Anda di halaman 1dari 19

1. Namanya senja. Dia kawan untuk mengenangmu saat ini.

Tapi dia bisu meskipun a


ku terus berceloteh tentangmu. Hanya gerimis di matanya yang berkilauan dan meng
kristal.
2. Hilangkan lelah kenangan tadi malam, seseorang bahkan masih terletih-letih di
kamarnya. Lupa ia menyibakkan tirai airmata dan mematikan pelita rindu. Juga ma
sih mabuk karena selintas senyummu dimimpinya lah penyebabnya.
3. Dan bila ia telah lama jenuh menunggu, dan aku sudah lelah mencari, bagaimana
kami kan kau pertemui?
4. Perempuan adalah misteri, Mata perempuan saja sudah sedalam lautan, bayangkan
sedalam apa hatinya.
5.Cinta saja bisa sulap, apalagi rindu.
6. Ketika kau lihat dia sekarang, fikir jua lah dia seorang penghibur kesusahan,
seorang yang tenang jiwa nya, seakan dia kau sangka tak punya beban hati. Tapi
sebenarnya dia seorang pemenung, penghiba hati, batinnya bertarung diantara hara
pan kosong dan keinginan yang patah, suka menyisihkan diri ke sawah yang luas, s
uka merenungi wajah merapi, dan sering dia melamun seperti para perokok berat. Y
ah itulah, kau sedang memandangku !
7. Cinta itu subjektif. Dan berpisah kadang jadi jalan yang paling objektif. Han
ya kamu yang terlihat samar; kau tak nyata ! Kau siapa ?
8. You still make me smile, in my nightmare.
9. Terkadang bingung harus memilih mengenang apa hari ini. Jika cuaca sampai pan
as membakar akan membuatku mati kehausan rindu. Pun jika
hujan gerimis turun menggenang lah ia di langit-langit dadaku sampai sesak.
10. Sungguh. Setelah perempuan-perempuan ikut tidur bersama anaknya, setelah ana
k muda selesai mengaji di surau, setelah ayam masuk kandang, setelah semua lampu
dipadamkan, setelah tikus dimangsa burung hantu, dan nasi makan malam telah din
gin, dia masih terpaku melihatkan bulan terang benderang, bulan di antara tangga
l 15 dan 16. Dia ajak alam besar itu bertutur, percakapan jiwanya sendiri, seaka
n mengadukan nasibnya yang malang, yang patut alam itu ikut meratapinya
11. Jalanan basah, rerintik gerimis, purnama bercahaya, aku dan kamu saling mele
mpar senyum, berjalan bergandengan dalam khayalan.
12. Lalu pada malam itu, naik lah dua doa permohonan gaib ; sedang engkau terisa
k meminta aku agar hilang dari hatimu, dan aku hanya meminta padaNYA dengan sisa
cahaya yang redup disana. Lalu tuhan pun menertawakan..
13. Dilembaran hari yang mana dariku kau akan berhenti bersembunyi? Aku takut ji
ka akhirnya aku terbiasa sendiri lalu berhenti mencari.
14. Hanya menjadi tissu penyeka air mata yang mengkristal di pipimu saat kau men
angis, lalu kau buang di sudut gelap hatimu. Ah, sial. Sekarang kemana harus ku
cari penghapus kesepian saat ku butuh. Engkau ?
15. Terimakasih. Hanya dengan ber 'Hai' saja kenangan selama apapun akan terobat
i. Seperti musafir gurun pasir yang hanya diberi segelas air saja. Meskipun belu
m cukup sembuh ternyata.
16. Kau begitu langit yang jauh terengkuh. setetes gerimis rindu malam ini hanya
mengingat kau tersenyum, aku meleleh. kau menangis, aku sakit. Sial.

17. Untuk jodohku yang disana, cantik dan kaya juga tidak apa. Asalkan sholehah
dan terimaku seadanya. Selamat malam minggu saya(ng). aku
single, Kamu siapa ?
18. Bunga yang bermekaran dipinggir jalan juga mulai ikut berganti. Aku masih be
rfikir apa nama bunga yang bermekar di musim itu.? Ah, bukan urusanku sekarang.
Yang jelas aku ingat saat tertiup angin dulu, bergemetar tanganku mengingat haru
mnya yang memabukkan rindu.
19. Bukanlah maksud. Jangan tersenyum seperti itu padaku, aku tak mau separuh ha
timu jatuh tertinggal disini. Mewariskan benih yang nantinya terkadung menjadi c
inta dan rindu.
20. Kau dilahirkan dengan kemampuan untuk terbang setelah jatuh. Tapi kenapa kau
memilih untuk merangkak setelah itu ?
21. Bermacam2 perasa'an yang bergelora hebat semalam itu dan jiwa nya ganjil, be
raneka warna; bercampur diantara cinta dan takut, kesenangan pikiran dan kesedih
an, bertempur di antara pengharapan yang besar dan keinginan yang dirasakan pata
h. Dalam dia menangis, tiba-tiba berganti tersenyum. Dalam senyum dia kembali me
ngeluh panjang. Entahlah, dia sendiripun masih ragu. Padahal biasanya senyuman d
an air mata itu adalah dua musuh yang tak mau berdamai.
22. Nanti, pada waktunya, aku akan menjadi ayah, kakak, teman, suami, kekasih, i
mam dan segala peran yang kau butuh agar nyaman. Percayakan saja padaku, bila ka
u mau, pasti ku mampu.
23. Rindu barangkali deret harap yang patah di lelah penantianmu. Sedangkan cint
a, mungkin ia hanyalah sinonim dari sesuatu yang telah lama hilang. Sama saja.
24. Tuhan tidak pernah tidur. Dia ciptakan kopi sebagai barang bukti. Selamat ma
lam para penikmat insomnia.
25. Kadang aku ingin menjadi seekor semut, yang mati bahagia saat coba meraih uj
ung senyum manismu, manisku.
26. Kau lah entah yang belum juga mampu ku jamah, sedangkan aku pengembara yang
mulai lelah, bersandar pada doa-doa yang tabah.
27. Bila kau, ragu yang menggantung di ujung dedaun itu. Maka doaku pastilah rer
anting, yang menahanmu dari jatuh, memelukmu dari jauh.
28. Misalnya kau mengacuhkanku, takkan aku gelisah. Anggap saja kini aku menjelm
a angin, tak mungkin tak kau hirup meskipun kau tak ingin. KARENANYA KAU SEBAGAI
UDARA, YANG DIHISAP DALAM LIKU NAFAS HIDUPKU YANG TURUN-NAIK
29. Hanya sesaat saja, dan itupun membuatnya retak terbelah. Bukan sepele jika d
ibiarkan terlalu lama. Karena sama pentingnya dengan sikat gigi waktu malam, yan
g membuatmu takkan mudah tidur karena sakitnya.
30. Bener-bener gak ngerti deh sama kelakuan anak kucing jaman sekarang.
31. Bulan sabit, secangkir cappucino dan sebuah file curian bernama '428214_n.JP
G'. Ah, maaf. Belum sempat kuganti menjadi 'KAU.jpg'.
32. Saat tak seorang pun bisa diajak bicara. Aku terkadang bercerita pada segela
s kopi, lalu menyeruput kesunyian dalam- dalam, menghirup pahit manis aroma kena
ngan.
33. Inginku menjadi korek api. Walau tak mampu menyala sendiri, setidaknya mungk

in dapat menawarimu hangat, saat kau merasa sepi dalam dingin yang pekat. Saat m
entari pagi datang terlambat.
34. Ketika jatuh cinta, akan ada satu nama yang mengencangkan debar jantungmu. S
aat terluka, nama itu meloncat ke paru-paru, mencekik, menyesakkan seluruh hela
napas di dadamu.
35. Masih berusaha keras untuk "menjadi diri Anda"? Mengapa Anda tidak menerima
permintaan saya untuk "menjadi milikku". Itulah lebih mudah.
36. Adalah kau, pelita yang pudarkan gulita. Seseorang yang selalu kupinta dalam
doa-doa, yang masih Tuhan jaga, hingga akhirnya nanti kita bersama.
37. Aku melihat kebahagiaanmu seperti melihat pelangi. Cahaya yang berada diatas
kepala orang lain. Dan aku pun terusir menjadi bayanganmu.
38. TERIMAKASIH TELAH MENJADI ALASAN KU UNTUK SENYUM-SENYUM SENDIRIAN
39. Bagaimana bisa, menahan rindu yang terus terasakan, layaknya jemuran yang te
rus menerus tersiram air hujan, dan akhirnya ia meneteskan.
40. Malam ini, tak ada kopi, pun tak ada roti. Melainkan kicauan lelaki mensyair
kan bait demi bait puisi. Selamat malam (maaf) putri perindu hati.
41 Semua terkadang tentang kamu, Rindu. Tentang bagaimana aku mendengarkan, mesk
ipun ada saja yang diabaikan. Oh ya, satu lagi, Aku siapa?
42 Ingin rasanya ku utarakan kepada Tuhan, betapa terusnya aku menjadi pungguk y
ang hanya merindukan bulan, yang tak bertepi namun tak terbalaskan. Seperti elan
g malam yang mengusik kesepian malam di dahan yang hampir terpatahkan.
43. Aku telah terbaring di padang rumput berbunga putih kecil, Memandang langit
yang sepertinya sangat dekat. Bernapas sesuka hati, mengangkat tangan meraih awa
n. Dan lalu tersadar langit itu masih saja jauh, Kemudian tertawa..
44. Memetik gitar di malam hari. Nggak tahu juga sih apakah berbuah atau enggak.
45. Hidup bukanlah menunggu badai berlalu, tapi belajar bagaimana menari di kala
hujan.
46. Ternyata bukan hanya aku. Bintang pun sekiranya kesepian karena tidak ada or
ang yang mengharapkannya malam ini. Dan kita pun masih di lahirkan di langit yan
g sama. Aneh sekali.
47. Maka selain dan beberapa alinea kata yang telah ku janjikan, kiranya ku baca
isyarat darimu bahwa hadirku tak lagi kau butuhkan.
48. piye kabare sayang. Enak jamanku to ?
49. Yang mengintip hatimu selalu aku, dan yang mengintip hidupku hanya ajal.
50. Kita seperti kembang api, naik ke atas langit, bercahaya, dan yang pasti aka
n bertebaran berpisah. kalau ketika saat itu tiba, kau tidaklah perlu lenyap sep
erti kembang api, tetaplah bercahaya di atas langit hati sampai kapanpun.
51. (saya)ng itu mahal. Dan bagiku engkau sebuah mutiara.
52. Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis, s
uaramu abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
53. Dan Bolehkah aku duduk di sampingmu, menyandarkan kepalamu ke bahuku, menikm

ati indahnya senja hingga akhirnya aku tersadar dari lamunanku ?


54. Kau hanya melihat satu pohon saja.Tidak melihat seluruh hutan. Jangan pertan
yakan berapa banyak rindu ku padamu, ,jelajahi seluruhnya, maka kau akan dapatka
n jawabannya.
55. Air mata itu terdiri dari 1 % air dan 99 % perasaan. Maka seharusnya tak ada
yang bisa membuatnya menetes, kecuali kebahagiaan.
56. Beberapa orang dah datang mengajak tuk merayakan tahun baru bersama, tapi be
lum seorangpun yang mengajak tuk menempuh hidup baru bersama. Nasib
57. Ya biasa aja sih jika level emosi anda sudah di tahap mencintai bukan berart
i harus memiliki. Kurang tepat sepertinya bukan rasa yang mati, cuma harapan yan
g mati. Justru rasa yang terus hidup meski di bunuh berkali2. Haha
58. Gimana rasanya mendengarkan cerita dari dia yang kita sayang tentang dia yan
g dia sayang?
59. Seberapa indah mimpi, jika tetap hanya sekedar mimpi? ah, begadang segan, ti
dur tak mampu.
60. Keinginan tuk bisa mendapatkanmu telah melampaui batas ketabahan doa-doaku m
elintasi waktu. Kini kau cukup ku simpan di mimpi saja.
61. Dalam Roman karya angkatan Pujangga Baru. Gak ada tuh konsep move on. Sekali
mencinta sudah itu mati. Begitu setia.
62. Kita memang tak dapat menyenangkan semua orang, maka keputusan terbaik adala
h yg paling sedikit melukai perasaan orang lain.
63. Kau belajar menanak nasi denganku, namun kemudian pergi membeli rice cooker
dengan yang lain. Bedebah memang.
64. Hujan, Hujan Hujan klo sudah gede mau jadi apa? ~
65. Klo sudah merasa tak kuat sama setan lambaikan tanganmu ke kamera, klo sudah
merasa tak kuat sama pacarmu lambaikan saja tanganmu kepadaku.
66. 25 penyakit ada di miras. 15 penyakit ada di babi. Miras dan babi diharamkan
.. 4000 zat kimia beracun ada di rokok. Patutnya rokok diapain? | dibakar..
67. Hujan tak juga reda, seseorang yang biasa kusebut 'aku' saat berbicara denga
nmu, sedang melamun di balik jendela, berharap kau menyapa, sebelum rindunya kad
aluarsa.
68. Ada dua makna dalam gerimis, Hujan, dan 'I miss..'
69. Kesedihan itu; mengecil jika dirahasiakan; membesar jika dikeluhkesahkan; te
rurai jika diadukan pada Allah; merumit jika diumbar pada manusia.
70. Tujuan hilang, jalanan sepi. Datang dan bawalah aku pergi, hanya itu doaku.
Perlindunganmu, kau miliku, berkatilah aku dengan doamu. Beri aku alasan baru, m
impi untuk sayapku terbang. apa kau mendengar?
71. Ku kenali hatiku sendiri. Kadang tampak begitu kuat meski rapuh tak ayal sel
alu menyentuh. ini lah hidup dimana keabadian itu takkan pernah ada, karena semu
anya akan pergi dengan cara yang manis ataupun pahit. terserah.
72. Malam kemarin, kita berdua, seperti biasa.

Ke puncak gunung dan dasar lembah, di mana kau hunuskan pedangmu dan kuayunkan p
erisaiku. Lalu kita tenggelam dalam petualangan mencekam yang merebut nafas dan
mendebarkan jantung, penuh gairah dan cinta.
Lagi dan lagi, tanpa jeda, sampai kepuasan menjemput dan setiap rasa di benak te
rekam tanpa cela. Sampai setiap irama hati terbuai lelap dalam perhelatan dua ji
wa yang selalu haus cerita. Dan kelak senyum tersemat di ujung, seusai noktah te
rmaktub.
Mari kita bercinta dengan kata
73. Menunggu atau ambil apa yang ada?! Ah Manusia, berapa banyak waktu yang suda
h mereka habiskan untuk menunggu?
74. Drama seorang lelaki itu ada di dalam keheningannya, diantara sunyi sepoi ma
lam yang mengubah banyak pemikiran.
75. Yesterday's gone, today is here. You'll never be alone, as long as I'm here.
Althought even i'm is no one and don't want to be anyone.
76. Ramai tak menjanjikan sebuah senang, sayang. Sebab kadang bahagia itu berada
di antara sunyi yang berlalu lalang.
77. Saat ada yang meninggal, orang2 bertanya tentang kenapa dia meninggal. Namun
saat ada orang yang lahir, tak seorang pun yang bertanya kenapa dia hidup.
78. Sialnya terlahir sbg lelaki adalah diberi hak tuk memilih. Dan siapapun wani
ta yg dipilih, pasti ada yg terluka karenanya. Pun sebaliknya.
79. Para lelaki mempercayai Tuhan dengan cara berani mengambil resiko untuk dito
lak, sedangkan perempuan dengan menunggu.
80. Entahlah, saya tak mengerti melihat orang2 yang tampak lebih sibuk tiap menj
elang sabtu malam.
81. Rerintik hujan serupa melodi sunyi yang berjatuhan, pinjami aku hangat sapam
u sebelum seluruh rasa ini membeku, sayang.
82. Pada dasarnya wanita itu cuma perlu merasa dicintai sedang lelaki perlu mera
sa dibutuhkan. Itu saja.
83. Beginilah resiko jadi pria setia, gak pernah bisa bergenit ria sini sana.
84. Kepada sunyi, seribu puisipun bisa kuberi. Namun kepada yang disukai, semua
kata-kata seolah terkunci, yang tersisa hanya debar hati yang tak terkendali. Ah
sialan.
85. Maaf Tuhan, 114 surat yang kau kirim, belum sempat ku balas. ~ Lupa
86. Sudahlah. Tak usah coba mengartikan cinta, saat cinta salah kau pahami, kau
yang akan kecewa sendiri. Mencintailah tanpa alasan apapun, itu kuncinya.
87. Selamat malam, Nona. Adakah hangat sapamu akan datang memeluk rinduku yang m
enggigil kehujanan?!
88. Jam sudah berputar lama sekali. Apa rinduku setua ini ?
89. Sedang berada di malam minggu yang sesat, terjebak di sebuah daerah yang lan
gka minyak tanah dan minim stock kasih sayang.
90. Jika kau mau aku jadi imam mu, segeralah ambil wudhu. Selamat maghrib di sen

ja kini
91. Sedangkan aku membutuhkan seorang yang mau menemaniku berpijak di bumi. Manu
sia tak dicipta dengan sayap dan kemampuan terbang. Itu tugasnya burung.
92. Aku suka perempuan baik, yang dengan kebaikannya mau berbaik hati menyukaiku
.
93. Dilangit subuh dapatkah kau lihat bintang? Ya, kau seperti mereka, bercahaya
, berkelip, bersinar, indah. Tapi terlalu jauh, diam dan angkuh, sangat melelahk
an tuk direngkuh.
94. Malam ini turun kabut, sudah lama ku tak melihatnya. Terakhir kali aku melih
at kabut turun dari matamu, diperempatan itu beberapa tahun yang lalu. Dan kini,
kita tak pernah lagi bertemu.
95. Baru saja menghabiskan nasi goreng penuh cinta buatan ibu, lalu berdoa bahwa
kaulah yang kelak akan melakukan hal yang sama pada anak-anak kita.
96. Waktu itu lama bagi yang menunggu, cepat bagi yang takut, bosan jika mengang
gur, dan ABADI bagi yang MENCINTAI
97. Entah kenapa setiap orang sering berebut posisi pertama, padahal dua tiga em
pat rasanya lebih nikmat.
98. Aku hanya bersembunyi di sisi rindu yang meredup. dari jendela kamarmu sekar
ang ada pelita lain yang bercahaya. Dan bintang di langit kotamu bilang padaku b
ahwa ia cemburu
99.Ku lihat kenangan itu ikut terpejam di keheningan gerimis senja. Tangannya pu
n bergemetar menahan rindu yang menggema di langit-langit dada. Sesak. Berkabut
mata.
100. Di pagi buta aku menanti, menepikan semua sepi, mengemas segala cemas agar
matahari terbit setiap pagi, di hati
101. Aku terkadang, mematikan lampu tidurku. Sesuatu yang bernama rindu, mulai k
uhidupkan. Cahayanya terang, mengalahkan sinar lampu.
102. Hujan turun bersama petir-petirnya. #GanyangPLN
103. Lelaki berpikir dengan Logika, sementara wanita dengan Perasaan. Jadi harus
menikah agar menjadi Logika yang Berperasaan.
104. Jika hidup adalah pilihan, semoga itu berbentuk pilihan ganda, yang menyedi
akan opsi jawaban e, semua benar.
105. Jangan konyol karena susah payah berusaha mematikan kenangan. Lebih baik ma
tikan tv, matikan aki, matikan lampu kamarmu, lalu tidurlah.
106. Cinta itu, kupikir yang berlarian di sabarmu, menjelma di senyummu, membisi
k di khusyuknya doadoamu untukku.
107. KALA KU SOWRAANG DIRIII
.diri diri diri.. (ini echo)
HANYA BERTEMAN SEPI DAN ANGIN MALAAAAAM. ~ jeng jeng jreng..
108. Ya udah. Tidurlah, siapa tau besok bangun.
109. Adalah diam, satu-satunya caraku mencarimu diantara ribuan hari yang telah

berlalu. Makanya gak ketemu-ketemu.


110. Yang selalu terbayang itu kamu ? Kenalan yuk.
111. Demikian seperti itulah, selamat malam. Sekarang marilah kita ngapain.
112. Waktu terus berjalan, orang-orang berubah, pergi dan tak lagi kau kenali. T
ak ada yang harus disalahkan. Tak akan semua itu bisa terhenti.
113. Di sebuah pertengahan malam, seseorang menceritakan kau sebagai hujan bulan
maret orde baru. Ada yang masih saja tinggal setelah jauh beranjakmu.
114. Sementara langit menghujan, kulemparkan senyum pada hangat segelas kopi di
lamunan.
115. Seusai pukul delapan belas, burung dan matahari pulang bergegas. Di sini ha
nya tinggal angin yang resah dan sekumpulan mimpi patah yang bersiap kembali sin
ggah.
116. Diamlah, aku sedang sakit kepala; di dalamnya terlalu banyak senyummu yang
menghilang di suatu pagi.
118. Pernahkah anda begitu berharap pada sesuatu dan bertahan melawan semua hal
yang ada, sampai akhir anda menyesalinya? Seberapa jauh anda sudi luluh, terjatu
h untuk cinta?
119. Hidup pasti berubah, seringnya ke arah yang tidak kita perkirakan. Kalau ma
u menyerah sekarang tidak masalah, tapi kita tidak tahu sudah sedekat apa kita d
engan keberhasilan.
120. Jangan cuma sibuk menjaga perasaan orang lain, perasaan anda sendiri juga b
utuh dijaga.
121. Tidak perlu ada paksaan. Tak harus ada rasa kekecewaan. Sebab apa yang wakt
unya jatuh, akan jatuh. Yang akan jadi milikmu, akan jadi milikmu, pada waktunya
. Merdekah!
122. Kegantengan jumat kemarin juga masih tersisa banyak banget, skr dah harus j
umatan lagi aza. Haduh..
123. Saat kau memilih teman berhati-hatilah. Saat kau meninggalkan seorang teman
, lebih berhati-hatilah.
124. Selamat pagi. Sudah tamat kah pelajaran bersedihnya?
125. Heh Kamu kalau perbaharui diary nya sedih terus lama-lama saya bahagiain lh
o.
126. Sejak dari hidupku kau menghilang pergi, kau hanya melupakanku satu kali. S
edangkan aku telah melupakanmu ribuan kali.
127. Kita duduk di bangku taman, bergandeng tangan, bercerita tentang hidup, ber
tukar harap yang takkan redup. menghabiskan waktu, sore itu.
128. Siang ini aku tidak akan banyak menulis, tinta sudah habis, namun tenang sa
ja, nama mu sudah ku coret-coretkan di langit-langit doa pagi tadi.
129. Selamat sohore kalian-kalian yang tetap bertahan dengan pasangannya karena
takut merasa kesepian. Yuk kita main bola lagi..

130. Kalau saja dulu saya tidak lalai soal waktu dan kesempatan, mungkin dunia s
udah saya genggam. Seperti inilah, kehidupan tak pernah memaafkan kelemahan.
131. Selamat senja, masih setia merawat luka?
132. Ada 'Tuhan' dalam 'kebutuhan'.
133. Aku menyukaimu dengan tulus, namun jika hanya dijadikan pelarian olehmu, be
rarti kau jahat. Tapi jika setelah mengetahuinya aku masih saja menyukaimu, itu
berarti aku yang bodoh.
134. Dan kita tak pernah mengerti, hanya bisa sesekali merasakan; sepasang mata
basah, yang dari setiap sudutnya mengalir doa sia-sia, merayakan cinta yang kala
h.
135. Mending tersesat di hati yang salah atau terdampar di hati yang menyerah?
136. Mending terima apa adanya atau mending perbaiki apa yang ada?
137. Selamat pagi saudara sepertunduhan. Sungguh sabtu pagi yang ngantuk sengant
uk ngantuknya ngantuk.
138. Sejak dari hidupku kau menghilang pergi, kau hanya melupakanku satu kali. S
edangkan aku telah melupakanmu ribuan kali.
139. Ada yang enggan berkelana sebab masih senang bermain dengan luka masa silam
nya, seperti itulah aku tersesat di keramaian ruang kotamu.
140. Barang kali ini bukan tentang kesetiaan mencintai. Pun bukan kesunyian yang
tak hendak pergi. Tapi, memang pilihan jatuh ke kamu, yang terbalik.
141. Salah satu kebahagiaan dalam hidup adalah bahwa kau tidak pernah tahu takdi
r apa yang sedang menunggumu.
144. Tidak banyak orang yang benar-benar berdoa. Jangan-jangan kita memperlakuka
n Tuhan hanya sebagai pesuruh.
145. Maukah kau sejenak singgah, di pejam mataku?!
146. Sampaikan salam untuk malam selepas hujan. Mari segera memejam, memeluk seg
ala kelam.
147. Tidak semua orang bisa merasakan hal yang sama. Hanya karena aku menyukainy
a, itu bukan berarti dia juga menyukaiku
148. Pada akhirnya, jika kata tak lagi bermakna maka diam sajalah. Namun bila di
am justru tak memberi arti maka berkata-katalah sepuas hati. Siapa peduli.
149. Tentu saja bukan hanya pergi yang sekedar, kunjungilah beberapa tempat baru
yang mungkin dapat membuatmu nanti sewaktu-waktu akan ingat jalan untuk pulang.
150. Sementara Tuhan ada dalam setiap butir air hujan. Sungguh kesunyian ataupun
keramaian hanyalah terlahir dalam benakmu sendiri. Berliburlah sesekali.
151. Tanah tak pernah berharap tuk dipertemukan dengan daun kering, namun angin
memberi jalan tuk perjumpaan mereka.
152. Sementara bola api itu telah tenggelam di arah barat, ruang timur ini berta
nya kapan kau kembali, Kapan sunyi ini pergi?!

153. Selamat pagi, senja. Masih menanti bola api merah menggelinding ke sebelah
barat? Pulanglah segera ke dirimu sendiri, aku tak kemana mana.
154. Tanpa disadari pulang jumantan tingkat kegantengan ternyata naik 20%.
155. Sebab tak mampu kusampaikan padamu kata yang paling cinta, rindu yang harap
temu itu kupasrahkan saja dalam sebaris doa. Tentang seluruhmu pada segala maha
Nya.
156. Ingat, dahulu kala ada Jaka Tarub dan seorang bidadari bernama Nawang Wulan
yang sangat saling mencinta, namun tetap saja tak bisa hidup bersama.
157. Namun semenarik apapun mereka hanya bisa sekedar di kagumi, bukan tuk di ci
ntai pun dimiliki. Karena manusia dan peri tak bisa tinggal bersama sehidup dan
semati.
158. Pada setiap lelah yang selalu membawaku pada ingatan-ingatan akan kepalamu
yang bersandar lembut di kurusnya bahuku, aku mengistirahatkan hari.
159. bayangan tiang disana sudah menghilang sedari senja tadi. Bayanganmu tetap
berlari dalam khayalan hati sembari ku menunggu pagi. Selamat bermimpi, nona
160. Setelah hampir mampus dikoyak rindu, kini aku semakin takut pada doaku dulu
, bahwa di dunia ini aku hanya ingin engkau cintaku satu.
161. Setelah begitu jauh menggali kedasar hati, ternyata semangat itu masihlah a
da, meski agak rapuh dan sedikit tersembunyi. Bismillah..
162. Sabtu sore cerah seperti ini ada baiknya digunakan untuk melakukan beberapa
kegiatan yang berfaedah. Tidur, misalnya.
163. Ada 3 macam jenis teman. Pertama; yang mencari kita saat dia susah. Kedua;
yang menemukan kita saat kita susah.
164. Lagi-lagi tiba di sebuah siang tanpa warna, hanya dingin dan berisik yang e
ntah.
165. Gelap dan sunyi datang lagi, aku kembali. Namun, setidaknya malam ini sekej
ap engkau melintas, pudarkan sepi dgn hangat yang membekas. Terima kasih, Tidurl
ah.
166. Aku berhenti mencari dan mulai belajar tak peduli. Meski sesekali masih ku
candai hujan, sekedar tuk bohongi sepi.. Yuk ngopi...
167. Menujumu adalah jalan yang panjang. Betapa pun banyak terjal yang kujumpa.
Akan terus kuberjalan meski harus dengan membohongi lelah.
168. Tentang sabtu, tidaklah selamanya mengenai kepastian, bisa juga soal kemung
kinan-kemungkinan; yang hendak datang atau yang hilang melayang.
169. Saat malam bergerimis hujan gini sebaiknya kita saling rindu saja. Yaa, bua
t formalitas doank sih.
170. Berkeinginanlah, lalu menderitalah dengan tenang. Sebab sering kali saat pe
rhatian yang kau harapkan, justru abai yang di dapatkan.
171. Beberapa hal dalam hidup memang cukup dinikmati aja, tanpa harus dipikirkan
kenapanya. Karena nggak semua jawaban ada pertanyaannya.
172. Penghujung malam, mari renungi dan kembali definisikan diri. Kemudian lelap

, dan serahkan semua pada sang pemilik terang dan gelap.


173. faidza azamta fatawakkal alallah, innallaha yuhibbul mutawakkilin..
174. Wanita yang bisa tabah dan setia menjaga hati tuk hanya seorang pria itu, k
eren sekali. Lebih keren lagi jika si pria itu ternyata aku.
175. Ini tak-tak ku, mana dung-dang-dut mu?!
176. Ini bahuku, mana sandarmu?!
178. Laki-laki pada dasarnya adalah makhluk yang kesepian, sebab dia dilahirkan
dalam keadaan kehilangan. Saat dewasa mulailah mereka mencari bahkan terkadang m
encuri.
179. Sudah makan singa, sayang?! #eh
180. Pacar tak punya, indomie pun tiada. Duh.
181. Dalam harap doa perasaanku menemukanmu, aku hanya cukup memintamu untuk sek
edar sudi bersinggah di hatiku. Setidaknya di tempat terindahnya.
182. Kau menggandeng tanganku, kekasihmu menggandeng kamera.Aku siapa?
183.Kamu itu enak di ajak ngobrol, meskipun cuma dalam lamunan. Selamat malam, k
enangan..
184. Masih bertahan dalam kesepian yang kesekian. malam ini bulan pun memainkan
perannya dengan baik bersamaku. Lalu engkau pun menertawakan sembari berlari men
jauh dalam lamunan.
185. Jika kau berhati-hati, dia takkan meminta jantung padamu. :ngeri
186. Mau tidur, tidurin siapa ?
187. Perasaan ku hanya sebaris kata tertulis "I. L.O.V.E. " yang mungkin tak ber
arti apa-apa sekarang. Yeah, Sometimes I'd need one more to complete me to be pe
rfect. So, can I have 'U' .?
188. meskipun ia berjalan tertunduk, laki-laki tidak menangis, namun hatinya ber
darah.
189. Have a nice dream. My dream..
190. Tapi, akan ku ingat hal itu. Hal yang membuat aku akan ingat tentang apapun
masa lalu dirimu. Semoga jika siapapun nanti, penantian yang baik akan menghamp
irimu dari semua doa .
191. Saya tidak suka sama mantan saya. Bila saya bertemu dengannya, saya akan me
maafkannya, mengajaknya ke tempat yang tenang, baru
menghabisinya di sana.
192. Terserah engkau mau masuk dari pintu yang mana saja. selalu terbuka untuk m
enerima singgahmu di beranda cinta. Tenang saja. Aku ga bakalan nagih uang kontr
akan.
193. Sore ini. Daun-daun yang berguguran disini pun tak membenci hembusan angin.
Dari jauh ia jatuh tanpa keluh meskipun sebenarnya ia tak ingin
194. menghilangkan dingin dan gelap kenangan dengan membakar 234 dan secangkir k

opi tigahuruf di malam tanpa PLN.


195. Terkadang iri melihat tiang listrik yang tegar mematung di seberang jalan i
tu. Menerangi rumah-rumah meskipun ia sendiri gelap dan teracuhkan
196. Aku hanya bersembunyi di sisi rindu yang meredup. dari jendela kamarmu seka
rang ada pelita lain yang bercahaya. Dan bintang di langit kotamu bilang padaku
bahwa ia cemburu.
197. Pada waktu sebelas tigapuluh lima, Selamat sholat jum'at untuk para jomblo
dan sekitarnya. Okesipbye !
198. Dalam rapuh gelisahmu yang tak kunjung mereda di hujan kini, maka sejenak s
inggahkan lah cinta pada doa tabah hatiku. Yang setiadanya memang menjadi tempat
terakhirmu untuk meneduh..
199. Sedang menunggu calon istri yang sedang sibuk berurusan dengan calon mantan
nya.
200. Sebentar lagi aku satu bulanan sama pacar aku |
Wuih, kapan? | Kalo kamu
nerima aku hari ini, berarti
bulan depan..
206. Tugasmu hanya untuk menemaniku meniti jalan mencari ketenangan
dalam derasnya hujan, seperti sore ini. Pejamkanlah
207. Hobinya mengunyah permen karet. Sembari ia duduk menanti hujan, seseorang m
eraih tangannya. Membimbing ia untuk ikut berjalan bergandengan menuju khayalan.
208. Teori asap rokok; ~asap yang terhembus selalu mendekati orang yang tidak me
rokok di sekitarnya. ~ Seperti itulah mungkin rinduku bertingkah. Kau mengerti?
209. Seseorang yang menujumu mungkin memberi penderitaan. Terima saja. Biarkan h
al itu berkembang biak di sanubarimu. Kelak engkaupun terbiasa sambil engkau tit
ipkan sepatah kata cinta patahmu, Pada Pepatah yang singgah di pena dan gerimis.
210. Lampu berkelip di jeda setiap detik, rinduku bermimpi di jeda setiap rintik
. Ah sudahlah.
212. Matahari sudah lama turun tenggelam. Dan bayanganmu masih betah mengobrol d
alam benakku. Pulanglah.
213. Sejenak ku rasa mimpiku terdengar lirih dalam keheningan yang begitu dalam.
Serupa suara deru motor yang berjalan dari kejauhan.
214. Mengajakku untuk membangun mimpi bersama? Kenapa ga sekalian aja tidur bare
ng. ? Biar rinduku sekalian mampus.
215. Mengubur aku dalam-dalam di hatimu? Tak masalah. Yang jelas aku masih disan
a, bukan ? Kalau masih tak mau terbebani olehku, buanglah saya(ng)
216. Seketika dinginnya malam mengusik ke(te)nanganku malam tadi. Menjadikanmu t
erlihat jelas di langit-langit kamarku dalam pelita rindu yang lupa ku padamkan
217. Sholat subuh lah terlebih dahulu, lalu bermimpi denganmu kembali meskipun e
ngkau tak membutuhkan itu. Kata ibu, di suatu pagi.
218. Aku hanya memikirkan pundakku yang mampus di koyak rindu. Tanpa sandarmu

219. Untuk malam minggu kali ini, cukup seurian dan terimakasih
220. Kamu itu enak di ajak ngobrol, meskipun cuma dalam lamunan. Selamat malam,
kenangan.. (ane ga kepikiran bikin kata-kata serumit ini)
221. Bersungguh-sungguhlah wahai kau para pejuang harapan. Luruskan niat, jernih
kan pemahaman. Saat kau jatuh, bangunlah. Bila kau cinta, perjuangkanlah. Bila k
au sakit, berobatlah ke dokter. Semangat!
222. Itulah dari maka, sering kali yang mengerikan menakutkan dan susah kali di
ubah bukanlah hal yang ada di luar sana, tapi yang ada di kepala kita, di jejant
ung hati kita.
223. Pikiran melahirkan kata, kata melahirkan tindakan, tindakan melahirkan kebi
asaan, kebiasaan melahirkan karakter, karakter melahirkan nasib. Nasib ka kurung
ku iga.
224. Satu lagi hari pergi, satu lagi malam usai. Dan segala keraguan pun ketidak
tahuan masih saja setia menemani, di sini. Sabahul khair..
225. Wayah segini makan? Entahpun ini dalam rangka gladi resik jelang ramadhan ?
225. Ini musim kemarau kesekian, Nona. Namun angin dini hari masih saja setia me
nceritakan tentang segala perihalmu tentang segenap bahagiaku yang tlah hilang d
icuri waktu, kepadaku.
226. Siang panas kayak gini enaknya sih tiduran di ruangan berangin segaratau di
pundak kamu ? Terserah sih..
227. Katanya sih, kalo di pertengaham malam kita tiba2 kebangun, itu pertanda ad
a yang sedang memperhatikan kita dari jarak dekat. Coba cek deh.
228. Selamat Malam Minggu bagi yang merayakan. Selamat Sabtu Malam buat kalian y
ang baca ini. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Merdeka..
229. Seringkali, pagi hanyalah sekumpulan doa yang tak lelah diputar ulang, mena
nti sebuah kabar baik dan sesosok kita yang belum juga datang.
230. Ada yang mencintaimu seperti udara. Tak pernah kaulihat, tapi selalu ada. M
aka enyahkanlah segala keluh sepimu, sebab semua kesedihan akan takluk pada cara
mu bersyukur.
231. If you were here tonight, I would dance with you, with the stars shining ab
ove us. Singing like a bird, for your lonely heart. Dancing through the night, w
ith your every breath...
232. Ada ingatan-ingatan yang saat melintas begitu pandai membuat bibir penuh se
nyuman. Beberapa lain justru hadir membuat sakit. Butuh banyak pemikiran untuk b
isa kembali jatuh menemukan hati yang cintanya paling baik.
233. Bila bukan sebabmu, manabisa aku sefasih ini mengenal sunyi..
234. Meski telah terbiasa dengan kehilangan, namun tetap saja perihal melepaskan
rasa takkan pernah bisa sebercanda itu.
235. Begitulah, pada dasarnya hidup adalah kesunyian masing-masing, sementara ki
ta adalah tuan bagi keheningan diri kita sendiri.
236. Saat sudah tidak dibutuhkan, seseorang akan dengan mudah meninggalkanmu. Da
n kau tak akan terlalu mempersoalkannya, karna merasa telah terbinasa.

237. Sebuah jumat siang yang cerah, sudah lama rasanya tidak ngopi berdua saja d
engan seorang teman perempuan, sambil membicarakan banyak hal, mulai dari buku,
film, serta kehidupan. .
238. Kadang aku bernyanyi, sekedar salah satu cara untuk pura-pura tak merasa se
pi. Untunglah, nada dan suara tak lupa Tuhan ciptakan. Tuhan memang adil, yang g
ak adil mah biasanya wasit.
239. I'm all alone, the room are getting smaller....
240. "keheningan adalah bahasa Tuhan, sedang lainnya cuma terjemahan yang buruk.
" Kata Rumi dalam salah satu tulisannya.
241. Sunyi, keheningan dan rasa sepi; bila kau musuhi justru hanya akan menjadik
an mereka sebuah orkestra yang membuat hatimu tuli.
242. Ketiadaan pun kesendirian, memang bisa melatih dan membuat hati lebih tangg
uh, namun pastinya sebagian diri kita yang lain tak dapat dipungkiri akan merasa
sepi.
243. Memiliki seseorang yang kadang terasa cerewet karena selalu bertanya kenapa
anda belum pulang atau belum tidur saat malam telah larut, adalah kebutuhan das
ar manusia modern saat ini.
243. Perempuan yang baik di dalam kepala laki-laki, akan membuat laki-laki itu i
ngin selalu memperbaiki dirinya sendiri
244. Langit malam, selalu saja memberi warna lain dari hidup. Andai saja waktu m
alam di tambah, niscaya akan tumbuh ribuan warna..
245. Sumpah dan janji itu terkait dengan etika. itulah kenapa Bisma tak menikah
karena dia terikat etika sumpah. sikap konsisten terhadap kata-kata. ~
246. Derai hujan dan tilawah merdu, tetes nan basahnya mengilaukan bayang wajahm
u, jatuh berdebur ke dalam hatiku. Garut pagi, Allahumma shayyiban nafi'a.
247. Namun ah sudahlah. Perihal kita, biarkan saja waktu yang bicara.
248. Sementara di sebuah jauh yang entah, aku terus membayangkan bagaimana nanti
paras senja, saat ia berkaca di bola matamu. Akankah memerah karena kalah, atau
kah mengabu karena sendu?
249. Langit siang yang kelabu, tiba-tiba di rerimbun kepalaku seperti ada yang s
edang mengetuk pintu. Ah, paling juga rindu.
250. Kamu yang rajin ngucapin selamat pagi pasti bakal kalah juga sama yang nyam
perin dan ngajak sarapan bareng. (Tukang bubur ayam, red)
251. Aku tidak peduli engkau memilih siapa yang akan menjadi penguasa di hatimu.
Aku ini senja. Tempat yang selalu kosong dan sepi dalam menuang harapan patah a
tas penantian yang tak berujung semua orang. Sedikit demi sedikit engkau akan me
ngakui kebohongan ini. Meski matahari tak akan pernah terbenam sekalipun. !!
252. Definisi melamun menurut yang biasa berjemur di bawah teriknya matahari ; T
idak semua yang sendirian itu keren. ada yang menyakitkan lho. dan lagi, yang ke
ren itu tidak sendirian. mengerti ?
( agan ngerti? )
253. Dalam lamunan derasnya hujan, separuh hatimu yang berpadu saat bersama dulu

menjadikan tulang rusuk ku yang hilang kembali menyatu. Terimakasih, rindu


254. Jangan banyak berfikir saja, tapi perbanyak istighfar. Sebab Allah membuka
dengan istighfar pintu-pintu yang tak terbuka dengan berfikir.
255. Ramadhan, bukan peningkatan mendadak praktik keagamaan. Melainkan potensi a
sli yang sebenarnya mampu kita lakukan sehari-hari. Nabi berkata : "Segala sesua
tu ada pintunya, dan pintu peribadahan adalah puasa" ~ HR ibnu Al Mubarrak
256. Kematian tak disebabkan oleh umur yang berakhir tapi ketika orang-orang tel
ah melupakan kita, ketika cinta meninggalkan kita dan ketika segala harapan sema
kin jauh tak mampu direngkuh.
257. Seketika, seluruh perasaan rasa lapar mulai memudar, saat setitik ingatan b
ernama kamu perlahan membaur memenuhi setiap jengkal rongga di kepalaku.
258. Selamat sahur yang kesekian, perempuan kesayangan. Makan yang banyak dan mi
numlah secukupnya. Jangan lupa selipkan namaku dalam untaian kebaikan-kebaikan d
oa subuhmu.
259. Perbaiki hatimu, maka Allah akan memperbaiki akhlakmu. Cintai Allah, maka A
llah akan mengirimkan seseorang yang Dia cinta untuk mencintaimu.
260. Beberapa perasaan sakit dan luka ada yang tak bisa dilupa, tak bisa hilang,
terus dibawa sepanjang hayat manusia. Ada yang menjadikannya pelajaran, ada yan
g menjadikannya serasa beban.
261. Mungkin kadang sepertinya kau aku diamkan, namun tak berarti kau aku acuh d
an biarkan. Sebab tetap selalu ada untukmu doa yang kusampaikan dalam hening, di
setiap lantai menyentuh kening.
262. Sepertinya benar deh, masa remaja adalah masa yang paling gagah berani. Ber
anjak dewasa orang jadi penakut, bahkan tidurpun mau nya di temani, tak ingin se
ndiri.
263. Sebab adalah nyawa bagi cinta. Sebab sembarangan hanya akan menumbuhkan cin
ta sembarangan.
264. Adanya janji manis, adalah bukti betapa hidup ini pahit.
banget bokap ane !!

nya dong gan

265. Terkadang, rindu seperti detak jam dinding di pertengahan malam yang hening
. Begitu tajam. Begitu merajam segala kenang.
266. kita, manusia, belajar dari kegagalan dan bukan dari kesuksesan. Kata Prof.
Dracula.
267. Kita terlalu sibuk mempersiapkan hari esok, sampai lupa untuk menikmati har
i ini. Setidaknya untuk sesaat mari kita rilex dan jadilah alasan bagi orang lai
n tuk tersenyum.
268. Pada hakikatnya, semua perkara di dunia ini terus bergerak, tak ada yang di
am, termasuk waktu. karena itulah masalalu memang harus ada. Fungsinya untuk dii
ngat, namun bukan tuk membuat kepala sakit.
269. Everytime you go away i still here, even when you turn away, my love is her
e. Coz yours angel eyes shining in my live.

270. Everytime you likes what i have write, i feel like i have wings to reach yo
u..
271. Belajarlah melepaskan, itulah hakikat hidup. Termasuk terhadap jabatan, kes
enangan, kekayaan, kenikmatan dan pada banyak hal lainnya. Peganglah kuat pada A
llah saja.
272. Semangat anda boleh saja padam, tapi jangan berhenti menyemangati orang lai
n untuk lebih baik. Sebab cara terbaik untuk bahagia adalah dengan membahagiakan
orang lain.
273. Kemarin, saya merasa pintar sehingga ingin mengubah dunia. Hari ini, saya m
erasa bijak sehingga harus lebih dulu mengubah diri sendiri. ~ Rumi
274. Aku merasa bodoh di depan beringin. Merasa lemah di depan mawar. Dan merasa
jelek di kaca. Lalu merasa ganteng di depan pacar lama mu.
275. Meski telah terbiasa dengan kehilangan, namun tetap saja perihal melepaskan
rasa takkan pernah bisa sebercanda itu.
276.Seseorang tampak begitu pemurung tak bergairah. Bukan, bukan sebab terjebak
pada masa lalu. Namun sekedar berada dalam episode dimana semua hal menenangkan
dulu, terasa sangat dirindukan.
277. Malammu, malamku dan malam-malam kita sebenarnya mungkin saja sama. Satu ge
las hitamnya kopi di tangan, dan satu dua kalimat yang entah ditujukan untuk sia
pa.
278. Ada ruang kosong dibalik saku kemeja sebelah kiriku, menunggu untuk kau isi
.
279. Waktu adalah fana, sementara kita begitu abadi. Lalu, kekasih, di manakah i
tu cinta? Bilajika umurku masih panjang tersisa, izinkan aku tuk terjatuh lagi.
280. Minggu terakhir bulan Agustus. Kamu, perasaan-perasaan yang tak pernah usai
dan pencarian-pencarian yang belum juga terhenti.
281. Pernahkah anda berterima kasih pada sang penemu listrik? Kalo mencaci maki
PLN ketika listrik tiba-tiba padam?
282. Tak semua orang tau bagaimana cara yang benar untuk menikmati pagi.
283. Mengawali pagi dengan secangkir hitamnya kopi. Dan aku tiba-tiba merasa san
gat kehilangan.
284. Kau menghilang. Aku tak mencari. Aku merindukan. Kau tak tau. Hingga begitu
ingin aku pergi, berlari dan tak lagi perduli dengan semua yang terjadi.
285. Sebuah pagi yang nyakitu tea, bila siang nanti aku merasa begitu lelah, bol
ehkah aku beristirahat sejenak dari dunia, di dalam hatimu?
286. Banteng, Bangkong, Bayawak, nyewri cangkeng nyewri tonggong nyewri awak. .
.
287. Langkahku, mengajak kau untuk temaniku, walau kau mencoba bisu. semakin kud
ekati, dirimu yang tak perduli, daripada termangu sepi...
288. Pagi kembali. Angin berhembus. Dan kita mesti tetap harus hidup.
289. Aku membayangkan, cinta sedang bersusah payah mencari cara untuk mempertemu

kan kita. Sesaat kemudian kutertawa, melihat rindu yang kebingungan harus melang
kah kemana.
290. Pagi mati. Matahari gantung diri. Apa kabar kawan, masih hidup? Agustus kes
ekian, hari kelima. Dibalik selimut, seseorang terlihat sedang sibuk bermain pet
ak umpet dengan kesedihannya
291. Selamat pagi mahluk bumi. Hiduplah dengan baik, penuh syukur dan bahagia. J
anganlah kau sesial sambel goreng ati, udah dipotong-potong, digoreng, eh dicabe
in juga. Perih.
292. Lebaran kali ini sungguh berbeda, tak ada lagi yang nanya kapan aku nikahny
a. Sepertinya mereka sudah putus asa.
293. Halal bihalal tlh usai. Anak2 perempuan tetangga kini dah pada tumbuh gede
dan menawan. Sayangnya tak satupun dari ibu mereka yang menepuk pundakku sambil
ngucapin "mohon mantaf lahir batin"
294. Lebih baik menunggu waktu maghrib, daripada menunggumu.
295. Ramadhan, bukan peningkatan mendadak praktik keagamaan. Melainkan potensi a
sli yang sebenarnya mampu kita lakukan sehari-hari. Nabi berkata : "Segala sesua
tu ada pintunya, dan pintu peribadahan adalah puasa" ~ HR ibnu Al Mubarrak
296. Perbaiki hatimu, maka Allah akan memperbaiki akhlakmu. Cintai Allah, maka A
llah akan mengirimkan seseorang yang Dia cinta untuk mencintaimu.
297. hheeuuuaaaaayyyyyy
298. Jika kau mengambil jalan yang mudah karena jalan yang lain terasa sulit, ma
ka mimpi hanya akan tetap menjadi mimpi.
299. Heh Kamu kalau nulois diarynya sedih terus lama-lama saya bahagiain lho.
300. Pria berumur cukup, selalu senang bermain dengan anak balita perempuan, baw
aan ingin segera menikah mungkin. Sayang, nasibnya belum cukup.
301. Malam ini saja, culiklah aku ke utara, Nona. Jauh dari seluruh dingin ini,
berjarak dengan segala yang bernama kesunyian.
302. Bila pada akhirnya semua akan kembali ke segalanya. Engkau kah segalaku?
303. Malam telah pergi, membawa seluruh pekat dan sunyi. Namun tetap saja, pagi
hanyalah ilusi, sementara siang tak lebih dari sekedar sekumpulan bayang-bayang.
Mampus kau !!
304. Aku menyempatkan diri tuk menyapamu ketika langit begitu panas, berharap bi
sa teduhkanmu di seluruh hembusan nafas. Ketika engkau sejenak mengisi rongga ko
song di kepalaku.
305. Pagi tak selalu datang dengan warna biru. Di abu-abunya sudut kamarku ada y
ang sedang menggigil sendiri, lalu coba menghangatkan dadanya dengan masa silam.
Dan Kepalaku berat sekali.
305. Dengan secangkir puisi dan seteguk kopi, tak ada salahnya kita awali pagi.
Menerbangkan larik gagal pada langit yang senantiasa bersyair, seperti rumput sa
rut yang berlindung aman di bawah pohon beringin. Ya. ! Disana ! Kau akan menemu
kannya di sela akar kehidupan yang menyempit - dan kadang berakhir selalu pahitberdiri di antara duri bunga mawar dan terhalang masalalu.

306. Saya merasa bahwa saya sanggup memberimu bahagia pada tiap-tiap saat hidupm
u, yang tiada seorang perempuan agaknya yang sanggup menandingi saya di dalam al
am ini dalam kesetiaan memegangnya, sebab sudah lebih dahulu digiling oleh sengs
ara dan kedukaan, dipupuk dengan air mata dan penderitaan.
Dan kalau sedianya engkau kabulkan, kalau sedianya engkau terima kedatanganku, s
aya pun tidak meminta upah dan balasan dari engkau. Upah yang saya harapkan hany
a dari Dia, Allah Yang Maha Esa, supaya engkau diberi-Nya bahagia, dihentikan-Ny
a aliran air matamu yang telah mengalir sekian lama.
307. Pagi-pagi, sebelum perempuan-perempuan membawa niru dan tampian ke sawah, d
an sebelum anak muda-muda menyandang bajaknya; sebelum anak-anak sekolah berangk
at ke sekolah, dan sedangkan aku duduk di sampingnya, mendendangkan lagu-lagu pe
rsia. Yang nyata akan meratapinya bila orang mengerti syairnya itu.
309. Pukul sekian. Pagi begitu diam. Sementara ingatan kita telah terkunci di sa
na, dihari-hari yang lalu, di sepi yang begitu beku.
310. Pertengahan oktober yang kering, hujan yang dinanti-nanti belum juga tiba.
Sementara hal yang dipercaya sebagai sesuatu yang abadi telah lama pergi, hilang
dan mati. Cinta.
311. Seringkali, yang terbaik datang dengan cara terburuk. Dan hal terburuk data
ng dengan cara yang paling baik. Dan selamat pagi hal-hal baik. Mari kita bertem
u hari ini..
312. Seseorang pernah menulis tentang kabut dan hal-hal yang tak ingin selesai.
Lalu pagi ini pun tiba, dengan berbagai macam rasa yang entah akan dibawa kemana
.
313. Siapapun boleh tidur, asal tunduh. Jangan lupa heuay dulu..
314. Jika merasa sunyi, ciptakan keramaian sendiri, walau hanya dalam kepala. mu
ngkin kau dapat memulai dengan secangkir mocca.
315. Jumat ke jumat berganti, namun belum saja aku berani. Merengkuh senyum yang
kau tawarkan, meneguk kopi yang kau seduhkan. Kesendirianku, kesendirianmu, buk
ankah seharusnya tak seperti itu.
316. Semua sibuk tertunduk dengan sepi dalam genggaman, saling heboh menampilkan
ego keakuan, melupakan sapa, obrolan dan keramahan khas orang timur.
317. Kekasih, diantara kita entah siapa yang sedang mendustai takdir. Kita tak s
aling mencari. Kita tak saling menanti. Kita tak saling mengenal.
318. Siang yang sangat panas. Buat kamu yang disana ya pokoknya jangan lupa don'
t forget aja deh.
319. Apalah artinya menyesali hari kemarin. Hari ini adalah hari ini. Esok akan
tetap menjadi esok. pada akhirnya waktu memang harus dihabiskan. jika tidak, wak
tu tetap akan habis dengan sendirinya
320. Jika waktunya tiba, sembunyi dibalik selimut kegelisahanpun takkan bisa mem
berikan pertolongan apa-apa.
321. Apa yang kau temukan selama pencarianmu itu adalah hadiah dari Tuhan untukm
u. jika terus diri berdiam, takkan kau dapatkan apapun kecuali rasa kehilangan.
322. Terkadang kita dipaksa berdamai atas isi kepala sendiri.

323. Di setiap senja, tersembunyi sebuah lagu yang hanya bisa didengar oleh mere
ka yang sedang merindu.
324. Maksud hati memeluk gunung, apa daya kasih tak sampai..
325. Malammu, malamku dan malam-malam kita sebenarnya mungkin saja sama. Satu ge
las hitamnya kopi di tangan, dan satu dua kalimat yang entah ditujukan untuk sia
pa.
326. If I were a bluebird, I could sing a song. for you, it's just for youuu..
327. Mudah sekali merasa penuh harapan di hari indah seperti ini. Tapi akan ada
masa gelap menanti kita kedepannya. Ada masanya kalian merasa kesepian. Itulah s
aat dimana harapan sangat dibutuhkan.
328. Tak peduli betapa sulit masa yang kau jalani atau betapa menderitanya dirim
u. Kau harus berjanji kepadaku, Bahwa kau akan terus memegang teguh harapanmu.
329. Teruslah Bertahan. Kita harus bangkit dari penderitaan kita. Harapanku untu
k kalian. Kalian akan menjadi Harapan. Semua orang membutuhkan harapan.
330. Walaupun kita gagal, Itu tetaplah cara terhebat menjalani hidup ini. Saat k
ita memandang sekitar kita hari ini. Ke semua orang yang membantu kita Menjadi s
eperti sekarang ini.
331. Aku tahu rasanya mengucapkan selamat tinggal, Tapi kita akan membawa kenang
an satu sama lain. Ke dalam perjalanan hidup kita selanjutnya. Untuk mengingatka
n diri kita sebenarnya. Dan akan menjadi apa kita !
333. Saat itu akhir September, dan badai musiman sedang mengamuk. Sepanjang hari
angin bertiup dengan kencang, dan hujan turun dengan lebatnya sehingga suaranya
yang menghantam jendela-jendela rumah terdengar memekakkan telinga. Kami yang t
inggal tepat di tengah kota pun, mau tak mau harus meninggalkan sejenak kegiatan
sehari-hari kami dan mengakui kedahsyatan gejala alam yang sempat mengusik pera
daban manusia, bagaikan binatang buas yang menggeram di balik jeruji kandangnya
ini. Ketika malam semakin larut, badai semakin mengganas dan bunyi deru angin ba
gaikan raungan anak kecil yang terdengar melalui cerobong asap. Dia duduk dengan
murung di samping perapian sambil mencoret-coret lantai dengan lidi. Sedangkan
aku duduk di depannya, asyik membaca cerita petualangan di laut, karangan Clark
Russel. Suara badai yang mengamuk di luar sana lama-kelamaan menyatu dengan ceri
ta yang sedang kubaca. Seketika aku merasa kasihan; -bahwa aku tidak sendirian d
isini- sehingga aku memutuskan untuk tinggal sementara bersama lamunannya. Menja
ga dia agar tak terlalu bersumpah-serapah untuk nama yang paling ia harapkan (du
lu).. Meski aku harus menerima ia saat berbagi kesakitan atas cinta.
334. Untuk apa aku mengharapmu lagi ? kau lah sudah menjadi milik orang lain. Ja
rimu sudah sesak atas inai-inai yang kau pasang indah di jari manis, berkalung s
atin. Kalau saja kau hidup beratus-ratus tahun yang lalu, orang pasti sudah memb
akarmu !!
335. Jadi kawan, bagaimana ?? Atas semua yang kau lakukan sampai hari ini, sampa
i sebelum semuanya mati ; tidak kah kau simpan untuk kenangan cucumu nanti ? Mak
a dari itu, buatlah hidup menjadi berharga untuk diri sendiri sajalah. Jangan be
rbual dalam berjuang. Hal itu akan membuatmu susah untuk bertahan.
336. Bayangan senyummu serupa angin senja yang kencang berhembus dan bersiul-siu
l di telinga. Berlalu
begitu saja menambah kedinginan dalam keheningan
336. Pasti kau telah lupa, sementara aku tetap saja masih mengingat. Detik saat
kau putuskan tuk pergi, detik dimana seluruh harap asaku mati, hingga kini.

337. Biasakan tidur hanya sekedar formalitas saja, biar hidup menjadi lebih life
.
338. setiap hal akan pasti selesai pada waktunya, namun betapa sungguh rinduku p
adaMu ini tidaklah mengenal akhir. Maka akan seberapa lamakah selamanya itu?!
339. Tidur adalah kesunyian masing-masing. Sementara mimpi adalah ingatan paling
hening.
340. Keinginan itu tiada batasnya. Keheningan sepertiga malam kerap membantu kit
a bebas dari berkeinginan. Allah menganugerahkan hati yang merasa cukup.
341. Musim kering telah pergi, kini ia mulai mengelus kehilangan yang merongga d
i dadanya, menyeka basah yang menggerimis dipipinya, lalu bertanya, "apa kabar?"
matabelomatabelo
342. Carilah hatimu pada 3 tempat: Ketika mendengarkan Al-Qur an, ketika berada di
majelis-majelis ilmu dan ketika sendirian.
343. Bersyukurlah atas apa yang kita raih saat ini, karena sesungguhnya hari eso
k adalah tomorrow.. ( Bokap ane pinter kan ? )
344. Oh mungkin ku bermimpi, menginginkan dirimu..
345. Beberapa orang merasa kalah, lalu lelah dan hilang arah. Pada akhirnya pasr
ah menjalani hidup seperti sampah.
346. Entah apa yang sebenarnya dilakukan, mencari keberadaanmu atau membuktikan
ketidakberadaanmu?
347. Tak ada hidup yang tanpa penyesalan, beberapa orang mengeluarkannya dengan
kemarahan, kesedihan dan tangisan. Sesekali luapkan saja, sebab memendamnya lebi
h akan sangat membahayakan.
348 Sahabat datang dan pergi kadang mengkhianati, begitupun rasa cinta kadang me
ngecewakan..
349. Sekumpulan lagu Scorpio dan kamu di ingatan. Sebaik-baiknya perkara yang ma
sih setia menemani makan siang saya.
350. Aku hanya hafal keindahan matamu tanpa tahu ada cerita apa di dalamnya. Aku
tidak melewatkan hal itu. Dan kalau bercerita tentang luka, entah engkau atau s
iapa yang memulainya. Tanpa sebab ia pun bersinggah padaku juga.

Anda mungkin juga menyukai