03
Sesuai dengan fungsinya, AHU merupakan
seperangkat alat yang dapat mengontrol suhu, 04
kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan
(jumlah partikel/mikroba), pola aliran udara, jumlah
pergantian udara dan sebagainya, di ruang produksi
05
sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah
ditentukan. Unit/sistem yang mengatur tata udara ini
disebut AHU (Air Handling Unit). Di sebut “unit”,
karena AHU terdiri dari beberapa alat yang masing-
06
masing memiliki fungsi yang berbeda.
01
02
Sistem HVAC (Heating, Ventilation,
Air Conditioning) 03
merupakan sistem tata-udara atau sistem
pengkondisian udara yang terdiri dari sistem 04
pemanas, sirkulasi udara, dan pendingin yang
terdiri dari satu sistem. Tujuan dari sistem HVAC
yaitu untuk membuat sebuah ruangan yang 05
nyaman bagi orang-orang atau penghuni yang
terdapat di dalamnya, dengan melakukan
perubahan variabel yang terdapat di dalam 06
ruangan yang meliputi temperature, humidity, air
velocity, dan cleanliness.
Sistem Tata Udara (AHU/HVAC), biasanya terdiri dari :
Dumper
Pilihan sistem tergantung pada tiga faktor utama termasuk konfigurasi bangunan, kondisi
iklim, dan keinginan pemilik. Beberapa kriteria dapat dipertimbangkan seperti perubahan iklim
(misalnya, suhu, kelembaban, dan tekanan ruang), kapasitas bangunan, persyaratan spasial,
biaya seperti biaya modal, biaya operasi, dan biaya pemeliharaan, analisis siklus hidup, dan
keandalan dan fleksibilitas.
Namun pemilihan suatu sistem memiliki beberapa kendala yang harus ditentukan. Kendala
tersebut antara lain kapasitas yang tersedia sesuai standar, konfigurasi bangunan, ruang yang
tersedia, anggaran pembangunan, sumber utilitas yang tersedia, beban pemanasan dan
pendinginan bangunan.
01
02
1. Mixed-air plenum and outdoor air control
2. Air filter
3. Supply fan 03
4. Exhaust or relief fans and an air outlet
5. Outdoor air intake
Komponen dasar atau
6. Ducts peralatan sistem HVAC yang
04
7. Terminal devices menyediakan udara terkondisi
8. Return air system untuk memenuhi kenyamanan
9. Heating and cooling coils termal ruang dan penghuni 05
10. Self-contained heating or cooling unit dan mencapai kualitas udara
11. Cooling tower
12. Boiler
dalam ruangan yaitu :
06
13. Control
14. Water chiller
15. Humidification and dehumidification
equipment
01
02
03
Klasifikasi utama sistem HVAC adalah sistem pusat dan sistem
desentralisasi atau lokal. Jenis sistem ini mengandalkan pengamatan
lokasi, peralatan utama menjadi terpusat sebagai pengkondisian 04
seluruh bangunan untuk satu kesatuan atau terdesentralisasi sebagai
pengkondisian zona-zona tertentu secara terpisah sebagai bagian dari
sebuah bangunan. Oleh karena itu, sistem distribusi udara dan air
05
harus dirancang berdasarkan klasifikasi sistem dan lokasi peralatan
utama.
06
Peralatan Utama Sistem HVAC
Sesuai dengan fungsinya peralatan sistem tata udara sentral (HVAC) dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
● Pada dasarnya pendistributian udara dingin dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Menghembuskan udara dingin dari AHU (Air Handling Unit) besar ke beberapa ruangan. Jenis ini cocok digunakan
pada beberapa ruang yang sama atau sejenis, misalnya semua ruang temperatur udaranya sekitar 250 C. Hal ini
memudahkan karena pengendaliannya cukup dilakukan pada suatu tempat.
2. Masing-masing ruang mempunyai AHU kecil-kecil atau kombinasi dari sebuah AHU dan beberapa FCU (Fan Coil
Unit). Jenis ini cocok digunakan pada ruangan-ruangan yang berbeda penggunannya, maka pengendaliannya tidak
bisa dilakukan hanya di satu tempat.
01
Ventilasi buatan
02
03
Sistem penghawaan buatan atau ventilasi buatan (Artificial ventilation /
Force Ventilation / Mechanical Ventilation) adalah pengudaraan yang melibatkan
04
peralatan mekanik. Pengudaraan buatan sering juga disebut pengkondisian udara
(Air Conditioning) yaitu proses perlakuan terhadap udara di dalam bangunan yang
05
meliputi suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin, kebersihan,bau, serta
distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Pengkondisian
06
udara dengan ventilasi mekanis tidak hanya menurunkan suhu (cooling) tetapi
juga dapat menaikan suhu (heating).
Pemakaian ventilasi buatan didalam ruang harus memenuhi kriteria yaitu:
Volume pergantian udara minimum yang dihasilkan sebesar 10 - 15
m3/jam/orang, dan ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan. Dasar
perencanaan sistem ventilasi mekanis dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu: supply ventilation system, exhaust ventilation system, dan
supply-exhaust ventilation system.
Prinsip perancangan sistem ventilasi mekanis pada dasarnya mengandalkan
kecepatan udara yang mengalir melalui saluran udara. Peningkatan kecepatan
kipas baik sebagai supply udara maupun sistem pembuangan udara
(exhaust)akan menimbulkan efek kebisingan. Dimensi saluran dan perletakan
saluran udara akan mempengaruhi tingkat kebisingan di dalam ruang.
Perencanaan awal dalam sistem ventilasi mekanis ini sebaiknya diawali dengan
pemilihan kipas yang memiliki tingkat kebisingan (noise).
DESAIN SISTEM TATA UDARA
Dalam mendesain sistem tata udara (HVAC) adalah untuk
menyediakan sistem sesuai dengan ketentuan untuk
memenuhi kebutuhan perlindungan seperti kendala,
perawatan keberlanjutan, fleksibiltas, dan kemanan.
POIN PENTING DALAM MENDESAIN SISTEM TATA UDARA :
1.Desain casing yang digunakan
2.Filtrasi primer untuk penyaringan udara
3.Pemilihan fan untuk memudahkan pengontrolan udara
4.Persyaratan kebersihan
5.Lokasi peralatan
6.Perawatan harus dilakukan untuk memastikan area udara
berventilasi luar bebas dari udara yang keluar
Sumber :
Terimakasih