Anda di halaman 1dari 13

Dasar-dasar desain

sistem tata udara.


Fresly Adian Hutama Sinurat (21023)
Alif Hamasi Damanik (21026)
Finka Sari Efani (21027)
Sistem Tata Udara
Sistem Tata Udara adalah suatu sistem yang mengondisikan lingkungan melalui
pengendalian suhu, kelembaban nisbi, arah pergerakan udara dan mutu udara – termasuk
pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan yang ada di udara (seperti ‘vapors’
dan ‘fumes’).
Disebut “sistem” karena AHU (Air Handling Unit) terdiri dari beberapa mesin/alat yang
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu sistem tata udara yang dapat mengontrol suhu, kelembaban, tekanan
udara, tingkat kebersihan, pola aliran udara serta jumlah pergantian udara di ruang
produksi sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan.
Desain Sistem Tata Udara memengaruhi tata letak ruang berkaitan dengan hal seperti
posisi ruang penyangga udara (airlock) dan  pintu.
Sistem tata udara yang digunakan tergantung dari jenis produk yang dibuat dan tingkat
kelas ruang yang digunakan, misalnya ruang produksi sterile, beta-laktam, non
sterile,sefalosporine dan sebagainya.
01

Air Handling Unit 02

03
Sesuai dengan fungsinya, AHU merupakan
seperangkat alat yang dapat mengontrol suhu, 04
kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan
(jumlah partikel/mikroba), pola aliran udara, jumlah
pergantian udara dan sebagainya, di ruang produksi
05
sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah
ditentukan. Unit/sistem yang mengatur tata udara ini
disebut AHU (Air Handling Unit). Di sebut “unit”,
karena AHU terdiri dari beberapa alat yang masing-
06
masing memiliki fungsi yang berbeda.
01

02
Sistem HVAC (Heating, Ventilation,
Air Conditioning) 03
merupakan sistem tata-udara atau sistem
pengkondisian udara yang terdiri dari sistem 04
pemanas, sirkulasi udara, dan pendingin yang
terdiri dari satu sistem. Tujuan dari sistem HVAC
yaitu untuk membuat sebuah ruangan yang 05
nyaman bagi orang-orang atau penghuni yang
terdapat di dalamnya, dengan melakukan
perubahan variabel yang terdapat di dalam 06
ruangan yang meliputi temperature, humidity, air
velocity, dan cleanliness.
Sistem Tata Udara (AHU/HVAC), biasanya terdiri dari :

Cooling coil atau evaporator Filter

01 untuk mengontrol suhu


(temperature/t) dan kelembaban 03 untuk mengendalikan dan
mengontrol jumlah partikel dan
relatif (Relative Humidity/RH) udara mikroorganisme (partikel asing)
yang akan didistribusikan ke yang mengkontaminasi udara yang
ruangan produksi. masuk ke dalam ruang produksi.

Static Pressure Fan atau Ducting


Blower

02 untuk menggerakkan udara di


sepanjang sistem distribusi udara 04 sebagai saluran tertutup tempat
mengalirnya udara.
yang terhubung dengannya.

Dumper

05 untuk mengatur jumlah (debit)


udara yang dipindahkan ke dalam
ruangan produksi.
Sistem HVAC membutuhkan sistem distribusi untuk menyediakan jumlah udara yang
dibutuhkan di bawah kondisi lingkungan yang diinginkan. Sistem distribusi terutama bervariasi
sesuai dengan jenis refrigeran dan metode pengiriman seperti peralatan penanganan udara,
koil kipas, saluran udara dan pipa air.

Pilihan sistem tergantung pada tiga faktor utama termasuk konfigurasi bangunan, kondisi
iklim, dan keinginan pemilik. Beberapa kriteria dapat dipertimbangkan seperti perubahan iklim
(misalnya, suhu, kelembaban, dan tekanan ruang), kapasitas bangunan, persyaratan spasial,
biaya seperti biaya modal, biaya operasi, dan biaya pemeliharaan, analisis siklus hidup, dan
keandalan dan fleksibilitas.

Namun pemilihan suatu sistem memiliki beberapa kendala yang harus ditentukan. Kendala
tersebut antara lain kapasitas yang tersedia sesuai standar, konfigurasi bangunan, ruang yang
tersedia, anggaran pembangunan, sumber utilitas yang tersedia, beban pemanasan dan
pendinginan bangunan.
01

02
1. Mixed-air plenum and outdoor air control
2. Air filter
3. Supply fan 03
4. Exhaust or relief fans and an air outlet
5. Outdoor air intake
Komponen dasar atau
6. Ducts peralatan sistem HVAC yang
04
7. Terminal devices menyediakan udara terkondisi
8. Return air system untuk memenuhi kenyamanan
9. Heating and cooling coils termal ruang dan penghuni 05
10. Self-contained heating or cooling unit dan mencapai kualitas udara
11. Cooling tower
12. Boiler
dalam ruangan yaitu :
06
13. Control
14. Water chiller
15. Humidification and dehumidification
equipment
01

02

03
Klasifikasi utama sistem HVAC adalah sistem pusat dan sistem
desentralisasi atau lokal. Jenis sistem ini mengandalkan pengamatan
lokasi, peralatan utama menjadi terpusat sebagai pengkondisian 04
seluruh bangunan untuk satu kesatuan atau terdesentralisasi sebagai
pengkondisian zona-zona tertentu secara terpisah sebagai bagian dari
sebuah bangunan. Oleh karena itu, sistem distribusi udara dan air
05
harus dirancang berdasarkan klasifikasi sistem dan lokasi peralatan
utama.
06
Peralatan Utama Sistem HVAC
Sesuai dengan fungsinya peralatan sistem tata udara sentral (HVAC) dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

● 1. Peralatan Sistem plant


Peralatan sistem plant atau ditanam ini terdiri dari beberapa komponen yaitu sistem pembangkit kalor, mesin
refrigrasi (chiller), menara pendingin dan sistem pemipaan (pipa air, refrigrasi, pompa). Peralatan sistem plant ini
akan menyediakan air dingin yang diperlukan oleh koil pendinginan pada mesin Air Handling Unit (AHU).

● 2. Peralatan sistem distribusi udara


Perangkat sistem distribusi udara terdiri dari : saringan udara (filter), koil pendingin, dan kipas udara. Ketiga alat
tersebut dalam satu unit pengolah udara (AHU). Peralatan ini bertanggung jawab terhadap pengkondisian udara
dalam ruangan.

● Pada dasarnya pendistributian udara dingin dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:

1. Menghembuskan udara dingin dari AHU (Air Handling Unit) besar ke beberapa ruangan. Jenis ini cocok digunakan
pada beberapa ruang yang sama atau sejenis, misalnya semua ruang temperatur udaranya sekitar 250 C. Hal ini
memudahkan karena pengendaliannya cukup dilakukan pada suatu tempat.

2. Masing-masing ruang mempunyai AHU kecil-kecil atau kombinasi dari sebuah AHU dan beberapa FCU (Fan Coil
Unit). Jenis ini cocok digunakan pada ruangan-ruangan yang berbeda penggunannya, maka pengendaliannya tidak
bisa dilakukan hanya di satu tempat.
01
Ventilasi buatan
02

03
Sistem penghawaan buatan atau ventilasi buatan (Artificial ventilation /
Force Ventilation / Mechanical Ventilation) adalah pengudaraan yang melibatkan
04
peralatan mekanik. Pengudaraan buatan sering juga disebut pengkondisian udara
(Air Conditioning) yaitu proses perlakuan terhadap udara di dalam bangunan yang
05
meliputi suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin, kebersihan,bau, serta
distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Pengkondisian
06
udara dengan ventilasi mekanis tidak hanya menurunkan suhu (cooling) tetapi
juga dapat menaikan suhu (heating).
Pemakaian ventilasi buatan didalam ruang harus memenuhi kriteria yaitu:
Volume pergantian udara minimum yang dihasilkan sebesar 10 - 15
m3/jam/orang, dan ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan. Dasar
perencanaan sistem ventilasi mekanis dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu: supply ventilation system, exhaust ventilation system, dan
supply-exhaust ventilation system.
Prinsip perancangan sistem ventilasi mekanis pada dasarnya mengandalkan
kecepatan udara yang mengalir melalui saluran udara. Peningkatan kecepatan
kipas baik sebagai supply udara maupun sistem pembuangan udara
(exhaust)akan menimbulkan efek kebisingan. Dimensi saluran dan perletakan
saluran udara akan mempengaruhi tingkat kebisingan di dalam ruang.
Perencanaan awal dalam sistem ventilasi mekanis ini sebaiknya diawali dengan
pemilihan kipas yang memiliki tingkat kebisingan (noise).
DESAIN SISTEM TATA UDARA
Dalam mendesain sistem tata udara (HVAC) adalah untuk
menyediakan sistem sesuai dengan ketentuan untuk
memenuhi kebutuhan perlindungan seperti kendala,
perawatan keberlanjutan, fleksibiltas, dan kemanan.
POIN PENTING DALAM MENDESAIN SISTEM TATA UDARA :
1.Desain casing yang digunakan
2.Filtrasi primer untuk penyaringan udara
3.Pemilihan fan untuk memudahkan pengontrolan udara
4.Persyaratan kebersihan
5.Lokasi peralatan
6.Perawatan harus dilakukan untuk memastikan area udara
berventilasi luar bebas dari udara yang keluar
Sumber :

Sardi, j. (2016). Sistem Tata udara Industrial. Teknik Pendingin Dan


Tata udara , 3-10.
Seyam, S. (2018). Types of HVAC Systems. www.intechopen.com.
priyambodo, b. (2012). Sistem Tata Udara (AHU/HVAC). Retrieved
02 03, 2022, from Bambang Priyambodo's Weblog:
https://priyambodo1971.wordpress.com

Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai