Anda di halaman 1dari 3

Konstruksi Kolam Renang

Setelah detil desain selesai, konstruksi kolam dimulai dari tahap conditioning. Pada tahap
conditioning ini dilakukan penyiapan-penyiapan pra-konstruksi. Bila perlu ada pembentengan,
dilakukan pembentengan. Bila perlu ada penggalian, pengurugan, pembongkaran, rekonfigurasi
jalur air, listrik, penyesuaian arsitektur bangunan, dan drainase, dilakukan atau dipersiapkan
pada tahap ini.

Setelah conditioning, dikerjakanlah bangunan utama kolam dilanjutkan dengan instalasi


kesistemannya. Kemudian pembangunan diakhiri dengan finishing. Pemasangan keramik,
penambahan aksesori-aksesori kolam, semacam tangga, pegangan, pelampung, jumping-board,
meja, kursi, tenda, ruang ganti, pagar, dan seterusnya. Setelah tuntas sistem diuji kelengkapan,
fungsi, dan kualitasnya, terus sepanjang masa garansi. Setelah siap operasi diserahterimakan dari
konstruktor kepada operator atau pemilik untuk dipakai dan dioperasikan.

Pengerjaan konstruksi kolam ini pun seyogyanya diserahkan kepada spesialis konstruksi kolam
renang. Akan fatal sekali bila diserahkan ke developer yang tidak kompeten kemudian di
belakang hari timbul masalah fundamental. Misalnya yang sering terjadi: kolam bocor karena
waterproofing tidak sesuai standar, sistem plumbing harus dibongkar total karena tidak sesuai
dengan spesifikasi yang dituntut oleh permesinan kolam, atau keramik-keramik penutup dinding
kolam terlepas atau pecah. Pada kolam ukuran besar, umumnya setelah kolam terisi air kolam
tidak boleh dikosongkan lagi. Hal ini untuk menjaga agar tekanan pada dinding kolam dari arah
luar, diimbangi oleh tekanan air dari sisi dalam, sehingga struktur kolam tetap terjaga. Oleh
karena itu, bila kemudian keramik-keramik, misalnya di dasar kolam, terlepas, sulit untuk
diperbaiki. Padahal bila tidak diperbaiki dapat membahayakan pemakai kolam atau paling tidak
merusak keindahan kolam.
Secara umum, biaya konstruksi bangunan kolam adalah standar sesuai prinsip bangunan sipil
biasa. Namun demikian, bila dikerjakan oleh konstruktor yang kurang pengalaman biaya
pengembangan kolam keseluruhan bisa menjadi mahal. Hal-hal yang umumnya membuat
konstruksi kolam menjadi mahal:

        Lokasi kolam yang sulit. Misalnya: kolam dibangun di lereng gunung atau bukit yang perlu
dibenteng terlebih dulu, atau kolam dibangun di tingkat 20 suatu bangunan bertingkat, tentu
akan lebih memerlukan biaya dibanding kolam yang dibangun di tanah datar siap bangun.
        Ukuran Kolam. Semakin besar kolam, wajar bila biaya pembuatan makin tinggi. Selain
untuk bangunan kolam, permesinan kolam besar berbeda dengan kolam kecil. Oleh karena
itu, sebelum dibuatkan kolam, calon pemilik kolam perlu mempertimbangkan ukuran kolam
dengan matang. Seberapa besar kolam yang diinginkannya. Jangan sampai dibuat oversize,
namun juga tidak boleh terlalu kecil. Pengembang yang baik, umumnya akan menyarankan
ukuran optimal kolam yang akan dibangun.
        Unsur finishing. Misalnya: Untuk mengejar kualitas estetikanya, kolam difinishing dengan
keramik kualitas tinggi yang mahal harganya. Pengerjaan kolam disatukan dengan
pengembangan lanskap yang mahal.
        Efek Khusus. Misalnya: kolam perlu alat tambahan untuk menjaga airnya agar hangat, tidak
dingin; kolam dibangun dengan efek ombak atau arus buatan, dan seterusnya. Adanya efek-
efek ini menuntut mesin tambahan dan ini menambah biaya.
        Aksesori. Bila banyak tambahan aksesori dapat saja biaya kolam bertambah. Misalnya:
ditambah menara untuk loncat indah, seluruh aksesori produk impor, dan sebagainya.
        Pengerjaan Tidak Sekali Jadi. Bila kolam dibangun tidak oleh ahlinya, di atas telah
disebutkan bisa terjadi muncul pekerjaan mubazir atau tambal sulam. Misalnya:
waterproofing tidak sesuai standar, plumbing terpaksa harus dibongkar karena tidak sesuai
spek.
        Permesinan Dan Aksesori Tidak Mendapatkan Harga Terbaik. Kontraktor bangunan
umumnya memiliki spesialisasi. Kontraktor yang spesialis pengembang kolam umumnya
memiliki akses ke penyedia permesinan kolam dan aksesorinya. Dengan demikian mereka
bisa menghadirkan permesinan dan aksesori kualitas terbaik dengan harga yang juga terbaik.
Ini sangat menghemat biaya pengembangan kolam, mengingat unsur permesinan ini cukup
besar biayanya, khususnya untuk kolam dengan efek khusus.
        Terlalu Banyak Sub-Kontraktor. Banyaknya rantai sub-kontraktor dapat menimbulkan
mark-up biaya yang sebenarnya tidak perlu.
        Mark-Up. Banyak orang tidak paham unsur biaya pengembangan kolam. Di samping itu,
tidak seperti rumah atau jalan raya, pengembang kolam lebih eksklusif dan jarang pelaku
bisnisnya. Ini membuka peluang bagi pengusaha-pengusaha yang kurang bertanggung jawab
memark-up biaya sesuka hati. Calon pemilik kolam harus berhati-hati dengan kemungkinan
ini, dan sedapat mungkin mencari pengembang yang terbuka dan transparan yang mau
memberitahukan segi-segi pembuatan kolam sejelas dan segamblang mungkin. Di samping
itu, mark-up juga mungkin terjadi karena perusahaan pembuat kolam harus menutupi
overheadnya yang besar. Untuk menghindari hal itu, calon pemilik kolam dapat
mempertimbangkan untuk memilih pengembang kolam yang efisien biaya operasinya.

Anda mungkin juga menyukai