Tak terasa kita hampir 2 bulan memiliki hubungan ini. Dan
tak terasa pula, kita makin terlarut di dalam romansa yang awalnya aku sendiri tak tahu siapa gerangan kamu, dan kamu pun juga tak tau siapa aku.
Sejujurnya, ini hanya sebuah ungkapan yang tertahankan, dan
aku beserta jiwaku sudah berdamai untuk mengungkapkannya. Mungkin hanya sajak kotor ini yang bisa kuberikan kepadamu. Jadi, tolong dibaca yaa!!
”Di bulan Februari, dimana musim dingin menghampiri, aku
bertemu denganmu. Melalui sebuah obrolan, yang awalnya ku kira itu kamu, ternyata bukan. Karena ketidak tahuan akan siapa kamu, aku menghiraukannya.
Lalu, satu bulan berselang, di pagi hari saat bunga sakura
berguguran, Aku memberanikan diri untuk membalas pesannya. Dan, ternyata, kita berdua saling tidak tahu siapa yang dia kirimi pesan. Namun, semakin hari, kita yang awalnya saling tidak kenal satu sama lain, Semakin terjalin ikatan romansa yang dahulu pernah membunuhku untuk kesekian kalinya. Hingga akhirnya, kamu mulai berani, untuk melawan rasa takutmu, Berani mengeluarkan dirimu, Berani menampakkan dirimu, Dengan mengawali obrolan tersebut.
Dan dengan awalan obrolan, yang hanya sekedar menyapa,
Disitulah kamu menyatakan, bahwa dirimu jatuh di hadapanku. Malaikat yang cantik, murni, dan tulus, menghampiri diriku. Diriku yang penuh dosa, Penuh dengan noda darah Akibat pedih perihnya pedang asmara yang pernah menghujamku sedalam-dalamnya.
Di saat itu, di kala diriku sedang lemah,
Kamu hadir untuk membantuku, Keluar dari danau darah, Bekas siksaan pedang asmara yang menusukku sedalam- dalamnya. Membantuku untuk mengisi kekosongan, Kekosongan dari hangusnya hutan rimbun yang terbakar oleh api cinta,
Yang sedang mengamuk akibat kesalahpahaman
Di waktu itu juga,
Aku memberanikan diri,
Bersama jiwaku yang sudah rapuh,
Akibat hantaman badai romansa yang saat itu menyelimuti
diri.
Menyatakan dengan penuh keyakinan,
Bahwa, aku terjatuh bersamamu.
Telah kita lalui berbagai macam sesuatu,
Dari sesuatu yang selalu membuatmu tertawa,
Sesuatu yang membuatmu sedih,
Sesuatu yang membuat dirimu terpukul
Hingga sesuatu yang membuat kamu marah, merana,
kesepian, dan lainnya. Telah kita lalui juga,
Banyaknya titik puncak kenikmatan,
Kenikmatan dunia romansa,
Yang dahulu sempat membuatku terfikir,
“Dunia romansa adalah hal yang tak pantas aku terima”.
Aku hanya ingin mengutarakan,
Mengutarakan perasaan yang selama ini ku pendam dalam-
dalam.
Bila difikir sekali,
Akan membuatku sangat terpukul, bila nantinya tak aku
katakan
Dan akan lebih banyak tumpahan darah yang akan keluar,
Jika tak aku siratkan.
Aku ingin mengutarakan,
Terima kasih, telah membasuh lelahku,
Membasuh lukaku, dan membersihkan semua luka,
Serta noda darah yang masih tampak di diriku,
Serta perihnya hujaman pedang asmara yang masih tampak di
pelupuk mata
Sekali lagi ingin aku ungkapkan.
Maaf, telah membuatmu sedih,
Sedih akan ketidak hadirannya diriku,
Untuk mewarnai sepanjang hari mu.
Maaf, telah membuatmu menjadi kobaran api,
Yang sangat ganas membakar ladang
Yang telah kita tanam benih cinta di dalamnya.
Dan, inilah waktuku,
Waktu ku untuk kuutarakan semua isi hatiku,
Perasaan yang murni, sedalam-dalamnya,
Tanpa ada setetespun air kebohongan,
Tanpa sedikitpun tambahan racun dusta.
Nurul Faizah Tri Ananda,
Inilah ungkapan hatiku yang sesungguhnya.
Aku mencintaimu, lebih dari yang kau tahu selama ini,
Meskipun dunia menolak,
Tetap aku katakan, “Aku Mencintaimu”.
Wahai kasihku,
Tunggulah aku.
Aku akan datang menjemputmu,
Menjemputmu ke dalam surga asmara yang nampak indah
jauh di sana.
Menjemputmu ke sebuah taman yang indah,
Yang dimana hanya kita berdua saja yang memilikinya.
Hanya kita berdua saja mungkin yang pantas tinggal di
dalamnya.
Duhai sayangku, Nantikanlah diriku,
Nantikanlah waktu dimana aku akan meminangmu,
Sebagai sepasang kekasih yang abadi.
Sebagai seorang pasangan yang diridhoi oleh Sang Ilahi
Nantikanlah, waktu dimana aku akan meminangmu sebagai
seorang istriku.”
Yaa, sebenarnya itu hanya sedikit ungkapan yang ingin
hatiku sampaikan ke kamu, sayang. Maka dari pada itu, terima kasih jika sudah membacanya.
Semoga harimu menyenangkan
kedepannya, dan semakin teguh untuk bersama diriku ini yaa sayang. I’ve fallin’ in love with you, sayang. And I love you in