Anda di halaman 1dari 22

METODE KERJA PEKERJAAN INTERIOR

I. Pekerjaan Persiapan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan gudang material, bedeng pekerja, site office termasuk listrik
kerja dan air kerja dan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan dapat diterima.

1. Marking.
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi
ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran
sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuran- ukuran
yang akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut
harus disetujui oleh QC dan Tim Perencana.

II. Pekerjaan Dinding Partisi

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum, termasuk pemasangan
rangka sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk QC.

III. Persyaratan Bahan


a. Rangka : Rangka vertikal dari metal stuud uk. 50 mm.
Rangka horizontal atas dan bawah dari metal runner berbahan steel galvanized, berupa
profil kanal C (C-Channal).
b. Penutup partisi :
Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik tebal = 12 mm.
c. Bahan penutup sambungan partisi :
Compound, paper tape yang berpori/berlubang dan bergaris tengah, serta Corner Bead
berbahan metal, yaitu untuk penutup bagian sudut dinding partisi.
d. Bahan Insulasi Rockwool 2 cm dan 5 cm density 60kg/m3. Lokasi sesuai gambar teknis
pelaksanaan.
e. Untuk bahan partisi toilet dan pintu, partisi toilet dari solid phenolic,termasuk bracket dan
anchor joint,sesuai gambar dan spesifikasi.

IV. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola
lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga
terlebih dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang
terkait dengan partisi gypsum, diantaranya adalah :
• Pekerjaan Instalasi pada dinding
• Pekerjaan Kusen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan
ini.
b. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk
dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat
lainnya dan telah mendapat persetujuan dari QC.
c. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas bidang
lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan
Pengawas dan Perencana.
d. Modul rangka vertikal besi hollow adalah setiap berjarak per as = 60 cm.
e. Rangka besi hollow dan metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila
dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
f. Sambungan partisi gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi paper tape
khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas sampai rata dan garis sambungan
setiap unit gypsum board hilang.
g. Bagian sudut partisi gypsum board yang tidak terlindung oleh material lain, diberi corner
bead dan dicompound dan diamplas dengan baik.
h. Setelah panel gypsum board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan
siku, dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat bergelombang dan sambungan.
Kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring atau melengkung
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

III. Pekerjaan Panel

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan panel kayu/ plywood veneer dan panel MDF pada
partisi gypsum dan plafon/ ceiling/ langit-langit, juga panel back-dropped sesuai yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk QC/ Tim ID.

2. Persyaratan Bahan
a. Bahan panel yang dipergunakan pada partisi adalah :
• Frame decoratif : bahan MDF dengan lapisan metal sheet tebal 0,3 cm,dipasang Sesuai
spesifikasi teknis.
• Panel dinding Weaving, dengan framing plat metal setebal 0,3 cm.
b. Dinding metal tebal 3 mm, sesuai spesifikasi teknis.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Alas/ backing/ dasar untuk dipasangi panel, baik partisi maupun plafon/ ceiling, harus
merupakan permukaan yang bersih dan rata.
b. Bahan plywood veneer harus dipilih motif yang rata-rata sama dan tidak ada cacat serta
bebas dari mata kayu.
c. Panel kayu/ plywood adalah di-finish dengan melamic, sedangkan panel MDF di-finish wall
cover (lihat pasal wall cover).
d. Panel kayu/ plywood setelah selesai di-finish, diberi perlindungan agar tidak rusak/ cacat
oleh pekerjaan lainnya.
IV. Pekerjaan Wall Cover

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan wall cover pada bidang partisi, panel dan plafon/
ceiling sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk QC/ Tim ID.

2. Persyaratan Bahan
Bahan sesuai dengan sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
QC/ Tim ID.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada permukaan dinding yang akan dilapisi wall covering, permukaannya harus rata, kering
dan bersih (bebas debu dan kotoran lainnya).
b. Harus mengikuti aturan/ persyaratan pabrik dalam mencampur dan menggunakan bahan
pelapis dan perekat.
c. Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contoh yang
telah disetujui QC/ Tim ID.
d. Semua bagian wall cover, terutama pada bagian tepi dan antar sambungan vertikal dengan
wall cover selanjutnya, terpasang sama rekat dan hasilnya tidak bergelembung.

V. Pekerjaan Screeding

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai beton yang tidak rata/ level dan sebagai
dasar untuk pemasangan finishing lantai, sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjuk QC/ Tim ID.

2. Persyaratan Bahan
Semen Portland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk. Pasir bermutu baik dan air
pencampur/ pelarut/ pengencer yang disetujui oleh QC/ Tim ID.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Screeding lantai dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton plat lantai, dibersihkan
dari segala bongkaran, kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
b. Bahan screeding merupakan campuran dari bahan PC dan pasir dan dilarutkan dengan air.
c. Tebal screeding disesuaikan dengan finishing pelapis lantai yang ditunjukkan oleh gambar
rencana. Dan tergantung dari toleransi kerataan keseluruhan lantai beton.
d. Sebelum dilakukan screeding, alas/ dasar lantai harus dibersihkan dengan air bersih.
Setelah dibersihkan, lalu disiram dengan cairan air semen maksimum ditunggu selama 20
menit, setelah itu baru dilakukan pekerjaan screeding.
e. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan setelah screeding benar-
benar kering atau setelah mendapat persetujuan QC/ Tim ID.
VI. Pekerjaan Finishing Lantai

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai dengan bahan, homogeneous tile, vynil,
epoxy dan semen expose sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
petunjuk QC/ Tim ID.

2. Persyaratan Bahan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai karpet tile sesuai yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk QC/ Tim ID.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai sebelum pekerjaan dimulai.
b. Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat
c. Bahan bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
d. Permukaan dasar lantai (leveling screed) harus cukup halus, rata dan datar.
e. Tinggi leveling screeding harus disesuaikan dgn tebal material finishing lantai.
f. Awal pemasangan dan sisa buangan harus mengikuti gambar kerja dan dikoordinasikan
untuk disetujui oleh QC/ Tim ID.
g. Hasil pemasangan harus rata, tidak menggelembung dan bebas noda akibat pekerjaan lain.
Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi.
h. Setelah pemasangan, seluruh lantai finishing harus dibersihkan dengan dan siap untuk
dipakai. Apabila masih ada pekerjaan lain di lokasi yang sudah dipasang, harus diberi
pelindung/proteksi agar tidak rusak dan kotor.

VII. Pekerjaan Marmer

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan pedestal marmer termasuk meja vanity marmer serta seluruh peralatan bantu
yang digunakan. Pekerjaan marmer ini dilakukan meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Bahan marmer disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari pemberi tugas.
b. Bahan untuk marmer yang digunakan tebal minimum 20 mm.
c. Bahan pengisi siar Liticrete 3701 dan Laticrete seri 500.
d. Warna akan ditentukan kemudian atau seperti yg ditunjukkan pada detail gambar, sesuai
dengan spesifikasi.
e. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh QC, Tim Perencana.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada QC untuk mendapatkan persetujuan.
b. Alas dari pasangan pedestal adalah dinding bata yang permukaannya telah diratakan, dan
multiplex 18mm untuk meja vanity wastafel. Adapun dasar pemasangan marmer
merupakan plesteran atau multiplex yang rata dan tegak.
c. Bahan dipasang dengan adukan pengikat atau perekat (sealant atau epoxy) sesuai dengan
syarat tersebut diatas. Pemasangan adukan pengikat dan perekat ini harus mencakup
seluruh permukaan pasangan secara merata tanpa ada bagian yang berongga.
d. Bahan harus bebas dari segala cacat dan berstruktur padat dan halus pada setiap
permukaan yang exposed dan siku sisi-sisinya.
e. Pemotongan dari unit-unit bahan harus menggunakan alat potong khusus (mesin
pemotong elektrik) sesuai ketentuan dari pabrik.
f. Sebelum dilakukan pemasangan, unit-unit dari bahan harus dibeberkan terlebih dahulu
supaya marmer dapat disusun sedemikian rupa sehingga pola/ warna teratur.
g. Jarak antara masing-masing unitnya, diisi dengan bahan grouting yang telah disyaratkan.
Hasil pemasangan harus sama dan membentuk garis-garis yang lurus dan sejajar, pada
perpotongan siar-siarnya harus saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
h. Bidang permukaan pasangan harus rata, semua unit-unitnya terpasang kuat (tidak goyang),
sisi-sisi dan sudutnya utuh (tanpa cacat, retak dan gompal).
i. Sesudah pemasangan selesai, permukaan lantai harus dibersihkan dan dipolish dengan
mesin wash/ polish.
j. Lantai yang telah dipasang harus dihindarkan dari sentuhan/ benturan, selama 2x24 jam
dan untuk seterusnya dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.

VIII. Pekerjaan Pintu/ Jendela Kayu

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kusen kayu dan daun pintu/ jendela meliputi seluruh detail yang
dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
1) Bahan kusen dan pintu akan mengikuti spesifikasi material dari pihak Perencana.
2) Ukuran finish kusen sesuai detail gambar.
3) Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat
seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
4) Seluruh bahan di atas harus disetujui oleh QC/ Tim Perencana.
5) Accessories daun pintu/jendela lihat di pasal pekerjaan Hardware.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, layout/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang/ tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/
menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang
atau cacat bekas penyetelan.
d. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi- sisinya
dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/ pemasangan, kecuali bila
ditentukan lain.
e. Semua ukuran harus sesuai ukuran gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan/ pemasangan.
f. Kusen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, bentuk
profil, type kusen dan arah pembukaan pintu/ jendela.
g. Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type pintu/
jendela yang akan terpasang.
h. Pembuatan dan penyetelan/ pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku, sehingga
mekanisme pembukaan pintu/ jendela bekerja dengan sempurna.
i. Kusen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya sebelum
diperiksa dan diteliti oleh QC/ Tim ID.

IX. Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Plafon

1. Lingkup Pekerjaan.
Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk
maksud-maksud perlindungan, pemberian warna, pemberian teksture.

Penggunaan :
I. Untuk Interior (Permukaan dinding, kolom-kolom, atau sesuai petunjuk pada gambar
kerja).
II. Untuk Plafond dan dinding yg sudah diplester/ aci halus, yang ditunjukkan dalam
gambar kerja.

2. Persyaratan Bahan.
• Bahan yang digunakan adalah cat Emusion Paint water base.
• Tipe atau jenis yang dipilih ditentukan kemudian atau yang sudah ditunjukkan pada gambar
kerja.
• Standard dari bahan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan kontraktor tidak
dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak sesuai
dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari QC.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
b. Sesudah plamur kering, diamplas, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih
betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan Roller.
c. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri-dari 3 (tiga) lapis dengan kekentalan cat sebagai
berikut :
▪ Lapisan I encer yaitu dengan tambahan 20% air bersih.
▪ Lapisan II dan III kental yaitu dengan tambahan 10% air bersih.
d. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding dan plafond merupakan bidang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap potensi kotor.
e. Untuk pengecatan plafond, terdiri dari satu lapis primer dan minimum dua lapis cat finish,
dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis.
f. Setelah pekerjaan pengecatan plafond ceiling selesai, semua komponen/ armatur tesebut
harus bersih dari hasil pekerjaan pengecatan. Komponen/ armatur tersebut adalah : rangka
plafond (main tee dan cross tee), komponen fire fighting (sprinkler, smoke detector, dsb),
armatur penerangan/ lighting, grill/ diffuser AC, komponen indoor antena, dsb.

X. Pekerjaan Finishing Duco dan Wash

1. Lingkup Pekerjaan
Digunakan pada semua finishing kayu pintu/ jendela, panel-panel atau pada bagian-bagian
sesuai yang ditunjukkan pada gambar kerja untuk pelaksanaan.

2. Persyaratan Bahan.
a. Wood Filler, Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau produk lain yang setara.
b. Thinner dengan kualitas no. 1
c. Warna dari duco atau wash adalah ditentukan dalam Tabel/ Skema Material yang
ditunjukkan oleh Tim Perencana.
d. Kontraktor wajib membuat contoh/ sample melamic di atas material yang akan dipakai
dalam proyek ini dan diajukan dan disetujui QC/ Tim Perencana.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Duco dan wash harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dalam pekerjaan ini
dan pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang Supervisor/ Koordinator yang betul-betul
ahli dan berpengalaman.
b. Sebelum pekerjaan finishing duco dan wsah dimulai harus dipastikan bahwa tersedia
ventilasi/ sirkulasi udara bersih dalam ruangan yang akan dicat.
c. Permukaan kayu yang retak-retak, lubang-lubang atau bercelah harus digosok dengan
amplas kayu, dicat dasar di dempul kemudian diamplas kembali sehingga benar-benar
halus permukaannya.
d. Permukaan plywood dengan bahan veneer sebaiknya diamplas secukupnya agar serat kayu
pada lembaran veneer tidak habis dan serat masih terlihat baik.
e. Setiap lubang paku dan lubang-lubang atau cacat-cacat lainnya harus didempul.
f. Semua permukaan kayu/ plywood yang hendak di-melamic dibersihkan dari debu minyak
dan kotoran yang mungkin melekat disitu.
g. Apabila seluruh permukaan kayu/ plywood sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan
wood filler secukupnya dengan menggunakan kape, sampai pori-pori tertutup sempurna.
h. Permukaan kayu/ plywood yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, setelah kering
dihaluskan dengan amplas duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut
dibersihkan.
i. Setelah bersih permukaan kayu/ plywood diberi Stain (pewarna), dengan menggunakan
Spray gun atau kuas, dan diratakan dengan kain bal setelah kurang lebih 30 detik
mengering. Warna akan ditentukan kemudian oleh tim perencana.
j. Setelah itu diberi Base Coat/ Cat Dasar atau sanding sealer. Dibutuhkan minimal 2 lapis cat
dasar setiap lapisan, dan setiap lapisan harus diamplas sempurna sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
k. Lapis pertama Top-Coat/ Cat diulaskan dengan rata sampai sempurna dan diamplas
sempurna, kemudian ulaskan top coat lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan
finished tidak perlu diamplas.
l. Hasil pekerjaan melamic ini harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata dan jelas
menunjukkan serat kayunya serta tidak cacat.
m. Setelah pekerjaan duco dan wash kayu selesai, harus dijaga dan di proteksi terhadap
kemungkinan kerusakan terkena benda lain atau noda-noda dan sebagainya.

XI. Pekerjaan Kaca & Cermin

1. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan rincian pekerjaan
seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi dan dengan tata cara penanganan
pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan teknis pelaksanaan dokumen teknis.

2. Persyaratan Bahan.
Bahan yang dipakai adalah :
• Kaca lembaran bening (Clear Float Glass)
• Kaca tempered (Tempered Glass)
• Kaca cermin.
• Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih, mempunyai ketebalan yang sama
dalam satu lembarnya, mempunyai sifat tembus cahaya.
• Khusus untuk kaca lembaran bening (clear float glass) adalah kaca yang dihasilkan dengan
proses tarik, kemudian dipotong menjadi lembaran dengan ukuran tertentu. Kedua
permukaan rata licin dan bening.
• Produksi ex lokal Asahi, Mulia atau produk yang setara.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Untuk cermin, sesuai dengan gambar rencana. Menggunakan bahan perekat khusus (3 m
double active achesive) dan dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman.
b. Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/ tidak goyang dan dijamin
kerapihannya.
c. Pertemuan atau sambungan setiap unit kaca, memakai silicone sealant dengan warna
ditentukan kemudian. Atau warna tsb. diajukan terlebih dulu ke QC/ Tim Perencana.
d. Pada pemasangan dinding kaca tanpa kusen atau frameless, bagian tepi menggunakan
profil besi galvanized atau aluminium profil U ukuran lebih besar dari tebal kaca tsb.
Ditanam pada bagian konstruksi, dan jarak atau gap yang terjadi antara metal profil U
dengan kaca, diberi silicone sealant warna putih atau bening.
e. Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/ clear) yang sudah selesai dan sudah
diterima oleh QC diberi tanda agar tidak tertabrak oleh pekerja atau orang lain.
XII. Pekerjaan Hardware

1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan yang berhubungan dengan semua daun pintu/ jendela dan
furniture yang akan dipasang dalam proyek ini dan ditunjukkan dalam table/ door schedule
serta gambar kerja untuk konstruksi.

2. Persyaratan Bahan.
Bahan, type dan merk yang digunakan pada proyek ini ditunjukkan oleh Tabel atau Door
Schedule.
Semua hardware yang akan digunakan harus diajukan dulu dan dimintakan persetujuannya
ke QC.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
A. Tenaga
Pekerjaan ini harus dilakukan/ dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli yang betul-betul
berpengalaman dan menguasai teknologi pemasangan, serta mempunyai keahlian khusus
dalam pekerjaannya.
B. Pelaksanaan
I. Hardware harus terpasang dengan baik, sempurna, kokoh dan siku, sesuai dengan
yang dipersyaratkan dan QC. Termasuk pemasangan kunci dan alat-alat bantu yang
digunakannya.
II. Beberapa hal yang harus dihindarkan dalam pemasangan lock case yaitu : jangan
memasang spindle dengan cara dipukul dengan palu, jika lubang dead bolt tidak
pas, jangan ditekan secara paksa, jangan melubangi lock case dan jangan memberi
beban berlebih pada handel pintu.
III. Seluruh pemasangan Hardware dilaksanakan di lokasi pekerjaan, dengan
mempergunakan peralatan lengkap sesuai untuk pekerjaan tersebut.
IV. Semua sistem mekanis dari Hardware harus dapat bekerja dengan baik dan
sempurna.
V. Pelaksana pekerjaan harus menjaga pekerjaan Hardware yang sudah selesai
dilaksanakan, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan
kerusakan.
VI. Hasil pekerjaan pemasangan Hardware harus dapat berfungsi dengan sempurna
dan tidak cacat.

XIII. Pekerjaan Plafond Gypsum Board dan Acoustic Ceiling

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond gypsum board termasuk pemasangan
rangkanya dan plafond acoustic, termasuk aluminium Wide angle, penggangtung, rangka dan
semua asesoris, sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk.

2. Persyaratan Bahan
a. Rangka :
Rangka dari besi hollow galvanis 40 x 40 mm/ 20 x 40 mm, tebal pelat besi hollow minimal
0,35 mm.
b. Penutup langit-langit :
Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk Jaya Plasterboard atau produk lain
yang setara, tebal = 9 mm. Dengan beberapa variasi :
• Ceiling kayu dari MDF tebal 10 mm
• Ceiling CnC metal
• Ceiling metal tebal 3 mm dengan list alluminium W-angle
• Cove lighting dengan drop ceiling MDF tebal 10 mm. Lokasi sesuai dengan gambar
teknis pelaksanaan.
c. Bahan penutup sambungan plafond : Compound atau bahan plester ex UB400 atau produk
lain yg setara. Dan paper tape yang berpori/berlubang dan bergaris tengah.
d. Seluruh bahan di atas harus disetujui oleh QC dan Tim Perencana.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola
lay-out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat- cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari QC.
c. Pemasangan rangka plafond besi hollow disesuaikan dengan kondisi ruangan dan dengan
pola yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul
pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.
d. Modul rangka besi hollow adalah 600 x 1200 mm
e. Rangka penggantung bisa menggunakan besi hollow 200 x 400 mm, konstruksi ke pelat dak
beton di fisher dan sekrup atau dengan paku tembak-dyna bolt.
f. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat,
kecuali bila dinyatakan lain, misal :
• Permukaan merupakan bidang miring/ tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
g. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata,
lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang.
h. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Plafond
gypsum board dipasang dengan sekrup khusus dan setiap pemasangan masing-masing
sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm.
i. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.
j. Sambungan plafond gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi paper
tape khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas sampai rata dan garis sambungan
setiap unit gypsum board hilang.
k. Setelah plafond gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus,
waterpas dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat.bergelombang dan sambungan
l. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/ access panel ukuran 600 x 600 mm
di langit- langit yang bisa dibuka, diberi engsel tanpa merusak gypsum board
disekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan/ pemeliharaan Mekanikal Elektrikal.
m. Pelaksanaan pekerjaan penyetelan level plafond ceiling acoustic harus dilakukan secara
hati-hati terhadap semua komponen yang terdapat di bagian dalam atau dibalik plafond
acoustic, yaitu semua komponen instalasi Mekanikal Elektrikal existing dan yang baru.
Metode Kerja Pekerjaan Instalasi listrik Pada Bangunan

• Persiapkan gambar 3D
• Persiapkan gambar kerja
• Celling Plant
• Wiring Instalasi (tarikan kabel)
• Lighting layout
• Grouping
• Switch & socket plant (posisi stop kontak, saklar, MCB box)
• Single Line diagram (jika diperlukan)
• Survey kondisi lapangan.
• Melakukan pengecekan kesesuaian gambar 3D, gambar kerja dan kondisi lapangan.
• Berkordinasi dengan supervisor lapangan untuk memperoleh rencana jadwal
pelaksanaan pekerjaan sipil minimal 10 hari sebelum pekerjaan di mulai atau
menyesuaikan Time Schedule.
• Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik dan penerangan yang mengacu
pada rencana pekerjaan sipil.
• Membuat material schedule.
• Menyusun dan membuat MPP.
• Membuat dan melaporkan rencana kepada PPC, CM dan PM.
• Mengadakan material , alat kerja, dan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan
rencana pelaksanaan.
• Menyiapkan sparing/ shaf antara lantai untuk penghubung antara panel.
• Mempersiapkan material dan alat kerja terutama material instalasi .

• Mulai piping dan wairing sebelum rangka plafon masuk.


• Pemasangan dengan serapi mungkin ( memperhatikan kelurusan pemasangan ) dan
dengan cara membending yang benar.
• Pemasangan klem pipa dengan jarak yang efektif.
• Tarik line gruping (kabel di dalam pipa konduit) ke MCB box/Panel.
• Tarik line data sesuai titiknya (kabel di dalam pipa conduit).

• Tarik kabel antena sesuai titiknya (kabel di dalam pipa conduit).


• Marking titik bobokan sesuai gambar kerja
(dilakukan setelah dinding sudah plester/ sebelum pelster menyiapkan pipa
conduit atau sparing pipa mengukuti bata berdiri, untuk menghindari bobok di
dinding)
• Bobok jalur saklar, stop kontak, tv, data, MCB box dan inbowdus (apabila dinding
sudah di plester/ aci).
• Tanam pipa conduit yang berisi kabel dan rapihkan bobokan.
• Penarikan kabel instalasi (power lampu cabinet, stop kontak, TV, data)
• Dilaksanaan sesuai dengan pembagian grup dan pembagian saklar
• Penyambungan kabel pada seetiap cabang ( T-dos ) dengan cara yang benar.
• Penyeragaman penggunaan warna kabel untuk keseluruhan instalasi dan sesuai
dengan standar yang berlaku.
• Pemberian tanda (cable marker) pada setiap ujung line instalasi di posisi panel,
untuk menghindari kesalahan Connecting.
• Penarikan kabel feeder atau toevoer
• Dilaksanakan sesuai shop drawing
• Penyeragaman penggunaan warna kabel untuk keseluruhan instalasi dan sesuai
dengan standar yang berlaku
• Pemberian tanda (cable marker) pada setiap ujung kabel.
• Pengukuran tahanan instalasi
• Dengan menggunakan megger instulation tester.
• Pastikan semua instalasi dan sambungan di tes.
• Marking dan pasang lampu sesuai gambar kerja ( mengikuti pemasangan plafon
dan kondisi lapangan).
• Wiring MCB box atau panel.

• Tes fungsi (nyala)


• Untuk memastikan semua instalasi yang di pasang telah berfungsi
• Dengan menggunakan bola lampu pijar dan bantuan HT.
• Selama masa tes commissioning, semua saklar disambung sementara
• Tes instalasi

• Perapihan lampu set


• Setelah finishing plafon selesai.

• Pasang outlet stop kontak, saklar, data, TV, dll (setelah finishing dinding selesai).

• Tes system / Test Commissioning


• Untuk memastikan system instalasi telah berfungsi dengan baik.
• Dalam hal ini sumber daya tetap sudah selesai.
• Flow chart pekerjaan penerangan

• Flow chart pekerjaan saklar dan stop kontak


Metode Kerja Pekerjaan ME Pada Renovasi Bangunan

➢ Cara 1 :

a. Persiapkan gambar 3d
b. Persiapkan gambar kerja :
• Celling Plant
• Wiring Instalasi (tarikan kabel)
• Lighting layout
• Grouping
• Switch & socket plant (posisi stop kontak, saklar, MCB box)
• Single Line diagram (jika diperlukan)
c. Survey lapangan dan kalkulasi kebutuhan material.
d. Koordinasi dengan pengawas lapangan untuk memperoleh rencana jadwal pelaksanaan
pekerjaan sipil minimal 10 hari sebelum pekerjaan di mulai atau menyesuaikan Time Schedule.
e. Bongkaran.
f. Mulai pemasangan pipa conduit dan wairing sebelum rangka plafon masuk.
g. Pemasangan Instalasi (kabel di dalam pipa) di ikat di rangka plafon apabila rangka sudah selesai.

h. Tarik line ke MCB box apabila diperlukan line baru.


i. Tarik line data sesuai titiknya (kabel di dalam pipa conduit).
j. Tarik kabel antena sesuai titiknya (kabel di dalam pipa conduit).
k. Marking titik bobokan sesuai gambar kerja.
l. Bobok jalur saklar, stop kontak, tv, data, MCB box dan inbowdus sesuai gambar kerja
m. Penarikan kabel instalasi (power lampu cabinet, stop kontak, TV, data)
n. Dilaksanaan sesuai dengan pembagian grup dan pembagian saklar
o. Penyambungan kabel pada setiap cabang ( T-dos ) dengan cara yang benar.
p. Penyeragaman penggunaan warna kabel untuk keseluruhan instalasi dan sesuai dengan
standar yang berlaku.
q. Pemberian tanda (cable marker) pada setiap ujung line instalasi di posisi panel, untuk
menghindari kesalahan Connecting.
r. Pergeseran saklar dan stop kontak eksisting sesuai gambar kerja.
s. Marking dan pasang lampu sesuai gambar kerja ( mengikuti pemasanga plafon dan kondisi
lapangan)
t. Test instalasi
u. Instal power cabinet (power lampu cabinet, stop kontak, TV, data).
v. Pasang outlet
w. Commissioning Test

➢ Cara 2 :

a. Persiapkan gambar 3d
b. Persiapkan gambar kerja :
• Celling Plant
• Wiring Instalasi ( tarikan kabel )
• Lighting layout
• Grouping
• Switch & socket plant (posisi stop kontak, saklar, MCB box)
• Single Line diagram (jika diperlukan)
• Survey lapangan dan kalkulasi kebutuhan material.
c. Bongkaran.
d. Marking titik lampu (setelah plafon selesai).
e. Instalasi (kabel di dalam pipa) di letakan di atas plafon.
f. Instalasi mengikuti power yang sudah ada
g. Tarik line data sesuai titiknya (kabel di dalam pipa conduit).
h. Tarik kabel antena sesuai titiknya (kabel di dalam pipa conduit).
i. Marking titik bobokan sesuai gambar kerja.
j. Bobok jalur saklar, stop kontak, tv, data, MCB box dan inbowdus sesuai gambar kerja
k. Pergeseran saklar dan stop kontak eksisting sesuai gambar kerja.
l. Marking dan pasang lampu sesuai gambar kerja (mengikuti pemasangan plafon dan kondisi
lapangan)
m. Test instalasi
n. Pasang outlet
o. Commissioning Test
Metode kerja instalasi AC

1) Lingkup pekerjaan :
Lingkup pekerjaan meliputi, pengadaan, pemasangan dan pengetesan instalasi pipa
refrigerant, power dan pipa pembuangan drainase AC. Lingkup pekerjaan juga bisa meliputi
pemasangan unit AC. Bahan dan semua alat bantu serta perlengkapannya sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan teknis memenuhi standarisasi, serta syarat – syarat
keselamatan kerja termasuk pengadaan produk pabrikan baru, pengepakan untuk
transport, pengangkutan ke lokasi proyek, lengkap dengan seluruh pengerjaan dan
kelengkapan alat bantu pemasangan termasuk petunjuk pabrik pembuat untuk
mendapatkan instalasi yang sempurna dan lengkap sebagai kesatuan system, sesuai denga
BOQ, dan atau persetujuan sesuai berita acara.

2) Metode kerja AC
✓ Persiapkan gambar 3d
✓ Briefing meeting
Briefing meeting kepada tim proyek (AC) dipimpin oleh head MEP pada saat proyek
akan dimulai, hal tersebut dilakukan untuk tim dapat bekerja secara maksimal dan
mengerti dengan benar akan proyek tersebut, sehingga dapat menyelesaikan proyek
tersebut dengan baik dan benar sesuai dengan yang di kehendaki oleh pemberi tugas.
✓ Survey lokasi
✓ Menentukan titik outdoor dan indoor AC.
✓ Menentukan jalur instalasi pipa refrigerant, power dan drain AC

Metode Kerja Painter


a) Duco
Urutan Kerja :
✓ Pastikan permukaan material yang akan dicat rata halus, jika belum halus maka
perlu ditutup permukaan tersebut dengan wood filler lalu setelah kering
diamplas dengan amplas no 100.
✓ Lalu didasari dengan epoxy filler.
✓ Setelah kering dilakukan pengamplasan dengan amplas no 240 / 400.
✓ Bersihkan permukaan tesebut dari debu.
✓ Lanjut ke proses pengecatan sesuai warna yang dikehendaki.
✓ Cek lagi keseluruhan permukaan, jika masih ada permukaan yang gompal/
bocel/ pori-pori maka perlu ditutupi dengan dempul atau wood filler.
✓ Setelah kering dilakukan pengamplasan dengan amplas no 240 / 400.
✓ Lalu lanjut ke pengecatan kembali.
✓ Setelah permukaan keseluruhannya sempurna sudah bisa dilakukan penutupan
lapisan luar atau coating sesuai yang dikehendaki (gloss/ semi gloss/ doff/ extra
doff).
❖ Kode Cat Duco
b) Wash

Urutan Kerja :
✓ Permukaan kayu diamplas dengan amplas 100.
✓ Lalu permukaan tersebut diratakan dengan dempul dengan wood filler atau
sampolac.
✓ Setelah kering, amplas dengan amplas 180 – 240.
✓ Lanjut dasari dengan cat putih.
✓ Setelah kering dicek lagi apakah ada yang cacat atau tidak.
✓ Jika masih ada yang cacat ditutupi lagi dengan dempul atau wood filler.
✓ Lalu amplas bagian tersebut.
✓ Semprot cat warna putih lagi untuk dasarannya.
✓ Setelah kering semprot shanding sealer untuk mengikat warna dasaran
tersebut.
✓ Setelah kering, Pewarnaan selanjutnya menggunakan glaze sesuai warna dan
level ketebalannya yang dikehendaki, diratakan mengguankan kuas atau
steelwool.
✓ Pastikan kembali apakah keselurahan permukaan sudah rata warnanya atau
belum, perlu diketahui untuk pengecekan finishing wosh ini perlu sangat detail,
karena perlu dicek keselurahnnya secara perspektif, dan waktor cahaya juga
sangat berpengaruh.
✓ Jika sudah sesuai dan sempurna maka bisa dicover menggunakan clear (gloss/
semi/ doff/ extra doff).

❖ Kode Cat Wash


c) Melamic

Urutan Kerja :
✓ Permukaan kayu diamplas dengan menggunakan amplas 100 – 180
✓ Setelah diamplas, permukaan tersebut dilumuri dengan wood filler
✓ Setelah wood fillernya kering lalu diamplas kembali dengan amplas 180 – 240
✓ Setelah halus bisa memakai beberapa cara untuk pengerjaan melamic
✓ Menggunakan glaze : Permukaan kayu tersebut kita olesi glaze sesuai warna
yang kita kehendaki (hitam, coklat, grey).
✓ Menggunakan pewarna : Disemprot menggunakan pewarna wood stain salak
brown, walnut brown, cocoa brown, mahoni red dll
✓ Setelah diberi glaze atau pewarna wood stain langkah selanjutnya kita
semprotkan shanding sealer untuk mengikat warna yang sudah didapati
✓ Setelah dishanding sealer kering, perlu cek kembali ada cacat atau tidak
permukaan tersebut, jika masih ada yang cacat, amplas lagi bagian tersebut
dengan amplas 400.
✓ Lalu tutupi lagi bagian tersebut dengan glaze atau pewarna wood stain kembali.
✓ Setelah kering dan tidak ada yang cacat maka disemprot lagi menggunakan
shanding sealer.
✓ Jika sudah kering, amplas menggunakan amplas no 1000.
✓ Setelah permukaan halus barulah kita semprotkan clear atau coating sesuai
yang diminta.

❖ Kode Cat Melamic

Anda mungkin juga menyukai