BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
DAFTAR ISI
A.SYARAT-SYARAT UMUM........................................................................................1
6.1. RINGKASAN PEKERJAAN................................................................................................1
6.2. STANDAR RUJUKAN..........................................................................................................1
6.3. MOBILISASI..........................................................................................................................2
6.4. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN MATERIAL..........................................................3
6.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN..........................................................................................4
6.6. PENGAWASAN.....................................................................................................................7
6.7. LAPORAN DAN DOKUMENTASI....................................................................................8
6.8. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT SERTA GAMBAR..............................8
6.9. INSTRUKSI UNTUK SISTEM INSTALASI..................................................................10
6.10. PEMBERSIHAN..................................................................................................................10
6.11. PERLINDUNGAN TERHADAP BARANG-BARANG DAN INSTALASI..............10
6.12. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN......................................................................11
6.13. PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR............................................................12
6.14. I K L A N...............................................................................................................................13
6.15. JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA..............................................................13
6.16. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN LAMA DAN MILIK UMUM........13
6.17. KECELAKAAN DAN KESEHATAN..............................................................................13
6.18. PENGAMANAN LOKASI PEKERJAAN........................................................................13
6.19. PEMERIKSAAN PEKERJAAN........................................................................................14
B.SYARAT KHUSUS......................................................................................................15
6.1. TEMPAT PEKERJAAN......................................................................................................15
6.2. PENJELASAN PEKERJAAN............................................................................................15
6.3. PERATURAN TEKNIS KHUSUS DAN SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN
PEKERJAAN..................................................................................................................................15
6.4. DASAR UKURAN TINGGI DAN UKURAN-UKURAN POKOK.............................15
6.5. PENGUKURAN DAN PAPAN BANGUNAN................................................................16
6.6. PEKERJAAN GALIAN TANAH......................................................................................16
6.7. PEKERJAAN URUGAN.....................................................................................................17
6.8. PEKERJAAN PASANGAN BATU KOSONG................................................................19
6.9. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI.......................................................................20
6.10. PASANGAN BATA.............................................................................................................23
6.11. PEKERJAAN PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN BETON...............................25
6.12. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK DINDING.......................................................27
6.13. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK..................................................................................29
6.14. PEKERJAAN BETON.........................................................................................................30
6.15. PEKERJAAN KAYU...........................................................................................................39
6.16. PEKERJAAN ATAP / BUBUNGAN................................................................................41
6.17. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI....................................................42
6.18. PEKERJAAN LANGIT – LANGIT..................................................................................44
Spesifikasi Teknis ii
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
A. SYARAT-SYARAT UMUM
Spesifikasi Teknis 1
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
d. Standar standar
Standar standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas pada standar
yang dicantumkan di bawah ini :
1) Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI 03-2847-2002.
2) Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
3) Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.
4) Pedoman Plumbing Indonesia, tahun 1979.
5) Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran.
6) Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara.
7) Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
8) Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Telekomunikasi.
9) Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara oleh
Departemen Pekerjaan Umum.
10) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
11) Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1981 beserta
Pedomannya.
12) Standard Industri Indonesia ( SII ).
13) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI-1982.
14) Peraturan Cat Indonesia – N4.
6.3. MOBILISASI
6.3.1. Umum
a. Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan kegiatan.
Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang
memuaskan.
b. Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
c. Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang ukurannya sesuai dengan
kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat kegiatan.
d. Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan, di
karenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut
sampai mendapat persetujuan Direksi.
e. Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan
pada waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan
terpal.
Spesifikasi Teknis
2
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.4.1. Umum
a. Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
b. Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan bahan dan kecakapan kerja untuk
pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah
Direksi Teknik.
c. Pengujian pengujian akan dilaksanakan oleh laboratoriurn kabupaten atau propinsi yang
sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik, Pengujian khusus di laboratoriurn pusat
harus juga dilaksanakan bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.
Spesifikasi Teknis
3
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.5.1. Umum
a. Pengelola Lapangan dari Kontraktor
1) Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, kontraktor
harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan
dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus
mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian
mutu bahan bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga
kerja kontraktor dan memelihara catatan catatan serta dokumentasi kegiatan.
2) Personalia Organisasi Lapangan Kontraktor, minimal terdiri dari :
Seorang Penanggung Jawab Kegiatan dalam hal ini Direktur Perusahaan atau
kuasanya yang menandatangani kontrak dengan pemilik.
Seorang Penanggung Jawab Lapangan (Site Manager), pengalaman minimal 5
tahun sebagai Site Manager.
Tenaga Ahli Arsitektur, Struktur, Mekanikal/Elektrikal,Estimasi Biaya.
Tenaga Pelaksana Lapangan.
3) Penanggung Jawab Lapangan, Tenaga Ahli dan Pelaksana Lapangan harus mendapat
kuasa penuh dari Kontraktor untuk bertindak atas namanya dan senantiasa harus di
tempat pekerjaan.
4) Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas dari tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
5) Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis dan
Direksi Teknik, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
6) Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Teknis dan Direksi Teknik,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana. Dalam
jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor
harus sudah menunjukkan Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung
Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.
b. Tempat Tinggal ( domisili) Kontrak dan Pelaksanaan.
Menjaga kemungkinan diperlukan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang
mendesak, Kontraktor dan Pelaksana Wajib memberitahukan secara tertulis, alamat dan
nomor telepon di lokasi kepada Tim Pengelola dan Direksi Teknik.
c. Pemeriksaan Lapangan
1) Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktor harus
mempelajari gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan Direksi Teknik
mengadakan pemeriksaan daerah kegiatan, dan khususnya mengukur/memasang lebar
jalan, plan bangunan, dan jaringan utilitas, serta melakukan satu pemeriksaan yang
terinci terhadap semua bangunan yang ada. Perubahan tempat/volume dari
pemeriksaan tersebut di atas harus dicatat pada Shop Drawings. Shop Drawings ini
harus diserahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja
ditandatangani, kepada Direksi Teknik untuk persetujuannya.
Spesifikasi Teknis
4
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
2) Pada daerah daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau lapis
permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus
diukur, serta penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan
kelandaian dan kemiringan melintang, dan untuk menentukan pengukuran ketebalan
serta lebarnya konstruksi baru.
Spesifikasi Teknis
5
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Pekerjaan konstruksi berikut sesuatu modifikasi (perubahan) yang diperlukan oleh Direksi
Teknik yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bangunan-bangunan gedung (bangunan
utama terminal, peron dan fasiltas penunjang lainnya), pemasangan patok-patok/bowplank
harus disiku satu sama lain dan diukur dari as ke as pondasi.
d. Untuk proses pengukuran dan pematokan tersebut, Kontraktor harus menyediakan semua
instrumen yang diperukan, personil, tenaga dan bahan yang di minta untuk pemeriksaan
pematokan di lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
Spesifikasi Teknis
6
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
harus menyimpan dari rencana semula, maka kerugian yang dideritanya adalah tanggung
jawab Kontraktor.
6.6. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan
Supervisi/ Direksi Lapangan dimana setiap saat Konsultan Supervisi/Direksi Lapangan
harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan,
bahan dan peralatan. Kontraktor harus mengadakan fasilitas – fasilitas yang diperlukan.
b. Bagian–bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan
Supervisi/Direksi Lapangan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan
tersebut jika diperlukan harus segera dibuka / dibongkar sebagian atau seluruhnya.
c. Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga diperlukan
pengawasan pekerjaan oleh Direksi Lapangan, maka segala biaya untuk itu menjadi beban
Kontraktor.
d. Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Direksi Lapangan adalah
terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam gambar dan Rencana
Kerja dan Syarat serta Risalah Penjelasan. Penyimpangan daripadanya haruslah seijin
Pemilik Kegiatan.
Spesifikasi Teknis
7
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.7.2. Dokumentasi
Kontraktor harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto berukuran Post Card pada
bagian-bagian pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan dengan foto warna :
Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen.
a. Saat penggalian pondasi dan pemasangan pondasi
b. Saat pemasangan besi dan pengecoran sloof pondasi, kolom,plat beton dan ring balk.
c. Saat pekerjaan dalam prestasi 55%, 75% dan 100% serta setelah masa pemeliharaan atau
pada waktu pekerjaan diserah terimakan .
d. Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak 3 (tiga)
set kepada Pemberi Tugas dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set untuk arsip
Pemberi Tugas.
e. Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuranKontraktor harus melampirkan foto
kemajuan pekerjaan sesuai kontrak (diambil 1 titik bidik).
6.8.1. Uraian
a. Peraturan dan syarat – syarat teknis pelaksanaan ini bersama dengan gambar kerjanya
digunakan sebagai pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
b. Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada peraturan
dan syarat-syarat teknis pelaksanaan.
c. Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar dengan hal di atas, maka Kontraktor
menanyakan secara tertulis kepada perencana/Direksi. Kontraktor diwajibkan mentaati
keputusan perencana / Direksi dalam hal menyangkut masalah tersebut diatas.
d. Ukuran yang berlaku adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka yang terdapat didalam
gambar terbaru dengan skala terbesar serta tidak memperkenankan mengukur gambar
berdasar skala gambar.
e. Jika terdapat kekurangan penjelasan dalam gambar kerja atau diperlukan gambar
tambahan/ gambar detail maka Kontraktor harus dapat membuat gambar tersebut dan
dibuat 3 (tiga) rangkap atas biaya Kontraktor, sebelum dilaksanakan harus mendapat ijin
dari Direksi
Spesifikasi Teknis
8
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
c. Gambar kerja arsitektur dengan gambar kerja electrical maka dipakai sebagai pegangan
dalam ukuran fungsional ialah gambar arsitektur dan dalam hal ukuran kualitas dan jenis
bahan adalah gambar electrical.
d. Tidak dibenarkan sama sekali bagi Kontraktor memperbaiki sendiri perbedaan-perbedaan
tersebut diatas. Akibat dari kelalaian Kontraktor, hal ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
6.9.1. Umum
a. Sesudah pekerjaan instalasi selesai dan berjalan dengan baik, Kontraktor diharuskan
menyediakan tenaga yang cakap untuk memberi pelajaran / training kepada operator-
operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas guna untuk Pemeliharaan.
b. Sesudah pekerjaan instalasi selesai, Kontraktor diwajibkan pula menyerahkan dokumen
yang berisi cara operasi maupun cara pemeliharaan dari sistem instalasi. Dokumen ini
harus disetujui dahulu oleh Direksi Lapangan sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Banyaknya dokumen yang diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah 3 (tiga) set.
6.9.3. Pemeriksaan
a. Kontraktor harus melaksanakan testing terhadap sistem yang telah selesai dipasang baik
secara sebagian maupun secara keseluruhan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku atau yang ditentukan spesifikasi.
b. Jika sesuatu sistem instalasi yang termasuk dalam kontrak yang lain diadakan pengetesan
dan hal ini menyangkut pula pekerjaan dari salah satu kontraktor maka wakil-wakil dari
kontraktor yang bersangkutan harus hadir dan menyaksikan jalannya pengetesan tersebut
dan kalau perlu memberikan saran-saran.
c. Kontraktor harus mengadakan pengecekan dimana Pihak Direksi Lapangan hadir dan
Pihak Direksi akan menentukan apakah testing yang dilakukan cukup baik atau harus
diulang kembali. Kontraktor harus menanggung segala perongkosan yang timbul.
d. Kontraktor harus memberikan hasil-hasil testing kepada Direksi Lapangan. Hasil-hasil test
akan dipakai untuk menentukan apakah sistem instalasi yang telah dipasang berfungsi
sebagaimana mestinya.
6.10. PEMBERSIHAN
Kontraktor harus berusaha bahwa tempat bekerja selalu bersih dari sampah-sampah. Pada
waktu tertentu dan pada waktu pekerjaan telah selesai. Kontraktor harus membuang sampah-
sampah sebagai hasil pekerjaan ketempat diluar Kegiatan atau tempat yang telah ditunjuk oleh
Direksi Lapangan.
Spesifikasi Teknis
10
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.12.1. Umum
a. Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan berikut :
1) Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
2) Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang ditentukan pada
gambar rencana atau spesifikasi spesifikasi lain yang dikeluarkan atau yang disetujui
secara tetulis oleh Direksi Teknik.
3) Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus diperoleh
dari suatu sumber yang disetujui.
b. Penyerahan
1) Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah galian untuk
suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik contoh-contoh
bahan untuk mendapatkan persetujuan, contoh tersebut harus disertai informasi
mengenai sumber, lokasi sumber dan setiap klarifikasi lain yang diperlukan oleh
Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan persyaratan spesifikasi.
2) Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan memproses
bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi ini serta harus memberitahu Direksi
Teknik paling sedikit 30 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu lain yang
dinyatakan oleh Direksi Teknik secara tertulis bahwa bahan tersebut dapat digunakan
dalarn pekerjaan. Laporan ini berisi semua informasi yang diperlukan. Persetujuan
sebuah sumber tidak berarti semua bahan bahan dalam sumber tersebut disetujui.
3) Dalam kasus bahan bahan aspal, semen, baja dan kayu struktural serta bahan bahan
buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan
dari Direksi Teknik diberikan. Direksi Teknik memberikan persetujuan ini secara
tertulis.
Spesifikasi Teknis
11
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
2) Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang telah
disetujui Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut dan minta diganti.
air dan membongkar kembali bila pekerjaan sudah selesai. Biaya untuk mengadakan air kerja
tersebut adalah beban Kontraktor.
Kontraktor tidak diperbolehkan menyambung dan mengisap air dari saluran induk, lubang
penyedot (tap point), reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat izin tertulis
dari Pemilik Kegiatan/Direksi Lapangan.
6.14. IKLAN
Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja atau di
tanah yang berdekatan tanpa ijin dari pemilik Kegiatan / direksi lapangan.
c. Kehilangan –kehilangan bagian alat – alat / bahan – bahan yang ada didaerahnya.
d. Terhadap semua kejadian sebagaimana disebut diatas Kontraktor harus melaporkan
kepada Pemilik Kegiatan / Direksi Lapangan dalam waktu paling lambat 24 jam untuk
diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
e. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut diatas, diharuskan mengadakan pengamanan
antara lain : penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara dan sebagainya.
Spesifikasi Teknis
14
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
B. SYARAT KHUSUS
6.6.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan galian tanah akan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
1) Tahapan untuk mendapatkan peil yang sesuai dengan peil permukaan lantai yang
tertera dalam gambar.
2) Konstruksi Pondasi
3) Saluran air hujan dan Bak Kontrol.
4) Septictank dan bak peresapan
5) Pekerjaan galian tanah yang nyata-nyata dinperlihatkan pada gambar.
b. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
6.6.2. Bahan
Tidak ada bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini.
6.6.3. Pelaksanaan :
a. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-
kedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam gambar dengan cara
yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya terpenuhi.
b. Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang dijumpai
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun maupun
memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
d. Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar, sehingga
pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan kering.
Spesifikasi Teknis
16
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
e. Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali dan
ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik, disiram air
dan dipadatkan.
f. Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan cukup lebar
untuk bekerja dengan leluasa.
g. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian
harus diurug kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik. Biaya
akibat pekerjaan tersebut menjadi beban kontraktor.
h. Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar atau diubah sampai
disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik.
i. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali akan ditimbun
ditempat yang ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
j. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang bisa lapuk
pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-akar/bahan-bahan tersebut
harus diangkat dan diurug dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik
sampai padat.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
1 Galian Tanah M3
6.7.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
1) Urugan pasir di bawah pondasi
2) Urugan tanah di bawah lantai
3) Urugan pasir di bawah lantai
4) Urugan pasir pada bantalan pipa drainase, pipa sanitasi dan pipa air bersih
Spesifikasi Teknis
17
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.7.2. Bahan
a. Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal digolongkan dalam
klasifikasi A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan, AASHTO).
b. Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-1-b
(Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO)
c. Khusus untuk urugan pasir pada bantalan pipa drainase, pipa sanitasi dan pipa air bersih
dan urugan pasir pada peresapan, material yang digunakan adalah material yang
digolongkan dalam klasifikasi A-3 (Pasir halus, AASHTO)
d. Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-garaman yang
berlebihan.
6.7.3. Pelaksanaan :
a. Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada gambar, dan
pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum 30 cm untuk hamparan
setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat
yang disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan lapangan yang cukup baik, sesuai dengan
petunjuk Direksi Teknik.
b. Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai mencapai ketinggian
yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari sisa-
sisa rumput, akar-akar dan lain-lainnya serta dapat mencapai nilai CBR minimal 4 %
rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk Direksi Teknik.
c. Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan perkerasan
harus sesuai dengan gambar rencana, dan material penimbunan harus memenuhi pasal
6.28.2 spesifikasi ini.
d. Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan menggunakan
alat pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
e. Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan, dimana dalam
proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus dipertahankan (jika kondisi urugan
terlalu kering, harus ditambahkan dengan air/disiram)
f. Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit / galian pondasi kaki
kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.
Spesifikasi Teknis
18
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas dibayar dengan harga satuan
kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan ditunjukan dalam daftar
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan dan peralatan.
Kecuali untuk pekerjaan yang disebutkan pada point “4, 5 dan 6” pada pasal 5.26.1.1,
tidak dilakukan pembayaran tersendiri.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.8.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu kosong dilaksanakan pada lapisan kedua setelah urugan pasir
pada pondasi batu kali, dengan maksud memberikan bantalan yang stabil pada konstruksi
pondasi batu kali.
b. Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
3) Pekerjaan galian tanah : seksi 6.25
6.8.2. Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah batu kali atau batu gunung dengan kondisi harus bersih,
keras tanpa lapisan yang lemah atau retak dan harus memiliki satu daya tahan (awet).
b. Batu-batu tersebut harus berbentuk rata, bentuk baji ataupun oval dan harus dapat dilapisi
seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila dipasang bersama-sama dan
memberikan satu profil permukaan di dalam batas-batas ukuran yang ditetapkan sebagai
berikut :
Ukuran minimum batu adalah :
1) Tebal minimum = 15 cm
2) Lebar minimum = 1,5 xtebal (22,5 cm)
3) Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
Ukuran batu maksimum akan ditentukan Direksi dengan memperhitungkan jenis, struktur,
lokasi batu dalam struktur dan persyaratan umum untuk stabilitas dan saling mengunci.
6.8.3. Pelaksanaan
a. Kondisi Lapangan Pekerjaan
Spesifikasi Teknis
19
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
1) Pekerjaan urugan pasir telah selesai dilaksanakan dan telah dinyatakan diterima oleh
Direksi Teknik.
2) Semua galian harus selalu bebas air dan Kotraktor harus melengkapi semua bahan-
bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air,
termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air dan menyediakan dinding
cut off.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
Batu-batu harus diletakan sedemikian rupa, sehingga secara keseluruhan memiliki daya
saling mengunci (interlocking) dan stabil. Posisi batu harus memungkinkan untuk
melatakan pasangan batu kali di atasnya dan memberikan permukaan yang maksimal
untuk dilapisi pasta semen guna pelekatan dengan pasangan di atasnya.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.9.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu kali meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan
semua pekerjaan pondasi batu kali atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu kali
sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan dalam RKS ini.
b. Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
3) Pekerjaan galian tanah : seksi 6.25
6.9.2. Bahan
a. Batu Kali
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut
Spesifikasi Teknis
20
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, cacat atau
ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui
Direksi.
Ukuran minimum batu adalah (kecuali untuk batu pengunci) :
1) Tebal minimum = 15 cm
2) Lebar minimum = 1,5 xtebal (22,5 cm)
3) Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
Ukuran batu maksimum akan ditentukan Direksi dengan memperhitungkan jenis, struktur,
lokasi batu dalam struktur dan persyaratan umum untuk stabilitas dan saling mengunci.
b. Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.
c. Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk penggunaan
umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan
pada jenis lain (SII 0013-81).
d. Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-
garaman.
e. Adukan
1) Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat
perbandingan 1 PC : 4 Psr untuk pasangan kedap air (selanjutnya dipakai singkatan
PC untuk Portland Cement, Ps untuk pasir, Kr untuk kerikil dalam kode perbandingan
suatu adukan).
2) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus
dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan
dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus dicampur di dalam semacam kotak
diaduk 2 kali secara kering dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan
sewarna semua dan merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk
dipakai, adukan yang tidak dipakai selama 2 (dua) jam harus dibuang. Pemakaian
kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus
dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
6.9.3. Pelaksanaan
a. Kondisi Lapangan Pekerjaan
1) Pekerjaan pasangan batu kosong telah selesai dilaksanakan dan telah dinyatakan
diterima oleh Direksi Teknik.
2) Semua galian harus selalu bebas air dan Kontraktor harus melengkapi semua bahan-
bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air,
termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air dan menyediakan dinding
cut off.
3) Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang dengan
baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar rencana.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang
dan harus diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada tegangan pokok. Setiap batu
Spesifikasi Teknis
21
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu
pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak
boleh ada batu berimpit satu sama lainnya. Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah
batu selesai dipasang.
2) Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu muka harus
mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal minimum 15 cm,
kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu muka harus merata setelah
dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang dipasang di
dalamnya dan paling sedikit ada satu batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter
persegi. Pasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan
batu inti agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
3) Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak kurang
dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan harus disiar,
adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi.
c. Perlindungan dan Perawatan
1) Pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam
melindungi/merawat pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor harus memenuhi
persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
2) Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup
lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut
karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri di atas pasangan batu atau pasangan batu
kosong yang belum mantap.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.10.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi Teknis
22
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua pasangan bata
seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar
mengikuti garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan
disebutkan dalam spesifikasi ini.
b. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
6.10.2. Bahan
a. Batu Bata
Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah. Ukuran yang
dianjurkan adalah 5,5 cm – 7 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi panjang dan lebar 0,5
cm.
Direksi Teknik berhak menolak batu bata bila tidak memenuhi syarat seperti :
1) Pembakaran kurang matang/merata.
2) Banyak mengandung retak-retak/keropos.
3) Bentuk tidak simetris / siku dan tidak rata.
b. Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.
c. Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk penggunaan
umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan
pada jenis lain (SII 0013-81).
d. Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-
garaman.
e. Adukan
1) Adukan yang digunakan untuk pasangan bata adalah :
Pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir
Pasangan bata kedap air (traasram) menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir, yaitu
pada tepi kosen dan kolom, dinding KM/WC dan yang ditentukan dalam gambar
bestek dan gambar detail.
2) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus
dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan
dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus dicampur di dalam semacam kotak
diaduk 2 kali secara kering dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan
sewarna semua dan merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk
dipakai, adukan yang tidak dipakai selama 2 (dua) jam harus dibuang. Pemakaian
kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus
dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
6.10.3. Pelaksanaan
a. Kondisi lapangan pekerjaan
Spesifikasi Teknis
23
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
1) Pengecoran sloof beton telah selesai dilaksanakan dan telah dalam kondisi stabil dan
dijamin tidak akan terjadi keruntuhan setelah beban pasangan bata bekerja.
2) Peralatan utama dan steger telah disiapkan.
3) Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang dengan
baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar rencana.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 1/2 batu, kecuali Direksi memberikan
petunjuk lain.
2) Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur tepat dengan
tiang lot, kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar maka setiap lajur bata
harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya. Selain itu pola ikatan pasangan
harus terjaga baik diseluruh pekerjaan.
3) Pada jarak-jarak tertentu pasangan batu tersebut perlu diperkuat dengan kolom praktis
(beton), dengan dimensi, penulangan dan penempatan sesuai gambar.
4) Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan
pemasangannya harus rapi sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik. Batu bata
potongan tidak boleh dipakai/dipasang, terkecuali pada pertemuan-pertemuan dengan
kosen/kolom.
5) Untuk perkuatan antara dinding ,kosen dan kolom utama maka pada kolom utama
dipasang angker berupa besi beton dia. 12 mm panjang minimal 25 cm setiap jarak
100 cm yang dipasang pada waktu pengecoran kolom utama.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.11.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan
Spesifikasi Teknis
24
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan yang tercantum
dibawah ini :
1) Untuk semua plesteran dinding biasa
2) Plesteran kedap air (traasram)
3) Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi
b. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
3) Pasangan Bataa : seksi 6.29
6.11.2. Bahan
a. Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir
laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
b. Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk penggunaan
umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan
pada jenis lain (SII 0013-81).
c. Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-
garaman.
d. Adukan
1) Adukan yang digunakan untuk plesteranadalah :
Plesteran dinding non traasram biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir
Plesteran traasram menggunakan campuran 1 PC : 3 Pasir, yaitu pada dinding
KM/WC dan yang ditentukan dalam gambar bestek dan gambar detail.
Plesteran untuk semua dinding beton dan kaki pondasi 1 PC : 3 Pasir
2) Acian, hanya digunakan pada dinding-dinding terplester yang akan dicat. Formula
acian adalah sebagai berikut :
1 PC : 7 kapur (takaran volume); dipakai pada dinding dinding terplester yang
akan dicat
PC tanpa campuran kapur untuk kaki pondasi.
3) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu
45 menit. Adukan/Plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat
lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir
dari hari kerja.
6.11.3. Pelaksanaan
a. Kondisi lapangan pekerjaan
1) Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus
disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm
Spesifikasi Teknis
25
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
2) Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-pipa air dan listrik
sudah terpasang.
3) Sebelum melanjutkan ke pekerjaan acian, permukaan plesteran telah rata, lurus dan
tegak satu sama lain. Penggunaan mistar perata kayu (belabas) sangat dianjurkan.
4) Merupakan permukaan plesteran basah (bukan dibasahi). Tidak dibenarkan
meninggalkan pekerjaan plesteran sampai kering sebelum dilanjutkan dengan
pekerjaan acian.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan
yang memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester,
dari kotoran-kotoran dan bahan bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukang-
tukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti
dengan yang baik.
2) Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan
dari pekerjaan.
3) Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang
tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah Direksi Teknik.
4) Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm dengan
toleransi maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui
karena kondisi permukaan dinding harus diperbaiki.
5) Untuk bidang yang akan dipasangi dinding keramik, maka permukaan pleseteran
harus dikasarkan dan tidak perlu di aci, untuk menjamin kelekatan yang sempurna
antara tembok dan keramik.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
Spesifikasi Teknis
26
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.12.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan
Biagian ini meliputi pemasangan keramik pada dinding-dinding KM/WC, urinoir, pantry,
bak air atau pada bagian-bagian konstruksi lain yang dinyatakan secara jelas dalam
gambar.
b. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
3) Pekerjaan Plesteran : seksi 6.30
6.12.2. Bahan
a. Keramik
1) Keramik yang digunakan adalah keramik adalah keramik produksi dalam negeri
dengan kualitas yang baik.
2) Ukuran keramik adalah 20 cm x 25 cm dengan warna yang akan ditentukan kemudian,
kecuali untuk bak air, digunakan keramik yang berukuran 20 cm x 20 cm.
3) Keramik harus memiliki ukuran yang seragam, baik panjang, lebar dan tebal serta
memiliki sisi-sisi yang saling menyiku satu sama lain.
b. Tile grouting
Warna tile grouting yang digunakan adalah senada dengan warna keramik.
c. Adukan
1) Adukan yang digunakan untuk perekatan keramikadalah 1 PC : 2 Pasir
2) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu
45 menit. Adukan/Plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat
lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir
dari hari kerja.
6.12.3. Pelaksanaan
a. Kondisi lapangan pekerjaan
Permukaan plesteran telah dikasarkan, titik-titik referensi telah terpasang.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal dan cacat lainnya.
Spesifikasi Teknis
27
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
2) Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai dengan
petunjuk pabrik.
3) Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
4) Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan
terpasang di dinding: panel, stop kontak dan lain-lain yang tertera dalam gambar.
5) Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.
6) Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
7) Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar
lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus.
8) Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar-siar 3-4 mm. Setiap
perpotongan siar harus membentuk suatu garis lurus dan tegak lurus satu sama lain.
Siar-siar keramik diisi dengan bahann pengisi siar sehingga membentuk setengah
lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan
ditentukan kemudian.
9) Pembersihan permukaan keramik dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan
dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik.
10) Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi bahan tile grouting.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.13.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan lantai keramik mencakup pengadaan dan pemasangan keramik pada
bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
Spesifikasi Teknis
28
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.13.2. Bahan
a. Keramik
1) Keramik yang digunakan adalah keramik adalah keramik produksi dalam negeri
dengan kualitas yang baik.
2) Ukuran keramik untuk seluruh lantai adalah 30 cm x 30 cm dengan warna yang akan
ditentukan kemudian, untuk KM/WC menggunakan keramik Mozaik berukuran 20 cm
x 20 cm.
3) Keramik harus memiliki ukuran yang seragam, baik panjang, lebar dan tebal serta
memiliki sisi-sisi yang saling menyiku satu sama lain.
b. Tile grouting
Warna tile grouting yang digunakan adalah senada dengan warna keramik.
c. Adukan
1) Adukan yang digunakan untuk perekatan keramikadalah 1 PC : 2 Pasir
2) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu
45 menit. Adukan/Plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat
lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir
dari hari kerja.
6.13.3. Pelaksanaan
a. Kondisi lapangan pekerjaan
Permukaan rabat beton telah bersih dari material lepas dan material lainnya yang dapat
mengurangi kelekatan terhadap spesie dan telah mengalami penjenuhan.
Peil referensi telah terpasang, yang menunjukan elevasi total dan pola pemasangan
keramik.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal dan cacat lainnya.
2) Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai dengan
petunjuk pabrik.
3) Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
4) Kontraktor terlebih dahulu mengajukan gambar rencana/pola perletakan keramik
pada bidang yang akan ditempel sehingga pola tersebut memenuhi persyaratan
estetika yang diperlukan. Gambar rencana/pola penempatan tersebut harus disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik sebelum penempelan dimulai.
5) Keramik lantai ditoilet / KM / WC/Urinoir dipasang dengan kemiringan 0,5 % kearah
lobang pembuangan ( floor drain ), untuk ruangan–ruangan lain ubin harus dipasang
tepat waterpass. Siar-siar harus membentuk garis lurus dan diisi dengan campuran
semen sampai jenuh kemudian dibersihkan sampai noda-nodanya hilang.
6) Untuk permukaan yang telah rata, dibersihkan dari kotoran, lemak dan debu yang
melekat, kemudian keramik ditempelkan dengan menggunakan pasta air semen.
7) Lebar naad 2 - 3 mm, dan setiap naad tersebut harus lurus, rapi dan memenuhi unsur-
unsur estetika bangunan.
Spesifikasi Teknis
29
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
8) Setelah keramik dipasang maka celah/naad antara keramik tersebut diisi dengan pasta
pengisi (tile grouting).
9) Pembersihan permukaan keramik dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan
dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.14.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa, beton
bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah. Finishing dan
pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan
b. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
6.14.2. Bahan
a. Agregat
1) Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus,
berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau kerikil dan
pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.
2) Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan
cetakan (acuan).
Spesifikasi Teknis
30
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
3) Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh
partikel lolos saringan 4,75 mm.
4) Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan jika
dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan
organik menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992. Setiap agregat yang gagal pada
test warna, harus ditolak.
5) Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari
sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan
diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada tidak memenuhi
gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung dan lanau tidak boleh lebih dari
3 % perbandingan berat.
6) Persyaratan gradasi agregat adalah sebagai berikut :
Tabel 6.33.1 Persyaratan gradasi agregat
UKURAN
PROSENTASI LOLOS BERDASARKAN BERAT
SARINGAN
STAND IMPERI
AGREGAT
AR AL PILIHAN AGREGAT KASAR
HALUS
(mm) (inches)
50 2 100
37 1½ 95 - 100 100
25 1 - 95 - 100 100
19 ¾ 35 - 70 - 90 - 100 100
13 ½ - 25 - 60 - 90 - 100
9,5 3/8 100 10 - 30 - 20 - 55 40 – 70
4,75 4 95 – 100 0-5 0 - 10 0 - 10 0 – 15
2,36 8 - - 0-5 0-5 0–5
1,18 16 45 – 80 - - -
0,3 50 10 – 30
0,15 100 2 – 10
b. Semen
1) Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai
dengan SNI 03-2847-2002, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila
diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan dan
dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi
persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka
tidak boleh dipakai untuk campuran.
2) Kontraktor harus mengusahakan agar untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini hanya
menggunakan satu merk semen saja.
3) Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.
4) Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan tidak terkena
air (diberi lapisan pada bahagian bawahnya dengan bahan yang kedap air), dan
penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.
5) Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai
c. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SNI 03-2847-2002.
d. Zat Tambahan
Ditiadakan
e. Tulangan (khusus untuk beton bertulang)
1) Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos, digilas
panas, sesuai dengan SNI 03-2847-2002 seperti ditunjukan dalam gambar-gambar.
2) Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja
yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokan lagi untuk
dipakai tanpa persetujuan Direksi.
3) Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara yang memenuhi persyaratan,
sehingga bebas dari kontaminasi langsung dengan udara/ tanah lembab, aspal, olie
(minyak) dan gemuk.
4) Besi untuk tulangan beton ini penyimpanannya harus dikelompokkan berdasarkan
ukuran masing- masing, dan harus memenuhi persyaratan dalam SNI 03-2847-2002
yang dinyatakan dengan mutu fy 240 MPa, sesuai dengan keterangan pada gambar
perencanaan.
5) Untuk pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis
tengah minimal 1 mm.
f. Bekisting
1) Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
Spesifikasi Teknis
32
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
2) Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan struktural
selama proses pengecoran dan perawatan beton.
3) Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5 x 7 cm diperkuat dengan papan
tebal 3 cm dan balok 5 x 10 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi
dalamnya dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi
struktur, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi Direksi Teknik. Sebelum
pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan bekisting
secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Direksi Direksi Teknik.
4) Syarat-syarat bekisting yang harus dipenuhi :
Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan
terikat kuat.
Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau dengan
bahan-bahan kimia
Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting
Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik (bila ada).
Ukuran jarak disesuaikan dengan rencana dalam gambar
5) Tiang-tiang cetakan harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus mudah
distel dengan baji. Tiang perancah boleh mempuyai paling banyak satu sambungan
yang tidak disokong ke arah samping.
6) Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan
terutama terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama
pengecoran seperti getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.
g. Adukan
1) Untuk semua pekerjaan konstruksi dan pekerjaan beton utama, perbandingan-
perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan
cara yang ditetapkan dalam SNI 03-2847-2002dengan gradasi yang sesuai dengan
pasal 6.33.2.1 point “f”
2) Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang
diusulkan dengan membuat dan megnadakan pengujian campuran percobaan yang
disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan campuran percobaan akan diperlakukan
dapat diterim, asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan dan memnuhi semua
persyaratan perbandingan campuran
3) Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan kekuatan
tekan dan slump seperti ditetapkan dalam berikut atau yang disetujui Direksi Teknik,
bilamana contoh bahan, perawatan dan pengujian-pengujian sesuai dengan pengujian
yang disebutkan dalam spesifikasi ini.
Tabel 6.33.3 Kekuatan tekan beton minimum dan nilai slum yang diizinkan
Slump Yang
Kekuatan Tekan Minimum, Mpa
KuatTekan Diizinkan (mm)
Beton Silinder
Kubus 15 Cm Tanpa
15 Cm X 30 Cm Digetar
Digetar
7 Hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari
Spesifikasi Teknis
33
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
4) Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap di
bawah standar dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali Direksi Teknik
dapat menyetujui penggunaan terbatas beton tersebut untuk pekerjaan dengan kelas
rendah.
5) Bilamana hasil-hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan dibawah yang tentukan,
Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai masalah hasil-hasil
kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan Kontraktor telah mengambil
langkah-langkah demikian yang akan meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi
persyaratan spesifikasi sehingga memuaskan Direksi Teknik.
6) Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang diberikan
pada Tabel 6.33.3 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus diperbaiki.
Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat karena kesalahan
pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik, persiapan contoh uji
yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih lanjut untuk dilaksanakan
sebelum mengambil putusan akhir.
h. Penyesuaian campuran
1) Penyesuaian Kemudahan Dikerjakan
Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang dikehendaki
dan kemudahan dikerjakan dengan perbandingan-perbandingan yang ditetapkan
menurut aslinya, Direksi Teknik akan memerintahkan perubahan-perubahan dalam
berat atau volume agregat sebagaimana yang diperlukan, asalkan kandungan semen
yang ditunjukkan menurut calon aslinya tidak di ganti, atau perbandingan
air/semen yang ditetapkan dengan pengujian kekuatan tekan untuk kekuatan yang
memadai tidak dilampaui.
Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau dengan
cara lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk meningkatkan
kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada persetujuan Direksi
Teknik.
2) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau telah
disetujui, kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Tidak ada perubahan sumber atau sifat bahan-bahan akan diperintah tertulis Direksi
Teknik serta tidak ada bahan-bahan baru yang akan digunakan sampai Direksi
Teknik telah menyetujui bahan-bahan tersebut secara tertulis dan telah diusulkan
Spesifikasi Teknis
34
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.14.3. Pelaksanaan
a. Bekisting
1) Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan
untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus menyerahkan
rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh
bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.
2) Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi bahan-
bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga dapat
mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
permukaan sementara harus disediakan didalam bekisting untuk memudahkan
pembersihan bekisting
3) Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang
benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara pendukungan yang
akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh
lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan.
4) Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Direksi bekisting untuk permukaan beton yang kelihatannya harus
sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis
atau kelihatan terputus.
5) Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan
memberi persetujuan terhadap bekisting yang telah dibangun.
6) Untuk pembetonan dicuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana
bekisting dan membukanya, sehingga permukaan-permukan beton dapat terlihat untuk
dimulai perawatan sesegera mungkin.
7) Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah
mendapat ijin harus dilaksanakan dibawah pengawasan seorang mandor yang
berwenang. Harus diberi perhatian yang luar biasa pada waktu membuka bekisting
untuk menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton.
8) Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Kontraktor untuk membuka
bekisting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan
alasan lainnya, maka ia boleh memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan
bekisting dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut
9) Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan
bekisting harus menurut daftar dibawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
Bagian bawah :21 hari
b. Baja Tulangan
1) Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar
dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor
harus diperiksa dan diteliti.
2) Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui
Spesifikasi Teknis
35
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan SNI 03-2847-2002 kecuali
jika ditentukan lain atau diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja
harus sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan
Direksi
3) Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam
keadaan apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan.
Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan
untuk menyambung tulangan-tulangannya yang saling menyilang dengan sudut tegak
lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perengangan dari
beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan
dicor. Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan bahan
tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara. Batang utama dari
tulangan anyaman eks pabrik yang berdampingan harus disambung dengan overlap
300 mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Kontraktor tidak boleh
mengecor beton menutup tulangan baja, sebelum Direksi memeriksa dan
menyetujuinya.
4) Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin kondisi
pengikatan yang baik.
5) Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SNI 03-2847-2002
dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti
dinyatakan dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila ditunjukkan
lain pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi Teknik. Setiap
penyambungan demikian yang disetujui harus selang-seling sejauh mungkin dan
ditetapkan pada titik tegangan tarik minimum.
Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui, panjang tindihan harus 40
kali diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar atau
diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.
6) Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.
7) Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau
ukuran maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan minimal 30 mm, yang
mana lebih besar.
8) Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan lapis
atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas / jarak
vertikal minimum 25 mm.
9) Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton minimum
menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 6.33.4 untuk beberapa
macam kondisi.
Spesifikasi Teknis
36
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Spesifikasi Teknis
37
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
1) Kontraktor tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap
air sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau bahan kedap
lainnya yang disetujui oleh Direksi.
2) Pembetonan Dalam Cuaca yang Tidak Menguntungkan
3) Kontraktor tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras tanpa perlindungan,
Kontraktor harus menyiapkan alat pelindung terhadap hujan dan terik sinar matahari
sebelum pengecoran. Apabila suhu udara melebihi 35° C Kontraktor tidak boleh
mengecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan
seperlunya untuk menjaga supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan
penuangan kurang dari 35 °C, misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton agar
terlindung dari matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan bekisting.
f. Melindungi dan Merawat Beton
1) Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu yang tidak kurang dari 7 hari,
Kontraktor harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu
tinggi atau rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum
waktunya, lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak.
2) Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
supaya terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen
portland, atau tiga hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan
seperti itu segera setelah dibuka bekistingnya, maka harus segera ditutup dengan goni
yang dibasahkan atau pasir atau lain bahan yang mungkin disetujui Direksi.
Kontraktor harus membuat perelengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk
perawatan dan pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari enam sampai 24 jam
sesudah pengecoran beton dengan semen yang cepat mengeras.
g. Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan pemasangan
letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lain.
c. Pengujian Tambahan
Spesifikasi Teknis
38
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.15.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan :
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu-kayu dengan pembahagian sebagai
berikut :
1) Kayu kasar, digunakan untuk kap/kuda-kuda/gording, rangka-rangka plafond, rangka
pintu dan pekerjaan lain yang menggunakan kayu kasar.
2) Kayu halus, digunakan untuk panel pintu, langit-langit /lambrisering dan pekerjaan-
pekerjaan lain yang menggunakan kayu halus. Bila tidak disyaratkan lain secara
khusus, maka dalam spesifikasi ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan kayu lainnya
yang tercantum dalam gambar perencanaan dan persyaratan Direksi Direksi Teknik.
6.15.2. Bahan
a. Kayu yang dipakai untuk pekerjaan ini seluruhnya minimal harus setaraf dengan kayu
palapi merah yang mempunyai kelas keawetan III dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI-
3.6.53.1987 UDC : 674.048.
b. Kayu-kayu yang akan digunakan harus tanpa cacat dan harus bebas dari mata kayu.
c. Contoh dari kayu-kayu ini harus diberikan kepada Direksi Direksi Teknik untuk disetujui
penggunaannya.
d. Kayu-kayu yang dipergunakan hanya boleh mengandung kadar air maksimum 25 %
untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar air maksimum 19 % untuk tebal kurang dari
7 cm.
e. Kayu harus mempunyai 4 sisi permukaan dan ukuran diambil dari kayu yang sudah
terserut dan struktur kayu ini sesuai dengan ketentuan butir 6.34.2.a. ayat ini.
f. Kayu-kayu yang dikerjakan harus mengikuti pola-pola sesuai yang tertera pada gambar
perencanaan, dan diutamakan untuk kayu halus harus terserut rapi tanpa ada cacat atau
lubang-lubang.
6.15.3. Pelaksanaan
a. Semua pengerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan rapi, untuk semua
profil panjang harus menggunakn mesin-mesin pemotongan. Semua lubang-lubang bekas
baut dan sebagainya harus ditutup dengan dempul hingga rapi kembali.
b. Semua pekerjaan kosen, pintu, lisplank, kuda-kuda dan jalusi kayu pada bagian-bagian
tertentu harus diserut rata dan halus, dan pada bagian-bagian pertemuan harus dikerjakan
dengan rapi dan tidak berongga.
c. Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi dan cara
penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada gambar, serta diberi penguat
cawat/beugel besi plat dan angker.
Spesifikasi Teknis
40
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
urut Pengukuran
6.16.1. Umum
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap, nok, jurai
pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjuk dalam gambar perencanaan.
b. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
4) Pekerjaan Kayu : seksi 6.34
6.16.2. Bahan
a. Bahan atap yang akan dipergunakan adalah genteng metal merek dalam negeri.
b. Bahan bubungan menggunakan bubungan metal sesuai dengan jenis bahan atap yang
digunakan
c. Bahan jurai menggunakan karet sintetis
d. Untuk pengikat atap pada rangkanya digunakan paku.
6.16.3. Pelaksanaan
a. Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, bahan atap/nok/ jurai harus dicat terlebih dahulu,
dan kap/kuda-kuda/ gording harus diresidu.
b. Pemasangan atap/nok/jurai harus mengikuti petunjuk-petunjuk dan ketentuan-ketentuan
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, baik menyangkut tumpangan, arah
pemasangan, perletakan paku/kait, susunan potongan sudut, pemotongan sudut dan cara
pemotongannya.
c. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi Direksi Teknik.
Spesifikasi Teknis
41
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.17.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan perlengkapan daun
pintu/ jendela dan alat-alat Bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2) Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium seperti yang ditunjukkan/ diisyaratkan
dalam detail gambar.
b. Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini Pekerjaan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
4) Pekerjaan Kayu : seksi 6.34
5) Pekerjaan kaca dan cermin : seksi 5.38
6.17.2. Bahan
a. Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Spesifikasi Teksis. Bila terjadi perubahan atau penggantian “hardware” akibat dari
pemilihan merk, Kontraktoor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat alumunium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin
nikel ke setiap anak kunci.
Spesifikasi Teknis
42
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
c. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan “Bocked Enamel Finish” yang
dilengkapi dengan kait-kait untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemari
berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal
memakai engsel piano dan handle alumunium.
d. Kunci dan Pegangan Pintu
Semua pintu menggunakan peralatan kunci kualitas baik
e. Engsel
Untuk semua pintu-pintu dan jendela menggunakan engsel ring nylon dengan ukuran yang
sesuai
6.17.3. Pelaksanaan
a. Engsel bagian atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu, dan engsel bagian
bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai. Untuk pintu-pintu kaca
dipasang engsel tengah yang diletakkan diantara kedua engsel tersebut.
b. Tiap daun pintu baik tunggal maupun double dipasang 4 (empat) buah engsel ring nylon
sejenis Union”
c. Tiap daun jendela/ventilasi membuka keluar dipasang 2 (dua) buah engsel ring nylon
sejenis .
d. Untuk pintu yang berhubungan dengan luar dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag merk
sejenis Untuk pintu KM/WC dipasang kunci tanam dua slag ditambah 1 (satu) buah
grendel yang dipasang pada bagian dalam.
e. Untuk pintu bagian dalam dipasang kunci tanam 2 (dua) slag merk sejenis
f. Untuk daun pintu Double (dua daun) dipasang espanyolet tanam.
g. Setiap bingkai jendela & ventilasi dilengkapi dengan 1 (satu) buah grendel, 2 (dua) buah
kait angin dan 1 (satu) buah ganggang/tarikan kualitas baik. Pemasangan penyetelan alat-
alat harus tepat dan dapat berfungsi dengan baik, tidak macet dan pintu dapat tertutup
dengan rapat.
h. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
i. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
j. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam
shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap
dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
k. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Direksi Pekerjaan .
Spesifikasi Teknis
43
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
urut Pengukuran
6.18.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan :
Bagian ini meliputi pengadaan maupun pemasangan dari semua pekerjaan langit-langit
(plafond) yang dipasang pada tempat- tempat yang ditunjuk dalam gambar perencanaan.
b. Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini Pekerjaan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
4) Pekerjaan Kayu : seksi 6.34
5) Pekerjaan atap/bubungan : seksi 6.35
6.18.2. Bahan
a. Penutup plafond seperti yang ditunjukkan dalam gambar, menggunakan gypsumboard
dengan ketebalan 9 mm dengan ukuran sesuai pola yang ditetapkan dalam gambar dan
pada bagian tepi pertemuan dinding dengan plafond dipasang list dari gypsum profil.
b. Semua material untuk penggantung dan rangka plafond menggunakan metal yang sesuai.
6.18.3. Pelaksanaan
a. Rangka untuk plafond gypsum adalah metal galvanized atau sejenis yang disetujui oleh
Direksi Teknik.
b. Langit-langit dipasang tepat waterpass dan siar-siar membentuk garis lurus dan tegak
lurus satu sama lain.
c. Untuk keperluan pemeriksaan digunakan lubang orang (lubang kontrol ) untuk tiap-tiap
sayap bangunan.
d. Jarak penggantung (suspension rod) dipasang dalam jarak tertentu, sehingga dapat dijamin
permukaan langit-langit tetap datar atau tidak terjadi lendutan akibat adanya beban-beban
yang bekerja.
e. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli, lurus dan tidak lentur.
Apabila terjadi plafond terpasang ternyata tidak lurus, retak dan lentur, Direksi berhak
menolak dan Kontraktor harus segera membongkar dan memperbaiki kembali.
Spesifikasi Teknis
44
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.19.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemotongan dan pemasangan kaca dan cermin pada
tempat-tempat yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini Pekerjaan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
4) Pekerjaan Kayu : seksi 6.34
6.19.2. Bahan
a. Semua kaca yang akan dipakai adalah kaca bening jenis float glass setebal 5 mm pada
daerah bordes dan ventilasi atap dan ukuran 3 mm pada pemasangan kaca mati dengan
luas bidang < 90 cm² dan kaca dengan tebal 5 mm pada pemasangan kaca mati dengan
luas bidang > 90 cm² untuk seluruh ruangan, yang ditentukan pula pada gambar rencana,
kecuali ditentukan lain oleh Direksi Direksi Teknik.
b. Bahan kaca dipakai dalam negeri kualitas baik tidak cacat seperti rengat, retak, putus
pinggirannya, berlubang,berbintik-bintik, dsb.
6.19.3. Pelaksanaan
a. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti petunjuk-
petunjuk yang ditentukan dalam gambar.
Spesifikasi Teknis
45
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
b. Kaca harus dipasang sedemikian rupa sehingga dengan lubang sponing yang sesuai
dengan ketebalan kaca, serta dipasang list dengan rapi sehingga tidak goyang/longgar.
c. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan utuh dan tidak
pecah/retak. Apabila berdasarkan pemeriksaan terdapat kaca yang retak, Kontraktor harus
segera mengganti.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.20.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan cat kayu, tembok,
plafond, atap dan residu kap, kuda-kuda dan gording.
b. Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini Pekerjaan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
4) Pekerjaan Plesteran dan Acian : seksi 6.30
5) Pekerjaan Kayu : seksi 6.34
6) Pekerjaan Langit-langit : seksi 6.37
6.20.2. Bahan
a. Jenis cat kayu yang digunakan adalah merk ALTEX atau sejenis
b. Jenis Cat tembok yang digunakan adalah merk AVIAN atau sejenis
c. Plamur atau dempul yang digunakan adalah merk AVIAN atau sejenis
Spesifikasi Teknis
46
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
d. Residu dgn kekentalan yang cukup untuk kap, kuda-kuda dan gording.
e. Politur/teakoil untuk permukaan teakwood dan pada pekerjaan kayu yang diekspos seperti
yang ditunjukan pada gambar.
6.20.3. Pelaksanaan
a. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah
atau bocor dan mendapat persetujuan Direksi/ Direksi Teknik.
b. Kontraktor bertanggung jawab, bahwa warna-warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan
sesuai dengan persetu juan Direksi/Direksi Teknik.
c. Sudah harus memperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan digunakan disertai surat
jaminan Kwalitas dari pabrik pembuat atau agen-agen penjual yang ditunjuk oleh pabrik
tersebut untuk disetujui Direksi/Direksi Teknik.
d. Kontraktor harus sudah mengerti betul tentang cara-cara penggunaan cat sesuai
rekomendasi pabrik yang bersangkutan.
e. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
1) Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Direksi/ Direksi Teknik.
2) Sebelum bagian-bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan.
3) Sebelum memperlihatkan contoh pengecatan pada percobaan (dilokasi), macam/pola
cat yang akan dilaksanakan.
4) Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau
berdebu.
f. Kontraktor bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga terdapat urut-urutan pekerjaan yang tepat dimulai dari
pekerjaan dasar (under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
g. Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dalam pengecatan.
h. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk- petunjuk dari Direksi dan pabrik
pembuat cat tersebut serta mendapat persetujuan Direksi/Direksi Teknik.
i. Cat Tembok :
1) Tembok baru yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu mengering. Setelah
permukaan tembok kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan
permukaan tersebut terhadap pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya
terdapat pada tembok baru, dengan ampelas kemudian dengan lap sampai benar-
benar bersih.
2) Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harus diplemur kemudian diamplas
dengan kertas pasir sampai rata dan halus.
3) Semua bidang tembok dan plafond dicat tembok minimal 2 (dua) kali sampai
kelihatan rata dan cukup tebal.
4) Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan "Roller".
5) Cat tembok yang digunakan adalah warna putih untuk plafond dan tembok bagian
dalam, sedangkan tembok bagian luar, warna ditentukan kemudian.
6) Untuk lapisan plamur pakai bahan sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan
harus mendapat persetujuan Direksi.
j. Cat Kayu
1) Cat kayu akan dipakai untuk daun-daun pintu, daun jendela serta kosen.
2) Cat yang akan dipergunakan adalah setaraf Altex atau Platone dengan warna yang
akan ditentukan kemudian.
Spesifikasi Teknis
47
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
b. Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas yang ditentukan harus dibayar
dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan
ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
Spesifikasi Teknis
48
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
1 Pengecatan dinding M2
2 Pengecatan plafond M2
3 Pengecatan kosen, jalusi dan listplank M2
4 Meni kayu M2
5 Pengecatan Atap M2
6 Pelitur/vernis pintu M2
7 Residu M2
6.21.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
1) Sistem perpipaan air bersih dari menara air ke seluruh bangunan, yang terdiri dari :
kamar mandi, wc, washtafel, zinc, faucet- faucet, kran-kran dalam ruangan, bak
kontrol dan sebagainya yang nyata-nyata ditujukan dalam gambar.
2) Pengujian (test run) sistem plumbing air bersih secara keseluruhan untuk mengetahui
sistem itu bekerja baik, benar dan aman.
3) Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi bekerja
dengan baik, benar, aman walaupun dalam gambar dan spesifikasi tekniknya tidak
dicantumkan secara jelas, misalnya fitting-fitting dan accesoriesnya.
b. Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
4) Pekerjaan Plesteran dan Acian : seksi 6.30
5) Pekerjaan Sanitair : seksi 6.41
6.21.2. Bahan
a. Untuk penyediaan air bersih digunakan pipa "PVC".
b. Semua cabang/elbow harus buatan pabrik.
c. F i t t i n g.
1) Semua fitting untuk pipa dianjurkan menggunakan material yang sama dengan
pipanya.
2) Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan "long radius", belokan
dari jenis "short radius" hanya boleh digunakan apabila kondisi tidak memungkinkan
penggunaan jenis "long radius", dan kontraktor harus memberitahukan hal ini keoada
Direksi Direksi Teknik.
3) Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas penampang yang
berbeda harus digunakan "reducer" atau "increaser".
4) Biaya-biaya untuk pengadaan fitting-fitting beserta pemasangannya termasuk dalam
biaya penawaran pipa.
d. Valves dan Zinc Tap.
Spesifikasi Teknis
49
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
6.21.3. Pelaksanaan
a. Pemasangan Pipa
1) Pipa yang dipasang dan ditanam dibawah/di dalam harus mempunyai kedalaman + 60
cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah.
2) Pipa yang tidak ditanam didalam tanah / tembok/lantai, yaitu untuk pipa mendatar dan
pipa tegak harus menggunakan penggantung (hanger) atau penyangga (support)
terbuat dari besi/baja kanal serta U-klem yang sesuai dengan diameternya, dimana
jarak penggantung/ penyangga yang satu dengan yang lainnya maksimal 2 m dan
jarak antara support/hanger disesuaikan agar memudahkan pemasangan terhadap
dinding dan pembongkar an/dises aikan dengan keadaan dilapangan.
3) Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus diberi
perlindungan/ sleeves yang dibuat dari besi tuang atau pipa baja. Antara pipa dengan
sleeves tersebut harus diisi dengan flexible sealing material. Pemasangan jaringan-
jaringan bahan-bahan logam yang tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan dan
mendapat persetujuan Direksi Direksi Teknik.
b. Penanaman Pipa
1) Sebelum pipa ditanam, dasar galian harus diratakan dan dipadatkan terlebih dahulu.
2) Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
3) Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 5 cm untuk
penempatan sambungan pipa.
4) Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
c. Penimbunan Galian
1) Setelah hasil testing terhadap tekanan dinyatakan baik dan benar, maka dilakukan
penimbunan tanpa merusak pipa.
2) Penimbunan dilakukan sekeliling dengan pasir urug setebal 10 cm, kemudian
dipadatkan.
3) Disekitar fitting dari pipa harus dipasang blok penguat dari beton agar fitting-fitting
tidak bergerak jika beban tekan dibe rikan.
4) Kemudian diurug dengan tanah bekas galian yang bebas dari puing dan sampah-
sampah.
5) Dipadatkan dengan hati-hati setiap lapisan sampai mencapai seperti keadaan semula.
3) Setelah hasil testing dinyatakan baik dan benar, maka alur-alur/lubang-lubang ditutup
kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari luar.
4) Penutupan kembali harus seperti semula, kemudian difinish sehingga tidak terlihat
bekas-bekas dari pembobokan.
e. Penyambungan Pipa
1) Penyambungan pipa didalam instalasi plumbing ini harus rapat air.
2) Lem pipa harus sesuai dengan jnis pipa yang digunakan.
f. Pengujian terhadap Tekanan dan Kebocoran
1) Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh instalasi pipa air bersih. Sistem
pengujiannya dilaksanakan melalui dua tahapan, yaitu : Pengujian yang dilakukan
perbagian-bagian, dan Pengujian yang dilakukan terhadap seluruh instalasi pipa.
Peralatan/fasilitas pengujian ini harus disediakan oleh kontraktor. Pengujian dengan
tekanan hidrolik sebesar 12-15 kg/cm² selama 8 jam terus-menerus tanpa terjadi
penurunan tekanan.
2) Pengujian harus disaksikan oleh Direksi Direksi Teknik atau yang dikuasakan untuk
pengujian tersebut serta instansi yang berwenang.
3) Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus memperbaiki bagian-
bagian yang rusak dan melakukan pengujian ulang kembali.
4) Direksi Teknik berhak meminta pengulangan dari pada pengujian bila dianggap perlu.
5) Semua biaya/fasilitas pengujian atau pengulangan pengujian merupakan tanggung
jawab Kontraktor.
6) Kontraktor harus membuat Berita Acara Pengujian.
7) Kontraktor/Kontraktor melakukan pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari
seluruh pekerjaan sistem instalasi air bersih termasuk juga pompa dan switch
boardnya, sampai seluruh sistem instalasi bisa bekerja dengan baik, benar dan aman.
6.22.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan instalasi air kotor, meliputi :
1) Sistem pembuangan Air Kotor, Bekas dan Vent.
Spesifikasi Teknis
51
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
2) Sistem pemipaan air kotor dari WC, urinoir sampai ke septicktank dan peresapannya,
sistem pembuangan air bekas dari floor drain, lavatory, kitchen zinc kesaluran
pengering/saluran air hujan.
3) Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani pekerjaan instalasi
plumbing, sanitary beserta pengadaan peralatan-peralatan yang akan digunakan.
4) Pengangkutan bekas galian, penimbunan kembali dan pembersihan lapangan.
5) Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi bekerja
dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi tekniknya tidak
dicantumkan secara jelas, misalnya : fitting-fitting dan accessoriesnya.
b. Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 6.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 6.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 6.24
4) Pekerjaan Plesteran dan Acian : seksi 6.30
5) Pekerjaan Instalasi Air Bersih : seksi 6.40
6.22.2. Bahan
a. Pipa-pipa air kotor, bekas, digunakan dari PVC Class S20/VU/D merk setara Wavin,
Paralon dan Rucika.
b. Pipa-pipa air bekas menggunakan PVC class S10 setara Wavin.
c. Pipa Vent digunakan PVC class VU/D/S20 merk setaraf Wavin, Pralon dan Rucika.
d. Semua floor drain dan clean out yang dipasang pada lantai dengan lapisan water proofing
harus dibuat dengan konstruksi yang baik dan benar sehingga dapat mencegah
perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
e. Bak Kontrol
Bak kontrol untuk valve/sambungan pipa harus dibuat dari beton tulangan besi/pasangan
bata yang dilengkapi dengan tutup terbuat dari chequered plate beton yang dapat dengan
mudah dibuka/diangkat, dengan dilengkapi handle dan kunci.
f. Closet Duduk/Jongkok
Bahan yang dipakai setaraf Toto/KIA.
g. Floor Drain
Berbentuk plat berlubang-lubang dilengkapi water trap terbuat dari zinc, chrome plated.
h. Clean Out.
Dilengkapi slot terbuat dari zinc, chrome plated.
6.22.3. Pelaksanaan
a. Pemasangan
1) Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang memenuhi syarat, maka
pemasangan pipa air bekas, kotor, dan pipa vent harus mempunyai kemiringan
minimal 2 % untuk pipa sampai dengan diameter 3" dan minimal 1 % untuk pipa 4".
2) Pipa vent harus dipasang sesuai dengan gambar, yang mempunyai vent cap diatas/di
dalam atap bangunan untuk memperoleh ventilasi seluruh sistem dengan sirkulasi
udara secara gravitasi.
3) Semua pipa PVC yang akan disambung dengan pipa PVC lainnya atau dengan fitting
sebelumnya, harus dibersihkan terlebih dahulu terhadap kotoran-kotoran, minyak
yang masih menempel pada pipa/fitting tersebut.Penyambungan pipa PVC harus
Spesifikasi Teknis
52
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
menggunakan perekat dengan kualitas baik sesuai dengan persetujuan Direksi Direksi
Teknik.
4) Untuk pipa air kotor jenis PVC, perubahan arah aliran harus memakai 45° Tee "Y",
long sweep elbow.
5) Pipa copper, sambungan dilakukan dengan pengelasan yang menggunakan las perak.
b. Pemasangan Clean Out
Untuk pemasangan clean out pada lantai harus rata dengan lantai finish serta terlihat
dengan jelas.
c. Pemasangan Floor Drain
Pemasangan floor drain harus lebih rendah 0,5 cm dari atas lantai finish.
d. Pemasangan Sanitary Fixtures & Kelengkapannya
Pemasangan harus dilakukan secara lengkap sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat, sehingga fixture-fixture tersebut
berfungsi dengan baik.
Penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk kesempurnaan pemasangan sanitary
fixture agar dapat berfungsi menjadi tanggung jawab Kontraktor/Kontraktor.
e. Support untuk Fixtures dan Alat-alat
1) Semua fixtures dan alat-alat sanitary harus ditumpu dan ditempatkan ditempatnya
dengan baik dan kuat.
2) Insert (tempat penyekrupan) harus tertanam dengan baik dalam dinding atau lantai
dan rata dengan permukaan akhir (finish) dari dinding atau lantai tersebut. Setelah
alat- alat tersebut terpasang, insert harus tidak kelihatan.
3) Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan harus dibuat dengan lapisan chromium
atau nikel, demikian pula cincin/washer untuk pemasangannya.
f. Pengujian Pipa Air Bekas dan Kotor
1) Pipa-pipa pembuangan harus diuji sebelum peralatan sanitair terpasang dengan
menyumbat semua ujung pipa dan menyediakan lubang yang tertinggi untuk
pengisian air.
2) Sistem tersebut harus menahan air yang diisikan minimum selama 30 menit tanpa
terjadi penurunan air.
g. Septictank dan Peresapan
1) Pembuatan septictank disesuaikan dengan gambar detail dengan menggunakan
pasangan batu bata kedap air adukan 1 PC : 2 Ps.
2) Untuk penghawaan, septictank harus dilengkapi dengan pipa udara diameter 1,25" dan
sebagai penutup dibuat plat beton bertulang adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr. Pada penutup
septictank harus dibuat lubang kontrol dilengkapi dengan handle pengangkat. Ukuran
dan perletakan disesuaikan dengan gambar rencana dan detail.
3) Sebagai penampungan air dari septictank, dibuat peresapan dan saluran dari septictank
ke peresapan menggunakan pipa PVC diameter 4" yang diberi lubang-lubang dengan
pemasangan sesuai gambar rencana/detail.
Spesifikasi Teknis
53
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Pekerjaan sanitair diukur sesuai dengan jumlah komponene yang terpasang yang
dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar
atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas dibayar dengan harga satuan
kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan ditunjukan dalam daftar
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.23.1. Umum
Lingkup Pekerjaan :
a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyambungan daya dan seluruh pekerjaan instalasi
listrik yang meliputi :
b. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan, baik didalam bangunan maupun diluar
bangunan, termasuk perkawatan, titik nyala, armatur sampai kepanel-panel penerangan.
c. Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatannya sampai ke panel-panel.
d. Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan, panel kontrol, panel-panel tenaga
dengan accessoriesnya.
e. Pengujian dan pengesahan seluruh instalasi listrik, yang terpasang oleh badan yang
berwenang PLN/Badan Keselamatan Kerja setempat.
f. Penyerahan Surat Jaminan oleh instalatir/ Kontraktor beserta gambar instalasi yang
terpasang rangkap 3 (tiga).
g. Peralatan yang disebut dengan merk dan penggantinya
6.23.2. Bahan
a. Kabel yang digunakan
1) Kabel yang digunakan adalah merk Kabelmetal, Kabelindo atau Tranka. Jenis dan
ukuran kabel sesuai dengan gambar rencana.
2) Didalam kabel feeder tidak diperkenankan adanya sambungan-sambungan kabel.
b. Kabel yang digunakan untuk tegangan rendah adalah jenis NYM, NYY, dengan tegangan
kerja minimum 0,6-1 KV.
c. Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain- lain yang disebutkan serta
dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib/harus menyediakan sesuai dengan peralatan yang
disebut dalam gambar rencana dan spesifikasi teknik.
Spesifikasi Teknis
54
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
d. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi oleh Kontraktor, Kegiatan
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya oleh pihak lain.
e. Percobaan
Kontraktor harus melakukan percobaan seperti yang dipersyaratkan disini, dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi Direksi
Teknik. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut
merupakan tanggung jawab kontraktor. Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik
harus diganti.
f. Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan/material yang akan dipasang disini
untuk dimintakan persetujuan Direksi Direksi Teknik. Semua biaya yang berkenaan
dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini menjadi tanggung jawab
kontraktor.
g. G a r a n s i
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan, semua perlengkapan bahan
dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti serta diperbaiki oleh Kontraktor
tanpa biaya tambahan.
6.23.3. Pelaksanaan
a. Pemasangan Kabel dan Penghantar
1) Kabel yang tertanam dalam dinding baik kabel penerangan dan kabel untuk stop
kontak harus dimasukkan kedalam pipa conduit, sesuai dengan standard PUIL pasal
730 dan 743 A8.
2) Semua kabel harus dipasang lurus atau sejajar dan jari- jari lengkungan tidak boleh
kurang dari syarat-syarat PUIL pasal 730.
3) Kabel-kabel tenaga harus diklem dengan klem khusus atau dilindungi dengan besi
siku yang dicat anti karat.
b. Penyambungan Kabel Penerangan NYM
1) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak- kotak penyambungan yang
khusus untuk itu. Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik.
2) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan.
3) Tidak diperkenankan adanya penyambungan kabel didalam beton.
4) Semua sambungan-sambungan kabel harus ditutup dengan las doop.
c. Built Insert, Sleve
1) Kontraktor harus menyediakan semua insert, sleve dan lain-lain peralatan yang
dibutuhkan dan harus dipendam didalam tembok/beton, atau pekerjaan pemasangan
lainnya ditempat-tempat yang perlu.
2) Semua kabel/penghantar tidak boleh ditanam langsung didalam tembok/beton. Untuk
kabel-kabel yang ditanam didalam beton/tembok harus didalam pipa conduit.
3) Semua kabel type NYY dan NYM tidak boleh ditanam langsung didalam tembok,
apabila melewati tembok harus dilindungi dengan pipa PVC type AW dengan ukuran
yang cukup.
d. Panel Sekering
Spesifikasi Teknis
55
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
1) Panel/kabinet harus dibuat dari plat baja yang mempunyai ketebalan 2 mm, dan dicat
anti karat dan diberi cat finish yang rata dengan sistem cat bakar.
2) Panel sekering harus mempunyai ukuran seperti dipersyaratkan, yang besarnya
menurut kebutuhan, sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak
penuh sesak.
3) Frame/rangka panel harus ditanahkan/digroundingkan dan lengkap dengan bracket
untuk dapat ditutup rapat-rapat.
4) Pada kabinet harus ada cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel
Panel Sekering serta tutupnya. Kabinet dengan kawat-kawat Through Feeder harus
diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm.
5) Kabinet/panel harus dilengkapi dengan kombinasi Catch dan Flat Key Lock dengan
kunci yang sama (Master Key), 1 (satu) kabinet/panel harus disediakan dua anak
kunci.
e. Pemasangan Stop Kontak dan Saklar
1) Pemasangan stop kontak/receptacles, dipasang inbow (didalam dinding tembok) dan
ditanahkan. Tinggi pemasangan dari lantai sesuai gambar.
2) Pemasangan sacklaar dipasang inbow dengan pipa conduit, tinggi pemasangan dari
lantai 1,40 cm.
3) Merk saklar : Legrand, MK type standard.
4) Merk stop kontak : Legrand, MK type standard. Khusus untuk ruangan
bengkel/pantry menggunakan stop kontak type waterproof.
f. Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sesudah dikirim dan dipasang, dan
telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, kontraktor harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang.
g. Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan, maka setiap Kontraktor harus meng koordinir atau
menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan dengan Kontraktor lainnya atas petunjuk Direksi
Direksi Teknik.
h. M a n u a l
Manual mengenai operasi dan pemeliharaan, mengenai perlengkapan-perlengkapan harus
disampaikan kepada Direksi Direksi Teknik dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum
dimulainya operasi.
Manual ini harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetail untuk pemeliharaan
dan operasi dari perleng kapan-perlengkapan serta sistem-sistem, dan harus lengkap
meliputi informasi yang perlu untuk jangka panjang, pembongkaran dan pemasangan
kembali dari unit-unit yang lengkap dan komponen sub assamble.
Manual ini harus menjelaskan model yang tepat, style dan ukuran dari perlengkapan
sistem yang dipakai. Manual yang menjelaskan perlengkapan yang serupa, tapi dari mode
style dan ukuran yang lain tidak akan diterima. Manual ini harus diserahkan dalam 4
(empat) rangkap.
Spesifikasi Teknis
56
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Pekerjaan instalasi listrik diukur sesuai dengan jumlah komponen yang terpasang yang
dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar
atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas dibayar dengan harga satuan
kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan ditunjukan dalam daftar
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
6.24.1. Umum
Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian (assembling) dan ereksi
(erection), seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam gambar kerja
meliputi :
a. Pekerjaan rangka atap (roof truss)
b. Pekerjaan reng (batten)
6.24.2. Bahan
Material struktur rangka atap yang digunakan adalah setara Smartruss dari Bluescope Lysaght.
a. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
Baja Mutu Tinggi G550
Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength)
Modulus Elastisitas
Modulus Geser
Spesifikasi Teknis
57
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
c. Profil Material :
Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lipchannel.
C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 1,00mm), berat 1,29 Kg/M'
C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0,75mm), berat 0,97 Kg/M'
C100.100 (tinggi profil 102 mm dan tebal dasar baja 1,00mm), berat 1,7 Kg/M'
Reng (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat ( Uterbalik).
TS. 41.055 (tinggi profil 41 mm dan tebal dasar baja 0,55mm), berat 0,66 Kg/M'
TS. 61.100 (tinggi profil 61 mm dan tebal dasar baja 1,00mm), berat 1,54 Kg/M'
TS. 61.75 (tinggi profil 61 mm dan tebal dasar baja 0,75mm), berat 1,16 Kg/M'
6.24.3. Pelaksanaan
a. Persyaratan prakonstruksi
1) Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-
ukuran yang tercantum dalam gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran pada gambar
kerja adalah ukuran jadi/finish.
2) Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disini yang diakibatkan
oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus diganti kewajiban
yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan kesalahan maupun kekurangan lain
akibat Kontraktor tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap
dari Arsitek, Struktur, Mekanikal, dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan
tambah dalam hal ini harus dikerjakan atas biaya Kontraktor tidak dapat diklaim
sebagai biaya tambah.
3) Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Owner / Direksi
lapangan untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang
disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi
kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah kurang.
4) Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan difabrikasi di
workshop, baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor
bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi dan ketetapan pemasangan
semua komponen struktur konstruksi baja ringan.
b. Persyaratan konstruksi
1) Sambungan
Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan
instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan spesifikasi sebagai
berikut :
a) Kelas Ketahanan Korosi Minimum : Class 2 (Minimum Corrosion Rating)
b) Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalah type 12-14x20.
dengan ketentuan sebagai berikut:
Diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm)
Spesifikasi Teknis
58
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
Spesifikasi Teknis
59
Dokumen Lelang
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahap II
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
Spesifikasi Teknis
60