Anda di halaman 1dari 30

Bukan Cinta Terlarang

Penulis
Dian T Indrawan
Editor
Hugo Martin Gonslaves
Model
Aitsiteku Biomasha
(Top Asian Model 2008)
Publikasi I, 12 Juli 2010
Desain Cover
Dian T Indrawan
Fotografer
Maria Magdalena Diana Thompson
Tata Letak
Maria Magdalena Diana Thompson
Dian T Indrawan
Publisher
GG Publisher
Yogyakarta, Indonesia
http://www.scribd.com/ggpublisher
Ini adalah persembahan terbaru Dian yang terinspirasi dari kisah
nyata dalam menjalani kehidupan dan di dalamnya terdapat Surat
Duka Atas Nama Cinta yang dialamatkan kepada teman juga
sahabatnya yang menganggap kehidupan percintaannya adalah
bagian dari CINTA TERLARANG.
Daftar Isi
Monolog v

Daftar Isi vv

1. Gendhing-Gendhing Masa Lalu 1

2. Bukan Cinta Terlarang 5

3. Kenikmatan Cinta 7

4. Nasihat-nasihat Cinta 10

5. Surat Duka Atas Nama Cinta 16

6. Separuh Keagungan Cinta yang Hilang 22

7. Atas Nama Cinta yang Agung Di Hatiku 23

8. Ayat-Ayat Pernikahan 25
Gendhing-Gendhing Masa Lalu
Pria itu adalah kekasihku, dan aku adalah kekasihnya.

Aku memang menggairahkan persaan penasarannya dan dia telah

kubakar dengan api emosinya yang begitu membara. Tetapi aku

merasa ketakutan akan rasa cintanya yang membuatku semakin

sengsara dan menyakiti hati yang begitu suci. Aku mengetahui

bahwa dia jua memiliki pria bahkan perempuan lain yang juga

menjadi kekasihnya dan mereka selalu saja disembunyikan

olehnya ketika kami bersama, berbagi bahkan suatu ketika dia

memperkenalkanku dengan agak terbata-bata.

Di dalam heningan kejamnya cinta aku bersamanya untuk

memenuhi kebutuhan asa yang tak seharusnya kami nikmati

begitu saja. Ingatanku mulai pulih ketika banyak sekali bisikan

yang begitu bising di kedua telingaku ini. Aku segera mencari

kekasihku di kedalaman yang dipenuhi dengan kegelapan.


Kegelapan inilah yang membuatku terbuang dari kesucian cinta

kami berdua. Inilah masalah yang sedang kami hadapi dan inilah

yang telah membuat kami terpisah begitu lama. Dan melalui

kegelapan inilah aku terus mencari kekasihku yang hilang.

Akhirnya aku dapat melihat cahayanya yang begitu

mempesona dan begitu cerahnya cahaya itu bagaikan cahaya

surya dari syurga yang dikirimkan oleh Tuhan kepadaku. Aku

hanya sekadar dapat mengingatnya bahwa kekasihku akan selalu

bersinar untukku walaupun aku tak dapat semudah itu

mengenalinya kembali secara fisik, akan tetapi aku dapat

merasakan kesucian hatinya di tempat yang paling dalam di

dalam lubuk hatiku.

Saat-saat seperti inilah yang paling aku benci karena

tubuh ini hanya dapat memeluknya dan air mata pun mulai

tumpah dari gelas perjamuan yang berada di altar gereja suci.

Begitu lama aku harus memulai untuk menghafalkan wajahnya


kembali dan mencoba untuk terus mengingatnya, namun bagiku

itu begitu sulit untuk mengingatnya. Karena dia telah dirantai di

dalam gua kerakusan sang pemuja cinta dan dia sedang

terbelenggu oleh nafsu birahinya.

Setiap fajar telah menyingsingkan tubuhnya, aku

mencoba ‘tuk memanggilnya dan ketika ufuk timur mulai

dipenuhi dengan kecerahan dan keceriaan, aku telah memulai

mengenalinya bahkan aku telah dapat mengingatnya dan aku

hanya dapat berkata kepadanya bahwa hanya dirinyalah yang aku

idolakan selama ini sembari aku membelainya pada malam yang

begitu sunyi dengan semerbak wanginya bunga tidur, tetapi dia

tak pernah membalas atas perhatianku kepadanya. Karena

baginya itu semua hanyalah perhatian seorang yang

mengasihinya di pagi hari. Walaupun begitu aku dapat melihat

semua tentang dirimu dan dirimu di mataku, kau tak pernah

berbuat kesalahan.
Kekasihku aku mencintaimu begitu lama dan aku telah

menemukanmu kembali di kepenatan dan kebisingan kota yang

membuatmu tak bergairah untuk mendekatiku kembali. Kau

begitu sungkan atas semua yang terjadi dan inilah yang terdapat

dalam hubungan kita. Kita tak seharusnya menyesali apa yang

telah kita ucap dan apa yang telah kita lakukan atas komitmen

bersama. Aku semakin yakin bahwa kamu juga sedang

mencariku di dalam ciptaan-ciptaan percintaanmu akan tetapi

kau hanya dapat menemukanku kembali ketika kau melalui

kecerahan yang di ciptakan oleh Tuhan.

Kekasihku, aku tahu kau telah melewatiku berkali-kali

dan aku juga dapat merasakan semua nyeri tubuhmu karena

waktu telah mengubah segala menjadi satu kebenaran yang

selalu tetap sama yaitu “Kamu tetaplah kamu, bagaimanapun

kamu tetaplah kamu walaupun hidup ini selalu berputar”. Di

mataku pun kamu tak pernah berbuat kesalahan dan aku begitu
mempercayaimu, meskipun kamu tak pernah menuntutku bahkan

memaksaku untuk selalu mengingatmu dan bagaimana sebuah

kehidupan menempatkan kita ‘tuk selalu melaluinya bersama.

Dan di kesunyian kehidupan yang dipenuhi dengan kejamnya

dunia aku telah dapat menemukan satu cinta sejati, yaitu “Kamu

dan tetaplah kamu yang aku cintai dan bagaimanapun kamu

tetaplah yang aku cintai.”[t]

***

Bukan Cinta Terlarang


Kesunyian bagaikan malam yang diselimuti oleh jubah

kesunyian dengan membawa mimpi-mimpi membohongi

penantian dengan penuh harapan. Kali ini aku menyadari bahwa

aku telah jatuh cinta padamu. Perasaan ini aku ungkapkan dari

hatiku yang paling dalam dan biarkan kesungguhanku

mencintaimu ada apanya serta biarkanlah aku membawamu

kepada api-api cinta dalam kesucian hati.


Cinta yang kita miliki bersama bukanlah cinta terlarang

seperti kebanyakan orang mengatakan kepadaku. Kau tak perlu

menakuti atas semua perasaan di antara kita berdua. Cinta kita

bukanlah cinta terlarang jika kamu yang memiliki perasaan yang

sama kepadaku. Percayalah kepadaku, karena aku akan

menceritakan semua yang aku ketahui kepadamu. Dan hanya

kitalah yang dapat menyimpan rahasia-rahasia cinta ini.

Percayalah kepadaku, aku akan menemanimu sepanjang

hidupmu.

Kekasihku, terimalah semua pengakuanku kepadamu di

kebun anggur yang indah ini. Semua ini aku lakukan hanya

untukmu dan kamu hanya untukku. Kekasihku, kau bagaikan

sang raja yang berjiwa bijak dan begitu menawan seolah kau

membiarkan hasrat yang begitu besar itu memberikan batas ujian

kepada setiap nafsu birahi kita. Seperti aku, dan dirimu saling
jatuh cinta karenanya dan aku begitu yakin jika dirimu tak

mungkin menghukum cinta yang penuh dengan kesucian ini.

Kekasihku, ingatlah bahwa cinta kita bukanlah cinta

terlarang seperti yang dihujatkan kebanyakan orang kepadaku

sebelumnya. Biarkanlah mereka berkata sesuai hati mereka,

karena hanya kita berdualah yang mengetahui seperti apa cinta

kita ini, maka terimalah pengakuanku ini.[t]

***

Kenikmatan Cinta

Satu kisah kini telah hadir dan menggantikan kenangan

akan suatu kerinduan cinta yang telah lama hilang. Dan satu

kekosongan mulai terisi oleh kerinduan akan suatu jawaban

waktu tentang cinta kasih bersamanya. Kemarilah kekasihku,

marilah kita telusuri jalanan ini dengan penuh cinta kasih yang

telah kita miliki hingga dinginnya salju yang menghalangi kita


mencair. Hidup ini akan berputar terus laksana sinar mentari

yang datang saat pagi menjelang, begitu terik saat siang

memancang, indah di kala senja dan terbenam di kala malam

menjemputnya.

Ikutlah bersamaku kekasihku, yakinlah kita akan

menemukan jejak-jejak kenikmatan akan cinta yang sedang

berkobar bak api yang telah membakar birahi nafsu percintaan

kita. Kekasihku, mulailah mendaki sampai puncak bukit

kenikmatan dan rasakan kehangatan cinta yang begitu kuat.

Karena aku juga dapat merasakan hangatnya kasih yang telah

kau berikan kepadaku, seolah kenikmatan cinta telah menguak

tudung yang telah digulung dinginnya malam.

Anggur-anggur ini telah mempersiapkan semua yang

akan kita hadapi seperti sepasang pengantin di malam

pertamanya. Kekasihku lihatlah malam yang indah ini seperti

anggur-anggur yang telah terjaga dari tidurnya. Cabang-


cabangnya pun seolah mulai berpelukan mesra seperti riuhnya

desahan para pecinta yang sedang asyik menikmati cumbuannya.

Jika kau lihat sekarang, sangatlah terasa aliran air sungai yang

diiringi oleh irama-irama percintaan ini seperti buih dilautan

yang melaju kencang ke pantai.

Kemarilah, mari kita nikamti bersama minuman yeng

berasal dari tetesan air hujan terakhir yang mengusur deras dari

cangkir bunga kantung semar yang telah mengisi jiwa-jiwa kita

dengan hangatnya cinta suci yang telah kita jalani selama ini.

Sudah saatnya kita mulai menghirup dalam-dalam menuju

relaksasi kenikmatan cinta yang segar seperti musim dingin di

Eropa. Lebih baik kita duduk sejenak di atas batu tempat bunga-

bunga itu bersembunyi ‘tuk bertukar ciuman mesra atas nama

cinta.

Setetes embun yang berada di rona wajahmu kini seolah

menampilkan indahnya sinar sang rembulan yang menemani kita


di malam yang semakin dingin ini. Walaupun pada akhirnya

menimbulkan sebuah pertanyaan “Apakah kau juga mencintaiku

ataukah hanya sebatas pemuasan nafsu birahimu saja?” Akan

tetapi pertanyaan itu tak perlu ‘tuk dijawab karena ‘kan terjawab

oleh getirnya waktu yang terus berjalan. Kekasihku, aku ingin

mengatakan sesuatu padamu dan haruslah kau hayati dan

berjanjilah untuk tetap selalu mengingatnya, yakni bertemanlah

pada waktu yang selalu mengiringi langkah kita berdua niscaya

semua yang ada di dalam hati kita masing-masing akan terbuka

secara perlahan.[t]

***

Nasihat-Nasihat Cinta
Jiwa-jiwa itu menghampiriku silih berganti secara

bersamaan dan tak lagi menampakan kesedihan akan tetapi

muncullah berabagai nasihat-nasihatnya seolah begitu salahnya

diriku ‘tuk menjalankan hidup ini. Dan kemudian jiwa-jiwa suci


itu mengatakan nasihatnya kepadaku agar aku dapat mencintai

semua orang yang telah mendholimiku, menjalinlah persahabatan

kepada mereka-mereka yang telah menertawakanmu, dan jalinlah

percintaan dengan mereka yang telah meninggalkanmu.

Jiwa-jiwa suci dengan penuh rasa kasih itu pun datang

kembali dan mengutarakan nasihatnya kepadaku lagi agar aku

tak bermain-main dengan api kehidupan, tak berperilaku gegabah

dalam mengambil semua keputusan yang tak pasti, serta

melangkah lebih baik dari padanya. Mereka melakukan ini agar

aku dapat menatap semua yang buruk dengan tabah sampai

nampaklah keelokannya. Sesungguhnya sebelum mereka

menasihatiku seperti ini, aku t’lah melihat keindahan cinta

laksana titik api yang tergulung asap tebal, tapi sekarang asap itu

telah tersebar dan menghilang dan aku hanya melihat api yang

membakar sucinya cinta.


Sejuknya pagi telah membuatku dapat merenungkan

semua nasihat-nasihat kehidupan akan cinta kasih, akan tetapi

jiwa-jiwa suci itu hadir kembali seakan-akan pagi yang cerah ini

dipenuhi oleh nasihat-nasihat kehidupan percintaan yang begitu

mendalam. Jiwa-jiwa itu menasihatiku agar mencoba

mendengarkan suara-suara yang keluar bukan dari lidah sang

pemuja cinta. Tapi aku sekarang telah mencoba mendengarkan

suara keheningan yang menggemakan lagu-lagu kehidupan dari

langit dan menyikap tabir rahasia keabadian. Selain itu mereka

juga mengajarkanku untuk memikirkan tentang segala tindakan

yang kekasihku melakukan kepadaku.

“Dian, pernahkah kau bicara tapi tak pernah didengar dan

tak pernah dianggap sama sekali olehnya? Dian, pernahkah kau

tak pernah salah tapi selalu disalahkan dan tak pernah di beri

kesempatan olehnya ‘tuk menjelaskan sesuatu apa yang telah kau

lakukan padanya? Sebaiknya kau harus memikirkan semua ini,


karena kau sebenarnya hidup dengan cinta siapa? Kami tak dapat

memahami itu. Kami juga tak mengerti siapa dirimu sebenarnya,

dan kami hanya mengerti bahwa kau adalah kekasihnya tapi

sebenarnya bagi dia kau adalah orang lain. Dian, bukalah mata

hatimu ‘tuk merasakan kejamnya dia terhadapmu sebenarnya, dia

hanya dengan dirinya dan bukan dengan dirimu. Bukalah mata

batinmu ‘tuk melihat begitu kasarnya dia memperlakukanmu, dia

hanya bahagia dengan dunianya sendiri dan menganggapmu

sebagai patung serta cinta sebenarnya bukanlah kebutuhannya.

Dian, kami hanya memohon kepadamu agar kamu terus dapat

memikirkan semua ini, supaya kamu kuat menjalani

bersamanya.”

Aku mulai sadar tentang apa yang kekasihku inginkan,

agar aku dapat memuaskan kehausan cinta dengan meminum

anggur suci yang tak di tuangkan ke dalam cangkir-cangkir yang

belum terangkat dari tangan dan tersentuh oleh bibir-bibir sang


pemuja raja cinta. Akhirnya semua telah terjawab oleh waktu,

bahwa semua kehausanku kini laksana menyalakan lampu redup

yang tertutup oleh kabut tebal. Dan kabut tebal itupun tertiup

oleh angin dingin dari bunga-bunga yang bermekaran di musim

semi.

Saat ini yang hanya bisa aku rasakan hanyalah kerinduan

tak berarti yang telah menjadi cangkirku ‘tuk menikmati anggur

dari tangan kehampaan. Anggur inilah yang akhirnya menjadi

cinta sebagai pengganti kehangatan kasih dari kekasihku yang

akhirnya meninggalkanku dengan dunianya sendiri yang

membuatku merasa bahagia terhadap kesendirian yang hampa

dan hanyalah asa yang terdapat di dalam otakku saat ini. Aku

mulai bimbang dengan semua keputusan yang aku ambil tanpa

didampingi oleh jiwa-jiwa suci yang selalu memberikan nasihat-

nasihat cinta kepadaku. Wahai jiwa-jiwa suci datanglah

kepadaku, aku ingin sekali mendengarkan nasihat-nasihatmu


yang begitu merasuk dalam hatiku yang paling dalam. “Haruskah

aku memohon demi nasihat-nasihatnya?”

Beberapa saat kemudian, jiwa-jiwa suci itupun

menghampiriku dengan membawa nasihat-nasihat cinta yang

memang aku butuhkan saat ini. Dan salah satu dari jiwa-jiwa suci

itupun memintaku ‘tuk menyingkapkan jiwaku hanya untuk

memahami bahwa apa yang kita sentuh adalah bagian dari

impianku saat ini dan dia juga memintaku untuk merasakan apa

yang tak dapat aku lihat tapi dapat dirasakan oleh ragaku yang

dipenuhi dengan hawa nafsu negatif. “Dian, janganlah kau

merasa paling mulia karena adanya pujian, dan janganlah kamu

merasa susah karena cacian dari sekelilingmu. Kamu harus tetap

bergairah dengan nafsu positifmu, tanpa rasa mulia dan rasa

malu atas semua yang terjadi. Dian, kamu tak sekuat besi yang

dapat menahan beban dan kamu tak selemah yang suka

dikasihani. Satu hal yang harus kau ingat, jangalah putus asa,
jalanilah hidup itu seperti air mengalir tapi jangan sampai kau

terhanyut oleh aliran kehidupan yang begitu deras dan kejam.”

Wahai jiwa-jiwa suci, bagaimana aku harus membalas

kebaikan kalian? Aku tak saggup memberikan balasan dalam

bentuk barang, namun aku hanya bisa memberikan ucapan terima

kasih ini berupa cinta tulusku pada kalian yang sesungguhnya

aku sulit tuk menjalani kehidupan penuh cinta ini tanpa nasihat-

nasihat cinta dari kalian.[t]

***

Surat Duka Atas Nama Cinta


Teruntuk kekasihku,

Perasaan ini tumbuh tiba-tiba, entah siapa yang memulai

lebih awal. Perasaan ini hadir tanpa ada peringatan. Perasaan ini

ada karena kata yang telah kita ucap bersama, satu bulan yang

lalu. Mengapa hingga saat ini aku sendiri kurang mengerti apa
yang kau pikirkan? Hingga kini aku masih saja menunggu

kepastian suci mu ‘tuk mengucap janji setia bahkan hidupku kini

masih menunggu jawaban yang pasti darimu. Aku siap walau

akhirnya harus sakit hati di antara kita, aku siap walau hidupku

tersiksa kar’namu. Bimbang dalam dilema cinta segitiga antara

diri “mereka”, kamu dan aku. Aku mengerti jikalau cinta ini

terlarang. Aku mengerti jika persaan ini tak mudah ‘tuk dijalani.

Kamu harus tahu my mate, aku mencintaimu kar’na ada apanya

bukan karena apa adanya. Cinta suciku hanyalah untuk seorang

semata yang seolah dia tak dapat hadir sementara waktu dalam

kehidupanku.

Sempat aku menangis demi kebodohan-kebodohan yang

ada dalam diriku. Mengapa hubungan ini bisa berlanjut dan terus

berlanjut? Aku mungkin salah menilaimu walau pun banyak

peminat rasa dan kata dari balik pesonamu. Aku tak menyesali

apa yang kamu telah perbuat kepadaku. Karena kita saling


menyukai. Sempat aku menorehkan tangis untuk pergi

meninggalkanmu, tapi percuma walau aku meninggalkanmu, kau

pasti tetap saja tertawa di atas kekecewaan seseorang yang

awalnya begitu special di matamu. Aku tahu kalau kamu

sebenarnya memang bajingan yang tak memiliki rasa dan yang

terdapat dalam hidupmu hanyalah asa. Tak penting bagiku untuk

mengungkapkan siapa kamu sebenarnya dalam tulisan ini.

Sempat aku shock beberapa hari yang lalu, ternyata

dugaanku memang benar adanya. Dan ternyata kamu memang

bajingan yang tak punya etika. Entah apa yang terdapat dalam

pikiranku sekarang. Aku hanya bisa sabar dan pasrah walau

kamu telah membohongiku dengan ucapan-ucapan manis yang

tak berarti. Kekasihku, kamu itu bagaikan bintang yang

berkilauan, namun hidupmu tak seperti pelangi yang dipenuhi

oleh warna-warni cinta. Hidupmu hanyalah sebatas asa yang tak

dapat diabadikan oleh rasa. Dirimu hanyalah kedustaan ibarat


coklat yang meleleh terkena panas. Aku suka sekali coklat.

Karena coklat itu laten dan murni. Coklat itu suci, coklat itu tak

seperti coklat panas yang leleh bahkan telah mencair dengan

kedustaan. Kini aku hanya bisa melihat, begitu bodohnya aku.

Kau terlalu picik memahami rasa hingga kamu lupa bahwa rasa

sebenarnya bukanlah asa yang dapat kau permainkan.

Kekasihku, tolong hargai aku seperti aku menghargaimu.

Memang benar teman-temanmu yang mengatakan bahwa kamu

itu hanyalah seorang pengecut yang bisanya mengandalkan asa

dan tampang semata. Dan kamu saat ini hanyalah sebatas sampah

yang bisa saja aku buang seperti kamu membuang perempuan

atau pun laki-laki di luar sana. Kau selalu mencumbu dan

bercinta denganku saat keadaan lengah bahkan saat itu pula kau

selalu mengumbar nafsumu demi kejayaan asamu. Kau terlalu

busuk untuk dipikirkan. Apakah lebih baik kita sudahi hubungan

ini? Bagiku cukup mengenalmu sebagai teman dan tak lebih dari
itu, bagiku kau adalah seseorang yang begitu aneh, begitu

tertutup dan begitu pemikat hati siapa pun. Aku tak rela mendua

demi menodai juga cinta suci teman-temanku.

Hampir sebulan kita berjalan bersama, dan seolah-olah

kita tak ada hubungan apa-apa. Tak sedikit orang

menyarankanku untuk berterus terang kepada mereka tentang

hubungan kita ini. Tetapi aku masih menghargai keputusanmu 3

minggu yang lalu. Kau membuatku bingung, dilemma, dan

pusing jika aku terlalu memikirkan. Kekasihku, aku hanya dapat

berterima kasih kepada teman-temanmu yang telah memberikan

shock terapi kepadaku. Lama sekali aku menunggu kabar dari

mu, begitu lama pulalah aku bersama dengan sepi dan sangatlah

lama aku menyendiri tak berarti. Tenang saja aku pasti dapat

menjaga rahasia di antara kita berdua.

Akan tetapi, mengapa kamu tak bisa berbuat adil?

Adilkah jika aku juga menduakanmu? Adilkah jika cinta suciku


ini kau balas dengan perselingkuhan yang tak semestinya kau

lakukan? Inilah semua pertanyaan yang ingin aku tanyakan

kepadamu. Aku tahu semua ini hanya membuang waktuku, aku

tahu semua di dunia ini tak ada yang dapat melakukan keadilan.

Aku ingin sekali menyentuh tubuhmu seperti kau telah

menyentuh tubuhku setiap kali kau bertengkar dengan nafsumu

itu. Banyak hati yang terluka kar’namu, banyak hati yang kecewa

kar’namu dan banyak hati pula yang teraniaya karenamu.

Harus kau ingat selamanya “Aku mencintaimu, aku serius

denganmu. Jika kamu berkata Kamu Tak Pernah Serius, itu

adalah kesalahan besar. Buat apa aku menjalin hubungan seperti

ini denganmu jika aku tak rela sakit hati karenamu?” Kekasihku,

aku kan selalu menunggu kepastianmu tentang semua hal yang

memang aku akui begitu berat ‘tuk dijalani termasuk maksud

dari pernyataanmu itu.[t]

***
Separuh Keagungan Cinta yang Hilang
Cinta yang selalu diagung-agungkan adalah ketika

perasaan atau jiwa kamu dapat menitikkan air mata dan masih

peduli terhadap diri kekasihmu, walaupun dalam keadaan dia

tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggu kekasihmu

dengan kesetiaan yang sebenarnya tidak dapat ternodai dengan

perbuatan yang kotor. Inilah keadaan perasaanku sekarang,

ketika kekasihku mulai mencintai orang lain dan aku masih

berusaha dapat tersenyum sembari berkata ‘aku turut berbahagia

untukmu’, walaupun hati ini sedikit perih karena telah dikhianati.

Entah apakah dia juga memiliki perasaan yang selalu diagung-

agungkan sama seperti aku mengagung-agungkan cintanya

kepadaku?

Kegagalan cinta membuatku mencoba ‘tuk terus

membebaskan diriku dari keterpurukan separuh keagungan

cintaku yang hilang dan aku membiarkan ‘tuk hatiku tetap


melebarkan sayap dan berusaha kembali terbang kealam bebas.

“Dian, kamu harus ingat betul ucapanku ini ‘kamu akan

menemukan cinta yang agung seutuhnya kembali dan kamu

harus siap untuk kehilangan cinta yang agung itu. Dan ketika

cinta itu mati, maka kamu tak perlu mati bersama cintamu itu.

Karena masih banyak orang yang dapat memberi cinta yang

agung kepadamu. Ingatlah! Orang yang terkuat bukanlah orang

yang selalu menang dalam mengalahkan cinta, melainkan orang

yang kuat itu adalah orang yang selalu dapat bersikap tegar

dalam menghadapi cobaan hidup walaupun cobaan itu telah

membuatmu jatuh.”[t]

***

Atas Nama Cinta yang Agung Di Hatiku

Atas nama cinta yang aku agungkan di hatiku,

sembunyikan semua nafsuku dari asa kerana hal itu lebih baik

‘tuk disembunyikan keluhan dari mereka yang melihat.


Atas nama cinta yang aku agungkan di hatiku, jika ada

seseorang yang hadir, sembunyikan apa yang terjadi kepadaku.

Atas nama cinta yang aku agungkan di hatiku, cinta

antara dua jiwa laksana anggur di dalam cangkir yang muncul

menjadi air, namun itu semua sebenarnya adalah kehidupan

meskipun langit akan runtuh dan lautan akan murka karena

adanya noda dalam percintaan. Akan tetapi aku tetap percaya

bahwa cinta itu tetap ada walaupun terdapat banyak halangan

yang menimpa kita.[t]

***

8 Ayat-Ayat Pernikahan
Saat semua t’lah jelas dan memang telah pasti dan semua

telah kulalui dengan itikat baik, banyak bisikan yang berupa

ayat-ayat pernikahan dari Tuhan, yang mungkin bisikan itu juga

dialami oleh semua orang yang siap untuk melakukan

pernikahan. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah


Allah menciptakan pasangan hidupmu dari jenismu sendiri

supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya dan

dijadikan-Nya di antaramu kasih dan sayang. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir (Qs. Ar-rumm: 21)” bisikan inilah yang

hingga saat ini menjadi fikiranku dimana aku ingin disaksikan

oleh kerabat dan teman-teman mengucap janji setia kepada

pasangan dengan penuh kekhitmatan dan syakral. Akan tetapi

hubungan ini tidak mungkin jika harus menikah di Indonesia.

Bukan karena aku dengannya berbeda keyakinan,

melainkan kami berdua merupakan pasangan homoseksual yang

akan segera menikah di bulan Oktober. Inilah yang merupakan

sebuah ganjalanku hingga saat ini karena memang hingga saat ini

aku masih sedikit trauma dengan kejadian perceraian yang sudah

kujalani dua kali dalam kehidupanku. Aku hanya berharap

kepada Tuhan, semoga dia dapat memberkati kami berdua


dengan firmanya: “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah

dan ibunya dan bersatu dengan pasangan hidupnya sehingga

keduanya itu menjadi satu. Demikianlah mereka bukan lagi dua,

melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah,

tidak boleh diceraikan manusia. (Matius 19: 5-6)”.[t]

***

Anda mungkin juga menyukai