aku segera lari ke arah Eugeo,yangn mengangkat tangan kanannya untuk menunjukkan kalau ia baik-baik
saja,namun tetap masih sambil mengernyit.Melihatnya yang seperti ini,aku akhirnya sadar kalau sebenarnya rasa
sakit kayak begitu juga ada di dunia ini. SAO,ALO,game-game VRMMO yang ada ini akan mengirimkan rasa
sakit yang harusnya dirasakan oleh otak ke unit Penyerap Rasa Sakit untuk meniadakan rasa sakit itu ketika
avatar cidera.Tanpa ini,nggak ada satupun deh yang akan melakoni pertarungan fisik dimana hit poin mereka
menentukan kehancuran mereka.
Akan tetapi,nampaknya tak ada pola berpikir tentang hiburan di dunia ini.Meski rasa sakit ini akhirnya
mereda,pergelangan tanganku masih merasakan nyeri seolah-olah keseleo.Kalau aku terluka parah oleh
senjata,sakitnya kayak apa ya?
Di Underworld,jika saja aku harus bentrok dengan orang lain,aku harus membuat tolok ukur menyeluruh yang beda
dengan sekarang.Tak peduli apapun,aku takkan pernah bisa membayangkan betapa sakitnya terluka oleh pedang
dengan berat seperti barusan.
Eugeo saja,yang lebih bisa menahan rasa sakit daripadaku,menghabiskan waktu 30 detik sebelum raut muka
kesakitannya lenyap dan berdiri tegap lagi.
"Un,aku masih belum bisa melakukannya,Kirito.Life kita akan menurun banyak sebelum kita bisa benar-benar
menghantamnya dengan akurat sekali saja."
Kami berdua memandang pohon itu lagi.Blue Rose Sword yang mengenai puncak lubang bekas kapak yang
menganga dengan sudut agak miring,terpental dan menghujam ke tanah.
"Tapi menurutku teknik gerakan kakimu nggak buruk-buruk amat tuh..."
Aku ingin bilang kalau Eugeo kurang tegas tadi,namun setelah melihatnya yang mirip seperti anak kecil yang sedang
diceramahi,aku hanya bisa melupakan hal itu seiring kuambil sarung pedang kulit putih yang tergeletak di tanah
lumut.Eugeo mengambil Blue Rose Sword dan dengan hati-hati menyarungkannya kembali ke sarung pedang di
tanganku.Ia lalu memasukkannya ke dalam karung kulit,mengikatnya dengan tali dan meletakkannya tak jauh dari
tempat kami.
Fuu,Eugeo menghela nafas dan mengangkat Dragon Bine Axe yang ada di samping Gigas Cedar sebelum berteriak,
"Uwahh,kapak ini jadi seringan bulu rasanyabaiklah,leha-leha kita sudah cukup untuk sekarang.Saatnya kerja
keras di sore hari."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

53/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

" Ahh..maaf telah membuatmu melakukan hal semacam itu bareng denganku,Eugeo..."
Mendengar permintaan maafku,pemuda itu menoleh kebelakang dan merekahkan sebuah senyuman lugu.Senyum
yang hanya bisa dideskripsikan sebagai kepolosan semata.
"Nggak papa,Kirito.Aku juga ikut senang kok.Kalau begitu...aku yang akan mulai dengan 50 hantaman duluan."
KON KON.Bunyi berirama datang seiring dengan kapak yang diayunkan.Aku memalingkan wajahku dari
Eugeo,berjalan menuju Blue Rose Sword yang tergeletak dan mengusap-usap selubung kulitnya.
Akulah pastinya yang berpikir dengan arah yang tepat disini.Jika aku menggunakan pedang ini,Gigas Cedar
pastinya bisa ditumbangkan.Akan tetapi,itu persis seperti apa yang Eugeo katakan.Jika aku mengayunkannya
dengan membabi buta,akan ada harga yang harus dibayar.
Karena pedang ini ada di dunia ini,harusnya ada seseorang di dunia yang mampu mengayunkannya sesuka hati dan
berbekalkan pedang itu.Eugeo dan aku hanya belum memiliki kondisi yang dibutuhkan dalam sistem ini.
Jika begitu masalahnya,apa sih kondisinya?Class kah?Level kah?Status kah?Apa itu sebenarnya,dan harus mulai
dari mana aku harus menyelidikinya...
"...."
Memikirkan hal ini,aku bengong dengan mulutku yang sedikit terbuka.Ini disebabkan karena syok pada daya
tangkapku yang lamban. Tentu saja,aku kan tinggal membuka status window milikku sendiri untuk
mengeceknya.Kemarin,aku memanggil window pada roti Eugeo...dan mencoba mematikan lampu minyak yang
ada di kamar gereja.Aku nggak kepikiran sama sekali.Bego amat ya.
Aku menjulurkan tangan kiriku dan menggambar segel perintah seperti sebelumnya.Aku termenung dan kuketuk
segel tadi dengan punggung tangan kananku.Persis seperti yang kuduga,sebuah lingkaran dan persegi panjang ungu
muncul di pandangan mataku.
Tak seperti Window roti sebelumnya,ada banyak kalimat disini.Aku secara tak sadar mulai mencari
petunjuknya,namun tak bisa menemukannya sama sekali nggak peduli apapun caranya.
Pertama,ada kalimat [UNIT ID:NND7-6355]di bagian paling atas.Unit ID;kata ini membuatku merinding,tapi
sekarang bukan waktunya untuk menggali lebih dalam tentang hal ini.Aku menyimpan nilai alphanumerical ini dalam
benakku,karena itu harusnya adalah serial number yang biasa dipakai di dunia ini.
Dibawahnya ada tulisan Durability yang juga bisa terlihat di roti dan Gigas Cedar,itu adalah Life yang Eugeo
bicarakan.Nilai yang ditunjukkan adalah [3280/3289].Biasanya,yang kiri adalah nilai sekarang ini dan yang kanan
adalah nilai maksimumnya.Alasan kenapa ia menurun sedikit mungkin aku mengayunkan pedang dengan membabi
buta barusan.Aku lalu melihat ke bawahnya.
Baris selanjutnya terdapat tulisan [Object Control Authority: 38].Dibawahnya lagi tertulis [System Control
Authority: 1]. Cuma itu saja.Jumlah Exp yang dibutuhkan dalam RPG,level,indikator status; nggak ada sama sekali
hal semacam itu.Aku menggigit bibirku dan mengulanginya.
"Un...Object Control Authority...ini... "

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

54/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Istilah yang memberiku feeling kalau ini pasti adalah parameter yang berhubungan dengan peralatan.Namun,aku
nggak ada gambaran seberapa besar parameter dengan angka 38 disini.
Aku menghela nafas dan menoleh untuk melirik bagian belakang Eugeo yang sedang mengayunkan kapak dengan
giat.Sembari melihatnya,aku mendapat mendapat ide,oleh karena itu ku hilangkan window ku dan mencoba untuk
mengecek informasi pada Blue Rose Sword.Kubuka simpul talinya sedikit,mengeluarkan sedikit
gagangnya,menggambar segel dan mengetuknya pelan.
Window yang muncul memperlihatkan nilai Life 1997700 yang bisa menyamai Gigas Cedar dan juga sesuatu yang
ingin kulihat.Di bawah nilai Life,terdapat sebaris [Class 45 Object]yang terpampang disana.Adalah sebuah
kesempatan yang sangat besar bahwa memang ada sesuatu yang harus aku urus setelah melihat Control Authority
barusan.Authority-ku yang nilainya 38,jauh kurang dari 45.
Aku menghilangkan window pedang tadi dan mengikatkan tali karungnya sebelum duduk bersebelahan dengan
pedang ini.Aku melihat menembus sela-sela dedaunan Gigas Cedar dan memandang langit,dan mau tak mau
mendesah.Aku sudah dapat banyak informasi,namun masih saja aku tak bisa menggunakan Blue Rose
Sword.Fakta itu sendiri telah dipertegas oleh nilai numerik yang kulihat barusan.Aku mungkin bisa melakukannya
jika aku menaikkan level Authority ku sampai 45,tapi aku tak bisa menemukan caranya.
Jika dunia ini menggunakan sistem VRMMORPG biasa,aku tinggal berlatih terus-menerus atau menghajar monstermonster untuk mendapatkan Exp.Aku benar-benar nggak habis pikir apa aku punya cukup waktu untuk melakukan
cara pertama,dan aku belum pernah sekalipun menemui monster disini.Kalaupun aku menemui situasi
mendapatkan item langka namun tak memiliki level cukup untuk meng-equipnya,respon normalnya adalah untuk
hal tersebut adalah mendapatkan Exp dengan jalan bekerja disini.Namun,aku pasrah sajalah kalau tak mampu
menemukan satu pun cara untuk meningkatkan Exp ku.
Game MMO paling menarik ketika tak ada clearing website dan player harus memulai dari awal ,serta mengetes
segala hal yang adaitulah apa yang akan dikatakan para user kelas berat,dan mereka pastinya tak akan
mengatakan ini setelah mereka kembali ke kenyataan.Sembari ku memikirkan ini,Eugeo menyelesaikan ayunan ke
50 nya,menyeka keringatnya dan menoleh. "Gimana,Kirito?Kau masih mau mengayunkan kapak?"
"Ahh...rasa sakit ku sudah reda sedikit."
Aku berdiri sempoyongan dengan kakiku dan mengulurkan tangan kananku untuk menggenggam Dragon Bone
Axe.Ia sungguh sangat sangat ringan kalau dibandingkan dengan Blue Rose Sword.
Yah,mari berdoa kalau mengayunkan kapak ini akan meningkatkan parameter.Aku berpikir sambil menggenggam
kapak dan menariknya ke belakang.
"Uahhh...ini nih surga yang absolut...."
Aku membenamkan tubuhku yang masih belum terbiasa dengan rasa lelah ke dalam air hangat dan mau tak mau
berkata begitu. Area pemandian di gereja Rulid dibangun dengan adanya sebuah bak air besar dari perunggu
dengan ubin-ubin yang gosong dibawahnya serta tungku yang dibangun diluar dinding untuk menambahkan kayu
bakar untuk memanaskan air.Ini benar-benar mengingatkanku tentang rumah pemandian abad pertengahan di
Eropa.Aku sama sekali tak tahu apakah ini di desain sedemikian rupa oleh para pembuat dunia ini ataukah hasil dari
evolusi mandiri melalui simulasi beberapa ratus tahun.
Setelah makan malam,kedua wanita di Gereja,Suster Azariya dan Selka yang menggunakannya,dan setelahnya,aku
masuk bersama 4 anak lak-laki lainnya.Setelah beberapa kehebohan yang terjadi,anak-anak itupun akhirnya
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

55/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

pergi.Akan tetapi,nggak ada secuil pun kotoran di dalam bak penuh air ini.Aku menggunakan kedua tanganku
untuk mengangkat cairan bening dan mencipratkannya dengan keras ke kepalaku sebelum melontarkan suara
tertunda. Ufuee~
Sampai detik ini,aku telah berada di dunia ini untuk sekitar 33 jam.
Kecepatan akselerasi FLA di saat aku dive tak ku ketahui,jadi aku tak bisa menarik kesimpulan berapa lama
waktu aslinya yang telah berlalu.Jika kecepatannya setara sama dengan kecepatan waktu di dunia nyata,dan bila
aku menghilang,anggota keluargaku dan Asuna akan menjadi panik.
Memikirkan hal ini,kegelisahan mengembang di tenggorokanku,membuatku tak mampu rileks saat mandi dan
dengan bingung memikirkan cara untuk meninggalkan tempat ini.Namun di sisi lain,aku benar-benar ingin
menemukan misteri-misteri lain dunia ini.
Aku,seseorang yang bisa menyimpan ingatan Kirigaya Kazuto seiring datang ke dunia ini,hanya bisa berpikir
sesuatu yang abnormal sedang berlangsung.Itu karena tindakanku sendiri saja akan menyebabkan penyimpangan
drastis pada tes simulasinya.Para peneliti mungkin tak sudi melihatku merusak eksperimen besar yang telah
berlangsung paling tidak 300 tahun ini.
Dengan kata lain,di saat aku menghadapi kemelut yang mengejutkan,mungkin aku akan mengalami sebuah
kesempatan yang ada satu diantara sejuta juga.Yaitu,aku bisa mengetahui identitas asli RATH yang mempunyai
kekuatan finansial yang tak cocok dengan ukuran dan visibilitasnya organisasi misterius.Ini adalah kesempatan
pertama dan sekaligus terakhir bagiku.
"Nggak,mungkin ini,alasan,yang lain..."
Aku membenamkan mulutku ke dalam air,membuat gelembung-gelembung dan mengatakan hal ini.
Atau mungkin,Aku tinggal ikut saja pada hasratku sebagai seorang player game VRMMO.Aku terbawa oleh hasrat
bodoh dan kekanak-kanakan untuk menamatkan dunia ini dunia yang tak memiliki panduan apapun ini,dan
terus maju menggunakan pengetahuan dan instingku sendiri,mengasah sword skill ku dan mengalahkan banyak
orang-orang hebat untuk menggapai tujuan menjadi yang terkuat.
Menjadi kuat di dunia virtual,gampangannya,adalah sebuah kesan palsu yang diciptakan oleh angka-angka dalam
parameter,dan itulah yang kupikirkan berkali-kali di masa lalu.Ketika Heathcliff mematahkan sword skill pedang
ganda level tertinggiku,ketika aku roboh di hadapan Raja Peri Oberon dalam keadaan sangat mengenaskan,dan
ketika aku dikejar-kejar oleh Death Gun dan bertanya-tanya kemanakah aku harus lari,ketika aku telah kehabisan
ide,aku menggertakkan gigiku sepanjang waktu itu dan bersumpah kalau aku takkan mengulangi kesalahan yang
sama di waktu yang lain.
Namun di waktu yang sama,kobaran api yang membara di dalam diriku seolah ingin menelanku dalam api.Blue
Rose Sword yang tak mampu aku gunakan,berapa banyak ya orang yang meampu menggunakannya dengan
mudah di dunia ini?Seberapa kuatkah para Integrity Knight yang melindungi hukum dan Dark Knight dari dunia
kegelapan?Orang macam apa yang menempati posisi teratas Gereja Axiom di dunia ini...?
Aku setengah sadar mengibaskan tangan kananku untuk menyibak permukaan air,dan air tadi melayang mengenai
dinding di depanku dengna mengeluarkan suara lirih.
Di saat bersamaan,sebuah suar dapat terdengar dari pintu yang menuju ke ruang ganti,membuatku tersadar
kembali.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

56/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Arre,apa ada orang di dalam?"


Aku sadar itu adalah Selka,dan bergegas berdiri.
"Aah,yah,ini aku Kirito.Maaf,aku akan segera keluar."
"U...un.Santai sajalah.Jangan lupa pasang kembali penyumbat tangki nya ketika kau keluar dan matikan
lampunya.Selamat tinggal kalau begitu...Aku akan kembali ke kamarku,jadi selamat malam."
Sadar kalau Selka akan pergi,aku mendadak memanggilnya agar berhenti dari balik pintu.
"Ah...Selka.Ada sesuatu nih yang ingin kutanyakan padamu.Kau bebas kan malam ini?"
Selka mendadak berhenti dan tetap diam untuk sesaat dalam sikap yang nampak ragu-ragu,namun akhirnya
berucap dalam suara yang sulit terdengar,
"...Sebentar sih tak apa-apa.Anak-anak di kamarku harusnya sedang tidur,jadi akan kutunggu di kamarmu."
Ia melangkah pergi dengan langkah kecilnya tanpa menunggu jawabanku.Aku segera bangun dari bak mandi
memasang kembali penyumbat di bawah tangki,mematikan lampu,dan berjaln menuju ruang ganti.Bahkan jika aku
tak menyeka tubuhku dengan handuk,tetesan-tetesan air ini akan mengering dengan cepat.Aku memakai baju
rumahan dan kembali ke koridor yang sunyi senyap sebelum menaiki tangga.
Aku membuka pintu kamar tamu,dan Selka,yang sedang menggoyang-goyangkan kakinya sembari duduk di atas
tempat tidur,mengangkat kepalanya.Tak seperti malam kemarin,ia mengenakan gaun tidur katun,dan mengikat
rambut coklatnya menjadi tiga kunciran.
Selka tak menampakkan perubahan ekspresi sedikitpun seiring mengangkat gelas yang terakhir kali diletakkan di
atas meja di sebelahnya dan menyodorkannya kepadaku.
"Oh,makasih."
Aku menerima minuman itu dan duduk di samping Selka sebelum meminum air sumur sedingin es itu.Rasanya
seperti air yang masuk ke dalam tubuhku yang haus meresap ke dalam kaki dan tanganku setetes demi
setetes.Perasaan ini membuatku berseru,
"Uunektar,nektar!"
"Nektar?Apa itu?"
Setelah itu,Selka memiringkan kepalanya dengan tatapan seperti orang yang tak mengerti.Sialan,istilah ini kan nggak
ada di dunia ini.Aku panik ketika aku sadar akan hal ini.
"Errm...itu adalah sesuatu yang bisa dibilang lezat,air yang rasanya bisa menyembuhkan seseorang sekali ia
meminumnya...atau sesuatu semacam itulah."
" Fmm...kayak elixir?"
"A,apaan tuh?"

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

57/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Air pemberkatan milik pendeta-sama.Kau mungkin belum pernah lihat sebelumnya,tapi sebotol kecil air itu saja
bisa langsung memulihkan Life sebanyak apapun yang berkurang akibat luka atau penyakit."
"Eh.."
Semenjak ada sesuatu semacam itu,kenapa juga virus bisa menyebabkan banyak orang yang meninggal dunia?Aku
memikirkan hal ini,namun sadar kalau lebih tak menanyakannya dan tetap diam.Paling tidak dunia yang diatur oleh
sesuatu yang namanya diagung-agungkan,Gereja Axiom bukanlah surga seperti yang kupikirkan,dan begitulah yang
terjadi.
Selka menerima gelas air yang kukembalikan dan berkata dengan kecepatan super cepat,
"Jika kau ada sesuatu yang ingin kau tanyakan padaku,cepatlah.Adalah hal yang terlarang bagiku untuk masuk ke
dalam kamar laki-laki setelah mandi,tapi kamar bagi tamu tak masuk hitungan sih.Namun,Sister Azariya akan
mengomeliku jika ia tahu akan hal ini."
"Yah...aku benar-benar minta maaf deh.Kalau begitu akan kutanyakan saja.Sebenarnya..aku ingin dengar tentang
kakak perempuanmu." Mendadak,bahu ramping di balik gaun malam putihnya sedikit gemetaran.
"Aku tak punya onee-san."
"Beneran tuh?Aku mendengarnya dari Eugeo,tentang kakak perempuanmu,Alice..."
Bahkan sebelum aku bisa menyelesaikan kata-kataku,Selka mengangkat kepalanya,membuatku sedikit kaget.
"Dari Eugeo?Ia mengatakakan padamu tentang Alice nee-sama?Sampai sejauh mana?"
"Ah..un,yah...Alice belajar Sacred Art di gereja ini...dan enma tahun yang lali,ia dibawa pergi ke Capital oleh
Integrity Knight..."
"...Aku mengerti.."
Selka menghela nafas pelan dan menundukkan kepalanya,berbisik sembari melanjutkan kata-katanya,
"...Eugeo,ia masih belum mampu melupakan...tentang Alice nee-sama..." "Eh...?"
"Semua orang di desa...tak peduli itu ayah,ibu,Sister,semuanya tak mengatakan apapun tentang Alice neesama.Kamarnya dibongkar beberapa tahun yang lalu...seolah-olah kamar Alice nee-sama tak pernah ada...itulah
kenapa,kupikir semua orang telah melupakan tentang Alice nee-sama...jadi Eugeo..."
"Apa maksudmu ia lupa?Eugeo benar-benar merindukan Alice.Karena hal itulah...jika saja ia tak memiliki Sacred
Task ini,ia mungkin telah bergegas menuju ke Capital."
Mendengar kata-kataku,Selka tetap diam seribu bahasa untuk sesaat,dan kemudian berbisik,
"Begitukah...kalau begitu,alasan Eugeo tak pernah tersenyum lagi adalah karena apa yang terjadi pada Alice neesama."
"Eugeo...nggak pernah tersenyum?"

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

58/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Ehh,Ketika nee-sama masih di desa,ia selalu tersenyum.Jarang sekali untuk melihatnya tak tersenyum.Aku masih
sangat kecil waktu itu,namun aku masih mengingatnya dengan jelas...namun,setelah nee-sama pergi,aku hampir tak
pernah melihat wajah tersenyum Eugeo.Juga...di hari-hari liburnya,jika ia tak mengurung diri di rumah,ia akan pergi
ke hutan,menyendiri sepanjang waktu...."
Aku terus mendengar sambil membatin di dalam hatiku.Benar sekali Eugeo adalah seorang yang melakukan sesuatu
dengan kalem,namun ia tak memberikan aura seorang introvert.Ia tersenyum sesekali ketika ia ngobrol denganku
ketika kami menuju ke hutan,pulang kembali ke desa,dan bahkan saat istirahat.
Alasan kenapa ia tak mampu menunjukkan senyumannya pada Selka dan para penduduk desa kemungkinan besar
karena rasa bersalah.Alice,seorang yang disayangi dan diharap-harapkan untuk kedepannya,dibawa pergi,dan
mungkin ia menanggung rasa bersalah semacam itu dengan tak sanggup melakukan apa-apa..?Ia takkan
menyalahkan dirinya sendiri di depanku,yang orang luar yanng tak tahu apa-apa tentanng hal itu,jadi mungkin itulah
alasannya.
Jika begitu perkaranya,jiwa Eugeo pastinya bukan sesuatu yang diciptakan oleh program.Ia punya kesadaran sejati
dan jiwa sepertiku...dan Fluctlight.Selama 6 tahun yang telah berlalu ini,ia telah terluka parah oleh masalah yang
menghantuinya.
Aku harus pergi ke Capital.Aku sekali menguatkan pemikiran ini dalam diriku.Bukan hanya untuk diriku
sendiri,seiring dengan hal itu aku ingin membiarkan Eugeo pergi meninggalkan desa untuk bertemu dengan Alice dan
membiarkan mereka bersatu kembali.Ide ini terus menerus membekas di dalam benak ku tanpa mampu kucerai
beraikan.Kalau begitu masalahnya,aku harus menebang Gigas Cedar...
"...Hey,apa yang kau pikirkan?"
Kata-kata Selka menarikku kembali dari alam berpikirku.Aku mengangkat wajahku dan berkata padanya,
"Bukan apa-apa kok...Cuma berpikir soal sesuatu.Seperti yang kau bilang,Eugeo benar-benar peduli pada Alice."
Tepat ketika aku mengatakan kata-kata yang ada dalam hatiku itu,wajah Selka sedikit gemetar.Alis mata indah dan
mata besar itu menampakkan sebentuk ekspresi kesepian.
"Aku...tahu.Persis seperti yang kuduga."
Sambil menjatuhkan bahunya dan membisikkan kata-kata semacam itu,bahkan seorang kepala balok sepertiku
menyadarinya.
"Selka..apa kau menyukai Eugeo?"
"A..Apa yang kau katakan?"
Alis matanya melengkung ke atas memperlihatkan tatapan protes,namun wajahnya telah merona merah sampai ke
lehernya.Kupikir ia akan menundukkan kepalanya,namun ia malah berkata dengan terlihat sedikit tegang.
"...Hanya saja,aku tak bisa menerimanya..tak peduli itu ayah atau ibu,bahkan mereka tak pernah berkat
begitu,mereka akan menghela nafas ketika mereka membanding-bandingkan aku dengan nee-sama ketika ia tak
ada,dan orang dewasa yang lain pun sama.Itulah kenapa aku minggat dari rumah dan pindah ke gereja.Bahkan
ketika aku datang kemari...hal itu sama halnya dengan Sister Azariya.Aku merasakannya ketika beliau mengajariku
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

59/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Sacred Art yang beliau akan bilang kalau nee-sama cuma membutuhkan satu kali penjelasan sebelum mampu
memperlajarinyanamun Eugeo tak seperti itu...ia terus menerus menghindar dariku.Mungin ia akan memikirkan
nee-sama saat ia melihatku.Semua ini...bukan salahku!Aku bahkan tak ingat wajah nee-sama...!"
Sosok mungil dibalik gaun malam tipis itu menegang,dan sejujurnya,hatiku sangat tersentuh.Ini mungkin sebab
sampai saat ini,di sudut pikiranku,aku selalu berpikir bahwa dunia ini sedang melalui beberapa simulasi,dan meski
Selka dan yang lain mungkin bukanlah program,mereka semua adalah eksistensi sementara.Aku memandang gadis
dua belas tahunan yang terus menangis ini,dan tak tahu apa yang harus kulakukan seiring tubuhku yang menjadi
kaku.Selka menggunakan tangan kanannya untuk menyeka air matanya.
"...Maaf.Aku jadi terlalu terbawa suasana."
"Nggak.nggak papa kok.Yah,jika kau merasa ingin menangis,kurasa yang terbaik adalah menangis saja."
Ngapain juga aku mengatakan hal ini?Meski aku merasa begini,kalimat yang nampaknya berasal dari idola drama
yang populer di Jepang pada abad 21 ini membuat Selka tersenyum sembari mengangguk dengan polos.
"...Un,yeah.Aku merasa sedikit senang.Sudah lama sejak aku menangis di depan orang lain."
"Heh.Kau lebih hebat,Selka.Aku menangis di depan orang lain ketika seumuran dirimu,tahu. "
Benakku mengingat-ingat waktu aku menangis di depan Asuna dan Suguha sambil berkata begini.Selka
membelalakkan matanya dan memandangku,
"Nah...Kirito,kau sudah mendapatkan kembali ingatanmu ya?"
"Ah..nggak,nggak kok,tentu saja nggak...aku hanya punya feeling semacam ini...t,toh,aku ya aku,bukan orang
lain...itulah kenapa aku cuma berpikir kalau kau perlu melakukan apa yang kau mau kau lakukan,Selka."
Ini dia kalimat klise yang lainnya.Selka merenung sesaat,kemudian menganggukkan kepalanya.
"...Yeah.Aku...mungkin tak mampu menghadapi fakta bahwa aku memiliki nee-sama yang selalu ada di depanku..."
Sembari melihatnya mengatakan kata semacam itu dengan sikap teguh,aku benar-benar merasa bersalah karena
akulah yang akan membawa pergi Eugeo jauh darinya.
Tepat ketika aku sedang berpikir keras,menara lonceng di atas kami menyanyikan melodinya.
"Ah...sekarang sudah jam 9.Aku harus kembali ke kamarku.Oh ya...apa itu semua yang ingin kau dengar,Kirito?"
Selka memiringkan kepalanya seiring bertanya,dan aku menjawabnya dengan Nggak,ini sudah cukup.
"Begitu.Aku akan kembali ke kamarku kalau begitu."
Selka bangkit dari kasur dan menuju pintu,namun setelah beberapa langkah,ia berhenti dan menoleh,
"Boleh kubilang...Kirito.Apa kau juga tahu kenapa nee-sama dibawa pergi oleh Integrity Knight?"
"Eh..ahh.Kenapa?"
"Aku tak tahu sama sekali.Ayah takkan mengatakan apapun...aku pernah bertanya pada Eugeo dulu,tapi ia tak
mengatakannya padaku.Kalau begitu,apa alasannya?"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

60/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku meragu untuk sejenak,namun ketika aku mengingat alasan itu,mau tak mau aku mengatakannya.
"Yah...Kupikir itu begini,mereka pergi ke gua tertentu di ujung paling atas sungai dan melewati Mountain Range at
the Edge,dan tangannya menyentuh Tanah Kegelapan,itu sih yang kudengar..."
"...Aku tahu...ia melewati batas Mountain Range at the Edge..."
Selka nampak merenung akan sesuatu,namun segera ia mengangguk dan meneruskan,
"Besok adalah hari libur,tapi waktu sembahyang-nya sama dengan biasanya.Jangan lupa bangun.Aku tak sudi
membangunkanmu."
"A,Akan kucoba."
Sekejab,Selka tersenyum,lalu membuka pintu sebelum pergi.
Kudengar langkah kakinya menjauh sebelum merebahkan tubuhku ke
kasur.Aku benar-benar ingin mendapat beberapa informasi tentang gadis
misterius yang dipanggil Alice,namun Selka,yang kala itu baru berusia 5 atau 6
tahun,benar-benar tak memiliki ingatan sedikitpun,seperti dugaanku.Apa yang
ku tahu adalah perasaan Eugeo untuk Alice sangatlah besar.
Aku menutup mataku dan mencoba mengingat-ingat sosok gadis yang dipanggil
Alice itu.
Namun pikiranku pastinya takkan bisa menggambarkan wajahnya,seiring
dengan adanya secercah cahaya keemasan terlintas di mataku.
Esoknya,aku dengan dengan penuh rasa sakit sadar seberapa kecil bagian
diriku sebenarnya yang memikirkan tentang hal itu.

Bagian 4
*Klang*.Lonceng pukul 5:30 berdentang,dan aku membuka mataku saat itu,memikirkan kalau aku harus
melakukan apa yang aku bisa kulakukan saat ini sembari bangun dari tempat tidurku yang rapi.
Aku membuka jendela yang mengarah ke utara,meregangkan punggungku,dan menghirup dalam-dalam udara
penuh kesejukkan yang tercampur oleh warna fajar.Aku menghirup udara beberapa kali laggi,dan rasa kantuk yang
tersisa di dalam bagian belakang kepalaku lenyap seutuhnya. Aku memasang telingaku untuk mendengar,dan anakanak di kamar seberang koridor telah terbangun juga.Aku bergegas mengganti pakaianku agar aku masih punya
kesempatan untuk memcuci sendiri pakaianku di sumur sebelum giliran mereka.
Initial Equipment ku , sebuah tunik dan celana katun,tak memperlihatkan tanda-tanda dari noda yang jelas,tetapi
Eugeo bilang kalau Life mereka akan dengan cepat menurun jika aku tak mencuci mereka.Oleh karena itu,ini sudah
saatnya aku mempertimbangkan untuk mengganti bajuku.Aku akan mediskusikan ini dengan Eugeo aku berpikir
sambil berjalan keluar dari pintu belakang dan tiba di sumur.
Aku menciduk beberapa gayung air dari ember dan menuangkannya pada alas cuci Dan saat aku membungkuk
untuk membasuh wajahku,seseorang dengan cepat mendekatiku dari belakang.Itu kemungkinan besar adalah
Selka,aku berpikir begitu sembari mengangkat tubuhku ke atas,menyeka air ditanganku seraya berbalik.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

61/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Ahh.pagi,Sister."
Berdiri disitu adalah Sister Azariya,yang sedang dalam sikap,yang sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda
keburukan.Aku buru-buru menundukkan kepalaku,dan ia menggangguk serta menjawab "pagi".Jantungku benarbenar terkejut melihat bibir kencangnya lebih terlipat daripada biasanya.
"JadiSister,apa ada sesuatu?"
Aku coba-coba bertanya.Sister berkedip ragu dan dengan gampang berkata,
" Selka hilang."
"Eh"
"Kirito-san apa kau tahu sesuatu? Selka tampaknya sangat dekat denganmu"
Apa dia mencurigai aku berbuat sesuatu pada Selka?Aku merasa mallu untuk sejenak,tapi aku segera merasa ini
bukanlah masalahnya.Di dunia yang memiliki hukum absolut ini,Taboo Index yang tak seorang pun mampu
melanggarnya,Sister mungkin tak sampai berpikir ini adalah sebuah perbuatan kriminal besar seperti menculik
seorang gadis.Dengan kata lain,dia merasa bahwa Selka menghilang dengan kemauannya sendiri,dam secara
mudahnya ia bertanya padaku jika aku tahu kemana ia pergi.
"Welltidak,aku belum pernah dengar apa-apa.ini hari libur,kan?Apa dia pulang ke rumah?"
Aku menganiaya otak yang masih ngantuk-ku sambil mengatakan ini,tapi Sister langsung menggelengkan kepalanya.
"Selka tidak pernah pulang ke rumahnya bahkan sejak dia datang ke gereja ini dua tahun lalu.Bahkan jika dia
melakukannya,dia pasti akan mengatakannya padaku tanpa menyembunyikan sesuatu.Dia pergi bahkan tanpa
mengikuti sembahyang pagi ini.Meskipun begitutidak ada aturan yang melarang ia berbuat begitu sih..."
"Kalau begituapa dia pergi membeli sesuatu?Apakah bahan makanan untuk sarapan sudah tersedia?"
"Kami membeli bahan makanan untuk dua hari penuh kemarin dan menyimpan mereka semua tadi malam karena
toko-toko di desa semuanya libur."
"AhAku tahu."
Saat ini,imajinasiku terbatasku mencapai batasannya.
".Dia pasti pergi karena mempunyai urusan mendadak.Dia pasti akan kembali."
"Akan baik-baik saja kalau begitu kasusnya"
Sister Azariya terus mengernyitkan dahinya dengan sikap cemas,tapi tetap ia menghela nafas ringan akhirnya.
"Kalau begitu,kami akan menunggu sampa tengah hari.Jika sampai saat itu ia belum kembali juga,Aku akan mencari
para pemuka desa untuk mendiskusikannya.Maaf sudah mengganggumu.Aku masih harus bersiap untuk
sembahyang,jadi aku pergi dulu."
"YahAku akan berkeliling mencarinya di dekat-dekat sini."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

62/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Setelah melihat Sister mengangguk,membungkuk,dan pergi,aku menuangkan air ke dalam alas cuci ,sejenak
mendapatkan firasat buruk tentang hal ini.Aku ingat aku sedikit khawatir ketika aku bicara dengan Selka
kemarin,tapi aku tak ingat tentang apa itu.Apa hal yang kukatakan adalah penyebab hilangnya Selka?
Aku menyelesaikan sembahyang dengan kegelisahan di dalam hatiku,dihibur anak-anak yang terus menerus
bertanya kemana Selka nee-chan pergi,menghabiskan sarapanku,dan gadis itu belum juga kembali.Aku buru-buru
merapikan peralatan makan untuk sarapan dan berjalan keluar dari pintu depan gereja.
Aku belum membuat janji dengan Eugeo untuk ketemuan disini,tapi saat lonceng berdentang pukul 8,aku masih bisa
melihat rambut berwarna kecoklatan berjalan menuju plaza dari jalanan utara.Semangatku bergelora,dan aku berlari
kearahnya.
"Ya,Kirito.Selamat pagi."
"Pagi.Eugeo"
Aku menatap Eugeo,yang masih tersenyum padaku seperti kemarin,dan dengan biasa menyapanya sebelum
melanjutkan, "Apa kau libur seharian juga,Eugeo?"
"Itu benar,yeah.Itulah kenapa aku ingin mengajakmu berkeliling desa,Kirito."
"Itu bagus,tapi sebelumnya,Aku butuh bantuanmu.Selka menghilang sejak pagi tadiaku mau berkeliling
mencarinya"
"Ehh?"
Eugeo membelalakkan mata hijaunya,dan mengernyitkan dahi cemas.
"Dia pergi dari gereja tanpa memberitahu apa-apa pada Sister Azariya?"
"Nampaknya begitu.Sister bahkan bilang ini adalah kali pertama hal seperti ini terjadi.Eugeo,apa kau tahu kemana
Selka kemungkinan akan pergi?"
"Kemana dia mungkin pergi,huh?Bahkan jika kau menanyakkannya padaku"
"Aku mengatakan sesuatu tentang Alice pada Selka tadi malam,jadi aku ingin lihat jika ada tempat-tempat baginya
yang mungkin memiliki kenangan dengan Alice."
Saat itu juga,aku akhirnya sadar,momennya begitu terlambat sehingga membuatku heran,kebenaran dibalik
kegelisahan di dalam hatiku. "Ahh"
"Apa ada yang salah,Kirito?"
"Jangan-jangan Hey,Eugeo.Kau tak mengatakan pada Selka alasan Alice dibawa pergi oleh Integrity Knight
saat ia bertanya padamu,kan?Kenapa?" Eugeo berkedip beberapa kali,dan akhirnya mengangguk pelan.
"Ahhitu telah terjadi sebelumnya.Kenapadan kenapa aku tak mengatakannyaAku tak yakin apa
alasannyatapi aku mungkin khawatir kalau Selka akan mencoba mengikuti langkah Alice"
"Itu dia"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

63/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku menggeram ringan.


"Aku mengatakan pada Selka tadi malam tentang Alice yang menyentuh tanah kegelapanSelka pasti pergi ke
Mountain range at the Edge " "EEHH!!"
Wajah Eugeo langsung memucat.
"Itu sangat buruk.Kita harus membawanya pulang sebelum penduduk desa tahu dan menangkapnyaKapan Selka
pergi?" "Aku tak tahu.Ia telah hilang ketika aku bangun pukul 5:30."
"Di musim ini,fajar terbit sekitar pukul 5.Tak mungkin baginya untuk berjalan di hutan jika ia pergi lebih awal.Jika
begitu,3 jam" Eugeo menengadah ke langit dan melanjutkan kata-katanya,
"Ketika Alice dan aku pergi ke gua,kami menghabiskan kurang dari 5 jam berjalan saat kami masih anakanak.Selka kemungkinan besar telah separuh perjalanan kesana.Aku tak tahu kita bisa menyusulnya apa tidak jika
kita mengejarnya sekarang"
"Kita harus cepat-cepat.Ayo berangkat!"
Aku berkata dengan gelisah,dan Eugeo mengangguk kuat-kuat,
"Tak ada waktu untuk persiapan.Untungnya,kita akan berjalan menyusuri tepian sungai,jadi tak perlu khawatir
masalah air.Baiklahlewat sini." Eugeo dan aku berjalan menuju ke utara dengan kecepatan yang tak akan
membuat orang lain merasa aneh karenanya.
Pertokoan menjadi terlihat jarang-jarang,dan segera setelah kami melihat tak ada lagi pejalan kaki lainnya,kami
berlari menuruni tangga batu dengan kecepatan dimana kami hampir terjatuh karenanya.Setelah menghabiskan
waktu sekitar 5 menit berjalan melintasi jembatan di atas sungai,kami meloloskan diri dari pengawasan penjaga di
pos penjagaan sebelum berlari keluar dari desa.
Tak seperti ladang gandum yang menghampar luas di selatan,di daerah utara desa terdapat sebuah hutan
lebat.Sungai yang mengelilingi lembah membentuk Desa Rulid dan mengalir menembus hutan,memanjang ke arah
utara maupun selatan desa.Terdapat sebuah jalan setapak kecil dengan rumput-rumput tipis yang tumbuh di tepian
sungai.
Eugeo memusatkan pandangan matanya pada jalan setapak yang bealih ke pinggiran sungai,berjalan 10 langkah lagi
dan berhenti.Ia menggunakan tangannya untuk menghentikanku dan berlutut untuk menyentuh beberapa rumput
yang sedikit tinggi.
"Disiniada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa tempat ini baru saja dilangkahi."
Dia bergumam dan dengan cepat menggambar tanda untuk memanggil Window dari rumput tadi.
"Life-nya menurun sedikit.Jika yang melangkahinya adalah orang dewasa,harusnya akan berkurang lebih
banyak.Seorang anak kecil pastinya yang datang kemari sebelumnya.Ayo cepat."
"Ahahh."
Aku mengangguk dan mengikuti Eugeo,yang berjalan lebih cepat.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

64/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Tak peduli seberapa jauh kami melangkah,pemandangan sungai di sebelah kanan dan hutan di sebelah kiri tak
pernah berubah.Menyusuri jalan ini,kami menjumpai sebuah danau dan sebuah lereng.Ini membuatku merasa kalau
aku sedang memasuki jebakan loop landscape yang dimiliki RPG kebanyakan.Aku tak lagi dapat mendengar
suara lonceng diatas menara,dan hanya bisa memperkirakan waktu berdasarkan posisi matahari yang mulai
meninggi sedikit demi sedikit.
Eugeo dan Aku terus berlari-lari kecil menyusuri sungai,dan jika aku ini adalah aku di dunia nyata,Aku akan benarbenar terengah-engah dalam waktu kurang dari 30 menit.Untungnya,pria di dunia ini nampaknya memiliki daya
tahan tubuh yang lebih tinggi dari rata-rata,dan kurasa itu lebih menyenangkan daripada lelah karena menggerakkan
tubuh.Aku pernah sekali menyarankan Eugeo untuk berlari sedikit lebih cepat,tapi Eugeo bilang jka kita berlari
terlalu cepat,Life kita akan menurun dengan cepat,dan kita tidak akan bisa bergerak jika kita tidak berhenti dan
beristirahat untuk waktu yang lama.
Seperti itulah,kami tetap berlari selama 2 jam dengan kecepatan yang cocok,tapi masih saja belum ada tanda-tanda
keberadaan gadis di depan kami.Ngomong-omong,berdasarkan waktu sekarang,Selka mungkin telah mencapai
gua.Keresahan dan kegelisahan menyebar menerobos keluar dari mulutku dengan sedikit bau metalik.
"Aku mau bicaraEugeo"
Aku berkata sambil berusaha agar tidak mengacaukan nafasku.Eugeo yang berlari di depanku,menoleh ke
belakang untuk melihat.
"Ada apa?"
"Ini hanya untuk pencegahantapi jika Selka memasuki tanah kegelapan,apakah dia akan segera dibawa pergi
oleh Integrity Knight?"
"Tidakkurasa Integrity Knight kemungkinan besar akan terbang ke desa besok pagi.Sama seperti enam tahun
yang lalu."
"Aku tahuKalau begitu,bahkan jika yang terjadi adalah scenario terburuk,masih ada kesempatan untuk
menyelamatkan Selka."
"Apa yang sedang kau pikirkan,Kirito?"
"Sederhana saja.Hari ini,jika kita membawa pergi Selka dari desa,kita mungkin bisa bersembunyi dari kejaran
Integrity Knight." ""
Eugeo kembali memalingkan wajahnya ke depan,tetap diam,dan berbisik, "Apa itu mungkin.Bagaimana dengan
Sacred Task"
"Aku tak pernah bilang kau harus ikut serta,Eugeo."
Aku berkata santai dengan nada menyindir.
"Aku akan membawa Selka pergi.Ini adalah kesalahanku karena terlalu banyak bicara,jadi aku bertanggung jawab
dalam hal ini." "Kirito"

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

65/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Melihat sisi wajah Eugeo yang memperlihatkan ekspresi terluka,aku merasakan rasa sakit yang menusuk jauh di
dalam diriku.Akan tetapi,ini semua untuk mengguncang Hasrat Kepatuhan nya yang kokoh.Meskipun aku
mencerca diriku jauh dalam lubuk hatiku karena menggunakan keadaan genting Selka sebagai alasan,Aku benarbenar harus memastikan sekarang apakah Taboo Index hanya sebuah hukum filsafat atau sebuah peraturan absolut
yang dipercayai orang-orang yang hidup di dunia ini.
Setelah itu,Eugeo menggelengkan kepalanya,dan beberapa detik kemudian.
"Tidakini tak mungkin,Kirito.Selka juga memiliki Sacred Task.Bahkan jika aku tahu bahwa Integrity Knight akan
datang untuk menangkapnya,Aku takkan membiarkanmu pergi bersamanya.Dan aku tak berpikir hal ini akan
berkembang sampai sejauh itu.Selka mungkin takkan sanggup melakukan tindakan kriminal yang berujung hukuman
mati."
"Tapi Alice melakukannya."
Aku dengan enteng memberikan contohnya.Mendengar itu,Eugeo menggigit bibir dan menggelengkan kepalanya
kuat-kuat untuk menyangkalnya lagi. "AliceAlice memang spesial.Dia berbeda dari semua orang lainnya di
desa.Bahkan akutentu saja ia berbeda dengan Selka juga." Setelah mengatakan itu,ia meningkatkan
kecepatannya seakan ia tak mau lagi lanjut berbicara.Aku mengikutinya dari belakang,berbisik kepada gadis yang
hanya namanya yang kutahu di dalam hatiku.,
Alicesiapa sebenarnya dirimu?
Bagi para penghuni dunia ini,termasuk Eugeo dan Selka,Taboo Index buknalah sesuatu yang dapat mereka langgar
bahkan jika mereka menginginkannya.Itu seperti manusia di kehidupan nyata yang tak mampu untuk mematahkan
hukum fisika yang mnetapkan bahwa mereka takkan mampu terbang.Ini adalah hal yang menegaskan
pengamatanku bahwa mereka masih berbeda dengan diriku sebagai manusia meskipun mereka memiliki Fluctlight
sejati. Akan tetapi,melanggar sebuah Taboo yang bersifat adikuasaEksistensi macam apa gadis bernamal Alice
yang mampu mematahkan Taboo yang begitu adikuasa itu?Apakah dia seorang tester player sepertiku yang
menggunakan STL?Ataukah
Kakiku bergerak dengan sendirinya seolah-olah mencoba untuk menyatukan semua pemikiran dalam benakku.Pada momen ini,Eugeo memecah kesunyian. "Aku melihatnya,Kirito."
Aku mengangkat wajahku,dan seperti yang ia katakan,di ujung dari hutan ini,aku bisa melihat batu berwarna putih
keabu-abuan saling berjajar. Kami berdua berlari menyusuri beberapa ratus meter yang tersisa dan berhenti di jalan
berumput yang berubah menjadi jalanan penuh batu kerikil.Aku terengah-engah dengan sikap sedikit
tertekan,melihat ke atas pada pemandangan yang ada di depanku sambil terpukau.
Ini bukanlah dunia virtualpergantian dari area satu ke area lainnya benar-benar terlalu rapi,membuatku berpikir
untuk mengatakan hal itu.Hanya ada buffer zone yang sangat sangat sempit dan kecil membagi keduanya,dan
mendadak pemandangan menjadi sebuah pegunungan batu yang hampir tegak lurus.Hal yang menakjubkan adalah
ketika aku mengangkat tanganku,tempat yang dapat aku sentuh terselimuti oleh salju tipis.Aku tak tahu seberapa
tingginya pegunungan ini,tapi ada cahaya putih murni yang bersinar di dekatnya.
Pegunungan bersalju ini membentang kedua sisi kanan dan kiri tempat aku berdiri,sampai aku tak bisa melihatnya
lagi.Pegunungan ini rasanya seperti hendak membagi sisi ini dan sisi seberang dunia ini dengan sempurna.Jika
dunia ini memang benar-benar memiliki perancang,aku benar-benar ingin mengkomplen bahwa rancangan
pembatasnya terlalu sederhana.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

66/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Inikah Mountain range at the Edge ? Dan sisi di baliknya adalah Tanah Kegelapan?"
Aku berbisik dengan tak percaya.Eugeo menggangguk.
"Aku juga terkejut waktu pertama kali datang kemari. Mountain range at the Edge ini."
".dekat sekali dengan kita sekarang."
Aku menghela nafas sambil melanjutkan perkataannya dan secara setengah tak sadar memiringkan
kepalaku.Terdapat sebuah jalan tanpa rintangan,bukan jalan yang terbagi dan jaraknya bisa kami tempuh hanya
dalam 2.5 jam dengna berjalan lebih cepat.Jalan itu sepertiseperti sedang membujuk kami,manusia membujuk
penghuni Underworld menuju area Taboo.Atau seebaliknya bisa dibilang,mengundang orang-orang dari tanah
kegelapan untuk menyerang
Eugeo berbalik ke arahku,yang sedang menenangkan diri,dan berkata dengan gelisah.
"Kalau begitu,ayo bergegas.Kemungkinan besar jarak kita dengan Selka masih 30 menit jauhnya.Segera setelah
kita menemukan dan mengajaknya kembali, mungkin kita masih bisa pulang ke desa ketika Solus masih bersinar."
"Ah,ahhkau benar."
Aku melihat ke arah yang ditunjuknya dan aku bisa melihat bahwa sungai yang kami susuri ini tersedot masuk
atau,lebih tepatnya,mengalir ke luarsebuah lubang yang menyembul keluar dari dalam dinding.
"Itukah"
Kami berlari kecil dan masuk.Tinggi dan lebar dinding ini tidaklah sempit.dan di sisi kirinya terdapat jejak air yang
mengalir,ada juga sebuah jalan bebatuan dengan lebar cukup untuk 2 orang berjalan saling berdampingan.Lubang
itu tertutup seluruhnya oleh kegelapan,dan terkadang ada angin dingin yang berhembus dari dalamnya.
"Oi,Eugeobagaimana kita menerangi ruangan ini."
Aku sepenuhnya lupa item penting yang dibutuhkan untuk menyusuri gua dan merasa panik saat aku
mengatakannya. Eugeo mengangguk dengan ekspresi yang menunjukkan agar menyerahkan hal itu padanya,dan
mengangkat sebatang rumput yang bahkan akupun tak tahu kapan ia mencabutnya.Apa yang akan kau lakukan
dengan sebatang rumput bristle [5] Tepat ketika aku melihat kedepan dengan tatapan bodoh,Eugeo berkata dengan
ekspresi serius.
"System () Call! ()Lit () Small () Rod! ()"
System Call?Tepat ketika aku terkejut karenanya
Ujung dari rumput yang dipegang Eugeo mengeluarkan sebuah cahaya putih kebiru-biruan dengan bunyi *swoosh*,
dan munculah sebuah cahaya terang yang cukup untuk menerangi beberapa meter kegelapan.Eugeo mengangkatnya
dan melangkah masuk ke dalam gua.
Keterkejutanku tidak memudar seutuhnya sementara aku buru-buru mengikutinya dan berjalan
disampingnya,bertanya,
"Eu-Eugeobarusan,apa itu?"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

67/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Eugeo mengernyitkan dahinya dengan kaku,namun dengan jelas menunjukkan sebentuk ekspresi gembira seraya ia
menjawab,
"Ini adalah sacred art,tapi ini hanya yang paling sederhana.Aku melatihnya dengan berlatihkeras untuk mendapatkan
Blue Rose Sword tahun lalu."
"Sacred artkau tahuSystem itu juga terdapat kata yang berarti Litatau sesuatu seperti itulah?"
"Artitidak sama sekali.itu tadi kata-kata formula.Kalimat yang digunakan untuk memanggil dewa serta doa untuk
mendatangkan keajaiban.Kata-kata formula Sacred Art level tinggi kelihatannya lebih panjang daripada yang
barusan tadi."
Aku paham,jadi dia hanya menganggap itu sebagai sebuah mantra tanpa memikirkan itu sebagai sebuah bentuk
bahasa.Aku mengangguk-angguk jauh di dalam lubuk hatiku.Akan tetapi,mantra ini benar-benar menuntut sebuah
efek yang instans.Perancang dunia ini pastinya seorang yang realistis.
"Ngomong-omongapa aku bisa menggunakannya?"
Ini bukanlah situasi yang terbaik,namun aku tetap saja menanyakan sebuah pemikiran untuk mencobanya.Eugeo
mulai berpikir tak menentu.
"Aku mempelajari mantra ini kapanpun aku memiliki waktu senggang saat ku bekerja,dan itu menghabiskan waktu
sebulan untuk menguasai mantra ini.Alice pernah bilang sebelumnya bahwa orang yang memiliki bakat dalam hal ini
bisa menguasainya dalam sehari,dan orang yang tak memilikinya tak akan pernah bisa menguasainya seumur hidup
mereka.Aku tidak tahu bakatmu,Kirito,tapi tak mungkin bagimu untuk bisa langsung menguasainya"
Dengan kata lain,jika aku ingin menggunakan sihirsacred arts,aku harus mempraktekkannya berkali-kali sampai
tak terhitung jumlahnya untuk meningkatkan level skill-ku.Ini bukanlah sesuatu yang dapat kuasai secara instan.Aku
hanya bisa menyerah sekarang dan menatap kegelapan di depanku.
Jalanan basah berbatu abu-abu berkelok-kelok di depan.Angin sedingin es yang seolah bisa menyayat kulit bertiup
ke arahku dari depan.Aku mempunyai seorang kawan bersamaku,tapi bahkan tak memiliki sebuah tongkat
kayu,apalagi pedang,yang mana membuatku menjadi khawatir.
"Hemm..Beneran nih Selka datang ke tempat seperti ini?"
Aku tak bisa menghentikan diriku untuk tak bergumam.Eugeo dengan diam menggunakan rmput bristle yang
berpendar untuk menerangi jalan. "Ah"
Bola cahaya putih kebiru-biruan itu memperlihatkan sebuah kolam dangkal yang membeku.Bagian tengah dari
kolam itu telah terinjak ,menciptakan retakan-retakan di sekelilingnya.
Aku mencoba untuk melangkah di atasnya,dan es ini mengeluarkan suara retak dan retakan-retakannya menjadi
betambah besar.Dengan kata lain ada seseorang yang lebih ringan daripada aku yang sudah melangkah di atas es
belum lama ini.
"Aku tahuPerkiraan kita benar kalau begitu.Yang benar sajaaku tak tahu dia itu sebenarnya gegabah atau
memang tak kenal takut"

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

68/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali bergumam.Mendengar itu,Eugeo memiringkan kepalanya dalam sikap
bingung.
"Sebenarnya,tak ada apapun yang perlu ditakutkan sih.Tidak ada naga putih di dalam gua ini,bahkan tikus atau
kelelawar pun tidak ada."
"Ja-jadi begitu"
Aku sekali lagi diingatkan bahwa meskipun disini ada musuh,mereka bukanlah monster penyerang.Paling tidak aku
dapat mengasumsikan bahwa Mountain Range At The Edge ada di dalam sebuah field area sebuah VRMMO.
Punggungku yang terasa tegang karena suatu alasan bisa mengendur pada poin inidan pada saat itu juga.
Ada suara aneh datang bersama dengan angin dari kegelapan di depan kami.Eugeo dan aku saling melirik satu
sama lain. *Gii*, *gii*,suara itu kedengarannya berasal dari teriakan sejenis burung atau hewan liar.
"Oi Apa itu barusan?"
"NahIni pertama kalinya bagiku mendengar suara iniAh."
"Se-sekarang apa?"
"Apa kaumencium bau sesuatu,Kirito?"
Mendengarnya berkata begitu,Aku berusaha keras mencium bau angin yang baru lewat.
"AhhSesuatu,memberikan bau terbakardan"
Bau damar terbakar yang mengandung sedikit miasma hewan buas tersembunyi di dalamnya.Raut mukaku berubah
ketika aku menciumnya.Ini bukanlah bau yang bisa membuatku menjadi rileks.
"Apa ini"
Tepat ketika aku melontarkan kata-kata ini,suara yang lain datang,dan aku tersentak.
"KYAAAAAHHH!!!",itu adalah suara kencang yang tak diragukan lagi jeritan seorang gadis.
"INI BURUK!"
"SELKA!"
Eugeo dan aku berteriak hampir bersamaan sembari kami berlari menelusuri jalanan berbatu licin yang bagian
atasnya beku. Aku masuk ke dalam perasaan bahaya terbesarkusangat besar hingga aku tak bisa mengingatingat situasi lain dimana aku pernah memiliki perasaan yang lebih kuatmembentur tubuhku seperti es,membuat
anggota tubuhku mati rasa.
Seperti dugaanku, Underworld tak sepenuhnya adalah surga.Sebuah kebencian hitam pekat terbungkus di bawah
lapisan tipis kedamaian.Sebaliknya ini akan menjadi tidak masuk akal.Dunia ini kemungkinan besar seperti sebuah
jepitan raksasa yang menjepit semua penghuninya di antaranya.Orang-orang tertentu menghabiskan ratusan tahun
untuk melonggarkan jepitannya perlahan-lahan,menyaksikan apakah para penghuninya akan bersatu untuk melawan
ataukah melemah dan dihancurkan.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

69/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Desa Rulid kemungkinan besar adalah satu diantara tempat terdekat ke jepitan itu.Sementara momen terakhir
terus menerus mendekat,jiwa-jiwa para penghuni yang binasa dan lenyap terus menerus meningkat.
Tapi aku jelas-jelas tidak akan membiarkan Selka menjadi yang pertama.Itu karena akulah orang yang membuat ia
masuk ke gua ini.Aku harus memastikan bahwa ia bisa kembali dengan aman dalam rangka untuk bertanggung
jawab karena telah membuat nasibnya terlibat
Eugeo dan Aku terus berlari dengan kecepatan penuh,mengandalkan cahaya lemah rumput.Nafas kami menjadi
tidak teratur,dan kapanpun kami menghirup udara,dada kami akan terasa sakit.Kami hampir terpeleset beberapa
kali,dan lutut serta pergelangan tangan yang terus menerus membentur dinding es akan terus terluka.Tak sulit untuk
membayangkan bahwa Life kami berdua menurun.Namun,bahkan jika begitu jadinya,kamu tak bisa memperlambat
lari kami.
Sementara kami terus bergerak maju,bau kayu terbakar dan bau busuk/amis hewan liar menjadi lebih pekat. *Gii
gii*,suara yang bisa terdengar disertai suara metalik *gacha* *gacha*.Aku tak tahu orang-orang seperti apa yang
sedang menunggu di depanku,tapi aku dengan mudah bisa membayangkan bahwa mereka bukanlah sekelompok
orang yang ramah.
Karena aku tak punya sesuatu bahkan sebilah pisau sekalipun di pinggangku.Aku harus menyusun
beberapa strategi sebelum melaju ke depan dengan hati-hati.
Aku berbisik kepada diriku sendiri layaknya seorang game player,tapi perasaan yang berkata ini bukan saatnya
meliputiku.Wajah Eugeo menjadi suram bahkan lebih suram daripada wajahku seraya ia berlari di depan dengan
kecepatan yang sangat hebat.Tak peduli apapun,aku kemungkinan tak akan bisa menghentikannya.
Tiba-tiba ada sebuah cahaya jingga bergoyang-goyang pada dinding di depan kami.Dari pantulannya,nampaknya
ada kubah yang agak luas di dalamnya.Kulitku merasakan sebuah sensasi menusuk yang jelas oleh adanya
kehadiran dari musuh,mereka ada banyaksepasukan.Aku berdoa agar Selka baik-baik saja sembari melangkah
masuk ke dalam ruangan kubah itu bersama Eugeo.
Aku harus melihat keadaan sekeliling dan memilih opsi yang paling sesuaisecepat mungkin.
Aku mengikuti keputusan yang kubuat di dalam benak-ku dan membelalakkan mataku untuk mengakses situasi
layaknya sebuah camera wide-view yang sedang memotret.
Pada dasarnya,diameter kubah bundar ini adalah 50 meter.Tanahnya diselimuti sebuah lapisan es tebal,tapi disana
ada sebuah retakan besar yang terbuka di bagian tengahnya,memperlihatkan permukaan air hitam kebiru-biruan.
Cahaya jingga tadi berasal dari dua buah api unggun.Di dalam tungku berbentuk sangkar logam hitam *pacha*
*pacha*, kayu bakar sedang membara. Juga,tepat mengitari dua buah unggun tadi,terdapat sekelompok makhluk
yang terlihat humanoid tapi jelas-jelas itu bukan manusia mupun hewan liar,dan jumlah mereka ada lebih dari 30.
Tiap-tiap dari mereka,atau harus kubilang mereka semua tidak tinggi.Kepala dari makhluk itu jika berdiri hanya
setinggi aku,tubuh mereka sedikit bungkuk namun lebih berotot,khususnya bagian lengannya yang terlihat aneh dan
tangan yang memiliki cakar tajam di ujungnya yang nampaknya sanggup untuk merobek-robek apapun.Mereka
mengenakan armor kulit ringan,dan pinggang mereka terdapat sesuatu seperti bulu-bulu,tulang belulang,dan kantung
kecil yang mengeluarkan bunyi-bunyian.Jugawalaupun mereka nampak biasa-biasa saja,aku bisa merasakan
kekuatan dari machete buatan mereka.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

70/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Kulit mereka hijau keabu-abuan,dan mereka mempunyai bulu-bulu tipis yang tumbuh di tubuh mereka.Mereka
semua botak plontos,tanpa terkecuali,dan mereka hanya menumbuhkan rambut di samping telinga tajam dan
berujung runcing mereka,seperti kabel.Mereka tidak memiliki alis dan dibawah jidat mereka yang menonjol
terdapat mata besar yang tak cocok dengan tubuh mereka,semuanya berwarna kuning korosif. Mereka sangat
sangat abnormal dan juga sesuatu yang telah biasa kulihat.
Mereka adalah monster level rendah Goblins yng pasti muncul pada RPG-RPG yang aku familiar
dengannya.Menyadari hal itu,aku menghela nafas.Goblin pada dasarnya adalah monster yang digunakan oleh para
pemula untuk berlatih dan memperoleh EXP,dan stats numerik mereka normalnya sangat rendah.
Akan tetapi perasaan rileks itu hanya bisa kurasakan sampai salah satu dari mereka yang berdiri di dekat Eugeo
dan aku menyadari keberadaan kami dan berbalik.
Tulangku membeku seketika di saat aku merasakan ekspresi yang keluar dari mata kuning makhluk itu.Matanya
yang semula menunjukkan keraguan dan keterkejutan,kemudian berganti menjadi sebuah kebengisan dan rasa lapar
tanpa akhir.Itu sudah cukup untuk membuatku gemetar layaknya seekor serangga kecil yang terjebak di jarring
laba-laba besar.
Orang-orang ini pun bukanlah program.
Aku menyadari ini dengan jelas di tengah-tengah ketakutanku yang luar biasa.
Para Goblin ini pun memiliki jiwa asli,memiliki sifat dasar yang mirip dengan Eugeo dan aku sampai pada batasan
tertentu,kecerdasan yang lahir dari Fluctlight.
Tapi mengapa?Mengapa disini ada makhluk seperti ini?
Selama kurang lebih 2 hari aku terlempar ke dunia ini,aku memiliki sebuah kesimpulan kasar mengenai eksistensi
macam apa Eugeo,Selka,dan para penghuni Underworld ini.Mereka kemungkinan besar adalah Artificial
Fluctlights yang tersimpan dalam medium buatan dan tak tersimpan dalam otak orang yang hidup. Aku tak bisa
membayangkan medium apa yang bisa memngawetkan jiwa manusia,tapi paling tidak tak sulit untuk
membayangkannya karena mesin STL bisa membaca jiwa seseorang,oleh karena itu STL juga seharusnya bisa
menduplikasi jiwa-jiwa tersebut.
Itu benar-benar sebuah pemikiran yang mengerikan,tapi sumber dari duplikasi itu kemungkinan besar adalah
Fluclight yang baru lahir.Mereka mampu menduplikasi sesuatu yang disebut sebagi Bentuk Orisinil Jiwa tanpa
henti dan membiarkan mereka berttumbuh kembang dari bayi-bayi di dunia ini.Selain itu,tak ada hipotesa lain yang
sanggup menjelaskan mengapa penghuni Underworld memiliki 'Kecerdasan Asli' dan 'Jumlah STL yang melebihi
jumlah sekarang'.Apa yang aku takutkan di malam pertama disini adalah alasan kenapa RATH menantang Tuhan
menciptakan AI Sejati,Sebuah Kecerdasan Buatan,dan menggunakan jiwa manusia sebagai cetakannya.
Tujuan ini telah 90% selesai.Kejelian Eugeo telah jauh melampauiku,dan emosinya yang kompleks telah memiliki
arti yang mendalam.Dengan kata lain,tak akan aneh bagi RATH untuk mengakhiri ekspresimen besar dan juga
arogan ini.
Tapi kenapa eksperimen ini masih terus dilanjutkan,hal ini menunjukkan bahwa RATH masih belum puas tentang
hasil yang mereka dapat sekarang.Apanya yang kurang? Aku terus memikirkan hal ini,dan mungkin itu adalah
sesuatu yang berkaitan dengan Taboo Index,peraturan yang Eugeo dan yang lain tak bisa melanggarnya.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

71/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Toh,asumsi ini tak bisa menjelaskan eksistensi Eugeo dan yang lainnya.Mereka berbeda denganku dari dimensi
fisik,tapi jiwa mereka semua yang adalah manusia,benar-benar sama.
Tapijika itu yang terjadi,goblin-goblin ini apa?Kebencian kuat ini yang terlihat seperti akan mengalir keluar dari
bola mata kuning mereka apa.?
Aku tak berpikir,dan tak enggan berpikir bahwa sosok asli jiwa mereka adalah manusia.Mngkin RATH
menangkap goblin asli di dunia nyata dan membiarkan mereka mengenakan STLpecahan-pecahan pemikiran ini
terlintas dalam benakku.
Si goblin dan aku saling menatap satu sama lain kurang dari sedetik,tapi sudah cukup untuk menakutiku.Sementara
aku tak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa berdiri mematung,goblin di hadapanku mengeluarkan sebentuk
suara, *Giii* yang mungkin sebuah tawa,dan berdiri. Kemudian,dia berkata.
"Oi,lihat!apa yang terjadi hari ini?Dua anak nakal lum putih lain datang kemari!"
Bersamaan dengan itu,suara ribut *gigi*, *gigi*, datang dari segala penjuru kubah.Dipimpin yang paling
dekat,para goblin semua mengangkat machete mereka dan berdiri,mengeluarkan sebuah tatapan lapar.
"APA YANG AKAN KITA LAKUKAN?APA KITA BAWA MEREKA JUGA!?"
Pada awalnya seorang goblin berteriak.Pada saat itu juga,sebuah teriakan terdengar dari belakang,dan semua
goblin berhenti tertawa.Diantara para monster-monster ini,ada goblin yang tingginya dua kali goblin lainnya,ia
terlihat dari kelas perwira.
Goblin ini memakai scale mail,di dahinya ada sebuah hiasan bulu berwarna primer.Mata yang memiliki semburat
merah dibawah bulu itu mengeluarkan intelegensi jahat dan tatapan sedingin es yang luar biasa dan mampu membuat
seseorang pingsan.Si pemimpin goblin menyeringai dan menunjukkan gigi kuning berantakannya sebelum berkata
dengan nada serak,
"Kita tak akan memperoleh banyak keuntungan bahkan jika kita bawa dua lum laki-laki itu.Terlalu banyak
keributan nanti.Kita bunuh saja mereka berdua dan jadikan santapan."
Bunuh.
Sampai sejauh mana aku harus menerima keadaan ini?Aku tak habis pikir.
Aku harus bisa menyingkirkan kemungkinan aku akan mati beneran disini,keadaan dimana tubuh fisikku yang
sebenarnya akan menerima pukulan fatal.Meski Goblin-goblin ini tak mungkin bisa melukai tubuh fisikku yang
terbaring di STL di dunia nyata.
Namun meskipun begitu,aku tak bisa mengasumsikan bahwa hal ini akan menjadi seperti VRMMO biasa dan
berpikir bahwa ini hanya sebuah status yang buruk.Itu karena,disini tak ada sihir pembangkit atau item yang
digunakan untuk tujuan seperti itubegitu juga di area Gereja Central.Jika aku terbunuh oleh mereka disini,
Kiritoyang ini kemungkinan besar akan menemui ajalnya.
Kalau begitu,jika aku mati,apa yang akan terjadi padaku,kesadaran tubuh asliku?

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

72/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Apakah aku akan terbangun di markas RATH di Roppongi,dan si operator Higa Takeru menyodoriku mimuman
sambil berkata 'kau sudah bekerja keras'? Atau akankah aku terbangun di hutan itu sendirian?Atau akankah aku
menjadi jiwa tanpa tubuh yang hanya bisa melihat dunia ini dihancurkan?
Juga,dalam situasi iniAkan jadi seperti apa nasib Eugeo dan Selka jika mereka terbunuh disini?
Tak sepertiku,yang memiliki personal medium yaitu otakku,Fluctlight yang tersimpan dalam sejenis instalasi
memori besar,akan hilang ketika mereka mati hal seperti itu mungkin,kan?
Oh yaSelka,dimana dia?
Aku menyela pemikiranku dan fokus pada adegan di depanku.
Menuruti instruksi dari pemimpin goblin,empat anak buahnya mengeluarkan machete mereka sembari berjalan
mendekati kami,perlahan,dengan santai,menunjukkan gigi mereka dan terkekeh-kekeh,kelihatan seperti mereka
benar-benar berniat untuk membunuh kami.
Goblin lainnya,yang totalnya lebih dari 20,menunjukkan ekspresi gembira,semuannya terkekeh-kekeh dengan
senang *gigi*.Dibelakang mereka,aku akhirnya menemukan seseorang yang aku cari.Aku tak bisa melihat dengan
jelas dalam kegelapan,tapi Selka,dengan pakaian sisternya,terbaring di sebuah gerobak jelek.Tubuhnya terikat
dengan tali jerami,matanya terpejam erat,tapi ekspresinya tampak bahwa ia hanya pingsan. Jika kuingatkuingat,pemimpin goblin barusan berkata lum laki-laki ituKemungkinan istilah itu ditujukan pada manusia
yang takkan laku dijual bahkan jika mereka menangkapnya,jadi mereka akan dibunuh.
Di sisi lain,gadis akan laku dijual.Mereka berniay untuk menculik Selka,membawanya kembali ke tanah kegelapan
dan menjualnya seperti barang dagangan.Jika hal ini berlanjut tanpa kami berbuat apa-apa,Eugeo dan aku pastinya
akan dibunuh,namun nasib yang menunggu Selka akan lebih kejam.Aku tak bisa hanya menyerah dan membiarkan
ini menjadi bagian dari simulasi,sama sekali tidak.Dia,sepertiku,seorang manusiadan juga hanya seorang gadis 12
tahun.
Kalau begitu,yang harus kulakukan
"Hanya ada satu pilihan."
Aku bergumam.Disebelahku,tubuh membeku Eugeo tergerak.
Kami harus menyelamatkan Selka tak peduli apapun jadinya,bahkan jika aku harus mengorbankan
hidupku yang sementara ini.
Tentu saja tak segampang itu.Perbedaan dalam kekuatan tempur sangatlah besar.Sementara ketiga puluh goblin itu
semua bersenjatan machete dan memakai armor,kami bahkan tak punya tongkat sekalipun di tangan.Tapi meskipun
begitu,kami harus maju.Apa yang menggiring terjadinya situasi ini awalnya adalah kata-kataku yang ceroboh.
"Eugeo"
Aku menatap ke depan dan dengan cepat berbisik.
"Dengar.Kita akan menyelamatkan.Jangan bergerak."
"Siap."Aku langsung mendengar jawabannya.Seperti dugaanku,hati di dalam dirinya memang kuat.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

73/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Akan kuhitung sampai tiga,lalu kita akan hajar empat dari mereka yang ada di depan untuk bisa menerobos
mereka.Tinggi kita berbeda,dan kita pasti akan sukses jika kita tak takut.Aku akan tangani bagian kiri,kau tangani
yang kanan,lalu kita lemparkan api ke dalam danau itu.Jangan buang rumput menyalanya.Segera setelah api
berkobar,ambil pedang yang tergeletak di tanag dan lindungi punggungku.Jangan berpikir untuk coba-coba
mengalahkan mereka.Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk menangani yang paling besar."
"Aku belum pernah mengayunkan pedang sebelumnya"
"Itu sama halnya seperti mengayunkan kapak.Ayo..satu,dua,tiga!"
Kami ada di atas es,tetapi Eugeo dan aku tak terpeleset saat kami berlari dengan kecepatan tertinggi yang dapat
kami lakukan.Kami terus berdoa agar keberuntungan ini tetap berlanjut sampai akhir,dan aku meraung sekencangkencangnya.
"UWOOOOHHHH!!!"
Eugeo agak lambat saat ia berteriak "WAAAAAHHHH!!!' Suaranya terdengar seperti sebuah jeritan,tapi
nampaknya itu efektif karena keempat goblin itu membelalakkan mata hijau kekuningan mereka.Akan
tetapi,mungkin mereka tak tercengang oleh teriakan tadi,tapi karena fakta bahwa anak-anak nakal Ium berani
menyerbu mereka.
Aku berlari 10 langkah,tetap membungkuk dan mengarahkan tubuhku pada goblin paling kiri dan satu
disebelahnya.Bahu kananku menyerbu tepat ke arahnya.Mungkin itu adalah sebuah tindakan yang tak terduga dan
efek koreksi dari perbedaan tinggi kedua goblin itu membuatnya berputar dua kali dan terpeleset die s
setelahnya.Aku melihat ke samping dan pukulan Eugeo sukses dan dengan indah mengenai goblin-goblin itu
sehingga mereka berguling-guling ke samping seperti tempurung kura-kura yang menggelinding.
Aku terus merangsek ke depan dan berakselerasi di tengah kepungan para goblin.Kemungkian besar,goblin-goblin
ini tak mempunyai kemampuan merespon yang tinggi karena mereka hanya bisa melihat dengan tatapan kosong
tanpa bisa melawan,termasuk pemimpinnya.
Ya.Tetaplah seperti itu dan jangan bergerak! Aku berdoa seolah-olah aku mencaci-maki mereka sementara aku
berlari melewati celah diantara mereka dan berlari menuju jarak beberapa meter yang tersisa.
Saat itu juga,si pemimpin goblin,yang nampaknya memiliki kecerdasan yang sedikit lebih tinggi daripada yang
lainnya,berteriak penuh amarah,
"JANGAN BIARKAN MEREKA MENDEKATI API"
Tapi dia sedikit terambat.Euge dan aku bergegas menuju ke arah api dan menendangnya ke air.Sejumlah besar abu
bertebaran saat kedua api unggun besar itu tenggelam ke dalam air hitam,meninggalkan suara *syuuu* sembari
mereka lenyap disertai sebuah kepulan asap putih. Kubah ini langsung menjadi gelap gulita untuk sesaatdan
kemudian,sebuah sinar redup berwarna putih kebiru-biruan membuyarkan kegelapan.Itu adalah sinar dari rumput
bristle yang dipegang Eugeo di tangan kirinya. Saat itu juga,kami mendapatkan keberuntungan kedua kami.
Para goblin disekeliling kami semuanya berteriak,beberapa dari mereka menutupi wajahnya dan yang lain
memalingkan punggung mereka.Aku memandang ke sekelilingku dan melihat bahkan si pemimpin goblin di sisi lain
danau juga membungkukkan tubuh atasnya dan menggunakan tangan kirinya untuk menutupi matanya.
"Kiritoini."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

74/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Eugeo berbisik dalam keterkejutannya,Aku dengan enteng menjawabnya.


"Kemungkinan besarorang-orang ini takut terhadap cahaya ini.Sekaranglah kesempatan kita!"
Dari senjata yang berserakan di tanah sekitar danau,aku mengambil sebilah pedang lurus kasar yang terlihat seperti
sebuah lempengan baja besar dan sebilah pisau melengkung yang volumenya sedikit lebih lebar di bagian ujung
depannya.Aku menyerahkan pisau itu ke tangan Eugeo.
"Pisau ini gunakan layaknya sebuah kapak.Dengar,gunakan cahaya dari rumput bristle untuk menahan dan
menghalau musuh yang mendekat."
"KiKirito?"
"Aku akan menghajar yang satu itu."
Aku dengan enteng menjawabnya dan melihat ke arah si pemimpin goblin yang melotot marah dari balik sela-sela
jari yang menutupi wajahnya.Aku menggenggam pedang lurus itu dengan kedua tanganku dan dengan cepat
mengayunkannya ke kiri dan ke kanan.Tak seperti penampilannya,yang rasanya seperti agak tumpul,namun pedang
ini jauh lebih baik daripada Blue Rose Sword yang beratnya minta ampun.
"GURAAH! KALIAN ANAK-ANAK LUM NAKAL KALIAN BERANI-BERANINYA
MERENDAHKAN LIZARD KILLER UGACHI-SAMA INI!? "
Si pemimpin memelototiku dengan satu matanya dan mendekat ke arahku sambil berteriak,menghunuskan machete
besar dari pinggangnya dengan tangan kanannya.Pedang hitam legam bernodakan darah yang nampaknya
menunjukkan tanda-tanda bahwa ia tak terawat,memberikan sebuah tekanan yang abnormal.
Bisakah aku mengalahkannya!?
Menghadapi musuh yang tak begitu tinggi,namun lebih berat dan kekar daripada aku,membuatku langsung
panic.Akan tetapi,aku segera menggeretakkan gigiku dan bergerak maju.Jika aku tak mengalahkan orang ini dan
menyelamatkan Selka,ini akan menjadi situasi dimana aku telah membawakan takdir terburuk baginya dengan
datang ke dunia ini.Ukuran sih tak menjadi masalah.Di Aincrad lama,aku telah bertarung sampai tak terhitung
jumlahnya dengan musuh-musuh yang tingginya 3-4 kali daripadaku dibawah kondisi dimana aku akan benar-benar
mati apabila aku kalah.
"TIDAK!AKU TAK ADA NIAT MENGHADAPIMUAKU AKAN MENAKLUKKANMU!"
Aku berteriak,sebagian kutujukan pada si pemimpin dan sebagiannya lagi kutujukan pada diriku sendiri sembari
aku berlari melewati jarak yang tersisa.
Kaki kiriku mengambil sebuah langkah besar ke depan,menggunakan pedang ini untuk menebas bahu kanan musuh
secara diagonal.
Aku tak meremahkan musuh,tapi reaksi dari si pemimpin goblin benar-benar jauh dari apa yang kubayangkan.Ia
mengabaikan pola seranganku dan mengayunkan machetenya secara horizontal.Aku tetap menunduk dan berusaha
untuk menghindari serangannya itu.Aku rasa beberapa helai rambut terkena serangan itu karena aku merasa
sepertinya mereka ada yang rontok.Pedangku mengenai sasarannya,namun hanya bisa menggores armor bahu
logamnya.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

75/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku akan tertelan oleh kekutan serangannya jika aku berhenti.Berpikir seperti itu,aku tetap menunduk dan
bergerak bergerak ke samping musuh,mengincar bagian sisi perutnya yang terbuka sebelum mengayunkan serangan
horizontal.Kali ini pun sama saja.Meskipun aku mempunyai feeling begitu,aku tak mampu menembus scale male
sederhana itu,dan hanya sanggup membuat terbang mungkin 5-6 cuilan logam. TAJAMKAN PEDANGMU
SENDIRI DENGAN BAIK! aku memaki-maki si pemilik pedang ini di dalam hatiku,menghindari serangan
balik yang turun dari atas ke bawah.Bilah tebal machete itu menembus lapisan es di tanah,dan aku
bergidik ngeri melihat kekuatan lengan si goblin.
Aku jelas-jelas tak bisa menangani hal ini jika aku hanya menggunakan serangan tunggal.Aku membuat keputusan
ini,dan sementara si goblin sedang memulihkan diri dari keadaan kakunya,Aku mengambil sebuah langkah besar ke
depan dan meluncurkan serangan balik ku.Tubuhku mulai bergerak dengan sendirinya dengan sikap setengah
otomatis seolah-olah sedang bergerak dalam sebuah gerakan yang sudah pernah dilakukan secara berulangulang,atau dengan kata lain,teknik mematikan yang disebut Sword Skills.
Saat itu juga,sebuah fenomena yang belum pernah kualami sebelumnya terjadi.
Pedangku mengeluarkan sebuah cahaya sangat lemah.Bersamaan dengan itu,tubuhku melesat dalam kecepatan
yang jauh melebihi kecepatan fisik di dunia ini.Hal ini layaknya ada seseorang sedang mendorongku dengan tangan
tak terlihatnya dari belakang.
Serangan pertamaku yang datang dengan sebuah ayunan ke atas dari posisi kanan bawah,menyerempet kaki kiri
musuh dan menghentikan pergerakannya.
Serangan keduaku yangn berayun dari kiri ke kanan secara horizontal
memotong pelindung dada armor itu dan membuat sebuah luka ringan pada
daging didalamnya.
Serangan ketigaku yang dengan cepat berayun ke bawah dari kanan atas
membabat habis lengan kiri musuh yang terangkat untuk mempertahankan
dirinya dari bagian sedikit dibawah siku.
Darah segar yang keluar dari permukaan lengan yang terpotong itu terlihat
berwarna hiram pekat dibawah sinar putih kebiruan ini.Lengan kiri si goblin
yang terbang *kurukuru* jatuh ke dalam danau di samping
kirinya,mengeluarkan efek suara benda berat tercebur.
Aku menang!
Seraya dengan yakin mempercayai hal ini,aku benar-benar terkejut.
Serangan barusan sword skill serangan-tiga kali-beruntun untuk pedang satu tangan Sharp Nail ,yang bukan
cuma penampilan luarnya saja,namun faktanya sword skill itu benar-benar terjadi.Ditengah-tengah tebasan
tadi,bilah pedang mengeluarkan lintasan pedang berwarna merah di udara,dan tubuhku berakselerasi oleh kekuatan
tak kasat mata.Dengan kata lain,ini adalah System Assist disertai sebuah Light Effect.
Berarti jelas,di dunia ini,Underworld,sword skill benar-benar ada.Sword skill ini tersinstall ke dalam system
boosted world [6]. 'Kreasi Ulang sebuah Imajinasi' takkan mampu menggambarkan fenomena ini.Aku hampir tak
menyadari skill yang barusan kukeluarkan adalah salah satunya.System mendeteksi awal pergerakanku dan
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

76/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

mengeluarkan sword skill dengan bantuan system assist yang membenahi gerakannya.Jika tidak,fenomena seperti ini
tak akan bisa terjadi.
Tapi jika begitu,muncul sebuah pertanyaan baru.
Kemarin,Aku menggunakan sword skill Horizontal denganBlue Rose Sword dalam rangka untuk menebang
the Pohon IblisGigas Cedar.Itu adalah skill dasar yang jauh lebih mudah daripada Sharp Nail hanya sebuah
tebasan biasa.Akan tetapi,sytem tak pernah membantuku.Pedangnya tidak berkilau,dan tubuhku tidak
berakselerasi.Bilah pedang itu meleset dari targetnya,dan aku terjatuh dalam sikap yang aneh.
Akan tetapi,mengapa aku bisa menggunakan sword skill saat ini?Apakah karena ini adalah pertarungan yang
sebenarnya?Tapi bagaimana bisa system menentukan apakah player sedang serius bertarung atau tidak?
Sambil membuat pemikiran ini,aku berkedip.Di SAO lama,tak terlalu banyak celah yang terjadi.Aku akan terkena
efek stun setelah melakukan skill beruntun,dan musuh,yang terluka parah,tak akan mampu bergerak selama ini.
Namundi dunia ini,bahkan dengan adanya sword skill,ini bukanlah game VRMMO.Aku dengan bodohnya
melupakan hal itu.
Si pemimpin goblin yang tangan kirinya terpotong tadi berbeda dengan monster-monster yang berasal dari
polygon,karena ia tak berhenti bahkan sedetik pun.Kilatan mata kuningnya tak menunjukkan tanda-tanda takut
maupun perasaan hampa,hanya kebencian luar biasa dari dalam dirinya.Darah hitam pekat mengalir keluar dari
lukanya bersamaan dengan sebuah teriakan seperti kepanasan.
"GAUUAAAA!!!"
Dan dengan cepat ia mengayunkan machete di tangan kanannya.
Aku takkan mampu menghindari bilah pedang berat yang datang secara horizontal itu dengan tepat waktu.Area di
dekat ujung machetenya menyerempet bahu kiriku,dan tekanan kekuatannya saja mampu membuatku terpental
lebih dari 2 meter sementara punggungku mendarat keras di permukaan licin es.
Saat itu juga,si pemimpin goblin akhirnya membungkukkan badannya dan meletakkan machete itu dimulutnya
sembari menggunakan tangan kanannya untuk memegangi tangan kirinya yang terbabat tadi. *Misa misa* - Sebuah
suara mengerikan dapat terdengar.Si pemimpin goblin dengan paksa melumatkan dagingnya untuk menghentikan
pendarahan.Tindakan ini jelas-jelas bukanlah tindakan standar yang dilakukan AI.Ya Aku telah menyadari hal ini
di saat makhluk itu menyatakan bahwa namanya adalah Ugachi. Ini bukanlah pertarungan antara player melawan
monster,tapi dua orang yang menggenggam senjata dan mencoba untuk saling bunuh.
"Kirito!Apa kau kena!?"
Sedikit jauh dariku,Eugeo menggunakan tangan kanannya untuk menggengam pisau melengkung sementara tangan
kirinya mengenggam rumput berpijar tadi untuk menghalau para anak buah si pemimpin goblin.
Aku mau bilang 'Ini hanya luka gores',tapi lidahku kelu tak mampu bergerak seperti yang kupikirkan seraya aku
mengangguk disertai sebuah suara yang gemetaran.Semabari menggunakan satu tangan untuk menopang tubuhku di
atas permukaan licin es aku berdiri Sebuah perasaan terbakar menyeruak dari bahu kiriku,rasa-rasanya hal itu
sepertinya akan membakar seluruh syarafku. *Saka saka*Percikan-percikan muncul di bidang pandangku.Aku
tak dapat berbuat apa-apa selain berteriak seraya tenggorokanku mengeluarkan sebuah geraman.
Perih Perihnya luar biasa!
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

77/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Perihnya melebihi ambang batas rasa sakit yang mampu kutahan.Aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali
meringkukkan tubuhku dan bernafas terengah-engah.Meskipun begitu,aku tetap mencoba untuk melihat ke
belakang untuk melihat bagian bahuku yang terluka.Ujung tunic ku sobek seluruhnya dan memperlihatkan sebuah
luka lebar dan parah di kulitku.Itu lebih mirip seperti luka cabikan cakar raksasa daripada luka tebasan
pedang.Kulitku dan daging di baliknya benar-benar tersayat-sayat sementara darah merah menyala terus menerus
menyembur darinya.Yang tersisa dari tangan kiriku adalah perasaan mati rasa yang panas sementara ujung-ujung
jariku tak bisa digerakkan,seolah-olah mereka bukan milikku.
Mana mungkin ini terjadi di dunia virtual ? Aku beteriak di dalam benak ku.
Maksud dari suatu yang disebut dunia virtual adalah untuk menghilangkan semua rasa sakit dan kesusahan yang
nyata,keburukan serta sesuatu yang tercemar,dan mencapai sebuah lingkungan yang bersiha nan nyaman,bukan?
Apa maksudnya membuat tingkatan rasa sakit dan penderitaan yang seperti kenyataan ini?Tidak rasa sakit ini
jauh melampaui apa yang bisa disebut kenyataan.Jika aku benar-benar mengalami luka parah seperti ini di
kehidupan nyata,aku mensekresikan bahan kimia otak atau berakhir dalam keadaan koma sebagai bentuk
mekanisme pertahanan,bukan?Tak mungkin seseorang sanggup menahan rasa sakit setingkat ini
Mungkin bukan begitu maksudnya.
Aku berusaha keras untuk memalingkan diriku dari lukaku mentertawakan diriku sendiri sebelum mengganti
pemikiranku. Aku,orang yang dipanggil Kirigaya Kazuto ini,sepenuhnya tak terbiasa menghadapi rasa sakit yang
nyata.Di kehidupan nyata,aku belum pernah menderita luka parah bahkan sejak aku masih kecil.Ketika aku
dipaksa kakek ku untuk belajar kendo,aku dengan cepat menyerah. Memang sulit ketika aku menjalani masa-masa
pemulihan diri setelah insiden SAO,tapi berkat mesin pelatihan berteknologi paling mutakhir dan pengobatan
tambahan,aku tak perlu mencemaskan rasa sakitnya.
Tentu saja,ini sudah tak bisa lagi disebut sebagai dunia virtual.Nerve Gear dan Amusphere memiliki fungsi
penyerapan rasa sakit yang mampu menghilangkan hampir seluruh rasa sakit ,dan penyerapan yang levelnya setinggi
itu,membuatku bertanya-tanya kalau hal itu menjadi terlalu overprotective.Karenanya,besarnya damage dalam
pertarungan sederhananya ditentukan dari meningkat atau menurunnya Hit Point.Oh ya,jika rasa sakit seperti yang
kurasakan sekarang ini ada di Aincrad,aku pasti takkan mampu meninggalkan Kota Permulaan. Underworld adalah
sbuah surga buatan,dan juga sebuah dunia nyata yang lain.
Aku tak yakin berapa hari ini sudah berlalu,tapi akhirnya aku bisa memahami arti kata-kata yang kukatakan pada
Agil di tokonya.Sesuatu yang disebut kenyataan berkaitan dengan rasa sakit,kerja keras,dan penderitaan.Hanya
seseorang yang mampu bertahan dari hal-hal yang mendera mereka itulah,dan bahkan sanggup mengatasinya,dapat
menjadi lebih kuat di dunia itu.Si pemimpin goblin,bukan,Ugachi telah memahaminya,dan aku tak pernah
memikirkan hal ini sekalipun sebelumnya.
Di ujung depan bidang penglihatanku,yang buram oleh air mata,Ugachi menghentikan pendarahan ditangan kirinya
yang terpotong dan dalam diam ia melihatku.Matanya melayangkan sebuah tatapan penuh rasa dendam sementara
udara di sekitarnya nampak seperti bergemuruh.Ia mengembalikan machete yang dia gigit ke dalam genggaman
tangan kanannya dan mengayunkannya. *Vun*.
"Sungguh sebuah penghinaan,kau tak akan pernah cukup membayar semua ini bahkan jika aku memotongmu
kecil-kecil dan melahapmu hidup-hidup,ayo kita lakukan!"

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

78/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Ugacahi memutar-mutar machete di atas kepalanya *Vun, vun* dan perlahan-lahan mendekat.Aku melihatnya dari
kejauhan,melihat Selka,yang terbaring setelah diikat dengan kencang.Pikiranku berpikir bahwa aku harus
berdiri,berdiri untuk betarung,tapi tubuhku tak sanggup bergerak.Aku merasakan sepertinya kesan-kesan negatif
yang berkembang di dalam diriku telah menjadi pengekang dalam kenyataan yang mengikatku
Langkah-langkah kaki yang berat tiba-tiba berhenti di depanku.Udara bergemuruh,dan aku merasakan bilah
pedang besar itu sedang diangkat.Sudah terlambat bagiku untuk menghindar maupun membalasnya.Aku
menggertakkan gigiku dan menunggu momen-momen aku terbebas dari dunia ini.
Akan tetapi,setelah sekian lama,bilah pisau guillotine itu tak pernah turun, *Za zaa-*apa yang menggantikannya
adalah suara permukaan es yang terinjak-injak dan kemudian,sebuah suara yang familiar berteriak
"KIRITO!!"
Aku membelalakkan mataku dalam keterkejutan saat aku melihat Eugeo melompat ke depanku untuk menebas
Ugachi.Dia terus menerus mengayunkan tangan kanan yang memegang pisau melengkungnya membabi buta dan
memaksa musuh untuk mundur dua,tiga langkah.
Si goblin terkejut pada awalnya,namun ia segera mendapatkan kembali penguasaan dirinya ,memegang
machetedengan terampil hanya dengan satu tangan dan menangkis semua serangan Eugeo dari kiri dan
kanan.Seketika,aku melupakan rasa sakitku dan berteriak,
"HENTIKAN,EUGEO!CEPAT LARI!"
Akan tetapi ia tetap berteriak,kehilangan kendali dirinya dan terus menerus mengayunkan pisaunya.Seperti yang
diharapkan dari seorang yang telah mengayunkan kapak berat itu untuk waktu yang lama,kecepatan tiap-tiap
tebasannya membuat mata terbelalak,tapi sayangnya,pergerakannya terlalu sederhana.Ugachi awalnya nampak
seperti menikmati perlawanan dari mangsanya sembari terus bertahan dengan antusias,dan kemudian, "GUASS!" ia
mengaum dan menggunakan kakinya untuk menendang kaki yang menyokong tubuh Eugeo.Eugeo pun kehilangan
keseimbangannya dan terjegal, dengan entengnya Ugachi mengangkat machetenya
"HENTIKAAAAAAAAN!!!"
Sebelum teriakanku mencapai mereka,machete itu berayun secara horizontal.
Eugeo terkena tebasan di perutnya dan terpental karenanya,mendarat tepat disampingku dengan suara tumpul,aku
secara insting berbalik dan sebuah perasaan sakit yang tajam terjadi di bahu kiriku terasa bagaikan sebuah
sambaran kilat,tapi kali ini aku mengabaikan hal itu dan beringsut ke arahnya.
Luka Eugeo jauh lebih serius daripada aku.Tubuh atasnya mendapat tebasan horizontal yang menganga,dan dari
luka bergelombangnya menyembur banyak darah segar dengan kecepatan yang mengerikan.Dibawah sinar rumput
yang masih ia genggam di tangan kirinya,organ-organ yang bekerja tidak beres dapat terlihat oleh mata telanjangku.
*Cough*.Dengan sebuah suara berat,mulut Eugeo memuntahkan darah yang bercampur buih didalamnya.Mata
hijaunya kehilangan sinarnya saat mereka menatapku dengan tatapan hampa.
Akan tetapi,Eugeo tak pernah berhenti mencoba untuk berdiri.Mulutnya menghembuskan nafas yang bercampur
dengan kabut merah di dalamnya,gemetaran sembari menggunakan tangannya untuk menopang dirinya bangkit dari
tanah. "Eugeo.itu sudah Cukupitu"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

79/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku tak bisa berbuat apa-apa selain berkata begitu.Rasa sakit di tubuh Eugeo bukanlah hal yang sebanding dengan
luka ditubuhku.Itu jelas-jelas luka yang sebuah kesadaran normal takkan mampu menahannya. Di momen itu
mata yang kehilangan fokusnya itu melihat lurus kearahku,dan ia melontarkan kata-kata dari mulutnya yang
bersimbah darah.
"Ke-Ketika masih kecil dulu kita berjanjiaku,Kirito dan Alice, kita akan bersama mulai dari hari kita
lahir,sampai kita meninggal nantinya..kali ini,Aku pastinya harus melindungiAku harus"
Pada momen ini tangan Eugeo kehilangan kekuatannya.Aku segera mengulurkan tanganku untuk menangkap
tubuhnya.Tepat ketika berat tubuh kurus namun kekar Eugeo tersalurkan padaku
Bidang pandangku terliputi oleh kilatan putih yang datang menyela,dan jauh di dalam tabir itu,sebuah bayangan
samar-samar muncul. Dibawah naungan rona merah cahaya matahari terbenam,aku sedang berjalan menyusuri jalan
setapak diantara ladang-ladang gandum.Seseorang yang menggandeng tangan kananku adalah anak kecil berambut
kecoklatan dan tangan kiriku digandeng oleh seorang gadis kecil berambut pirang.
Itu benar Aku percaya dunia itu takkan pernah berubah.Aku percaya bahwa kami bertiga akan selalu
hidup bersama.Akan tetapi, kami tak sanggup melindunginya.Kami tak bisa melakukan apa-apa.Mana bisa
aku melupakan keputusasaan itu,ketidak berdayaan itu?Kali ini kali iniAku pastinya akan
Aku tak bisa lagi merasakan rasa sakit di bahuku.Aku dengan lembut menurunkan Eugeo yang tak sadarkan diri ke
permukaan es,menjulurkan tanganku untuk menggenggam pangkal pedang lurus yang terjatuh di lantai.
Aku lalu melihat ke atas dan mengayunkan pedang itu secara horizontal pada Ugachi,yang mengayunkan turun
machetenya tepat pada waktunya. "GURA!"
Sang musuh mengaum kencang dalam keterkejutan seraya tubuhnya sedikit goyah.Aku menggunakan momentum
itu sembari berdiri untuk menubruk perutnya.Si goblin kembali goyah dan mundur dua,tiga langkah.
Aku mengacungkan pedang di tangan kanannku ke titik pusat musuh,menghirup nafas pnjang,dan
menghembuskannya.
Itu benar bahwa aku benar-benar pemula jika dihadapkan pada rasa sakit karena luka fisik.Akan tetapi,aku pernah
mengalami sebuah rasa sakit mutlak yang jauh melampaui itu.Luka seperti ini tak ada apa-apanya bila dibandingkan
dengan rasa sakit kehilangan seseorang yang penting.Rasa sakit dari kehilangan adalah satu-satunya hal yang
takkan pernah lenyap tak peduli bagaimanapun seseorang mencoba untuk memanipulasinya melalui mesin.
Ugachi mengeluarkan raungan tanpa toleransi,dan para anak buah di sekiilingnya yang semula terkekehkekeh,*kiki*, semuanya terdiam.
"Lum putihjangan sombong kau!!"
Aku mengumpulkan kesadaranku ke ujung pedangku di saat Ugachi Ugachi terus menerus menyerang membabi
buta. *Kiiiin*. Bersamaan dengan suara ini,segala sesuatu yang ada dalam bidang penglihatanku menghilang
layaknya kilatan.Ini adalah perasaan berakselerasi yang telah lama kulupakan,dimana semua syarafku mulai terasa
panas.Tidakdi dunia ini,hal itu pastinya bisa dibilang jiwaku sedang membara.
Sembari aku mengahadpi machete yang berayun turun,aku mengambil satu langkah ke depan untuk menghidar dan
menebasnya dari bagian kiri bawah,untuk membabat lengan kanan musuh dibagian dekat bahunya.Golong yang
berayun bersama dengan tangan raksasa itu putar-berputar di udara *vuun vuun*,dan mendarat di tengah-tengah
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

80/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

kerumunan goblin,menyebabkan banyak teriakan muncul.


Ugachi yang telah kehilangan kedua tangannya,memperlihatkan kemarahan dan lebih banyak kekagetan dari mata
kuningnya seraya ia mundur.Cairan hitam yang terus merembes keluar dari lukanya menetes ke permukaan es dan
menciptakan uap.
"Bagaimana bisa aku yang hebat ini kalah dengan seorang lum seorang bocah nakal lum"
Tanpa menunggu suara terengah-engah itu selesai,aku merangsek ke depan dengan semua hal yang ku punya.
"Bukan.Namaku bukan Ium!"
Aku setengah tak sadar mengatakan ini.Di waktu yang sama,ibu jari kaki kiri,ujung jari kanan,dan ujung pedang
yang mencapai ujung jariku menjadi setajam cambuk.Bilah pedang bersinar kembali,dan kali ini muncul sebentuk
cahaya hijau muda.Sebuah tangan tak kasat mata mendorongku dengan kuat dari belakang sembari aku
mengeluarkan sword skill tusukan pedang satu tangan, Sonic Leap.
"AKU ADALAH PENDEKAR PEDANG KIRITO."
*Pyun*.Disertai suara membelah udara yang sampai ke telingaku,kepala raksasa Ugachi telah melayang tinggi di
udara.
Kepala yang kelihatannya akan melambung lurus keatas itu berbalik dan dan jatuh.Aku menjulurkan tangan kiriku
untuk memegangnya,menggenggam bulu hiasan yang membuatnya terlihat bagaikan sebuah bandul,mengangkat
kepala si pemimpin yang masih berdarah-darah dan berteriak. "AKU TELAH MEMENGGAL KEPALA
PEMIMPIN KALIAN!SIAPA SAJA YANG MASIH INGIN BERTARUNG,MAJULAH KEDEPAN!DAN
SIAPA SAJA YANG TAK LAGI INGIN BERTARUNG,SEGERA KEMBALILAH KE TANAH
KEGELAPAN!"
Eugeo,bertahanlah sebentar lagi.Aku menggumamkannya jauh di dalam lubuk hatiku sambil menatap tajam kearah
gerombolan goblin dengan hasrat ingin membunuh paling kuat dari mataku.Para goblin itu mulai panik di saat
mereka melihat pemimpin mereka tewas,tiap-tiap dari mereka menatap satu sama lain dan mengeluarkan suarasuara panik *gii gii*.
Sesaat kemudian,salah satu dari mereka,yang berdiri di barisan depan,menggenggam tongkat dibalik
bahunya,melangkah maju.
"Gehe,jika begitu,setelah aku membunuhmu,Aku,Abuli-sama akan menjadi pemimpin selanju"
Sekarang,aku tak punya waktu untuk dengan sabar mendengar ia menyelesaikan ocehannya.Sambil menenteng
kepala si pemimpin di tangan kiriku aku melesat maju,menggunakan skill yang sama dengan sebelumnya dan
menebas orang itu dari bagian rusuk kanan sampai bahu kirinya.Dengan suara tumpul,darah yang memucrat
setelahnya,tubuh bagian atas yang terbabat itu meluncur turun sebelum mendarat di tanah. Dengan begitu,para
goblin yang tersisa akhirnya membuat keputusan mereka.Mereka semua menjerit dan berlari menuju sudut
kubuh.Beberapa goblin saling dorong satu sama alin dan berebutan keluar melewati jalan keluar yang bukan tempat
kami masuk tadi,dan segera lenyap tanpa jejak.Gema suara langkah kaki dan jeritan itu berangsur-angsur memudar
dan lenyap.Kubah es ini memasuki momen-momen kesunyian yang dingin,seolah-olah keributan barusan hanyalah
sebuah kebohongan. "EUGEO!! BERTAHANLAH !!"

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

81/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku berteriak,namun wajah pucatnya tak bergreak sedikit pun.Aku dapat merasakan hembusan nafas kecil dari
mulutnya yang sedikit terbuka,tapi kelihatannya nafas itu bisa berhenti kapan saja.Luka parah di perutnya masih
saja mengeluarkan darah.Aku tahu aku harus menghentikannya,tapi aku tak tahu caranya.
Aku menggunakan tangan kananku yang kaku untuk dengan cepat menggambar symbol dan menyentuh bahu
Eugeo.melihat Window yang muncul dengan sikap berdoa.
LifePoin Durabilitas,menunjukkan angka[244/3425].Juga,angka dibagian depanmenurun dengan kecepatan
mengerikan,satu poin tiap dua detik.Dengan kata lain,Life Eugeo akan habis dalam 480 detik lagihanya ada
kurang lebih 8 menit lagi tersisa.
"Bertahanlah.Aku akan segera menyelamatkanmu.JANGAN MATI!!"
Aku berteriak kembali dan segera bangkit,berlari ke arah gerobak yang ditinggalkan para goblin.
Di gerobak itu ada Selka,yang terikat diantara tong-tong kayu dan kotak yang aku tak tahu apa isinya serta
sejumlah besar senjata.Aku mengambil sebilah pisau dari kotak terdekat dan dengan cepat memotong talinya.
Aku membopong tubuh mungilnya,menggeletakkannya di lantai yang luas,dan segera mengecek keadaannya,tapi di
tubuhnya jelas-jelas tak ada luka-luka luar.Nafasnya jauh lebih teratur daripada Eugeo.Aku memegang bahu yang
terbalut pakaian sisternya dan mengguncang-guncangnya dengan tenaga seminimun mungkin.
"SELKASELKA! BANGUN!!"
Alis mata panjang Selka langsung bergerak-gerak,dan mata coklat muda itu terbuka dengan sekali
kedipan.Nampaknya ia tak mampu mengenaliku hanya dengan cahaya yang keluar dari rumput bristle disamping
Eugeo sementara tenggorokannya mengeluarkan sebuah teriakan kecil.
"Jan ganjangaan"
Selka menggoyang-goyangkan tangannya dan mencoba mendorongku ke samping,dan aku memeganginya sebelum
berteriak,
"SELKA,INI AKU! KIRITO! JANGAN KHAWATIR,PARA GOBLIN TADI TELAH KABUR!"
Mendengar suaraku,Selka segera berhenti berteriak.Dia menjulurkan jari-jarinya dan dengan lembut menyentuh
wajahku.
"Kiritoini benar-benar dirimu kan,Kirito?"
"Ahh.aku datang untuk menyelamatkanmu.Apa kau baik-baik saja?Apa ada yang terluka?"
"TidakTidak ada.Aku baik-baik saja"
Mulut Selka berkerut ke samping,dan ia langsung melompat untuk memeluk leherku.
"KiritoAkuAku!"
Suara hembusan nafas pelan dapat kudengar di samping telingaku,mengeluarkan isak tangis kekanak-kanakan
namun sebelum hal itu bisa terjadi,aku membopong Selka dengan kedua tanganku dan mulai berlari.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

82/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Maaf,menangisnya nanti saja! Eugeo terluka parah!!"


"Eh"
Tubuh meringkuknya langsung terdiam membeku.Aku menghentakkan kakiku ke lantai yang dipenuhi pecahanpecahan es dan menyampar bagian tubuh goblin yang tersisa seraya berlari ke arah Eugeo dan menurunkan Selka.
"Sudah terlambat untuk melakukan perawatan biasa gunakan Sacred Art-mu untuk
menyelamatkannya,Selka,Kumohon!"
Selka mendengarkan perkataanku sembari ia menahan nafasnya dan berlutut sebelum dengan sangat hati-hati
menjulurkan tangan kanannya.Ia menyentuh bagian luka Eugeo yang dalam,dan tiba-tiba menarik tangannya
kembali.
Sesaat kemudian,ia menggelengkan kepalanya yang diikat kepang tiga kuat-kuat.
"Aku tidak bisainiluka semacam ini,sacred art kutidak bisa"
Sembari menggunakan jari-jarinya untuk menyentuh Eugeo,wajahnya memucat.
"Eugeo kau bohong,kan karena akuEugeo"
Air mata mengalir turun dari wajah Selka,menetes dan mendarat di genangan darah di atas es.Ia menarik tangannya
kembali untuk menutupi wajahnya,mengeluarkan sebuah isakan tangis.Aku rasa terlalu kejam mengatakan hal ini
pada seorang gadis kecil, tapi aku berteriak.
"MENANGISLAH SETELAH KAMU SEMBUHKAN EUGEO! TAK PEDULI BAGAIMANA PUN
CARANYA,COBA SAJA!BUKANKAH KAU INGIN MENJADI SISTER SELANJUTNYA! KAMU
ADALAH PENERUS ALICE,YA KAN!?"
Bahu Selka sedikit tersentak ke atas untuk sesaat,namun segera turun kembali dengan lemah.
"Akutakkan bisa seperti nee-samaaku bahkan tak bisa menghafal mantra yang bisa dikuasai nee-sama
dalam tiga hari bahkan setelah sebulan mencobanya.Sekarang ini,apa yang mampu kusembuhkan hanyalahluka
yang sangat ringan saja"
"Eugeo,dia"
Aku terbawa oleh emosi yang memuncak di dalam diriku sambil berkata dengan putus asa,
"Eugeo datang untuk menyelamatkanmu,Selka! Dia mempertaruhkan nyawanya bukan untuk Alice,tapi untukmu!"
Bahu Selka kembali tersentak,kali ini lebih kencang daripada sebelumnya.
Selama waktu berlalu ini,Life Eugeo terus menerus menurun menuju angka nol.Hanya tinggal 2 menit waktu yang
tersisa,bahkan mungkin tinggal satu menit saja.Momen-momen kesunyian ini seketika menjadi terasa begitu lama
tak tertahankan.
Tiba-tiba,Selka mengangkat wajahnya.Ekpresi takut dan ragu yang ia tunjukkan sebelumnya musnah tanpa bekas.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

83/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Ini sudah terlalu telat untuk perawatan biasa.Kita hanya bisa mencoba sacred art dengan tingkat bahaya
tinggi.Kirito, aku perlu bantuanmu."
"Kemarikan tangan kirimu."
Aku segera menjulurkan tangan kiriku,dan Selka menggunakan tangan kanannya untuk menggenggam tangan kiriku
erat-erat.Lalu, ia menggunakan kirinya untuk menggengam tangan kanan Eugeo,yang terbaring di permukaan
es,erat-erat.
"Jika sacred art ini gagal,kau dan aku,kita berdua akan mati.Bersiaplah."
"Kalau begitu biar aku saja yang matiaku siap kapanpun kau siap!"
Selka menatap lurus ke arahku dengan tatapan matanya yang teguh,menggangguk dan memejamkan matanya
sebelum menghirup nafas dalam sekali.
"System ()call! ()"
Suara kencangnya menggema di seantero kubah es.
"Transfer () human unit () durability () right
() to () left!! ()"
Suaranya bergema. *Kiin*- Suara tajam itu terdengar semakain kencangdan kemudian,sebuah pilar cahaya biru
muda muncul ,dengan Selka berada di tengahnya.
Sinarnya jauh lebih terang daripada sinar rumput bristle,berpijar,sementara ia menerangi semua sudut kubah besar
ini dengan warna biru muda.Aku tak bisa apa-apa selain menyipitkan mataku,tapi itu terjadi hanya sejenak setelah
tangan kiriku yang digenggam oleh Selka tiba-tiba mendapat sebuah perasaan aneh mengelilinginya,yang
membuatku membuka mataku lebar-lebar.
Aku merasa seperti seluruh tubuhku lenyap ke dalam cahaya yang seolah-olah itu mengalir dari tangan kiriku.
Melihat dengan jelas,tubuhku sesungguhnya sedang menciptakan banyak sekali bulatan-bulatan cahaya kecil,yang
berpindah dari tangan kiriku ke tangan kanan Selka.Aku melihat ke arah dimana cahaya itu bergerak maju,dan
cahaya yangn mengalir melalui tubuh Selka itu,meningkatkan kemilaunya sebelum terserap ke dalam tangan kanan
Eugeo.
Pentransferan Durabilitas.Dengan kata lain,ini adalah Sacred Art yang mentransferkan Life dari satu orang ke orang
lainnya.Jika aku membuka window-ku sekarang,aku pasti akan tahu bahwa jumlah Life-ku sedang menurun.
Tak apa-apa.Ambil saja semuanya.Aku berpikir diam-diam dalam hatiku seraya aku meningktakan kekuatan di
tangan kiriku.Selka,yang bertindak sebagai penyalur dan penguat energy,terlihat seakan-akan ia sedang merasa
kesakitan juga.Aku menyadari kejamnya dunia ini sekali lagi,dan berapa mahalnya harga sebuah kehidupan itu.
Rasa sakit,penderitaan,dan kesedihan.Alasan mengapa seseorang dengan sengaja bermaksud untuk menekankan
hal-hal yang tak seharusnya ada di dunia ini jelas-jelas karena ada sesuatu yang berhubungan erat dengan eksistensi
Underworld ini.Jika para teknisi RATH sedang mencoba untuk meraih suatu bentuk terobosan dengan menyiksa
Fluctlight penghuninya,kelihatannya seorang penyusup yang tak terduga,yaitu aku,sedang melakukan sebentuk
campur tangan dengan menolong Eugeo disini.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

84/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Seraya berlanjutnya pentransferan Life,tubuhku terliputi dengan sebuah hawa dingin yang kuat.Aku menggunakan
tatapan mataku yang berangsur-ansur memudar untuk mengamati Eugeo.Lukanya terlihat sudah sangat mengecil
daripada saat pelafalan mantra tadi dimulai,tapi luka itu belum sembuh sepenuhnya,darah yang mengucur keluar
belum berhenti.
"Ki-Kiritoa-apa kau masih baik-baik saja..?"
Selka terengah-terengah kesakitan seraya ia berkata dengan kata yang putus-putus.
"Jangan khawatir tinggal sedikit lagi,berikan Eugeo sedikit lebih banyak lagi."
Aku segera menjawab,tapi faktanya,mataku hampir kehilangan semua daya penglihatannya sementara tangan kanan
dan kakiku mulai mati rasa.Tangan kiri yang digenggam Selka adalah satu-satunya bagian tubuhku yang mengejang
dalam kehangatan.
Bahkan jika aku kehilangan nyawaku di dunia ini,itu sepenuhnya tak apa-apa.Jika aku bisa mengembalikan hidup
Eugeo,aku sanggup menahan rasa sakit yang terasa lebih sakit daripada sebelumnya ini.Akan tetapi,satu-satunya
penyesalan yang akan ku alami adalah aku takkan bisa melihat kelangsungan dari dunia ini sampai pada
akhirnya.Jika para goblin tadi hanyalah awalnya,jika serangan dari tanah kegelapan berlanjut dan makin hebat,aku
khawatir Desa Rulid akan menjadi yang pertama yang terkena dampaknya.Aku akan kehilangan semua ingatanku
ketika aku logout,jadi mungkin aku takkan bisa login lagi.
Tidak,bahkan jika aku menghilang
Eugeo,yang menyaksikan adanya para goblin dan menghunus pedang untuk bertarung dengan mereka pasti akan
melakukan sesuatu.Dia akan memperingatkan kepala desa,memperkuat penjagaan,dan memperingatkan kota-kota
tetanggan.Dia pasti akan melakukan hal itu. Karenanya,aku tak bisa membiarkan Eugeo mati disini.
Ahh,tapihidupku sudah hampir tamat.Untuk beberapa alasan,aku
mengetahui hal ini.Eugeo masih belum membuka matanya.Bahkan setelah aku
menghabiskan seluruh Life-ku,itu masih belum cukup untuk membawanya
kembali dari jurang kematian?
"Akutak sanggupjika aku melanjutkannya,Kirito, Life-mu akan!"
Tangisan Selka nampak terdengar dari kejauhan.
Jangan berhenti,terus lanjutkan.Bahkan meskipun aku aku ingin mengatakan
ini,mulutku tak mampu bergerak,bahkan mempertahankan daya pikirku sendiri
berangsur-angsur menjadi makin sulit.
Apakah ini kematian?Simulasi meninggalnya jiwa di
Underworld..atau,akankah kematian jiwa seseorang akan membunuh
tubuh fisiknya di dunia nyata?Apa yang membuatku berpikir begini adalah
karena adanya rasa dingin yang tak bisa kutahan dan rasa kesepian yang begitu
mengerikan Tiba-tiba,aku merasakan ada tangan seseorang di bahuku.
Akukenal pada tangan ini.Tangan lembut seperti bulu burung,yang tetap terus mencengkeram masa
depan dengan kekuatan yang lebih kuat dari siapapun.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

85/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

...Siapa,kau...?
Aku bertanya tanpa mengeluarkan suara,dan telinga kiriku merasakan sebuah hembusan nafas lembut.Setelah
itu,aku mendengar sebuah suara yang membuatku begitu terkenang seakan membuatku ingin menumpahkan air
mata.
Kirito, Eugeo... Aku telah menunggu kalian berdua.Aku akan terus menunggu...di puncak Central
Cathedral
Rambut pirangnya mengeluarkan cahaya layaknya bintang-bintang dan memenuhi diriku.Energi luar biasa berdenyut
mengalir ke semua bagian tubuhku,dan merembes keluar dari tangan kiriku seakan-akan ia mencari jalan keluarnya.

Bagian 5
Suara nyaring perkusif bergema di langit musim semi yang tinggi.
Eugeo menyelesaikan ayunan kapak kelima puluh kalinya,menyeka keringat di keningnya dan berbalik.Aku
menurunkan bekal beserta air Siral dan bertanya.
"Bagaimana lukamu? Apa masih sakit?"
"Un,aku berusaha memuihkan diri sepenuhnya dengan seharian beristirahat.Tapi masih ada sedikit bekas goresan
tersisa.JugaAku tak tahu jika ini hanya imajinasiku,namun nampaknya Dragon Bone Axe menjadi benar-benar
ringan."
"Nampaknya begitu.42 dari 50 ayunan kapaknya mengenai tepat di bagian intinya."
Mendengar hal itu,Eugeo langsung mengangkat alisnya,dan kemudian tersenyum.
"Sungguh?Kalau begitu aku yang akan memenangkan taruhan hari ini."
"Tak mungkin."
Aku tersenyum balik,kemudian mengambil Dragon Bone Axe dan menggunakan tangan kananku untuk
mengayunkannya dengan ringan.Kapak ini benar-benar terasa lebih mantap daripada yang pernah aku ingat dalam
memoriku.
Dua malam telah berlalu sejak pengalaman mengerikan yang seperti mimpi buruk di dalam gua mountain range at
the edge .
Eugeo berusaha mempertahankan Life-nya dengan bantuan sacred art Selka.Matahari baru saja tenggelam saat aku
memapah Eugeo di sisi kananku dan menenteng kepala pemimpin goblin di tangan kiriku sekembalinya kami ke
Desa Rulid. Semua orang telah berkumpul di plaza,mendiskusikan apakah mereka akan mulai melakukan pencarian
dengan grup pencari.Segera setelah melihat kehadiran kami,mereka semua mendesah penuh kelegaan,tepat
sebelum kepala desa Gasuph dan Sister Azariya yang akhirnya langsung mulai menghujani kami dengan omelanomelan keras. Barangkali para orang dewasa lebih merasakan keganjilan karena kejadian yang menurut dugaan
mereka tidaklah mungkin yaitu tiga anak muda yang melanggar Aturan Desa terjadi.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

86/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Namun,ketika Aku menyorongkan kepala si pemimpin goblin di tangan kiriku tepat ke depan para orang
dewasa,reaksi semua orang berubah.Mata hijau kekuningan Ugachi yang dua kali ukuran manusia,dengan gigi-gigi
tajamnya yang acak-acakan dan wajah bengisnya,menatap lurus mereka,beberapa saat kemudiab para orang
dewasa,mengeluarkan teriakan dan kekhawatiran yang lebih nyaring daripada sebelumnya.
Setelah itu,Eugeo dan Selka adalah orang yang sebagian besar menjelaskan perihal perkemahan gerombolan goblin
di gua utara dan bagaimana mereka mengatakan bahwa mereka adalah regu pengintai dari tanah kegelapan.Sang
kepala desa dan yang lain melihat mereka seperti ingin menganggap ini semua sebagai salah satu omong kosong
yang aneh dan hal yang kekanak-kanakan belaka,tapi mereka tak bisa lagi tertawa saat mereka melihat kepala dari
monster yang kuletakkan di jalanan berbatu.Diskusi segera beralih menuju hal hal tentang mempertahankan desa,
dan kami bebas dengan aman dari ini semua sebelum akhirnya menyeret kaki-kaki lelah kami pulang ke rumah.
Aku membiarkan Selka merawat luka di bahu kiriku di ruang gereja,dan kemudian ambruk seperti gundukan
lumpur di atas tempat tidur,mulai untuk tidur.Hari berikutnya,Eugeo dan Aku diizinkan untuk tidak bekerja
dan,menikmati mewah serta rasa malasnya tidur terus menerus.Malam yang lain berlalu,dan pagi ini pun tiba.Rasa
sakit di bahu dan rasa lelah di dalam tubuhku telah lenyap sepenuhnya.
Setelah sarapan,Aku berjalan dengan Eugeo menuju hutan dengan ekspresi penuh semangat yang sama.Dia telah
menyelesaikan 50 ayunan dan sekarang.
Aku menatap kapak di tangan kananku dan berkata pada Eugeo,yang sedang duduk-duduk agak jauh dariku.
"Kubilang,Eugeo,apa kau ingat...? Di dalam gua itu,ketika kau ditebas oleh goblinkau mengatakan sesuatu yang
aneh,kan? Begini seperti kau,Eugeo,Aku dan Alice adalah teman dulu-dulu sekali... "
Eugeo tak segera menjawab.Dia tetap diam untuk sesaat keika angin sepoi-sepoi,meniup kencang
pepohonan.Sebuah suara lembut datang bersama dengan angin itu memasuki telingaku .
"...Aku ingat.Itu harusnya tak mungkin... tapi untuk beberapa alasan,aku mengingatnya dengan jelas.Aku ,Kirito
dan Alice lahir dan tumbuh di desa ini bersama-sama... Alice sedang berdiri disini di hari dimana dia dibawa pergi."
"...Aku tahu."
Aku mengangguk dan tenggelam ke dalam pikiranku.
Mungkin semua ingatannya tercampur-aduk di situasi yang ekstrim itu.Aku mungkin bisa menjelaskannya dengan
hal seperti itu.Itu dikarenakan sesuatu yang membentuk kesadaran dan kepribadian Eugeo adalah Fluctlightyang
persis sepertiku,jadi akan jelas baginya untuk membuat beberapa kekeliruan di dalam ingatannya saat di tepi
kematiannya.
Akan tetapi,masalahnya adalahdalam situasi itu.Aku juga mendapatkan ingatan yang membingungkan.Aku
menyaksikan Eugeo,yang berangsur-angsur mati disitu,dan benar-benar merasakan sebuah ingatan baru yang
menjelaskan bahwa aku sebenarnya tumbuh bersamanya di Desa Rulid.Juga,aku bahkan mengingat tentang gadis
berambut pirang,Alice,yang belum pernah kutemui sebelumnya.
Ini tak mungkin.Aku ini,Kirigaya Kazuto,seorang yang mempunyai ingatan mendetail tentang kehidupan bersama
dengan saudara perempuanku,Suguha di Kawagoe ,Prefektur Saitama sampai hari ini (atau lebih tepatnya,sampai
aku terbangun di dunia ini).Aku tak merasakannya, aku juga tidak ingin memikirkannya,bahwa ini semua hanya
karangan belaka.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

87/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Apakah fenomena ini hanyalah sebuah ilusi yang Eugeo dan aku lihat di waktu yang sama?
Jika begitu perkaranya,hanya tinggal satu hal yang tak bisa aku jelaskan.Ketika Selka menggunakan sacred art
untuk mentransfer Life-ku pada Eugeo dan mencoba untuk mengembalikan kesadarannya lagi,Aku merasakan
kehadiran orang keempat di dalam kesadaranku yang berangsur-angsur memudar.Orang itu bahkan
berkata :Eugeo,Kirito,Aku akan menunggu kalian berdua di puncak Central Cathedral.
Aku tak bisa menganggap bahwa suara itu hanyalah halusinasi yang terbentuk di tengah-tengah proses memudarnya
kesadaranku juga.Itu karena aku belum pernah mendengar sesuatu seperti Central Cathedral sampai detik
ini.Tentu saja,alaminya itu bukanlah sesuatu yang ada di dunia nyata,dan meskipun aku telah menjelajahi semua jenis
dunia virtual,aku pun bahkan belum pernah mendengar ada tempat atau bangunan seperti itu sebelumnya,begitu juga
disini.
Dengan kata lain,suara itu bukan berasal dariku maupun Eugeo,dan bahkan kemungkinan besar itu juga bukan
suara Selka;seseorang benar-benar telah bicara apdaku.Apa mungkin ituterlalu banyak celah untuk
menyimpulkan bahwa suara itu berasal dari Alice,gadis yang diculik dari desa 6 tahun yang lalu.Jika itu benar-benar
dia,apakah hal yang mustahil seperti masa laluku di desa Rulid bersama dengan Alice dan Eugeo benar-benar
ada....?
Aku menyela pikiran itu untuk kesekian kalinya sejak aku terbangun,dan berkata,
"Eugeo.Di gua itu,ketika Selka menggunakan sacred art kepadamu,apa kau mendengar suara orang lain?"
Eugeo segera membalas kali ini.
"Tidak ada.Aku benar-benar kehilangan kesadaran saat itu.Apa kau mendengar sesuatu Kirito?"
"Tidakimajinasiku saja.Lupakan tentang itukalau begitu,ayo kerja.Tujuan adalah mendapatkan hit 45 kali."
Aku buru-buru mengesampingkan pemikiran itu dalam benakku,berbalik menghadap Gigas Cedar
lagi,menggenggam erat kapak dengan kedua tanganku sementara mengkonsentrasikan seluruh bagian tubuhku.
Kapak yang kuayunkan mengikuti lintasan yang kubayangkan dan membuat bekas,yang nampak seperti ia tertarik
kedalamnya saat ia mengenai bagian tengah berbentuk bulan separuh di batang pohon.

***
Hari ini,akhirnya kami menyelesaikan 1000 ayunan kapak bergantian 30 menit lebih awal dari sebelumnya.Itu
semua karena kami berdua tak terlalu merasa lelah dan tak perlu kebanyakan beristirahat.Jumlah critical hit kami
meningkat dari minggu sebelumnya,dan mungkin ini hanya imajinasiku,tapi sepertinya mata telanjang kami bisa
menentukan seberapa banyak kemajuan yang kami buat dengan melihat tandanya pada pohon raksasa itu.
Eugeo meregangkan tubuhnya dengan malas dalam sikap puas,mengatakan bahwa kami harus makan siang
meskipun waktunya masih terlalu awal.Dia duduk di akar pohon biasanya,dan aku duduk disampingnya.Eugeo
mengeluarkan dua roti bulat dari dalam bungkusan kain di sebelahnya dan menyerahkan satu padaku.
Aku mengambilnya dengan satu tangan dan berkata disertai senyum masam sambil aku menatap roti yang kerasnya
masih sekeras batu.
"Akan lebih hebat rasanya jika roti ini bisa menjadi lebih empuk seperti kapak itu yang rasanya jadi lebih ringan."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

88/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Ahaha"
Eugeo tertawa sepenuh hati,mengambil sebuah gigitan besar dan mengangkat bahunya.
"Sayangnya ini masih tetaplah sama.Ngomong-omongkenapa rasanya kapak ini jadi lebih ringan?"
"Mana kutahu"
Aku berkata begitu,namun kau telah memprediksikakn fenomena ini di saat aku membuka window milikku
malam sebelumnya.Object Control Authority dan System Control Authority dan batas maksimum Life-ku yang
meragukan itu telah meningkat drastis.
Aku juga telah membayangkan apa alasannya.Kami membuat gerombolan goblin di gua itu menyerah secara paksa
dengan kata lain,kami menyelesaikan sebuah misi yang sulit,dan membuat sebuah fenomena Level up yang
biasanya digunakan dalam VRMMO-VRMMO normal.Aku tak ingin mengalaminya lagi,tapi melakoni sebuah
pertarungan sulit akan mendapatkan imbalannya juga.
Pagi ini,aku pura-pura tak tahu apa-apa dan bertanya pada Selka apakah dia juga sama seperti sebelumnya.Sacred
Art yang memiliki tingkat kegagalan tinggi minggu kemarin sepertinya dapat ia gunakan secara baik
sekarang.Selka,yang sebetulnya tidak ambil bagian dalam pertarungan,juga mengalami efek Level
up.Kemungkinan besar,kami bertiga dianggap sebagi sebuah anggota party.dan semuanya mendapatkan
EXP.Cara aku menafsirkan ini semua, seharusnya ini adalah sebuah alasan yang bisa diterima.
Object Control Authority Eugeo harusnya meningkat sampai sekitar angka 48 sepertiku.Oleh karena itu,tidak ada
alasan untuk tidak mencoba itu lagi.
Aku menyelesaikan roti bulat keduaku dalam beberapa gigit dan berdiri tegak.Eugeo masih makan dengan pelan
sambil melihat-lihat.Aku berjalan menuju ke sebuah area terbuka besar di depan batang Gigas Cedar dan
menjulurkan tanganku ke bungkusan Blue Rose Sword yang telah diletakkan disini beberapa hari yang lalu.
Aku menggenggam kain pembukusnya dengan setengah percaya dan setengah berdoa,dan menggunakan seluruh
kekuatan dalam tubuhku untuk mengangkatnya.
"Ohh"
Segera,aku hampir terjatuh dan mengambil 2 langkah mundur.Berat yang ku ingat rasanya seperti sebuah barbel
dengan beban maksimum ditambahkan padanya,telah benar-benar berkurang tingkatannya dan bila dirasakan
sekarang bebannya mendekati sepotong logam tebal. Pedang ini terus menekan pergelangan tanganku ke bawah
dengan kuat.Namun,berat ini rasanya jauh lebih menyenangkan,dan perasaan ini mengingatkanku pada pedang
kesayanganku di Aincrad lama.
Aku menggunakan tangan kiriku untuk memegang kain pembungkusnya,membuka simpul talinya,dan menggunakan
tangan kananku untuk menggenggam pangkal pedang yang berhiaskan dekorasi indah ini.Eugeo menggigit rotinya
sambil membelalakkan matanya,dan aku tersenyum membalasnya. *Sharin!!* Aku mengeluarkan pedang dengan
bunyi yang dapat membuat tulang belakang menggigil.
Tak seperti beberapa hari yang lalu,Blue Rode Sword paling tidak sedikit lebih ringan saat ia tergeletak dalam diam
di tanganku,bagai seorang putri yang pemalu nan cantik. Makin sering aku melihatnya,makin indah pula pedang ini
kelihatannya.Apakah itu gagang pedang dari kulit berwarna putih yang rasanya seperti menarik tangan untuk
memegangnya,bilah trasnparannya yang nampaknya menyimpan sinar yang kompleks,atau kerumitan pola yang
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

89/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

seperti mawar dan tangkainya,semua bagian itu bukanlah sesuatu yang dapat dibuat ulang oleh senjata-senjata yang
diciptakan dari poligon-poligon yang aku familiar dengannya.Tak heran Bercouli dalam cerita itu ingin mencurinya
dari sang naga.
"OiOi Kirito,kau bisa mengangkat pedang itu?"
Eugeo nampak terkejut. *Hyun hyun* Aku mengayunkan pedang itu dua kali untuk mendemonstrasikannya
padanya.
"Roti itu tidak menjadi lebih empuk,tapi pedang ini nampaknya telah menjadi lebih ringan,Yah lihat ini."
Aku menatap Gigas Cedar lagi dan membungkukkan pinggangku.Kaki kananku mengambil beberapa langkah ke
belakang sambil aku menatap targetku dengan posisi menyamping,menggunakan gerakan memutar untuk
mensejajarkan pedang di tangan kananku.Sementara aku berdiam diri untuk sesaat,bilah pedang itu terselimuti oleh
cahaya biru muda.
"SEII!!"
Aku berteriak singkat sambil menjejakkan kakiku dengan kuat ke tanah.System Assist mengenali kecocokan
sword skill dan membuat tubuhku berakselerasi,memberikan sebuah tebasan dengan kecepatan dan akurasi
hebat.Ini adalah sword skill pedang satu tangan Horizontal. Blue Rose Sword nampak menyala bagaikan
sambaran kilat horizontal yang dengan keakuratan hit-nya,mengenai batang pohon dengan presisi
tinggi,mengakibatkan terjadinya suara tubrukan yang menggelegar.Batang besar Gigas Cedar bergetar sedikit,dan
burung-burung yang bertengger di dahannya semua beterbangan.
Aku terpikat dengan sensasi pencapaian dari Manusia yang menjadi satu dengan pedangnyayang tak pernah
kualami untuk waktu yang lama,dan aku menatap lengan kananku yang terjulur ke depan.Bilah pedang biru muda
dan keperakan itu separuhnya tertanam dalam urat kayu yang mengkilap dengan cahaya hitam metalik.
Kali ini,mata Eugeo dan bahkan mulutnya melebar sementara ia menjatuhkan roti yang telah ia makan separuhnya
itu ke tanah.Akan tetapi ,anak laki-lak yang melakukan pekerjaan penebang kayu sebagai Sacred Task-nya
kelihatannya tidak memperhatikannya,sambil ia berbicara dengan suara yang bergetar,
".Kirito,apakah itu.yang dinamakan sword skill ?"
Kukira juga begitu.Dari apa yang aku dengar,kelihatannya konsep sword skill juga ada di dunia ini.Aku hanya tidak
tahu apakah yang disebut sword skill ini diatur oleh system atau tidak.Aku menyarungkan pedang ini ke dalam
sarungnya di tangan kiriku dan dengan hati-hati menjawab,
"AhhKurasa juga begitu,yah."
"Jika begituSacred Task mu sebelum kau dibawa pergi oleh Dewa Kegelapan kemungkinan menjadi seorang
yeomantidak,mungkin kau adalah prajurit penjaga di sebuah kota besar.Hanya angkatan bersenjata saja yang
akan diajari sword skill asli."
Eugeo mulai berkata-kata dengan cepat,seperti sebuah pemandangan yang langka dilihatnya membuat mata
hijaunya berkilauan.Sambil melihatnya,aku segera memahaminya.Ia diberi tugas sebagai penebang kayu sebagai
Sacred Task-nya,dan selama 6 tahun ini,terus-menerus mengayunkan kapak ini tanpa mengeluhtapi tak
diragukan lagi ia memiliki jiwa seorang pendekar pedang.Kekagumannya pada sesuatu yang disebut pedang dan
keinginan untuk menguasai sword skill telah tertanam kuat jauh di dalam dirinya.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

90/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Eugeo mengambil satu langkah ke depan,dan seterusnya sebelum tiba di depanku,menatap lurus ke mataku dan
bertanya dengan suara bergetar. "Kirito sword skill milikmu,dari perguruan mana itu berasal?Apa kau ingat nama
perguruanmu?"
Aku memikirkannya secara instan,dan kemudian menggelengkan kepalaku,
"Tidak.Aku ingat.Sword Skill-ku adalah Aincrad's Style."
Tentu saja nama ini kubuat baru saja ditempat ini,tetapi setelah aku mengatakannya,kurasa tak ada nama lain yang
cocok.Itu karena semua skill ku kupelajari dan kuasah di kastil mengambang itu.
"Aincrad, style."
Eugeo mengulang nama itu sambil mengangguk.
"Nama yang aneh.Aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya,tapi mungkin itu adalah nama dari guru atau
nama kota tempat kau tinggal
Kirito,yahaku"
Eugeo tiba-tiba menundukkan wajahnya dan bicara tergagap-gagap.Tapi beberapa detik berikutnya,dia
mengangkat wajahnya lagi bersamaan dengan sinar penuh ketetapan hati yang keluar dari matanya.
"Bisakah kau mengajariku Aincrad-style Sword Skills mu? Aku bukan seorang prajurit,bahkan juga bukan
seorang penjaga desa.jadi mungkin ini akan bertentangan dengan beberapa aturan"
"Apa didalam Taboo Index atau HukumKerajaan ada pasal yang berbunyi siapapun yang bukan prajurit tidak
boleh mempelajari sword skills? "
Aku bertanya dengan tenang.Eugeo menggigit bibirnya pelan,dan setelah beberapa saat,berbisik.
"Tidak ada pasal seperti itu.tapi adalah hal yang terlarang untuk memiliki Banyak Sacred
Tasks.Normalnya,seseorang yang diberi tugas Sacred Task sebagi penjaga atau prajuritlah yang bisa mempelajari
sword skillAku mungkin akan dipandang menyerah pada Sacred Duty-ku sendiri"
Bahu Eugeo perlahan-lahan turun.Akan tetapi ia mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga otot-ototnya yang
menegang bergetar sedikit.
Aku nampaknya bisa melihat belenggu di sekitar hatinya.Orang-orang yang hidup di Underworld iniArtificial
Fluctlightsyang dipergunakan oleh RATH sebagai sebuah alat produksi massal mempunyai poin unik yang mana
orang-orang seperti kami di dunia nyata tak memilikinya.
Hampir bisa dipastikan,mereka tidak akan pernah melawan aturan para-petinggi yang telah melekat ke
dalam kesadaran mereka.Peraturan Tertinggi Gereja Axiom Taboo Index bersama dengan Peraturan
Kerajaan Norlangard Fundamental Law disampingnya , mereka bahkan tidak akan pernah melawan
village rules yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh Desa Rulid kepada mereka.Mereka takkan
mampu melakukannya.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

91/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Karenanya,Eugeo hanya bisa menekan keinginannya untuk mencari teman masa kecilnya,Alice yang dibawa pergi
ke Capital.Menahan keinginan hatinya dengan terus menerus mengayunkan kapaknya,menghadapi pohon raksasa
yang pastinya tidak dapat ditumbangkannya seumur hidupnya.
Tetapi tepat pada momen ini,dia ingin merubah takdirnya dengan kehendaknya sendiri.Oleh karena itu,dia berkata
dia mau aku untuk mengajarinya sword skill karena ia kagum pada hal itu,tapi yang lebih penting,itu adalah harapan
terbesar yang terpendam jauh-jauh di dalam lubuk hatinya sampai saat iniuntuk menyelamatkan Alicce yang
tertangkap dan ia ingin mendapatkan kekuatan untuk bertarung.Bukankah kata-kata ini juga mengungkapkan
keinginannya sendiri?
Eugeo menundukkan kepalanya sementara tubuhnya bergetar.Aku menyaksikannya dalam diam dan tetap berkata
padanya dalam hatiku.
Lakukan yang terbaik bagimu,Eugeo.Jangan menyerah.Jangan kalah pada sesuatu yang menahanmu.Majulah
Ambilah satu langkah maju.Karena kau adalah pendekar pedang.
Pada momen ini
Si anak laki-laki berambut kecoklatan kelihatannya mendengar kata-kataku sementara ia mengangkat
wajahnya.Mata hijau indah yang memiliki sinar yang intensitasnya yang belum pernah kulihat sebelumnya seperti
sinar mereka menusuk ke dalam mataku.Sebuah suara terpotong-potong dan bergetar terus keluar dari sela-sela
giginya yang saling bergeretakan.
"Tapi,tapi,Akuingin,menjadi lebih kuat.Aku takkan membiarkan,kesalahan yang sama,terjadi lagi.Harus
mendapatkan kembaliApa yang aku hilangkan.Kiritoajari aku,sword skills."
Aku benar-benar tersentuh jauh di dalam lubuk hatiku,tapi masih saja aku menekan perasaan ini sambil tersenyum
dan mengangguk. "Aku paham.Aku akan mengajarimu skill-skill yang kutahu tapi ini akan menjadi latihan yang
keras."
Aku mengubah ekspresiku menjadi ekspresi jahil sambil mengulurkan tangan kananku,dan bibir Eugeo akhirnya
mengendur seraya ia menggenggam tanganku erat-erat.
"Tak apa bagiku.Ahh,sungguh,ini adalah sesuatuAku,Aku telah lama nanti-nantikan ."
Eugeo kembali menundukkan kepalanya bersamaan dengan meluncurnya dua,tiga butir air turun dari
wajahnya.Disertai cahaya matahari menyinari yang melewati sela-sela dedaunan.Eugeo melangkah maju sebelum
aku dapat terkejut,dan membenamkan wajahnya ke bahu kananku,mengeluarkan sebuah isakan pelan ,menyebar
ke dua tubuh yang bersandar satu sama lain.
"Sekarang Aku tahu.Aku telah lama menantimu,Kirito.Selama 6 tahun,di hutan ini.Aku telah lama menanti
kedatanganmu"
"Ahh."
Aku menjawab dengan sebuah suara sembarangan dan menggunakan tangan kananku yang menggenggam Blue
Rose Sword untuk mengusap punggung Eugeo pelan.
"Aku pasti terbangun di hutan ini untuk bertemu denganmu juga,Eugeo."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

92/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku dengan kuat merasakan bahwa kata-kat yang kukatakan setengah sadar tadi adalah sebuah kebenaran.

***
The Demonic Cedar Tree,sang tiran dari hutan,Gigas-Cedar yang seperti baja telah berakhiratau lebih
mudahnya kukatakan,tumbang.Itu terjadi 5 hari setelah Eugeo dan Aku menggunakan Blue Rose Sword untuk
mempraktekkan Aincrad-style Sword Skills.
Alasannya sederhana.Pohon raksasa itu adalah sebuah sarana berlatih yang sempurna.Tiap kali aku
mendemonstrasikan Horizontal,Eugeo akan melatihnya lagi dan lagi,dan potongan pada batangnya semakin dalam
dan dalam.Setelah terpotong sekitar 80% dari diameternya,hal itu terjadi.
"SEIAA!!"
Pohon raksasa itu terkena tebasan horizontal dari pergerakan sempurna Eugeo dan mengeluarkan bunyi berderit
tak menyenangkan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kami berdua menatap satu sama lain dengan wajah bodoh,dan kemudian pada batang Gigas Cedar yang menjulang
ke langit,kamu membeku karena terkejut saat kami melihat pohon pohon raksasa itu perlahan-lahan tumbang ke
arah kami.
Namun,saat itu juga,aku tak merasakan bahwa pohon besar itu akan jatuh menimpa kami,tapi tanah tempat kami
berpijak menjorok ke depan.Pohon berdiameter lebih dari 4 meter itu kalah dengan kekuatan gravitasi seraya
menundukkan kepalanya ke arah kami,dan pemandangan yang terjadi ini sangat surreal.
Hanya 80 cmyang jika ku deskripsikan menggunakan satuan di dunia ini,akan menjadi 80cen akar-akar
yang mengelilinginya tak sanggup lagi nenahan berat pohon itu sendiri dan meledak bagaikan sisa-sisa batu
bara.Raungan terakhir pohon raksasa itu terdengar lebih hebat bahkan melebihi 10 buah Guntur yang turun dari
surga sementara suara kehancurannya bahkan bisa melampaui plaza pusat desa,dan terus menuju pos penjagaan
paling utara.
Eugeo dan aku berteriak di waktu yang sama sambil memisahkan diri secara berturut-turut ke kiri dan kanan.Gigas
Cedar yang berwarna hitam legam membelah langit yang berangsur-angsur menjadi jingga dan perlahan,perlahanlahan tumbang.Tubuh besarnya akhirnya runtuh dan tergeletak di tanah.Kami terkena dampaknya yang lucunya
sangat besar dan mengirim kami terbang ke udara.Setelahnya kami mendarat kembali ke tanah menggunakan
bokong kami lebih dulu,membuat Life kami berkurang sekitar 50 poin.

***
"Itu benar-benar mengagetkankuada banyak sekali orang di desa ini."
Aku menerima sebuah cangkir berisikan sari buah apel dari Eugeo sambil menggumam.
Saat ini,terdapat beberapa kerumunan pada api unggun di plaza pusat Desa Rulid,yang menyinari wajah-wajah
penduduk desa yang berkumpul disini.Para pemain band yang berada disamping air mancur memainkan instrumeninstrumen musik yan terlihat mirip dengan bagpipes dan seruling yang sangat panjang.Juga,ada penari yang
berdandan mengenakan kulit binatang menari dengan iringan irama musik waltz.Para penduduk desa semua
bertepuk tangan dan menepuk-nepukkan kaki mereka mengikuti irama seraya mereka menari di bawah langit
malam.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

93/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Aku duduk disamping sebuah meja yang agak jauh,dan kakiku juga ikut kuketukkan mengikuti irama.Tiba-tiba aku
merasakan dorongan untuk melompat dan ikut bersama penduduk desa yang menari melingkar,sesuatu yang benarbenar membuatku tak percaya.
"Kupikir ini adalah kali pertama aku melihat begitu banyak penduduk yang berkumpul bersama.Bahkan ada lebih
banyak orang berkumpul daripada saat festival doa pada Saint's Day di akhir tahun,pasti."
Eugeo berkata sambil tersenyum,dan aku menjulurkan mug di tangan kananku.Aku tak ingat sudah berapa banyak
kami bersulang.Bir berbusa yang hampir sama dengan sari buah apel,tapi ketika aku meminumnya,wajahku akan
sedikit merasa panas.
Setelah mereka mengetahui bahwa Gigas Cedar telah tertebang,kepala desa mengadakan sebuah rapat desa yang
mempertemukan para pemuka desa.Selama itu,kelihatannya mereka mengalami sebuah perdebatan panas diantara
mereka tentang harus mereka apakan Si Penebang Pohon Raksasa Eugeo dan aku.
Sebuah hal menakutkan dalam pikiran segelintir orang karena hal ini terjadi lebih awal daripada yang
diprediksikan.Dasarnya,ini memang 900 tahun lebih awal,dan menyelesaikan misi seperti ini adalah kesalahan dan
kami patut mendapat hukuman.Namun,kepala desa Gasupth mengakhiri semua itu dan memutuskan bahwa tak
peduli bagaimanapun,seluruh desa akan memngadakan sebuah pesta perayaan dan menentukan nasib Eugeo
berdasarkan pada hukum.
Hukum apakah yang dimaksud itu,aku juga tak punya bayangan apa-apa,dan aku bertanya padanya.Dia cuma
tersenyum dan berkata bahwa aku akan segera mengetahuinya.
Namun,setelah menilik dari ekspresinya,Aku paling tidak tahu bahwa ia tak akan diadukan.Aku habiskan bir
didalam cangkirku,mengambil satu stik daging panggang yang saus dagingnya menetes dari piring di sampingku dan
membua sebuah gigitan besar.
Memikirkan hal ini secara hati-hati,setelah aku datang ke dunia ini,semua yang kumakan rasanya hambar,seperti roti
bulat dan hidangan dari gereja yang hamprr semuanya adalah sayuran,jadi ini akan menjadi kali pertama aku
memakan sesuatu yang terdapat kata daging di dalamnya.Selain daging empuk yang dilapisi dengan saus yang tebal
ada juga aroma dari sesuatu yang baunya seperti daging, membuatku sulit percaya bahwa ini semua adalah dunia
virtual.Sebuah aroma yang terasa sangat nikmat setelah melalui pertarungan sengit melawan Gigas Cedar.
Akan tetapi,hal ini pastinya takkan berakhir hanya dengan begini saja.Aku rasa begitu saat kami menatap pada
barisan penduduk yang berkumpul.Aku memindahkan arah tatapan mataku kepada Eugeo dengan Blue Rose
Sword-nya yang tergantung bangga di situ.
Selama 5 hari yang lalu ia telah cukup berlatih dengan sword skill dasar pedang satu tangan Tebasan mendatar
tunggal Horizontal yang diarahkan pada Gigas Cedar.
Seperti nama sembarangan yang melekat padanya Aincrad-style,ini adalah sword skill yang pernah ada di Game
VRMMO lama Sword Art Online. Aku masih sedikit dapat memahami mengapa gerakan ini dapat ditiru.Ketika
aku pergi ke game VR yang berdasarkan pada baku-tembak,dunia Gun Gale Online,Aku menggunakan
beberapa sword skill untuk melewati pertarungan-pertarungan sulit,tapi pada akhirnya, hal itu hanya membiarkan
avatar untuk mengikuti pergerakan sword skill,tanpa adanya efek cahaya maupun system assist yang membuat
pedang berakselerasi terhadapa skill.Seperti yang telah kuduga hal-hal seperti itu tak tertulis dalam game system.
Akan tetapi,di dunia yang lain ini,Sword Skill semuanya bisa muncul efeknya.Jika aku melakukan gerakan isyarat
dan membayangkan pergerakan skillnya,pedang akan berkilau dan berakselerasi. Aku khawatir bahwa aku
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

94/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

mungkin satu-satunya orang yang dapat melakukan ini di hari pertama latihan,tapi di hari kedua,Eugeo berhasil
meluncurkan Horizontal untuk pertama kalinya,yang membuktikan bahwa semua penghuni dunia ini bisa
menggunakan sword skill selama kondisinya terpenuhi.
Pertanyaannya sekarang adalah kenapa fenomena seperti ini terjadi.Seharusnya tidak ada hubungan antara teknisi
RATH yang mengembangkan STL dengan sisa-sisa teknisi Argus yang mengembangkan SAO.Jika begitu orang
yang mengenalkan padaku pada perusahaan asing bernama RATH dan juga bagian dari kementrian Pertahanan
Negara yang menangani insiden SAO
"Jangan-jangan"
Aku bergumam sambil mulai melahap daging tusuk keduaku.Jika pemikiranku ini benar,laki-laki itu tak mungkin
hanya seorang yang melakukan pengenalan,tapi ia juga seseorang yang berhubungan langsung dengan inti dari
insiden initapi aku tak punya cara untuk membuktikannya.Jika aku ingin mendapatkan lebih banyak
informasi,yang kulakukan pertama-tama adalah meninggalkan Desa Rulid dan menuju Capital yang ada jauh di
selatan.
Halangan terbesar pada rencana ini,Gigas Cedar telah ditumbangkan.Jadi,hanya tinggal satu hal yang perlu
dilakukan. Setelah menghabiskan daging dan sayuran yang ditusuk dengan tusukan logam,aku berbalik ke meja dan
melihat patner-ku,yang menatap lingkaran penduduk desa,sebelum berkata,
"Aku mau ngomong,Eugeo"
"Un,apa itu?"
"Mulai dari sekarang,kau"
Tapi sebelum aku bisa melanjutkan,sebuah suara melengking datang dari atas kepala kami.
"Disini kalian rupanya!Apa yang kalian berdua lakukan, tokoh utama dalam perayaan ini?"
Aku menghabiskan sedikit waktu untuk menyadari bahwa gadis ini,yang berdiri di depan kami dengan tangan
tangan terlipat dan meluruskan punggungnya,adalah Selka.Dia telah melepaskan 3 kuncir rambut di kepalanya dan
mengenakan sebuah bando sekarang.Ia tak mengenakan pakaian sister hitam,tapi sebuah rompi merah dan rok
berwarna rumput.
"Ah,tidak mauAku tidak ahli soal menari"
Eugeo terus menerus makan sementara ia mencoba mencari-cari sebuah alasan,dan aku mengibaskan tangan
kananku.
"Yah,aku juga.Aku kehilangan ingatanku"
"Ayolah cuma menari saja,kok!Kalian akan mempelajarinya setelah kalian ikutan menari! "
Dia mencengkeram tanganku dan Eugeo di waktu yang sama dan menyeret kami dari kursi.Selka menyeret kami ke
tengah plaza meskipun kami memprotes dan mencoba keluar.Kerumunan penduduk langsung bersorak,dan kammi
tertelan oleh lingkaran tarian. Untungnya,tarian mereka cukup sederhana,hampir sama seperti yang diajarkan saat

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

95/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

festival olahraga.Setelah berganti pasangan tari 3 kali,Aku akhirnya mulai meniru gerakan mereka dan mulai
menari.Perlahan,dengan melodi yang sederhana,gerakan ku menjadi lebih riang-gembira,dan kakiku juga menjadi
lebih ringan.
Gadis-gadis yang tak tampak seperti orang Barat maupun orang Timur mendapatkan sebuah rona merah di
wajahnya seraya mereka tertawa gembira.Aku menggenggam tangan mereka sambil menari bersama,dan
mendapatkan sebuah feeling, penuh tanda tanya apakah aku benar-benar seorang pengelana yang tak memiliki
ingatan.Itu benar-benar aneh.
Ngomong-omong,aku pernah sekali berdansa di dunia virtual juga.Pasangan berdansaku adalah identitas lain dari
adik perempuanku Suguha di Alfheim,pendekar pedang wanita Slyph,Lyfa.Senyumannya tersirat di wajah gadis di
depanku sekarang,membuat hidungku sedikit sakit.
Sementara aku terpikat di dalam sebuah perasaan rindu,musik menjadi lebih keras dan lebih cepat sebelum
akhirnya berhenti secara tiba-tiba.Aku melihat ke arah para pemain alat music,dan melihat seorang pria tinggi tegak
yang memiliki jenggot rapi melangkah ke atas sebuah podium dengan semua jenis instrumen musik mengelilingnya.Ia
adalah kepala desa Rulid,ayah Selka,Gasupht.
Sang kepala desa bertepuk tangan dua kali untuk mengundang perhatian.
"Semuanya,perayaan ini telah mencapai puncaknya,tapi dengarkanlah apa yang akan kukatakan sejenak."
Para penduduk desa mengangkat cangkir berisi bir dan sari buah yang mereka gunakan untuk mendinginkan tubuh
mereka yang kepanasan setelah menari dan bersorak untuk membalas kata-kata kepala desa.Semua orang
kemudian diam dam kepal desa melihat ke sekelilingnya sebelum bicara kembali,
"Keinginan terbesar para nenek moyang kita di Desa Rulid akhirnya terpenuhi.Pohon iblis yang mengambil semua
anugerah Terraria dan Solus dari tanah subur di selatan telah tumbang!Kita akan mepunyai tempat baru untuk
menumbuhkan gandum,kacang-kacangan dan memperluas peternakan kita!"
Suara brilian Gasupth sekali lagi tertutupi sorakan penduduk.Sang kepal desa mengangkat tangannya untuk
menenangkan semua orang sebelum ia melanjutkan,
"Pemuda yang menuntaskan tugas ini putra Orick,Eugeo,kemarilah!"
Kepala desa melambai ke arah pojok plaza,dan disana,Eugeo terlihat tegang saat ia berdiri.Pria agak pendek yang
meneriakinya di sampingnya pastinya adalah ayahnya,Orick-san.Ia sama sekali tak mirip dengan Eugeo kecuali
warna rambutnya saja,dan tak ada kebanggaan yang terpancar dari wajahnya malahan ia terlihat sedikit bingung.
Eugeo tak mendapat dorongan dari ayahnya,tapi malah dari para penduduk disekitarnya.Dia melangkah ke atas
podium dan berdiri di samping kepala desa,dan saat ia menatap ke plaza,semua orang meneriakkan sorakan ketiga
dan ternyaring mereka.Aku bertepuk tangan keras dengan antusiasme yang tak kalah dari mereka.
"Berdasarkan pada peraturan"
Suara sang kepala desa terdengar lagi,dan para penduduk semuanya diam dan mendengarkan dengan sungguhsungguh.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

96/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Eugeo yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik,memiliki hak untuk memilih Sacred Task-nya
selanjutnya.Dia boleh terus menjadi penebang kayu di hutan,mengikuti ayahnya bertani,menggembala
ternak,mengolah wine atau menjadi seorang pedagang,ia bebas memilih jalan apapun yang ia inginkan!"
Apa!?
Aku merasa keinginan menariku tiba-tiba sirna.
Ini bukan saatnya untuk menggenggam tangan seorang gadis dan Aku harusnya memberikan dorongan
terakhir pada Eugeo sedikit lebih awal.Akan gawat jika ia mengatakan sesuatu seperti aku ingin menanam gandum
atau yang lainnya.
Aku menahan nafasku sambil menatap Eugeo di atas podium.Dia menundukkan kepalanya dengan sikap
kesusahan,memegang rambutnya dengan tangan kanannya,serta mengepal dan melepaskan genggaman tangan
kirinya.Aku mungkin akan segera berlari ke podium ,memegang bahunya dan berteriak bahwa kami kan pergi ke
capital sementara aku memikirkan hal itu,sebuah suara kecil terdengar di sampingku.
"Eugeobermaksud untuk pergi meninggalkan desa,Kurasa"
Itu adalah suara Selka,yang telah berdiri disampingku tanpa sepengetahuanku.Mulutnya melengkung ke dalam
bentuk sebuah senyuman yang didalamnya bercampur sebuah rasa kesepian dan bahagia
"Be-Begitukah?"
"Un,itu benar.Apa lagi yang harus diragukan?"
Eugeo nampaknya mendengar suaranya dan ia menggunakan tangan kirinya untuk menggenggam erat Blue Rose
Sword di pinggangnya.Dia mengangkat wajahnya,terlebih dahulu menatap kepala desa lalu pada para penduduk
desa sebelum berkata dengan suara yang jelas.
"Aku inginmenjadi seorang pendekar pedang.Aku ingin menjadi anggota pasukan penjaga kota Zakkaria dan
mengasah keterampilanku.Suatu hari,aku akan menuju ke Capital."
Setelah momen-momen dalam kesunyian,terdengar kebisingan diantara para penduduk desa,namun kali ini
kebisingan itu terlihat tidak bersahabat.Para orang dewasa mengernyitkan dahi,berkumpul dan nampak tengah
membicarakan sesuatu.Ayah dan dua pemuda disampingnyayang kemungkinan besar adalah kakak Eugeotak
terlihat senang juga mendengarnya.
Kali ini,kepala desa lah yang mengendalikan massa,mengangkat tangannya untuk membuat para penduduk tenang
dan memberikan tatapan tajam yang sama dan berkata,
"Eugeo,apa kau"
Mengatakan sampai pada poin itu,dia membelai jenggotnya,dan melanjutkan.
"Tidak,aku takkan menanyaimu apa alasannya.Gereja telah membuat ketetapan yang mengatakan bahwa kau
memiliki hak untuk memilih apa Sacred Task-mu selanjutnya.Baiklah,sebagai tetua Zakkaria,aku serahkan pada
putra Orick,Eugeo,Sacred Task baru menjadi seorang pendekar pedang.Jika kau merelakannya,kau bisa pergi
meninggalkan desa untuk melatih sword skillmu."
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

97/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Hoohh.Aku mendesah setelah sekian lama.


Jadi kalau begitu,aku akhirnya bisa melihat inti dunia ini dengan mata kepalaku sendiri.Jika Eugeo menjadi
petani,aku pastinya akan menuju capital sendirian,tapi karena aku tak punya pengetahuan sama sekali atau uang
sekali pun,Aku mungkin hanya akan berakhir dengan menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
berjalan tanpa tujuan.Memikirkan kerja keras beberapa hariku yang akhirnya terbayar,bahuku langsung lebih terasa
rileks.
Para penduduk desa nampaknya menerima apa keputusan kepala desa,meski mereka agak ragu awalnya,dan
mereka mulai bertepuk tangan.Tapi sebelum tepukan tangan mereka terdengar lebih meriah,sebuah teriakan yang
mampu membelah langit malam muncul.
"TUNGGU SEBENTAR!"
Seorang pemuda tinggi besar membelah kerumunan penduduk dan melompat kedepan podium.Aku familiar pada
rambut pendek warna daun layu dan tatapan mata tajam serta pedang panjang sederhana yang tergantung di
pinggangnya.Orang ini salah satu penjaga desa ini yang bermarkas pos penjagaan selatan.
Si pemuda nampak menatap sengit Eugeo di atas podium sementara ia berteriak dengan kasar,
"HARUSNYA ITU ADALAH HAK KU UNTUK MENCAPAI TUJUAN MEJADI SEORANG PASUKAN
PENJAGA DI ZAKKARIA!SECARA LOGIS,EUGEO BARU BISA PERGI MENINGGALKAN DESA
SETELAH AKU,YA KAN?"
"YA,ITU BENAR!"
Serang yang berjalan keluar dari kerumunan sambil berteriak adalah pria paruh baya yang memiliki warna rambut
dan bentuk wajah yang sama,namun dengan perut yang tambun.
"Siapa itu?"
Aku memalingkan wajahku pada Selka dan bertanya.Selka berpikir sejenak dan menjawab.
"Dia mantan kapten pasukan penjaga Doyke-san dan putranya,kapten pasukan penjaga yang sekarang.Mereka
adalah keluarga paling terampil di desa,namun juga keluarga paling menyebalkan disini."
"Ho begitu"
Tepat saat aku akan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya,Kepala desa Gasupth mendengarkan opini Jink
dan ayahnya sebelum mengangkat tangannya seolah-olah ia mencoba menaehati mereka.
"Tapi Jink,kau baru enma tahun menjadi seorang pasukan penjaga.Menurut atuan,kau baru bisa mengikuti turnamen
pedang Zakkaria empat tahun lagi."
"KALAU BEGITU EUGEO SEHARUSNYA MENUNGGU 4 TAHUN LAGI! MANA BISA KAU TAK
MEMPERBOLEHKANKU PERGI SEMENTARA MEMPERBOLEHKAN EUGEO PADAHAL DIA TAK
SEHEBAT AKU!"
"Fm,kenapa kalian tak membuktikannya saja?Mau tidak kau membuktikan bahwa dirimu lebih kuat daripada
Eugeo?" "Apa"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

98/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Jink dan ayahnya langsung merah membara.Kali ini,ayahnyalah yang marah dan mendekati Gasupht.
"SEKALIPUN KAU ADALAH KEPALA DESA RULID,AKU TAK BISA PURA-PURA TAK
MENDENGAR KATA-KATA MENYAKITKAN ITU! KARENA KAU BERKATA KETERAMPILAN
BERPEDANG PUTRAKU KALAH DENGAN SEORANG PEMULA,MARI KITA ADAKAN DUEL
SEKARANG!"
Mendengar itu,para penduduk desa langsung berteriak tanpa tanggung jawab.Mereka semua berharap sepenuh hati
bisa melihat side event tak terduga dari perayaan ini seraya mereka mengangkat cangkir mereka dan
menghentakkan kaki ke lantai,meneriakkan "DUEL,DUEL!"
Tepat ketika aku akan menyela,Jink menantang Eugeo,dan Eugeo menerimanya.Akhirnya mereka berdua
berhadapan satu sama lain di tengah tempat yang sudah disediakan para penonton di depan podium.Apa kau
bercanda,Aku berpikir begitu dan berbisik pada Selka.
"Aku mau pergi dulu."
"Ap,Apa yang akan kau lakukan?"
Aku tak menjawab seraya aku membelah kerumunan penonton di depan air mancur sebelum menuju ke arah
Eugeo.Sama seklai berbeda dengan musuh yang siap menyerang seperti kuda yang mengamuk,Ekpresi yang
ditunjukkan Eugeo memperlihatkan bahwa ia tak tahu harus berbuat apa,dan ia menghela nafas lega ketika ia
melihatku sebelum berbisik,
"A-Apa yang harus kulakukan,Kirito?Masalahnya sepertinya makin runyam."
"Tak ada gunanya meminta maaf sekarang.Lupakan saja.Apakah kalian akan saling menebas satu sama lain dalam
duel ini?"
"Ya ndak lah?Kami memang akan memakai pedang,tapi itu hanya sampai serangan nya hampir mengenai satu sama
lain."
"Fiuhtapi jika pedang ini tidak berhenti ketika ia menyerang musuhnya, kemungkinan lawanmu akan
mati.Dengar,jangan arahkan ini pada Jink,tapi arahkan saja pada pedangnya.Serang saja sisi pedangnya di bagian
perut dan gunakan Horizontal untuk mengakhirinya."
"Be-Benarkah?"
"Tentu saja,aku janji."
Aku menepuk punggung Eugeo dan mengangguk pada Jink dan ayahnya yang menatapku dengan tatapan curiga
sebelum mundur kembali ke arah kerumunan penonton.
Di atas podium,kepala desa Gasupth menepuukkan tangannya dan berteriak.DIAM!
"Kalau begituwalaupun ini diluar rencana,kami akan menggelar duel antara kapten pasukan penjaga Jink
melawan si penebangbukan,pendekar pedang Eugeo sekarang juga!Kedua belah pihak akan bertarung sampai
pedang miliknya hampir mengenai tubuh lawan,akan tetapi memberikan damage pada masing-masing Life tidak
diperbolehkan,kalian paham!?"
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

99/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Bahkan sebelum ia selesai berkata, *Shiing*,Jink mengeluarkan pedang yang ada di pinggangnya,dan Eugeo sedikit
agak terlambat mengeluarkan pedangnya juga.Para penduduk desa melihat Blue Rose Sword yang mengeluarkan
cahaya indah yang bersinar dibawah cahaya api unggun.Nampaknya Jink tertekan oleh tekanan dari pedang
lawan.Kepalnya ia miringkan ke belakang sejenak sebelum ia kembalikan ke posisinya semula dengan cepat.Wajah
dari pasukan penjaga muda itu memperlihatkan kemarahan yang lebih besar,dan ia menunjuk Eugeo dengan tangan
kirinya sebelum mengucapkan kata tak terduga,
"APA PEDANG ITU BENAR-BENAR MILIKMU,EUGEO?JIKA ITU BARANG PINJAMAN,AKU
PUNYA HAK UNTUK MENGHENTIKANMU MENGGUNA"
Eugeo tak menunggu ia menyelesaikan teriakannya dan menjawab dengan sikap teguh.
"Pedang iniAku mendapatkannya dari gua di utara.Sekarang,ia adalah milikku!"
Para penduduk desa seketika langsung mulai bergumam,dan Jink tak mampu berkata apa-apa.Kupikir ia akan
meminta Eugeo untuk membuktikan hak kepemilikannya,tapi sepertinya Jink tak punya maksud seperti
itu.Kemungkinan besar,di dunia ini yang mana pencurian tidaklah ada,seseorang yang mengakui hak kepemilikan
barangnya jelas-jelas menunjukkan bahwa barang itu "adalah miliknya" dan meragukan serta mempertanyakan hal
itu mungkin akan melanggar haknya.
Aku tak tahu apakah tebakanku ini benar atau tidak,Tapi Jink tak melanjutkan perkataannya sementara ia
meludahi kedua tangannya sebelum mengangkat tinggi-tinggi pedangnya.
Di sisi lain,Eugeo menghunus pedangnya hanya dengan tangan kanannya saja dan mengarahkan ujungnya ke arah
mata lawannya.Ia menggerakkan tangan dan kaki kirinya ke belakang,menjaga kerendahan pusat gravitasinya.
Sementara ratusan penduduk desa menahan nafas mereka ketika mereka menontonnya,Gasupth mengangkat
tangan kanannya tinggi-tinggi,berteriak MULAI! Dan mengayunkannya ke bawah.
"UOOOHHH!!"
Seperti yang kuduga,Jink langsung berlari maju sambal berteriak kasar,mengayunkan pedangnya turun ke depan,
membuat orang akan ragu ia akan benar-benar mengayunkan pedangnya sampai tepat satu inci jaraknya dari lawan
dengan momentum itu
"...!!"
Saat itu juga,aku menghela nafas pelan.Pedang Jink mengganti arah serangannya dengan hebat di
udara.Kelihatannya ia seperti akan mengayunkan pedangnya dari atas,tapi sebenarnya ia mengayunkan pedangnya
secara horizontal dari kanan.Ini cuma gerak tipu dasar,namun jika Eugeo mengikuti saranku dan siap mengayunkan
Horizontal dengan membidik pada pedang Jink,akan sulit baginya untuk menangani sebuah ayunan mendatar
dengan ayunan mendatar juga,dan itu akan menyebabkan serangannya meleset sebelum akhirnya ia terkena hit oleh
pukulan lawannya
"I...yahh!!!"
Teriakan yang agak kurang semangat jika dibandingkan dengan teriakan Jink memecahkan pemikiranku tadi
dengan cepat.
Skill yang digunakan Eugeo bukanlah Horizontal.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

100/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Ia mengangkat pedang ke bahu kanannya dan nampak ia telah siap.Bilah pedangnya mengeluarkan sedikit cahaya
biru tebal.Terlihat ia seperti akan mengguncangkan bumi sementara ia melangkah maju sebelum melakukan sebuah
tebasan tajam dengan busur diagonal 45 derajat di udara.Ini.sebuah skill yang belum pernah kuajarkan
padanya,tebasan diagonal Slant.
Eugeo yang sedikit terlambat mengaktifkan skill-nya,membiarkan pedangnya bergerak dalam kecepatan kilat dan
menghentikan gerakan pedang Jink yang sedang berayun mendatar dari atas.Aku menyaksikan bilah pedang
besinya hancur dengan mudah dan aku bertanya pada diriku sendiri. Eugeo pasti menggunakan pedang kayu untuk
melatih sword skillnya berkali-kali sampai tak terhitung jumlahnya setelah ia sampai di rumah.Ia menemukan dengan
baik adanya sword skill Slant selama latihannya,jadi tak ada hal asing baginya sampai menit terakhir ia
menggunakan skill barusan.Kesatuan gerak dari Eugeo dan Blue Rose Sword yang menari-nari bahkan
menciptakan sebuah perasaan elegan darinya.
Jika ia terus menerus berlatih dan mempelajari lebih banyak sword skill dan bahkan menempuh ujian berat di
medan pertempuran,akan menjadi pendekar pedang sehebat apa dia?Jikajika aku benar-benar bertarung
dengannya suatu hari,bisakah aku paling tidak tetap berdiri dihadapannya? Para penduduk desa menyaksikan
kemenangan meyakinkan yang tak ada satupun menduganya ini dan bersorak nyaring. Aku bertepuk tangan penuh
antusiasme diantara merekamdan merasakan keringat dingin mengalir turun di punggungnya.
Pasangan ayah dan anaknya Jink terlihat tercengang sementara mereka melangkah pergi,dan suara musik segera
terdengar.Atmosfer dari perayaan ini terlihat lebih bersemangat daripada sebelumnya,dan itu baru bisa berakhir
ketika lonceng di menara gereja berbunyi yang menandakan telah jam 10 malam.
Aku meminum 3 cangkir sari buah apel lagi sebelum akhirnya melupakan rasa khawatir yang datang tanpa
sebab,ikut menari lagi dengan perasaan riang-gembira karena mabuk,dan diseret pulang ke gereja oleh Selka saat
itu semua berakhir.Di depan pintu masuk,Eugeo yang tersenyum masam,setuju untuk ketemuan dulu denganku
besok pagi sebelum berangkat,dan aku akhirnya dengan susah payah mencapai kamarku dan ambruk ke tempat
tidur dengan punggungku.
"Yang benar saja,bahkan jika ini adalah sebuah perayaan,kau minum terlalu banyak,Kirito.Nih,Air putih."
Aku segera meneguk air sumur sedingin es yang disodorkan Selka,dan pikiranku akhirnya menjadi jernih seraya
aku menghela nafas panjang.Tak peduli berapa banyak bir yang kuminum di Aincrad maupun Alfheim,aku tak akan
mabuk,tapi nampaknya bir di Underworld ini adalah bir sungguhan.Kurasa aku harus mencatat hal ini dan aku
pandang gadis yang berdiri di sebelahku,melihatku dengan khawatir.
".A,Ada apa?"
Aku tak tahu ekspresi apa yang Selka lihat di wajahku karena sepertinya ia takut.Aku buru-buru menundukkan
kepalaku. "Yah maaf.Apa kamu tak mau bicara lebih banyak pada Eugeo?"
Masih dalam pakaian terbaiknya,wajah Selka langsung tersipu dalam warna merah ceri.
"Kenapa kau tiba-tiba ngomong begitu?"
"Karena,besok pagi,kamu akantidak,aku akan meminta maaf dulu.Maaf hal ini berkembang sampai ke tingkat
dimana sepertinya akulah yang membawa Eugeo keluar dari desa.Jika laki-laki itu tetap terus menebang kayu di
desa ini,mungkin saja dia,yahmembentuk sebuah keluarga denganmu atau begitulah,Selka "
Selka menghela nafas kuat dan duduk disampingku.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

101/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Yang benar saja,kamu,ngomongin apaan sih"


Dia benar-benar terlihat terkejut sementara menggelengkan kepalanya beberapa kali,dan melanjutkan, "
Yah,lupakantoh,segera setelah Eugeo pergi meninggalkan desa,pastinya aku akan merasa kesepiannamun,aku
juga merasa bahagia.Sejak Alice nee-sama menghilang,Eugeo tetap menjalani kesehariannya seolah-olah ia telah
menyerah pada segalanya namun sekarang ia bisa tersenyum begitu bahagia dan memutuskan untuk mencari neesama.Kupikir ayah mestinya merasa lebih senang melihat dirinya yang seperti ini,sebab Eugeo takkan pernah
melupakan nee-sama."
Aku memikirkan arti perkataan Selka,dan menggelengkan kepalaku pelan.
"Tidak,kamu juga hebat.Gadis biasa pastinya akan segera kembali saat mereka sampai ke jembatan di luar desa
atau jalan menuju hutan atau pintu masuk gua.Tapi kamu tetap berjalan menyusuri kedalaman gua yang gelap dan
bertemu dengan sepasukan goblin pengintai.Kamu telah melakukan sesuatu yang hanya kamulah satu-satunya yang
bisa melakukannya."
"Hanya Akuyang bisa melakukannya?"
Selka melebarkan matanya dan memiringkan kepalanya.Aku mengangguk kepadanya.
"Kamu bukanlah pengganti Alice,Selka.Kamu jelas-jelas memiliki sesuatu yang hanya kamu seoranglah yang
memilikinya.Kamu hanya perlu memelihara bakat ini."
Faktanya,Aku percaya mulai dari sekarang,bpenguasaan Sacred Art Selka akan meningkat dengan pesat.Itu
karena ia bisa memukul mundur pasukan goblin bersama denganku dan Eugeo, jadi System Control Authority
harusnya telah meningkat.
Akan tetapi,ini bukanlah masalah bakat.Dia menantang sebuah pertanyaan " orang seperti apa dia ini " dan
mendapatkan jawabannya.Hal inilah yang akan membuatnya memiliki kekuatan yang lebih kuat daripada orang
lain.Kepercayaan pada diri sendirilah yang akan menjadi kekuatan terbesar yang dapat diciptakan oleh jiwa
manusia.
Hanya masalah waktu bagiku untuk mencoba menemukan jawaban dari pertanyaan yang tertunda oleh adanya
kemauan tertentu. KesadarankuAku,sesorang yang dipanggil Kirito atau Kirigaya Kazuto,siapa sebenarnya aku
ini?Apakah aku adalah Fluctlight yang bersemayam dalam otak yang hidup,yaitu aku yang sebenarnya?Atau Aku
adalah clone yang diambil dari diriku yang sebenarnya oleh STL dan disimpan pada medium tertentu?
Hanya ada satu cara untuk memastikannya.
Eugeo,Selka,dan orang-orang lain yang berada di Underworld,Fluctlight mereka tak akan pernah melanggar
Taboo Index dan Empire Fundamental Law.Tapi bahkan jika aku bisa melanggar taboo di dunia ini,bukan
berarti aku bukanlah sebuah Fluctlight buatan.Aku tak tahu menahu mengenai pasal-pasal di dalam Taboo Index
dengan kata lain peraturan-peraturan ini tak tertulis dalam jiwaku.
Di sisi lain,aku harus memastikan kalau aku dapat menggunakan kemauanku untuk melanggar suatu aturanmoral
yang selalu aku percayai seumur hidupku sampai saat ini.Aku telah menelaah semua pemikiran ini selama beberapa
hari ini,tapi masih saja agak sulit bagiku.Menggunakan pedang untuk melukai penduduk desa atau mencuri jelasjelas telah keluar dari batasan,namun jika itu digunakan sebagai alasan seseorang untuk memastikan sesuatu,hal itu
akan menjadi sesuatu yang lebih tidak bisa dipercayai.Sekarang,Aku hanya bisa mengandalkan hal ini. Aku berbalik
dan menatap wajah Selka yang duduk tepat di sampingku.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

102/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Ada apa?"
Aku menjulurkan tanganku pada wajah Selka yang terlihat bingung dan meminta maaf kepada Asuna dan Yui jauh
dalam lubuk hatiku.Aku lalu meminta maaf pada Selka,mendekatkan wajahku dan menempelkan bibirku pada
kening putih bersih dibawah bandonya.
Tubuh Selka tiba-tiba tersentak,dan ia tak bergerak.Setelah 3 detik,wajahku
akhirnya meninggalkan Selka,dan pipinya memerah,begitu merahnya bahkan
sampai mencapai telinganya ,sementara ia menatap lurus ke arahku.
"AApa,yang barusan kau lakukan?"
"Kurasa Ini kemungkinan besar adalah apa yang disebut sebagai Sumpah
seorang Pendekar Pedang."
Aku mencari-cari alasan yang cocok seraya menggertakkan gigiku setelah aku
menyadari sesuatu di dalam hatiku.
Sepertinya aku telah melakukan sesuatu yang diriku sebenarnya pastinya tak
akan melakukannya,Aku yang ini adalah aku yang sebenarnya.Jika aku adalah
clone dari Fluctlight,aku akan berhenti secara otomatis di jarak beberapa
millimeter dari kening Selka . Sementara aku memikirkan hal ini,Selka terus
menerus melihat wajahku dan menggunakan tangan kanannya untuk menyentuh
keningnya sebelum menghela nafas.
"Sebuah sumpah mungkin itu adalah tradisi negaramu,tapi jika saja bukan di kening namun diMungkin akan
ada Integrity Knight yang terbang kemari sekarang.Itu adalah sesuatu yang melanggar Taboo Index."
Ada bagian di tengahnya yang tidak aku dengar,namun aku tak enak hati untuk menanyakannya.Selka
menggelengkan kepalanya lagi,menunjukkan sebuah senyuman tipis di wajahnya,dan bertanya padaku.
"Lalu...apa sumpahmu?"
"Bukanlah sudah jelas Eugeo dan Aku akan pergi menyelamatkan Alice bersama-sama dan membawa saudara
perempuanmu itu kembali ke desa ini.Percayakan hal itu padaku"
Aku berhenti sejenak,lalu mengatakan kata-kata berikutnya,
"Karena Aku adalah Pendekar Pedang Kirito."

Bagian 6
Cuaca benar-benar cerah pagi esoknya.
Sambil merasakan berat dari kotak makan siang yang dibuatkan oleh Selka di tangan kanan kami,Eugeo dan Aku
berjalan menuju selatan,menyusuri jalanan yang takkan kami susuri untuk waktu yang lama.

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

103/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Ketika kami tiba di persimpangan yang mengarah ke jalan kecil menuju hutan dimana Gigas Cedar pernah berdiri
disana,Aku melihat seorang pak tua berdiri disana.Wjah penuh keriput yang tertututtpi dengan kumis putih,tubuhnya
masih tegap,kilatan di matanya seolah-olah bisa menembus masuk ke dalam diriku.
Segera setelah ia melihat pak tua itu,Eugeo tersenyum riang dan lekas berlari.
"Garitta-jii! Aku senang kau ada disini.Aku tak bisa menemuimu kemarin."
Aku ingat aku pernah mendengar nama itu.Dia pasti pengemban tugas menebang Gigas Cedar sebelumnya.
"Eugeo,kau telah berhasil menebang Gigas Cedar,yang mana aku tak bisa memotongnya sedalam jari sekalipun
Bisakah kau ceritakan padaku bagaimana kau melakukannya?"
"Menggunakan pedang ini dan"
Eugeo mengeluarkan Blue Rose Sword dari sarung pedang yang tergantung di pinggang kirinya sedikit,kemudian
dia berbalik dan melihat kearahku.
"Lebih dari itu semua,diaitu berkat temanku.Namanya adalah Kirito.Dia benar-benar orang yang konyol."
Aku buru-buru menundukkan kepalaku sambil berpikir "Pengenalan macam apa itu.".Pak Tua Garitta berjalan ke
arahku,memberikan sebuah tatapan menusuk dari mata tajamnyadan memberikan sebuah senyuman lebar
segera setelahnya.
"Jadi kau adalah Anak hilang Vectoryang dirumorkan itu,huh.Aku tahu....seorang kawan yang variatif."
Ini adalah kali pertama aku mendengar sesuatu seperti itu,sambil aku memiringkakn kepalaku menerka-nerka apa
maksud perkataannya,pak tua itu mengacungkan tangan kirinya ke arah hutan dan lanjut berbicara,
"Nah,Maafkan aku telah mengganggu perjalanan panjang yang telah menunggu kalian,namun maukah kalian berdua
pergi denganku sebentar.Aku ingin kalian berdua melakukan sesuatu. "
"E-Err,Kirito.Tak apa-apa,kan?"
Aku mengangguk seolah aku tak punya alasan yang tepat untuk menolak permintaan itu.Pak tua itu tersenyum
lagi,sebelum memberi isyarat pada kami sementara ia melangkah ke jalan kecil menuju hutan.
Meskipun aku baru pulang-pergi melewati jalan ini dalam seminggu,Aku merasakan sebuah perasaan mendalam
yang rasanya mirip dengan perasaan nostalgia,setelah kami berjalan sekitar dua puluh menit,kami tiba di sebuah
tempat terbuka yang luas. Penguasa hutan,yang berdiri tegak menjulang seolah-olah ia bisa mencapai surga selama
berabad-abad,sekarang tubuh besarnya tergeletak tanpa suara.Tumbuhan rambat tipis mulai menjalari batang hitam
legamnya,dan jauh dimasa depan,kupikir ia akan membusuk dan kembali ke tanah/bumi. "Ada apa dengan Gigas
Cedar,Garitta-jii?"
Si Pak tua tak menjawab pertanyaan Eugeo tapi ia berjalan menuju puncak dari batang pohon yang tumbang
itu.Kami buru-buru menyusulnya,tapi kami disambut oleh rintangan yang tercipta oleh dahan-dahan Gigas Cedar
dan pohon-pohn lain yang saling membelit satu sama lain.Jika aku lihat dengan teliti,dahan-dahan hitam Gigas
Cedar,tak peduli seberapa kurusnya ia,tak ada satupun darinya yang rusak,walaupun beberapa dari mereka ada
yang menembus ke dalam tanah maupun menusuk bebatuan.Kekerasan mereka benar-benar mengherankan.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

104/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Kami mendapat beberapa luka gores di lengan kami yang tak tertutupi saat kami berjibaku melewati dahan-dahan
ini,dan tak begitu lama kemudian kami sampai di samping pak tua Garitta yang nampak segar-segar saja sementara
ia berdiri dengan tegak.Sambil menggunakan telapak tangannya untuk menyela keringat di dahinya,Eugeo berkata
menggerutu,
"Apa sih sebenarnya yang ada disini?"
"Ini."
Apa yang dtunjuk pak tua itu adalah ujung tertinggi dari Gigas Cedar yang telah tumbang,pucuk tertinggi pohonnya
yang memanjang lurus.Itu adalah sebuah dahan kecil yang belum tumbuh besar,panjangnya cukup panjang,ujungnya
meruncing tajam bagaikan sebuah rapier. "Ada apa dengan dahan ini?"
Pada pertanyaanku,si pak tua menjulurkan tangan kanan dan mengusap bagian puncak pohon yang tebalnya
sekitar lima sentimeter itu.
"Dari semua dahan yang dImiliki oleh Gigas Cedar,yang ini telah menyerap hampir semua berkah dari
Solus.Sekarang gunakan pedang itu untuk memotongnya dari bagian ini.Potong dengan satu ayunan pedang,terlalu
banyak ayunan akan merusaknya."
Pak tua Garitta menggunakan tangannya menggunakan tangannya untuk memperagakan panjang bagian yang harus
dipotong dari ujungnya,sebelum mundur beberapa langkah.
Eugeo dan aku saling bertukar pandangan dan menggangguk.Setelah membawakan kotak bekal makan
siangnya,aku juga melangkah mundur.
Ketika Blue Rose Sword telah keluar dari sarungnya,ia mengeluarkan sebuah kilau biru muda gemerlapan yang
bersinar cerah di bawah sinar matahari,si pak tua di membisikan sebuah desahan pelan. " Mungkin segalanya akan
berubah jika saj aku memiliki pedang itu saat aku masih muda"
Kupikir rasa sesal inilah yang kemungkinan terus terngiang-ngiang dalam benaknya,tapi melirik wajah
tenangnya,aku benar-benar tak bisa membaca pikirannya.
Meskipun Eugeo telah menghunus pedangnya,dia benar-benar tak bergerak.Ujung pedangnya sedikit bergetar
kemungkinan karena keraguan di dalam pikirannya.Dahan yang setebal pergelangan tangan ini , mungkin ia
tak punya kepercayaan diri bahwa ia bisa memisahkannya dalam satu tebasan?
"Eugeo,biar aku saja yang melakukannya."
Aku mengulurkan tanganku ke depan,Eugeo mengangguk dengan patuh dan menyerahkan pangkal
pedangnya.Setelah menerima kedua kotak bekal makan siang tadi,ia melangkah untuk berdiri di samping si pak tua.
Aku menatap dahan hitam tanpa memikirkan apa-apa,lalu mengayunkan pedang ini ke atas dan segera
menebaskannya ke bawah.Kishidengan sebuah suara jelas dan sedikit respon,bilah pedang ini menembus tempat
yang aku bidik.Dahan panjang berwarna hitam itu jatuh tepat setelah tertebas pedang.Saat ia berputar di udara
sambil jatuh,kali ini aku menangkapnya dengan tangan kiriku.Dahan ini dinginnya bagaikan es dan aku sedikit
terhuyung karena terbebani oleh beban berat di pergelangan tanganku.
Setelah aku mengembalikan Blue Rose Sword kepada Eugeo,Aku mengunakan kedua tanganku untuk
menyerahkan dahan hitam tadi pada pak tua Garitta.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

105/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

"Tunggu sebentar."
Sambil berkata demikian,si pak tua mengeluarkan sebuah kain tebal dari dadanya,sebelum dengan hati-hati
membungkus dahan yang ada di tanganku.Selain itu,ia mengikatnya juga dengan tali kulit.
"Sekarang sudah bagus.Ketika kalian berdua sampai di Capital Centoria,bawalah dahan ini ke utara distrik
tujuh,dan berikan ini pada tukang kayu bernama Sadre,yang membangun tokonya di situ.Dia pasti mampu membuat
sebuah pedang kuat darinya.Pastinya itu takkan kalah bila dibandingkan dengan Pedang perak kebiruan yang cantik
itu."
"Be-benarkah,Garita-jii!?Pasti itu akan hebat sekali,aku tadinya khawatir pada masa depan kami karena kami
hanya memiliki satu pedang walaupun kami berdua.Benarkan,Kirito?"
Eugeo berkata dengan nada gembira,aku membalasnya dengan "Itu benar" sambil menggaguk seraya
tersenyum.Tapi aku bisa merasakan dahan hitam legam di tanganku ini menjadi sedikit lebih berat saat aku gembira
mendengarnya.
Pada kami berdua,yang menundukkan kepala kami berulang kali,si pak tua memberikan sebentuk senyuman.
"Ini hanya hadiah perpisahan dariku.Hati-hati di jalan.Karena sekarang,tak hanya ada Dewa Baik yang memerintah
dunia iniAku akan tetap disini untuk melihat pohon ini sejenak.Selamat jalan Eugeo dan si pengelana muda."
Setelah mengikuti jalan kecil tadi dan keluar kembali ke jalanan utama,cuaca cerah sampai saat ini mulai berkurang
sementara beberapa awan mendung kecil muncul dari langit timur.
"Anginnya mulai sedikit lembab sekarang.Kita sebaiknya segera pergi sebelum kita terlambat."
"Itu benar.Ayo cepat."
Aku menggangguk membalas Eugeo,tali kulit dari kain pembungkus dahan Gigas Cedar terikat kuat di
punggungku.Gelegar bunyi petir yang terdengar dari kejauhan beresonsnsi dengan berat dari dahan ini,dan
pikiranku sedikit berguncang.
Sepasang manusia,dua pedang
Apakah itu adalah isyarat,sebuah pertanda dari sesuatu di masa depan?
Haruskah aku mengubur bingkisan ini jauh di kedalaman hutan?Momen terlintasnya pikiran itu membuat ku berhenti
melangkah.Tapi, Apa alasan yang kutakutkan ini akan benar-benar akan kubutuhkan?Aku benar-benar tak
memahaminya.
"Hey,Ayo Kirito!"
Sembari aku mengangkat wajahku,senyuman cerah Eugeo,yang telah mengetahui terlebih dulu dunia yang tak
kuketahui,memasuki mataku.
"Baiklahayo pergi."

http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

106/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

Baru seminggu yang lalu kami berjumpa,tapi untuk beberapa alasan Aku merasa kalau dia adalah sahabat terbaikku
untuk waktu yang telah lama,Aku berjalan beriringan dengan anak laki-laki itu di jalan yang memanjang ke selatan
menuju jantung dari Underworld,tempat dimana semua jawaban dari kebingungan kami telah
menunggu,seraya kami mulai meningkatkan kecepatan langkah kami.
(Alicization Beginning Selesai)

Afterworld
Ini dia Kawahara Reki.Aku sekarang sudah menerbitkan volume pertama di tahun 2012Sword Art Online 9
Alicization Beginning. Sejak terbitnya volume 8 tahun lalu,sudah hampir setengah tahun kosong,ya.Selaam waktu
itu berbagai macam keadaan telah terjadi,jadi pertama-tama,aku harus meminta maaf telah membuat kalian semua
menunggu.Aku minta maaf!Aku akan berusaha melakukan yang terbaik lain waktu!
.Kalau begitu,Rasa-rasanya sepertinya aku harus membicarakan isi dari buku ini,sekarangapa yang harus
kutulis yah.Sambil aku ingin menghindari membocorkan sesuatu pada para pembaca yang membaca kata
penutup ini dulu,tak peduli apa yang akan kutuliskan,masih saja ini menjadi badai spoiler! Jadi aku memutuskan
untuk memberikan sebuah garis peringatan.Mohon dicatat bahwa dibalik garis itu akan ada Dark Territory!
Ha.sekarang mari kita mulai dengan spoiler
Spoiler Line
Volume 7 yang memiliki Asuna sebagai karakter utamanya,dan Volume 8 adalah kompilasi dari side
story,keduanya mengambil tempat Kirito-sensei sebelum perjalanan barunya di volume 9.Walaupun ia telah
melintasi dunia game virtual mulai dari SAO,ALO,juga GGO,dunia kali ini paling tidak,adalah halangan yang disebut
Game Baru yang sulit,karena ia harus menantangnya mulai dari level 1Walaupun begitulah seharusnya.tapi ia
mampu menggunakan bermacam-macam sword skill tepat pada waktunya,jadi mohon anggap itu sebagai rasa
kasih sayang dan penghormatan
Aku sebagai penulisnya sendiri,mencoba memberikan banyak hal yang baru di dunia yang memulai debutnya di
volume ini, Underworld. Sebagai contoh kongkretnya,Kirito tak bertemu seorang gadis.err bukan,itu bukan
masalahnya;sampai seberapa jauh bola/dunia fantasi yang menggunakan konteks net game bisa tetap
berjalan,tentang NPC,atau dengan kata lain,AI,yang mana belum terjamah sampai sekarang,bagaimana bisa aku
focus terhadap hal itu.aku ingin memperluas cakupan cerita ini sampai ke batas hal-hal dalam VRMMO
menggunakan hal itu.Ketika memikirkan soal bagaimana cerita ini akan berkembang selanjutnya,itu membuatku
merasa sepertinya aku harus berkerja lebih keras untuk volume selanjutnya!
Lalu selanjutnya,yah meskipun mungkin ini terlambat,aku ingin berbicara soal adaptasi anime dari Sword Art
Online.Aku mulai menulis di akhir tahun 2001,dan diam-diam membuat serial SAOdi tahun-tahun
berikutnya di sela-sela dunia web novel,Aku berpikir suatu hari ini akan menjadi sebuah anime.Aku ingat saat
aku pernah berkata Ayo kita buat GIF anime tanpa adanya satupun kepercayaan.Keajaiban ini hanya mungkin
bisa terjadi karena kerja keras dari sang illustrator abec-san; Miki-san yang bertanggung jawab dan berkata Mari
kita terbitkan ini juga! 3 tahun yang lalu; Tsuchiya-san,sang asisten,yang HP bar dalam jadwal ketatnya berada
pada area merah tua;dan semua pembaca yang terus-menerus men-support karya dari penulis ini,Aku berterima
kasih padamu sekali lagi.Tentu saja, original novel ini masih jauh dari kata selesai!
Suatu hari di bulan Desember 2011, Kawahara Reki
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

107/108

1/26/2015

Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 9 Bab 1 - Baka-Tsuki

[v (//www.baka-tsuki.org/project/index.php?
title=Template:SA OIndo_Nav&action=view) d e

Prev

(//www.baka-tsuki.org/project/index.php?

Next

title=Template:SA OIndo_Nav&action=edit)]

Sword Art Online Bahasa Indonesia

Jilid 1

Ilustrasi Novel - Prolog - Bab 1 - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Bab 5 - Bab 6 - Bab 7
- Bab 8 - Bab 9 - Bab 10 - Bab 11 - Bab 12 - Bab 13
Bab 14 - Bab 15 - Bab 16 - Bab 17 - Bab 18 - Bab 19 - Bab 20 - Bab 21 - Bab 22
- Bab 23 - Bab 24 - Bab 25 - Catatan Pengarang

Jilid 2

Ilustrasi Novel - Prolog - Bab 1 - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Catatan Pengarang

Jilid 3

Ilustrasi Novel - Prolog - Bab 1 - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Catatan Pengarang

Jilid 4

Ilustrasi Novel - Prolog - Bab 5 - Bab 6 - Bab 7 - Bab 8 - Bab 9 - Catatan


Pengarang

Jilid 5

Ilustrasi Novel - Prolog - Bab 1 - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Bab 5 - Bab 6 - Bab 7
- Catatan Pengarang

Jilid 6

Ilustrasi Novel - Prolog - Bab 7 - Bab 8 - Bab 9 - Bab 10 - Bab 11 - Bab 12 Bab 13 - Bab 14 - Bab 15 - Bab 16 - Catatan Pengarang

Jilid 7

Ilustrasi Novel - Prolog - Bab 1 - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Bab 5 - Bab 6 - Bab 7
- Bab 8 - Bab 9 - Bab 10 - Bab 11 - Bab 12 - Catatan Pengarang

Jilid 8

Ilustrasi Novel - Cerita 1 - Cerita 2 - Cerita 3 - Catatan Pengarang

Jilid 9

Ilustrasi Novel - Prolog I - Prolog II - Selingan I - Bab 1 - Catatan Pengarang

Jilid 10

Ilustrasi Novel - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Selingan II - Catatan Pengarang

Jilid 11

Ilustrasi Novel - Bab 5 - Selingan III - Bab 6 - Catatan Pengarang

Jilid 12

Ilustrasi Novel - Bab 7 - Bab 8 - Catatan Pengarang

Jilid 13

Ilustrasi Novel - Interlude IV - Bab 9 - Bab 10 - Bab 11 - Catatan Pengarang

Jilid 14

Ilustrasi Novel - Bab 12 - Bab 13 - Catatan Pengarang

Jilid 15

Ilustrasi Novel - Bab 14 - Bab 15 - Bab 16 - Bab 17 - Catatan Pengarang

Side
Stories

Aria di Malam Tanpa Bintang - Rondo of the Transient Sword - Sound of


Water, Sound of Hammer
Caliber SS - Versus - Cradle of the Moon - There is but one ultimate way

Edisi
Material

ME 1 - ME 2 - ME 3 - ME 4 - ME 5 - ME 6 - ME 7 - ME8 - ME 9

Cite error: <ref>tags exist, but no <references/>tag was found


Retrieved from "http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?
title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1&oldid=410823"
This page was last modified on 12 January 2015, at 16:26.
Content is available under TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 unless otherwise noted.
http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_9_Bab_1

108/108

Anda mungkin juga menyukai