Anda di halaman 1dari 17

TUGAS ANALISA KESELAMATAN JALAN

EVALUASI TITIK BLACK SPOT RAWAN KECELAKAAN


KOTA SURAKARTA

Dikerjakan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan Jalan Raya

Disusun oleh :
Asmoro Bangun Wicaksono (2411161106)
Diky Firdaus (2411161095)
Muhammad Careca S.A. (2411161186)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1-1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1-1
1.2 Tujuan Permasalahan.............................................................................1-1
1.3 Tujuan....................................................................................................1-1
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................2-1
2.1 Pengertian Lalu Lintas...........................................................................2-1
2.2 Metode Perhitungan...............................................................................2-1
2.3 Data Penelitian.......................................................................................2-2
2.4 Perhitungan titik rawan kecelakaan (Black Spot)..................................2-3
2.5 Penanggulangan Mengurangi Kecelakaan di Kota Surakarta................2-7
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................3-1
3.1 Kesimpulan............................................................................................3-1

i
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan Kota Surakarta, maka semakin banyak orang yang


berbondong-bondong datang untuk sekedar berekreasi atau menetap di Kota
Surakarta. Dengan demikian jumlah penduduk di Kota Surakarta akan mengalami
peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk tersebut juga akan mempengaruhi
kebutuhan transportasi yang akan terus meningkat, secara tidak langsung juga
akan menimbulkan beberapa masalah yang harus diperhatikan, seperti masalah
kecelakaan lalu lintas. Seperti yang diketahui kecelakaan lalu lintas merupakan
salah satu factor penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Masalah yang timbul akibat terjadinya kecelakaan dapat merugikan para


pengguna jalan. Hal tersebut perlu dilakukan kajian tentang karakteristik
kecelakaan berdasarkan beberapa faktor dan analisis daerah rawan kecelakaan.
Bertujuan agar dapat membedakan metode yang lebih unggul dan dapat
melakukan identifikasi tentang hal-hal yang menjadi penyebab dari kecelakaan.

1.2 Tujuan Permasalahan

Rumusan masalah dalam analisa ini yaitu :

1. Bagaimana menentukan black spot, black area, dan black spot, dengan
menggunakan metode AEK (Angka Ekivalen Kecelakaan) pada ruas jalan
Kota Surakarta

1.3 Tujuan

Tujuan dalam analisa ini yaitu :

1-1
1. Mengetahui titik lokasi rawan kecelakaan (black spot) serta mengetahui
karakteristik kecelakaan pada ruas jalan Kota Surakarta

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lalu Lintas

Black Spot atau lokasi rawan kecelakaan adalah lokasi spesifik, seperti
persimpangan, jembatan atau ruas jalan yang memiliki riwayat kejadian
kecelakaan lalu lintas dengan nilai bobot tertentu dan dalam rentang tertentu.
Kondisi ini diperlihatkan dengan frekuensi, nilai dan atau tingkat keparahan
kecelakaan yang terjadi.

Lokasi rawan kecelakaan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:

1. Black Spot atau lokasi rawan kecelakaan berbasis lokasi tunggal adalah
lokasi rawan kecelakaan yang berada di lokasi-lokasi yang spesifik, seperti
persimpangan, jembatan atau ruas jalan dengan panjang 300-500 meter;
2. Black Link atau lokasi rawan kecelakaan berbasis ruas jalan adalah lokasi
rawan kecelakaan yang berada di ruas jalan dengan panjang antara 1-20
kilometer; dan
3. Black Area atau lokasi rawan kecelakaan berbasis wilayah adalah lokasi
rawan kecelakaan yang berada di kawasan-kawasan atau daerah tertentu
dengan karakteristik yang sama dan tidak hanya terdiri dari 1 (satu) ruas
jalan yang sama, misalnya: wilayah kecamatan, kota/kabupaten sehingga
dapat dilakukan pengaturan dengan menerapkan strategi manajemen lalu
lintas.

2.2 Metode Perhitungan

Pengolahan data dilakukan setelah semua data sekunder dikelompokkan sesuai


dengan apa yang dapat dirumuskan untuk menyelesaikan tujuan yang ada. Metode
yang digunakan adalah :

1. Metode AEK (Angka Ekivalen Kecelakaan)

2-1
Metode ini digunakan untuk menghitung angka kecelakaan setiap titik yang
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
MD : LB : LR : K = 12 : 3 : 3 : 1 ........................ (Pd T-09-2004-B)
Dengan :
MD = Meninggal Dunia
LB = Luka Berat
LR = Luka Ringan
K = Kecelakaan dengan kerugian materi.

2. Metode UCL
Metode yang digunakan untuk menentukan daerah rawan kecelakaan
dengan tingkat per segmen/ blacksite sehingga diperoleh titik
kecelakaan/blackspot. Dengan rumasan sebagai berikut :
UCL = λ+ψ×√([(λ⁄m)+((0.829)⁄m)+(1⁄2×m) ] ) ............ (Pd T-09-2004-B)
Dimana:
λ = Rata-rata angka kecelakaan EAN
Ψ = Faktor probabilitas = 2.576
m = Angka kecelakaan ruas yang ditinjau

2.3 Data Penelitian

1. Data Sekunder

Dari kecelakaan yang sangat sering terjadi di Surakarta kami mendapatkan data
kecelakaan dari Satlantas Surakarta dari tahun 2013 s/d 2017, sebagai berikut :

Tabel 2. 1Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Tingkat Kecelakaan


Jumlah Korban Kecelakaan
Tahun
Fatal Berat Ringan Sangat Ringan
2013 67 5 542 878
2014 68 4 503 730
2015 50 2 410 318
2016 60 2 702 1141
2017 57 2 685 579
Sumber : Satlantas Polres Surakarta 2013-2017

2-2
Tabel 2. 2 Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Kelas Korban
Jumlah Korban Kecelakaan
Tahun
Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan
2013 67 5 542
2014 68 4 503
2015 50 2 410
2016 60 2 702
2017 57 2 685
Sumber : Satlantas Polres Surakarta 2013-2017

Tabel 2. 3 Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Faktor Penyebab Kecelakaan


Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Penyebab
Tahun Alam jalan Kendaraa Pengemudi
n
2013 0 4 4 533
2014 0 1 2 503
2015 9 78 58 413
2016 68 47 33 681
2017 11 21 5 672
Jumlah 88 151 102 2802
% 2,80 4,80 3,25 89,15
Sumber : Satlantas Polres Surakarta 2013-2017

2-3
2.4 Perhitungan titik rawan kecelakaan (Black Spot)

Tabel 2. 4 Lokasi rawan kecelakaan yang terjadi pada tahun 2013

Angka kecelakaan lalu lintas adalah suatu angka yang menunjukkan tingkat
kecelakaan pada suatu ruas jalan dengan kecelakaan di Kota Surakarta yaitu di Jl.
Slamet Riyadi, perhitungan ditunjukkan berbentuk tabel dengan 2 metode sebagai
berikut :

2.3.1 Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

Untuk mengetahui angka AEK pada ruas Jalan Slmaet Riyadi dapat dilihat pada
contoh perhitungan berikut ini :

Korban meninggal dunia = 0 x 12 =0

Korban Luka Berat =0x3 =0

Korban Luka Ringan =2x3 =6

Kecelakaan materi =2x1 =2

2-4
Jumlah Angka AEK =8

dapat dilihat KM 3+800 sampai KM 4+000 pada Jl. Brigjend Slamet Riyadi,
Laweyan, Surakarta adalah lokasi rawan kecelakaan yang terjadi pada tahun 2013
dengan Metode AEK.

Tabel 2. 5 tabel Perhitungan Metode AEK

Data Tahun Jumlah


Nilai AEK
N 2013 AEK
Segmen Jalan STA
o
MD LB LR K MD x 12 LB x 3 LR x 3 Kx1

1 Jl. Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan Surakarta 4000 0 0 2 2 0 0 6 2 8

2 Jl. Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan Surakarta 4000 0 0 1 2 0 0 3 2 5

3 Jl. Slamet Riyadi Sp.3 Jl. Dr. Supomo Sriwedari Surakarta 4000 0 0 1 2 0 0 3 2 5

4 Jl. Slamet Riyadi depan pos 4 Sriwedari Surakarta 3900 0 0 1 2 0 0 3 2 5

5 Jl. Slamet Riyadi depan Depnaker Solo Sriwedari Surakarta 3800 0 0 1 2 0 0 3 2 5

6 Jl. Slamet Riyadi depan Depnaker Solo Sriwedari Surakarta 3800 0 0 1 2 0 0 3 2 5

1
JUMLAH   0 0 7 0 0 21 10 28
0

Nilai Total AEK Kota Surakarta


16 5
12 5
5 6
8 5 5
8 5 4
4 3 5 6
2 3 4
0 1
1 2
rta rta tr a rta rta rta
a a a ka ka ka
Nilai AEK

ak ak ak a a a
S ur ur ur ur ur ur
n n
S iS iS iS iS
ila ila dar dar dar dar
adg ad
g
e
iw
e
iw
e
iw iw
e
P en P en Sr Sr Sr Sr
o 4 l o l o
or or om s o o
nt nt up po rS rS
Ka Ka S pa
n
a k e
a ke
n n r. pn pn
e pa e pa l .D i de e e
d d J d D D
di di .3 ya an an
i ya i ya i Sp t Ri ep ep
R R d e d d
et et ya am di di
am am t Ri Sl iya iya
S l S l e Jl . R R
Jl . J l. m et et
S la a m Lokasi a m
l l
Jl . S S
J l. Jl .

Gambar 2. 1 Nilai Total AEK Kota Surakarta Jalan Slamet Riyadi

2-5
Berdasarkan Gambar 2.1 menunjukan bahwa berdasarkan Angka Ekivalen
Kecelakaan (AEK) terdapat segmen yang memiliki nilai tingkat jumlah korban
sangat tinggi. Dimana dari hasil dapat kita ketahui nilai AEK yang paling ttinggi
yaitu pada Jl. Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan Surakarta dengan jumlah 6
segmen sebanyak 8.

2.3.2 Metode UCL (Upper Control Limit)

Angka Kecelakaan dengan Metode Statistik Kendali Mutu Upper Control Limit
Jumlah total angka kecelakaan AEK = 28 pada 6 segmen. Maka nilai rata-rata (λ)
dan nilai UCL dapat dihitung sebagai berikut :

λ = 28/6 = 4.67

Faktor probabilitas (ψ) = 2,576

Nilai m (diambil pada no.1) = 8

Maka nilai UCL =

UCL = λ+ψ×√([(λ⁄m)+((0.829)⁄m)+(1⁄2×m) ] )

= 8 + 2,576 x (√ 4.678 )+( 0.829 1


8 ) (2 )
+¿ x8 ¿

= 10.24

Jadi, nilai batas kontrol dengan metode UCL pada ruas Jalan Slamet Riyadi =
10.24 angka kecelakaan. Untuk hasil lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.6
berikut .

Data Tahun Jumlah


Nilai AEK UCL
2013 AEK

2-6
MD x LB x LR x Kx
MD LB LR K
12 3 3 1
N Segmen Jalan STA
1 Jl. Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan Surakarta 4000 0 0 2 2 0 0 6 2 8 10.24

2 Jl. Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan Surakarta 4000 0 0 1 2 0 0 3 2 5 9.55

3 Jl. Slamet Riyadi Sp.3 Jl. Dr. Supomo Sriwedari Surakarta 4000 0 0 1 2 0 0 3 2 5 9.55

4 Jl. Slamet Riyadi depan pos 4 Sriwedari Surakarta 3900 0 0 1 2 0 0 3 2 5 9.55

5 Jl. Slamet Riyadi depan Depnaker Solo Sriwedari Surakarta 3800 0 0 1 2 0 0 3 2 5 9.55

6 Jl. Slamet Riyadi depan Depnaker Solo Sriwedari Surakarta 3800 0 0 1 2 0 0 3 2 5 9.55

1
JUMLAH   0 0 7 0 0 21 10 28
0 48.46

Tabel 2. 6 Tabel Perhitungan UCL

UCL Kota Surakarta


16 5
12 5
10.24 9.55 5 9.55 6 9.55
8 5 9.55 5
9.55
8 5 4
4 3 5 6
Nilai AEK

2 3 4
0 1
1 2
Jl. Slamet Jl. Slamet Jl. Slamet Jl. Slamet Jl. Slamet Jl. Slamet
Riyadi depan Riyadi depan Riyadi Sp.3 Jl. Riyadi depan Riyadi depan Riyadi depan
Kantor Kantor Dr. Supomo pos 4 Depnaker Solo Depnaker Solo
Pengadilan Pengadilan Sriwedari Sriwedari Sriwedari Sriwedari
Surakarta Surakarta Surakarta Surakarta Surakarta Surakarta

Lokasi

Gambar 2. 2 Nilai UCL Kota Surakarta Jalan Slamet Riyadi

Berdasarkan Gambar 2.6 menunjukan bahwa berdasarkan UCL dapat segmen


yang memiliki nilai tingkat jumlah korban sangat tinggi. Dimana dari hasil dapat
kita ketahui nilai UCL yang paling ttinggi yaitu pada Jl. Slamet Riyadi depan
Kantor Pengadilan Surakarta dengan jumlah 6 segmen sebanyak 10.24. Nilai AEK
tidak melebihi nilai UCL tetapi pada ruas Jalan Slamet Riyadi depan Kantor
Pengadilan Surakarta perlu ditinjau lebih jauh lagi karna dari metode AEK sendiri
nilai totalnya merupakan yang tertinggi.

2-7
Berikut merupakan lokasi dimana titik lokasi rawan kecelakaan (Black Spot pada
Jalan Slamet Riyadi).

Gambar 2. 3 Jl. Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan Surakarta

Gambar 2. 4 Jl. Slamet Riyadi Sp.3 Jl. Dr. Supomo Sriwedari Surakarta

2-8
Gambar 2. 5 Jl. Slamet Riyadi depan pos 4 Sriwedari Surakarta

Gambar 2. 6 Jl. Slamet Riyadi depan Depnaker Solo Sriwedari Surakarta

2.5 Penanggulangan Mengurangi Kecelakaan di Kota Surakarta

Berikut merupakan penanggulangan atau pencegahan agar mengurangi tingkat


kecelakaan yang ada di Surakarta.

1. Upaya yang Sedikit Represif untuk Mengatasi Pelanggaran Lalu Lintas


Denda yang dijatuhkan saat diberlakukannya proses penilangan banyak
yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni UU No. 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pelanggar yang dikenai
sanksi sesuai dalam UU harusnya mengikuti prosedur, yakni dengan
dikenai denda sebesar dan seberat pelanggaran lalu lintas yang dilakukan.
2. Sanksi Berupa Kewajiban untuk Hadir di Persidangan
2-9
Kebanyakan orang pasti enggan untuk hadir di persidangan dan lebih
memilih membayar denda. Untuk menghindari keengganan itu,
memungkinkan pengendara agar lebih menjaga ketertiban dan keamanan
dalam berlalu lintas. Banyak ketentuan hukum yang semakin dapat
mengurangi penyebab pelanggaran lalu lintas. Namun, dibutuhkan
kesadaran lebih agar setiap orang yang melanggar aturan bisa hadir pada
persidangan.
3. Memberlakukan E-tilang
E-tilang di beberapa wilayah telah diterapkan. Bagi siapa saja yang
melanggar aturan lalu-lintas mau tidak mau harus mengikuti prosedur
sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Upaya ini menjadi
efektif apabila e-tilang diterapkan secara konsisten. Penerapan teknologi di
era digital ini juga bisa memaksimalkan upaya preventif untuk
meminimalisir jenis jenis cyber crime misalnya soal penyalahgunaan e-
tilang.
4. Reinforcement Sebagai Upaya Mengatasi Pelanggaran Lalu Lintas
Seseorang yang tidak memiliki kesadaran hukum dan tata aturan negara
sangat rentan dalam melakukan pelanggaran lalu lintas, bahkan sebagian
besar orang yang paham tentang segala aturan pun masih banyak yang
melanggar aturan. Padahal, menaati aturan apalagi soal lalu lintas yang
berhubungan dengan keselamatan adalah salah satu contoh penerapan
perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi.
Pelanggaran terhadap aturan lalu lintas seolah sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari oleh kebanyakan warga sehingga harus diadakan sebuah
program untuk memotivasi warga sebagai upaya mengatasi pelanggaran
lalu lintas. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memberikan
reinforcement, yaitu penguatan yang membuat seseorang menghindari
pelanggaran seperti pemberian penghargaan tahunan pada warga yang taat
lalu lintas di setiap daerah di seluruh Indonesia, khususnya yang padat
penduduk.
5. Pengawasan Melalui CCTV

2-10
Melakukan pengawasan dengan memasang CCTV, untuk memantau
identitas warga negara yang memiliki teladan saat berlalu lintas dan yang
melanggar lalu lintas. Pemerintah desa, kabupaten/kota, provinsi dan pusat
tidak boleh pasif, mereka harus menjalin kerjasama sosial yang baik untuk
memotivasi warga untuk tidak melakukan berbagai hal baik pelanggaran
lalu lintas maupun lainnya sebagai contoh pelanggaran kewajiban warga
negara.
6. Menanamkan pencerahan berlalu lintas sejak kecil
Sosialisasi pada anak pada usia muda dapat menurunkan tingginya
pelanggaran berlalulintas karena anak masih belum mengerti mana yang
benar dan yang salah dengan melakukan Sosialisasi kepada anak tentang
bahayanya berlalu lintas jika tidak menuruti aturan dan hukumnya yang
dapat menyebabkan kecelakaan yang berbahaya untuk banyak orang dan
terutama dirinya sendiri saat berkendara agar tertanam pada diri anak saat
besar nanti jika berkendara harus menuruti aturan dan hukum agar selamat
saat berlalu lintas.

2-11
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa data, maka dapat diambil kesimpulan
dari studi kecelakaan lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi sebagai berikut
1. Pada Kota Surakarta didapatkan segmen jalan dengan jumlah kecelakaan
terbanyak terletak di Jalan Slamet Riyadi dengan Jumlah Total Kecelakaan
sebanyak 60 pada tahun 2013.
2. Dari hasil perhitungan menggunakan metode AEK (Angka Ekivalen
Kecelakaan) didapatkan titik lokasi rawan kecelakaan pada ruas Jalan
Slamet Riyadi dengan nilai AEK sebesar 8 dan nilai UCL (Upper Control
Limit) sebesar 10.42 pada ruas Jl. Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan
Surakarta. Nilai AEK tidak melebihi nilai UCL tetapi pada ruas Jalan
Slamet Riyadi depan Kantor Pengadilan Surakarta perlu ditinjau lebih jauh
lagi karna dari metode AEK sendiri nilai totalnya merupakan yang tertinggi.

4-1
3-1

Anda mungkin juga menyukai