Anda di halaman 1dari 15

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Pekerjaan : Rehab. Pembangunan Interior Ruang Bupati
Lokasi : Kantor Bupati Kabupaten Luwu
Kota : Kec. Belopa Kabupaten Luwu

URAIAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Rencana Kerja
1). Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus menyusun rencana kerja secara
terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedulle) dan diajukan kepada pemberi tugas/Direksi
pekerjaan selambat-lambatnya satu minggu setelah penunjukan pemenang untuk disetujui.
2). Setelah disetujui jadwal pekerjaan (time schedulle) tersebut harus dicetak dan di cetakannya diserahkan
kepada pemberi tugas/Direksi pekerjaan, sedangkan cetakan lainnya harus selalu terpampang/ditempelkan
ditempat pekerjaan (Direksi keet) dan juga pada lampiran dokumen kontrak.
3). Rencana kerja ini akan dipakai oleh pemberi tugas/Konsultan pengawas sebagian dasar untuk menentukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan perpanjangan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh pemborong.

2. Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan


1). Pelaksana diwajibkan meneliti semua gambar dan RKS sebelum pekerjaan dilaksanakan.
2). Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan menimbulkan bahaya,
maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan seperlunya dengan terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis kepada pemberi tugas/Direksi/Pengawas Pekerjaan.
3). Apabila ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar, maka pemborong diwajibkan menyampaikan
kepada direksi pekerjaan untuk diadakan perbaikan.
4). Pemborong diwajibkan mengenai semua keperluan yang dibutuhkan untuk menuju penyelesaian pekerjaan
secara cepat, baik dan lengkap sesuai dengan gambar dan RKS.
5). Pihak Pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi akibat letak
daerah Kegiatan dan memperhitungkan harga satuan yang termuat dalam surat penawaran, termasuk
kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.
6). Kepada pemborong akan diserahkan tanah bangunan/lapangan pekerjaan dalam keadaan sebagaimana
pada waktu diadakan peninjauan lapangan, dan segala sesuatu yang berada ditanah bangunan selama
menyelesaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong.

Spesifikasi Teknis 1
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

7). Pemborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga
lingkungan disekitarnya menjadi tertip.
8). Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan baik dan sempurna pada pemberi tugas/direksi
pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan termasuk pembersihan
lapangan pekerjaan dari sisa bahan bangunan.

3. Ketentuan – Ketentuan Lain


Selain rencana kerja dan syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikat didalam pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1). Gambar
Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syarat ini.
2). Petunjuk-petunjuk
Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan dalam rapat penjelasan (Aanwijzing), yang tercantum dalam
Berita Acara Rapat Penjelasan.
3). Pembongkaran begisting (cetakan) harus dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga menjamin
keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak.

Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Pembersihan Lahan

1). Pembersihan lahan lokasi pekerjaan merupakan pembersihan semak belukar yang harus ditebas.
2). Tidak diperkenankan menebang pohon dengan diameter batang lebih besar dari 15 cm tanpa seizin Direksi,
kecuali pohon tersebut terletak dilokasi yang akan dibangun.
3). Sampah dan bahan buangan lainnya hasil dari pembersihan lahan harus dibuang pada tempat pembuangan
yang telah ditentukan.
4). Air yang dibuang tidak boleh menimbulkan gangguan pada fasilitas umum yang sudah ada serta tidak boleh
mengganggu jalannya pekerjaan.

1.2. Pembuatan Papan Nama Proyek

1). Pembuatan papan nama harus mendapat persetujuan Direksi untuk menentukan bahan, kata-kata, warna dan
ukuran.
2). Pemasangan papan nama harus dapat terlihat oleh umum secara jelas.

1.3. Menentukan Titik Nol, Ukuran-Ukuran

Spesifikasi Teknis 2
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

1). Sebelum pekerjaan dimulai, Direksi menentukan terlebih dahulu titik nol atau peil bangunan yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
2). Titik harus ditempatkan pada suatu tempat yang tidak akan terganggu selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
3). Ukuran pokok dapat dilihat pada gambar konstruksi, sedangkan ukuran lainnya yang tidak tercantum dalam
atau kurang jelas akan ditentukan oleh Direksi.
4). Apabila tedapat perbedaan antara gambar dan persyaratan teknis ini, maka sebelum dilaksanakan harus
dikonsultasikan terlebih daulu dengan Direksi.
5). Ukuran dalam detail lebih mengikat dari gambar lainnya.
6). Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong diwajibkan membuat gambar kerja yang akan dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

1.4. Pembongkaran
1). Lingkup Pekerjaan ;
Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan existing yang terdiri dari
a. Rangka plafond dan plafond
b. Dinding wallpaper
c. Lantai karpet
d. Dll.
2). Pelaksanaan Pekerjaan ;
a. Peralatan bongkar menjadi tanggung jawab pelaksana
b. Penyedia harus memperhatikan keadaan sekeliling lokasi pekerjaan srta keselamatan pengguna lokasi
tempat pembongkaran
c. Penyedia harus menginventarisasi komponen-komponen yang akan digunakan kembali sebelum
dibongkar dan sesudah dibongkar dan memberi catatan tenteng cacat dan rusak atas persetujuan
Dreksi Teknis ( Pengawas/Konsultan Pengawas),
d. Penyedia harus mengamankan barang yang akan digunakan kembali dan menyimpannya pada tempat
yang aman
e. Penempatan hasil bongkaran/puing-puing tidak boleh mengganggu tahapan pekerjaan selanjutnya dan
lingkungan sekitarnya
f. Apabila ada kerusakan maupun barang yang hilang menjadi tanggung jawab penyedia

Pasal 2
PEKERJAAN DINDING

2.1. Pekerjaan Dinding Wallpaper

Bahan dasar wallpaper adalah kertas, jenis kertas yang menggunakan adalah jenis kertas dengan kualitas tinggi,
kebanyakan berbahan timbul disetiap motifnya.

Spesifikasi Teknis 3
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

1. Pastikan terlebih dahulu bahwa ruangan yang akan dipasang wallpaper bersifat permanen dengan jangka
waktu cukup lama, karena sangat sayang apabila telah dipasang setahun kemudian anda akan melakukan
pembongkaran pada ruangan tersebut.
2. Sesuaikan warna dan motif wallpaper dengan barang-barang interior dalam ruangan yang sudah
direncanakan
3. Untuk ruangan yang sempit, disarankan untuk memilih wallpaper dengan motif berbentuk horizontal dan
minimalis, usahakan pilih warna dasar putih, karena warna putih akan memberikan kesan luas pada ruangan
anda.
4. Pastikan permukaan dinding rata, jangan ada tonjolan, apabila ada tonjolan kerik terlebih dahulu dengan
menggunakan kape gagang. Apabila ada lubang namun lubang tersebut tidak terlalu besar (seperti lubang
bekas paku) hal itu tidak menjadi masalah, tetapi apabila ada lubang yang besar pada dinding maka, tutup
terlebih dahulu lubang tersebut (bisa menggunakan compound atau semen putih).
5. Pastikan juga dinding tersebut tidak ada rembesan akibat air hujan yang meresap melalui dinding luar, jika
memang demikian lapisi dinding bagian luar terlebih dahulu dengan menggunakan waterproof

Setelah semua persyaratan terpenuhi maka kita masuk ditahap pengerjaan wallpaper.
a. Alat
1. Alat Marking (Penggaris / Lot)

2. Pisau Cutter

3. Ember

4. Meteran

5. Pulpen

6. Kape Plastik

7. Busa

b. Bahan

1. Wallpaper

2. Lem Wallpaper

3. Lem Putih

4. Kuas & Roll Cat

c. Tahap pengerjaan
1. Ukur terlebih dahulu tinggi dinding yang akan dipasang wallpaper.
2. Tahap pemotongan. Sebelum melakukan tahap ini anda harus terlebih dahulu memahami kriteria
wallpaper. wallpaper umum nya diproduksi per roll, untuk 1 roll wallpaper dapat digunakan untuk luas
5m persegi karena ukuran 1 roll wallpaper umum nya adalah 0,6 x 9,5 meter. Oleh karena itu apabila
tinggi ruangan anda berkisar 3m, 1 roll wallpaper dapat dipotong menjadi 3 bagian. Untuk cara

Spesifikasi Teknis 4
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

pemotongannya menggunakan pisau cutter, untuk potongan pertama ukuran nya dilebihkan sedikit dari
tinggi dinding. Misalkan tinggi dinding 3m maka ukuran untuk panjang wallpaper yang dipotong adalah
3,1m. Potongan pertama ini akan menjadi acuan untuk potongan kedua dan seterusnya, mengenai
ukuran potongan kedua dan seterusnya biasanya tidak pasti disesuaikan dengan motif pada ukuran
potongan pertama. Untuk potongan kedua dan seterusnya samakan terlebih dahulu motif dengan
potongan wallpaper pertama, ingat untuk ukuran panjangnya tidak boleh lebih pendek dari potongn
pertama, harus lebih panjang.
3. setelah wallpaper dipotong, baluti bagian belakang wallpaper dengan lem wallpaper. lem wallpaper ini
berupa serbuk seperti terigu, untuk pengencerannya menggunakan air (cara penggunaan lem tertera pada
kemasan). Untuk menghasilkan lem yang lebih kuat berikan tambahan lem kayu putih biasanya
digunakan merk fox. untuk cara pelumasannya agar lebih cepat gunakan roll kuas untuk cat. pastikan
seluruh bagian wallpaper terbalut lem, jika tidak akan mengakibatkan gelembung pada saat
pemasangan.
4. Setelah proses pengeleman selesai wallpaper siap dipasang. pemasangan dimulai dari bagian sudut
dinding, pada langkah pemasangan pertama lot terlebih dahulu, marking dengan menggunakan pulpen
agar wallpaper terpasang lurus. selanjutnya tinggal mengikuti motif pada wallpaper yang terpasang.
Pada saat pemasangan pastikan tidak ada gelembung pada bagian tengah wallpaper, Gelembung dapat
diratakan dengan menggunakan kape plastik. Untuk pasangan selanjutnya samakan alur dan motif pada
wallpaper yang telah terpasang sebelumnya, ingat!! pastikan benar" rapat dan tidak ada celah pada tiap
sambungan wallpaper. Jangan lupa untuk memotong wallpaper yang lebih pada bagian atas dan bawah
dinding. Setiap lembar proses pemasangan lakukan pembersihan dengan mengusap wallpaper
menggunakan spoon atau busa yang di basahi dengan air bersih. ulangi proses tersebut hingga semua
bidang yang dinginkan tertutup wallpaper.
5. Bersihkan hasil dari potongan-potongan wallpaper yang tidak digunakan. pastikan juga untuk mengepel
lantai, agar tidak ada sisa" lem yang menempel di lantai. Karena lem bersifat sangat licin, tentu saja
dapat membahayakan pekerja dan lainnya

2.2. Pekerjaan Dinding HPL


1. Memasang HPL Dinding, Berikut Ini Panduannya. Tampilan HPL (High Pressure laminated) yang tersedia
beraneka ragam mulai corak batuan alam hingga serat kayu sanagat menarik jika diaplikasikan ke dinding.
Bahkan Corak Lantai kayu HPL bisa memberikan kesan yang natural pada ruangan. menempal HPL pada
dinding memang bisa dilakukan dengan mudah namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
2. Biasanya HPL akan melekat kuat pada permukaan kayu itulah sebabnya ketika Memasang HPL dinding
biasanya didinding di cover dulu dengan plywood. Namun ada juga yang memasang HPL langsung pada
beton, tentu cara kedua ini tidak masalah asal betonnya sudah kering optimal dan lurus tidak berkelombang.

Setelah semua persyaratan terpenuhi maka kita masuk ditahap pengerjaan wallpaper.

Spesifikasi Teknis 5
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

1. Alat dan Bahan


a. HPL yang disesuaikan dengan hasil perencanaan
b. Multipleks tebal 15 mm
c. Multiplkes tebal 12 mm
d. Multipleks tebal 9 mm
e. Multipleks tebal 6 mm
f. Lem pox putih
g. Lem pox kuning
h. Paku tembak f25
i. Paku tembak f30
j. Kuas 4”
k. Sekrup 3”
l. Sekrup 2,5”
m. Les profil
n. Kain majun

2. Tahap pengerjaan
I. Buatkan rangka untuk dinding HPL yang menggunakan multipleks agar menghindari bateri-
bateri pada dinding tembok untuk lapisan permukaan HPL tersebu

II. Setelah itu buatlah pola sesuai ukuran dinding. Sebisa mungkin minimalkan potongan untuk
menghasilkan tampilan yang bersih dan rapi. Lakukan pemotongan HPL secara tepat. Gunakan
gergaji circle dengan mata potong keramik untuk mempermudah Anda dalam memotong HPL.
Kerjakan dengan teliti dan hati-hati.
III. Proses pemasangan HPL di dinding sebaiknya dilakukan pada waktu siang hari, ketika kondisi
cuaca sedang cerah dengan suhu udara rata-rata sekitar 28-30 derajat celsius. Hal ini sangatlah
penting sebab pemasangan HPL yang dilakukan saat cuaca terlalu panas atau dingin membuat
permukaan HPL melengkung. Oleskan lem kuning di bagian belakang HPL serta permukaan
dinding. Tempelkan HPL tersebut secara hati-hati. Tekanlah dari tengah ke atas, lalu tekan lagi
dari tengah ke bawah. Selanjutnya Anda perkuat ikatannya dengan memasang paku memakai
mesin tembak paku (nail gun)
IV. menutup bagian-bagian sambungan menggunakan dempul. Oleskan dempul ini secara cermat
supaya hasilnya rapi. Usahakan jangan sampai dempul mengenai permukaan HPL. Bagian ujung
HPL yang tidak rata dengan sebelahnya bisa dirapikan menggunakan cutter
V. Setelah itu gosok menggunakan ampelas yang paling halus. Untuk menyamarkan keberadaan
paku, warnai paku tersebut sesuai warna HPL memakai cat kayu atau spidol HPL khusus.
Sedangkan untuk menghilangkan sisa-sisa lem yang menempel di permukaan HPL, Anda bisa
memanfaatkan bensin.

Spesifikasi Teknis 6
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

VI. Setelah selsesai memasang HPL dinding perhatikan baik-baik saat musim hujan sebab dinding
yang rembes akan berakibat fatal terhadap HPL yang cepat mengelupas. Ada baiknya sebelum
memasang HPL Dinding, tembok ditreatmen dengan pelapis anti bocor.

Pasal 3
PEKERJAAN RANGKA PLAFOND/LANGIT-LANGIT

1. Rangka plafond dan pengantung dipakai Besi Hollow berkualitas baik, , ukuran Besi Hollow disesuaikan
dengan gambar kerja.
2. Balok penggantung rangka hollow harus kuat, sehingga tidak terjadi gelombang pada plafond, dan harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar serta harus mendapat persetujuan direksi.
3. Bahan penutup langit-langit yang dipakai adalah Gypsum 0,35 mm ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
4. Untuk list plafond dipakai List Gypsum profil.
5. Siapkan dan lakukan 1 lapisan Plaster Cement Base untuk sambungan-sambungan dan finishing cat minimum
3 lapisan.
6. Sebelum pengecatan dimulai permukaan sambungan-sambungan, kepala-kepala paku, sisi dan pojok-pojok
harus diberi plaster base cement sehingga menjadai rata dan halus.
7. Setelah itu berilah paper tape pada tengah-tengah sambungan sehingga menutup bagian base cement tadi
8. Biarkan base cement megering paling tidak dalam 1 jam sebelum dilakukan pengecatan.

Pasal 4
PEKERJAAN LANTAI

A. Pekerjaan Karpet
1. Ketentuan Umum
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan, maka :
a. Kontraktor wajib mengadakan penelitian terhadap kemiringan lantai agar sesuai gambar
rencana.
b. Pekerjaan finishing lantai karpet tidak boleh dimulai sebeium seluruh pekerjaan lantai beton,
plafond dan dinding-dinding selesai dikerjakan.
c. Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), Pemberi Tugas dan Perencana.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja
pelaksanaan.

2. Bahan dan alat

1. Karpet Monaco dengan tebal 13mm, dengan ukuran 1 x 4 meter


2. Lem karpet yang berkualitas

Spesifikasi Teknis 7
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

3. Penggunaan Bahan dan Syarat Umum Pemasangan


a. Penggunaan karpet sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
b. Pemasangan karpet tanpa under layer.
c. Contoh bahan Sebelum memulai pemasangan karpet, pemborong harus terlebih dahulu
menyerahkan contoh karpet yang akan dipasang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan diatas
untuk mendapatkan persetujuan konsultan MK. Contoh-contoh yang tidak disetujui agar segera
diganti oleh Pemborong tanpa biaya tambahan.
d. Tenaga dan Peralatan
1. Pemborong harus mempunyai tenaga ahli, tenaga konsultan spesialis karpet baik
sebagai tenaga ahli yang bergabung dalam badan usaha atau asosiasi kerjasama dalam
penanganan proyek.
2. Pemasangan karpet harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dengan
menunjukkan hasil pekerjaan yang sudah pernah dilaksanakan.
e. Persiapan
 Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai plester sebelum pekerjaan dimulai.
Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat.
 Pelaksanaan harus memberitahukan secara tertulis kepada MK lapangan atau konsultan MK bila
keadaan tidak memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna. Pekerjaan tidak boleh
dimulai bila kerusakan atau kekurangannya belum diselesaikan.

4. Pelaksanaan Pemasangan
 Permukaan dasar lantai karpet adalah plaster,(leveling mortal) harus cukup, rata dan datar.
 Karpet pada dasarnya tidak memerlukan perekat, lem akan memperkuat pemasangan karpet,
diperlukan untuk pemasangan pada pintu masuk ruangan dan pada pertemuan lantai dengan
dinding. Dalam penggunaannya semprotkan lem dan pada permukaan lantai dengan permukaan
bawah.
 Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh suppliernya, sebagai orang yang ahli di
dalam bidang tersebut.
 Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat dan tidak menggelembung. Sambungan-sambungan
yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat.
 Setelah pemasangan. seluruh karpet harus dibersihkan dan slap untuk dipakai, Pelaksana
bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi.

5. Syarat Pemeliharaan
 Perbaikan
a. Pemborong wajib memperbaiki lantai karpet yang rusak. Perbaikan harus ditakukan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya .
b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh kesalahan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan. Hak-hak pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan

Spesifikasi Teknis 8
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

dapat diterima oleh konsultan MK. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab pemborong.

 Pengamanan
a. Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
b. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai Karpet selesai terpasang, permukaannya
dihindarkan dari beban atau sentuhan lainnya dan dihindari dari kemungkinan cacat akibat
dari pekerjaan lainnya.

6. Syarat Penerimaan
a. Hasil pemasangan Karpet harus memenuhi persyaratan mutu pelaksanaan dan sesuai dengan
pengarahan serta mendapat persetujuan Konsultan MK. Karpet terpasang rata.
b. Toleransi permukaan yang dapat diterima adalah maksimal 1 mm

B. Pekerjaan Pling Dinding HPL


1. Penggunaan Bahan dan Syarat Umum Pemasangan
a. Memasang HPL Dinding, Berikut Ini Panduannya. Tampilan HPL (High Pressure
laminated) yang tersedia beraneka ragam mulai corak batuan alam hingga serat kayu sanagat
menarik jika diaplikasikan ke dinding. Bahkan Corak Lantai kayu HPL bisa memberikan
kesan yang natural pada ruangan. menempal HPL pada dinding memang bisa dilakukan
dengan mudah namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
b. Biasanya HPL akan melekat kuat pada permukaan kayu itulah sebabnya ketika Memasang
HPL dinding biasanya didinding di cover dulu dengan plywood. Namun ada juga yang
memasang HPL langsung pada beton, tentu cara kedua ini tidak masalah asal betonnya sudah
kering optimal dan lurus tidak berkelombang.

Setelah semua persyaratan terpenuhi maka kita masuk ditahap pengerjaan wallpaper.

 Alat dan Bahan


 HPL yang disesuaikan dengan hasil perencanaan
 Multipleks tebal 15 mm
 Multiplkes tebal 12 mm
 Multipleks tebal 9 mm
 Multipleks tebal 6 mm
 Lem pox putih
 Lem pox kuning
 Paku tembak f25
 Paku tembak f30
 Kuas 4”
Spesifikasi Teknis 9
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

 Sekrup 3”
 Sekrup 2,5”
 Les profil
 Kain majun

c. Tahap pengerjaan
- Buatkan rangka untuk dinding HPL yang menggunakan multipleks agar menghindari
bateri-bateri pada dinding tembok untuk lapisan permukaan HPL tersebut
- Setelah itu buatlah pola sesuai ukuran dinding. Sebisa mungkin minimalkan potongan
untuk menghasilkan tampilan yang bersih dan rapi. Lakukan pemotongan HPL secara
tepat. Gunakan gergaji circle dengan mata potong keramik untuk mempermudah Anda
dalam memotong HPL. Kerjakan dengan teliti dan hati-hati.
- Proses pemasangan HPL di dinding sebaiknya dilakukan pada waktu siang hari, ketika
kondisi cuaca sedang cerah dengan suhu udara rata-rata sekitar 28-30 derajat celsius.
Hal ini sangatlah penting sebab pemasangan HPL yang dilakukan saat cuaca terlalu
panas atau dingin membuat permukaan HPL melengkung. Oleskan lem kuning di bagian
belakang HPL serta permukaan dinding. Tempelkan HPL tersebut secara hati-hati.
Tekanlah dari tengah ke atas, lalu tekan lagi dari tengah ke bawah. Selanjutnya Anda
perkuat ikatannya dengan memasang paku memakai mesin tembak paku (nail gun)
- menutup bagian-bagian sambungan menggunakan dempul. Oleskan dempul ini secara
cermat supaya hasilnya rapi. Usahakan jangan sampai dempul mengenai permukaan
HPL. Bagian ujung HPL yang tidak rata dengan sebelahnya bisa dirapikan
menggunakan cutter
- Setelah itu gosok menggunakan ampelas yang paling halus. Untuk menyamarkan
keberadaan paku, warnai paku tersebut sesuai warna HPL memakai cat kayu atau spidol
HPL khusus. Sedangkan untuk menghilangkan sisa-sisa lem yang menempel di
permukaan HPL, Anda bisa memanfaatkan bensin.
- Setelah selsesai memasang HPL dinding perhatikan baik-baik saat musim hujan sebab
dinding yang rembes akan berakibat fatal terhadap HPL yang cepat mengelupas. Ada
baiknya sebelum memasang HPL Dinding, tembok ditreatmen dengan pelapis anti
bocor.

C. Pekerjaan Pasangan Pintu HPL + Assesories


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan daun pintu meliputi seluruh detail yang dinyatakan / ditunjukkan dalam
gambar dengan menggunkan HPL
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan kusen dari Existing yang sudah ada,
b. Pembuatan daun pintu dengan menggunakan HPL yang sesuai motif ada rencana.
Spesifikasi Teknis 10
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

c. Ukuran yang dipake dengan sesuai lubang existing yang sudah ada
d. Seluruh bahan HPL dengan cara-cara yang diusulkan oleh Kontraktor dan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas/MK.
e. Ukuran finish daun pintu sesuai detail gambar.
f. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan
Pemberi Tugas.
g. Accessories daun pintu lihat rencana.
3. Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, layout / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan HPL di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang /
tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban

D. Pekerjaan Pasangan Pintu HPL dengan Kaca Tempered 12 mm + Assesories Lengkap dengan Kusen
gawang HPL
4. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan daun pintu meliputi seluruh detail yang dinyatakan / ditunjukkan dalam
gambar dengan menggunkan HPL
5. Persyaratan Bahan
a. Bahan kusen dari Existing yang sudah ada,
b. Pembuatan daun pintu dengan menggunakan kaca tempered tebal 12 mm yang ada rencana.
c. Ukuran yang dipake dengan sesuai lubang existing yang sudah ada
d. Seluruh bahan HPL dengan cara-cara yang diusulkan oleh Kontraktor dan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas/MK.
e. Ukuran finish daun pintu sesuai detail gambar.
f. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan
Pemberi Tugas.
g. Accessories daun pintu lihat rencana.
h. Kusen yang digunakan mengunakan rangka multipleks dan dilapisi dengan HPL, motif
warna yang disusaikan dengan gambar

5. Syarat – syarat Pelaksanaan


c. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, layout / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.

Spesifikasi Teknis 11
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

d. Sebelum pemasangan kaca. Harus melengkapi asessories yang perlu digunakan dan
pemasangan berhati-hati untuk memasangnya. Agar hasil lebih baik.
Pasal 5
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
UMUM

Pekerjaan ini harus dilakukan oleh Kontraktor yang mempunyai instalasi PLN. Apabila terdapat konflik teknis
pengadaan dan persetujuan dari pada masing-masing instalasi ataupun dengan macam instalasi lain yang tidak
digambarkan/diinformasikan pada Gambar Rencana dan baru muncul pada waktu pelaksanaan, maka
kewajiban kontraktor untuk mengajukan jalan keluarnya yang diserahkan oleh Pemberi Tugas atau Perencana
dengan melalui perantaraan Konsultan Pengawas dan Direksi tanpa tambahan biaya.

Khusus terdapat pengujian pada instalasi penerangan, maka seluruh lampu atau sebagian dinyalakan selama 12
jam secara terus-menerus pada tiga kesempatan yang berlainan serta hari yang berlainan.
Contoh bahan-bahan yang harus diserahkan adalah :

1. Untuk instalasi penerangan yaitu : fictures lampu, bola/bola lampu, kapasitor, ballast, rangka
dudukan/gantungan fictures, konduit gantungan lampu, sakelar, panel dan isian seperti : switch, CB, kabel-
kabel gland, race way dan accessories, out lest dan lain-lain.

2. Apabila Kontrakor sudah menentukan suatu merk, type pada waktu penawaran lelang, maka berarti material
tersebut dalam kurun waktu selama proyek ini berjalan sudah dapat diperoleh.

BATASAN DAN LINGKUP PEKERJAAN

Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah dalam arti yang luas dari pengadaan, pemasangan, pengujian dan
pemeliharaan instalasi berikut percobaan dari semua Gambar Rencana, serta tertulis dalam spesifikasi teknis
Gambar dan Dokumen Pelelangan . Maka dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan
seluruh peralatan dan accessories yang mungkin secara detail tidak tergambarkan atau tidak terspesifikasikan
dengan sempurna, namum merupakan komponen dari instalasi sebagai suatu sistem yang bekerja/beroperasi
dengan baik.
Secara garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pasangan Titik Nyala


2. Pasangan Lampu Hias
3. Pasangan Lampu Gantung Hias
4. Pasangan Lampu Selang
5. Pasangan Lampu Bohlam 23 Watt
6. Pasangan Fitting Lampu
7. Pasangan Stok Kontak
Spesifikasi Teknis 12
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

8. Pasangan Sakelar Ganda


9. Pasangan Sakelar Tunggal
10. Pasangan Panel Listrik

KWALITAS BAHAN

Semua bahan dan peralatan harus dalam keadaan baru dan kondisi yang prima dan tanpa cacat sedikitpun
dalam keadaan terpasang. Kontraktor harus menyediakan peralatan-peralatan tersebut sesuai dengan nama
yang dimaksud atau tercantum dalam uraian dan syarat-syarat teknis ini.
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari peralatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis ini untuk disetujui
Konsultan Pengawas disertai bukti-bukti mengenai persyaratan peralatan yang diminta spesifikasi teknis ini.

Pada bagian depan diberi numeric diagram yang menerangkan susunan sistem peralatan dalam panel. Panel
maker harus dari pabrik yang mempunyai izin sertifikat dari PLN (LMK) dan telah berpengalaman.

a. Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Instalasi Listrik adalah :

Perbaikan seluruh Instalasi, termasuk lampu-lampu, saklar-saklar, stop kontak dan sistem pengabelannya.

b. Lampu-lampu

1). Lampu pijar, SL 18 , 23 Watt merek setara Philips, Tungsram, bola lampu bening lengkap dengan Fittingnya
dipasang sesuai dengan gambar instalasi listrik.
2). Lampu SL type disesuaikan dengan pelaksanaan, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

 Ballas merk Philips atau setara


 Starter merk Philips atau setara
 Fitting buatan dalam negerai kualitas baiak
 Tabung merk Philips atau setaraf warna daylight
 Pengabelan didalam harus disonder atau dengan terminal.

c. Shaklar lampu dan stop kontak

Shaklar lampu dan stop kontak dipasang pada tempat yang lama, Type shaklar lampu dan stop kontak terbenam
dinding (inbouw) mutu setaraf Borco dan disetujui oleh direksi.
Untuk pekerjaan istalasi listrik harus dikerjakan oleh instalatir yang sudah mendapat izin menyelenggarakan
pemasangan instalasi listrik dari PLN, Instalatir yang bersangkutan harus mengadakan pengujian terhadap
instalasi yang dipasangnya dan memberikan jaminan bahwa instalasi listrik tersebut telah siap untuk dialiri listrik
dari PLN dengan daya yang diperlukan (sebagaimana dalam gambar kerja).

Spesifikasi Teknis 13
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

Pasal 6
PEKERJAAN HALAMAN dan PEMBERSIHAN AKHIR

Pekerjaan akhir yang berupa pembersihan akhir, dilaksanakan setelah seluruh pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
selesai.

Kontraktor diwajibkan membuang semua sisa-sisa bahan bangunan yang tidak terpakai dari lokasi proyek, yang
diakibatkan oleh adanya pelaksanaan konstruksi fisik.
Pelaksanaan pembersihan meliputi seluruh bangunan serta halamannya sejauh lebih kurang 5 m dari masing-masing
bangunan.

Pasal 7
LAIN–LAIN

Ketika pekerjaan menurut kontrak telah diselesaikan, kontrak harus memindahkan semua fasilitas alat kerja dan
perlengakapan dari tempat kerja yang tidak menjadi bagian dari pekerjaan-pekerjaan permanen, bahan-bahan yang
digunakan dan digunakan dan segala macam fasilitas

Pasal 20
PENUTUP

Guna penyusunan Anggaran Biaya Pekerjaan sebagaiman tersebut didalam Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) ini,
terlampir blanko penawaran.

Hal- hal yang belum diatur atau terdapat kekurangan didalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini akan
diatur dan akan disampaikan kemudian didalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

Demikianlah Dokumen Pelelangan ini dibuat untuk dapat diindahkan dan dijadikan pedoman didalam penyusunan
Rencana Anggaran Biaya serta dapat dipergunakan seperlunya.

Luwu, 2019

Diperiksa oleh Dibuat


Pengelola Teknis Konsultan Perencana
DPU Propinsi Bengkulu CV. PINTARA CONSULTANT

Spesifikasi Teknis 14
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

ELZAMZAMI ANUAR SADAT, ST MUARIF, ST


Nip. 1958 0504 1985 03 1 010 Nip. 19710516 200710 1 002 Direktur

Mengetahui/Menyetujui : Disetujui :
PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PELAKSANA TEKNIS
(P A) KEGIATAN
(PPTK)

Ir. RICKY GUNARWAN


Nip. 19640404 199103 1 007 TRIJONO, SP., M.Si
Nip. 196208 12 198703 1 008

Spesifikasi Teknis 15

Anda mungkin juga menyukai