Anda di halaman 1dari 2

NASKAH PODCAST

Sebuah Perjumpaan
Selamat berjumpa kepada pendengar yang ingin membutuhkan dan berbagi hal
tentang segala perih, luka, dan cinta. Salam hangat untuk kita semua yang sekiranya dapat
menjadi pelipur lara. Semoga menjadi kemanfaatan dan pemantik untuk selalu menebar
kebaikan bagi sekitar.

Ada ketika segalanya perlu kita ekspresikan kedalam bentuk rasa yang dapat
disampaikan melalui raga indrawi manusia. Sudah tentu kita akan merasa lega jika terdapat
suatu ekspresi dan teman berbagi, tapi tidak semuanya akan menjadi keindahan dan dapat
tertuang dengan baik atau kita justru menjadi insecure ketika kita mengutarakan tentang
perasaan yang berujung kepada balasan dan jawaban dari seseorang yang semakin
menjadikan perasaan kita lebih buruk. Sudah menjadi hal umum ketika terdapat
permasalahan hidup yang terjadi untuk kita sambatkan, untuk dituang kedalam wadah yang
pas, tapi kita tidak tahu mana wadah yang dapat menampung keluh kesah kita. Akan menjadi
suatu perjalanan unik menemukan titik kelegaan diri mencurahkan permasalahan yang
dialami.

Katakanlah kepada diri kita masing-masing, yakini. Sebuah manifesto untuk


dinyatakan kepada diri sendiri:

“Maka aku sedianya manusia dengan sejuta perkara menyatakan untuk tidak
menyerah kepada problema yang kualami, meski harus beriringan dengan air mata dan
sesaknya dada aku masih dapat tertawa dan meneruskan kehidupan. Perjalanan ini adalah
pencarian makna melalui syukur dan pengalaman yang akan kutemui disepanjang jalan. Dan
selalu kuyakini bahwa aku takkan pernah sendiri dalam menghadapi problematika hidup,
Tuhan selalu menyertai. Aku harus mempertahankan diriku agar selalu ada dalam setiap
cinta.”

..........(break)

Mungkin kehadiran lara adalah sebuah cara dari interaksi semesta kepada kita supaya
menyadari bahwa kesempurnaan itu hanyalah ilusi yang menjebak, fatamorgana di gurun
pasir yang memikat padahal tidak. Semua hal didunia ini pasti mengandung satu benang
merah yang saling terkait lalu membentuk ikatan rumit yang jika ditelusuri akan semakin
membingungkan mana ujung dari setiap sisinya. Seperti itulah kehidupan. Kita hidup pasti
terdapat suatu alasan kenapa kita hidup dan kenapa kita harus hidup, kemudian kebaikan apa
saja yang sudah kita lakukan dan tebarkan di muka bumi ini. Kita jangan sampai menjadi
bagian ilusi yang menyesatkan, jadilah insan yang menuntun meski kita tahu sudah berapa
banyak kali kita tersesat lalu hilang oleh ilusi kesempurnaan itu. Kita ubah setiap ekspresi
kita menjadi keindahan, menjadi kisah untuk dijadikan inspirasi untuk diri sendiri maupun
orang lain.

Upaya mengubah tuangan keresahan dan struggle dalam diri kedalam bentuk seni,
keindahan dan inspirasi yang menggerakkan agar menjadi jalinan sebuah benang merah yang
menertawakan kesedihan di akhir cerita, atau paling tidak menjadi kelegaan hati sebagai
pemantik senyum. Estetika lara, menempatkan pengetahuan untuk belajar memahami dan
kebaikan pada cerita untuk instospeksi diri dan motivasi kepada diri ditengah krisis cinta
serta senantiasa tahu bahwa hidup bukan untuk berputus asa disaat dunia sedang tertawa.

Salam jiwa resah yang memimpikan kedamaian, perjumpaan sebagai awal untuk
mengobati luka diri yang terus melangkah mengukir cerita indah.

Anda mungkin juga menyukai