Anda di halaman 1dari 1

Surat Untukmu

Ada banyak sekali hal yang ingin kuutarakan, kuucapkan, kuungkapkan tapi tak bisa maka kutuliskan saja
perihal perasaan yang terpendam. Jujur aku rindu kamu, rindu senyum sapamu, rindu nyaman senja
bersamamu, rindu tawamu, rindu tangismu, rindu hangat peluk kasih sayangmu, cintamu. Dari Aku yang
pernah berjuang mati matian untukmu. Disini dipeluk yang pernah kau nikmati,aku mencari kehilangan,
menemui perpisahan pada letupan kenang yang memuat ruang kekosongan. Aku mengisahkan kenangan
dikepasrahan yang begitu lapang, retak berserakan, terkoyak sepi, melayang diantara pekat aroma kopi. Aku
membicarakan senyummu dikeindahan yang telah hilang, hancur berkeping tersapu kesunyian, terinjak lara,
melarut dalam pahit yang diseduh air mata. Tunggu santailah sejenak, karena tepat setelah kota ini
ditinggalkan, kota ini menyesak sebagai satu satunya keterangan. Satu kisah yang pernah kita perjuangkan,
beribu rencana yang pernah kita upayakan, LENYAP. Kau memutuskan berpindah hati sebelum satu satunya
berhasil kita wujudkan. Menggores kesadaran, menyayat perasaan. Pada setiap kata yang memuat
pertanyaan, aku mencari kau yang kurindukan, aku menyapa kau yang kunantikan, aku mencari, aku menyapa,
aku merindu, aku teisak, aku menunggu hadirmu. Dan kini satu satunya yang tersisa adalah tulisan yang kubuat
sebagai tulisan terakhir yang kubuat untukmu. Semoga kelak suatu hari nanti kau akan bangun dan menyadari
siapa yang mencintaimu begitu sabar. Dan jika nanti surat ini sudah terbaca olehmu disaat itu pula aku tidak
lagi menjadi seorang pengecut, seluruh perasaan yang menghutan didadaku, akan terungkap lewat tulisan
yang kutulis dengan perih. Kapanpun sunyi merasuk jiwamu, kemarilah, pesan kopi terpahit dengan kenangan
termanismu, genggam kesedihan sebagai duka paling bahagia. Dan bila hatimu butuh didengarkan temui aku
dalam perbincangan niscaya kopi yang kau pesan takkan pernah sepahit kehilangan. Bersama senja dikelopak
matamu aku mencintaimu. Dan semoga siapa saja yang saat ini sedang bersamamu adalah orang yang tepat
untukmu. Karena bahagiamu adalah bahagiaku juga. Dari aku seseorang yang sedang kau sia-siakan dan
dibuang.

-Muhammad Alvito Gunawan.

Anda mungkin juga menyukai