Anda di halaman 1dari 5

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PENGECATAN GEDUNG KANTOR DPRD KOTA CILEGON

KEADAAN LAPANGAN

Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi tempat pekerjaan harus ditinjau lebih dahulu oleh direksi pekerjaan
bersama-sama dengan Kontraktor Pelaksana.
Apabila tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dengan keadaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar,
maka Kontraktor segera menyampaikan secara tertulis kepada Direksi untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut.

PENGUKURAN SITUASI
1. PEKERJAAN 1.1. Pengukuran
PENDAHULUAN 1.1.1. Untuk pekerjaan pengukuran situasi ini, perlu diperhatikan rencana gambar
dan bestek.
1.1.2. Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengukuran situasi ini, harus
diketahui dan disetujui Unsur Bagian Proyek, Pengelola Teknis Proyek dan
Konsultan Pengawas
1.2. Pembersihan Lokasi
1.2.1. Untuk pembersihan lokasi ini perlu diperhatikan gambar rencana
1.2.2. Pembersihan Lokasi dinyatakan selesai, bila telah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas
1.3. Mobilisasi dan demobilisasi
1.3.1. Kontraktor wajib mendatangkan kelokasi (mobilisasi) dan alat-alat yang akan
dipergunakan untuk pekerjaan ini dan mengembalikan (demobilisasi) alat
tersebut setelah pekerjaan selesai
1.3.2. Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan meminta
persetujuan terhadap jenis/kapasitas alat yang akan digunakan kepada
Konsultan Pengawas Lapangan maupun Dinas terkait. Apabila alat yang
didatangkan tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada persetujuan
pengawas, pengawas dapat memerintahkan Kontraktor untuk mengembalikan
dan mengganti alat tersebut yang sesuai dengan spesifikasi
1.3.3. Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi
menjadi tanggung jawab Kontraktor
1.4. Penyelenggaraan SMK3
1.4.1. Kontraktor wajib melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja
1.5. Papan Nama Proyek
1.5.1. Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek.
1.5.2. Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum.
1.5.3. Papan nama proyek memuat :
- Nama proyek
- Pemilik proyek
- Lokasi proyek
- Jumlah biaya (kontrak)
- Nama Konsultan Perencana
- Nama Konsultan Pengawas
- Nama Pelaksana (Kontraktor)
- Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun

2. PEKERJAAN 2.1. Referensi


PENGECATAN Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut:
a. Petunjuk-petunjukyangdiajukanolehpabrikpembuat. b. NI-
31970
c. NI-4
2.2. PersyaratanMaterial
2.2.1. Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas
terbaik.
2.2.2. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
2.2.3. Cat yang dipakai adalah dari setara Merk Jotun Exterior Standar ICI atau merk
lain yang setara dengannya baik dari segi harga dan kualitas.
2.2.4. Cat yang dipakai adalah dari setara Mowilex (Cendana) Interior Standar atau
merk lain yang setara dengannya baik dari segi harga dan kualitas
2.2.5. Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan contoh material cat minimal dari
dua merk yang berbeda untuk disetujui oleh Konsultan Perencana.
2.2.6. Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan
kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Perencana dan Owner dalam masa
pelaksanaan.
2.2.7. Jenis, Warnadan Type Cat dapat diganti oleh Konsultan Perencana dengan
persetujuan Owner dalam masa pelaksanaan.
2.2.8. Penentuan penempatan ruang dan jenis cat ditentukan oleh Konsultan
Perencana dengan persetujuan Owner dalam masa pelaksanaan.
2.2.9. Jika terjadi perbedaan antara pemakaian warna dan spesifikasi cat yang ada
dalam Spesifikasi Teknis (table point5) dengan yang ada dalam Gambar Bestek
maka acuan yang dipakai adalah menurut keputusan Konsultan Perencana.
2.2.10. Perubahan-perubahan warna cat dari seperti yang telah ditentukan dalam
table point 5 yang dilakukan oleh Owner harus disertai keterangan tertulis dan
diketahui oleh Konsultan PENGAWAS dan Konsultan Perencana.
2.2.11. Perubahan-perubahan warna cat yang tidak disertai keterangan tertulis
adalah kesalahan Kontraktor Pelaksana dan dengan biaya sendiri Kontraktor
Pelaksana harus mengantinya dengan warna cat seperti yang telah
ditentukan dalam tabel point 5, termasuk biaya yang harus dikeluarkan
untuk pengelupasan dan pembersihan apabila pekerjaan pengecatan telah
terlanjur selesai dikerjakan.
2.3. Pelaksanaan
2.3.1. Kontraktor Pelaksana harus membersihkan permukaan dinding pasangan
bata dan beton lama dari cat lama, kotoran dan lumut.
2.3.2. Hasil pekerjaan pembersihanini harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS
sebelum pekerjaan pengecatan dimulai.
2.3.3. Kontraktor harus memastikan permukaan dinding bata dan permukaan
beton benar-benar kering sebelum dilakukan pekerjaan pengecatan.
2.3.4. Semua pekerjaan pengecatan dilakukan dengan cara manual oleh tukang
ahli. Pengecatan dengan alat seperti Kompresor harus dengan persetujuan
Konsultan PENGAWAS tanpa adanya penambahan biaya pelaksanaan
2.3.5. Dinding dan permukaan beton serta GRC Board harus didempul atau
diplamur terlebih dahulu sebelum dilakukan pekerjaan cat dasar.
2.3.6. Dinding yang telah diplamur harus digosok sampai rapi dan rata
permukaanya dengan kertas amplas.
2.3.7. Urutan pekerjaan cat adalah seperti berikut ini kecuali ditentukan lain dalam
Bill of Quantity atau Konsultan PENGAWAS:
a. Cat Tembok Exterior :
1 Kali Plamur Tembok, 1 Kali Cat Dasar, dan 2 Kali Cat Warna type
Weather Shield
b. Cat Tembok Interior :
1 Kali Cat Dasar, dan 2 Kali Cat Warna type Weather Shield
c. Cat Permukaan Kayu :
1Kali Dempul,1Kali Cat Menie Kayu,1Kali Cat Dasar dan 2Kali Cat
Warna

3. PENYELENGARAAN 3.1. Kontraktor pelaksana wajib menyelenggarakan system manajemen keselamatan dan
KESELAMATAN DAN kesehatan kerja (SMK3) dilingkungan pekerjaan
KESEHATAN KERJA 3.2. Alat Pelindung Diri (APD)
(K3) APD merupakan perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang disekitarnya. Alat pelindung
diri meliputi:
3.2.1. Alat Pelindung Kepala
3.2.1.1. Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari
benda-benda yang dapat melukai kepala.
3.2.1.2. Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi
mata dari paparan partikel yang melayang di udara, percikan
benda kecil, benda panas ataupun uap panas.
3.2.1.3. Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari
kebisingan ataupun tekanan.
3.2.1.4. Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat pelindung
pernafasan saat berada di area yang kualitas udaranya tidak baik.
3.2.1.5. Face Shield atau pelindung wajah untuk melindungi wajah dari
paparan bahan kimia, percikan benda kecil, benda panas ataupun
uap panas, benturan atau pukulan benda keras dan tajam.
3.2.2. Alat Pelindung Tubuh

3.2.2.1. Apron atau celemek untuk melindungi tubuh dari percikan bahan
kimia dan suhu panas.
3.2.2.2. Safety Vest atau rompi keselamatan kerja yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kontak atau kecelakaan.
3.2.2.3. Safety Clothing atau alat pelindung tubuh untuk melindungi dari
hal-hal yang membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka
dan juga digunakan sebagai identitas pekerja.

3.2.3. Alat Pelindung Anggota Tubuh

3.2.3.1. Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi jari-
jari dan tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, bahan
kimia, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, dan goresan
benda tajam.
3.2.3.2. Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat menggunakan
alat transportasi serta untuk membatasi ruang gerak pekerja agar
tidak terjatuh.
3.2.3.3. Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung
untuk melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat, tertusuk
benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan
kimia berbahaya ataupun permukaan licin.
3.3. Indentifikasi bahaya yang bisa terjadi dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Pekerjaan Indentifikasi Bahaya


1 Pekerjaan Pengecatan • Tersandung
Bangunan Gedung • Terpeleset,
• Terkena benda tajam
• Terjadi kecelakaan akibat robohnya
andang dinding saat pelaksanaan
pekerjaan.
• Jatuh dari atas saat memperbaiki
dinding, tergelincir
• Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat
percikan cat saat pengecatan
berlangsung
3.4. Diharapkan kontraktor pelaksana sudah bisa mengantisipasi bahaya tersebut diatas

4. LAIN - LAIN 4.1. Setelah rapat PCM dilaksanakan kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule / time sheet) yang ditandatangani oleh
konsultan pengawas dan direksi pekerjaan
4.2. Membuat back up volume terpasang di setiap selesai melaksanakan satu item
pekerjaan
4.3. Membuat as built drawing setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan
4.4. Membuat / menyerahkan laporan harian kepada pengawas lapangan konsultan disetiap
akhir minggu pekerjaan agar konsultan pengawas dapat membuat rekap mingguan dan
melakukan perbandingan terhadap laporan mingguan yang dibuat olehnya
4.5. Biaya yang ditimbulkan oleh item-item tersebut diatas menjadi tanggung jawab
kontraktor

5 .PENUTUP 5.1. Apabila tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dengan keadaan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar, maka Kontraktor segera menyampaikan secara tertulis
kepada Direksi untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut menuju kepenyerahan
yang lengkap dan sempurna menurut pertimbangan direksi
5.2. Sebelum penyerahan pertama, Pelaksana Konstruksi wajib meneliti semua bagian
pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel,
halaman harus ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari
lokasi pekerjaan.
5.3. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan
akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas/Direksi dan Pelaksana
Konstnrksi.
5.4. Bila diperlukan akan dibicarakan bersama Konsultan perencana.
5.5. Selama pemeliharaan, Pelaksana Konstruksi wajib merawa! mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua
dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah sempurna

Cilegon, 4 September 2023


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

HARI HARIYADI, S.Hum


NIP . 19830330 201001 1 014

Anda mungkin juga menyukai