BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Lokasi dan Lingkup Pekerjaan
Tujuan Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah sebagai pedoman dan analisis keselamatan
pekerjaan / job safety asnalysis untuk mencegah terjadinya kegagalan konstruksi dan kecelakaan
kerja serta memastikan terpenuhinya kualitas hasil pembangunan (mutu, waktu, kuantitas,
kualitas, dan biaya) dan tertib administrasi dalam pembangunan bangunan Negara, mulai dari
tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa pemeliharaan.
Ruang lingkup kegiatan adalah Pekerjaan Tanah dan Sub Struktur, Struktur, Mekanikal dan
Elektrikal, Arsitektural dan Upper Struktur dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini adalah 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya SPMK.
Waktu pelaksanaan
Lingkup
No Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Gedung
1
Akuntansi
- - - -
Gedung
2 Teknik - - -
Informasi
Gedung
3
Teknik Sipil
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada
tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek,
pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dan lain
sebagainya.
2.5. Gudang
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga
keselamatan dari bahan proyek. Untuk gudang penyimpanan semen, tempatnya baik sehingga
terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan juga
dibuat kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
menghasilkan pekerjaan bagus, namun bagi tukang yang belum yakin akan
ketrampilannya bias mencoba – coba latihan memasang batu bata terlebih dahulu
dengan bahan potongan kayu seukuran bata merah dengan bahan perekat dari kapur
sehingga mudah untuk dibongkar pasang.
c. Batu bata yang digunakan sebaiknya dalam kategori bagus seperti tida rapuh dan
telah mengalami pembakaran sempurna, batu bata dengan tekstur kasar akan lebih
mengikat adukan jika dibanding yang bertekstur halus dan rapi.
d. Selalu gunakan waterpass, kayu jidar dan benang ukur untuk mengontrol ketegakan
dan kedataran pasangan, karena pemasangan batu bata yang miring akan
mempertinggi resiko tembok retak dan mempertebal plesteran jika hendak
Kualitas Material
Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat
bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh.
Pastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan
permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.
Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak
sama, baik panjang, lebar dan ketebalan. Ukura batu bata yang anda miliki
harus diperhatikan, jika anda mendapatkan bata dari supplier yang berbeda
dengan ukuran bata yang berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya
pasangan bata kelihatan rapi .
Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata
terlalu kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai
jenuh permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat
penyerapan bata terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat,
Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik dengan gradasi yang
bagus. Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran batu dan juga
tidak banyak mengandung lumpur. Pastikanpengadukan dilakukan dengan
perbandingan campuran dengan seimbang sesuai dengan yang diisyartakan.
Biasanya campuran 1:3, 1:4 dan 1:5.
Kelengkapan Peralatan :
Pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang diperlukan
untuk pembuatan garis pandu dan pengecekan kelurusan dan ketegakan
pasangan bata.
Pelaksanaan Pemasangan
Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi
pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara
sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik.
Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang
ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara
15 – 20 cm).
Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis
benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir
bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara
vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis
vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu
dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
Pemeliharaan
Jika ada bekas adukan/ mortar dibawah pasangan yang menumpuk harus
segera dibersihkan, jangan sampai mengering karena bisa menajdi pekerjaan
tambahan saat pelaksanaan pemasangan lantai.
ditunjukkan dalam gambar. Bagian ini menjelaskan “Commercial Quality” kosen dan pintu-
pintu aluminium untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk aluminium
panels dan louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut.
Persiapan
Sebelum fabrikasi harus melakukan check di site semua dimensi-dimensi dan kondisi
project untuk menghindari informasi yang terlambat.
Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat
di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.
Pabrikasi
Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop
assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan assembly lapangan
yang baik dan tepat guna. membuat dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan
ekspose match untuk memberikan garis dan design yang bersambung. Pakailah
perlengkapan mesin untuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada
titik-titik joints contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan
sealant.
Pemasangan.
Batas perbedaan tegak dan level :3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V), mm dalam 6
m secara horizontal (H)
Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk
pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.
Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk
metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton,
dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak
dan korosi.
Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan
internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.
Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari
manufaktur.
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini
untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan.
Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada gambar kerja.
Pemasangan Gypsum
Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk
daerahtropis dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm untuk
dinding dan ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dari produk
Jayaboard
Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS 1230
atau ASTM C 36.
Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat papan gipsum.
Pengecatan :
Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.
Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian
cat dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir
sesuai ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.
Pelaksanaan.
Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yangberhubungan
langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi,
sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 23
Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut
Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan
memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala diatas 38 oC.
Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh
diatas permukaan cat yang baru dan basah.
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.Sesaat sebelum
pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secaramenyeluruh
dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapaidengan
menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saat
penyemprotan hingga air dapat diserap.
Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yangcacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai. Kemudian permukaan
gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum, untuk
menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan pasir/sand
blasting sesuai standar Sa21/2 . Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan
sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dialp
dengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua
permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 24
Besi/Baja Dilapis Dasar di Pbrik/Bengkel. Bahan dasar yang diaplikasikan di
pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengancat akhir yang akan diaplikasikan
dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap
karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera merawat
permukaan karat yang terdeteksi. Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut
untuk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores
atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat kawatsampai bersih, sesuai standar St
2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan
yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna harus
dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud
tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran- kotoran,
debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.
Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama
dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang
akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar
terlebih dahulu.
Proses Pengecatan. Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan
berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan
dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Penecatan
harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering), sesuai
ketentuan berikut.
1. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
2. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton, Panel Kalsium Silikat.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 25
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior
3. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan
Dasar Minyak.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss
4. Permukaan Besi/Baja
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc chromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality
solvent-based high quality gloss finish.
Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring
secara
menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan. Bila disyaratkan
oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan
sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan pembuat
cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat. Pemakaian
zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk memperoleh daya
tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya).
Metode Pengecatan. Cat dasar untuk permuakaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. Cat dasar untuk
permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan dan lapisan berikutnya boleh dengan
Pelaksanaan Pekerjaan.
Semua aksesoris harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Gambar Kerja, kecuali
bila dinyatakan lain secara tertulis.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam
Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK, tetapi tidak terbatas pada
pekerjaan berikut :
Bahan :
Tanaman.
Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup, maupun
rumput yang akan ditanam harus disetujui Pengawas Lapangan/MK dan sesuai petunjuk
Gambar Kerja serta mengikuti semua persyaratan dalm Spesifikasi
Pupuk
Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang
digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih
dari gumpalan akar rumput dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak
terdapat bongkahan). Pupuk buatan yang mengandung unsur – unsur NPK seperti
Pelaksanaan :
Penanaman
Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari tempat
Penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian tempat
semula, dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan.
Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan
sisihkan di sekitar lubang galian.
Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur dan tinggalkan sejumlah tertentu
untuk dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan dikembalikan lagi ke dalam
lubang galian semula.
Dengan berhati – hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam
lubang galian.
Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati – hati agar
tidak terdapat kantong udara.
Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bag, padatkan perlahan dengan kaki dan
siramdengan baik.
Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir
dengan sendirinya ke arah batang tanaman.
Tanaman harus ditahan dengan kayu air / stegger untuk menahan tanaman yang
belum seimbang.
3.2.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Buangan, Air Kotor & Air Hujan.
Pekerjaan instalasi plumbing ini harus dilakukan dengan extra hati-hati, khususnya pada
setiap sambungan. Halyang pertama dilakukan dalam pekerjaan ini adalah penempatan
sparing-sparing yang tertanam dalam platbeton lantai. Dalam menentukan perletakan
Pada pekerjaan Instalasi air bersih dan instalasi air kotor ini harus dilakukan percobaan
tekan. Setiap sambungan pada instalasi air harus kuat dan sempurna tanpa bocor.
Percobaan tekan biasanya dilakukan 2 x24 jam dengan hasil tanpa penurunan tekanan.
Pipa yang tertanan dalam tembok dipastikan sebelumnyadengan ikatan terhadap
dindingnya , sebelum dinding tersebut tertutup oleh plesteran ataupun
keramikdindingsedangkan untuk sparing pipa yang tertanam kebeton dipastikan
kekedapannya dengan cara digroutingdenganbahan kedap air. Jalur pemasangan untuk
instalasi air ini harus benar – benar rapih dan kuat pada dudukannya.
Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.
Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat
.Pasangan clean out dan accessories lainnya.
Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima
beban air
.Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding
belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak
bergerak saat menerima beban air.
Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman
pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan
kebocoran.
Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
Buat sumur resapan dan bak kontrol.
2. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan
dokumen yang ada.
- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.
1. Umum
Bab ini melengkapi seluruh pekerjaan pemipaan dan adalah tanggung jawab pemborong
untuk mengikuti gambar dan spesifikasi yang sesuai.
Gambar – gambar menunjukkan secara umum ukuran – ukuran dan lokasi pipa.
2. Material
Pipa pengembunan (drain) digunakan pipa PVC kelas AW produk Pralon, Maspion, atau
Wavin. Pipa refrigerant harus dibuat dari “thermaflek”.
Semua pipa dan peralatan harus tahan tekanan hingga 10 kg/cw2 selama 24 jam terus
menerus tanpa terjadi kebocoran.
3. Pemasangan Pipa
Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai, dan lainnya;
agar memudahkan pemeliharaan dan service.
Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.1. Panel control daya mesin–mesin AC yang meliputi wiring starter, switch,
transformer, fuse dan alat–alat ukur serta peralatan lainya yang digunakan sebagai sumber
daya bagi mesin AC yang tercakup dalam proyek ini.
1.2. Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air,
udara dan lain–lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem
pengaturan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
1.3. Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII, seperti :
Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.
2.1. Pemborong harus menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk
temperatur dan kelembaban sehingga peralatan AC siap digunakan.
2.2. Pemborong menyediakan dan memasang semua control panel yang diperlukan
untuk instalasi ini dan melakukan penyambungan–penyambungan (wiring) yang diperlukan
hingga panel.
D. Pekerjaan Sipil
1. Umum
Penggantung AHU / Fan Coil harus diikat mur-baut sesuai aturan pabrik pembuatnya dan
diberi lapisan peredam getaran.
Pemborong harus menempatkan Unit In-Door sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi
alur instalasi peralatan utilitas lainnya, serta tidak menyalurkan getaran dan suara di ruang
dibawahnya.
Langkah Pelaksanaan :
Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi
udaranya.
Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu
maintenance lebih mudah.
Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas.
Halangan atau gangguan sirkulasi udara (indoor/outdoor). Jarak pemasangan
outdoor minimal 20 cm untuk bagian sisi kiri dan belakang, minimal 30 cm sisi
kanannya. Dan 70 cm untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan
diindor minimal 10cm sisi atas, kiri dan kanan.
Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan
dengan sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada
benda apapun yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor.
Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah
tersedia pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat
meminimalkan bunyi berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan
tetangga.
Penampilan setelah pemasangan harusnya mengikuti ketentuan estetika interior dan
eksterior ruangan.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 37
b. Jaringan Kelistrikan
Pengerjaan Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 1,5 mm,
2.5 mm, 4 mm dsb.
Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz
untuk daerah tertentu.
Kekuatan hubungan pengkabelan.
Komponen/sarana pengaman (sistem grounding dan MCB) grounding fungsinya
untuk membuang kebocoran arus yang terjadi dan MCB (Miniature Circuit Breaker)
fungsinya untuk pemutus arus diukur dengan Ampere.
Kapasitas saklar dan fuse/sikring dianjurkan memakai stop kontak kaki tiga, dengan
kwalitas yang baik.
Tegangan drop atau turun naik saat starting, tegangan drop bisa dinaikkan dengan
memakai stabiliser
.Jaringan listrik khusus untuk pemasangan unit dan outlet-nya.
Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC. contoh untuk AC 1/5
sampai 1 PK memakai pipa 3/8″ dan 1/4″ untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2″
dan 1/4″.
Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi
pembungkus pipa.
Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting.
Appearance/penampilan
Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek
dengan menggunakan manifold dan pengukur ampere.
Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun.
Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi
outdoor diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya.
Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa.
Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air.
Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau
tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan
disesuaikan dengan pengukuran ampere.
Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan
disesuaikan dengan tekanan freon.
Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk
pemakaian.
Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit
indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat
celcius.
Pelaksanaan :
Mulai
Persiapan Alat
Pemasangan Pompa
Pengujian Tekanan
Selesai
Pelaksanaan :
Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,
curam atau labil.
Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat penimbunan sampah dan septic
tank dan berjarak minimal 1 meter dari fondasi bangunan.
Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan
air setinggi 2 cm.
Bentuk sumur resapan dapat berupa segi empat atau silinder dengan kedalaman
tertentu dan dasar sumur terletak di atas ketinggian muka air tanah.
Buat lubang sumur dengan diameter 80 - 100 cm sedalam 1,5 m. Perlu diperhatikan
supaya kedalaman ini tidak mencapai atau melebihi muka air tanah.
Perkuat dinding sumur, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran)
atau pasangan batu kosong. Hal ini supaya menjaga agar dinding sumur tidak gugur
dan longsor.
Buatlah saluran water inlet yang mengalirkan air hujan dari talang air ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon.
Buatlah saluran pembuangan water outlet dari sumur resapan menuju selokan.
Saluran ini berfungsi mengeluarkan limpahan air saat sumur resapan kelebihan air.
Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari ketinggian permukaan air pada
Pelaksanaan
Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana
pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak
mudah berubah ketika dinding diplester.
Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.
Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan
koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
Dalam tahapan persiapan ini, pastinya Anda harus meninjau langsung area yang hendak
diurug. Peninjauan ini sangat diperlukan untuk melihat spesifikasi tanah dan luas area yang
hendak diurug. Berdasarkan spesifikasi tanah yang sudah diidentifikasi, selanjutnya bisa
ditentukan jenis tanah yang akan dipakai sebagai urug. Dari peninjauan ini pula dapat
diketahui perkiraan volume tanah urug yang dibutuhkan. Volume kebutuhan tanah urug
memang tidak bisa dipastikan dengan tepat sebab ada faktor penyusutan tanah yang harus
dipertimbangkan. Meskipun begitu, perkiraan kebutuhan volume tanah urug bisa ditentukan
kurang lebih 130% dari volume gambar dengan memasukkan faktor susut sekitar 30%.
Nantinya jika membutuhkan volume tanah urug yang besar, tentunya diperlukan alat bantu
seperti dozer, excavator, dan beberapa alat bantu lainnya.
Jika tahapan persiapan sudah dilakukan dengan cermat, selanjutnya tahapan turap bisa
dikerjakan. Turap merupakan dinding vertikal yang relatif tipis dan berfungsi menahan tanah
serta air agar tidak masuk ke lubang galian. Dengan kata lain, fungsi turap ibarat dinding
penahan tanah. Bila volume urugan besar, dalam dan berbatasan dengan bangunan, maka
sangat penting untuk mempersiapkan turap untuk mencegah kelongsoran. Seperti
continous pile, sheet pile dan sejenisnya.
Berikutnya adalah tahapan pengurugan yang diawali dengan membersihkan area yang
hendak diurug dari berbagai sampah. Setelah itu, pasanglah batasan-batasan dan patok.
Kemudian tarik benang dari patok ke patok. Tujuan pemasangan benang ini adalah untuk
mendapatkan permukaan tanah yang rata sesuai dengan ketinggian yang diharapkan.
Jika sudah, barulah pengurugan tanah bisa dimulai. Sebaiknya lakukan pengurugan tanah
lapis demi lapis sesuai dengan ketentuan. Misalnya saja masing-masing lapis setinggi
40cm. Pada setiap lapisan tersebut, lakukan pemadatan sebelum ditambahkan dengan
material urug untuk lapisan berikutnya.
Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimal, gunakan alat bantu yang dirancang
khusus untuk pemadatan seperti baby roller, stamper dan alat bantu sejenis lainnya. Pada
setiap pekerjaan pemadatan yang dilakukan, jangan lupa untuk melakukan test kepadatan
tanah sesuai dengan ketentuan.
Saat pekerjaan pengurugan sudah selesai dikerjakan, jangan abaikan tahapan yang terakhir
yakni tahapan pemeriksaan. Tahapan ini penting dilakukan supaya pekerjaan pengurugan
tanah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan standar kelayakan. Tahapan pemeriksaan
ini meliputi pemeriksaan batas urugan, kemiringan tanah urugan, jenis tanah urugan,
kepadatan urugan, sistem proteksi dan dewatering.
b. Pembuatan Bekisting
Pembekistingan balok
Tahapannya adalah sebagai berikut :
Pembekistingan pelat
Tahapan pembekistingan adalah sebagai berikut :
Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok.
Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk
pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan
dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan
ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-
head jack nya
Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan
arah cross brace dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah
melintangnya.
Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding
untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku.. Plywood dipasang
serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat
menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran
Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar
sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga
dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting
masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya
pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika
sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
d. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara
lain :
Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap.
Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas
bekisting pelat.
Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang
tulangan ukuran tulangan D10-200.
Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat.
Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.
e. Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/
pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 52
diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan
kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah,
penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra,
perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan
kebersihannya.
f. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pelat dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk
balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Setelah
bekisting di bongkar kemudian dipasang sapot sebagai penunjang pelat dan beban
diatasnya.
g. Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan
pengecoran. Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada
pelat 12 2cm (10 cm s/d 14 cm) sedangkan pada balok 12 2cm (10 cm s/d 14 cm).
Pengecoran balok dan pelat dengan menggunakn concrete pump dengan
menggunakan beton readymix. Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka
perlu dilakukan pemeriksaan bekisting meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi
apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak
bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran,
bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete
pump yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi
pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-
sambung.
Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
h. Pembongkaran Bekisting.
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan
untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai
penunjang sampai pelat benar – benar mengeras
i. .Perawatan (curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap
terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan
menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu
B. Tahapan pekerjaan
a) Pengangkutan kuda-kuda, bahan dan alat ke lokasi proyek
Pengangkutan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
Dengan menggunakan lift barang, pada pekerjaan ini barang-barang yang diangkut hanya
berupa bahan dan alat yang bobotnya ringan.
Dengan tenaga manusia, bahan-bahan yang diangkut sendiri oleh pekerja yaitu bahan baja yang
bobotnya besar dengan dimensi yang besar.
b) Pekerjaan pengecatan rangka kuda.
Setelah bahan dan alat sudah berada di lokasi rangka kuda-kuda kemudian dilakukan
pengecatan anti karat dengan Cat baja; Zinc Chormate Oktan 2 dan dicampur dengan Thinner.
c) Pekerjaan perangkaian kuda-kuda
Setiap luas pasangan dinding bata mencapai 12 m2 harus dipasang beton praktis. Bata
dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya dengan bentang
benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan benar-benar dipasang tegak
lurus. Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak 40
cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas kusen harus dibuat
balok lantai 12/12 atau dilengkapi dengan pasangan rollaag. Pemasangan harus dijaga
Perawatan dan Perlindungan. Pasangan bata harus dibatasi terus menerus sedikitnya 7 hari
setelah didirikan. Pasangan bata yang terkena udara terbuka, selama waktu - waktu hujan
lebat diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.
Pelaksanaan :
Pekerjaan pemasangan ubin baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar
benar selesai. Pemasangan ubin harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air
bersih / air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah pasangan
ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dan bagian lain yang harus kedap air harus
terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila
ditentukan laindalam Gambar Kerja. Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari
25mm, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. adukan untuk pasangan ubin pada
lantai harus ditempatkan diatas lapisan pasir dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja. Ubin
harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus dilakukan
pemeriksaan untuk menjaga agar bidang ubin yamg terpasang tetap lurus dan rat. Ubin
yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti. Ubin mulai dipasang
dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
Sambungan atau celah-celah antar ubin harus lurus, rat dan seragam, saling tegak lurus.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 60
Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain. Adukan harus rapi,
tidak keluar dari celah sambungan. Pemotongan ubin harus dikerjakan dengan keahlian dan
dilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti
pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk yang lainnya harus
dikerjakan serapi dan sesempuna mungkin. Siar antar ubin dicor dengan semen
pengisi/grout yang berwarna sama dengan warna keramiknya dan disetujui Konsultan MK.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar. Setelah
semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan dengan kain
lunak yang baru dan bersih. Setiap pemasangan ubin keramik seluas 8m2 harus diberi
celah mulai yang terdiri dari penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa
polystyrene atau polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja atau sesuai pengarahan dari Konsultan MK. Bahan berikut cara pemasangan
penutup celah dan penyangganya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
Pembersihan dan Perlindungan. Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin harus
benar-benar bersih, tidak ada yang cacat, bila dianggap perlu permukaan ubin harus diberi
perlindungan misalnya dengan sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa
merusak permukaan ubin.
Pengecatan :
Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.
Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian cat
dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir sesuai
ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.
Pemasangan :
Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Pengawas Lapangan sebagai acuan
dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen. Bila
suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja, swambungan-sambungan
tersebut harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga sambungan-sambungan
tersebut dapat meneruskan beban dan menahan tekanan yang harus diterimanya.
Semua komponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan.
Bila di pasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus dilengkapi
dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan semen atau adukan harus
dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan elemen baja harus dilapisi
dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk mencegah kerusakan
komposisi alumunium.
Berbagai perlengkapan bukan alumunium yang akan dipasang pada bagian
alumunium harus trdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektronik, seperti baja
anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
Semua pengencangan harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
Semua sambungan harus rata pemotongan dan pengeboran yang dikerjakan
sebelum pelaksanaan anokdisasi.
Pemasangan kaca pada profil alumunium harus dilengkapi dengan Gasket atau
sealant.
Kunci dan engsel harus dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dan
memenuhi ketentuan.
Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhi ketentuan.
Pelaksanaan Pekerjaan.
Semua aksesoris harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Gambar Kerja, kecuali
bila dinyatakan lain secara tertulis.
Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus dengan petunjuk dalam
Gambar Kerja.
Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua aksesori daerah basah yang
diperlukan sehingga pemasangan terlaksana dengan baik. Cermin berupa produk jadi harus
dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya, sedang cermin selain produk jadi harus
dipasang sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
08800.Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat dalam
Spesifikasi Teknis.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 65
4.5.7. Pekerjaan Pelapis Dinding dan Plafond
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan
memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik
yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat
adalah semua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton, dan permukaan-
permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS. Pekerjaan ini meliputi penyediaan
bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
Pelaksanaan.
Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yangberhubungan langsung
dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum
persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut.
Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain
bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala
diatas 38 oC.
Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh diatas
permukaan cat yang baru dan basah.
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak, minyak,
aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.Sesaat sebelum pelapisan cat
dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secaramenyeluruh dan seragam dengan
tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapaidengan menyemprotkan air dalam
Pelaksanaan :
Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 67
Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama dengan
permukaan-permukaan di sekitarnya.
Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang
akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar terlebih
dahulu.
Proses Pengecatan. Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan
berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan
dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Penecatan harus
dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering), sesuai ketentuan berikut.
a. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
b. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton, Panel Kalsium Silikat.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior
c. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan Dasar
Minyak.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss
finish.
d. Permukaan Besi/Baja.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc chromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based
high quality gloss finish.
Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring
secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan. Bila
disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh
diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang
diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam Gambar Kerja dan
sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK, tetapi tidak terbatas pada pekerjaan berikut :
Bahan :
Tanaman.
Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup, maupun rumput
yang akan ditanam harus disetujui Pengawas Lapangan/MK dan sesuai petunjuk Gambar Kerja
serta mengikuti semua persyaratan dalm Spesifikasi
Pupuk
Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang digunakan untuk
meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih dari gumpalan akar rumput
dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak terdapat bongkahan). Pupuk buatan
Pelaksanaan :
Penanaman
Pekerjaan instalasi plumbing ini harus dilakukan dengan extra hati-hati, khususnya pada
setiap sambungan. Halyang pertama dilakukan dalam pekerjaan ini adalah penempatan
sparing-sparing yang tertanam dalam platbeton lantai. Dalam menentukan perletakan
sparing-sparing ini perlu didapatkan data ukuran/teknis sanitair yangakan digunakan,
dengan demikian akan dapat ditentukan letak sparing dari sisi dinding. Untuk jalur
instalasiplumbing perlu diperhatikan accessories yang digunakan, khususnya pada joint-
joint yang membentuk sudut lancip maka diperlukan adanya gabungan dari TY serta elbouw
45º atau elbouw 22½º, khusus untuk jalur yangpanjang akan dipasangkan waltermur
sehingga dalam perbaikan/maintenance dapat mudah dilaksanakandengan tidak usah
memotong pipa yang ada.Setiap sambungan pipa gip harus menggunakan tali goni yang
Pada pekerjaan Instalasi air bersih dan instalasi air kotor ini harus dilakukan percobaan
tekan. Setiap sambungan pada instalasi air harus kuat dan sempurna tanpa bocor.
Percobaan tekan biasanya dilakukan 2 x24 jam dengan hasil tanpa penurunan tekanan.
Pipa yang tertanan dalam tembok dipastikan sebelumnyadengan ikatan terhadap
dindingnya , sebelum dinding tersebut tertutup oleh plesteran ataupun
keramikdindingsedangkan untuk sparing pipa yang tertanam kebeton dipastikan
kekedapannya dengan cara digroutingdenganbahan kedap air. Jalur pemasangan untuk
instalasi air ini harus benar – benar rapih dan kuat pada dudukannya.
Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan
dokumen yang ada.
- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkan oleh adanya
pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semua gangguan
kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk cara menjalankan,
pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara ini kepada pemberi tugas dan konsultan.
Pemasangan Pipa
Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai, dan lainnya;
agar memudahkan pemeliharaan dan service.
Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Panel control daya mesin–mesin AC yang meliputi wiring starter, switch, transformer, fuse
dan alat–alat ukur serta peralatan lainya yang digunakan sebagai sumber daya bagi mesin
AC yang tercakup dalam proyek ini.
Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, udara dan
lain–lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem pengaturan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII, seperti : Supreme,
Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.
Menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk temperatur dan kelembaban
sehingga peralatan AC siap digunakan.
Menyediakan dan memasang semua control panel yang diperlukan untuk instalasi ini dan
melakukan penyambungan–penyambungan (wiring) yang diperlukan hingga panel.
Pekerjaan Sipil
Semua support dan hanger dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod) ataupun plat strip
sesuai dengan gambar kerja yang disetujui pengawas. Semua dudukan harus mempunyai
plat alas yang cukup dan dibuat pada lantai atau bisa juga menempel di dinding.
Penggantung AHU / Fan Coil harus diikat mur-baut sesuai aturan pabrik pembuatnya dan
diberi lapisan peredam getaran.
Pemborong harus menempatkan Unit In-Door sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi
alur instalasi peralatan utilitas lainnya, serta tidak menyalurkan getaran dan suara di ruang
dibawahnya.
Langkah Pelaksanaan :
Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi
udaranya.
Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu
maintenance lebih mudah.
Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas.
Halangan atau gangguan sirkulasi udara (indoor/outdoor). Jarak pemasangan outdoor
minimal 20 cm untuk bagian sisi kiri dan belakang, minimal 30 cm sisi kanannya. Dan 70 cm
untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan diindor minimal 10cm sisi
atas, kiri dan kanan.
Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan dengan
sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada benda apapun
yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor.
Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah tersedia
pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat meminimalkan bunyi
berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan tetangga.
Jaringan Kelistrikan
Pengerjaan Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 1,5 mm, 2.5
mm, 4 mm dsb.
Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz untuk
daerah tertentu.
Kekuatan hubungan pengkabelan.
Komponen/sarana pengaman (sistem grounding dan MCB) grounding fungsinya untuk
membuang kebocoran arus yang terjadi dan MCB (Miniature Circuit Breaker) fungsinya
untuk pemutus arus diukur dengan Ampere.
Kapasitas saklar dan fuse/sikring dianjurkan memakai stop kontak kaki tiga, dengan
kwalitas yang baik.
Tegangan drop atau turun naik saat starting, tegangan drop bisa dinaikkan dengan
memakai stabiliser
.Jaringan listrik khusus untuk pemasangan unit dan outlet-nya.
Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC. contoh untuk AC 1/5 sampai
1 PK memakai pipa 3/8″ dan 1/4″ untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2″ dan 1/4″.
Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi
pembungkus pipa.
Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting.
Appearance/penampilan
Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek dengan
menggunakan manifold dan pengukur ampere.
Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun.
Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi outdoor
diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya.
Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa.
Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air.
Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau
tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan
disesuaikan dengan pengukuran ampere.
Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan
disesuaikan dengan tekanan freon.
Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk
pemakaian.
Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit
indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat
celcius.
Pelaksanaan :
Mulai
Persiapan Alat
Pemasangan Pompa
Pengujian Tekanan
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 81
Selesai
4.7.5. Pekerjaan Resapan Air Bekas.
Sumur resapan sendiri jika kita ulang sedikit supaya segar dalam ingatan kita, adalah salah
satu cara menanggulangi banjir akibat curah hujan. Air hujan ditampung dan ‘ditanamkan’
ke dalam tanah dengan sumur resapan ini. Akibatnya, cadangan air tanah bertambah
kuantitasnya. Kita jadi memiliki cadangan air di dalam sumur kita, khususnya pada saat
musim kemarau tiba.
Pelaksanaan :
Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,
curam atau labil.
Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat penimbunan sampah dan septic
tank dan berjarak minimal 1 meter dari fondasi bangunan.
Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan
air setinggi 2 cm.
Bentuk sumur resapan dapat berupa segi empat atau silinder dengan kedalaman
tertentu dan dasar sumur terletak di atas ketinggian muka air tanah.
Buat lubang sumur dengan diameter 80 - 100 cm sedalam 1,5 m. Perlu diperhatikan
supaya kedalaman ini tidak mencapai atau melebihi muka air tanah.
Perkuat dinding sumur, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran)
atau pasangan batu kosong. Hal ini supaya menjaga agar dinding sumur tidak gugur
dan longsor.
Buatlah saluran water inlet yang mengalirkan air hujan dari talang air ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon.
Pelaksanaan
Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah
ketika dinding diplester.
Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit
nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar
tidak terjadi bongkar pasang.
Kualitas Material
Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat
bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh.
Pastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan
permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.
Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak
sama, baik panjang, lebar dan ketebalan. Ukura batu bata yang anda miliki
harus diperhatikan, jika anda mendapatkan bata dari supplier yang berbeda
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 89
dengan ukuran bata yang berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya
pasangan bata kelihatan rapi .
Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata
terlalu kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai
jenuh permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat
penyerapan bata terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat,
karena pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan kekuatan ikatan tidak
baik. Jika bata dalam keadaan basah jangan terlalu dipaksakan untuk
dipasang, tunggu permukaan bata agak kering. Permukaan yang terlalu basah
mengakibatkan bata akan jenuh menyerap adukan mortar sehingga akan
memungkinkan adukan akan meleleh dan air semen akan terbuang dari
pasangan. Dan jika bata terlalu kering maka akan menimbulkan penyerapan
yang terlalu cepat, yang akan menimbulakn pengikatan tidak terlalu bagus.
Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik dengan gradasi yang
bagus. Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran batu dan juga
tidak banyak mengandung lumpur. Pastikanpengadukan dilakukan dengan
perbandingan campuran dengan seimbang sesuai dengan yang diisyartakan.
Biasanya campuran 1:3, 1:4 dan 1:5.
Kelengkapan Peralatan :
Pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang diperlukan
untuk pembuatan garis pandu dan pengecekan kelurusan dan ketegakan
pasangan bata.
Untuk posisi pemasangan dinding bata pada posisi yang sudah tinggi, harus
disediakan scafolding ataupun perancah kayu dipasang dalam kondisi kuat dan
posisi yang tidak terlalu jauh dengan dinding yang dipasang. Hindari
pemasangan perancah yang bersingggungan langsung dengan dinding yang
baru dipasang karena dikhawatirkan bisa membuat pasangan akan roboh /
jatuh.
Pelaksanaan Pemasangan
Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi
pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara
sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik.
Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang
ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara
15 – 20 cm).
Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis
benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir
bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara
vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis
Pemeliharaan
Jika ada bekas adukan/ mortar dibawah pasangan yang menumpuk harus
segera dibersihkan, jangan sampai mengering karena bisa menajdi pekerjaan
tambahan saat pelaksanaan pemasangan lantai.
Jika pemasangan baru selesai dilakukan, anda perlu juga membuat pengaman
atau tanda supaya pasangan tersebut tidak disentuh atau di bentur oleh orang
yang lewat.
Persiapan
Sebelum fabrikasi harus melakukan check di site semua dimensi-dimensi dan kondisi
project untuk menghindari informasi yang terlambat.
Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat
di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.
Pabrikasi
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 93
Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop
assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan assembly lapangan
yang baik dan tepat guna. membuat dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan
ekspose match untuk memberikan garis dan design yang bersambung. Pakailah
perlengkapan mesin untuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada
titik-titik joints contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan
sealant.
Pemasangan.
Batas perbedaan tegak dan level :3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V), mm dalam 6
m secara horizontal (H)
Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk
pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.
Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk
metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton,
dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak
dan korosi.
Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan
internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.
Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari
manufaktur.
Potongan aluminium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk
menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus
dijauhkan darimaterial-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi
menempel pada permukaan aluminium.
Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated
gas (argon) dan tidak boleh diekspose.
Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk
mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat
dalam gambar.
Peralatan anchor untuk aluminium frame haruslah dengan hot dip galvanized
steel tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm.
Pemasangan Gypsum
Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk
daerahtropis dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm untuk
dinding dan ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dari produk
Jayaboard
Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS 1230
atau ASTM C 36.
Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat papan gipsum.
Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat dari bahan
baja ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus
untuk pemasangan papan gipsum, seperti buatan Jof Metal, Buman, Jayabord atau
yang setara.
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS 2589.
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti tersebut
berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum :Perekat, Pita
kertas berperforasi, Cat dasar khusus untuk permukaan papan gipsum dan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gipsum terpasang dengan baik.
Pengecatan :
Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.
Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian
cat dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir
sesuai ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.
Pelaksanaan.
Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yangberhubungan
langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi,
sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut
Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan
memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala diatas 38 oC.
Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh
diatas permukaan cat yang baru dan basah.
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.Sesaat sebelum
pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secaramenyeluruh
dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapaidengan
menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saat
penyemprotan hingga air dapat diserap.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 99
Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yangcacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai. Kemudian permukaan
gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum, untuk
menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan pasir/sand
blasting sesuai standar Sa21/2 . Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan
sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dialp
dengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua
permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.
Besi/Baja dilapis dasar di Pabrik / Bengkel. Bahan dasar yang diaplikasikan di
pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengancat akhir yang akan diaplikasikan
dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap
karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera merawat
permukaan karat yang terdeteksi. Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut
untuk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores
atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat kawatsampai bersih, sesuai standar St
2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan
yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna harus
dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud
tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran- kotoran,
debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.
Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring
secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan. Bila
disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh
diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang
diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4
Pelaksanaan Pekerjaan.
Semua aksesoris harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Gambar Kerja, kecuali
bila dinyatakan lain secara tertulis.
Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus dengan petunjuk
dalam Gambar Kerja.
Melengkapi semua aksesori daerah basah yang diperlukan sehingga pemasangan
terlaksana dengan baik. Cermin berupa produk jadi harus dipasang sesuai petunjuk
dari pabrik pembuatnya, sedang cermin selain produk jadi harus dipasang sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
08800.Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat
dalam Spesifikasi Teknis.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam
Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK, tetapi tidak terbatas pada
pekerjaan berikut :
Bahan :
Tanaman.
Pelaksanaan :
Penanaman
Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari tempat
Penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian tempat
semula, dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan.
Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan
sisihkan di sekitar lubang galian.
Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur dan tinggalkan sejumlah tertentu
untuk dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan dikembalikan lagi ke dalam
lubang galian semula.
Dengan berhati – hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam
lubang galian.
Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati – hati agar
tidak terdapat kantong udara.
Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bag, padatkan perlahan dengan kaki dan
siramdengan baik.
Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir
dengan sendirinya ke arah batang tanaman.
Tanaman harus ditahan dengan kayu air / stegger untuk menahan tanaman yang
belum seimbang.
Pelaksanaan
Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah
ketika dinding diplester.
Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit
nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar
tidak terjadi bongkar pasang.
Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi
antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata
dan tidak miring.
Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan
dengan Swicth grounding system.
PT. Aiwondeni Permai
metode pelaksanaan pekerjaan halaman 107
Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan
lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu
kabel pada panel.
Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x
24 jam.
Pekerjaan instalasi plumbing ini harus dilakukan dengan extra hati-hati, khususnya pada
setiap sambungan. Halyang pertama dilakukan dalam pekerjaan ini adalah penempatan
sparing-sparing yang tertanam dalam platbeton lantai. Dalam menentukan perletakan
sparing-sparing ini perlu didapatkan data ukuran/teknis sanitair yangakan digunakan,
dengan demikian akan dapat ditentukan letak sparing dari sisi dinding. Untuk jalur
instalasiplumbing perlu diperhatikan accessories yang digunakan, khususnya pada joint-
joint yang membentuk sudut lancip maka diperlukan adanya gabungan dari TY serta elbouw
45º atau elbouw 22½º, khusus untuk jalur yangpanjang akan dipasangkan waltermur
sehingga dalam perbaikan/maintenance dapat mudah dilaksanakandengan tidak usah
memotong pipa yang ada.Setiap sambungan pipa gip harus menggunakan tali goni yang
telah dicelup meni besi ataumenggunakan seltip, sedangkan untuk sambungan PVC tidak
diperbolehkan dengan cara pembakaran akantetapi dengan menggunakan accessories
dengan system pengeleman PVC. Pada jalur pipa yang berbedaf ungsinya maka perlu
diberi tanda dengan pewarnaan. Gantungan pengikat instalasi plumbing akan
digunakansystem span skrup sehingga dalam mengatur kemiringan dapat distel dengan
sempurna.
Pada pekerjaan Instalasi air bersih dan instalasi air kotor ini harus dilakukan percobaan
tekan. Setiap sambungan pada instalasi air harus kuat dan sempurna tanpa bocor.
Percobaan tekan biasanya dilakukan 2 x24 jam dengan hasil tanpa penurunan tekanan.
Pipa yang tertanan dalam tembok dipastikan sebelumnyadengan ikatan terhadap
Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.
Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat
.Pasangan clean out dan accessories lainnya.
Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima
beban air
.Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding
belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak
bergerak saat menerima beban air.
Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan
dokumen yang ada.
- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkan oleh adanya
pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semua gangguan
kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk cara menjalankan,
pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara ini kepada pemberi tugas dan konsultan.
Pemasangan Pipa
Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai, dan lainnya;
agar memudahkan pemeliharaan dan service.
Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, udara dan
lain–lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem pengaturan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII, seperti : Supreme,
Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.
Menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk temperatur dan kelembaban
sehingga peralatan AC siap digunakan.
Menyediakan dan memasang semua control panel yang diperlukan untuk instalasi ini dan
melakukan penyambungan–penyambungan (wiring) yang diperlukan hingga panel.
Pekerjaan Sipil
Semua support dan hanger dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod) ataupun plat strip
sesuai dengan gambar kerja yang disetujui pengawas. Semua dudukan harus mempunyai
plat alas yang cukup dan dibuat pada lantai atau bisa juga menempel di dinding.
Penggantung AHU / Fan Coil harus diikat mur-baut sesuai aturan pabrik pembuatnya dan
diberi lapisan peredam getaran.
Langkah Pelaksanaan :
Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi
udaranya.
Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu
maintenance lebih mudah.
Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas.
Halangan atau gangguan sirkulasi udara (indoor/outdoor). Jarak pemasangan outdoor
minimal 20 cm untuk bagian sisi kiri dan belakang, minimal 30 cm sisi kanannya. Dan 70 cm
untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan diindor minimal 10cm sisi
atas, kiri dan kanan.
Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan dengan
sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada benda apapun
yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor.
Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah tersedia
pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat meminimalkan bunyi
berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan tetangga.
Penampilan setelah pemasangan harusnya mengikuti ketentuan estetika interior dan
eksterior ruangan.
Jaringan Kelistrikan
Pengerjaan Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 1,5 mm, 2.5
mm, 4 mm dsb.
Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz untuk
daerah tertentu.
Kekuatan hubungan pengkabelan.
Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC. contoh untuk AC 1/5 sampai
1 PK memakai pipa 3/8″ dan 1/4″ untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2″ dan 1/4″.
Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi
pembungkus pipa.
Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting.
Appearance/penampilan
Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek dengan
menggunakan manifold dan pengukur ampere.
Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun.
Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi outdoor
diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya.
Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa.
Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air.
Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau
tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan
disesuaikan dengan pengukuran ampere.
Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan
disesuaikan dengan tekanan freon.
Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk
pemakaian.
Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit
indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat
celcius.
Pelaksanaan :
Mulai
Persiapan Alat
Pemasangan Pompa
Pengujian Tekanan
Selesai
Pelaksanaan :
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam
pelaksanaan Pekerjaan.
a. Rambu Larangan.
Rambu ini adalah rambu yang memberikan larangan yang wajib ditaati kepada
siapa saja yang ada di lingkungan itu harus mematuhinya, tanpa ada
pengecualian. Adapun larangan yang harus ditaati adalah sesuai dengan
rambu gambar atau informasi yang terpasang. Ciri – ciri rambu larangan yang
sering ditemui yaitu bentuk bulat, latar belakang berwarna putih dan logo
berwarna hitam dengan lingkaran terpotong berwarna merah sebagai berikut :
Rambu ini adalah rambu yang rambu yang memberikan peringatan yang perlu
diperhatikan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena dapat
mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan. Adapun peringatan yang perlu
diikuti adalah sesuai dengan rambu gambar atau informasi yang terpasang.
Ciri – ciri rambu peringatan yang sering ditemui yaitu bentuk segitiga, latar
belakang berwarna kuning dan logo/gambar berwarna hitam dengan bingkai
berwarna hitam.
Demikian paparan Metode Pelaksanaan ini dapat kami samapikan sebagai Bagian dari Lingkup
Penawaran kami mengenai teknis tentang lingkup pekerjaan dan acuan pelaksanaan agar mendapatkan
hasil yang maksimal, baik dari nilai mutu dan waktu.
Harapan kami, uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah - langkah yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini. Pekerjaan ini akan terlaksana baik apabila mendapat
dukungan yang positif dari semua pihak serta usaha yang keras dalam melaksanakan langkah langkah
dan inovasi paling mutakhir untuk dapat melakukan percepatan setiap pekerjaan dengan hasil yang
optimum sehingga menghasilkan hasil karya yang terbaik.
_______________________
Direktur