CERPEN
Tema: Youth Speak Sex
Nih ndan, baru masuk aja udah ga disiplin. Kata Roi sambil menunjuk ke arahku.
Biar saya urus, kamu Bantu yang lain. Kata cowok keren bak seorang malaikat. Oke!
Raka jangan dikasih ampun ini cewek. Kata si Roi sambil berlalu menjauh dari kami berdua.
Semua siswa baru berbaris di lapangan yang dikelilingi gedung sekolah berlantai 3.
semua berbaris sesuai kelompoknya. Karena saya terlambat saya tidak diperkenankan masuk
dalam kelompoknua. Saya harus menyelesaikan hukuman. Haahhh entah hukuman apa
yang ku dapat?...
Hai, kenapa kau bengong kaya orang tolol?... kata Raka sambil melotot dan dengan
suara yang garang. Em tak tau harus bicara apa. Am, em, am, emm cepat push up 20
kali dan lari keliling lapangan 10 kali!! katanya membentakku. Tapi, kak dengan
nada membelas kasihan. Halah tak ada tapi, tapian!! Cepat lakukan !! kata Raka yang
duduk di anak tangga hadapanku sambil memegang buku yang digulung.
Saya pun melakukan hukuman itu. Meskipun lelah dan lututku sakit karena terbentuk
ke paving lapangan saat push up. Seusai push up, akupun lari keliling lapangan. 3 kali
putaran kecepatanku sudah melemah dan tubuhku tak mampu lagi untuk berlari. Cepat,
cepat, cepat!! Lelet banget sih! kata si Raka sambil berdiri dan menepuk-nepukkan
tangannya. Aku pun terus berlari tapi tiba-tiba kepalaku pusing seakan berputar-putar. Aku
ternyata jatuh pingsan. Setelah sadar tiba-tiba aku berada di UKS. Dimana aku?? kataku
lirih dan bertanya pada petugas jaga. Kamu tadi pingsan, Raka yang membawamu kesini.
Kata petugas sambil berjalan kearahku memastikan keadaanku.
Kringkringkring.kriiiing.. Bel pulang pun berbunyi aku berjalan menuju
gerbang dan menunggu mobil jemputanku datang. SMAku termasuk SMA elit di Palembang.
Hampir semua siswa menggunakan mobil pribadi. Hai, besok jangan telat lagi ya
seorang gadis yang sama-sama siswa baru menyapaku dan menepuk pundakku. Eh, iya
trimakasih. Siapa namamu? akupun memberikan tanganku untuk berjabat tangan. Namaku
Ica, kamu nadya kan? katanya. Tak sempat berbincang lama. Tiba-tiba mobil jemputanku
tiba, sebuah mobil sedan mewah berwarna silver.
Ada temanku yang berulang tahun dan hampir semua siswa dapat undangannya. Pesta
itu sangat meriah, tempatnya di sebuah restoran di daerah pantai. Aku memakai dress mewah
warna merah hati berbahan satin soft, memakai sepatu dengan hak 12 cm, make up dan tata
rambutku di make over sedemikian rupa. Alhasil aku menjadi ratu pesta. Aku adalah gadis
ya yang menurutku cantik, kulitku putih, tinggiku sekitar 165 cm, tubuhku terbilang seksi.
Tepat pukul 7 malam acara dimulai, dari acara pembuka, menyanyikan lagu selamat ulang
tahun, pemotongan kue, hingga hiburan, acarapun usai.
Uuppsss tapi di tengah acara, saat acara dansa dimulai. Semua tamu berdansa
dengan pasangan masing-masing. Karna aku tak punya pacar, yach Cuma lihat tamu-tamu
pada dansa sambil duduk dan menikmati hidangan. Hai, kok nggak dansa? tiba-tiba ada
suara laki-laki terdengan di belakangku. Eh, kamu kak Raka iya, aku ga ada pasangan,
jadi ya.. Cuma duduk aja. Nah. Kakak kok nggak dansa? Kataku sambil menoleh ke
belakang. Aku juga nggak ada teman, mari dansa denganku. Itupun kalau nggak keberatan.
Ajaknya sambil mengulurkan tangan kanannya. Kita pun berdansa, berpelukan dan saling
berpandangan. Sejak itulah benih-benih cinta kami muncul, tumbuh seperti tanaman,
merekah seperti bunga.
kamu sangat cantik kata Raka mendekat padaku. Aku hanya tersenyum manis.
mari tuan putriku yang cantik, sudah siapkah dinner denganku? Tanya Raka sambil
mengulurkan tangan kanan dan setengah menunduk. Aku hanya mengangguk.
Mobil sedan sport merah pun melaju di jalanan, menuju restoran. Sesampainya di
restoran kamipun duduk di meja no. 1 dekat taman dengan tatanan lampu yang membuat
suasana semakin romantis dengan diiringi suara biola. Selamat malam, ini daftar
menunya kata pelayan sambil memberikan daftar menu. Kamipun memesan menu.
Saatku mulai menikmati suasana yang romantis, tiba-tiba semua lampu padam. Tak
ada penerangan sama sekali. Aku bingung dan takut. Aku pun memegang tangan Raka. Pesta
kembang apipun dimulai, sangat indah. Saat lampu dinyalakan kembali, ada
sepucuk surat dihadapanku. Raka hanya menggeleng saat aku tanya. Kerena rasa penasaranku
aku membukanya. Di dalamnya tertulis, aku mencintaimu nadya. Kemudian raka berdiri
dari kursinya, berjalan kearahku. Sambil membawa kotak cincin, Raka menyatakan cintanya
kepadaku.
Sekarang kami berpacaran, kami selalu berdua baik di sekolah atau diluar sekolah.
Saat liburan sekolah, kami tamasya di puncak. Kebetulan aku punya vila di daerah puncak.
Kami menuju kesana, hanya berdua. Setelah sampai di kawasan puncak, semua indah. Kanan
kiri jalan semua, dikelilingi kebun teh, sangat sejuk . Kami tiba di vilayang tak jauh dari
kawasan perkebunan sekitar pukul 8 pagi. Kami pun masuk ke dalam vila, merebahkan tubuh
kami di sofa depan televisi. Pandangan kami tertuju pada kaset DVD film horror.
Say, nonton film yuk! kata Raka sambil mengambil kasetnya. Entah itu kaset
siapa. Mungkin milik kakakku. Kakakku bernama Andre, dia sering kesini bersama temantemannya saat liburan kuliah. Terakhir dia kesini sekitar 1 minggu yang lalu. Iya, diputar aja
aku juga belum pernah nonton film itu. Paling itu punya kak Andre.
Ternyata film itu selain horror, dan romantis juga berbau seks. Beberapa menit setelah
film dimulai saat adegan seks. Kami pun terbawa suasana. Iblis mulai meracuni kami.
Berawal dari sebuah ciuman, kissing sampai bagian-bagian yang lain. Sayang, kamu cantik.
Aku mencintaimu Bisik Raka di telingaku sambil memelukku. Awalnya aku menolak tapi
setan memang lebih tangguh disaat cinta sudah berbicara. Raka mendorong tubuhku perlahan
dengan ciuman di bibirku, hingga akupun tak berdaya, tubuhku sudah merebah di sofa. Raka
mulai membuka kancing bajuku satu persatu, ke bawah dan terus ke bawah. Dengan sadar
kitapun melakukannya. Bungaku gugur bersama selaput darahku.... kini ku tak suci
lagi......hikz.hikz.hikz......
Selesai..
Diposkan 3rd January 2012 oleh aivi-blogger