Anda di halaman 1dari 126

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Kegiatan : Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana


Infrastruktur Perguruan Tinggi Negeri.
Nama Pekerjaan : Pembangunan Gedung Akuntansi, Teknik Informasi, Teknik Sipil
Politeknik Negeri Samarinda.
Lokasi : Jln. DR. Cipto Mangun Kusumo, Kampus Gunung Lipan, Kota
Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.
Waktu Pelaksanaan : 240 (dua ratus empat puluh ) hari kalender.

Tahun Anggaran : 2019 - 2020

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 1
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Lokasi dan Lingkup Pekerjaan

BAB II. PEKERJAAN PERSIAPAN

BAB III. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG AKUNTASI


3.1 Pekerjaan Arsitektur
3.2. Pekerjaan Mekanikal
3.3. Pekerjaan Elektrikal

BAB IV. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG TEKNIK SIPIL


4.1 Pekerjaan Pematangan Lahan dan Turap
4.2. Pekerjaan Sub Struktur
4.3. Pekerjaan Upper Struktur
4.4. Pekerjaan Rangka Kuda – kuda dan Atap
4.5. Pekerjaan Arsitektur
4.6. Pekerjaan Halaman dan Taman
4.7. Pekerjaan Mekanikal.
4.8. Pekerjaan Elektrikal.

BAB V. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG TEKNIK INFORMASI (TI)


5.1. Pekerjaan Pemasangan Lift
5.2. Pekerjaan Arsitektur.
5.3. Pekerjaan Elektrikal.
5.4. Pekerjaan Mekanikal.

BAB VI. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB VII. PENUTUP

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 2
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian kegiatan Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana Permukiman Provinsi Kalimantan Timur Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Kalimantan Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.

Lingkup Pekerjaan merupakan pekerjaan konstruksi penyelesaian pembangunan bangunan


Gedung Akuntansi, Teknik Informasi, Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda sesuai dengan
usulan yang disampaikan melalui Surat Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia nomor 252/M/XI/2018 Tanggal 23 November 2018 perihal Revisi Usulan Prioritas
Pendanaan Bangunan Belum Terselesaikan PTN Tahun 2019, setelah sebelumnya dilaksanakan
tahap konstruksi oleh pihak Politeknik Negeri Samarinda. Pelaksanaan pembangunan
dilaksanakan pada tahun anggaran 2019, sesuai hasil analisis Bangunan Gedung Negara dan
lingkup pekerjaan disesuaikan dengan program perencanaan awal yang telah disusun oleh
Politeknik Negeri Samarinda tanpa merubah bentuk dan fungsi bangunan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Metode Pekerjaan adalah metode yang menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan
yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian/cara
kerja dari masing - masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis.

Tujuan Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah sebagai pedoman dan analisis keselamatan
pekerjaan / job safety asnalysis untuk mencegah terjadinya kegagalan konstruksi dan kecelakaan
kerja serta memastikan terpenuhinya kualitas hasil pembangunan (mutu, waktu, kuantitas,
kualitas, dan biaya) dan tertib administrasi dalam pembangunan bangunan Negara, mulai dari
tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa pemeliharaan.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 3
1.3. Lokasi dan Lingkup Pekerjaan
Secara gambaran umum, lokasi proyek pembangunan terletak di area Kawasan Kampus
Politeknik Negeri Samarinda Jalan DR. Cipto Mangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Kota
Samarinda Provinsi Kalimantan Timur .

Ruang lingkup kegiatan adalah Pekerjaan Tanah dan Sub Struktur, Struktur, Mekanikal dan
Elektrikal, Arsitektural dan Upper Struktur dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini adalah 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya SPMK.

Waktu pelaksanaan
Lingkup
No Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8
Gedung
1
Akuntansi
    - - - -
Gedung
2 Teknik      - - -
Informasi
Gedung
3
Teknik Sipil
       

Ingin dokumen dalam bentuk MS. Word 2010


silahkan hubungi WA 0813 7626 6340

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 4
BAB II. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Menyiapkan Peralatan dan Personil yang terdiri dari :


2.1.1 Personel yang menangani proyek adalah sebagai berikut :
2.1.1.1 Project Manager
Personil adalah S1 Arsitek dengan sertifikat kompetensi Kerja SKA Madya Ahli
Arsitek (101) dengan pengalaman kerja 4 Tahun.
2.1.1.2 Operational Manager
Personil terdiri dari 3 orang S1 Sipil dengan sertifikat kompetensi kerja SKA
Muda Ahli Teknik Banguan Gedung (201) dengan pengalaman kerja
professional 2 Tahun.
2.1.1.3 Ahli Sipil
Personil adalah S1 Sipil dengan sertifikat kompetensi Kerja SKA Muda ahli
Teknik Bangunan Gedung (201) dengan pengalaman kerja profesional 2
Tahun.
2.1.1.4 Ahli Mekanikal
Personil adalah S1 Teknik Mesin dengan sertifikat kompetensi Kerja SKA
Muda Ahli Teknik Mekanikal (301) dengan pengalaman kerja profesional 2
Tahun.
2.1.1.5 Ahli Elektrikal
Personil adalah S1 Teknik Elektro dengan sertifikat kompetensi Kerja SKA
Muda Ahli Teknik Tenaga Listrik (401) dengan pengalaman kerja profesional 2
Tahun.
2.1.1.6 Ahli K3 Konstruksi
Personil adalah S1 Teknik Sipil dengan sertifikat kompetensi Kerja SKA Muda
Ahli K3 Konstruksi (603) dengan pengalaman kerja profesional 2 Tahun.
2.1.1.7 Petugas K2
Personil terdiri dari 3 orang yang merupakan SMU/Sederajat dengan
melampirkan sertifikat K3 dan pengalaman kerja profesional 2 Tahun

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 5
2.1.2 Peralatan
Memobilisasi alat - alat kerja ke lokasi proyek :
2.1.2.1. Dump Truck + 4M3
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material
pada jarak dekat maupun jauh.
2.1.2.2. Mobil Pickup
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material
pada jarak dekat maupun jauh yang dapat bekerja pada lokasi yang sempit
atau tidak dapat dilalui oleh dump truk yang lebih besar.
2.1.2.3. Mesin Las 250A
Adalah alat yang dipergunakan untuk proses penyambungan logam/besi
dengan menggunakan energi listrik.
2.1.2.4. Concrete Vibrator + 550Kg
Adalah salah satu peralatan yang digunakan saat pengecoran dimana alat ini
berfungsi untuk pemadatan beton yang dituangkan dalam bekisting, dimana
hal ini ditujukan untuk mengeluarkan kandungan udara yang terjebak dalam air
campuran beton sehingga dengan yang di hasilkan oleh vibrator maka beton
akan mendapatkan kekuatan yang merata dan juga untuk menghindari
keropos.
2.1.2.5. Lampu Sorot 400Watt
Digunakan untuk pencahayaan pada lokasi kerja yang penerangannya kurang
memadai ataupun pada saat bekerja di malam hari.
2.1.2.6. Generator Set > 20 KVa
Genset atau generating set adalah alat yang berfungsi untuk memproduksi
tenaga listrik dengan bahan bakar BBM Solar. Digunakan pada proyek ini bagi
lokasi pekerjaan yang belum terjangkau oleh aliran listrik maupun saat Listrik
umum padam.
2.1.2.7. Concrete Mixer (molen) + 300 Liter
Merupakan sebuah alat untuk memproduksi beton ready mix, dengan volume
yang kecil akan tetapi dari segi kualitas beton tetap seragam dan sesuai
proporsi material yang telah di tentukan dalam desain mix.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 6
2.1.2.8. Mesin Bor Pile
Berguna untuk membuat lobang bagi penempatan pondasi bore pile yang
merpakan pondasi yang bisa menyalurkan seluruh beban pada konstruksi ke
tanah dengan struktur yang keras sehingga pondasi kuat.
2.1.2.9. Stamper + 80Kg
Digunakan dalam proses pemadatan untuk bangunan gedung,
pemadatan jalan, halaman, selain itu Mesin Stamper juga digunakan
untuk pekerjaan pemadatan timbunan lainnya.
2.1.2.10. Scafolding
Perancah atau scaffolding adalah suatu struktur sementara yang digunakan
untuk menyangga manusia ataupun material dalam konstruksi atau perbaikan
gedung dan bangunan - bangunan tinggi lainya. Biasanya perancah berbentuk
suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dpat
menggunakan bahan - bahan lain.

2.2. Pembersihan Area.


Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput,
dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Sampah-sampah yang
dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas,
kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan
sampah akhir.

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada
tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek,
pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dan lain
sebagainya.

2.3. Pengukuran Ulang dan Pemasangan Bowplank.


Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran lokasi.
Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam
pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 7
dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1m yang
ditancapkan kedalam tanah.

Pekerjaan Pemasangan Bouwplank


Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan.
Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek,
Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.

Bowplank terbuat dari


papan yang bagian
atasnya dipakukan pada
patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk
menentukan ketinggian
papan bouwplank secara
rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan
untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran
ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar
mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As
sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam
tanah.

2.4. Pengadaan Direksi Keet.


Dalam pengadaan Pembangunan
Gedung Akuntansi, Teknik Informasi,
Teknik Sipil Politeknik Negeri
Samarinda ini, Direksi Keet
dipersiapkan yang berguna untuk
tempat melaksanakan pengawasan,
pengendalian pekerjaan, dan

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 8
pekerjaan administrasi proyek. Direksi keet dilengkapi dengan furniture, penerangan dan
pendingin ruangan serta alat komunikasi yang memadai dan dapat digunakan selama diperlukan
oleh direksi juga direksi keet dilengkapi dengan toilet dan ruang sejenis yang memadai.

2.5. Gudang
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga
keselamatan dari bahan proyek. Untuk gudang penyimpanan semen, tempatnya baik sehingga
terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan juga
dibuat kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

2.6. Pagar Proyek


Dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan akan dilaksanakan secara aman dan tidak
mengganggu pihak lain di luar proyek dengan membuat pagar proyek yang terbuat dari seng
dengan tinggi minimal 2,4 meter dan memiliki rangka pendukung yang kuat dan kaku sehingga
tidak rusak atau roboh pada saat menerima beban angina dan gangguan lain.

2.7. Jalan Kerja Proyek

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 9
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke dalam lokasi
proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari
material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering maka
dapat dilakukan penyiraman dengan menggunakan water tanker.

2.8. Air, Listrik & Komunikasi


Menyiapkan air, listrik kerja dan juga alat komunikasi baik untuk internal proyek, maupun untuk
hubungan keluar sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 10
BAB III. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG AKUNTANSI

3.1. Pekerjaan Arsitektur.


3.1.1. Pasangan Dinding
a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan sebaiknya dibuat gambar shop drawing
dinding terlebih dahulu sehingga bisa dilihat dengan tepat dimana posisi tembok akan
dipasang serta pada bagian mana terdapat lobang kusen dan pintu jendela
b. Tukang batu yang ahli dalam bidang pemasangan dinding batu bata maka dapet

menghasilkan pekerjaan bagus, namun bagi tukang yang belum yakin akan
ketrampilannya bias mencoba – coba latihan memasang batu bata terlebih dahulu
dengan bahan potongan kayu seukuran bata merah dengan bahan perekat dari kapur
sehingga mudah untuk dibongkar pasang.
c. Batu bata yang digunakan sebaiknya dalam kategori bagus seperti tida rapuh dan
telah mengalami pembakaran sempurna, batu bata dengan tekstur kasar akan lebih
mengikat adukan jika dibanding yang bertekstur halus dan rapi.
d. Selalu gunakan waterpass, kayu jidar dan benang ukur untuk mengontrol ketegakan
dan kedataran pasangan, karena pemasangan batu bata yang miring akan
mempertinggi resiko tembok retak dan mempertebal plesteran jika hendak

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 11
membuatnya tegak kembali sehingga menambah kebutuhan material yang
seharusnya dapat dihemat.
e. Menggunakan adukan dengan perbandingan campuran pasir dan semen yang cukup
juga dapat mempengaruhi kualitas tembok, perbandingan yang banyak digunakan
dalam pemasangan yaitu 1pc : 6pcs atau satu semen berbanding enam pasir.
f. Dalam melakukan pekerjaan plesteran dan acian harus ada waktu tenggang dari
waktu pemasangan dinding bata agar tembok tidak berkeringat panas dan
mengalami perkerasan terlalu cepat sehingga menyebabkan dinding retak – retak.
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan
perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan
dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan
dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan
terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu
pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material. Untuk mendapatkan hasil
maksimal terhadap hal tersebut beberapa faktor yang harus diperhatikan saat
pelaksanaan pekerjaan pasangan bata adalah sebagai berikut :

Kualitas Material

 Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat
bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh.
Pastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan
permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.

 Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak
sama, baik panjang, lebar dan ketebalan. Ukura batu bata yang anda miliki
harus diperhatikan, jika anda mendapatkan bata dari supplier yang berbeda
dengan ukuran bata yang berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya
pasangan bata kelihatan rapi .

 Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata
terlalu kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai
jenuh permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat
penyerapan bata terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat,

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 12
karena pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan kekuatan ikatan tidak
baik. Jika bata dalam keadaan basah jangan terlalu dipaksakan untuk
dipasang, tunggu permukaan bata agak kering. Permukaan yang terlalu basah
mengakibatkan bata akan jenuh menyerap adukan mortar sehingga akan
memungkinkan adukan akan meleleh dan air semen akan terbuang dari
pasangan. Dan jika bata terlalu kering maka akan menimbulkan penyerapan
yang terlalu cepat, yang akan menimbulakn pengikatan tidak terlalu bagus.

 Lakukan penumpukan material batu bata dekat area dinding yang


dipasangkan. Penumpukan material tidak boleh terlalu jauh dan tidak terlalu
dekat sehingga menyulitkan pemasangan. Batu bata ditumpuk harus
beraturan, supaya memudahkan pengambilan oleh tukang pasang. Untuk
pemotongan, harus disediakan satu orang khusus yang melakukan
pemotongan

 Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik dengan gradasi yang
bagus. Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran batu dan juga
tidak banyak mengandung lumpur. Pastikanpengadukan dilakukan dengan
perbandingan campuran dengan seimbang sesuai dengan yang diisyartakan.
Biasanya campuran 1:3, 1:4 dan 1:5.

 Pembuatan adukan harus diperhatikan secar benar, jangan membuat adukan


dalam volume yang terlalu banyak, maksudnya harus diseimbangkan antara
volume adukan dengan volume pemasangan . Jika volume adukan terlalu
banyak, dikhawatirkan adukan/ mortar sempat mengering.

Kelengkapan Peralatan :

 Pastikan mempunya semua perlatan yang dibutuhkan . Perlengakapan dari


mulai pengadukan, alat pasang, alat potong dan juga alat penghantar material
harus tersedia dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik.

 Pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang diperlukan
untuk pembuatan garis pandu dan pengecekan kelurusan dan ketegakan
pasangan bata.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 13
 Untuk posisi pemasangan dinding bata pada posisi yang sudah tinggi, harus
disediakan scafolding ataupun perancah kayu dipasang dalam kondisi kuat dan
posisi yang tidak terlalu jauh dengan dinding yang dipasang. Hindari
pemasangan perancah yang bersingggungan langsung dengan dinding yang
baru dipasang karena dikhawatirkan bisa membuat pasangan akan roboh /
jatuh.

Pelaksanaan Pemasangan

 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi
pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.

 Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara
sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik.
Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang
ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara
15 – 20 cm).

 Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis
benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir
bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara
vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis
vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu
dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .

 Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain


mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai
sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu
bata yang sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya
dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 14
memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap
sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.

 Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk


mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan
pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi
adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka
mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.

 Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang


adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi
pinggir pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan
dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan
biarkan sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan
kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.

 Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah


dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung
keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan
dinding. Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm .
Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang
yang dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan
kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.

Pemeliharaan

 Jika pemasangan dinding sudah selesai sampai level yang diinginkan,


pasangan harus dipelihara dari benturan atau pembebanan sampai kondisi
ikatan sudah benar benar kering.

 Jika ada bekas adukan/ mortar dibawah pasangan yang menumpuk harus
segera dibersihkan, jangan sampai mengering karena bisa menajdi pekerjaan
tambahan saat pelaksanaan pemasangan lantai.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 15
 Jika pemasangan baru selesai dilakukan, anda perlu juga membuat pengaman
atau tanda supaya pasangan tersebut tidak disentuh atau di bentur oleh orang
yang lewat.

3.1.2. Pekerjaan Pintu / Jendela


Meliputi penyediaan kosen-kosen, pintu-pintu/jendela aluminium sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar dan spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan
kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah

ditunjukkan dalam gambar. Bagian ini menjelaskan “Commercial Quality” kosen dan pintu-
pintu aluminium untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk aluminium
panels dan louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut.

Persiapan

 Sebelum fabrikasi harus melakukan check di site semua dimensi-dimensi dan kondisi
project untuk menghindari informasi yang terlambat.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 16
 Mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat, ukuran-ukuran dan
lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil aluminium yang
berhubungan langsung dengan material-material struktural lain.

 Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan


mempersiapkan shop drawing yang menunjukkan lay-out, lokasi, merk, kualitas,
bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh MK dan Pemberi Tugas.

 Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat
di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.

Pabrikasi

Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop
assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan assembly lapangan
yang baik dan tepat guna. membuat dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan
ekspose match untuk memberikan garis dan design yang bersambung. Pakailah
perlengkapan mesin untuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada
titik-titik joints contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan
sealant.

Pemasangan.
Batas perbedaan tegak dan level :3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V), mm dalam 6
m secara horizontal (H)
 Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk
pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.
 Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk
metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton,
dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak
dan korosi.
 Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan
internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.
 Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari
manufaktur.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 17
 Potongan aluminium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk
menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus
dijauhkan darimaterial-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi
menempel pada permukaan aluminium.
 Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated
gas (argon) dan tidak boleh diekspose.
 Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk
mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat
dalam gambar.
 Peralatan anchor untuk aluminium frame haruslah dengan hot dip galvanized
steel tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm.
 Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed
type. Paskan frame bersama-sama pada titik-titik contact joints dengan hairline
joints,waterproof joints dari bagian belakang dengan sealant untuk menahan
(watertight) 1000 kg/cm².
 Aluminium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi – modifikasi
seperti :
- Perubahan fixed-window
- Propel window, rotate window, etc.
- Pintu-pintu kaca frameless
- Movable partisi tanpa kerusakan pada lantai dan ceiling
- Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjang untuk tujuan-tujuan
diatas.
 Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang
berhubungan langsung dengan aluminium frame dan hubungan harus dengan
chromium coat pada permukaannya untuk menghindari kontak korosif.
 Toleransi pemasangan (erection) untuk aluminium frame pada sisi dinding 10-
15 mm harus diisi dengan grouting.
 Adjusting. Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun
pintu, latching speeds dan hardware-hardware lain sesuai dengan instruksi
manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth).
 Perlindungan. Semua aluminium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi
atau material-material lain yang disetujui oleh Owner saat diserahkan ke
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 18
lapangan. Protective material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada
saat protective material akan dipakai pada aluminium. Tepi-tepi pintu harus
dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer (transparent varnish)
pada saat plasteran akan dilaksanakan. Bagian-bagian lain harus tetap
dilindungi dengan lacquer film sampai seluruh pekerjaan selesai.

3.1.3. Pekerjaan Lantai.


Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai,
pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan
pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
Dibawah lantai, sub lapisan kerikil yang padat (8-16 mm) dengan ketebalan minimal 5 cm
harus dihamparkan guna menghindari lembab di bawah lantai. Untuk pekerjaan pengecoran
lantai cor dipakai campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan ketebalan 15 cm dan Aci halus

permukaannya. Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dan diplester dengan campuran 1 Pc


: 3 Ps. Setelah pekerjaan pengecoran lantai dasar kemudian dilakukan
pemasangan keramik dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 19
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :

 Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.


 Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran
beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasiteknis yang ada.
 Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengankonsultan pengawas.
Setelah beton mengeras barulah dapat dipasangkeramik.
 Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
 Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam airterlebih dahulu.
 Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.
 Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan
 Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
 Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
 Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkandengan cara sedikit
memukul keramik agar tepat menempel.

3.1.3.1. Pekerjaan Lantai Granit


Tahap – tahap pelaksanaan Pekerjaan.
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.
 Sortir granit agar memperoleh keseragaman (ukuran dan warna)
 Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama ± 1 jam.
 Granit dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan
keramik setelah proses perendaman selesai.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini
untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan.
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada gambar kerja.
 Mulailah memasang granit lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai
dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 20
 Setelah granit kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang
keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.
 Setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya sudah kering,
maka sudah bisa untuk dicor nad.
 Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik dari kotoran
sisa adukan dan sisa cor nad.

3.1.3.2 Pekerjaan Lantai Keramik


Tahap – tahap pekerjaan
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.
 Sortir keramik agar memperoleh keseragaman (ukuran dan warna)
 Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama ± 1 jam.
 Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat
dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.

 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini
untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan.
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada gambar kerja.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 21
 Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai
dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan,
 Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang
keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.
 Dan setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya sudah
kering, maka sudah bisa untuk dicor nad.
 Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik dari kotoran
sisa adukan dan sisa cor nad.

3.1.4. Pekerjaan Plafond.


Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit langit dengan berbagai bahan
penutup langit - langit sesuai dengan gambar meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga
untuk keperluan pekerjaan ini .

Pemasangan Gypsum
 Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk
daerahtropis dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm untuk
dinding dan ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dari produk
Jayaboard
 Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS 1230
atau ASTM C 36.
 Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat papan gipsum.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 22
 Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat dari bahan
baja ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus
untuk pemasangan papan gipsum, seperti buatan Jof Metal, Buman, Jayabord atau
yang setara.
 Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS 2589.
 Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti tersebut
berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum :Perekat, Pita
kertas berperforasi, Cat dasar khusus untuk permukaan papan gipsum dan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gipsum terpasang dengan baik.

Pengecatan :
 Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
 Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.
 Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian
cat dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir
sesuai ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.

3.1.5. Pekerjaan Finishing.


Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan
memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik
yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat
adalah semua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton, dan permukaan-
permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS. Pekerjaan ini meliputi penyediaan
bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

Pelaksanaan.
 Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yangberhubungan
langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi,
sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 23
 Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut
 Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan
memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala diatas 38 oC.
 Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh
diatas permukaan cat yang baru dan basah.
 Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.Sesaat sebelum
pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secaramenyeluruh
dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapaidengan
menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saat
penyemprotan hingga air dapat diserap.
 Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yangcacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai. Kemudian permukaan
gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum, untuk
menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini
 Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan pasir/sand
blasting sesuai standar Sa21/2 . Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan
sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dialp
dengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua
permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 24
 Besi/Baja Dilapis Dasar di Pbrik/Bengkel. Bahan dasar yang diaplikasikan di
pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengancat akhir yang akan diaplikasikan
dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap
karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera merawat
permukaan karat yang terdeteksi. Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut
untuk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores
atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat kawatsampai bersih, sesuai standar St
2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan
yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
 Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna harus
dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud
tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran- kotoran,
debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.
 Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
 Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
 Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama
dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
 Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang
akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar
terlebih dahulu.
 Proses Pengecatan. Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan
berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan
dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Penecatan
harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering), sesuai
ketentuan berikut.
1. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
2. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton, Panel Kalsium Silikat.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 25
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior
3. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan
Dasar Minyak.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss
4. Permukaan Besi/Baja
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc chromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality
solvent-based high quality gloss finish.

Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring
secara

menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan. Bila disyaratkan
oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan
sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan pembuat
cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat. Pemakaian
zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk memperoleh daya
tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya).
Metode Pengecatan. Cat dasar untuk permuakaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. Cat dasar untuk
permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan dan lapisan berikutnya boleh dengan

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 26
kuas atau rol. Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan. Cat dasar untuk permukaan
besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh
menggunakan semprotan. Pemasangan kembali barang barang yang sudah dilepas.
Pembersihan area yang di cat dan membuang sampah agar tidak terjadi penumpukan yang
bisa menghambat pekerjaan tahap selanjutnya.

3.1.6. Pekerjaan Atap Kanopi.


Tahap Pelaksanaan :
 Mengukur dan menandai elevasi untuk posisi Tiang kanopi sesuai gambar kerja.
 Tentukan letak tiang kanopi sesuai gambar kerja.
 Gali pondasi sesuai kedalaman dan dimensi rencana.
 Cor pondasi dengan beton campuran 1:2:3 beserta angkur yang telah disesuaikan
dengan lubang pada plendes tiang kanopi
 Fabrikasi tiang kanopi dengan gording sesuai gambar rncana.
 Sebelum di lakukan ereksi cat seluruh baja dengan menggunakan zincromat
 Ereksi tiang kanopi pertama dengan menggunakan tackel atau skafolding, kunci
angkur dengan mur pada plat plendes.
 Tarik benang antara pada posisi tiang kanopi berikutnya.
 Pasang tiang kanopi sesuai jarak yang telah ditentukan
 Pasang usuk hollow 4/4 dengan menumpu Gording
 Sambung usuk horisontal beriutnya
 Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan Rangka yang sudah terpasang
 Pasang penutup kanopi dengan menggunakan polycarbonat.

3.1.7. Pekerjaan Sanitair.


Pemasangan semua peralatan / perlengkapan sanitair harus dilakukan oleh ahli
pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan dengan
hati hati dan sangat rapi.
 Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan tidak
diijinkan. Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji. Semua
saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 27
sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuat.
 Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan
sesuaiketentuan Spesifikasi Teknis.
 Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak
bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali bila ditunjukkan
lain dalam Gambar Kerja.
 Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai
petunjukdalam Gambar Kerja.
 Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
 Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian depan alat ini
berada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330mm untuk anak-anak, atau
sesuaipetunjuk dalam Gambar Kerja.
 Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan.
 Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja,
dan pekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
16400. Pemasangan alat-alat sanitair lain .
 Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan
diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak bercacat
sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih.
Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc :
2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan
sebidang dengan bidang lantai. Paper holder hanya dipasang pada toilet yang
closetnya duduk. Tempat sabun hanya dipasang pada toilet yang ada bak airnya
saja. Tinggi pemasangan pada dinding 100 cm di atas lantai.

Pelaksanaan Pekerjaan.
 Semua aksesoris harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Gambar Kerja, kecuali
bila dinyatakan lain secara tertulis.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 28
 Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus dengan petunjuk
dalam Gambar Kerja.
 Melengkapi semua aksesori daerah basah yang diperlukan sehingga pemasangan
terlaksana dengan baik. Cermin berupa produk jadi harus dipasang sesuai petunjuk
dari pabrik pembuatnya, sedang cermin selain produk jadi harus dipasang sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
08800.Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat
dalam Spesifikasi Teknis.

3.1.8. Pekerjaan Halaman.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam
Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK, tetapi tidak terbatas pada
pekerjaan berikut :

 Pekerjaan persiapan pembentukan tanah.


 Pekerjaan penanaman pohon peneduh / pelindung, tanaman penutup dan rumput.
 Pekerjaan perawatan / pemeliharaan tanaman.

Bahan :

 Tanaman.
Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup, maupun
rumput yang akan ditanam harus disetujui Pengawas Lapangan/MK dan sesuai petunjuk
Gambar Kerja serta mengikuti semua persyaratan dalm Spesifikasi
 Pupuk
Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang
digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih
dari gumpalan akar rumput dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak
terdapat bongkahan). Pupuk buatan yang mengandung unsur – unsur NPK seperti

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 29
Rustica Yellow (15 : 15 : 15) digunakan untuk mendorong pembentukan akar, bunga dan
buah. Pupuk buatan ZA atau Urea digunakan untuk pemupukan rumput.
 Tanah urug.
Tanah urug yang dipakai harus dari jenis tanah subur yang bersih dari bekas bahan
bangunan, batu – batuan, rumput maupun tanaman. Tanah subur ini terdiri dari
campuran tanah baik dan pupuk kandang yang telah kering dan matang, dengan
perbandingan jumlah 1 : 1.

Pelaksanaan :

 Pelaksanaan pekerjaan persiapan, pembentukan dan pembersihan tanah harus


sudah dilaksanakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi Teknis
ini.
 Pemasangan patok – patok berikut keterangan koordinat posisi perlu dilaksanakan
terutama untuk patokan penanaman awal setiap jenis tanaman. Setelah
pembentukan dan penyelesaian tanah dengan bentuk / kemiringan / garis ketinggian
sesuai Gambar Kerja, pekerjaan lubang galian dapat dilaksanakan untuk persiapan
penanaman.
 Semua penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau setelah pukul 15.30
agar tidak banyak terjadi penguapan dan kekeringan yang terlampau cepat bagi
tumbuh – tumbuhan tersebut kecuali penanaman yang dilakukan di tempat yang
terlindung dari matahari langsung dapat dilakukan setiap saat.
 Pematokan harus dilakukan untuk menentukan titik – titik penanaman. Kegiatan
dapat dilanjutkan setelah lokasi titik / patok disetujui oleh Pengawas Lapangan.
 Penggalian Tanah. Persiapan lahan dengan cara penggalian harus dilakukan untuk
mengangkat dan memisahkan tanah dari puing – puing sisa bahan bangunan berupa
paku – paku, batu bata, kayu dan sisa bahan kimia bila ada. Penggalian harus
dilakukan minimal sedalam 400 mm untuk tanaman perdu dan minimal 600 mm untuk
tanaman pohon, untuk memastikan bahwa lapisan tanah yang mengandung puing
telah terangkat semua.
 Pemupukan. Untuk meningkatkan unsur mikro dan makro yang dikandung tanah,
pupuk kandang yang telah matang harus dicampur dengan tanah yang telah dibuka

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 30
dan dibalik, dengan perbandingan 1 : 1 seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
ini.

Penanaman

 Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari tempat
Penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian tempat
semula, dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan.
 Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan
sisihkan di sekitar lubang galian.
 Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur dan tinggalkan sejumlah tertentu
untuk dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan dikembalikan lagi ke dalam
lubang galian semula.
 Dengan berhati – hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam
lubang galian.
 Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati – hati agar
tidak terdapat kantong udara.
 Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bag, padatkan perlahan dengan kaki dan
siramdengan baik.
 Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir
dengan sendirinya ke arah batang tanaman.
 Tanaman harus ditahan dengan kayu air / stegger untuk menahan tanaman yang
belum seimbang.

3.2. Pekerjaan Mekanikal.

3.2.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Buangan, Air Kotor & Air Hujan.

Pekerjaan instalasi plumbing ini harus dilakukan dengan extra hati-hati, khususnya pada
setiap sambungan. Halyang pertama dilakukan dalam pekerjaan ini adalah penempatan
sparing-sparing yang tertanam dalam platbeton lantai. Dalam menentukan perletakan

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 31
sparing-sparing ini perlu didapatkan data ukuran/teknis sanitair yangakan digunakan,
dengan demikian akan dapat ditentukan letak sparing dari sisi dinding. Untuk jalur
instalasiplumbing perlu diperhatikan accessories yang digunakan, khususnya pada joint-
joint yang membentuk sudut lancip maka diperlukan adanya gabungan dari TY serta elbouw
45º atau elbouw 22½º, khusus untuk jalur yangpanjang akan dipasangkan waltermur
sehingga dalam perbaikan/maintenance dapat mudah dilaksanakandengan tidak usah
memotong pipa yang ada.Setiap sambungan pipa gip harus menggunakan tali goni yang
telah dicelup meni besi ataumenggunakan seltip, sedangkan untuk sambungan PVC tidak
diperbolehkan dengan cara pembakaran akantetapi dengan menggunakan accessories
dengan system pengeleman PVC. Pada jalur pipa yang berbedaf ungsinya maka perlu
diberi tanda dengan pewarnaan. Gantungan pengikat instalasi plumbing akan
digunakansystem span skrup sehingga dalam mengatur kemiringan dapat distel dengan
sempurna.

Pada pekerjaan Instalasi air bersih dan instalasi air kotor ini harus dilakukan percobaan
tekan. Setiap sambungan pada instalasi air harus kuat dan sempurna tanpa bocor.
Percobaan tekan biasanya dilakukan 2 x24 jam dengan hasil tanpa penurunan tekanan.
Pipa yang tertanan dalam tembok dipastikan sebelumnyadengan ikatan terhadap
dindingnya , sebelum dinding tersebut tertutup oleh plesteran ataupun
keramikdindingsedangkan untuk sparing pipa yang tertanam kebeton dipastikan
kekedapannya dengan cara digroutingdenganbahan kedap air. Jalur pemasangan untuk
instalasi air ini harus benar – benar rapih dan kuat pada dudukannya.

1. Pekerjaan instalasi plumbing air bersih

 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.


 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat.
 Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 32
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan
diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

2. Pekerjaan Instalasi air kotor, air hujan dan air resapan

 Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.
 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat
 .Pasangan clean out dan accessories lainnya.
 Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima
beban air
 .Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding
belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak
bergerak saat menerima beban air.
 Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman
pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan
kebocoran.
 Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
 Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
 Buat sumur resapan dan bak kontrol.

3. Test dan Commisioning

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 33
 Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu
dengan menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam,
dimana pada saat itu tidak boleh ada penurunan tanah.
 Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu
(flushing) dari kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan
pipa dapat melalui lubang clean out.
 Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang
dimaksudkan apabila ada kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang
terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.
 Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.

3.2.2. Pekerjaan Instalasi Air Conditioning (AC).

A. Hal-hal Umum dan Lingkup Pekerjaan


1. Umum

Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk


menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan
yang diperlukan dalam pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh
system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.

2. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan
dokumen yang ada.

Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi:

- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 34
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkan oleh adanya
pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semua gangguan
kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk cara menjalankan,
pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara ini kepada pemberi tugas dan konsultan.

B. Sistem Pemipaan dan Peralatan.

1. Umum

Bab ini melengkapi seluruh pekerjaan pemipaan dan adalah tanggung jawab pemborong
untuk mengikuti gambar dan spesifikasi yang sesuai.

Gambar – gambar menunjukkan secara umum ukuran – ukuran dan lokasi pipa.

2. Material

Pipa pengembunan (drain) digunakan pipa PVC kelas AW produk Pralon, Maspion, atau
Wavin. Pipa refrigerant harus dibuat dari “thermaflek”.

Semua pipa dan peralatan harus tahan tekanan hingga 10 kg/cw2 selama 24 jam terus
menerus tanpa terjadi kebocoran.

3. Pemasangan Pipa

Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai, dan lainnya;
agar memudahkan pemeliharaan dan service.

Pemborong harus memasang pipa-pipa pembuangan (drainage) dari mesin–mesin AC


sampai ketempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi (tidak
mengganggu). Untuk pipa pengembunan harus dilapisi vapour barrier jacket, seperti

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 35
Sisalation 450 atau yang sejenis dan direkat dengan tape hingga tidak terjadi pengembunan
pada permukaan pipa.

C. Pekerjaan Listrik dan Kontrol


1. Umum

Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1.1. Panel control daya mesin–mesin AC yang meliputi wiring starter, switch,
transformer, fuse dan alat–alat ukur serta peralatan lainya yang digunakan sebagai sumber
daya bagi mesin AC yang tercakup dalam proyek ini.
1.2. Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air,
udara dan lain–lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem
pengaturan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
1.3. Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII, seperti :
Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.

2. Sistem pengaturan otomatis dan instrumen

2.1. Pemborong harus menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk
temperatur dan kelembaban sehingga peralatan AC siap digunakan.
2.2. Pemborong menyediakan dan memasang semua control panel yang diperlukan
untuk instalasi ini dan melakukan penyambungan–penyambungan (wiring) yang diperlukan
hingga panel.

D. Pekerjaan Sipil

1. Umum

Pemborong harus membangun dudukan (support) ataupun penggantung (hanger) untuk


mesin pendingin (outdoor), FCU, sesuai gambar dan spesifikasi yang ditentukan.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 36
Semua support dan hanger dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod) ataupun plat strip
sesuai dengan gambar kerja yang disetujui pengawas. Semua dudukan harus mempunyai
plat alas yang cukup dan dibuat pada lantai atau bisa juga menempel di dinding.

2. Gantungan AHU / Fan Coil.

Penggantung AHU / Fan Coil harus diikat mur-baut sesuai aturan pabrik pembuatnya dan
diberi lapisan peredam getaran.

Pemborong harus menempatkan Unit In-Door sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi
alur instalasi peralatan utilitas lainnya, serta tidak menyalurkan getaran dan suara di ruang
dibawahnya.

Langkah Pelaksanaan :

a. Mengenai lokasi dan situasi tempat pemasangan

 Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi
udaranya.
 Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu
maintenance lebih mudah.
 Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas.
 Halangan atau gangguan sirkulasi udara (indoor/outdoor). Jarak pemasangan
outdoor minimal 20 cm untuk bagian sisi kiri dan belakang, minimal 30 cm sisi
kanannya. Dan 70 cm untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan
diindor minimal 10cm sisi atas, kiri dan kanan.
 Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan
dengan sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada
benda apapun yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor.
 Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah
tersedia pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat
meminimalkan bunyi berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan
tetangga.
 Penampilan setelah pemasangan harusnya mengikuti ketentuan estetika interior dan
eksterior ruangan.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 37
b. Jaringan Kelistrikan

 Pengerjaan Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 1,5 mm,
2.5 mm, 4 mm dsb.
 Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz
untuk daerah tertentu.
 Kekuatan hubungan pengkabelan.
 Komponen/sarana pengaman (sistem grounding dan MCB) grounding fungsinya
untuk membuang kebocoran arus yang terjadi dan MCB (Miniature Circuit Breaker)
fungsinya untuk pemutus arus diukur dengan Ampere.
 Kapasitas saklar dan fuse/sikring dianjurkan memakai stop kontak kaki tiga, dengan
kwalitas yang baik.
 Tegangan drop atau turun naik saat starting, tegangan drop bisa dinaikkan dengan
memakai stabiliser
 .Jaringan listrik khusus untuk pemasangan unit dan outlet-nya.

c. Pengerjaan Hubungan Pemipaan indoor dan outdoor unit

 Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC. contoh untuk AC 1/5
sampai 1 PK memakai pipa 3/8″ dan 1/4″ untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2″
dan 1/4″.
 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi
pembungkus pipa.
 Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting.
 Appearance/penampilan
 Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek
dengan menggunakan manifold dan pengukur ampere.
 Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun.
 Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi
outdoor diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya.
 Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 38
d. Pengerjaan sistem ducking

 Ukuran pipa (diameter)


 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation)
 Getaran saat unit di jalankan

e. Pengerjaan Sistem Pembuangan Air

 Hubungan part/bagian sealing (anti bocor).


 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation).
 Pengaturan jarak ujung saluran drainage dengan tempat pembuangan akhir
(terutama saat musim hujan).
 Meyakinkan, lancarnya air keluar dari evaporator (tuangkan segelas atau lebih air ke
area evaporator).
 Pemasangan pipa drainase harus menghadap kebawah. Periksa sistem pembuangan
jika terkena air hujan atau tetesan air lainnya.

Hal – hal lain :

 Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air.
 Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau
tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan
disesuaikan dengan pengukuran ampere.
 Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan
disesuaikan dengan tekanan freon.
 Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk
pemakaian.
 Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit
indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat
celcius.

3.2.3. Pekerjaan Instalasi Exhaust Fan.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 39
Langkah pelaksanaan :
 Persiapkan alat bantu yang akan digunakan pada saat pemasangan. Peralatan nya
dapat berupa exhaust fan, obeng, tang kombinasi, spidol, gergaji, bor, tangga,
kacamata pelindung, amplas, mur, dan alat-alat lain yang dibutuhkan. Disesuaikan
dengan bahan, keadaan dan lokasi titik pemasangan nya.
 Tentukan lokasi penempatan didalam ruangan kamar tidur sebelum memulai
pemasangan.
 Pastikan titik yang dipilih sebagai titik pemasangan tidak terhalang apapun sehingga
sirkulasi udara yang tersaring dapat berjalan secara efisien dan optimal.
 Buat ukuran sesuai ukuran exhaust fan pada titik yang akan dipasangkan dengan
menggunakan pencil atau spidol warna.
 Lubangi titik yang sudah diukur, dan pastikan ukuran exhaust fan tetap sesuai seperti
saat pengukuran setelah dilubangi.
 Perlu di cek akan jenis dan spesifikasi exhaust fan yang akan digunakan, karena ada
beberapa tipe yang memerlukan penyetingan konektor saluran udara nya terlebih
dahulu.
 Pastikan jenis yang akan digunakan sesuai dengan tipe ruangan yang akan dipilih.
 Pertimbangkan tingkat suara yang akan keluar dari exhaust fan anda. Perangkat baru
biasanya mempunyai tingkat suara antara 0.5 sone (pelan) dan 6 sone (keras). Anda
dapat memilih salah satu tingkat suara yang diinginkan.
 Proses selanjut nya adalah memasang pegangan exhaust fan yang berupa bingkai
pada titik atau lubang yang akan dipasangi. Fungsi lain dari bingkai ini adalah untuk
memperkuat area pinggiran titik tersebut.
 Setelah itu pemasangan exhaust fan pada bingkai dapat diaplikasikan. Pemasangan
nya diletakkan diantara indoor dan outdoor ruangan.
 Selanjutnya saluran dapat disambungkan ke konektor.
 Yang terakhir tutup exhaust fan dengan penutup nya.

Peringatan dalam melakukan pemasangan :


 Pastikan anda mengetahui cara kerja menggunakan peralatan berat jika memang
dibutuhkan, dan mengikuti prosedur keamanannya.
 Gunakan teknisi profesional untuk membantu anda didalam mengerjakan
pemasangan kelistrikan nya.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 40
 Sebaik nya pada saat pemasangan nya dilakukan oleh dua orang yang dapat saling
membantu. Karena berhubungan dengan unsur mengangkat beban yang cukup berat
apabila hanya dilakukan oleh satu orang. Dan untuk menghindari resiko kecelakaan
pada saat pekerjaan dilakukan.
 Pastikan semua instruksi pemasangan dilakukan dengan benar, sehingga tidak
terjadi kesalahan pemasangan.
 Padamkan semua arus listrik sebelum memulai pemasangan, untuk menghindari
terjadinya kecelakaan yang sangat fatal karena terkena aliran listrik.

3.2.4. Pekerjaan Apar (Pemadam Kebakaran).


Lingkup Pekerjaan
 Pengadaan dan pemasangan Fire Suppression (Hydrogen) untuk ruang OK / kamar
oprasi dan asesoris, kepala sprikler, unit kotak hidran, pillar hidran, tabung fire extinguisher
berikut isinya, dan lainnya secara lengkap.
 Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pemipaan sprinkler dan pipa tegak
hidran dari ruang mesin sampai ke dalam bangunan berikut peralatan bantunya secara
lengkap.
 Pengadaan dan pemasangan pemipaan hidran halaman dan pilar hidrant
 Pekerjaan lain yang masih termasuk dalam pekerjaan ini sesuai dengan
Persayaratan Teknis dan gambar perancangan.
 Peralatan bantu dan pendukung yang diperlukan untuk kesempur-naan kerja sistem,
meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar
rancangan dan Persyaratan Teknis.
 Pekerjaan testing dan comissioning terhadap seluruh sistem sehingga dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan fungsinya.
 Pekerjaan penyelesaian perijinan kepada Instansi yang berwenang dalam hal ini
Dinas kebakaran setempat dan DEPNAKER.

Pelaksanaan :

Pemasangan system hydrant untuk perlindungan terhadap kebakaran dengan sistem


penyimpanan air (tandon/ reservoir)dengan menggunakan pompa fire hydrant yang mampu
menghasilkan tekanan 9 sampai dengan 10 bar keatas.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 41
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.
 Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan pengukuran dan pemasangan patok arah pipa dan titik sprinker.
 Melakukan pemotongan dan pemasangan pipa hydrant, dalam pekerjaan pengelasan
pipa hydrant akan disediakan alat pemadam Apat.
 Membuat wadah penampung air untuk pemompaan pipa. Pasokan air dalam pipa-
pipa yang akan menyalurkan air ke beberapa springker dan panel hydrant akan
bekerja secara maksimal melalui system sensor detector.
 Melakukan instalasi pompa hydrant
 Melakukan pengujian tekan pada pipa, tekan hydrant sangat erat kaitannya dengan
waktu, tekan pada aliran air saat memadamkan kebakaran.

Mulai

Persiapan Alat

Pengukuran dan Marking

Pemasangan Pipa Hydran dan Sprinker

Pembuat Bak Air

Pemasangan Pompa

Pengujian Tekanan

Selesai

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 42
3.2.5. Pekerjaan Resapan Air Bekas.
Sumur resapan sendiri jika kita ulang sedikit supaya segar dalam ingatan kita, adalah salah
satu cara menanggulangi banjir akibat curah hujan. Air hujan ditampung dan ‘ditanamkan’
ke dalam tanah dengan sumur resapan ini. Akibatnya, cadangan air tanah bertambah
kuantitasnya. Kita jadi memiliki cadangan air di dalam sumur kita, khususnya pada saat
musim kemarau tiba.

Pelaksanaan :

 Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,
curam atau labil.
 Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat penimbunan sampah dan septic
tank dan berjarak minimal 1 meter dari fondasi bangunan.
 Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
 Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan
air setinggi 2 cm.
 Bentuk sumur resapan dapat berupa segi empat atau silinder dengan kedalaman
tertentu dan dasar sumur terletak di atas ketinggian muka air tanah.
 Buat lubang sumur dengan diameter 80 - 100 cm sedalam 1,5 m. Perlu diperhatikan
supaya kedalaman ini tidak mencapai atau melebihi muka air tanah.
 Perkuat dinding sumur, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran)
atau pasangan batu kosong. Hal ini supaya menjaga agar dinding sumur tidak gugur
dan longsor.
 Buatlah saluran water inlet yang mengalirkan air hujan dari talang air ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon.
 Buatlah saluran pembuangan water outlet dari sumur resapan menuju selokan.
Saluran ini berfungsi mengeluarkan limpahan air saat sumur resapan kelebihan air.
Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari ketinggian permukaan air pada

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 43
selokan. Hal ini supaya saat hujan deras, air selokan tidak mengalir masuk sumur
resapan.
 Isilah bagian bawah sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
 Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat
diurug dengan tanah.

3.3. Pekerjaan Elektrikal.


3.3.1 Pekerjaan Lantai 2,3 dan lantai atap/RL .
Pekerjaan Persiapan
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
 Pekerjaan bobokan dinding
 Pekerjaan pasangan pipa konduit
 Pekerjaan wireing
 Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
 Pekerjaan Instalasi Panel

Pelaksanaan
 Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana
pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak
mudah berubah ketika dinding diplester.
 Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
 Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
 Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.
 Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan
koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 44
 Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
 Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada
pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
 Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan
rata dan tidak miring.
 Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan
dengan Swicth grounding system.
 Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang
diaturkan.
 Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan
lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi
sepatu kabel pada panel.
 Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di
buat notasi/tanda.
 Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -
/+ 1 x 24 jam.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 45
BAB IV. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG TEKNIK SIPIL

4.1 Pekerjaan Pematangan Lahan dan Turap.


Pematangan lahan adalah pekerjaan persiapan pembangunan agar nantinya lahan tanah bisa
digali dan dibenamkan pondasi sesuai dengan perencanaan baik secara dimensi dan
kedalamannya.

4.1.1. Tahap Persiapan

Dalam tahapan persiapan ini, pastinya Anda harus meninjau langsung area yang hendak
diurug. Peninjauan ini sangat diperlukan untuk melihat spesifikasi tanah dan luas area yang
hendak diurug. Berdasarkan spesifikasi tanah yang sudah diidentifikasi, selanjutnya bisa
ditentukan jenis tanah yang akan dipakai sebagai urug. Dari peninjauan ini pula dapat
diketahui perkiraan volume tanah urug yang dibutuhkan. Volume kebutuhan tanah urug
memang tidak bisa dipastikan dengan tepat sebab ada faktor penyusutan tanah yang harus
dipertimbangkan. Meskipun begitu, perkiraan kebutuhan volume tanah urug bisa ditentukan
kurang lebih 130% dari volume gambar dengan memasukkan faktor susut sekitar 30%.
Nantinya jika membutuhkan volume tanah urug yang besar, tentunya diperlukan alat bantu
seperti dozer, excavator, dan beberapa alat bantu lainnya.

4.1.2. Tahap Turap

Jika tahapan persiapan sudah dilakukan dengan cermat, selanjutnya tahapan turap bisa
dikerjakan. Turap merupakan dinding vertikal yang relatif tipis dan berfungsi menahan tanah
serta air agar tidak masuk ke lubang galian. Dengan kata lain, fungsi turap ibarat dinding
penahan tanah. Bila volume urugan besar, dalam dan berbatasan dengan bangunan, maka
sangat penting untuk mempersiapkan turap untuk mencegah kelongsoran. Seperti
continous pile, sheet pile dan sejenisnya.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 46
4.1.3. Tahap Pengurugan

Berikutnya adalah tahapan pengurugan yang diawali dengan membersihkan area yang
hendak diurug dari berbagai sampah. Setelah itu, pasanglah batasan-batasan dan patok.
Kemudian tarik benang dari patok ke patok. Tujuan pemasangan benang ini adalah untuk
mendapatkan permukaan tanah yang rata sesuai dengan ketinggian yang diharapkan.

Jika sudah, barulah pengurugan tanah bisa dimulai. Sebaiknya lakukan pengurugan tanah
lapis demi lapis sesuai dengan ketentuan. Misalnya saja masing-masing lapis setinggi
40cm. Pada setiap lapisan tersebut, lakukan pemadatan sebelum ditambahkan dengan
material urug untuk lapisan berikutnya.

Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimal, gunakan alat bantu yang dirancang
khusus untuk pemadatan seperti baby roller, stamper dan alat bantu sejenis lainnya. Pada
setiap pekerjaan pemadatan yang dilakukan, jangan lupa untuk melakukan test kepadatan
tanah sesuai dengan ketentuan.

4.1.4. Tahap Pemeriksaan

Saat pekerjaan pengurugan sudah selesai dikerjakan, jangan abaikan tahapan yang terakhir
yakni tahapan pemeriksaan. Tahapan ini penting dilakukan supaya pekerjaan pengurugan
tanah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan standar kelayakan. Tahapan pemeriksaan
ini meliputi pemeriksaan batas urugan, kemiringan tanah urugan, jenis tanah urugan,
kepadatan urugan, sistem proteksi dan dewatering.

4.2. Pekerjaan Sub Struktur


4.2.1. Pekerjaan Struktur Beton.
1. Penentuan As Kolom
 Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini
disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara
menentukan as kolom membutuhkan alat-alat seperti: theodolit, meteran, tinta,
sipatan dll.
 Proses pelaksanaan :
 Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop
drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama
 Buat as kolom dari garis pinjaman
 Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 47
2. Pembesian Kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
 Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di
tempat lain yang lebih aman
 Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan
sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
 Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
 Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.
 Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton
deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.

3. Pemasangan Bekisting Kolom


 Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan
pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan.
 Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan
bekisting kolom.:
 Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
 Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom
sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari
masing-masing as kolom.
 Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai
dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan
dalam penempatan bekisting kolom.
 Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
 Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
 Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
 Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
 Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 48
4. Pengecoran Kolom
 Persiapan pengecoran. Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan
dicor harus benar-benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan
konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
 Pelaksanaan pengecoran :
 Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan
dengan pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3. Bucket tersebut
diangkut dengan menggunakan Tower crane untuk memudahkan pengerjaan.
 Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat
mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan
beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan
rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.

5. Pembongkaran Bekisting Kolom


Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses
pembongkarannya adalah sebagai berikut:
 Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
 Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan
beton pada plywood dapat terlepas.
 Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
 Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga
rangkaian/panel bekisting terlepas.
 Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat
dengan tower crane ke lokasi pabrikasi awal.

6. Perawatan Beton Kolom


Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap
terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah
dengan menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

4.3. Pekerjaan Upper Struktur.


4.3.1. Balok dan Pelat Lantai Atap
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 49
Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada
proyek Apartement sistem balok yang dipakai adalah konvensional. Balok yang digunakan
memiliki tipe yang berbeda-beda. Balok terdiri dari 2 macam, yaitu balok utama (balok
induk) dan balok anak. Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang
direncanakan, mulai dari pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran sampai
perawatan.
a. Tahap Persiapan
 Pekerjaan Pengukuran. Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan
kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat
ukur theodolithe.
 Pembuatan Bekisting. Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu
kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan
panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja.
 Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya
sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok
dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara
lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
 Pabrikasi besi. Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan
sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok ada
dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas
bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di
atas bekisting yang sudah jadi.

b. Pembuatan Bekisting
 Pembekistingan balok
Tahapannya adalah sebagai berikut :

 Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar


sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok
maupun pelat.
 Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan
mengatur base jack atau U-head jack nya.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 50
 Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan
arah cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm
(kayu 5/7) dengan arah
melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas
balok.
 Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku
yang dipasang di atas suri-suri.

 Pembekistingan pelat
Tahapan pembekistingan adalah sebagai berikut :
 Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok.
Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk
pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan
dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan
ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-
head jack nya
 Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan
arah cross brace dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah
melintangnya.
 Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding
untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku.. Plywood dipasang
serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat
menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran
 Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar
sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga
dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting
masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.

 Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya
pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika
sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 51
c. Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
 Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
 Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok
dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
 Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok
lalu diikat.
 Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode
pemasangannya. Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan
dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada
saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua
yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan
sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan
perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang
akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling baik
untuk digunakan.

d. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara
lain :
 Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap.
Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas
bekisting pelat.
 Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang
tulangan ukuran tulangan D10-200.
 Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
 Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat.
Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.

e. Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/
pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 52
diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan
kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah,
penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra,
perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan
kebersihannya.

f. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pelat dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk
balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Setelah
bekisting di bongkar kemudian dipasang sapot sebagai penunjang pelat dan beban
diatasnya.

Pengecoran pelat dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran balok.. Peralatan


pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu : bucket, truck mixer,
vibrator, lampu kerja, papan perata. Adapun proses pengecoran pelat sebagai contoh
pengamatan yaitu adalah sebagai berikut :
a. Setelah mendapatkan Ijin pengecoran disetujui, engineer menghubungi pihak
beaching plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang
dibutuhkan di lapangan.
b. Pembersihan ulang area yang akan dicor dengan menggunakan air
compressor sampai benar – benar bersih
c. Truck Mixer tiba di proyek dan laporan ke satpam kemudian petugas
menyerahkan bon penyerahan barang yang berisi waktu keberangkatan,
kedatangan, waktu selesai, volume.
d. Bucket dipersiapkan sebelumnya kemudian di siram air untuk membersihkan
bucket dari debu-debu atau sisa pengecoran sebelumnya.
Selanjutnya mempersiapkan satu keranjang dorong untuk mengambil sampel
dan test slump yang diawasi olah engineer dan pihak pengawas.
e. Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan
f. Sampel benda uji diambil bersamaan selama pengecoran berlangsung, diambil
Beton yang keluar dari truk kemudian dituang ke bucket lalu bucket diangkut
dengan TC

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 53
g. Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas bucket
membuka katup bucket untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.
h. Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok terlebih
dahulu selanjutnya untuk plat diratakn oleh scrub secara manual lalu check
level dengan waterpass.1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan
kurang lebih 5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut
bertujuan untuk mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan
mengurangi kualitas beton.
i. Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton
segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang
dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.
j. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah
ditentukan, idealnya waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam

g. Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan
pengecoran. Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada
pelat 12 2cm (10 cm s/d 14 cm) sedangkan pada balok 12 2cm (10 cm s/d 14 cm).
Pengecoran balok dan pelat dengan menggunakn concrete pump dengan
menggunakan beton readymix. Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka
perlu dilakukan pemeriksaan bekisting meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi
apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak
bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran,
bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
 Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete
pump yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi
pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-
sambung.
 Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 54
 Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
 Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.

h. Pembongkaran Bekisting.
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan
untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai
penunjang sampai pelat benar – benar mengeras

i. .Perawatan (curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap
terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan
menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu

4.4. Pekerjaan Rangka Kuda – kuda dan Atap


Pekerjaan rangka atap meliputi pekerjaan pemasangan: kuda-kuda, nok, Gording, ikatan angin
vertikal, ikatan angin horisontal, sargod, konsol, plat jengger.
1. Pekerjaan Kuda-Kuda
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban
atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-
kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi
struktur framework (truss). Pada proyek pelaksanaan gedung Grha Wiyata FK UGM ini bahan
kuda-kuda yang digunakan dari baja WF. Terdiri dari 7 bentuk kuda-kuda yaitu KK1, KK2, KK3,
KK4, KK5, KK6, KK7.
A. Alat dan Bahan
a) Alat
Alat-alat yang digunakan pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda pada proyek ini,
antara lain :
 Alat las
 Kunci pas 28-25
 Kunci shock 23-24
 Meteran.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 55
 Penggaris siku.
 Tali
 Palu
 Pensil.
 Water pas
 Gergaji
 Katrol
 Tabung gas
 Alat pemotong baja
b) Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda pada proyek ini, antara
lain :
 Kuda-kuda K1, K2, K3, K4, K5, K6, baja IWF profil 2L 60.60.6
 Kuda-kuda K7, baja IWF profil 2C 200.75.20.3
 Plat kopel baja 8 mm
 Plat buhul baja 8 mm
 Plat baja untuk sambungan
 Baut 28 dan 23
 Timah las,(nikko steel welding elektroder, RD 260, 32x350mm)
 Tabung gas; isi 30 kg dan 12 kg

B. Tahapan pekerjaan
a) Pengangkutan kuda-kuda, bahan dan alat ke lokasi proyek
Pengangkutan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
 Dengan menggunakan lift barang, pada pekerjaan ini barang-barang yang diangkut hanya
berupa bahan dan alat yang bobotnya ringan.
 Dengan tenaga manusia, bahan-bahan yang diangkut sendiri oleh pekerja yaitu bahan baja yang
bobotnya besar dengan dimensi yang besar.
b) Pekerjaan pengecatan rangka kuda.
Setelah bahan dan alat sudah berada di lokasi rangka kuda-kuda kemudian dilakukan
pengecatan anti karat dengan Cat baja; Zinc Chormate Oktan 2 dan dicampur dengan Thinner.
c) Pekerjaan perangkaian kuda-kuda

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 56
Sebelum kuda-kuda dipasang terlebih dahulu kuda-kuda dirangkai dilantai bawah atap,
rangka kuda-kuda sebelumnya sudah dirakit di bengkel kemudian dibawah ke lokasi proyek untuk
dirangkai. Proses perangkaian kuda-kuda dimulai dari:
 Rangka disusun sesuai dengan bentuk kuda-kuda yang akan dipasang. Pada setiap
sambungan kuda-kuda dilakukan penyambungan dengan system baut.
 KK 1, KK2 dan KK3
Untuk KK1, KK2 dan KK3 profile baja yang digunakan,
 kaki kuda-kuda baja profile 2L 80.80.8
 skoor baja profile 2L 60.60.6
 balok tarik baja profile 2L 70.70.7
 Plat kopel tebal 8 mm tiap jarak 50 cm.
 Plat buhul tebal 10 mm.
 Diameter baut untuk profil L 80.80.8 dipakai Q 16 mm.
 Diameter baut untuk profil L 70.70.7 dipakai Q 16 mm.
 Diameter baut untuk profil L 60.60.6 dipakai Q 12 mm.
 KK4, KK5 dan KK6
Untuk KK4, KK5 dan KK6 profile baja yang digunakan,
 kaki kuda-kuda baja profile 2L 60.60.6
 skoor baja profile 2L 60.60.6
 balok tarik baja profile 2L 60.60.6
 Plat kopel tebal 8 mm tiap jarak 50 cm
 Plat buhul tebal 8 mm
 Diameter baut untuk profil L 60.60.6 dipakai ø 12 mm
d) Pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap
Setelah kuda-kuda dirangkai dibawah kuda-kuda kemudian dinaikan keatas atap pada
alat yang digunakan untuk menaikan kuda-kuda keatap digunakan alat box trackel manual.
Rangka kuda-kuda terlebih dahulu diikat pada rantai kemudian ditarik secarah manual dengan
bantuan box trackel
e) Pekerjaan pemasangan kuda-kuda
Pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda, rangka kuda-kuda ditempatkan pada angkur
yang terdedia, besi angkur merupakan tulangan dari kolom yang dilebihkan sebagai pengikat
antara kuda-kuda dan dinding. Angkur kemudian ditempatkan pada plat dudukan kuda-kuda yang

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 57
suda dilobangi, kemudian angkur dan plat dudukan kuda-kuda tersebut disambung dengan baut
angkur 12mm. Jarak antara kuda-kuda 3,6 m.

4.5. Pekerjaan Arsitektur


4.5.1. Pekerjaan Pasangan Dinding
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan menurut
masing - masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan.

Sloof, kolom praktis dan ringbalk.


Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : sloof 15 x 20 cm, kolom praktis 12 x
12 cm dan 10 x 10 untuk dinding bata ringan, ringbalk dan balok latai 12 x 12 cm dan 10 x
10 untuk dinding bata ringan Kolom praktis dan ringbalk diplester sekaligus dengan dinding
bata sehingga mencapai tebal 15 cm dan 10 cm untuk dinding bata ringan. Bekisting terbuat
dari kayu terentang/karyu hutan lainya dengan tebal minimum 2 cm yang rata dan
berkualitas papan baik. Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah - celah
papan harus rapat sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh
dibongkar setelah beton mengalami proses pengerasan.

Pasangan bata merah.


Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai jenuh.
Tidak diperkenankan memasang batu merah Lebih dari 1 meter tingginya setiap hari di satu
bagian pemasangan. Pada waktu hujan ditempat yang tidak terlindung atap.

Setiap luas pasangan dinding bata mencapai 12 m2 harus dipasang beton praktis. Bata
dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya dengan bentang
benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan benar-benar dipasang tegak
lurus. Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak 40
cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas kusen harus dibuat
balok lantai 12/12 atau dilengkapi dengan pasangan rollaag. Pemasangan harus dijaga

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 58
kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Sela-sela disekitar kusenkusen
harus diisi dengan aduk

Pasangan Bata Ringan.


Bata ringan yang akan dipasang harus di rendam dalam air terlebih dahulu sampai jenuh.
Tidak diperkenankan memasang apabila ukurannya kurang dari setengahnya, pada waktu
hujan di tempat yang tidak terlindung atap. Setiap luas pasangan dinding bata ringan
mencapai 12 m2 harus dipasang praktis kolom dan ring balk. Bata ringan dipasang tegak
lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya dengan bentang benang yang sipat
datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan benarbenar dipasang tegak lurus. Dinding yang
menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak 40 cm. Permukaan beton
harus dibuat kasar. Pemasangan bata ringan diatas kusen harus dibuat balok latei 10/10.
Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Sela-
sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk

Perawatan dan Perlindungan. Pasangan bata harus dibatasi terus menerus sedikitnya 7 hari
setelah didirikan. Pasangan bata yang terkena udara terbuka, selama waktu - waktu hujan
lebat diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.

Plesteran dan Pengacian dilaksanakan sesuai ketentuan spesifikasi teknis. Melakukan


pekerjaan pembuangan / pembersihan sampah pada lokasi kerja setiap hari agar tidak
terjadi penumpukan sampah yang akan mengganggu tahapan pekasanaan pekerjaan
berikutnya.

4.5.2. Pekerjaan Pelapis Lantai


Bahan - bahan
 Ubin harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal yang memenuhi
ketentuan SNI.
 Ubin yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya tidak
siku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
 Ubin keramik berglasur merek Roman, Asia Tile, Davinci, terdiri dari beberapa jenis
seperti tersebut Ubin keramik berglasur tipe non-slip ukuran 300mm x 300mm untuk lantai
KM/WC. Ubin keramik berglasur ukuran 300mm x 300mm untuk tempat-tempat lain seperti
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 59
ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Ubin keramik berglasur ukuran 100mm x 200mm dan
atau 100mm x 300mm digunakan untuk plin pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja. Homogeneus Tile yang dipakai ukuran 600 X 600 mm. Semua bahan buatan
dalam negeri (produk Valentino Grass, Ezzenza, Roman Granit) dan digunakan untuk
ruangan yang telah ditentukan dalam schedule finishing. Tipe dan warna masing-masing
ubin keramik harus sesuai Skema Warna yang sudah ditentukan pada pembangunan tahap
sebelumnya.
 Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan penguat
dalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabri pembuat. Bahan-bahan adukan dan
bahan-bahan tambahan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Adukan perekat khusus
untuk memasang ubin, jika ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Pengawas Lapangan, harus memenuhi ketentuan AS 2356, ANSI 118.1, 118.4 dan BS
5385, seperti Lemkra FK 101 dan Lemkra FK 103 (khusus daerah basah), AM 30
Mortarflex, ASA Fixall atau yang setara.
 Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai, yang diberi
warna dari pabrik pembuat, seperti Lekra FS Nat Flexible, AM 50 Coloured Ceramic Grout,
ASA Coloured Grout atau yang setara yang disetujui.

Pelaksanaan :
 Pekerjaan pemasangan ubin baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar
benar selesai. Pemasangan ubin harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air
bersih / air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah pasangan
ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
 Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dan bagian lain yang harus kedap air harus
terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila
ditentukan laindalam Gambar Kerja. Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari
25mm, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. adukan untuk pasangan ubin pada
lantai harus ditempatkan diatas lapisan pasir dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja. Ubin
harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus dilakukan
pemeriksaan untuk menjaga agar bidang ubin yamg terpasang tetap lurus dan rat. Ubin
yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti. Ubin mulai dipasang
dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
Sambungan atau celah-celah antar ubin harus lurus, rat dan seragam, saling tegak lurus.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 60
Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain. Adukan harus rapi,
tidak keluar dari celah sambungan. Pemotongan ubin harus dikerjakan dengan keahlian dan
dilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti
pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk yang lainnya harus
dikerjakan serapi dan sesempuna mungkin. Siar antar ubin dicor dengan semen
pengisi/grout yang berwarna sama dengan warna keramiknya dan disetujui Konsultan MK.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar. Setelah
semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan dengan kain
lunak yang baru dan bersih. Setiap pemasangan ubin keramik seluas 8m2 harus diberi
celah mulai yang terdiri dari penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa
polystyrene atau polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja atau sesuai pengarahan dari Konsultan MK. Bahan berikut cara pemasangan
penutup celah dan penyangganya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
 Pembersihan dan Perlindungan. Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin harus
benar-benar bersih, tidak ada yang cacat, bila dianggap perlu permukaan ubin harus diberi
perlindungan misalnya dengan sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa
merusak permukaan ubin.

4.5.3. Pekerjaan Pasangan Plafond


Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit langit dengan berbagai bahan
penutup langit - langit sesuai dengan gambar meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga
untuk keperluan pekerjaan ini .
Pemasangan Gypsum
 Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk daerahtropis
dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm untuk dinding dan ukuran
modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dari produk Jayaboard,
 Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS 1230
atau ASTM C 36.
 Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat papan gipsum.
 Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat dari bahan baja
ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk
pemasangan papan gipsum, seperti buatan Jof Metal, Buman, Jayabord atau yang setara.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 61
 Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS 2589.
 Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti tersebut
berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum :Perekat, Pita kertas
berperforasi, Cat dasar khusus untuk permukaan papan gipsum dan lainnya disesuaikan
dengan kebutuhan agar papan gipsum terpasang dengan baik.

Pengecatan :
 Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
 Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.
 Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian cat
dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir sesuai
ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.

4.5.4. Pekerjaan Pasangan Pintu dan Jendela


o Alumunium untuk kusen pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah dari jenis
alumunium alloy yang memenuhi ketentuan SNI 07-0603-1989 dan ATSM B221 M, dalam
bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik, dengan lapisan clear anodized minimal 16
mikron yang diberi lapisan warna akhir polish snolok di pabrik dalam warna sesuai Skema
warna yang ditentukan kemudian.
o Tebal profil minimal 1,3 mm, seperti merek Alexindo, YKK, Alutama dengan ukuran 4” x
1¾” dan bentuk sesuai Gambar Kerja. Dimensi profil dapat berubah tergantung jenis profil
yang nanti disetujui.
o kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan perlengkapan
standar dari pabrik pembuatan.

Alat Pengencang dan Aksesori.


 Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat ISIA seri 300 dengan
pemasangan kepala tertanam untuyk mencegah reaaksi elektronik antara alat
pengencang dsan komponen yang dikencangkan.
 Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 62
 Penahan udara dari bahan vinyl.
 Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis.

Pemasangan :
 Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Pengawas Lapangan sebagai acuan
dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
 Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen. Bila
suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja, swambungan-sambungan
tersebut harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga sambungan-sambungan
tersebut dapat meneruskan beban dan menahan tekanan yang harus diterimanya.
 Semua komponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan.
 Bila di pasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus dilengkapi
dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
 Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan semen atau adukan harus
dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
 Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan elemen baja harus dilapisi
dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk mencegah kerusakan
komposisi alumunium.
 Berbagai perlengkapan bukan alumunium yang akan dipasang pada bagian
alumunium harus trdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektronik, seperti baja
anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
 Semua pengencangan harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
 Semua sambungan harus rata pemotongan dan pengeboran yang dikerjakan
sebelum pelaksanaan anokdisasi.
 Pemasangan kaca pada profil alumunium harus dilengkapi dengan Gasket atau
sealant.
 Kunci dan engsel harus dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dan
memenuhi ketentuan.
 Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhi ketentuan.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 63
 Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa kelapangan /
halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai tahap pemasangan
kusen, pintu dan jendela.
 Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
 Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan
rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
 Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari
goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
 Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan brosur serta
persyaratan teknis yang benar.
 Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan
sifatnya harus diberi “sealant”.
 Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air.
 Membuang sisa kotoran atau sampah agar tidak menumpuk dan menggangu proses
pekerjaan selanjutnya.

4.5.6. Pekerjaan Sanitair


Pemasangan semua peralatan / perlengkapan saniter harus dilakukan oleh ahli
pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan dengan
hati hati dan sangat rapi.
 Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan tidak
diijinkan. Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji. Semua saluran
ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga tampak
bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat.
 Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan
sesuaiketentuan Spesifikasi Teknis.
 Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak bagian
luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali bila ditunjukkan lain dalam
Gambar Kerja.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 64
 Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai
petunjukdalam Gambar Kerja.
 Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada meja/kabinter
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
 Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian depan alat ini
berada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330mm untuk anak-anak, atau
sesuaipetunjuk dalam Gambar Kerja.
 Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat
perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan.
 Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan
pekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
Pemasangan alat-alat sanitair lain .
 Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan
diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak bercacat sedikitpun.
Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua sela-sela
antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus
sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai. Paper
holder hanya dipasang pada toilet yang closetnya duduk. Tempat sabun hanya dipasang
pada toilet yang ada bak airnya saja. Tinggi pemasangan pada dinding 100 cm di atas
lantai.

Pelaksanaan Pekerjaan.
 Semua aksesoris harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Gambar Kerja, kecuali
bila dinyatakan lain secara tertulis.
 Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus dengan petunjuk dalam
Gambar Kerja.
 Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua aksesori daerah basah yang
diperlukan sehingga pemasangan terlaksana dengan baik. Cermin berupa produk jadi harus
dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya, sedang cermin selain produk jadi harus
dipasang sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
08800.Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat dalam
Spesifikasi Teknis.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 65
4.5.7. Pekerjaan Pelapis Dinding dan Plafond
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan
memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik
yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat
adalah semua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton, dan permukaan-
permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS. Pekerjaan ini meliputi penyediaan
bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

Pelaksanaan.
 Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yangberhubungan langsung
dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum
persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
 Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut.
 Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain
bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala
diatas 38 oC.
 Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh diatas
permukaan cat yang baru dan basah.
 Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak, minyak,
aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.Sesaat sebelum pelapisan cat
dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secaramenyeluruh dan seragam dengan
tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapaidengan menyemprotkan air dalam

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 66
bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat
diserap.
 Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yangcacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai. Kemudian permukaan gipsum
tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum, untuk menutup permukaan
yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis. Setelah cat dasar ini mengering
dilanjutkan dengan pengecatan sesuai ketentuan Spesifikasi ini
 Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan pasir/sand blasting
sesuai standar Sa21/2 . Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus
dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dialp dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua permukaan barang besi/baja
dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
 Besi/Baja Dilapis Dasar di Pbrik/Bengkel. Bahan dasar yang diaplikasikan di
pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengancat akhir yang akan diaplikasikan
dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini. Barang
besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap karat, baik
sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera merawat permukaan karat yang
terdeteksi. Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan debu,
kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus dibersihkan
dengan sikat kawatsampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan kemudian dicat kembali
(touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan yang telah disetujui, sampai mencapai
ketebalan yang disyaratkan.
 Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna harus
dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud
tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran- kotoran, debu
dan sisa-sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.

Pelaksanaan :
 Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
 Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 67
 Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama dengan
permukaan-permukaan di sekitarnya.
 Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang
akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar terlebih
dahulu.
 Proses Pengecatan. Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan
berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan
dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Penecatan harus
dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering), sesuai ketentuan berikut.
a. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
b. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton, Panel Kalsium Silikat.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior
c. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan Dasar
Minyak.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss
finish.
d. Permukaan Besi/Baja.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc chromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based
high quality gloss finish.

Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring
secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan. Bila
disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh
diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang
diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 68
liter cat. Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya).
Metode Pengecatan. Cat dasar untuk permuakaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. Cat dasar untuk
permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan dan lapisan berikutnya boleh dengan
kuas atau rol. Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan. Cat dasar untuk permukaan
besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh
menggunakan semprotan. Pemasangan kembali barang barang yang sudah dilepas.
Pembersihan area yang di cat dan membuang sampah agar tidak terjadi penumpukan yang
bisa menghambat pekerjaan tahap selanjutnya.
4.6. Pekerjaan Halaman dan Taman

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam Gambar Kerja dan
sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK, tetapi tidak terbatas pada pekerjaan berikut :

 Pekerjaan persiapan pembentukan tanah.


 Pekerjaan penanaman pohon peneduh / pelindung, tanaman penutup dan rumput.
 Pekerjaan perawatan / pemeliharaan tanaman.

Bahan :

 Tanaman.
Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup, maupun rumput
yang akan ditanam harus disetujui Pengawas Lapangan/MK dan sesuai petunjuk Gambar Kerja
serta mengikuti semua persyaratan dalm Spesifikasi
 Pupuk
Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang digunakan untuk
meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih dari gumpalan akar rumput
dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak terdapat bongkahan). Pupuk buatan

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 69
yang mengandung unsur – unsur NPK seperti Rustica Yellow (15 : 15 : 15) digunakan untuk
mendorong pembentukan akar, bunga dan buah. Pupuk buatan ZA atau Urea digunakan untuk
pemupukan rumput.
 Tanah urug.
Tanah urug yang dipakai harus dari jenis tanah subur yang bersih dari bekas bahan bangunan,
batu – batuan, rumput maupun tanaman. Tanah subur ini terdiri dari campuran tanah baik dan
pupuk kandang yang telah kering dan matang, dengan perbandingan jumlah 1 : 1.

Pelaksanaan :

 Pelaksanaan pekerjaan persiapan, pembentukan dan pembersihan tanah harus sudah


dilaksanakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.
 Pemasangan patok – patok berikut keterangan koordinat posisi perlu dilaksanakan terutama
untuk patokan penanaman awal setiap jenis tanaman. Setelah pembentukan dan
penyelesaian tanah dengan bentuk / kemiringan / garis ketinggian sesuai Gambar Kerja,
pekerjaan lubang galian dapat dilaksanakan untuk persiapan penanaman.
 Semua penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau setelah pukul 15.30 agar tidak
banyak terjadi penguapan dan kekeringan yang terlampau cepat bagi tumbuh – tumbuhan
tersebut kecuali penanaman yang dilakukan di tempat yang terlindung dari matahari
langsung dapat dilakukan setiap saat.
 Pematokan harus dilakukan untuk menentukan titik – titik penanaman. Kegiatan dapat
dilanjutkan setelah lokasi titik / patok disetujui oleh Pengawas Lapangan.
 Penggalian Tanah. Persiapan lahan dengan cara penggalian harus dilakukan untuk
mengangkat dan memisahkan tanah dari puing – puing sisa bahan bangunan berupa paku
– paku, batu bata, kayu dan sisa bahan kimia bila ada. Penggalian harus dilakukan minimal
sedalam 400 mm untuk tanaman perdu dan minimal 600 mm untuk tanaman pohon, untuk
memastikan bahwa lapisan tanah yang mengandung puing telah terangkat semua.
 Pemupukan. Untuk meningkatkan unsur mikro dan makro yang dikandung tanah, pupuk
kandang yang telah matang harus dicampur dengan tanah yang telah dibuka dan dibalik,
dengan perbandingan 1 : 1 seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

Penanaman

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 70
 Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari tempat
Penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian tempat semula,
dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan.
 Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan sisihkan di
sekitar lubang galian.
 Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur dan tinggalkan sejumlah tertentu untuk
dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan dikembalikan lagi ke dalam lubang galian
semula.
 Dengan berhati – hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam lubang
galian.
 Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati – hati agar tidak
terdapat kantong udara.
 Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bag, padatkan perlahan dengan kaki dan siramdengan
baik.
 Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir dengan
sendirinya ke arah batang tanaman.
 Tanaman harus ditahan dengan kayu air / stegger untuk menahan tanaman yang belum
seimbang.

4.7. Pekerjaan Mekanikal.


4.7.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Buangan, Air Kotor & Air Hujan.

Pekerjaan instalasi plumbing ini harus dilakukan dengan extra hati-hati, khususnya pada
setiap sambungan. Halyang pertama dilakukan dalam pekerjaan ini adalah penempatan
sparing-sparing yang tertanam dalam platbeton lantai. Dalam menentukan perletakan
sparing-sparing ini perlu didapatkan data ukuran/teknis sanitair yangakan digunakan,
dengan demikian akan dapat ditentukan letak sparing dari sisi dinding. Untuk jalur
instalasiplumbing perlu diperhatikan accessories yang digunakan, khususnya pada joint-
joint yang membentuk sudut lancip maka diperlukan adanya gabungan dari TY serta elbouw
45º atau elbouw 22½º, khusus untuk jalur yangpanjang akan dipasangkan waltermur
sehingga dalam perbaikan/maintenance dapat mudah dilaksanakandengan tidak usah
memotong pipa yang ada.Setiap sambungan pipa gip harus menggunakan tali goni yang

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 71
telah dicelup meni besi ataumenggunakan seltip, sedangkan untuk sambungan PVC tidak
diperbolehkan dengan cara pembakaran akantetapi dengan menggunakan accessories
dengan system pengeleman PVC. Pada jalur pipa yang berbedaf ungsinya maka perlu
diberi tanda dengan pewarnaan. Gantungan pengikat instalasi plumbing akan
digunakansystem span skrup sehingga dalam mengatur kemiringan dapat distel dengan
sempurna.

Pada pekerjaan Instalasi air bersih dan instalasi air kotor ini harus dilakukan percobaan
tekan. Setiap sambungan pada instalasi air harus kuat dan sempurna tanpa bocor.
Percobaan tekan biasanya dilakukan 2 x24 jam dengan hasil tanpa penurunan tekanan.
Pipa yang tertanan dalam tembok dipastikan sebelumnyadengan ikatan terhadap
dindingnya , sebelum dinding tersebut tertutup oleh plesteran ataupun
keramikdindingsedangkan untuk sparing pipa yang tertanam kebeton dipastikan
kekedapannya dengan cara digroutingdenganbahan kedap air. Jalur pemasangan untuk
instalasi air ini harus benar – benar rapih dan kuat pada dudukannya.

Pekerjaan instalasi plumbing air bersih

 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.


 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat.
 Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan
diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

Pekerjaan Instalasi air kotor, air hujan dan air resapan

 Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 72
 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat
 .Pasangan clean out dan accessories lainnya.
 Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima
beban air
 .Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding
belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak
bergerak saat menerima beban air.
 Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman
pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan
kebocoran.
 Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
 Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
 Buat sumur resapan dan bak kontrol.

Test dan Commisioning

 Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu


dengan menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam,
dimana pada saat itu tidak boleh ada penurunan tanah.
 Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu
(flushing) dari kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan
pipa dapat melalui lubang clean out.
 Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang
dimaksudkan apabila ada kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang
terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 73
 Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.

4.7.2. Pekerjaan Instalasi Air Conditioning (AC).

Hal-hal Umum dan Lingkup Pekerjaan

Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk


menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan
yang diperlukan dalam pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh
system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.

Lingkup pekerjaan

Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan
dokumen yang ada.

Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi:

- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkan oleh adanya
pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semua gangguan
kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk cara menjalankan,
pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara ini kepada pemberi tugas dan konsultan.

Pemasangan Pipa

Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai, dan lainnya;
agar memudahkan pemeliharaan dan service.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 74
Pemborong harus memasang pipa-pipa pembuangan (drainage) dari mesin–mesin AC
sampai ketempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi (tidak
mengganggu). Untuk pipa pengembunan harus dilapisi vapour barrier jacket, seperti
Sisalation 450 atau yang sejenis dan direkat dengan tape hingga tidak terjadi pengembunan
pada permukaan pipa.

Pekerjaan Listrik dan Kontrol

Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Panel control daya mesin–mesin AC yang meliputi wiring starter, switch, transformer, fuse
dan alat–alat ukur serta peralatan lainya yang digunakan sebagai sumber daya bagi mesin
AC yang tercakup dalam proyek ini.

Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, udara dan
lain–lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem pengaturan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.

Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII, seperti : Supreme,
Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.

Sistem pengaturan otomatis dan instrumen

Menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk temperatur dan kelembaban
sehingga peralatan AC siap digunakan.

Menyediakan dan memasang semua control panel yang diperlukan untuk instalasi ini dan
melakukan penyambungan–penyambungan (wiring) yang diperlukan hingga panel.

Pekerjaan Sipil

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 75
Membangun dudukan (support) ataupun penggantung (hanger) untuk mesin pendingin
(outdoor), FCU, sesuai gambar dan spesifikasi yang ditentukan.

Semua support dan hanger dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod) ataupun plat strip
sesuai dengan gambar kerja yang disetujui pengawas. Semua dudukan harus mempunyai
plat alas yang cukup dan dibuat pada lantai atau bisa juga menempel di dinding.

Gantungan AHU / Fan Coil.

Penggantung AHU / Fan Coil harus diikat mur-baut sesuai aturan pabrik pembuatnya dan
diberi lapisan peredam getaran.

Pemborong harus menempatkan Unit In-Door sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi
alur instalasi peralatan utilitas lainnya, serta tidak menyalurkan getaran dan suara di ruang
dibawahnya.

Langkah Pelaksanaan :

Mengenai lokasi dan situasi tempat pemasangan

 Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi
udaranya.
 Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu
maintenance lebih mudah.
 Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas.
 Halangan atau gangguan sirkulasi udara (indoor/outdoor). Jarak pemasangan outdoor
minimal 20 cm untuk bagian sisi kiri dan belakang, minimal 30 cm sisi kanannya. Dan 70 cm
untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan diindor minimal 10cm sisi
atas, kiri dan kanan.
 Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan dengan
sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada benda apapun
yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor.
 Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah tersedia
pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat meminimalkan bunyi
berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan tetangga.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 76
 Penampilan setelah pemasangan harusnya mengikuti ketentuan estetika interior dan
eksterior ruangan.

Jaringan Kelistrikan

 Pengerjaan Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 1,5 mm, 2.5
mm, 4 mm dsb.
 Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz untuk
daerah tertentu.
 Kekuatan hubungan pengkabelan.
 Komponen/sarana pengaman (sistem grounding dan MCB) grounding fungsinya untuk
membuang kebocoran arus yang terjadi dan MCB (Miniature Circuit Breaker) fungsinya
untuk pemutus arus diukur dengan Ampere.
 Kapasitas saklar dan fuse/sikring dianjurkan memakai stop kontak kaki tiga, dengan
kwalitas yang baik.
 Tegangan drop atau turun naik saat starting, tegangan drop bisa dinaikkan dengan
memakai stabiliser
 .Jaringan listrik khusus untuk pemasangan unit dan outlet-nya.

Pengerjaan Hubungan Pemipaan indoor dan outdoor unit

 Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC. contoh untuk AC 1/5 sampai
1 PK memakai pipa 3/8″ dan 1/4″ untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2″ dan 1/4″.
 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi
pembungkus pipa.
 Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting.
 Appearance/penampilan
 Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek dengan
menggunakan manifold dan pengukur ampere.
 Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun.
 Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi outdoor
diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya.
 Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 77
Pengerjaan sistem ducking

 Ukuran pipa (diameter)


 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation)
 Getaran saat unit di jalankan

Pengerjaan Sistem Pembuangan Air

 Hubungan part/bagian sealing (anti bocor).


 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation).
 Pengaturan jarak ujung saluran drainage dengan tempat pembuangan akhir (terutama saat
musim hujan).
 Meyakinkan, lancarnya air keluar dari evaporator (tuangkan segelas atau lebih air ke area
evaporator).
 Pemasangan pipa drainase harus menghadap kebawah. Periksa sistem pembuangan jika
terkena air hujan atau tetesan air lainnya.

Hal – hal lain :

 Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air.
 Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau
tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan
disesuaikan dengan pengukuran ampere.
 Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan
disesuaikan dengan tekanan freon.
 Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk
pemakaian.
 Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit
indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat
celcius.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 78
4.7.3. Pekerjaan Instalasi Exhaust Fan.
Langkah pelaksanaan :
 Persiapkan alat bantu yang akan digunakan pada saat pemasangan. Peralatan nya
dapat berupa exhaust fan, obeng, tang kombinasi, spidol, gergaji, bor, tangga,
kacamata pelindung, amplas, mur, dan alat-alat lain yang dibutuhkan. Disesuaikan
dengan bahan, keadaan dan lokasi titik pemasangan nya.
 Tentukan lokasi penempatan didalam ruangan kamar tidur sebelum memulai
pemasangan.
 Pastikan titik yang dipilih sebagai titik pemasangan tidak terhalang apapun sehingga
sirkulasi udara yang tersaring dapat berjalan secara efisien dan optimal.
 Buat ukuran sesuai ukuran exhaust fan pada titik yang akan dipasangkan dengan
menggunakan pencil atau spidol warna.
 Lubangi titik yang sudah diukur, dan pastikan ukuran exhaust fan tetap sesuai seperti
saat pengukuran setelah dilubangi.
 Perlu di cek akan jenis dan spesifikasi exhaust fan yang akan digunakan, karena ada
beberapa tipe yang memerlukan penyetingan konektor saluran udara nya terlebih
dahulu.
 Pastikan jenis yang akan digunakan sesuai dengan tipe ruangan yang akan dipilih.
 Pertimbangkan tingkat suara yang akan keluar dari exhaust fan anda. Perangkat baru
biasanya mempunyai tingkat suara antara 0.5 sone (pelan) dan 6 sone (keras). Anda
dapat memilih salah satu tingkat suara yang diinginkan.
 Proses selanjut nya adalah memasang pegangan exhaust fan yang berupa bingkai
pada titik atau lubang yang akan dipasangi. Fungsi lain dari bingkai ini adalah untuk
memperkuat area pinggiran titik tersebut.
 Setelah itu pemasangan exhaust fan pada bingkai dapat diaplikasikan. Pemasangan
nya diletakkan diantara indoor dan outdoor ruangan.
 Selanjutnya saluran dapat disambungkan ke konektor.
 Yang terakhir tutup exhaust fan dengan penutup nya.

Peringatan dalam melakukan pemasangan :


 Pastikan anda mengetahui cara kerja menggunakan peralatan berat jika memang
dibutuhkan, dan mengikuti prosedur keamanannya.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 79
 Gunakan teknisi profesional untuk membantu anda didalam mengerjakan
pemasangan kelistrikan nya.
 Sebaik nya pada saat pemasangan nya dilakukan oleh dua orang yang dapat saling
membantu. Karena berhubungan dengan unsur mengangkat beban yang cukup berat
apabila hanya dilakukan oleh satu orang. Dan untuk menghindari resiko kecelakaan
pada saat pekerjaan dilakukan.
 Pastikan semua instruksi pemasangan dilakukan dengan benar, sehingga tidak
terjadi kesalahan pemasangan.
 Padamkan semua arus listrik sebelum memulai pemasangan, untuk menghindari
terjadinya kecelakaan yang sangat fatal karena terkena aliran listrik.

4.7.4. Pekerjaan Apar (Pemadam Kebakaran).


Lingkup Pekerjaan
 Pengadaan dan pemasangan Fire Suppression (Hydrogen) untuk ruang OK / kamar
oprasi dan asesoris, kepala sprikler, unit kotak hidran, pillar hidran, tabung fire extinguisher
berikut isinya, dan lainnya secara lengkap.
 Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pemipaan sprinkler dan pipa tegak
hidran dari ruang mesin sampai ke dalam bangunan berikut peralatan bantunya secara
lengkap.
 Pengadaan dan pemasangan pemipaan hidran halaman dan pilar hidrant
 Pekerjaan lain yang masih termasuk dalam pekerjaan ini sesuai dengan
Persayaratan Teknis dan gambar perancangan.
 Peralatan bantu dan pendukung yang diperlukan untuk kesempur-naan kerja sistem,
meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar
rancangan dan Persyaratan Teknis.
 Pekerjaan testing dan comissioning terhadap seluruh sistem sehingga dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan fungsinya.
 Pekerjaan penyelesaian perijinan kepada Instansi yang berwenang dalam hal ini
Dinas kebakaran setempat dan DEPNAKER.

Pelaksanaan :

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 80
Pemasangan system hydrant untuk perlindungan terhadap kebakaran dengan sistem
penyimpanan air (tandon/ reservoir)dengan menggunakan pompa fire hydrant yang mampu
menghasilkan tekanan 9 sampai dengan 10 bar keatas.

 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,


personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.
 Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan pengukuran dan pemasangan patok arah pipa dan titik sprinker.
 Melakukan pemotongan dan pemasangan pipa hydrant, dalam pekerjaan pengelasan
pipa hydrant akan disediakan alat pemadam Apat.
 Membuat wadah penampung air untuk pemompaan pipa. Pasokan air dalam pipa-
pipa yang akan menyalurkan air ke beberapa springker dan panel hydrant akan
bekerja secara maksimal melalui system sensor detector.
 Melakukan instalasi pompa hydrant
 Melakukan pengujian tekan pada pipa, tekan hydrant sangat erat kaitannya dengan
waktu, tekan pada aliran air saat memadamkan kebakaran.

Mulai

Persiapan Alat

Pengukuran dan Marking

Pemasangan Pipa Hydran dan Sprinker

Pembuat Bak Air

Pemasangan Pompa

Pengujian Tekanan
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 81

Selesai
4.7.5. Pekerjaan Resapan Air Bekas.
Sumur resapan sendiri jika kita ulang sedikit supaya segar dalam ingatan kita, adalah salah
satu cara menanggulangi banjir akibat curah hujan. Air hujan ditampung dan ‘ditanamkan’
ke dalam tanah dengan sumur resapan ini. Akibatnya, cadangan air tanah bertambah
kuantitasnya. Kita jadi memiliki cadangan air di dalam sumur kita, khususnya pada saat
musim kemarau tiba.

Pelaksanaan :

 Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,
curam atau labil.
 Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat penimbunan sampah dan septic
tank dan berjarak minimal 1 meter dari fondasi bangunan.
 Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
 Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan
air setinggi 2 cm.
 Bentuk sumur resapan dapat berupa segi empat atau silinder dengan kedalaman
tertentu dan dasar sumur terletak di atas ketinggian muka air tanah.
 Buat lubang sumur dengan diameter 80 - 100 cm sedalam 1,5 m. Perlu diperhatikan
supaya kedalaman ini tidak mencapai atau melebihi muka air tanah.
 Perkuat dinding sumur, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran)
atau pasangan batu kosong. Hal ini supaya menjaga agar dinding sumur tidak gugur
dan longsor.
 Buatlah saluran water inlet yang mengalirkan air hujan dari talang air ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 82
 Buatlah saluran pembuangan water outlet dari sumur resapan menuju selokan.
Saluran ini berfungsi mengeluarkan limpahan air saat sumur resapan kelebihan air.
Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari ketinggian permukaan air pada
selokan. Hal ini supaya saat hujan deras, air selokan tidak mengalir masuk sumur
resapan.
 Isilah bagian bawah sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
 Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat
diurug dengan tanah.

4.8. Pekerjaan Elektrikal.


Pekerjaan Persiapan
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan
 Pekerjaan bobokan dinding
 Pekerjaan pasangan pipa konduit
 Pekerjaan wireing
 Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
 Pekerjaan Instalasi Panel

Pelaksanaan
 Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah
ketika dinding diplester.
 Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit
nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
 Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
 Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar
tidak terjadi bongkar pasang.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 83
 Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi
antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
 Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
 Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
 Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata
dan tidak miring.
 Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan
dengan Swicth grounding system.
 Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
 Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan
lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu
kabel pada panel.
 Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
 Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x
24 jam.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 84
BAB V. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG TEKNIK INFORMASI (TI)

5.1. Pekerjaan Pemasangan Lift


Setelah penyelesaian core lift atau dinding penyangga lift terpasang langkah selanjutnya adalah
pemasangan lift penumpang dalam gedung.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 85
Pelaksanaanya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan lapangan baik teknis maupun administrasi pekerjaan.


2. Setelah Request For Job disepakati oleh Direksi, maka dilanjutkan dengan pekerjaan
Mobilisasi Bahan, Alat dan Personil.
3. Berkoordinasi dengan pihak Direksi untuk melakukan pengosongan area basement untuk
digunakan sebagai lokasi penempatan material lift.
4. Melakukan pengukuran dan marking pada area pekerjaan, serta pemasangan stack out.
5. Pemasangan Ruang Luncur dari konstruksi Baja untuk pasangan Hoistingway Lift, sesuai
dengan gambar kerja.
6. Template di sini adalah suatu bentuk yang dibuat untuk acuan menentukan beberapa titik
tali lining (lot). Template dibuat berdasarkan gambar kerja. Pembuatan lot ini nanti untuk
pedoman letak pemasangan komponen lift yang ada di ruang luncur yaitu, dua rel sangkar,

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 86
dua rel counterweight dan pintu luar. Pembuatan template ini tidak ada standar khusus, ini
tergantung metode jarak peletakan lot terhadap gambar kerja yang dipakai oleh masing-
masing para teknisi mekanik. Paling sering terdapat dua metode penentuan titik lot.
Template dibuat dua buah, satu diletakan di atas ruang luncur (yang telah ditentukan titik-
titik lot) dan satu di bawah ruang luncur atau pit ground (hanya untuk pengikat/penahan tali
lot). Peletakan template ini disesuaikan dengan gambar kerja dan lebih baiknya lagi
dikombinasikan dengan pengamatan lokasi ruang luncur. Agar nantinya tidak ada benturan
atau lokasi yang bergeser antar komponen satu dengan komponen lain atau komponen
dengan tembok ruang luncur.
7. Menarik Tali Lining dilaksanakan setelah template terpasang, kita tinggal menarik tali lining
(biasanya dari tali stainless) dari titik-titik lot di template atas sampai ke bawah pit ground. Di
ujung bawah, tali diikat dengan pemberat supaya tali benar-benar lurus vertikal. Setelah ke
tujuh titik ditarik tali dan diikat pemberat, tunggu beberapa saat sampai tali tidak goyang
yang berarti tali sudah pada keaadaan lurus vertikal. Pada keadaan ini tali-tali tersebut
dikunci/diikat pada template bawah agar kelurusan tali terjaga. Pada urutan langkah
berikutnya para teknisi lift juga berbeda urutan pemasangannya, sesuai pengalaman
mereka masing-masing.
8. Pemasangan Rel Kabin Dan Rel Counterweight. Pemasangan rel kabin dan rel
counterweight berdasarkan lot. Biasanya berjarak 2 cm dari tali, ini dimaksud agar saat rel
dipasang tidak menyentuh/mengganggu tali lot. Untuk itu lot harus direncanakan
pergeseranya saat pemasangan template. Satu rel mempunyai panjang 5 meter dengan
besarnya bermacam macam disesuaikan dengan kapasitas angkut. Yaitu K8, K13, K24.
Untuk counterweight di sebut rel omega. Rel diikat oleh braket, dan braket dibaut di
tembok/balok/konstruksi. Braket ini biasanya dipasang setiap 2,5 meter. Jarak inipun tidak
harus, semakin pendek jaraknya juga akan semakin bagus, karena rel kabin akan semakin
kuat. Pemasangan rel biasanya dibantu dengan steiger. Di sini tidak kami jelaskan
bagaimana pemasangan rel kabin secara detail. Rel kabin dipasang di kanan dan dikiri
kabin. Sedangkan rel coenterweight juga ada dua. Ada tipe yang di pasang di belakang
kabin ada juga di samping kanan atau kiri kabin, tergantung gambar kerja. Pemasangan rel
dimulai dari bawah sampai ke atas.
9. Pemasangan Sill Pintu Luar, Hanger Pintu Luar, Daun Pintu. Pemasangan unit pintu luar
yaitu sill pintu luar bersamaan itu juga dipasang hanger pintu luar dan daun pintu luar.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 87
Pemasangan itu semua juga berdasarkan lot yang sudah dibuat. Pemasangan unit pintu
luar biasanya juga dimulai dari lantai terbawah sampai lantai teratas.
10. Pemasangan Mesin. Pengangkatan mesin ke ruang mesin. Lokasi ruang luncur pada
umumnya terdapat di dalam tengah gedung, sehingga sering pengangkatan dilakukan
melalui lubang ruang luncur. Pengangkatan mesin ditarik dengan chainblock atau hoist
listrik yang digantung disebuah hook yang sudah dibuat di atap ruang mesin yang lurus
dengan ruang luncur. Mesin ini sementara diletakan dulu di ruang mesin, belum langsung
disetting penempatannya.
11. Pemasanga Kabin : Kabin terdapat beberapa komponen. Pertama dipasang dahulu bottom
chanal dengan dua guide shoe kabin bawah. Kemudian upright kanan kiri dan dua safety
block, untuk safety block ada dua tipe yaitu tipe bawah dan tipe atas. Kemudian
ditutup/dikunci dengan top chanal dan dua guide shoe kabin atas. Setelah itu dipasang
frame kabin, kemudian dinding kabin depan termasuk COP(Car Operation Panel) (yaitu
panel tempat tombol-tombol lantai tujuan dan tombol pelengkap lain serta display lantai),
dinding samping kanan kiri dan belakang. Setelah itu dipasang atap kabin. Setelah itu
dipasang unit door motor, terdiri dari hanger termasuk motor penggerak pintu dan inverter
pintu. Kemudian dipasang daun pintu kabin dan sill pintu kabin.
12. Pemasangan Counterweight. Langkah selanjutnya pemasangan unit counterweight terdiri
dari frame counterweight dan empat guide shoe. Untuk balok pemberat biasanya
dimasukkan ke dalam frame belakangan setelah counterweight terhubung rope (tali baja)
dengan mesin dan kabin.

5.2. Pekerjaan Arsitektur.


5.2.1. Pasangan Dinding
a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan sebaiknya dibuat gambar shop drawing
dinding terlebih dahulu sehingga bisa dilihat dengan tepat dimana posisi tembok akan
dipasang serta pada bagian mana terdapat lobang kusen dan pintu jendela
b. Tukang batu yang ahli dalam bidang pemasangan dinding batu bata maka dapet
menghasilkan pekerjaan bagus, namun bagi tukang yang belum yakin akan
ketrampilannya bias mencoba – coba latihan memasang batu bata terlebih dahulu
dengan bahan potongan kayu seukuran bata merah dengan bahan perekat dari kapur
sehingga mudah untuk dibongkar pasang.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 88
c. Batu bata yang digunakan sebaiknya dalam kategori bagus seperti tida rapuh dan
telah mengalami pembakaran sempurna, batu bata dengan tekstur kasar akan lebih
mengikat adukan jika dibanding yang bertekstur halus dan rapi.
d. Selalu gunakan waterpass, kayu jidar dan benang ukur untuk mengontrol ketegakan
dan kedataran pasangan, karena pemasangan batu bata yang miring akan
mempertinggi resiko tembok retak dan mempertebal plesteran jika hendak
membuatnya tegak kembali sehingga menambah kebutuhan material yang
seharusnya dapat dihemat.
e. Menggunakan adukan dengan perbandingan campuran pasir dan semen yang cukup
juga dapat mempengaruhi kualitas tembok, perbandingan yang banyak digunakan
dalam pemasangan yaitu 1pc : 6pcs atau satu semen berbanding enam pasir.
f. Dalam melakukan pekerjaan plesteran dan acian harus ada waktu tenggang dari
waktu pemasangan dinding bata agar tembok tidak berkeringat panas dan
mengalami perkerasan terlalu cepat sehingga menyebabkan dinding retak – retak.

Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan


perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan
dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan
dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan
terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu
pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material. Untuk mendapatkan hasil
maksimal terhadap hal tersebut beberapa faktor yang harus diperhatikan saat
pelaksanaan pekerjaan pasangan bata adalah sebagai berikut :

Kualitas Material

 Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat
bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh.
Pastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan
permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.

 Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak
sama, baik panjang, lebar dan ketebalan. Ukura batu bata yang anda miliki
harus diperhatikan, jika anda mendapatkan bata dari supplier yang berbeda
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 89
dengan ukuran bata yang berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya
pasangan bata kelihatan rapi .

 Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata
terlalu kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai
jenuh permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat
penyerapan bata terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat,
karena pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan kekuatan ikatan tidak
baik. Jika bata dalam keadaan basah jangan terlalu dipaksakan untuk
dipasang, tunggu permukaan bata agak kering. Permukaan yang terlalu basah
mengakibatkan bata akan jenuh menyerap adukan mortar sehingga akan
memungkinkan adukan akan meleleh dan air semen akan terbuang dari
pasangan. Dan jika bata terlalu kering maka akan menimbulkan penyerapan
yang terlalu cepat, yang akan menimbulakn pengikatan tidak terlalu bagus.

 Lakukan penumpukan material batu bata dekat area dinding yang


dipasangkan. Penumpukan material tidak boleh terlalu jauh dan tidak terlalu
dekat sehingga menyulitkan pemasangan. Batu bata ditumpuk harus
beraturan, supaya memudahkan pengambilan oleh tukang pasang. Untuk
pemotongan, harus disediakan satu orang khusus yang melakukan
pemotongan

 Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik dengan gradasi yang
bagus. Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran batu dan juga
tidak banyak mengandung lumpur. Pastikanpengadukan dilakukan dengan
perbandingan campuran dengan seimbang sesuai dengan yang diisyartakan.
Biasanya campuran 1:3, 1:4 dan 1:5.

 Pembuatan adukan harus diperhatikan secar benar, jangan membuat adukan


dalam volume yang terlalu banyak, maksudnya harus diseimbangkan antara
volume adukan dengan volume pemasangan . Jika volume adukan terlalu
banyak, dikhawatirkan adukan/ mortar sempat mengering.

Kelengkapan Peralatan :

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 90
 Pastikan mempunya semua perlatan yang dibutuhkan . Perlengakapan dari
mulai pengadukan, alat pasang, alat potong dan juga alat penghantar material
harus tersedia dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik.

 Pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang diperlukan
untuk pembuatan garis pandu dan pengecekan kelurusan dan ketegakan
pasangan bata.

 Untuk posisi pemasangan dinding bata pada posisi yang sudah tinggi, harus
disediakan scafolding ataupun perancah kayu dipasang dalam kondisi kuat dan
posisi yang tidak terlalu jauh dengan dinding yang dipasang. Hindari
pemasangan perancah yang bersingggungan langsung dengan dinding yang
baru dipasang karena dikhawatirkan bisa membuat pasangan akan roboh /
jatuh.

Pelaksanaan Pemasangan

 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi
pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.

 Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara
sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik.
Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang
ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara
15 – 20 cm).

 Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis
benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir
bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara
vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 91
vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu
dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .

 Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain


mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai
sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu
bata yang sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya
dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk
memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap
sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.

 Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk


mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan
pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi
adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka
mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.

 Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang


adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi
pinggir pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan
dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan
biarkan sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan
kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.

 Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah


dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung
keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan
dinding. Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm .
Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang
yang dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan
kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.

Pemeliharaan

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 92
 Jika pemasangan dinding sudah selesai sampai level yang diinginkan,
pasangan harus dipelihara dari benturan atau pembebanan sampai kondisi
ikatan sudah benar benar kering.

 Jika ada bekas adukan/ mortar dibawah pasangan yang menumpuk harus
segera dibersihkan, jangan sampai mengering karena bisa menajdi pekerjaan
tambahan saat pelaksanaan pemasangan lantai.

 Jika pemasangan baru selesai dilakukan, anda perlu juga membuat pengaman
atau tanda supaya pasangan tersebut tidak disentuh atau di bentur oleh orang
yang lewat.

5.2.2. Pekerjaan Pintu / Jendela


Meliputi penyediaan kosen-kosen, pintu-pintu/jendela aluminium sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar dan spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan
kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah
ditunjukkan dalam gambar. Bagian ini menjelaskan “Commercial Quality” kosen dan pintu-
pintu aluminium untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk aluminium
panels dan louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut.

Persiapan

 Sebelum fabrikasi harus melakukan check di site semua dimensi-dimensi dan kondisi
project untuk menghindari informasi yang terlambat.

 Mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat, ukuran-ukuran dan


lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil aluminium yang
berhubungan langsung dengan material-material struktural lain.

 Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan


mempersiapkan shop drawing yang menunjukkan lay-out, lokasi, merk, kualitas,
bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh MK dan Pemberi Tugas.

 Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat
di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.

Pabrikasi
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 93
Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop
assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan assembly lapangan
yang baik dan tepat guna. membuat dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan
ekspose match untuk memberikan garis dan design yang bersambung. Pakailah
perlengkapan mesin untuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada
titik-titik joints contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan
sealant.

Pemasangan.
Batas perbedaan tegak dan level :3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V), mm dalam 6
m secara horizontal (H)
 Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk
pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.
 Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk
metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton,
dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak
dan korosi.
 Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan
internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.
 Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari
manufaktur.
 Potongan aluminium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk
menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus
dijauhkan darimaterial-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi
menempel pada permukaan aluminium.
 Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated
gas (argon) dan tidak boleh diekspose.
 Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk
mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat
dalam gambar.
 Peralatan anchor untuk aluminium frame haruslah dengan hot dip galvanized
steel tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 94
 Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed
type. Paskan frame bersama-sama pada titik-titik contact joints dengan hairline
joints,waterproof joints dari bagian belakang dengan sealant untuk menahan
(watertight) 1000 kg/cm².
 Aluminium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi – modifikasi
seperti :
- Perubahan fixed-window
- Propel window, rotate window, etc.
- Pintu-pintu kaca frameless
- Movable partisi tanpa kerusakan pada lantai dan ceiling
- Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjang untuk tujuan-tujuan
diatas.
 Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang
berhubungan langsung dengan aluminium frame dan hubungan harus dengan
chromium coat pada permukaannya untuk menghindari kontak korosif.
 Toleransi pemasangan (erection) untuk aluminium frame pada sisi dinding 10-
15 mm harus diisi dengan grouting.
 Adjusting. Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun
pintu, latching speeds dan hardware-hardware lain sesuai dengan instruksi
manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth).
 Perlindungan. Semua aluminium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi
atau material-material lain yang disetujui oleh Owner saat diserahkan ke
lapangan. Protective material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada
saat protective material akan dipakai pada aluminium. Tepi-tepi pintu harus
dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer (transparent varnish)
pada saat plasteran akan dilaksanakan. Bagian-bagian lain harus tetap
dilindungi dengan lacquer film sampai seluruh pekerjaan selesai.

5.2.3. Pekerjaan Lantai.


Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai,
pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan
pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 95
Dibawah lantai, sub lapisan kerikil yang padat (8-16 mm) dengan ketebalan minimal 5 cm
harus dihamparkan guna menghindari lembab di bawah lantai. Untuk pekerjaan pengecoran
lantai cor dipakai campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan ketebalan 15 cm dan Aci halus
permukaannya. Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dan diplester dengan campuran 1 Pc
: 3 Ps. Setelah pekerjaan pengecoran lantai dasar kemudian dilakukan
pemasangan keramik dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar

Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :

 Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.


 Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran
beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasiteknis yang ada.
 Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengankonsultan pengawas.
Setelah beton mengeras barulah dapat dipasangkeramik.
 Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
 Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam airterlebih dahulu.
 Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.
 Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan
 Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
 Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
 Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkandengan cara sedikit
memukul keramik agar tepat menempel.

5.2.3.1. Pekerjaan Lantai Granit


Tahap – tahap pelaksanaan Pekerjaan.
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.
 Sortir granit agar memperoleh keseragaman (ukuran dan warna)
 Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama ± 1 jam.
 Granit dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan
keramik setelah proses perendaman selesai.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini
untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 96
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada gambar kerja.
 Mulailah memasang granit lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai
dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan
 Setelah granit kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang
keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.
 Setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya sudah kering,
maka sudah bisa untuk dicor nad.
 Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik dari kotoran
sisa adukan dan sisa cor nad.

5.2.3.2 Pekerjaan Lantai Keramik


Tahap – tahap pekerjaan
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.
 Sortir keramik agar memperoleh keseragaman (ukuran dan warna)
 Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama ± 1 jam.
 Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat
dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini
untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan.
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada gambar kerja.
 Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai
dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan,
 Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang
keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.
 Dan setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya sudah
kering, maka sudah bisa untuk dicor nad.
 Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik dari kotoran
sisa adukan dan sisa cor nad.

5.2.4. Pekerjaan Plafond.


PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 97
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit langit dengan berbagai bahan
penutup langit - langit sesuai dengan gambar meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga
untuk keperluan pekerjaan ini .

Pemasangan Gypsum
 Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk
daerahtropis dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm untuk
dinding dan ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dari produk
Jayaboard
 Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS 1230
atau ASTM C 36.
 Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat papan gipsum.
 Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat dari bahan
baja ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus
untuk pemasangan papan gipsum, seperti buatan Jof Metal, Buman, Jayabord atau
yang setara.
 Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS 2589.
 Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti tersebut
berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum :Perekat, Pita
kertas berperforasi, Cat dasar khusus untuk permukaan papan gipsum dan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gipsum terpasang dengan baik.

Pengecatan :
 Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
 Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.
 Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian
cat dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir
sesuai ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 98
5.2.5. Pekerjaan Finishing.
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan
memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik
yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat
adalah semua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton, dan permukaan-
permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS. Pekerjaan ini meliputi penyediaan
bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

Pelaksanaan.
 Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yangberhubungan
langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi,
sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
 Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut
 Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan
memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala diatas 38 oC.
 Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh
diatas permukaan cat yang baru dan basah.
 Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.Sesaat sebelum
pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secaramenyeluruh
dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapaidengan
menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saat
penyemprotan hingga air dapat diserap.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 99
 Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yangcacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai. Kemudian permukaan
gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum, untuk
menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini
 Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan pasir/sand
blasting sesuai standar Sa21/2 . Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan
sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dialp
dengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua
permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.
 Besi/Baja dilapis dasar di Pabrik / Bengkel. Bahan dasar yang diaplikasikan di
pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengancat akhir yang akan diaplikasikan
dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap
karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera merawat
permukaan karat yang terdeteksi. Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut
untuk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores
atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat kawatsampai bersih, sesuai standar St
2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan
yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
 Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna harus
dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud
tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran- kotoran,
debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.
 Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
 Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 100
 Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama
dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
 Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang
akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar
terlebih dahulu.
 Proses Pengecatan. Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan
berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan
dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Penecatan
harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering), sesuai
ketentuan berikut.
1. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
2. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton, Panel Kalsium Silikat.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior
3. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan
Dasar Minyak.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss
4. Permukaan Besi/Baja
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc chromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality
solvent-based high quality gloss finish.

Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring
secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan. Bila
disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh
diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang
diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 101
liter cat. Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya).
Metode Pengecatan. Cat dasar untuk permuakaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. Cat dasar untuk
permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan dan lapisan berikutnya boleh dengan
kuas atau rol. Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan. Cat dasar untuk permukaan
besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh
menggunakan semprotan. Pemasangan kembali barang barang yang sudah dilepas.
Pembersihan area yang di cat dan membuang sampah agar tidak terjadi penumpukan yang
bisa menghambat pekerjaan tahap selanjutnya.

5.2.6. Pekerjaan Atap Kanopi.


Tahap Pelaksanaan :
 Mengukur dan menandai elevasi untuk posisi Tiang kanopi sesuai gambar kerja.
 Tentukan letak tiang kanopi sesuai gambar kerja.
 Gali pondasi sesuai kedalaman dan dimensi rencana.
 Cor pondasi dengan beton campuran 1:2:3 beserta angkur yang telah disesuaikan
dengan lubang pada plendes tiang kanopi
 Fabrikasi tiang kanopi dengan gording sesuai gambar rncana.
 Sebelum di lakukan ereksi cat seluruh baja dengan menggunakan zincromat
 Ereksi tiang kanopi pertama dengan menggunakan tackel atau skafolding, kunci
angkur dengan mur pada plat plendes.
 Tarik benang antara pada posisi tiang kanopi berikutnya.
 Pasang tiang kanopi sesuai jarak yang telah ditentukan
 Pasang usuk hollow 4/4 dengan menumpu Gording
 Sambung usuk horisontal beriutnya
 Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan Rangka yang sudah terpasang
 Pasang penutup kanopi dengan menggunakan polycarbonat.

5.2.7. Pekerjaan Sanitair.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 102
Pemasangan semua peralatan / perlengkapan sanitair harus dilakukan oleh ahli
pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan dengan
hati hati dan sangat rapi.
 Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan tidak
diijinkan. Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji. Semua
saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa
sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuat.
 Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan
sesuaiketentuan Spesifikasi Teknis.
 Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak
bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali bila ditunjukkan
lain dalam Gambar Kerja.
 Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai
petunjukdalam Gambar Kerja.
 Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
 Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian depan alat ini
berada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330mm untuk anak-anak, atau
sesuaipetunjuk dalam Gambar Kerja.
 Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan.
 Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja,
dan pekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
16400. Pemasangan alat-alat sanitair lain .
 Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan
diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak bercacat
sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih.
Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc :
2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan
sebidang dengan bidang lantai. Paper holder hanya dipasang pada toilet yang
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 103
closetnya duduk. Tempat sabun hanya dipasang pada toilet yang ada bak airnya
saja. Tinggi pemasangan pada dinding 100 cm di atas lantai.

Pelaksanaan Pekerjaan.
 Semua aksesoris harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Gambar Kerja, kecuali
bila dinyatakan lain secara tertulis.
 Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus dengan petunjuk
dalam Gambar Kerja.
 Melengkapi semua aksesori daerah basah yang diperlukan sehingga pemasangan
terlaksana dengan baik. Cermin berupa produk jadi harus dipasang sesuai petunjuk
dari pabrik pembuatnya, sedang cermin selain produk jadi harus dipasang sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
08800.Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat
dalam Spesifikasi Teknis.

5.2.8. Pekerjaan Halaman.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam
Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK, tetapi tidak terbatas pada
pekerjaan berikut :

 Pekerjaan persiapan pembentukan tanah.


 Pekerjaan penanaman pohon peneduh / pelindung, tanaman penutup dan rumput.
 Pekerjaan perawatan / pemeliharaan tanaman.

Bahan :

 Tanaman.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 104
Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup, maupun
rumput yang akan ditanam harus disetujui Pengawas Lapangan/MK dan sesuai petunjuk
Gambar Kerja serta mengikuti semua persyaratan dalm Spesifikasi
 Pupuk
Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang
digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih
dari gumpalan akar rumput dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak
terdapat bongkahan). Pupuk buatan yang mengandung unsur – unsur NPK seperti
Rustica Yellow (15 : 15 : 15) digunakan untuk mendorong pembentukan akar, bunga dan
buah. Pupuk buatan ZA atau Urea digunakan untuk pemupukan rumput.
 Tanah urug.
Tanah urug yang dipakai harus dari jenis tanah subur yang bersih dari bekas bahan
bangunan, batu – batuan, rumput maupun tanaman. Tanah subur ini terdiri dari
campuran tanah baik dan pupuk kandang yang telah kering dan matang, dengan
perbandingan jumlah 1 : 1.

Pelaksanaan :

 Pelaksanaan pekerjaan persiapan, pembentukan dan pembersihan tanah harus


sudah dilaksanakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi Teknis
ini.
 Pemasangan patok – patok berikut keterangan koordinat posisi perlu dilaksanakan
terutama untuk patokan penanaman awal setiap jenis tanaman. Setelah
pembentukan dan penyelesaian tanah dengan bentuk / kemiringan / garis ketinggian
sesuai Gambar Kerja, pekerjaan lubang galian dapat dilaksanakan untuk persiapan
penanaman.
 Semua penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau setelah pukul 15.30
agar tidak banyak terjadi penguapan dan kekeringan yang terlampau cepat bagi
tumbuh – tumbuhan tersebut kecuali penanaman yang dilakukan di tempat yang
terlindung dari matahari langsung dapat dilakukan setiap saat.
 Pematokan harus dilakukan untuk menentukan titik – titik penanaman. Kegiatan
dapat dilanjutkan setelah lokasi titik / patok disetujui oleh Pengawas Lapangan.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 105
 Penggalian Tanah. Persiapan lahan dengan cara penggalian harus dilakukan untuk
mengangkat dan memisahkan tanah dari puing – puing sisa bahan bangunan berupa
paku – paku, batu bata, kayu dan sisa bahan kimia bila ada. Penggalian harus
dilakukan minimal sedalam 400 mm untuk tanaman perdu dan minimal 600 mm untuk
tanaman pohon, untuk memastikan bahwa lapisan tanah yang mengandung puing
telah terangkat semua.
 Pemupukan. Untuk meningkatkan unsur mikro dan makro yang dikandung tanah,
pupuk kandang yang telah matang harus dicampur dengan tanah yang telah dibuka
dan dibalik, dengan perbandingan 1 : 1 seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
ini.

Penanaman

 Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari tempat
Penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian tempat
semula, dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan.
 Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan
sisihkan di sekitar lubang galian.
 Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur dan tinggalkan sejumlah tertentu
untuk dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan dikembalikan lagi ke dalam
lubang galian semula.
 Dengan berhati – hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam
lubang galian.
 Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati – hati agar
tidak terdapat kantong udara.
 Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bag, padatkan perlahan dengan kaki dan
siramdengan baik.
 Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir
dengan sendirinya ke arah batang tanaman.
 Tanaman harus ditahan dengan kayu air / stegger untuk menahan tanaman yang
belum seimbang.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 106
5.3. Pekerjaan Elektrikal.
Pekerjaan Persiapan
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan
 Pekerjaan bobokan dinding
 Pekerjaan pasangan pipa konduit
 Pekerjaan wireing
 Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
 Pekerjaan Instalasi Panel

Pelaksanaan
 Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah
ketika dinding diplester.
 Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit
nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
 Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
 Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar
tidak terjadi bongkar pasang.
 Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi
antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
 Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
 Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
 Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata
dan tidak miring.
 Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan
dengan Swicth grounding system.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 107
 Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
 Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan
lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu
kabel pada panel.
 Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
 Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x
24 jam.

5.4. Pekerjaan Mekanikal.


5.4.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Buangan, Air Kotor & Air Hujan.

Pekerjaan instalasi plumbing ini harus dilakukan dengan extra hati-hati, khususnya pada
setiap sambungan. Halyang pertama dilakukan dalam pekerjaan ini adalah penempatan
sparing-sparing yang tertanam dalam platbeton lantai. Dalam menentukan perletakan
sparing-sparing ini perlu didapatkan data ukuran/teknis sanitair yangakan digunakan,
dengan demikian akan dapat ditentukan letak sparing dari sisi dinding. Untuk jalur
instalasiplumbing perlu diperhatikan accessories yang digunakan, khususnya pada joint-
joint yang membentuk sudut lancip maka diperlukan adanya gabungan dari TY serta elbouw
45º atau elbouw 22½º, khusus untuk jalur yangpanjang akan dipasangkan waltermur
sehingga dalam perbaikan/maintenance dapat mudah dilaksanakandengan tidak usah
memotong pipa yang ada.Setiap sambungan pipa gip harus menggunakan tali goni yang
telah dicelup meni besi ataumenggunakan seltip, sedangkan untuk sambungan PVC tidak
diperbolehkan dengan cara pembakaran akantetapi dengan menggunakan accessories
dengan system pengeleman PVC. Pada jalur pipa yang berbedaf ungsinya maka perlu
diberi tanda dengan pewarnaan. Gantungan pengikat instalasi plumbing akan
digunakansystem span skrup sehingga dalam mengatur kemiringan dapat distel dengan
sempurna.

Pada pekerjaan Instalasi air bersih dan instalasi air kotor ini harus dilakukan percobaan
tekan. Setiap sambungan pada instalasi air harus kuat dan sempurna tanpa bocor.
Percobaan tekan biasanya dilakukan 2 x24 jam dengan hasil tanpa penurunan tekanan.
Pipa yang tertanan dalam tembok dipastikan sebelumnyadengan ikatan terhadap

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 108
dindingnya , sebelum dinding tersebut tertutup oleh plesteran ataupun
keramikdindingsedangkan untuk sparing pipa yang tertanam kebeton dipastikan
kekedapannya dengan cara digroutingdenganbahan kedap air. Jalur pemasangan untuk
instalasi air ini harus benar – benar rapih dan kuat pada dudukannya.

Pekerjaan instalasi plumbing air bersih

 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.


 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat.
 Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan
diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

Pekerjaan Instalasi air kotor, air hujan dan air resapan

 Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.
 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat
 .Pasangan clean out dan accessories lainnya.
 Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima
beban air
 .Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding
belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak
bergerak saat menerima beban air.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 109
 Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman
pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan
kebocoran.
 Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
 Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
 Buat sumur resapan dan bak kontrol.

Test dan Commisioning

 Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu


dengan menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam,
dimana pada saat itu tidak boleh ada penurunan tanah.
 Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu
(flushing) dari kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan
pipa dapat melalui lubang clean out.
 Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang
dimaksudkan apabila ada kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang
terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.
 Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.

5.4.2. Pekerjaan Instalasi Air Conditioning (AC).

Hal-hal Umum dan Lingkup Pekerjaan

Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk


menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan
yang diperlukan dalam pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh
system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 110
Lingkup pekerjaan

Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan
dokumen yang ada.

Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi:

- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkan oleh adanya
pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semua gangguan
kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk cara menjalankan,
pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara ini kepada pemberi tugas dan konsultan.

Pemasangan Pipa

Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai, dan lainnya;
agar memudahkan pemeliharaan dan service.

Pemborong harus memasang pipa-pipa pembuangan (drainage) dari mesin–mesin AC


sampai ketempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi (tidak
mengganggu). Untuk pipa pengembunan harus dilapisi vapour barrier jacket, seperti
Sisalation 450 atau yang sejenis dan direkat dengan tape hingga tidak terjadi pengembunan
pada permukaan pipa.

Pekerjaan Listrik dan Kontrol

Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 111
Panel control daya mesin–mesin AC yang meliputi wiring starter, switch, transformer, fuse
dan alat–alat ukur serta peralatan lainya yang digunakan sebagai sumber daya bagi mesin
AC yang tercakup dalam proyek ini.

Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, udara dan
lain–lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem pengaturan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.

Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII, seperti : Supreme,
Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.

Sistem pengaturan otomatis dan instrumen

Menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk temperatur dan kelembaban
sehingga peralatan AC siap digunakan.

Menyediakan dan memasang semua control panel yang diperlukan untuk instalasi ini dan
melakukan penyambungan–penyambungan (wiring) yang diperlukan hingga panel.

Pekerjaan Sipil

Membangun dudukan (support) ataupun penggantung (hanger) untuk mesin pendingin


(outdoor), FCU, sesuai gambar dan spesifikasi yang ditentukan.

Semua support dan hanger dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod) ataupun plat strip
sesuai dengan gambar kerja yang disetujui pengawas. Semua dudukan harus mempunyai
plat alas yang cukup dan dibuat pada lantai atau bisa juga menempel di dinding.

Gantungan AHU / Fan Coil.

Penggantung AHU / Fan Coil harus diikat mur-baut sesuai aturan pabrik pembuatnya dan
diberi lapisan peredam getaran.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 112
Pemborong harus menempatkan Unit In-Door sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi
alur instalasi peralatan utilitas lainnya, serta tidak menyalurkan getaran dan suara di ruang
dibawahnya.

Langkah Pelaksanaan :

Mengenai lokasi dan situasi tempat pemasangan

 Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi
udaranya.
 Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu
maintenance lebih mudah.
 Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas.
 Halangan atau gangguan sirkulasi udara (indoor/outdoor). Jarak pemasangan outdoor
minimal 20 cm untuk bagian sisi kiri dan belakang, minimal 30 cm sisi kanannya. Dan 70 cm
untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan diindor minimal 10cm sisi
atas, kiri dan kanan.
 Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan dengan
sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada benda apapun
yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor.
 Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah tersedia
pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat meminimalkan bunyi
berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan tetangga.
 Penampilan setelah pemasangan harusnya mengikuti ketentuan estetika interior dan
eksterior ruangan.

Jaringan Kelistrikan

 Pengerjaan Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 1,5 mm, 2.5
mm, 4 mm dsb.
 Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz untuk
daerah tertentu.
 Kekuatan hubungan pengkabelan.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 113
 Komponen/sarana pengaman (sistem grounding dan MCB) grounding fungsinya untuk
membuang kebocoran arus yang terjadi dan MCB (Miniature Circuit Breaker) fungsinya
untuk pemutus arus diukur dengan Ampere.
 Kapasitas saklar dan fuse/sikring dianjurkan memakai stop kontak kaki tiga, dengan
kwalitas yang baik.
 Tegangan drop atau turun naik saat starting, tegangan drop bisa dinaikkan dengan
memakai stabiliser
 .Jaringan listrik khusus untuk pemasangan unit dan outlet-nya.

Pengerjaan Hubungan Pemipaan indoor dan outdoor unit

 Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC. contoh untuk AC 1/5 sampai
1 PK memakai pipa 3/8″ dan 1/4″ untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2″ dan 1/4″.
 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi
pembungkus pipa.
 Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting.
 Appearance/penampilan
 Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek dengan
menggunakan manifold dan pengukur ampere.
 Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun.
 Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi outdoor
diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya.
 Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa.

Pengerjaan sistem ducking

 Ukuran pipa (diameter)


 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation)
 Getaran saat unit di jalankan

Pengerjaan Sistem Pembuangan Air

 Hubungan part/bagian sealing (anti bocor).


 Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation).

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 114
 Pengaturan jarak ujung saluran drainage dengan tempat pembuangan akhir (terutama saat
musim hujan).
 Meyakinkan, lancarnya air keluar dari evaporator (tuangkan segelas atau lebih air ke area
evaporator).
 Pemasangan pipa drainase harus menghadap kebawah. Periksa sistem pembuangan jika
terkena air hujan atau tetesan air lainnya.

Hal – hal lain :

 Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air.
 Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau
tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan
disesuaikan dengan pengukuran ampere.
 Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan
disesuaikan dengan tekanan freon.
 Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk
pemakaian.
 Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit
indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat
celcius.

5.4.3. Pekerjaan Instalasi Exhaust Fan.


Langkah pelaksanaan :
 Persiapkan alat bantu yang akan digunakan pada saat pemasangan. Peralatan nya
dapat berupa exhaust fan, obeng, tang kombinasi, spidol, gergaji, bor, tangga,
kacamata pelindung, amplas, mur, dan alat-alat lain yang dibutuhkan. Disesuaikan
dengan bahan, keadaan dan lokasi titik pemasangan nya.
 Tentukan lokasi penempatan didalam ruangan kamar tidur sebelum memulai
pemasangan.
 Pastikan titik yang dipilih sebagai titik pemasangan tidak terhalang apapun sehingga
sirkulasi udara yang tersaring dapat berjalan secara efisien dan optimal.
 Buat ukuran sesuai ukuran exhaust fan pada titik yang akan dipasangkan dengan
menggunakan pencil atau spidol warna.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 115
 Lubangi titik yang sudah diukur, dan pastikan ukuran exhaust fan tetap sesuai seperti
saat pengukuran setelah dilubangi.
 Perlu di cek akan jenis dan spesifikasi exhaust fan yang akan digunakan, karena ada
beberapa tipe yang memerlukan penyetingan konektor saluran udara nya terlebih
dahulu.
 Pastikan jenis yang akan digunakan sesuai dengan tipe ruangan yang akan dipilih.
 Pertimbangkan tingkat suara yang akan keluar dari exhaust fan anda. Perangkat baru
biasanya mempunyai tingkat suara antara 0.5 sone (pelan) dan 6 sone (keras). Anda
dapat memilih salah satu tingkat suara yang diinginkan.
 Proses selanjut nya adalah memasang pegangan exhaust fan yang berupa bingkai
pada titik atau lubang yang akan dipasangi. Fungsi lain dari bingkai ini adalah untuk
memperkuat area pinggiran titik tersebut.
 Setelah itu pemasangan exhaust fan pada bingkai dapat diaplikasikan. Pemasangan
nya diletakkan diantara indoor dan outdoor ruangan.
 Selanjutnya saluran dapat disambungkan ke konektor.
 Yang terakhir tutup exhaust fan dengan penutup nya.

Peringatan dalam melakukan pemasangan :


 Pastikan anda mengetahui cara kerja menggunakan peralatan berat jika memang
dibutuhkan, dan mengikuti prosedur keamanannya.
 Gunakan teknisi profesional untuk membantu anda didalam mengerjakan
pemasangan kelistrikan nya.
 Sebaik nya pada saat pemasangan nya dilakukan oleh dua orang yang dapat saling
membantu. Karena berhubungan dengan unsur mengangkat beban yang cukup berat
apabila hanya dilakukan oleh satu orang. Dan untuk menghindari resiko kecelakaan
pada saat pekerjaan dilakukan.
 Pastikan semua instruksi pemasangan dilakukan dengan benar, sehingga tidak
terjadi kesalahan pemasangan.
 Padamkan semua arus listrik sebelum memulai pemasangan, untuk menghindari
terjadinya kecelakaan yang sangat fatal karena terkena aliran listrik.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 116
5.4.4. Pekerjaan Apar (Pemadam Kebakaran).
Lingkup Pekerjaan
 Pengadaan dan pemasangan Fire Suppression (Hydrogen) untuk ruang OK / kamar
oprasi dan asesoris, kepala sprikler, unit kotak hidran, pillar hidran, tabung fire extinguisher
berikut isinya, dan lainnya secara lengkap.
 Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pemipaan sprinkler dan pipa tegak
hidran dari ruang mesin sampai ke dalam bangunan berikut peralatan bantunya secara
lengkap.
 Pengadaan dan pemasangan pemipaan hidran halaman dan pilar hidrant
 Pekerjaan lain yang masih termasuk dalam pekerjaan ini sesuai dengan
Persayaratan Teknis dan gambar perancangan.
 Peralatan bantu dan pendukung yang diperlukan untuk kesempur-naan kerja sistem,
meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar
rancangan dan Persyaratan Teknis.
 Pekerjaan testing dan comissioning terhadap seluruh sistem sehingga dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan fungsinya.
 Pekerjaan penyelesaian perijinan kepada Instansi yang berwenang dalam hal ini
Dinas kebakaran setempat dan DEPNAKER.

Pelaksanaan :

Pemasangan system hydrant untuk perlindungan terhadap kebakaran dengan sistem


penyimpanan air (tandon/ reservoir)dengan menggunakan pompa fire hydrant yang mampu
menghasilkan tekanan 9 sampai dengan 10 bar keatas.

 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,


personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.
 Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan pengukuran dan pemasangan patok arah pipa dan titik sprinker.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 117
 Melakukan pemotongan dan pemasangan pipa hydrant, dalam pekerjaan pengelasan
pipa hydrant akan disediakan alat pemadam Apat.
 Membuat wadah penampung air untuk pemompaan pipa. Pasokan air dalam pipa-
pipa yang akan menyalurkan air ke beberapa springker dan panel hydrant akan
bekerja secara maksimal melalui system sensor detector.
 Melakukan instalasi pompa hydrant
 Melakukan pengujian tekan pada pipa, tekan hydrant sangat erat kaitannya dengan
waktu, tekan pada aliran air saat memadamkan kebakaran.

Mulai

Persiapan Alat

Pengukuran dan Marking

Pemasangan Pipa Hydran dan Sprinker

Pembuat Bak Air

Pemasangan Pompa

Pengujian Tekanan

Selesai

5.4.5. Pekerjaan Resapan Air Bekas.


Sumur resapan sendiri jika kita ulang sedikit supaya segar dalam ingatan kita, adalah salah
satu cara menanggulangi banjir akibat curah hujan. Air hujan ditampung dan ‘ditanamkan’
ke dalam tanah dengan sumur resapan ini. Akibatnya, cadangan air tanah bertambah
kuantitasnya. Kita jadi memiliki cadangan air di dalam sumur kita, khususnya pada saat
musim kemarau tiba.

Pelaksanaan :

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 118
 Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,
curam atau labil.
 Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat penimbunan sampah dan septic
tank dan berjarak minimal 1 meter dari fondasi bangunan.
 Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
 Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan
air setinggi 2 cm.
 Bentuk sumur resapan dapat berupa segi empat atau silinder dengan kedalaman
tertentu dan dasar sumur terletak di atas ketinggian muka air tanah.
 Buat lubang sumur dengan diameter 80 - 100 cm sedalam 1,5 m. Perlu diperhatikan
supaya kedalaman ini tidak mencapai atau melebihi muka air tanah.
 Perkuat dinding sumur, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran)
atau pasangan batu kosong. Hal ini supaya menjaga agar dinding sumur tidak gugur
dan longsor.
 Buatlah saluran water inlet yang mengalirkan air hujan dari talang air ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon.
 Buatlah saluran pembuangan water outlet dari sumur resapan menuju selokan.
Saluran ini berfungsi mengeluarkan limpahan air saat sumur resapan kelebihan air.
Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari ketinggian permukaan air pada
selokan. Hal ini supaya saat hujan deras, air selokan tidak mengalir masuk sumur
resapan.
 Isilah bagian bawah sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
 Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat
diurug dengan tanah.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 119
BAB VI. METODE KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam
pelaksanaan Pekerjaan.

6.1. Penyiapan RK3


a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan
teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi
keselamatan, dan lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan
kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi
segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi
harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet,
masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja
dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para
pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.

6.2. Sosialisasi dan promosi K3.


a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu
ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 120
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama
masa pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali.
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara
rutin, bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan
menjaga konsistensi pelaksanaan K-
3L.
d. Safety Health and Environmental
Meeting Program SHE meeting
dilaksanakan seminggu sekali
dimana dalam kegiatan ini
membahas permasalahan dan
kejadian yang terjadi dan rencana
tindak lanjut untuk memperbaikinya
serta membahas permasalahan yang
mungkin terjadi serta langkah-
langkah pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan
untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di
lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan
perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen
proyek yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan
respon terhadap keadaan darurat
g. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

6.3. Menyediakan Alat Pelindung Kerja yang terdiri dari :


6.3.1 Alat Pelindung Kerja :
 Jaring Pengaman (Safety Net)
 Tali Keselamatan (Life Line)
 Penahan Jatuh (Safety Deck).
 Pagar Pengaman (Guard Railling).
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 121
 Pembatas Area (Restricted Area).
6.3.2 Alat Pelindung Diri :
a. Topi Pelindung (Safety Helmet)
 Helm Proyek Kuning untuk Pekerja
 Helm Proyek Merah untuk HSE
 Helm Proyek Putih untuk Staff
 Helm Proyek Orange untuk Tamu
b. Pelingdung Mata (Googles, Spetacles).
c. Rompi Kselamatan (Safety Vest)
 Rompi Pekerja
 Masker Kain.
 Rompi Staff
 Rompi Visitor
d. Masker Selam (Breathing apparatus).
e. Pelindung Telinga (Ear Plug, Ear Muff).
f. Pelindung Pernafasan dan Mulut (Masker)
g. Sarung Tangan (Safety Gloves).
h. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes).
i. Penunjang Seluruh Tubuh (Full Body Harness).
j. Pelindung Jatuh (Fall Arrester).

6.4. Menyediakan Rambu - Rambu Kerja yang seperti :


6.4.1 Rambu Keselamatan

a. Rambu Larangan.

Rambu ini adalah rambu yang memberikan larangan yang wajib ditaati kepada
siapa saja yang ada di lingkungan itu harus mematuhinya, tanpa ada
pengecualian. Adapun larangan yang harus ditaati adalah sesuai dengan
rambu gambar atau informasi yang terpasang. Ciri – ciri rambu larangan yang
sering ditemui yaitu bentuk bulat, latar belakang berwarna putih dan logo
berwarna hitam dengan lingkaran terpotong berwarna merah sebagai berikut :

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 122
b. Rambu Peringatan.

Rambu ini adalah rambu yang rambu yang memberikan peringatan yang perlu
diperhatikan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena dapat
mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan. Adapun peringatan yang perlu
diikuti adalah sesuai dengan rambu gambar atau informasi yang terpasang.
Ciri – ciri rambu peringatan yang sering ditemui yaitu bentuk segitiga, latar
belakang berwarna kuning dan logo/gambar berwarna hitam dengan bingkai
berwarna hitam.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 123
c. Rambu Prasyarat atau wajib dilaksanakan.

Rambu ini adalah rambu yang memberikan persyaratan dilaksanakan kepada


siapa saja yang ada di lingkungan itu karena prasyarat tersebut merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan. Adapun prasyarat yang perlu
dilaksanakan adalah sesuai dengan rambu tergambar atau informasi yang
terpasang. Ciri ciri rambu prasyarat/kewajiban yang sering ditemui yaitu bentuk
bulat, latar belakang berwarna biru dan logo/gambar berw arna putih.

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 124
6.4.2 Rambu Pekerjaan Sementara
6.4.3 Tongkat Lalu Lintas (Warning light stick)
6.4.4 Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone)
6.4.5 Lampu Putar, Lampu Selang Lalu Lintas dan safety Line
6.4.6 Menyediakan Pemadam api ringan (apar)
6.4.7 Sirene dan Bendera K3
6.4.8. Menyediakan Jalur Evakuasi

6.5. Menyediakan asuransi dan perijinan yang terdiri dari :


6.5.1 BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja
6.5.2 Surat Ijin Kelaikan Alat (SILO).
6.5.3 Surat Ijin Operator
6.5.4 Mengasuransikan Pekerjaan (CAR) sesuai dokumen kontrak

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 125
BAB VII . PENUTUP

Demikian paparan Metode Pelaksanaan ini dapat kami samapikan sebagai Bagian dari Lingkup
Penawaran kami mengenai teknis tentang lingkup pekerjaan dan acuan pelaksanaan agar mendapatkan
hasil yang maksimal, baik dari nilai mutu dan waktu.

Harapan kami, uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah - langkah yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini. Pekerjaan ini akan terlaksana baik apabila mendapat
dukungan yang positif dari semua pihak serta usaha yang keras dalam melaksanakan langkah langkah
dan inovasi paling mutakhir untuk dapat melakukan percepatan setiap pekerjaan dengan hasil yang
optimum sehingga menghasilkan hasil karya yang terbaik.

Jayapura, 15 Nopember 2019


PT. AIWONDENI PERMAI

_______________________
Direktur

Ingin dokumen dalam bentuk MS. Word 2010


silahkan hubungi WA 0813 7626 6340

PT. Aiwondeni Permai


metode pelaksanaan pekerjaan halaman 126

Anda mungkin juga menyukai