Anda di halaman 1dari 19

Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior

Kejaksaan Negeri Depok

PEMERINTAH KOTA DEPOK


DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA DEPOK
JL. MARGONDA RAYA NO. 54, GEDUNG DIBALEKA II LT.5 DEPOK

LAPORAN AKHIR
KEGIATAN
PEMBANGUNAN DAN PENATAAN LINGKUNGAN BANGUNAN
PEMERINTAH

PEKERJAAN
KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN INTERIOR
KEJAKSAAN NEGERI DEPOK

APBDP 2020

KONSULTAN PERENCANA:
Konsultan Perencana:
P T . A R D I A M A N D I R I
Jl. Masjid Kp. Kemang No.45 Jaticempaka Pondok Gede-Bekasi Telp. 021-8480033, email : mandiriardia@gmail.com

Laporan Pendahuluan 0
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PROYEK


Perwujudan good local governance di negara kita telah didukung oleh political will
dari pemerintah melalui implemetasi kebijakan pelayanan maupun mutu hasil kerja.
Hanya saja, birokrasi masih menujukkan kesan negatif disebabkan karena birokrasi
selama ini tidak bisa merespon keinginan warga masyarakat. Birokrasi yang selama ini
bekerja lambat, berhati-hati dan metodologinya sudah tidak dapat diterima oleh orang
yang perlu layanan cepat, efisien, tepat waktu dan sederhana. Untuk meningkatkan daya
saing yang kian kompetitif diperlukan reformasi birokrasi yang dapat menghasilkan
birokrasi profesional dan ramping yang bebas hambatan. Hal inilah yang menjadi
prasyarat penyelenggaraan good local governance, dengan menerapkan prinsip
akuntabilitas, transparansi dan keterbukaan, efisiensi dan efektifitas, serta partisipasi dari
semua elemen. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan
Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang
mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi. Peraturan tersebut
menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama yaitu peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan
pelayanan publik.
Dalam mendukung program pemerintah daerah Kota Depok khususnya dalam
bidang peningkatan pelayanan publik kepada warga Kota Depok, maka peningkatan
prasarana gedung kejaksaan tempat pelayanan dari Pemerintah bagi masyarakat sangat
dibutuhkan. Sejalan dengan program itu maka fasilitas sarana dan prasarana di gedung
pemerintah harus diperbaiki dan disempurnakan sesuai tuntutan kebutuhan dalam
melayani masyarakat, sehingga dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin
kepada masyarakat
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK
Maksud dan tujuan diadakannya Pekerjaan Konsultansi Perencanaan
Pembangunan Interior Kejaksaan Negeri Depok, yaitu:
 Dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kejaksaan Negeri Depok
 Memenuhi kebutuhan prasarana terutama kebutuhan untuk bangunan
pemerintahan

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN PERENCANAAN


Dalam pelaksaanan pembangunan tersebut, sebagaimana telah ditetapkan dalam
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara yang tertuang dalam keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus
2002 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007. Konsultan Perencana akan
membuat rencana teknis / gambar teknis/ DED , Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis
serta Rencana Anggaran Biaya. Dalam hal ini khususnya untuk pekerjaan Konsultansi
Perencanaan Pembangunan Interior Kejaksaan Negeri Depok, TA. APBDP 2020.

Laporan Pendahuluan 1
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

BAB 2
METODOLOGI

2.1 PENDEKATAN PENANGANAN PEKERJAAN

Perencanaan yang baik apabila dirumuskan berdasarkan pemahaman


permasalahan dan karasteristik “wilayah perencanaan” dengan baik. Pemahaman
karakteristik perencanaan yang sebaik-baiknya dan mendalam akan menghasilkan
suatu kebijaksanaan yang spesifik sesuai dengan karakteristik wilyah perencanaannya,
sehingga ketentuan-ketentuan yang dibuat dapat menjadi acuan yang efektif bagi
pelaksanaan pekerjaan Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior Kejaksaan
Negeri Depok. Pertimbangan-pertimbangan yang dipakai sebagai dasar perencanaan
dalam sistem konstruksi dan material yang digunakan untuk Konsultansi Perencanaan
Pembangunan Interior Kejaksaan Negeri Depok ini antara lain :
1. Pembangunannya dapat dilaksanakan dengan metoda kerja sesederhana
mungkin sehingga tanpa memerlukan peralatan khusus.
2. Bahan-bahan yang digunakan semaksimal mungkin merupakan bahan produksi
dalam negeri tanpa mengabaikan mutu, murah dan tahan lama.
3. Biaya pembangunan dapat ditekan seminimal mungkin tanpa mengorbankan
mutu bangunan.
4. Memperhatikan aspek ekonomi dan lingkungan.
5. Perawatan dan pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan mudah dan tanpa biaya
terlalu mahal.

Berdasarkan pemikiran ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk


menyusun desain teknis agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan dimulai dengan
analisis prinsip dasar perencanaan, dilanjutkan dengan konsep rancangan yang
kemudian diakhiri dengan perumusan desain dan penuangan desain dalam bentuk
gambar desain, spesifikasi teknis dan rencana pembiayaan.

2.2 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metodologi pelaksanaan pekerjaan berisikan kerangka pikir dan langkah-langkah


dalam penyelesaian pekerjaan. Kerangka pikir penyelesaian pekerjan merupakan
kerangka pemikiran dalam menyelesaikan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan berdasarkan pemahaman pekerjaan, kajian-kajian yang pernah dilaksanakan
dan pengalaman dalam menyelesaikan pekerjaan yang serupa. Sedangkan langkah-
langkah pekerjaan berisikan urutan-urutan langkah dalam penyelesaian pekerjaan.

2.2.1 Kerangka Pikir Penyelesaian Pekerjaan

Kerangka pikir penyelesaian pekerjaan merupakan kerangka pemikiran dalam


menyelesaikan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan berdasarkan
pemahaman pekerjaan dan pendekatan yang dipakai dalam menyelesaikan pekerjaan.
Kerangka pikir ini dapat menunjukkan gambaran metodologi penyelesaian pekerjaan
Laporan Akhir 2
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

secara garis besar yang juga menunjukkan keterkaitan antara proses satu dengan
lainnya. Sedangkan detail metodologi pada tiap tahapan diterangkan pada Tahapan
Pelaksanaan Pekerjaan (sesuai dengan kerangka pikir tersebut), dan metoda serta teknik
yang digunakan.

Kerangka pikir penyelesaian pekerjaan ini secara detail dapat dilihat pada Gambar di
halaman berikutnya.

2.2.2 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Pada dasarnya untuk penyelesaian pekerjaan Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi dan


Penataan Lingkungan Kantor Kecamatan Bojongsari, terdiri dari tiga tahapan utama
sebagai berikut:

A. Tahapan Persiapan dan Identifikasi Awal


B. Tahapan survey lapangan, pengumulan data dan identifikasi.
C. Tahapan perumusan konsep penataan dan desain teknis.

Secara lebih detail pelaksanaan masing-masing tahapan diuraikan dalam pembahasan


berikut

1. Tahap Persiapan dan Identifikasi Awal

Pada dasarnya tahap persiapan dan identifikasi awal ini meliputi empat kegiatan yaitu:

a) Persiapan dan mobilsasi


b) Pengumpulan data awal
c) Kajian awal data sekunder
d) Penyiapan pedoman survey

Laporan Akhir 3
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

Kebijakan Perencanaan
Pembangunan dan Penataan
Lingkungan Bangunan
Pemerintah

Konsultansi Perencanaan
Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok
Isu Permasalahan
Sarana dan Prasarana

Arahan Kebijakan Spasial

Kebutuhan Penambahan
Fisik Gedung

Rencana Pembangunan Interior


` Kejaksaan Negeri Depok

Arahan Teknis Arahan Sosial Ekonomi,


Perencanaan Fisik Budaya, Lingkungan
Konsep Perencanaan
Pembangunan Interior Kejaksaan
Negeri Depok

-Tujuan dan sasaran


-Prinsip dan kriteria perancangan
teknis – non teknis

Perencanaan
Pembangunan/Rehabilitasi

-Rencana Teknis Landscape


-Rencana Teknis Bangunan
-Detail Desain Bangunan
-Rencana Anggaran Biaya
-Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis

Gambar : Kerangka Pikir Pekerjaan Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior


Kejaksaan Negeri Depok

Laporan Akhir 4
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

Adapun rincian masing-masing kegiatan dijelaskan pada pembahasan berikut.


1. Persiapan dan mobilisasi
- Penyiapan studio
- Penajaman metode dan rencana kerja
- Penyiapan pendekatan pelaksanaan pekerjaan
- penyiapan tim pelaksana
- Penyiapan awal perangkat survey
2. Pengumpulan Data Awal
Kegiatan ini dilakukan terutama pada pengumpulan data sekunder yang ada di
lembaga pemerintah maupun dari Owner. Beberapa data yang dikumpulkan pada
tahap ini antara lain:
a) Data kebijakan terkait
b) Peraturan-perturan / PERDA terkait
c) Arsip site plan dan data teknis, arsip dari owner.

2. Tahap Survey dan Kajian Lapangan


Pada tahap ini dilakukan survey dan kajian yang dilakukan di lapangan / site
dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder antara lain:
a) Data ukuran site plan
b) Data fisik bangunan eksisting
c) Inventarisasi permasalahan berdasarkan masukan dari user (Dinas
Perumahan dan Pemukiman serta Kejaksaan Negeri Depok) dan
stakeholders lainnya
d) Inventarisasi kebutuhan pengembangan atau penambahan fasilitas atau ruang
dari user (Dinas Perumahan dan Pemukiman serta Kejaksaan Negeri
Depok) untuk peningkatan pelayanan kepada publik.

3. Tahapan Review, Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan dan analisis data/ informasi terkait bagi rencana rehabilitasi kantor
Pengadilan Negeri dilakukan dengan dua proses utama:
a) Analisis Aspek Sosial, Budaya, Lingkungan
- Pemahaman perilaku para pegawai pengguna fasilitas.
- Mengevaluasi tingkat pengetahuan dan kemampuan pemeliharaan/
perawatan fasilitas umum.
b) Analisis Aspek Teknis dan Fisik Bangunan
a) Analisis kebutuhan ruang berdasarkan standard arsitektur dengan
memprediksi perkembangan sampai beberapa tahun yang akan datang.
b) Analisis Perancangan Tata Ruang
- Adanya ruang dengan ungsi khusus/bentuk khusus
- Penggunaan yang fleksibel/bebas
- Arus lalu lintas penggunaan ruang lancar dan sesuai kaidah pelayanan
terhadap publik.
- Memperhatikan konten lokal dalam hal arsitektur yang mempunyai ciri
khas daerah untuk membentuk citra daerah.
c) Analisis Struktur Bangunan

Laporan Akhir 5
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

Perencanaan struktur meliputi konstruksi bangunan gedung. Bangunan


diperhitungkan terhadap kestabilan pondasi serta kekuatan terhadap
beban mati dan beban hidup. Beberapa komponen gaya yang
diperhitungkan beban sendiri, beban hidup, beban gempa.
d) Spesifikasi bahan
Perencanaan bahan yang digunakan untuk tiap bangunan disesuaikan
dengan fungsi dan kegunaan masing-masing bangunan, dengan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
- Mudah diperoleh di pasaran khususnya di Kota Depok.
- Semaksimal mungkin menggunakan potensi yang ada di sekitar
lokasi.
- Pertimbangan biaya ke lokasi
- Mengikuti standard bahan yang telah ditetapkan instansi terkait.

 Perencanaan Struktur Beton Bertulang berdasarkan SNI 03-1487-2002


Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang Untuk Bangunan
Gedung.
 Perencanaan Konstruksi Baja Rangka Atap berdasarkan 03-1729-2002
Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
 Kriteria pembebanan secara umum berdasarkan SNI 03-1847-2002 Tata
Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung.

Beban-beban yang bekerja menurut pedoman tarsebut antara lain:


a) Beban Mati (Dead Load)
b) Beban Hidup (Live Load)
c) Beban Lateral (beban gempa, angin)

Analisis perencanaan dan perancangan

Analisis perencanaan dan perancangan meliputi:


- Analisis peruntukan blok atau zonasi dalam lokasi
- Analisis pemanfaatan ruang
- Analisis bentuk dan tatanan masa bangunan
- Analisis sirkulasi dan parkir
- Analisis prasarana bangunan dan lingkungan
- Analisis sistem jaringan
- Analisis arsitektur

e) Analisis pembiayaan pembangunan


- Analisis kebutuhan pembiayaan pembangunan
- Analisis kemampuan pemerintah

4. Tahapan Perumusan Konsep dan Desain Teknis

Laporan Akhir 6
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

Berdasarkan data-data yang telah diinventarisir dan dianalisis dan dikaji seperti
telah diuraikan sebelumya maka dibuat perumusan solusi serta konsep desain
dan dapat dilaksanakan pembuatan desain teknis maupun non teknis.

BAB 3
RENCANA KERJA

Bab ini akan menjelaskan rencana kerja konsultan untuk setiap tahapan
kegiatan yang secara umum tetap mengikuti pola kerja dan tahapan kegiatan seperti
yang digambarkan pada bab sebelumnya (metodologi). Pada dasarnya untuk
penyelesaian pekerjaan Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior Kejaksaan
Negeri Depok, TA. 2020 ini terdiri dari tiga tahapan utama sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan dan Identifikasi Awal
2. Tahapan survey dan kajian lapangan, pengumpulan data dan identifikasi.
3. Tahapan perumusan konsep penataan dan desain teknis.
Secara lebih detail pelaksanaan masing-masing tahapan diuraikan dalam
pembahasan berikut:

3.1 TAHAP PERSIAPAN DAN IDENTIFIKASI AWAL

Pada dasarnya tahap persiapan dan identifikasi awal ini meliputi empat kegiatan yaitu:

a) Persiapan dan mobilsasi


b) Pengumpulan data awal
c) Kajian awal data sekunder
d) Penyiapan pedoman survey

Adapun rincian masing-masing kegiatan dijelaskan pada pembahasan berikut.

1. Persiapan dan mobilisasi


- Penyiapan studio
- Penajaman metoda dan rencana kerja
- Penyiapan pendekatan pelaksanaan pekerjaan
- penyiapan tim pelaksana
- Penyiapan awal perangkat survey

2. Pengumpulan Data Awal


Kegiatan ini dilakukan terutama pada pengumpulan data sekunder yang ada di
lembaga pemerintah maupun dari Owner. Beberapa data yang dikumpulkan pada
tahap ini antara lain:
a) Data kebijakan terkait
b) Peraturan-perturan / PERDA terkait

Laporan Akhir 7
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

c) Arsip site plan dan data teknis, arsip dari owner.

3.2 TAHAP SURVEY DAN KAJIAN LAPANGAN PENGUMPULAN DATA,


IDENTIFIKASI

Pada tahap ini dilakukan survey dan kajian yang dilakukan di lapangan / site
dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder antara lain:
a) Data ukuran site plan
b) Data fisik bangunan eksisting
c) Data ketersediaan utilitas air, listrik dll.
d) Data permasalahan saluran drainasi
e) Inventarisasi permasalahan berdasarkan masukan dari user/ Pihak Kelurahan
dan stakeholders lainnya
f) Inventarisasi permintaan/kebutuhan pengembangan atau penambahan
fasilitas atau ruang dari user/ Pihak Kelurahan untuk peningkatan pelayanan
kepada publik.

3.3 TAHAPAN REVIEW, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Pengolahan dan analisis data/ informasi terkait bagi rencana rehabilitasi kantor
kelurahan dilakukan dengan dua proses utama:
a) Analisis-aspek Sosial, Budaya, Lingkungan
- Pemahaman perilaku para pegawai pengguna fasilitas
- Mengevaluasi tingkat pengetahuan dan kemampuan pemeliharaan/
perawatan fasilitas umum.
b) Analisis Aspek Teknis dan Fisik Bangunan
1. Analisis kebutuhan ruang berdasarkan standard arsitektur dengan
memprediksi perkembangan sampai beberapa tahun yang akan datang.
2. Analisis Perancangan Tata Ruang
- Adanya ruang dengan ungsi khusus/bentuk khusus
- Penggunaan yang fleksibel/ bebas
- Arus lalu lintas penggunaan ruang lancar dan sesuai kaidah pelayanan
terhadap publik.
- Memperhatikan konten lokal dalam hal arsitektur yang mempunyai ciri
khas daerah untuk membentuk citra daerah.
3. Analisis Struktur Bangunan
Perencanaan struktur meliputi konstruksi bangunan gedung dan saluran
drainasi bila diperlukan. Bangunan diperhitungkan terhadap kestabilan
pondasi serta kekuatan terhadap beban mati dan beban hidup. Beberapa
komponen gaya yang diperhitungkan beban sendiri, beban hidup, beban
gempa.
4. Spesifikasi bahan
Perencanaan bahan yang digunakan untuk tiap bangunan disesuaikan
dengan fungsi dan kegunaan masing-masing bangunan, dengan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
- Mudah diperoleh di pasaran khususnya di Kota Depok.
- Semaksimal mungkin menggunakan potensi yang ada di sekitar
lokasi.
Laporan Akhir 8
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

- Pertimbangan biaya ke lokasi


- Mengikuti standard bahan yang telah ditetapkan instansi terkait.
Kriteria pembebanan secara umum berdasarkan Pedoman Perencanaan
pembebanan untuk Rumah dan Gedung dan SKSNI-T15 untuk konstruksi
beton bertulang.
Beban-beban yang bekerja menurut pedoman yang berlaku antara lain:
- Beban Mati (Dead Load)
- Beban Hidup (Live Load)
- Beban Lateral (beban gempa, angin)
5. Analisis perencanaan dan perancangan
Analisis perencanaan dan perancangan meliputi:
- Analisis peruntukan blok atau zonasi dalam lokasi
- Analisis pemanfaatan ruang
- Analisis bentuk dan tatanan masa bangunan
- Analisis sirkulasi dan parkir
- Analisis prasarana bangunan dan lingkungan
- Analisis sistem jaringan
- Analisis arsitektur
6. Analisis pembiayaan pembangunan
- Analisis kebutuhan pembiayaan pembangunan
- Analisis kemampuan pemerintah
-
4.4 TAHAPAN PERUMUSAN KONSEP DAN DESAIN TEKNIS
Perencanaan desain teknis perumusannya harus memperhatikan beberapa
komponen yang akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas yang dilakukan yaitu:
1. Perencanaan Tata Ruang
- Ada pengaturan yang baik terhadap sirkulasi karyawan dan pengunjung di
kantor kelurahan dan ada tempat parkir yang mencukupi.
- Penerapan zoning mixed-used, menggabungkan peletakan konstruksi dalam
satu area yang saling menunjang.
- Ada tempat penimbunan sampah sementara atau kotak yang memadai.
2. Arsitektur bangunan
- Tersedia banyak akses keluar masuk sehingga sirkulasi karyawan dan
pengunjung menjadi lancar dan semua ruangan dapat mudah terjangkau.
- Sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik sehingga dapat meningkatkan
kenyamanan bagi para pengunjung dan dapat menghemat energi karena tidak
diperlukan penerangan tambahan pada siang hari.
3. Kualitas konstruksi
- Konstruksi bangunan menggunakan bahan yang tahan lama dan mudah
dalam maintenancenya.
4. Air bersih dan limbah
- Pengadaan air bersih menggunakan sumur dalam dan ditampung di reservoir.
- Ada sumur resapan di beberapa tempat untuk menantisipasi terhadap
melimpahnya buangan air hujan.
- Buangan air kotordapat disalurkan menujun drainase biasa

Laporan Akhir 9
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

- Buangan limbah kotor dari WC harus ditampung dalam septictank baru


kemudian cairannya dialirkan ke resapan.

Laporan Akhir 10
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

BAB 4
JADWAL KERJA

Pekerjaan ini berjalan selama 15 (Lima Belas) hari kalender. Dalam jangka waktu
tersebut kegiatan pekerjaan Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok, TA. 2020 dilakukan melalui mekanisme kontrak oleh
konsultan dengan owner dalam hal ini Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Depok.
Rencana kerja yang diuraikan adalah merupakan tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan
yang diaturdalam jangka waktu pelaksanaan.

Berdasarkan pentahapan kegiatan yang telah dirumuskan sebelumnya, pekerjaan


Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior Kejaksaan Negeri Depok ini dilakukan
dalam 5 (lima) tahapan pelaksanaan yaitu:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Survey dan Kajian Lapangan
3. Tahap Review, pengolahan dan Analsis Data
4. Tahap Perumusan Desain Teknis dan Pelaksanaan Pengerjaan Perencanaan
5. Tahap Pembuatan Dokumen Perencanaan

JADWAL PEKERJAAAN
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior Kejaksaan Negeri Depok

Keterangan Minggu
No Kegiatan
I I II II
1 Persiapan

2 Survey dan Kajian Lapangan

3 Review, Pengolahan dan Analisis Data

4 Perumusan Desain Teknis dan Pelaksanaan

5 Pembuatan Dokumen Perencanaan

Laporan Akhir 11
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

BAB 5
ORGANISASI KERJA

Organisasi pelaksanaan dalam pekerjaan Konsultansi Perencanaan


Pembangunan Interior Kejaksaan Negeri Depok T.A. APBDP 2020 menyangkut
hubungan antara pemberi tugas dan pelaksana kerja. Pemberi tugas adalah Dinas
Perumahan dan Pemukiman Kota Depok, sedangkan pelaksana kerja dalam hal ini
adalah Konsultan Perencana. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pemberi tugas menunjuk
seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang selanjutnya membentuk Tim Teknis.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konsultan bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen yang telah ditunjuk dan melakukan konsultasi teknis dengan tim
teknis yang telah ditunjuk.

5.1 TIM KONSULTAN


Tim Konsultan terdiri dari: Ketua tim konsultan (Team Leader), tenaga ahli dan
tenaga pendukung.
 Manager Proyek bertanggung jawab kepada Direktur Konsultan terhadap
pelaksanaan, Pengadilan Negeri ancaran dan penyelesaian proyek.
 Ketua Tim Konsultan (Team Leader) bertanggung jawab secara keseluruhan
kepada tim supervisi, menkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan dengan
dibantu oleh sub bidang-perencanaan.
 Tenaga Ahli yang merupakan sub-bidang perencanaan, yang dirinci menurut sub
bidang ilmu yang digunakan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
 Tenaga pendukung bertugas melaksanakan tugas studio dan kesekretariatan
dalam pekerjaan ini.

5.2 STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN


Penyusunan organisasi organisasi pelaksana pekerjaan Konsultansi
Perencanaan Pembangunan Interior Kejaksaan Negeri Depok, menyangkut
hubungan antara pemberi tugas dengan pelaksana kerja (konsultan), yang terdiri dari
tenaga-tenaga ahli dari berbagai bidang beserta tenaga pendukungnya. Pembagian
tugas dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemberi Tugas
Kedudukan Pemberi Tugas dalam pekerjaan ini adalah sebagai:
a) Pemberi tugas
b) Penyusun kerangka acuan tugas dan spesifikasi teknis yang jelas sesuai
dengan pekerjaan.
c) Pemberi informasi yang diperlukan Tim Pekerja Konsultan
d) Partner konsultan dalam melakukan konsultasi, perundingan dan negosiasi
yang bersifat teknis maupun administratif.
e) Pemberi saran, usul dan kritik terhadap hasil rancangan yang dihasilkan tim
konsultan apabila kurang sesuai dengan permasalahan yang ada.

Laporan Akhir 12
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

2. Konsultan
Kewajiban Konsultan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a) Wajib mengikuti kebijakan/peraturan, ketentuan-ketentuan dan petunjuk yang
ditetapkan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok.
b) Wajib berkonsultasi dengan pemberi tugas atau tim teknis yang ditunjuk.
c) Wajib menciptakan dan membina hubungan yang baik dengan instansi/
organisasi berkaitan dengan dalam pelaksanaan pekerjaan.
d) Struktur Organisasi Pekerjaan dijelaskan dalam gambar berikut:

DINAS PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAN KOTA DEPOK

PIMPINAN PROYEK/
PPK

TIM TEKNIS

KONSULTANN

MANAJER PROYEK

TEAM LEADER

AHLI SIPIL

TENAGA PENDUKUNG

Gambar 5.1 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Laporan Akhir 13
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

BAB 6
ANALISA PERENCANAAN

6.1 LINGKUP RENCANA PEKERJAAN


Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Konsultansi Perencanaan Pembangunan
Interior Kejaksaan Negeri Depok, T.A. APBDP 2020, yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan:
1. Pek. Penanganan Ruang Jaksa Fungsional
2. Pek. Penanganan Ruang Datun
3. Pek. Penanganan Ruang Kasubagbin
4. Pek. Penanganan Ruang Kajari

5.2 PENANGANAN RENCANA

Lantai 1.

Laporan Akhir 14
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

Lantai 2.

Laporan Akhir 15
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

LAMPIRAN 1.

GAMBAR PERENCANAAN

Laporan Akhir 16
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

LAMPIRAN 2.

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

Laporan Akhir 17
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Interior
Kejaksaan Negeri Depok

LAMPIRAN 3.

BACKUP VOLUME PEKERJAAN

Laporan Akhir 18

Anda mungkin juga menyukai