Anda di halaman 1dari 1

Hanya Kamu Selamanya

“Kita adalah kita, mereka adalah mereka. Jangan pernah samakan kita dengan mereka.
Karena yang terbaik dari ketulusan ini adalah aku dan kamu selamanya.”

Disaat semuanya menyaksikan perputaran waktu yang sangat cepat, bagi ia yang
merasakan hidup tanpa sebuah arti. Bersemayam dengan kabut yang selalu menghampiri
suasana yang muram. Bagaimana bisa, manusia menyelaraskan hati dan pikirannya. Semua
bergaduh, bertengkar, selalu terombang-ambing dengan rasa yang saling berbeda. Hidup hanya
sekedar hidup, hidup tanpa cinta bagaikan orang yang tidak menggenggam separuh kehidupan.
Hidup tanpa kamu bagaikan orang yang tidak memiliki seluruhnya. Karena kamu adalah wanita
terindah yang layak aku sematkan dalam hati ini.

Berjalan dengan menapaki langkah-langkah masalalu, memutar kembali memori dalam


bercinta, dan hanya bersama kamulah aku bernafas tersendat-sendat, karena kamulah yang
selalu memasuki hatiku yang terbatas ini, hanya untukmu. Memulai kembali, merasakan
perasaan yang mungkin belum tercipta dimasa lampau. Yakinlah, hanya kamu seorang yang
membuatku setenang ini dalam asmara. Terkadang hati ini marah, kesal, akan tetapi semua itu
tertutup, serta terlupakan dengan kerinduan yang mendalam.

Apakah benar kamu hanya untuk aku seorang? Jika itu benar, maka hanya kamu
selamanya di dalam hari-hariku, selamanya. Jadilah pribadimu sendiri, dan aku menjadi
pribadiku sendiri. Kita ukir pribadi kita bersama-sama dalam satu ikatan yang akan membuat
kita bahagia dalam nuansa yang baik. Tentram. Jika ketentraman itu tidak muncul. Yakinlah,
keributan kecil bukan awal atau akhir yang akan memisahkan kita. Itu semua hanya bagian
kecil untuk membentuk pribadi hubungan kita. Katakanlah pada diri kita bersama, bahwa kamu
dan aku, atau kita akan selamanya.

Untukmu Selamanya..

Anda mungkin juga menyukai