2
Perkenalan…
Halaman pertama jarang menarik minat, tapi tiap
lembaran setelah ini akan membuat hari mu dipenuhi
haru, entah itu tentang datang yang harus pulang,
pertemuan untuk berpisah, dipaksa melepas padahal
pernah begitu erat, atau ada banyak harapan-harapan
baik setelah semua alurnya berputar.
3
BAGIAN PERTAMA DIPERSEMBAHKAN
UNTUK DIRA TRIANDA, SEBAGAI PEGANGAN
HINGGA TUA NANTI, DITUJUKAN AGAR IA
SELALU INGAT PERNAH MEMILIKI TEMAN
SEPERTI SAYA!!!
4
Dira, dalam memori ku semua masih nyata, seperti hari
lalu aku baru saja menanyakan tempat duduk mu,
sampai aku tau seperti apa kau membutuhkan pelukan
ketika bersedih, hingga aku mengerti bahwa aku
sedang bersama seorang gadis lemah yang selalu
menguatkan orang lain.
5
Entah berapa kali ku sebutkan beruntung rasanya
bertemu dengan mu di bumi, mungkin semestapun
bersiaga menutup telinga barangkali aku menyebutkan
itu untuk kesekian kalinya.
6
“Nanti kita bakal ingat hari ini pra!!!.”
7
Kadang aku berpikir,,,
8
Kapan berhenti memikirkan pemikiran orang lain ?
Biarkan mereka bertengkar dengan stigmanya sendiri.
9
Jangan sedih, bunga bisa layu melihat wajah muram
mu, hujanpun semakin deras jatuh mengguyur karena
enggan mendengar tangis paling menyebalkan itu.
10
Berhenti mematahkan diri sendiri hanya karena satu
orang pengacau yang sering menciptakan keributan
dengan seluruh penyemangat mu.
11
Menjadi sempurna begitu diidamkan banyak orang,
sampai mereka lupa bahwa berdamai dengan
ketidaksempurnaan adalah menang yang paling nyata.
12
Perihal kita yang bertemu di bangku SMA, terimakasih
sudah menjadi salah satu dari sedikit manusia yang bisa
memahami tanpa diminta, tanpa dijelaskan, tanpa
diilustrasikan, tanpa diulang, dan tanpa semua kata-
kata ini.
13
Ego juga perlu berhenti dikasih makan, buang
kesempatan untuknya mengendalikan keadaan,
sebelum semua jadi berantakan.
14
Sulit untuk bisa tepat sasaran, hari ini maunya begini
tapi esok yang didapat berbeda, inginnya bersama
orang baik tapi disandingkan dengan yang sering
memancing amarah, hidup memang tentang salah, kita
berada di bumi juga berawal dari kesalahan.
15
Kalau mengeluh sesekali saja ya,
16
Berjanjilah, agar terus memperjuangkan masa depan,
bukan berjuang untuk orang yang salah.
17
Bulan pasti cemburu melihat mu dikelilingi keluarga luar
biasa yang selalu ada. Karena bintang disekitarnya pun
sering meninggalkannya hingga dia tak sanggup
bertahan sendirian kemudian meredup.
18
Hubungan apapun itu selagi bersama ciptaan akan
berakhir, melalui perpisahan, kematian, kesibukan atau
yang lain, dan hebatnya hubungan mu dengan sang
pencipta tidak akan pernah kandas bahkan setelah
proses liang lahat.
19
Masa remaja penuh kelabilan sudah mulai habis,
waktunya buat mikirin jalan apa yang akan dipilih,
berliku namun indah atau lurus saja tapi celaka.
20
Jika tiba hari yang tidak pernah diharapkan, datanglah,
duduk disamping raga ku yang sudah kaku, berdoa
dengan tulus agar tempat ku dilapangkan, katakan
kepada mereka semua untuk memaafkan sekecil
apapun kesalahan ku, tolong pendam kesedihan yang
pernah ku sampaikan, jangan menangis saat itu,
peringatkan juga kepada orang-orang yang berada di
dekat kita bahwa pergi hanya proses kehidupan yang
abadi.
-Jiplakan, 2022-
21
Jangan patah pra,
22
BAGIAN INI MENGENAI SAJAK YANG
SEPERTINYA BERDASARKAN PERASAAN
KITA.
23
Ingin memeluk semesta,
24
Sampai saat ini kaki saya diam tak melangkah,
bibir saya hening tanpa bicara, sedang berjaga
apabila kau membutuhkan bantuan, karena aku
pernah menjadi tempat pulang ternyaman mu.
25
Waktu berlalu, sulit terlewat, bahagia sekejap,
egois sekali kalau pikiran mu hanya tentang dia.
26
Berjuang berarti mengorbankan, entah itu
pikiran, tenaga, materi, atau yang paling mahal
seperti waktu, namun indah sekali rasanya setiap
kali kehilangan semua itu untuk orang yang
bahkan siap kehilangan kita.
27
Masih disini, mensiasati kesendirian bersama
penggalan kisah dengan tokoh utama yang sudah
lama selesai.
28
Iyaa, lelahkan ???
29
Detik ini, dia penyebab tawa paling riang,
mungkin esok akan jadi pilu yang membekas,
hingga nanti suatu saat semuanya berubah
menjadi cerita kelam penuh pembelajaran paling
istimewa.
30
Benar kata orang kalau kita bersama orang yang
tepat waktu akan terasa lebih cepat.
31
Untuk seseorang yang begitu lama mengisi
kekosongan dalam ruang hampa bernama hati
32
Setelah perjalanan panjang, mengikhlaskan
adalah jalan paling benar, cara kerja takdir
semakin brutal semenjak dipersilahkan semesta,
melihat jiwa yang berbeda diraga yang sama
membuat ku benar benar terpaksa meyakinkan
diri sendiri bahwa kau bukan ketetapan terbaik
untuk menghabiskan sisa perjalanan ku.
33
Aku lelah menghadapi kenyataan,
34
Banyak orang mengatakan jatuh cinta dimasa
remaja hanyalah “Cinta Monyet” dan sekarang
usia sudah menginjak dewasa tapi tetap
terjebak pada orang lama, apakah ini
dinamakan “Cinta monyet hingga sang
monyet berkembangbiak” ???
35
Pergilah, tinggalkan saya sendiri disini.
36
Saya mencintaimu dengan rapi,
37
Pada halaman penuh tulisan,
38
Barangkali memang bukan kau yang ditetapkan,
sekedar dipilih sebagai pengisi sekaligus penguji,
sekuat apapun mencoba bertahan jikalau bukan
akan menyilang dipersimpangan.
39
Ketakutan menyelubungi tiap langkah, khawatir
jika sewaktu-waktu mata kita kembali menatap,
cemas menyelimuti kala pembicaraan beralih
topik membahas kau dan kembang baru dipetik.
40
Panjang waktu yang terlewat, kau berlatar
perempuan-perempuan cantik sebagai pasangan
bersifat sementara, sedangkan aku berdiri
dengan dua kaki berlatar kenangan sunyi namun
melunjak karena menganggapmu abadi.
41
Hendak apa yang ingin disegerakan ?
42
Apatis menjiwai, ego membengkak, rutin
tersiram sajak tak halus, telinga menghentikan
fungsinya sewaktu menangkap perlawanan hati,
demi merawat luka yang terus luka.
43
Sampai tiba masanya, aku menjenakakan
keterpurukan, membodohkan tindakan lalu, dan
tidak lagi menganut sakit berkedok tulus
berselimut kesetiaan.
44
Seolah saling memahami satu sama lain, mengerti
kebiasaan apa yang sedang dilakukan, feeling
penuh keagungan selalu tepat sasaran, terjerat
dalam kepedulian, tak sembuh bertopeng move
on.
45
Bisakah kau berhenti ?
46
Senang bermain bersama kata “Pamit” sampai ia lelah
dan menyetujui semua untuk selesai.
47
Jikalau dilanjut maka kitab di bumi akan punya saingan
dengan ketebalannya, maka dari itu saya mengakhiri di
halaman ini.
48
49