Anda di halaman 1dari 24

Daftar Isi

1. MAKSUD DAN TUJUAN...............................................................................................................2


2. CAKUPAN DAN BATASAN............................................................................................................2
3. DOKUMEN DAN STANDARD TERKAIT.........................................................................................2
4. PERONAL DAN PENANGGUNG JAWAB.......................................................................................2
5. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN (HYDRANT SYSTEM)................................................................3
6. TAHAPAN ENGINEERING PEKERJAAN HYDRANT.........................................................................3
6.1 Survey dan Pemetaan lokasi dan Hazzardus Area..............................................................3
6.2 Perhitungan kapasitas dan kebutuhan hydrant system......................................................3
6.3 Desain Teknis dan Drawing Hydrant System.......................................................................3
7. TAHAPAN KONSTRUKSI LAPANGAN DAN INSTALASI SYSTEM HYDRANT.....................................4
7.1 Pekerjaan Evaluasi Document dan Administrai Quality Control (QA-QC)...........................4
7.2 Pekerjaan Pengukuran dan Survey Lapangan.....................................................................5
7.3 Pekerjaan Pembuatan spoole pipa dan Pengelasan Pipa Utama dan Pipa Tegak...............5
7.3.1 Pekerjaan pembuatn spoole pipa hydrant.....................................................................5
7.3.2 Pengelasan pipa.............................................................................................................7
7.4 Pekerjaan Stringing dan Instalasi Pipa................................................................................9
7.4.1 Pipa utama hydrant diatas tanah...................................................................................9
7.4.2 Pipa utama hydrant di dalam tanah dan crossing........................................................10
7.4.3 Pemasangan pipa hydrant di indoor dan pump room..................................................12
7.5 Pekerjaan Instlasi pompa hydrant dan accessories..........................................................13
7.6 Pekerjaan instalasi perlengkapan luar..............................................................................17
7.6.1 Pillar hydrant................................................................................................................17
7.6.2 Box hydrant..................................................................................................................17
7.6.3 Siamasse connection....................................................................................................19
8. TAHAPAN PENGETESAN DAN COMMISSIONING......................................................................20
8.1 Pengetesan Spool-spool Pipa...........................................................................................20
8.2 Hydrotest sistem pipa utama...........................................................................................20
8.3 Commissioning Test System Hydrant................................................................................23
9. KESELAMATAN INSTALASI HYDRANT........................................................................................24
9.1 Faktor-Faktor Keselamatan dalam Pekerjaan Instalsi Pipa Hydrant..................................24
9.2 APD dan Peralatan keselamatan dalam Pekerjaan Instalsi Pipa Hydrant..........................24

1
1. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari procedure ini adalah sebagai pedoman dalam pelaksaaan pekerjaan
instalasi hydrant system, serta pekerjaan lain yang mendukungnya. Dan diharapakan dengan
adanya pedoman ini maka pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
persyaratan teknik yang berlaku serta diharapakan tanpa adanya gangguan selama proses
pekerjaan sehingga keselamatan dan kesehatan kerja dapat terpenuhi.

2. CAKUPAN DAN BATASAN


Cakupan dari prosedure ini adalah hydrant system mulai dari tahap persiapan hingga
commissioning. Batasan prosedure ini hanya diperuntukkan dan digunakan pada proyek
Pembangunan Pabrik Pakan Ikan dan Udang, Subang Jawa Barat dengan kontraktor utama
PT. Hutama Karya (HK)

3. DOKUMEN DAN STANDARD TERKAIT


a. SNI-03-1745-2000 tentang Pipa Tegak dan Selang.
b. SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
c. Perda DKI No. 8 tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008
tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
e. Dokumen Teknik PT. Hutama Karya
f. Prosedure Pengelasan PT. Borneo Mitra Sinergi
g. Prosedure Handling Material PT. Borneo Mitra Sinergi

4. PERONAL DAN PENANGGUNG JAWAB


a. Construction Manager

Bertugas mengawasi proyek instalasi sistem Instalasi Hidrant & Splinker di lokasi proyek

b. Site Engineer
Bertugas merancang prosedur dan kalkulasi teknik sesuai dengan spesifikasi dari
client/owner
c. Quality Control
Bertugas merecord dan memastikan proses kerja dan hasil kerja sesuia dengan standard
yang telah ditentukan.
d. Supervisor

Bertugas mengawasi parameter yang telah ditentukan pada spesifikasi teknis dan
implementasi di lapangannya.

Prosedure Instalasi Hydrant System 2


5. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN (HYDRANT SYSTEM)
a. Pada prinsipnya hydrant system adalah system perlindungan terhadap bahaya kebakaran
yang disiapakan untuk menyalurkan air dari reservoir menuju pillar hydrant dan spirnkler
sytem.
b. Sytem ini disiapakan untuk menangulangi bahaya kebakran secara itomatis dan simultan
dari semua titik coveragenya.
c. System juga dapat mengantisipasi sebelum pemadam kebakaran ekstenal masuk dan
membantu pemadam kebakaran yang terjadi.

6. TAHAPAN ENGINEERING PEKERJAAN HYDRANT

6.1 Survey dan Pemetaan lokasi dan Hazzardus Area

Pada tahap ini engineer bertugas sebagai berikut :


a. Memastikan dimensi dan ukuran banguna existing dan perubahannya.
b. Memastikan elevasi dan koordinat yang akan digunakan
c. Memastikan contur dan betuk tanah exisitng.
d. Membuat alternatif dan opsi jalur pipa dan lokasi sumber air hydrant
e. Memastikan daerah daerah hazzardous. Sesuai dengan map dan plan arsitektur.
f. Menentukan dearah safety untuk keamanan karyawan.

6.2 Perhitungan kapasitas dan kebutuhan hydrant system

Kapasitas dan jangkauan hydrant dapat diperhitungkan dengan data data yang telah
diambil di lapangan. Dari data tersebut dapat diketahui :
a. Kapasitas pompa yang dibutuhkan.
b. Panjang pipa hydrant.
c. Lokasi pillar, box hydrant dan water cannon
d. Perncanaan sprinkler.

6.3 Desain Teknis dan Drawing Hydrant System

a. Flow syatem diagram


b. Pipe and Instrument Diagaram (PID)
c. Gambar plan dan layout
d. Isometrik pipe
e. Detail pipe and accessories instalation

7. TAHAPAN KONSTRUKSI LAPANGAN DAN INSTALASI SYSTEM HYDRANT


1.1. Flow Chart Pemasangan Instalsi Pipa Hydrant.

Prosedure Instalasi Hydrant System 3


Gambar-1 : Flow Chart Instalasi Pipa Hydrant

7.1 Pekerjaan Evaluasi Document dan Administrai Quality Control (QA-QC)

a. Memeriksa dan memastikan status drawing (revision/approve for construction).


b. Mengecek kembali gambar for constrution dengan kondisi lapangan
c. Mempersiapkan document terkait QA dan QC.
d. Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti Bill of Material dan lainnya.
e. Memeriksa status packing list.
f. Memeriksa wilayah kerja yang bersih dan bebas dari kondisi lingkungan baik guna
keamanan dan keselamatan.

7.2 Pekerjaan Pengukuran dan Survey Lapangan

a. Mengecek Bench Mark (BM) bangunan yang menjadi acuan.


b. Melakukan penandaan/marking pada titik acuan pipa
c. Melakukan pengukuran coordinat lapangan terhadap jalur pipa
d. Memastikan titik crossing dan rencan elavasi di sekitarnya.
e. Memastikan panjang pipa hydrant yang dibutuhkan

7.3 Pekerjaan Pembuatan spoole pipa dan Pengelasan Pipa Utama dan Pipa Tegak

Prosedure Instalasi Hydrant System 4


7.3.1 Pekerjaan pembuatn spoole pipa hydrant.

a. Spoole pipa dipabrikasi harus sesuia dnegan shop drawing yang telah
disepakati.
b. Pada pembautan spoole pipa harus mengacu pada ukuran material gate
valve, fitting dan accesories yang telah disetujui.
c. Jika ditemukan material yang akan dipasang tidak sesuai dengan material
yang talah disepakati maka harus dilaporkan kepada pihak QC dan akan
dilaporkan kepada client untuk segera dilakukan revisi yang sesuai
procedure.
d. Pembuatan spoole diawali dengan fitup pipa yang benar dan sesuai antara
pipa dan pipa.

Gambar-2 : Pabrikasi spool pipe

Prosedure Instalasi Hydrant System 5


Gambar-3 : Fit up peyambungan pipa

e. Pembuatan spoole pipa dan fitting

Gamabr-4 : Fit up peyambunga pipa dan elbow

f. Pembuatan spoole pipa dan flanges

Gamabr-5 : Fit up penyambungan pipa dan flange

7.3.2 Pengelasan pipa

Prosedure Instalasi Hydrant System 6


a. Pekerjaan pengelasan dan joint pipa dilakukan denga system SMAW. Dengan
posisi 1G,2G,5G dan 6G.

Gambar-6 :Posisi 6G

b. Kawat las yang digunakan sesuai dengan standard AWS (American Welding
Society) elektrode diklasifikasikan dengan huruf E dan diikuti empat atau
lima digit sebagai berikut E xxxx (x) ,contohnya E 6010, E 6013, E 7018 dan
lain-lain. Penggunaanya disesuaikan dnegan kebutuhan

Prosedure Instalasi Hydrant System 7


Tabel-1 : standard electrodes used for welding mild steel
Sumber http://weldinghelmetpros.com

Tabel-2 : Standard electrode dimension


Sumber : http://www.weldersuniverse.com

c. Pelaksanaan pengelasan diutamakan dilakukan di workshop, namun tidak


menutup kemungkinan terjadinya joint on field.
d. Pada saat pelaksana pengelasan harus diperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
- Pemilihan jensi electrode
- Pemilihan diameter electrode
- Pemakaian arus listrik yang tepat
- Arc length yang tepat dan konsisten
- Travel speed yang tepat
- Sudut pengelasan yang tepat
- Ayunan elektroda (welding manipulation) yang benar
e. Perlengkapan yang diperlukan untuk proses pengelasan SMAW:
- Transformator DC/AC
- Kabel massa dan kabel elektroda
- Holder dan klem massa
- Elektroda
- Connectors
- Palu cipping
- Sikat kawat dan alat perlindungan diri yang sesuai.

Prosedure Instalasi Hydrant System 8


Gambar-7 : Peralatan standard pengelasan SMAW

7.4 Pekerjaan Stringing dan Instalasi Pipa

7.4.1 Pipa utama hydrant diatas tanah

a. Lakukan survey dan pemetaan rencana pipa hydrant, termasuk posisi-posisi


pilar hydrant dan box hydrant serta siamasse connection.
b. Pipa-pipa yang akan dipasang harus ditempatkan pada permukaan yang
tidak menimbulkan kerusakan pada coating pipa.
c. Tempatka posisi posisi bantalan (sleeper) dan suport pipa pada posisi
koordinat yang telah ditentukan.
d. Setting elevasi support pipa sesuai dengan BOP (Bottom Of Pipe)
e. Setting Center of Pipe (COP), dengan bantuan peswat ukur atau tarikan
benang marking.
f. letakkan pipa pipa yang disiapkan pada sisi support support sesuai dengan
COP dan BOP yang telah ditentukan.
g. Pasang spoole pipa dan fitting serta accessories sudah dipabrikasi
sebelumnya.
h. Jika telah sesuai maka dapt dilakukan penguncian klem pipa.
i. Lakukan pengecatan pipa sesuai dengan warna yang telah disepakati.

Prosedure Instalasi Hydrant System 9


Gamabr-8 : Standard pipa diatas support

7.4.2 Pipa utama hydrant di dalam tanah dan crossing

a. Siapkan galian pipa sesuai dengan gambar teknik yang telah disetujui
b. Jika galian lebih dari 1,5m. Maka sisi galian dibuat miring dengan sudut lebih
besar dari sudut geser tanah.
c. Jika tanah terlalu lemah maka dimungkinkah untuk dilakukan penahan tanah
atau turap secara temporari.
d. Beri lapisan sand bed pada dasar galain setebal 10 s/d 15 cm. Guna
menghindari gesekan pada coating dan drainase yang lebih baik.
e. letakkan pipa pipa yang disiapkan pada sisi galian dan support support. Pipa
harus ditempatkan pada permukaan yang tidak menimbulkan kekerusakan
pada coating pipa.
f. Sebelum dilakukannya penurunan pipa maka dilakukan terlebih dahulu
hydrotest pada pipa tersebut (tata cara hydrotest dapat dilihat pada
prosedure hydrotest)
g. Setalah pipa dipstiakn tidak ada kebocoran maka pipa dapat diturunkan
h. Penurunkan pipa secara perlahan pada dasar galian. Penurunan ini dapat
dilakukan secara manual tergantung berat daripada pipa tersebut.
i. Setelah pipa ditempatkan pada dasar galian maka pipa diurug dengan pasir
setabal 10 s/d 15cm.
j. Kemudian dapat diurug dengan tanah galian yang ada.

Prosedure Instalasi Hydrant System 10


Gamabr-9 : Rencana pengankatan pipa dengan diameter pipa besar.

Gambar-9 : Tipikal posisi penanaman pipa

Gamabr-10 : Crossing pipa hydrant

Prosedure Instalasi Hydrant System 11


7.4.3 Pemasangan pipa hydrant di indoor dan pump room.

a. Sipakan spool pipa indoor dan header yang telah di pabrikasi sebelumnya.
b. Pemasanagan support - support sesuai gambar kerja yang telah disetujui.
c. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain.
d. Tempatkan spool pipa pada posisinya masing masing berikut valve-valve dan
accessories lainya.
e. Untuk dalam ruangan yang dimana ada titik seprinkler maka dapat sekaligus
dipasang pada sistem pipa hydrant.
f. Jika ada titik yang harus joint field, maka harus dipastikan pemasangan
spoolny telah sesuai dan tepat.
g. Penegetesan pipa instalasi indoor ini dapt dilakukan sekaligus semua line
atau parsial untuk masing masing line.
h. Lakukan pengecatan dasar kemudain lapisi pipa dengan cat merah.
i. Lakukan pengecatan touch up pada daerah sambungan pipa yang
diperlukan.

Gamabr -11 : Standard pemasanga pipa indoor

Prosedure Instalasi Hydrant System 12


Gambar-12 : Standard pemasangan pipa di ruang pompa dan isntalsi atas

7.5 Pekerjaan Instlasi pompa hydrant dan accessories.

a. Pastikan permukaan pondasi telah cukup datar/flat


b. Marking kembali lokasi penempatan pompa
c. Check kembali anchor bolt yang telah tertanam.
- Cek dimensi.
- Cek kondisi setelah dilakukannya pengecoran lantai
- Lumuri kembali threaded dengan grease atau pelumas.
- Atur ketinggian nut sesuai rencana ketinggian
d. Tempatkan skid base yang sebagai dasar penempatan set pompa.
e. Setting nut sehingga skid base benar benar flat datar, dan siapkan ditempatkan set
pompa.
f. Angkat set pompa dan tempatkan pada posisi yang telah disiapkan diatas skid base.
g. Jika dirasa perlu maka dapat dilakukan setting nut dan sim pada base skid yang telah
dilakukan sebelumnya.
h. Jika penempatan pompa telah siap pada posisinya maka di bawah skid dapat
dilakukan pouring grouting sehingga skid base tidak bergerak kembali akibat
operasional pompa.
i. Pasang instalasi pompa dan accessories bawaan pompa.
j. Pamasangan spool pipa instalasi yang telah disiapkan berikut valve-valve dan
accsories lainya
k. Pasang instrument yang telah disiapkan berikut koneksi kabel kabelnya.
l. Pasang accessories kabel power dan daya ke pompa dan pastikan telah terhubung
dengan aman dan layak untuk di operasikan.
m. Atur Pressure Switch pompa sebagai berikut :
- Pompa Jockey 4 s/d 12 Bar.
- Pompa Electric 2 s/d 12Bar.
- Pompa Diesel 2 s/d 12 Bar.

Prosedure Instalasi Hydrant System 13


Prosedure Instalasi Hydrant System 14
Gambar-13 : Gamabr typical instalasi pompa

Prosedure Instalasi Hydrant System 15


Gambar-14 : Foto penempatan pompa

7.6 Pekerjaan instalasi perlengkapan luar

7.6.1 Pillar hydrant

a. Pillar hydran dan box hydrant harus ditempatkan pada lokasi yang
berdekatan, mudah dijangkau.
b. Marking jalur pipa dimana titik pillar hydrant ditentukan.
c. Jika pipa tertanam maka gali tanah tersebut hingga mencapai titik yang
ditentukan.
d. Beberapa perencanaan telah menetukan titik yang mucul diatas tanah untuk
ditempatkan pillar hydrant.
e. Buat pondasi pada titik pillar hydrant sehingga pillar cukup kokoh dan tidak
mudah goyah.
f. Pasang pillar hydran diatas flange yang ada, beberapa pillar mempunyai
flange yang tidak seusai dengan standrd internsional (ANSI, JIS, ISO PN)
g. Pastikan pemasangan pillar hydrant cukup kuat.

Prosedure Instalasi Hydrant System 16


Gambar-14 : Foto penempatan pillar dan box outdoor

7.6.2 Box hydrant

a. Box hydrant outdoor


 Marking lokasi penempatan hydrant box.
 Buat pondasi hydrant box
 Pasang hydrant box pada posisinya.
 Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat.
 Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman dan akan
dilakukan commissioning test.
b. Box hydran indoor
 Box hydran dalam ruanag sebaiknya menemple pada dinding ruangan.
 Pastikan dinding ruangan mampu menahan berat dari pada box hydrant
dan isinya.
 Penempatan box hydrant harus mudah dijankau.
 Pasang bracket hydrant pada dinding dengan memakai dynabolt yang
sesuai.
 Gantungkan box hydrant pada titik tersebut.
 Pasang accesories hydrant setelah akan diaklukannya commisoning test
dan cukup aman.

Prosedure Instalasi Hydrant System 17


Gamabr-15 : Pemasangan Box hydrant In Door

Gambar-16 : Berbagai macam Box hydrant di pasaran

7.6.3 Siamasse connection

c. Siamasse Wall type


 Pipa utama nydrant harus terbenam (embeded) ke didnidng luar untuk
connection
 Pasng siamase connection pada titik tersebut.
 Lindungi siamasse dari kotoran dan cat.
d. Siamasse Standing type
 Marking lokasi penempatan siamesee .
 Buat pondasi siamsse jika diperlukan utnuk meperkooh tangsiamsse
 Pasang siamsse pada posisinya.
 Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat.

Prosedure Instalasi Hydrant System 18


Gambar-16 : Tipikal siamasse type wall dan type standing

Gambar-17 : Standard instalasi Siamase dan pillar dan box hyrant

8. TAHAPAN PENGETESAN DAN COMMISSIONING

8.1 Pengetesan Spool-spool Pipa

a. Pengeeetesan dilakaukan dengan hydro test memakai air bertekanan.


b. Pengetesan ini bertujuan untuk menjamin semua pengelasan tidak ada kebocoran.
c. Tekanan ditentukan 1,5 kali tekanan kerjanya, dan dinaikkan secara simultan
bertahap, ditahan selama 1 jam sebelum kenaikan berikutnya, hingga mencapai 1,5
kali work pressure dan ditahan selama 12 jam atau dengan negosiasi berikutnya.
d. Penegetesan spool spool pipa secara pasrisal dapat dilakukan untuk memastikan
setiap spool telah cukup baik dan dapat dipasang pada instlasi pipa.
e. Pengetesan dilakuakan jika di kedua aujungnya terdapat flange.

Prosedure Instalasi Hydrant System 19


8.2 Hydrotest sistem pipa utama.

8.2.1 Program Test


Uji tekan pada pipa yang dapat dilaksanakan apabila :
a. Pekerjaan konstruksi jalur pipa telah selesai seluruhnya.
b. Flushing telah dinyatakan baik dan diterima oleh Client
c. Setelah dilaksanakan Hydrotest dan dinyatakan baik akan dilanjutkan dengan
pekerjaan perbaikan pelapisan atau touch up.
8.2.2 Persiapan Test
Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu pipa yang akan diuji harus dalam
keadaan bersih. Semua sambungan-sambungan dengan peralatan lain harus
dilepas. Pada pelaksanaan Hydrostatic Test ini jika terdapat katup / valve yang
tidak digunakan untuk pengetesan harus dilepas dan diganti dengan temporary
spool.
Adapun urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain :
a. Pengisian pipa dengan air bersih.
b. Menaikkan tekanan sesuai dengan spesifikasi.
c. Peralatan (Instrument) untuk mencatat data-data selama Hydrostatic Test
dilaksanakan.
d. Equipment / peralatan yang harus disiapkan seperti :
- Water Filling Pump
- Pressure Raising Pump
- Air Compressor
- Pressure & Temperatur Chart Record
- Pressure Gauge
- Thermometer ( untuk pengukuran temperatur udara luar )
- Dead Weight Tester (DWT)
8.2.3 Hydrostatic Testing / Pelaksanaan Pengujian Dengan Hydrostatic
a. Sebelum dilakukan pengetesan yang diperiksa jalur pipa yang akan di test,
apakah sudah selesai sesuai yang direncanakan.
b. Area dimana jalur pipa yang Akan di test harus diberi tanda atau batas yang
jelas dan hanya petugas yang berwenang yang boleh masuk daerah tersebut.
c. Pompa air akan dipakai untuk mengisi air kedalam pipa dengan jumlah yang
cukup.
d. Kecepatan air pengisian lebih kecil dari 1 M³ / detik
e. Tekanan uji / Pressure Test ditentukan sebagai berikut :
- 1,5 x Design Pressure, atau
- 1,5 x Max. Operating Pressure.
f. Tekanan uji / Pressure Test ditentukan sebagai berikut :
g. Pressure Test dan Waktu Test

Pelaksanaan test dilakukan secara bertahap sebagai berikut:

- 30 % x Pressure Test ditahan selama 15 menit


- 50 % x Pressure Test ditahan selama 15 menit
- 100 % x Pressure Test ditahan selama 4 Jam.

Prosedure Instalasi Hydrant System 20


h. Nilai Tekanan pada kedua pressure gauge dicatat setiap interval 30 menit,
pada saat holding time selama 4 jam.
i. Selama Pressure Test, agar dilakukan pemeriksaan kemungkinan adanya
kebocoran pada sambungan-sambungan antara lain sambungan pipa, Flange
to flange, Blind flange dan lain-lain.
j. Dalam pengetesan digunakan minimal 1 ( satu ) Pressure Gauge ( Telah
dikalibrasi dengan range Pressure Gauge 1.5 sampai maximum 2 x Pressure
test.
k. Bila terjadi kebocoran maka tekanan didalam pipa harus dikeluarkan secara
bertahap sampai titik Atmosphere, selanjutnya dilakukan perbaikan pada
kebocoran tersebut.
l. Sesudah perbaikan dilakukan, pengujian diulangi lagi mulai butir 5.7 dan 5.8
sampai pengujian baik dan diterima oleh Client.

8.2.4 Record data hydrotest


Data-data pengetesan / Hydrostatic Test tercantum informasi sebagai berikut
a. Tanggal Test
b. Line test of pipe
c. Tekanan uji / Pressure Test
d. Temperature Test
e. Waktu test
f. Media yang dipakai
g. Pressure gauge yang dipakai
h. Temperature gauge yang dipakai
i. Pelaksanaan pengetesan
j. Pelaksanaan pengetesan
k. Disaksikan oleh Client.
8.2.5 Dewatering (Pengeluaran Air)
a. Sesudah pengujian Hydrostatic Test selesai dilakukan dan disetujui oleh
QC/QA secara baik, maka air akan dikeluarkan dari dalam pipa dan didorong
oleh udara dengan memakai air compressor.
b. Air akan dikeluarkan melalui pipa sementara dan ditempatkan pada tempat
yang diijinkan/disetujui oleh Client.
c. Ujung pipa yang mana didalamnya mengandung air yang akan dikeluarkan di
tutup dengan karton ( kertas tebal ), agar pada saat penekanan oleh
compressor dapat menghasilkan pembersihan yang baik.
d. Air yang akan dikeluarkan akan disambungkan dengan drain yang dilengkapi
dengan alat penampung air.
e. Sistem pengeluaran air ini akan diatur dilapangan sesuai dengan petunjuk
dan instruksi pengawas Client.

8.3 Commissioning Test System Hydrant.

Prosedure Instalasi Hydrant System 21


a. Tempatkan para operator pengetesan pada :
- Rumah pompa
- Pillar hydrant dan box hydrant
- Pada sepanjang pipa dan sambungan.
b. Sipakan instalasi listrik power.
c. Siapakan instrument yang mendukung system hydrant serta sistem otomasi.
d. Pasaang pressure gauge pada sisi hydrant terjauh.
e. Cek data static pressuer yang terjadi pada saat jockey pump melakukan maintenance
tekanan.
f. Setalah data pressure pada pipa tegak di dapatkan maka dilakukan pengetesan flush
water.
g. Pasang selang pada sisi outlet pillar hydrant.
h. Tarik selang dan pemegang selang harus orang yang paham dan cukup menegerti
i. Pemegang selang harus lebih dari 2 orang, dikarenakan pressure cukup tinggi.
j. Bukan ball valve pipa hydrant secara perlahan.
k. Operator pengetesan di ruang pompa harus memperhatikan sistem otomasi pada
pompa elektrik dan pompa engine
l. Tekanan akan bekurang sesaat sebelum tekanan pompa utama memasuki sistem
pipa.

Prosedure Instalasi Hydrant System 22


Gamabr-18 : Pengetsana tekana static dan dinamis pipa utama hydrant

Gambar-19 : Penetesan semburan air pipa hydrant

Prosedure Instalasi Hydrant System 23


9. KESELAMATAN INSTALASI HYDRANT

9.1 Faktor-Faktor Keselamatan dalam Pekerjaan Instalsi Pipa Hydrant

a. Pada saat pembuatan sepool maka harus diperhatikan faktor keselamtan kerja panas,
dan peralatan berputar.
b. Pada saat instal harus diperhatikan keselamtankerja dalam pengangkatan, penarikan
dan penggulingan.
c. Pada saat perkerjaan electrikal dan power serta instrumetn, harus diperhatikan log-in
dan log out serta energising start pada masa construksi dan pengujian.

9.2 APD dan Peralatan keselamatan dalam Pekerjaan Instalsi Pipa Hydrant

a. Helm standard
b. Speatu safety standard
c. Rompi kerja
d. Kaos tangan erja
e. Pelindung mata
f. Pelindung telinga

Prosedure Instalasi Hydrant System 24

Anda mungkin juga menyukai