P T. C H IMAR D E R 7 7 7
GENERAL KONTRAKTOR & PERDAGANGAN UMUM
PEKERJAAN
JL. TAMAN SISWO RT 01 RW 02 SEKARAN GUNUNGPATI - SEMARANG
TELP/FAX (024) 86458335 EMAIL : ptchimarder777@yahoo.com
PEMBANGUNAN GEDUNG BPBD KOTA
“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””
SEMARANG
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG BPBD KOTA SEMARANG
Tahun Anggaran 2018
NO. Dokumen No.Revisi Tgl. Diterbitkan Tgl. Dikaji Ulang Paraf Halaman
PERSETUJUAN
SEJARAH DOKUMEN
Dibuat berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan
Rencana Mutu Kontrak Paket : Umum No. 04/PRT/M2009
tentang : Manajemen Mutu
PEMBANGUNAN GEDUNG Pengelolaan Dampak
BPBD KOTA SEMARANG Lingkungan Sosial
KATA PENGANTAR
Rencana Mutu Kontrak ini dibuat sebagai panduan untuk menentukan pengendalian dalam proses
pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung BPBD Kota Semarang
Atas tersusunnya Rencana Mutu Kontrak ini, kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Direksi Teknik
2. Pengawas Lapangan Pekerjaan
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan RMK
( Rencana Mutu Kontrak ) ini.
Dalam Penyusunan Rencana Mutu Kontrak ini disadari masih banyak kekurangan, baik dari aspek penyajian
maupun kelengkapan data dan kedalaman materi. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan laporan berikutnya.
MARTONO,SE
Direktur
DAFTAR ISI
Lembar Judul .............................................................................................................................................
Lembar Pengesahan ..................................................................................................................................
Sejarah Dokumen.......................................................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................................................................
BAB II PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang...................................................................................................................
2.2 Lingkup Pekerjaan..............................................................................................................
2.3 Penerapan.........................................................................................................................
2.4 Maksud dan Tujuan ...........................................................................................................
LAMPIRAN
A. Metode Pelaksanaan
B. Daftar Alat
C. Daftar Tenaga
D. Daftar Gambar
E. Data Pendukung lainnya
BAB I.
KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU
Melaksanakan pekerjaan / proyek yang senantiasa memberikan pelayanan dan meningkatkan kepuasan
pelanggan melalui produk bermutu tinggi dan pelayanan terbaik yang dilandasi dengan tingkat keamanan
tertinggi dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan.
:
Pekerjaan : Pembangunan Gedung BPBD Kota Semarang
Pengguna Jasa : Pemerintah Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2018
Nama Penyedia Jasa : PT CHIMARDER 777
Alamat Penyedia Jasa : Jl. Taman Siswo RT 01 RW 02 Sekaran Gunungpati Semarang
Nomor Kontrak :-
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)
P T. C H IMAR D E R 7 7 7
GENERAL KONTRAKTOR & PERDAGANGAN UMUM
PEKERJAAN
JL. TAMAN SISWO RT 01 RW 02 SEKARAN GUNUNGPATI - SEMARANG
TELP/FAX (024) 86458335 EMAIL : ptchimarder777@yahoo.com
PEMBANGUNAN GEDUNG BPBD KOTA
“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””
SEMARANG
Tanggal Kontrak :-
Lokasi Pekerjaan : Kota Semarang
Nilai Kontrak : Rp. -
Waktu Pelaksanaan : 180 hari kalender
Waktu Pemeliharaan : 180 hari kalender
Sistem kontrak : Kontrak harga satuan
Sumber dana : Tahun 2018
BAB II.
PENDAHULUAN
2. 1. LATAR BELAKANG
Guna mencapai hasil yang diharapkan, maka penyedia jasa menyusun Sistem Manajemen Mutu (SMM)
yang dituangkan dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan bertujuan untuk memenuhi mekanisme
hubungan antara elemen sistem manajemen mutu ( SMM terhadap spesifikasi teknis. Harapannya
adalah agar ada jaminan bahwa spesifikasi teknis dapat dipenuhi oleh penyedia jasa secara benar
sehingga tujuan akhir yaitu kualitas pekerjaan menjadi lebih baik.
2. 2. LINGKUP PEKERJAAN
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)
P T. C H IMAR D E R 7 7 7
GENERAL KONTRAKTOR & PERDAGANGAN UMUM
PEKERJAAN
JL. TAMAN SISWO RT 01 RW 02 SEKARAN GUNUNGPATI - SEMARANG
TELP/FAX (024) 86458335 EMAIL : ptchimarder777@yahoo.com
PEMBANGUNAN GEDUNG BPBD KOTA
“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””
SEMARANG
- PEKERJAAN PENDAHULUAN :
Pekerjaan ini meliputi beberapa bagian antara lain : pengukuran, administrasi dan dokumentasi,
Pembaersihan lokasi, yang merupakan langkah awal untuk dimulainya pelaksanaan pekerjaan yang
melibatkan beberapa aspek masyarakat yang berhubungan dengan lokasi yang terkena dampak dengan
adanya pembangunan gedung tersebut terutama yang menyangkut dengan lingkungan sekitar lokasi
- PEMBANGUNAN GEDUNG BPBD KOTA SEMARANG
Pekerjaan ini mencakup : Struktur, Arsitektur, MEP
2. 3. PENERAPAN
Rencana Mutu Kontrak ini digunakan untuk memonitor dan menilai apakah spesifikasi teknis yang
melekat pada kontrak dipenuhi sebagaimana mestinya.
Tujuan
Rencana Mutu Kontrak ini merupakan panduan untuk menentukan pengendalian proses pelaksaan
PIHAKataupun
dilapangan dan merupakan gambaran YANG pedoman
TERLIBAT kerja hingga produk yang dihasilkan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis. Yang nantinya akan dapat
dinikmati oleh masyarakat
BAB III
PIHAK YANG TERLIBAT
DIREKSI PEKERJAAN
MUTU
RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)
P T. C H IMAR D E R 7 7 7
GENERAL KONTRAKTOR & PERDAGANGAN UMUM
PEKERJAAN
JL. TAMAN SISWO RT 01 RW 02 SEKARAN GUNUNGPATI - SEMARANG
TELP/FAX (024) 86458335 EMAIL : ptchimarder777@yahoo.com
PEMBANGUNAN GEDUNG BPBD KOTA
“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””
SEMARANG
GAMBARAN PERMASALAHAN
PRODUK PENGADAAN JALAN
KETERBATASA
N
PEKERJAAN
KETERBATASA KETERBATASA
N N
KETERBATASAN
PEKERJAAN : MUTU
- Tenaga Terlatih
- Pemahaman Dokumen Kontrak
- Waktu terbatas
PENYEDIA JASA :
- Tenaga Terlatih
- Pemahaman Dokumen Kontrak
- Sistem sub kontrak
DIREKSI TEKNIK :
- Tenaga Terlatih
- Pemahaman Dokumen Kontrak
- Distribusi tidak merata
Staff teknik 2
Direksi Pekerjaan
A. Mengkoordinir kelancaran pelaksanaan kerja dan memberi bimbingan teknis
pelaksanaan kepada penyedia jasa.
B. Memimpin, membimbing, memberikan petunjuk serta mengkoordinasikan pengawasan
pekerjaan yang dilaksanakan pengawas lapangan.
C. Menyiapkan administrasi yang berkaitan dengan berita acara pemeriksaan, pembayaran
Monthly Certificate dan penyerahan pekerjaan I dan II.
D. Memberikan pertimbangan teknis kepada pengguna jasa untuk suatu perubahan
pekerjaan.
Pengawas Lapangan
A. Memberi bimbingan teknis pekerjaan kepada pelaksana penyedia jasa agar pekerjaan
berjalan lancar sesuai dengan urutan dan waktu yang ditetapkan.
B. Melakukan pengawasan kualitas dengan memeriksa bahan, alat, petugas, pekerja, mutu
hasil pekerjaan dan cara pelaksanaan pekerjaan.
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
C. Melakukan pengawasan kuantitas dengan menghitung volume pekerjaan yang sudah
dilaksanakan/terpasang dan mencocokkan volume terpasang dengan hasil opname.
D. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direksi Pekerjaan.
BAB VI
Persiapan
Ya Ya Ya
Tdk
Ya
MC 0 %
Ya
Tdk
Ya
Amandemen
Tdk
Ya
1 1
Pelaksanaan
Ya
Ya Ya
Pelaksanaan
Tdk
Tdk
Ya
Ya
Finishing 4
2 2
Ya
PHO
Tdk
Ya
Pemeliharan
Tdk
Ya
FHO
Tdk
Ya
Selesai
Terlampir
BAB VIII
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
DAFTAR SIMAK
BAB. IX
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
DAFTAR DOKUMEN, PROSEDUR DAN INTRUKSI KERJA
9. 2 PROSEDUR
9.2.1. SOP – 01 (PROSEDUR MOBILISASI PERSONIL/ALAT/MATERIAL)
A. DEFINISI :
Pada Periode mobilisasi ini semua pekerjaan yang berhubungan dengan cakupan pekerjaan
mobilisasi setelah selesai semuanya setelah SPMK yaitu :
a. Personil Penyedia Jasa
b. Peralatan
c. Material
B. TUJUAN :
Mobilisasi Personil/alat/material untuk mendukung terlaksananya pelaksanaan pekerjaan secara
menyeluruh, yaitu pelaksanaan fisik maupun administrasi, sesuai syarat – syarat kontrak dan
spesifikasi.
c. Material :
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
Quarry material dicari disekitar lokasi pekerjaan dan sudah mendapat persetujuan
dari Pengguna Jasa.
Pajak, iuran, retribusi dan sebagainya tanggungjawab penuh oleh penyedia jasa
Ijin jalan/jembatan dari instansi terkait
Test awal bahan hasil alam sudah mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
D. PROSEDUR :
Merupakan kelanjutan mobilisasi awal yaitu :
Kontrak dan konsultasi pengawas melengkapi personil secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan lapangan.
Penyedia jasa melengkapi peralatan pengendalian mutu, misalnya base camp,
quarry, hasil testing awal dan hasil pengukuran dan lain – lain.
Job Mix Design sudah disetujui.
A. DEFINISI :
Gambar rencana atau shop drawing adalah gambar yang dibuat oleh penyedia jasa dan diperiksa
oleh direksi teknis dengan persetujuan oleh PPK untuk dilaksanakan di lapangan pembuatannya
menunjuk kepada gambar perencanaan.
B. TUJUAN :
Dipakai untuk memudahkan dan menjadi pedoman pelaksanaan di lapangan serta pemeriksaan
yang merupakan rencana keseluruhan dari pekerjaan di proyek.
D. PROSEDUR :
1. Penyedia Jasa membuat gambar rencana sesuai dengan gambar kerja
2. Diajukan untuk dikonsultasikan atau diperiksa dengan direksi teknis
3. Hasil Konsultasi :
Direkomendasikan untuk persetujuan PPK
Dikembalikan ke Penyedia Jasa untuk diperbaiki
4. Ada kelainan atau tidak dapat dilaksanakan diberi tanda “gambar awal” dicatat untuk kearsipan
pembuatan gambar terlaksana (Asbuilt Drawing)
1. DEFINISI :
2. TUJUAN :
Sebagai data pendukung kelengkapan administrasi perubahan dokumen kontrak apabila ada
pemeriksaan.
Perubahan jenis pekerjaan tersebut tidak mengurangi maksud dari tujuan proyek tersebut.
Pengajuan permohonan perubahan kontrak pekerjaan / amandemen masih dalam waktu
pelaksanaan (time schedule)
Dengan terbitnya berita acara perubahan kontrak pekerjaan / amandemen maka kontrak awal
atau amandemen lama tidak berlaku lagi.
4. PROSEDUR :
a. Prakarsa PPK, sebagai penanggung jawab penuh pelaksanaan proyek, PPK dapat memprakarsai
perubahan kontrak pekerjaan / Amandemen dengan jalan mengirim surat tertulis kepada
penyedia jasa yang berisi :
Uraian detil, perubahan yang diusulkan, dan lokasi pekerjaan di lapangan
Gambar yang telah direvisi dan spesifikasi teknik mengenai perubahan
Perkiraan waktu untuk penyelesaian
b. Permintaan penyedia jasa untuk mengadakan perubahan kepada PPK, dengan mengirim surat
permohonan perubahan kontrak pekerjaan Amandemen yang berisi :
Uraian usulan perubahan
Keterangan alasan perubahan
Pengaruh terhadap jadwal pelaksanaan, kalau ada
Penjelasan detil mengenai :
- Apakah keseluruhan atau sebagai dari perubahan tersebut dilaksanakan di bawah
harga satuan pembayaran atau,
- Perubahan tersebut harus disepakati dan dikuatkan dalam Addendum Kontrak.
c. Rekomendasi, direksi teknis bertanggung jawab mengevaluasi usulan penyedia jasa dan
membuat Technical Justification sebagai dasar bahwa perubahan dapat dilaksanakan
d. PPK, membuat berita acara perubahan kontrak pekerjaan / Amandemen setelah ketiga unsur
di lapangan menyetujui perubahan kontrak tersebut.
9.2.4. SOP – 04 (PROSEDUR MATERIAL DI LAPANGAN / MATERIAL ON SITE)
1. DEFINISI :
Yang dimaksud material di lapangan atau material on site adalah material atau bahan yang akan
dipergunakan sebagai bahan konstruksi yang ada di lapangan yang sudah disetujui oleh PPK untuk
dipakai sebagai bahan konstruksi, contohnya :
Semen (PC)
Baja Tulangan
Tanah Timbunan
Pasir
2. TUJUAN :
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
Mempercepat pekerjaan konstruksi atau efisiensi waktu
Mempermudah pengawasan kendali mutu bahan
Persiapan stok material bahan mentah oleh penyedia jasa untuk jangka panjang
4. PROSEDUR :
a. Penyedia jasa menyerahkan bukti pengiriman barang yang mencatumkan type atau jenis
barang tersebut, misal :
Beton pracetak prategang
Semen type I
Besi tulangan karakteristik
Material agregat / tanah dari sumber material (quarry yang sudah disetujui)
b. Direksi teknis mengecek kebenaran material tersebut, sesuai atau tidak dengan spesifikasi
teknik yang sudah ditentukan
c. Direksi teknis merekomendasikan untuk menerima atau menolak material tersebut kepada
PPK sebagai material lapangan (material on site)
d. PPK menyetujui material sebagai material di lapangan (material on site).
1. DEFINISI :
Yang dimaksud pengujian bahan olahan dan bahan jadi adalah pengujian terhadap :
a. Bahan olahan, yaitu bahan campuran dari beberapa bahan hasil alam dengan hasil produksii
pabrik untuk dipergunakan sebagi bahan bangunan konstruksi jembatan, gedung atau jalan
Bahan olahan untuk pekerjaan beton antara lain :
Berasal dari hasil alam
1. Pasir
2. Batu pecah / agregat
3. air
Produksi pabrik
1. Semen
Bahan olahan untuk pekerjaan aspal antara lain :
Berasal dari hasil alam
1. Batu pecah atau agregat
2. Filler
Produksi pabrik
1. Tiang Pancang
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
b. Bahan jadi yaitu bahan hasil olahan tersebut setelah jadi suatu konstruksi di lapangan
Beton di lapangan sebagai konstruksi jembatan, gedung dan jalan atau perkerasan kaku (rigid
pavement)
Tiang pancang sebagai konstruksi bangunan bawah
2. TUJUAN :
Untuk mencapai keseragaman mutu hasil pekerjaan disetiap proyek
Hasil pekerjaan tepat mutu sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang dikehendaki
Mengefisiensikan waktu pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena kesalahan – kesalahan
akibat mutu bahan yang tidak sesuai dapat dihindari
4. Bahan jadi :
Pemeliharaan :
Masa pemeliharaan (curing Time)
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
Sampai umur rencana
Pengujian kuat tekan beton, sesuai syarat – syarat dan spesifikasi teknik
Pemeriksaan kepadatan lapangan dan laboratorium dengan melakukan core drill
setelah 12 jam penghamparan, sesuai syarat dan spesifikasi Teknik
Pemeriksaan kepadatan lapangan dan laboratorium dengan melakukan test pit
timbunan setelah dipadatkan, sesuai syarat dan spesifikasi Teknik
4. PROSEDUR :
a. 24 jam sebelum melaksanakan pengujian bahan olahan dan bahan jadi, penyedia jasa
mengajukan request permohonan
b. Direksi teknis dan staf PPK mengecek kesiapan Penyedia jasa mengenai :
Peralatan untuk pengujian di lapangan dan di laboratorium
Material :
Jumlah material
Jenis material, apa sudah sesuai dengan sumber material (quarry) yang telah
ditentukan
Rancangan campuran (job mix formula) akan berubah apabila material yang dipakai
tidak sama dengan yang ada
1. DEFINISI :
Yang dimaksud gambar terlaksana (Asbuilt drawing) adalah gambar terlaksana di lapangan yang
menggambarkan seluruh pekerjaan di lapangan sesuai dengan volume pekerjaan yang telah
dibayar setiap bulan sesuai dengan tagihan penyedia jasa dalam sertifikat bulanan (MC).
Gambar ini memuat juga perubahan – perubahan yang diakibatkan oleh perubahan pekerjaan
(Amandemen) dan modifikasi lapangan karena, misalnya : Kabel PLN, kabel Telkom, dan utilitas
lainnya.
2. TUJUAN :
Untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya yang ada di lapangan. Kondisi ini diperlukan untuk
hal – hal yang terjadi dikemudian hari, misalnya untuk keperluan pemindahan kabel tegangan
tinggi PLN, mencari saluran utilitas, dan juga sebagai data pendukung pekerjaan serah terima
nantinya.
4. PROSEDUR :
1. DEFINISI :
Yang dimaksud serah terima awal (PHO) adalah suatu kegiatan serah terima awal dari seluruh
pekerjaan yang telah dikerjakan dan diselesaikan oleh penyedia jasa kepada PPK, dimana
pekerjaan itu sudah selesai dan mencapai progress 100 %
2. TUJUAN :
Memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang telah dikerjakan oleh penyedia jasa dalam arti sesuai
kualitas, kuantitas dan tepat waktu dengan segala konskuensi yang tercantum dalam kontrak.
Dengan adanya penyerahan awal maka tahap masa pemeliharaan dimulai.
4. PROSEDUR :
Pekerjaan telah mencapai 100 % dari seluruh nilai kontrak.
penyedia jasa secara tertulis mengajukan request kepada direksi teknis untuk acara serah
terina awal dan melampirkan nama – nama wakil penyedia jasa yang akan bertanggung jawab
nantinya kepada panitia peneliti serah terima awal.
direksi teknis meneliti dan mengajukan request tersebut kepada PPK, dalam tempo paling
lambat 10 hari
Selama 10 hari tersebut dipergunakan sebaik – baiknya oleh direksi teknis dan PPK beserta
staffnya untuk meneliti dan memeriksa semua hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia jasa
direksi teknis membuat rekomendasi kepada PPK tentang :
Bahwa penyedia jasa telah menyelesaikan 100 % pekerjaan dari seluruh nilai kontrak
Perkiraan tanggal, bulan, dan tahun selesainya pekerjaan
Mengajukan kepada PPK agar segera melakukan pembentukan panitia serah terima
PPK menginformasikan bahwa pekerjaan sudah dapat diserahterimakan dan meminta agar
segera dibentuk Panitia Penilai serah terima
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
Panitia Penilai serah terima bertugas ke lapangan dan membuat daftar kerusakan serat
kerusakan serta kekurangan yang mungkin ada dari seluruh pekerjaan. Demikian juga hasil
pengujian material di lapangan dan di laboratorium harus dilampirkan Berita Acara serah
terima.
Untuk perbaikan penyimpangan – penyimpangan maupun kerusakan – kerusakan yang ada,
Panitia penilai serah terima hanya meberi ijin penyelesaian satu periode penundaan tidak lebih
dari 30 hari sejak terakhir penyelesaian pelaksanaan pekerjaan atau perpanjangan waktu.
Jika setelah periode penunda tersebut penyedia jasa telah memperbaiki semua penyimpangan
dan kerusakan sesuai dengan daftar dengan baik dan dterima oleh panitia penilai serah terima
yang dilampirkan pada proses serah terima awal maka panitia penilai serah terima akan
memberikan berita acara serah terima awal (Profesional Hand Over / PHO).
1. DEFINISI :
Yang dimaksud serah terima akhir (FHO) adalah suatu kegiatan serah terima lapangan dari
penyedia jasa kepada PPK, setelah penyedia jasa menyelesaikan seluruh perbaikan terhadap
kekurangan yang ada pada daftar perbaikan yang dibuat oleh panitia penilai serah terima setelah
kunjungan kedua ke lapangan.
2. TUJUAN :
Rekomendasi direksi teknis bahwa penyedia jasa telah menyelesaikan seluruh pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen kontrak dan telah memperbaiki / menyempurnakan semua
kekurangan yang diminta dalam daftar perbaikan serah terima awal waktu kegiatan serah
terima awal
Perkiraan tanggal seluruh pekerjaan sesuai dengan bunyi kontrak
Pengembalian jaminan Pelaksanaan (Bank Guarantee) kepada pihak penyedia jasa
Seluruh data yang ada (misalnya, seluruh hasil setting, surat menyurat / administrasi, formulir-
formulir, data diskette, photo pelaksanaan pekerjaan, dll.) sudah terdokumentasikan dengan
baik.
Yang perlu ditekankan adalah unsur – unsur :
Kelengkapan administrasi
Kondisi fisik pekerjaan yang baik dan benar sesuai spesifikasi teknik,
Kesesuaian dengan perencanaan
4. PROSEDUR :
PPK mengundang kembali Panitia serah terima untuk melaksanakan proses serah terima
akhir proyek yang dikelolanya
Panitia Penilai serah terima memeriksa ulang seluruh data yang terdaftar pada daftar
perbaikan dan penyempurnaan seluruh pekerjaan fisik maupun administrasi. Apakah sudah
diperbaiki atau disempurnakan, apabila dianggap perlu atau meragukan pihak panitia penilai
serah terima, maka panitia penilai serah terima melakukan pengecekan ulang di lapangan
BAB X
KRETERIA PENERIMAAN
KRITERIA PENERIMAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
Sosialisasi
1 2 3 4
1. Pemberitahuan kepada masyarakat 1. Surat Pemberitahuan
maupun pihak lain yang terkait 2. Dokumentasi (bila diperlukan)
secara langsung maupun tidak
langsung mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Fasilitas Kantor
1 2 3 4
1. Pengadaan kantor lapangan dan 1. Lokasi penempatan pada ruas jalan yang
fasilitas - fasilitas pendukung lainnya. bersangkutan, dan didokumentasikan.
Pengadaan fasilitas sesuai buku spesifikasi
2. teknik dan kontrak.
Rekayasa Lapangan
1 2 3 4
1. Peninjauan lapangan bersama oleh 1. Penentuan satu titik tetap untuk dasar
penyedia jasa, direksi lapangan atau pengukuran.
staff teknik 2. Pengambilan cross section per 50 meter,
khususnya pada pekerjaan timbunan tanah.
Hasil rekayasa menjadi dasar pembuatan
3. mutual check (MC. 0) dituangkan dalam
Gambar Kerja (shop drawing).
Shop drawing dibuat dengan kertas HVS
ukuran A3 rangkap empat.
Dokumentasi 0%
1 2 3 4
1. Pengambilan dokumentasi kondisi 1. Pengambilan dokumentasi per 50m,
eksisting lapangan. dengan arah pengambilan dari km/sta kecil
ke km/sta besar.
2. Cara pengambilan dokumentasi sedemikian
agar kondisi kerusakan terlihat dengan
jelas.
Dokumentasi dibuat berukuran 3R.
Amandemen
1 2 3 4
1. Dari hasil rekayasa lapangan, bila 1. Diadakan perhitungan bersama untuk
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
menurut direksi lapangan atau mengakomodasi perubahan-perubahan
penyedia jasa terdapat perubahan- yang terjadi di lapangan dengan mengubah
perubahan yang signifikan yang kuantitas dalam kontrak.
menyebabkan kuantitas dalam Dilakukan penelitian oleh tim pemeriksa
kontrak tidak sesuai lagi dengan 2. dan mengundang Direksi Lapangan, Direksi
keadaan lapangan, dapat dilakukan teknis dan Penyedia Jasa.
amandemen. Bila sudah disepakati, hasil perubahan
3. dituangkan dalam berita acara amandemen
yang ditandatangani semua pihak yang
hadir dalam rapat.
Pengujian Mutu
1 2 3 4
1. Pengajuan pengujian mutu kepada 1. Pengajuan dilaksanakan sebelum pekerjaan
direksi lapangan. dimulai.
2. Pengujian contoh material aspal, pasangan
batu dan beton di laboratorium yang
disepakati.
3. Pengujian kuat tarik baja tulangan Ulir U-32
di laboratorium yang disepakati.
4. Pembuatan Mix Design untuk pekerjaan
Beton di laboratorium yang disepakati.
5. Pengujian beton rigid yang sudah
disepakati
MOBILISASI
Tenaga
1 2 3 4
1. Mobilisasi personil ke lapangan. 1. Mobilisasi General Superintendant yang
memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) di
bidang jalan dan jembatan.
2. Mobilisasi personil pendukung yang
diperlukan.
Peralatan
1 2 3 4
1. Mobilisasi peralatan sesuai rencana 1. Spesifikasi peralatan yang didatangkan
pekerjaan yang akan dilaksanakan. sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen
lelang.
2. Peralatan ditempatkan di lapangan pada
lokasi yang tidak mengganggu/
membahayakan pengguna jalan.
Material
PELAKSANAAN
Timbunan Pilihan
1 2 3 4
1. Pelaksanaan 1. Elevasi timbunan disesuaikan dengan
gambar kerja
2. Dipadatkan lapis demi lapis dan disiram
dengan air
2. Pengendalian Mutu 1. Pengujian indeks plastisitas.
2. Pengujian gradasi partikel.
3. Penentuan kepadatan kering maksimum
menggunakan SNI 03-2827-1992 metode D.
4. Pengujian kepadatan dan kadar air bahan
menggunakan SNI 03-2827-1992.
5. Lubang hasil pengujian kepadatan ditutup
kembali dengan bahan yang sama dan
dipadatkan.
3. Pengaturan lalu-lintas 1. Rambu ditempatkan diawal dan akhir
pekerjaan untuk menjamin keselamatan
pengguna jalan.
4. Dokumentasi 1. Pengambilan dokumentasi di awal,
pelaksanaan dan akhir pekerjaan pada
lokasi dan sudut pengambilan yang sama.
Beton
1 2 3 4
1. Persiapan 1. Pengajuan Jobmix Formula Campuran
2. Dilakukan percobaan di laboratorium
3. Setelah dilakukan penyesuaian berdasarkan
percobaan dan pengujian, direksi lapangan
menyetujui Jobmix Formula pelaksanaan.
2. Pelaksanaan 1. Pemasangan bekisting dan pembesian
2. Pemeriksaan pemasangan bekisting dan
pembesian oleh direksi lapangan.
3. Mengajukan permohonan pengecoran
kepada direksi lapangan.
4. Semen, pasir, split dan air dicampur dan
diaduk sesuai spesifikasi menjadi pasta
beton dengan menggunakan Concrete
Mixer atau dalam concrete batching plant
5. Beton dicor ke dalam bekisting yang telah
disiapkan
6. Perawatan dengan penyiraman secara
teratur min 3 hari dari tanggal pengecoran.
7. Pembongkaran bekisting setelah mencapai
umur rencana / kuat tekan beton rencana
mencapai 60 % kekuatan.
PEKERJAAN FINISHING
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
As Built Drawing
1 2 3 4
Pembuatan berdasarkan kondisi 1. As built drawing dibuat dengan format dan
lapangan yang sebenarnya. jenis kertas berikut:
Satuset kertas kalkir ukuran A1.
Tiga set kertas HVS ukuran A1.
Enam set kertas HVS ukuran A3.
Dokumentasi 100%
1 2 3 4
Pengambilan dokumentasi kondisi 1. Pengambilan dokumentasi per 50 m,
lapangan setelah semua pekerjaan dengan arah pengambilan dari km/sta kecil
selesai. ke km/sta besar, dan lokasi pengambilan
sama dengan dokumentasi 0%.
2. Cara pengambilan dokumentasi sedemikian
sehingga kondisi setelah pekerjaan selesai
terlihat dengan jelas.
3. Dokumentasi dibuat berukuran 3R, disusun
berurutan dalam satu album dengan
dokumentasi 0% agar dapat
menggambarkan kondisi awal dan akhir
4. pekerjaan.
Dibuat rangkap tiga.
PENYERAHAN I (PROVISIONAL HAND OVER/PHO)
Pemeriksaan lapangan I
1 2 3 4
1. Surat permohonan pemeriksaan pekerjaan
2. Pemeriksaan pekerjaan di lapangan oleh
tim Pemeriksa Pekerjaan, jika ada defect
segera diperbaiki.
3. Penerbitan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan pekerjaan
1 2 3 4
1. Perbaikan kerusakan yang terjadi (bila ada).
2. Menjaga dan memelihara serta merawat
pekerjaan selama masa pemeliharaan dan
sebelum FHO
1 2 3 4
1. Surat permohonan pemeriksaan pekerjaan
2. Pemeriksaan pekerjaan di lapangan oleh
tim Pemeriksa Pekerjaan, jika ada defect
segera diperbaiki.
3. Penerbitan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan.
BAB XI.
DAFTAR GAMBAR KERJA
EDISI KE : REVISI KE : KAJI ULANG TANGGAL PARAF
1 0 -
NO. JUDUL GAMBAR NO. GAMBAR TGL. BERLAKU KET
BAB XII.
DAFTAR DOKUMEN PENDUKUNG KONTRAK
BAB XIII.
DAMPAK LINGKUNGAN DAN SOSIAL
Kendala - kendala yang sering terjadi di lapangan adalah sebagai berikut :
a. Hujan
Terutama yang sering terjadi adalah masalah dengan kondisi hujan , maka semua kegiatan
yang akan berlangsung akan terganggu dan sering mengakibatkan terjadinya keterlambatan
proggres pekerjaan. Maka hala ini harus segera diatasi agar semua kegiatan bisa berjalan
dengan lancar dan baik dengan berbagai macam solusi diantaranya adalah :
b. Keterlambatan Material
Kerterlambatan pengiriman material ke lokasi adalah salah satu kendala yang sangat sering
terjadi di lapangan, dan ini merupakan suatu permasalahan yang sangat besar yang harus
segera diberikan suatu solusi diantaranya adalah :
1. Membuat pengiriman barang ke lokasi pekerjaan dengan teratur
dan periodik
2. Menambah jumlah leveransir yang bisa mensuplai barang tersebut
ke lokasi pekerjaan
3. Memberikan chasflow ke suplier/ leveransir dengan tepat waktu
Masalah Teknis
Masalah teknis ini sangat berpengaruh terhadap performa bangunan atau kualitas dari
bangunan setelah jadi. di sini peran engineer sangat berpengaruh terutama untuk
menyelesaikan masalah-masalah teknis seperti ini. Beberapa kendala teknis yang ada di proyek
gedung antara lain
1. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan di lapangan diantaranya penbabnya adalah
kurangnya pengawasan dalam proyek sehingga pekerja tidak mengutamakan kualitas
dalam bekerja. Hal ini biasa terjadi mengingat beberapa pekerjaan banyak yang
diborongkan sehingga para pekerja hanya mengutamakan kecepatan dalam bekerja.
2. Banyak desain gambar yang tidak sinkron antara gambar arsitektur, gambar struktur,
dan gambar MEP. Oleh karena itu pekerjaan pertama seorang drafter saat awal proyek
adalah superimpose gambar. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan gambar.
Penyebabnya adalah kurangnya koordinasi antara perencana arsitek, perencana struktur
dan perencana MEP. Sehingga saat gambar digabungkan tidak sinkron.
3. Gambar perencanaan yang tidak lengkap. Sudah banyak kasus terjadi di beberapa
proyek gedung yang gambar perencanaan tidak bisa dijadikan acuan untuk kerja di
lapangan. Biasanya terjadi pada gambar arsitek, dengan spesifikasi-spesifikasi material
yang kurang lengkap sehingga kontraktor harus berkoordinasi lagi dengan perencana
arsitek.
4. Pemutusan merk dan spesifikasi material yang lambat oleh owner. Sehingga pekerjaan
harus ditunda dulu. Oleh karena itu, kontraktor harus bisa mengclaim apabila ada
keterlambatan disebabkan oleh owner.
5. Miskoordinasi antara pelaksana lapangan dengan teknik dibagian kantor.
6. Lahan yang sempit. Permasalahan lahan sempit ini sangat berpengaruh terhadap lokasi
gudang. Apabila terpaksa lahan gudang tidak ada maka pelaksanaan proyek bisa dibagi
dengan sistem 2 zona. Zona 1 dikerjakan dan Zona 2 sementara untuk gudang material
struktur seperti besi dan kayu.
7. Terjadi perubahan desain yang mendadak oleh owner.
8. Mutu beton yang tidak masuk standar kualitas perencanaan yang mengakibatkan
potensi gagal struktur. Sehingga harus ditangani dengan perbaikan beton.
2. Masalah Non-Teknis
Kendala-kendala di atas masih wajar dialami di proyek karena masih bisa ditangani. Pada
prinsipnya dalam menghadapi keluhan warga, harus diakomodir dengan baik karena jangan
sampai proyek berhenti karena disabotase warga.
BAB XIII
PENUTUP
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, PT. CHIMARDER 777 dapat menyusun Rencana Mutu Kontrak
ini yang digunakan sebagai panduan untuk menentukan pengendalian dalam proses pelaksanaan
Pekerjaan
Kami berharap dalam pelaksanaan Rencana Mutu Kontrak ini dapat diberikan pengarahan-pengarahan,
sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan hasil yang sesuai dengan harapan
semua pihak yang terkait.
Kami menyadari bahwa penyusunan Rencana Mutu Kontrak ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
MARTONO, SE
Direktur