Anda di halaman 1dari 49

1

Kita mulai ???


Mungkin dihari kemarin ia disengaja semesta
untuk datang, mendekat, lalu bertemu kembali.
Diawali dari senyuman sampai bertahan sendirian.
Tapi setelah kepergiannya yang kesekian kali,
sosoknya memudar, lenyap dari pandangan, tak
tersisa. Namun cerita ini terus diketahui banyak
orang, padahal tokoh utama sudah lama
menghilang. Kalau begitu mari tetap
berpetualang, terjebak dalam rimbunnya cerita
yang penuh derai, nyaringnya tawa, dan wajah
muram. Tapi sebelum itu, berjanjilah agar masuk
dengan langkah ikhlas, supaya perjalanan ini
lancar sampai dihalaman terakhir. Semoga
legenda ini menjadi pembelajaran terbaik bahwa
mencintai sederas aliran sungai hanya akan
menenggelamkan banyak korban, dan genggaman
seerat apapun tak bisa menghalangi perpisahan.

2
Perkenalan…
Halaman pertama jarang menarik minat, tapi tiap
lembaran setelah ini akan membuat hari mu dipenuhi
haru, entah itu tentang datang yang harus pulang,
pertemuan untuk berpisah, dipaksa melepas padahal
pernah begitu erat, atau ada banyak harapan-harapan
baik setelah semua alurnya berputar.

3
BAGIAN PERTAMA DIPERSEMBAHKAN
UNTUK DIRA TRIANDA, SEBAGAI PEGANGAN
HINGGA TUA NANTI, DITUJUKAN AGAR IA
SELALU INGAT PERNAH MEMILIKI TEMAN
SEPERTI SAYA!!!

Pemilik buku ini adalah seorang gadis yang senang


direpotkan banyak orang, dia sering sekali berusaha
menutupi kesedihan, kegelisahan, bahkan
kebahagiaannya, tapi sayang, dia sedang berhadapan
dengan seorang ahli hipnotis.

4
Dira, dalam memori ku semua masih nyata, seperti hari
lalu aku baru saja menanyakan tempat duduk mu,
sampai aku tau seperti apa kau membutuhkan pelukan
ketika bersedih, hingga aku mengerti bahwa aku
sedang bersama seorang gadis lemah yang selalu
menguatkan orang lain.

5
Entah berapa kali ku sebutkan beruntung rasanya
bertemu dengan mu di bumi, mungkin semestapun
bersiaga menutup telinga barangkali aku menyebutkan
itu untuk kesekian kalinya.

-TEMAN SEBANGKU MENYEBALKAN MU-

6
“Nanti kita bakal ingat hari ini pra!!!.”

Kau sadar ? bahwa banyak hal yang harus ku ingat


dimasa lalu agar kelak dialog kita berubah menjadi,

“Pra, benerkan yang pernah kita ceritain dulu”

7
Kadang aku berpikir,,,

Kesalahan apa yang pernah ku buat terhadap manusia


di dunia sampai harus bertemu dan sejalan dengan mu
pra ?

8
Kapan berhenti memikirkan pemikiran orang lain ?
Biarkan mereka bertengkar dengan stigmanya sendiri.

Izinkan jiwa itu beristirahat, ia pun bisa marah karena


sang raga sibuk memperhatikan manusia lain.

9
Jangan sedih, bunga bisa layu melihat wajah muram
mu, hujanpun semakin deras jatuh mengguyur karena
enggan mendengar tangis paling menyebalkan itu.

10
Berhenti mematahkan diri sendiri hanya karena satu
orang pengacau yang sering menciptakan keributan
dengan seluruh penyemangat mu.

11
Menjadi sempurna begitu diidamkan banyak orang,
sampai mereka lupa bahwa berdamai dengan
ketidaksempurnaan adalah menang yang paling nyata.

12
Perihal kita yang bertemu di bangku SMA, terimakasih
sudah menjadi salah satu dari sedikit manusia yang bisa
memahami tanpa diminta, tanpa dijelaskan, tanpa
diilustrasikan, tanpa diulang, dan tanpa semua kata-
kata ini.

13
Ego juga perlu berhenti dikasih makan, buang
kesempatan untuknya mengendalikan keadaan,
sebelum semua jadi berantakan.

14
Sulit untuk bisa tepat sasaran, hari ini maunya begini
tapi esok yang didapat berbeda, inginnya bersama
orang baik tapi disandingkan dengan yang sering
memancing amarah, hidup memang tentang salah, kita
berada di bumi juga berawal dari kesalahan.

15
Kalau mengeluh sesekali saja ya,

Karena sebenarnya hidup kita jauh lebih sempurna dari


orang lain.

16
Berjanjilah, agar terus memperjuangkan masa depan,
bukan berjuang untuk orang yang salah.

Begitupun, hebat sekali kalau diingat kembali seperti


apa kau pernah berperang dengan situasi runyam demi
penduduk bumi yang hobi merepotkan mu.

17
Bulan pasti cemburu melihat mu dikelilingi keluarga luar
biasa yang selalu ada. Karena bintang disekitarnya pun
sering meninggalkannya hingga dia tak sanggup
bertahan sendirian kemudian meredup.

18
Hubungan apapun itu selagi bersama ciptaan akan
berakhir, melalui perpisahan, kematian, kesibukan atau
yang lain, dan hebatnya hubungan mu dengan sang
pencipta tidak akan pernah kandas bahkan setelah
proses liang lahat.

19
Masa remaja penuh kelabilan sudah mulai habis,
waktunya buat mikirin jalan apa yang akan dipilih,
berliku namun indah atau lurus saja tapi celaka.

Masa dewasa segera berproses, sudah saatnya


mempersiapkan diri untuk menghadapi segala jenis
rintangan juga beban yang semakin berat.

Setelahnya masa tua akan terjadi, saat itu tiba semoga


waktu sebelumnya sudah digunakan sebijak mungkin,
karena yang dibutuhkan adalah memperbanyak ibadah.

20
Jika tiba hari yang tidak pernah diharapkan, datanglah,
duduk disamping raga ku yang sudah kaku, berdoa
dengan tulus agar tempat ku dilapangkan, katakan
kepada mereka semua untuk memaafkan sekecil
apapun kesalahan ku, tolong pendam kesedihan yang
pernah ku sampaikan, jangan menangis saat itu,
peringatkan juga kepada orang-orang yang berada di
dekat kita bahwa pergi hanya proses kehidupan yang
abadi.

-Jiplakan, 2022-

21
Jangan patah pra,

Karena refarasi hati buat mu udah kehabisan tenaga kerja.

22
BAGIAN INI MENGENAI SAJAK YANG
SEPERTINYA BERDASARKAN PERASAAN
KITA.

Yakin kita lanjuti ??? ngejalani hubungan aja


banyak berhentinya.

Ga mau istirahat dulu atau bersantai sambil


mencari keberadaan jodoh yang sesungguhnya ?

Kalau bandal ya udah kita lanjuti ke halaman


berikutnya yaa pra !.

23
Ingin memeluk semesta,

Rindu sekali rasanya,

Dengan mu, dengannya, dengan semua orang yang


telah berpulang, atau ada banyak “dengan” lagi
yang sulit diungkapkan.

24
Sampai saat ini kaki saya diam tak melangkah,
bibir saya hening tanpa bicara, sedang berjaga
apabila kau membutuhkan bantuan, karena aku
pernah menjadi tempat pulang ternyaman mu.

25
Waktu berlalu, sulit terlewat, bahagia sekejap,
egois sekali kalau pikiran mu hanya tentang dia.

26
Berjuang berarti mengorbankan, entah itu
pikiran, tenaga, materi, atau yang paling mahal
seperti waktu, namun indah sekali rasanya setiap
kali kehilangan semua itu untuk orang yang
bahkan siap kehilangan kita.

27
Masih disini, mensiasati kesendirian bersama
penggalan kisah dengan tokoh utama yang sudah
lama selesai.

28
Iyaa, lelahkan ???

Capek juga pasti, tapi bukankah mencintai juga


perihal patah berulang kali ?

Lantas siapa yang layak disalahkan, dia yang


tidak perduli dengan luka mu, atau kau yang
senang dilukainya ?.

29
Detik ini, dia penyebab tawa paling riang,
mungkin esok akan jadi pilu yang membekas,
hingga nanti suatu saat semuanya berubah
menjadi cerita kelam penuh pembelajaran paling
istimewa.

30
Benar kata orang kalau kita bersama orang yang
tepat waktu akan terasa lebih cepat.

31
Untuk seseorang yang begitu lama mengisi
kekosongan dalam ruang hampa bernama hati

Aku akan ada saat kau merasa kalah dan patah


Aku akan ada saat kau gundah bercampur gelisah
Aku akan ada saat kau dipenuhi amarah
Aku akan ada saat kau gagal kemudian bangkit
Aku akan ada saat kau sakit dan terkulai lemas
Aku akan ada saat kau tersenyum lebar
menghadapi kemenangan
Aku akan ada saat menua terus menghampiri kita
Aku akan terus ada sampai kemungkinan-
kemungkinan lain terjadi kepada mu.

32
Setelah perjalanan panjang, mengikhlaskan
adalah jalan paling benar, cara kerja takdir
semakin brutal semenjak dipersilahkan semesta,
melihat jiwa yang berbeda diraga yang sama
membuat ku benar benar terpaksa meyakinkan
diri sendiri bahwa kau bukan ketetapan terbaik
untuk menghabiskan sisa perjalanan ku.

33
Aku lelah menghadapi kenyataan,

meninggalkan semua orang yang menentang


perasaan ku karena kau berulang kali
mematahkan, ya hanya karena mu, si bungsu
keras kepala juga egois.

34
Banyak orang mengatakan jatuh cinta dimasa
remaja hanyalah “Cinta Monyet” dan sekarang
usia sudah menginjak dewasa tapi tetap
terjebak pada orang lama, apakah ini
dinamakan “Cinta monyet hingga sang
monyet berkembangbiak” ???

35
Pergilah, tinggalkan saya sendiri disini.

Lakukan saja, saya tidak pernah menyesal


memilih mu walau harus mengabaikan banyak
pilihan.

36
Saya mencintaimu dengan rapi,

Dia mencintaimu dengan ambisi,

Sialnya kau lebih senang bersama pejuang penuh


energi dibanding yang sepenuh hati.

37
Pada halaman penuh tulisan,

Kini setiap kata saling mengejar penjelasan,


mengutarakan isi kepala yang hampir meledak
dengan sejuta terka-menerka, penuh kata kenapa
dan mengapa, mengantungi mimpi terbangun yang
perlahan runtuh, berawal dari janji tetap
bersama tanpa melukai.

38
Barangkali memang bukan kau yang ditetapkan,
sekedar dipilih sebagai pengisi sekaligus penguji,
sekuat apapun mencoba bertahan jikalau bukan
akan menyilang dipersimpangan.

39
Ketakutan menyelubungi tiap langkah, khawatir
jika sewaktu-waktu mata kita kembali menatap,
cemas menyelimuti kala pembicaraan beralih
topik membahas kau dan kembang baru dipetik.

40
Panjang waktu yang terlewat, kau berlatar
perempuan-perempuan cantik sebagai pasangan
bersifat sementara, sedangkan aku berdiri
dengan dua kaki berlatar kenangan sunyi namun
melunjak karena menganggapmu abadi.

41
Hendak apa yang ingin disegerakan ?

Terus menimang air mata atau membiarkannya


jatuh diatas pijakan bumi.

42
Apatis menjiwai, ego membengkak, rutin
tersiram sajak tak halus, telinga menghentikan
fungsinya sewaktu menangkap perlawanan hati,
demi merawat luka yang terus luka.

43
Sampai tiba masanya, aku menjenakakan
keterpurukan, membodohkan tindakan lalu, dan
tidak lagi menganut sakit berkedok tulus
berselimut kesetiaan.

44
Seolah saling memahami satu sama lain, mengerti
kebiasaan apa yang sedang dilakukan, feeling
penuh keagungan selalu tepat sasaran, terjerat
dalam kepedulian, tak sembuh bertopeng move
on.

45
Bisakah kau berhenti ?

Tolong lepaskan aku, jangan jerat dalam hati yang


bercabang, katanya ingin ku nyatanya enggan melepas
yang baru.

Biarkan masa lalu mu ini pergi.

46
Senang bermain bersama kata “Pamit” sampai ia lelah
dan menyetujui semua untuk selesai.

47
Jikalau dilanjut maka kitab di bumi akan punya saingan
dengan ketebalannya, maka dari itu saya mengakhiri di
halaman ini.

Munafik sekali kalau saya bilang selesai sedangkan hati


dan logika masih bertengkar, namun melanjutkan
perjalanan wajib saya telusuri walau tanpa rangkulan
dari mu.

Melepas mu adalah salah satu gundukan tertinggi yang


mau tak mau saya harus mau melewatinya, siap tak siap
saya harus siap.

Melihat perempuan lain menjadi alasan mu bahagia


merupakan resiko yang pasti terjadi namun lupa diri
saya persiapkan, sedikit terkejut karena posisi saya
tergeser, tapi perlahan akan terbiasa.

Saya pun paham luka mu belum seutuhnya sembuh,


begitupun dengan saya yang sepenuhnya masih terluka,
tapi tolong jangan jerat saya dengan perilaku mu yang
seolah perasaan itu masih padahal sudah memudar.

Mari saling melepas, karena dunia saya menjadi sempit


dan sesak kala mengingat mu ditiap sudut kota.

48
49

Anda mungkin juga menyukai