Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan pembangunan u-turn di Jalan By Pass Krian ini Proyek ini secara
fisik direncanakan akan selesai dalam waktu 60 hari kalender sejak Serah
Terima Lapangan, sedangkan masa pemeliharaannya adalah 180 hari
kalender.

TRAFFIC MANAJEMENT & SAFETY

1. Manajemen lalu lintas atau kegiatan pengaturan lalu lintas dalam


pelaksanaan pekerjaan di jalan tol bertujuan untuk mengatur dan
mengupayakan pengamanan lalu lintas kendaraan pada lokasi
pekerjaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, hal ini dilakukan dengan
cara mempersiapkan, menyusun tata pemasangan sarana
pengamanan lalu lintas dengan segala perlengkapan untuk dipakai
sepanjang berlangsungnya pekerjaan.
2. Pengalihan lalu lintas dapat dipakai rubber cone, rambu-rambu,
petunjuk peringatan dan bendera-bendera, Trafic cone dipasang pada
daerah pekerjaan dan akan dipasang lampu-lampu agar terlihat pada
waktu malam hari. Pengaturan lalu-lintas bertujuan untuk memberi
keamanan dan kenyamanan pengendara di jalan. Sarana pengaturan
lalu lintas sepanjang area pekerjaan yang diperlukan antara lain :
o Rambu perhatian, petunjuk, larangan dan sebagainya
o Spanduk pemberitahuan
o Rubber cone
o Lampu-lampu
o Bendera
o Rompi pengaman lalu lintas
o Genset untuk lampu
o HT untuk komunikasi
3. Karena pekerjaan dilakukan pada jalan aktif, maka harus diperhatikan
agar pelaksanaan pekerjaan seminimal mungkin mengganggu
kelancaran di jalan. Tahapan pelaksanaan pekerjaan traffic manajemen
:
o Pemasangan rambu-rambu (sesuai buku spesifikasi) yang
diperlukan sebelum memasuki lokasi pekerjaan sampai dengan
rambu-rambu saat berada di lokasi pekerjaan, seperti rambu
perhatian untuk berhati-hati, sampai dengan rambu pembatas
dan larangan yang diperlukan
o Pembatasan area pekerjaan dengan traffic cone serta
pengaturan mobilisasi dan demobilisasi kendaraan alat berat.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Secara garis besar urutan pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :

Metode Pelaksanaan Hal 1 dari 6


1. Agar pelaksanaan tepat waktu maka seluruh personil kontraktor dan
peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan sudah harus siap
dimobilisasi pada lokasi terdekat, dengan urutan petugas pengendali
lalu lintas berangkat terlebih dahulu menuju lokasi kerja untuk
memasang rambu-rambu kerja, traffic cone, lampu putar dan juga
lampu senter (sesuai spesifikasi) untuk pengaturan lalu lintas,
kemudian petugas mengalihkan pengguna jalan dari jalur yang telah
diamankan ke lajur berikutnya.
2. Setelah hal tersebut diatas terlaksana dengan baik, maka urugan
agragat pilihan (sirtu), dimobilisasi ke lokasi pekerjaan. Kemudian
dilakukan pekerjaan pengupasan jalan sesuai dengan tanda yang telah
dibuat pada waktu surve ulang. Pelaksanaan pengupasan jalan diikuti
dengan Dump Truck yang telah disediakan untuk kemudian membuang
hasil kupasan tersebut ke lokasi yang telah ditentukan.
3. Road cutter juga diikuti oleh jack hammer, compressor beserta tenaga
kerja untuk melakukan finishing pemotongan pada setiap awal dan
akhir dari road cutter.
4. Lokasi bekas kupasan/bongkaran dibersihkan dari sisa pembongkaran
untuk kemudian lokasi tersebut disemprot dengan aspal tack coat.
5. Kemudian dilakukan pelapisan dengan aspal hotmix dan dipadatkan
sesuai dengan persyaratan.
6. Jika diperlukan pelapisan aspal hotmix tambahan maka lokasi yang
baru dihampar aspal hotmix harus segera dibersihkan dan dilapisi
aspal tack coat dan kemudian dilapisi dengan aspal hotmix dan
dipadatkan sesuai dengan persyaratan.
7. Pada kegiatan harus sudah selesai, lubang bekas kupasan harus
sudah tertutup dan peralatan serta personil sudah harus dimobilisasi.
8. Pekerjaan Marka baru dapat dilaksanakan ± 2 minggu setelah
pekerjaan pengaspalan.
9. Pekerjaan expantion joint, joint sealant dapat dilakukan setelah
pekerjaan overlay selesai.
10. Pekerjaan Rigid Pavement (lajur gardu) dan perbaikan talud badan
jalan waktu pelaksanaan tidak tergantung pada pelaksanaan pekerjaan
yang lain.

Sedangan untuk metode pelaksanaan untuk masing-masing pekerjaan adalah


sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Setelah diterimanya SPK maka pelaksanaan pekerjaan akan segera
dipersiapkan dengan :
o Menyediakan Kantor dan Gudang untuk keperluan di lapangan
o Menyediakan sarana perlengkapan pengamanan lalu-lintas agar
dalam pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan
karena kekurangan rambu-rambu dan sebagainya.
o Memobilisasi personil dan peralatan di lapangan, yang
digunakan sampai pelaksanaan untuk masing-masing pekerjaan
selesai dikerjakan.

Metode Pelaksanaan Hal 2 dari 6


o Melakukan survey ulang dan membuat gambar rencana, dan
pada saat penyerahan pekerjaan untuk pembuatan As Build
Drawing.

2 PEKERJAAN ASPAL

2.1 PEKERJAAN TACK COAT


MAKSUD DAN TUJUAN
Pekerjaan tersebut meliputi : penyiapan material, tenaga kerja, peralatan,
pengaturan dan pengamanan lalu lintas, pembersihan permukaan yang akan
ditack coat. Pelaksanaan pekerjaan ini adalah dengan pelaburan permukaan
perkerasan yang akan dilapisi perkerasan aspal baru dengan bahan perekat
(Tack coat), hal ini diperlukan untuk mengikat antara lapis permukaan lama
dengan lapis permukaan baru

METODA PROSES PELAKSANAAN


Peralatan
Terdiri dari :
- Asphalt Distributor/Aspalt Sprayer
- Air compressor
- Dump truck kecil 3 ton atau mobil pick up

Persiapan
- Memeriksa kondisi alat penyemprot dan nosel, apakah sudah berfungsi
dengan baik, pemanasan, tack coat. Melakukan uji coba untuk
meyakinkan hasil penyemprotan (pelaburan), sesuai dengan
spesifikasi kontrak.
- Perlengkapan alat tersebut harus meliputi sebuah tachometer
(pengukur kecepatan putaran), meteran tekanan, satu tongkat celup
yang sudah dikalibrasi, sebuah thermometer untuk mengukur
temperatur isi tangki, dan peralatan untuk mengukur kecepatan pada
kecepatan lambat

Pelaksanaan
- Sebelum penyemprotan dimulai, debu dan bahan kotoran harus
disingkirkan terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai sikat
mekanis atau semprotan angin atau kombinasi kedua-duanya, jika
belum bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu ijuk
- Penyemprotan harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar
tidak menganggu lalu lintas dan memungkinkan lalu lintas satu arah
tanpa merusak hasil pekerjaan
- Pembersihan harus dilanjutkan/melewati 20 cm dari tepi bidang yang
akan disemprot adanya tonjolan benda asing atau lainnya harus
disingkirkan dari permukaan memakai penggaruk baja atau cara
lainnya yang disetujui pengawas
- Panjang permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan
penyemprot harus diukur dan ditandai
- Permukaan yang akan disemprot harus benar-benar kering

Metode Pelaksanaan Hal 3 dari 6


- Asphalt sprayer harus mulai bergerak tak boleh kurang 5 meter di
muka daerah yang disemprot dengan demikian kecepatan jelajahnya
tepat sesuai ketentuan bila batang semprot mencapai lembaran kertas
dan kecepatan ini harus tetap dipertahankan sampai melalui titik akhir
dari pemakaian bahan pengikat
- Penyemprotan harus segera dihentikan jika ternyata ada
ketidaksempurnaan peralatan semprot pada saat beroperasi dan
penyemprotan ulangan sama sekali tak diperkenankan sebelum
diadakan pekerjaan perbaikan alat
- Ketentuan penyemprotan tack coat di permukaan kurang lebih 0.15 -
0.5 liter per meter persegi

Pelaksanaan Akhir
Selama lapis pengikat belum ditutup dengan lapis perkerasan diatasnya,
maka petugas-petugas yang terkait harus melarang lalu lintas melewatinya
serta melindungi kerusakan kerusakan yang mungkin terjadi

PEKERJAAN ASPAL HOTMIX (ASPAL CONCRETE LEVELING)


MAKSUD DAN TUJUAN
Merupakan suatu lapisan atas pada perkerasan jalan yang terdiri dari
campuran aspal bitumen panas dan agregat panas yang mempunyai gradasi
sesuai spesifikasi, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu
tertentu, dengan maksud tujuan :
- Sebagai pendukung beban lalu lintas
- Sebagai pelindung konstruksi dibawahnya dari kerusakan akibat
pengaruh air dan cuaca
- Sebagai lapisan aus.
- Menjadikan permukaan jalan yang rata dan tidak licin
- Supaya lapisan tersebut dapat bertahan lama, haruslah mempunyai
sifat-sifat perkerasan sebagai berikut :
o Tahan terhadap keausan akibat lalu lintas
o Kedap air.
o Mempunyai nilai structural
o Mempunyai stabilitas yang memenuhi syarat spesifikasi

METODA PROSES PELAKSANAAN


Peralatan
Peralatan Pencampur :
- Unit Pencampur aspal (AMP)
- Whell loader
- Sekop, dll.

Peralatan Lapangan :
- Asphalt finisher
- Tandem roller 8-10 ton
- Pneumatic Tired Roller 10-12 ton
- Dump truck pengangkut hot mix
- Alat-alat bantu, dsb.

Produksi campuran
- Perbandingan bahan campuran harus sesuai mix design.

Metode Pelaksanaan Hal 4 dari 6


- Pencampuran harus dilaksanakan sebaik-baiknya sampai bahan
tercampur baik dan merata
- Agregat dipanaskan maksimum 175 derajat celsius sedang untuk
temperatur aspal yang dipanaskan ditentukan
Pen 60 : 130 - 165 derajat celsius.
Pen 80 : 124 - 162 derajat Celsius

Persiapan Lapangan
Sebelum penghamparan dilaksanakan permukaan yang akan dilapis ATB
Coarse atau Wearing Coarse, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
- Bentuk permukaan ke arah memanjang dan melintang harus telah
dipersiapkan sesuai dengan perencanaan
- Permukaan harus bebas dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki
misalnya debu dan bahan-bahan lepas lainnya
- Permukaan yang menggunakan bahan pengikat harus diberi lapis
pengikat seperlunya sesuai syarat-syarat dokumen pelelangan.

Pengangkutan dan penghamparan


- Selama pengangkutan sebaiknya campuran ditutup dengan terpal
untuk melindungi dari pengaruh cuaca.
- Hamparan disesuaikan dengan tebal rencana, dengan menggunakan
finisher
- Campuran harus dihampar pada temperatur minimum 115 derajat
Celsius
- Penghamparan hendaknya dilaksanakan sesuai dengan arah lalu
lintas

Pemadatan.
Adalah tahapan pekerjaan akhir dari serangkaian pembuatan lapisan
konstruksi jalan dimana didalam tahapan ini harus dilakukan pengawasan
terus menerus dan urutan pekerjaannya seperti tersebut dibawah ini
- Pemadatan awal (break down rolling) dilakukan pada temperatur
minimum110 derajat celsius dengan menggunakan tandem roller atau
mesin gilas roda tiga 8-10 ton antara 2-4 lintasan pada kecepatan 3-4
km/jam
- Segera sesudah pemadatan pertama selesai, dilakukan pemadatan
antara (intermediate rolling) dengan menggunakan mesin gilas roda
karet (self propelled pneumatic tired roller) berat 12-15 ton dan tekanan
angin 120 psi pada kecepatan 5-6 km/jam
- Pemadatan akhir (finishing rolling) dilakukan dengan tandem roller 8-
10 ton langsung sesudah pemadatan antara berakhir, sampai alur-alur
bekas roda pemadatan hilang dan rata dengan kecepatan 5-8 km/jam,
minimum pada 80 derajat celsius atau sedikit diatas titik leleh aspal
yang digunakan pemadatan harus berakhir

Cara pemadatan :
- Pada jalan lurus, pemadatan dimulai dari tepi perkerasan sejajar as
jalan menuju ke tengah
- Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as
jalan menuju ke bagian yang tinggi

Metode Pelaksanaan Hal 5 dari 6


- Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang
rendah sejajar as jalan menuju ke bagian yang tinggi
- Untuk mencegah pelekatan campuran pada mesin gilas, maka roda
mesin gilas perlu dibasahi dengan air
- Roda penggerak mesin gilas pada lintasan pertama ditempatkan di
muka.

Sambungan-sambungan
- Penghamparan dan pemadatan harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu banyak terjadi sambungan-sambungan.
- Bila sambungan harus diadakan, hendaknya diperhatikan agar dicapai
pelekatan yang sempurna pada seluruh tebalnya
- Dalam menempatkan adukan baru terhadap lapisan yang telah digilas
hendaknya diusahakan bahwa bidang kontak harus vertikal (dengan
cara lapisan lama dipotong tegak lurus), dan perlu diberikan kepada
bidang vertikal tersebut Tack coat untuk menambah pelekatan pada
sambungan

Pengendalian Mutu
Adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan guna menjamin hasil
pelaksanaan pekerjaan yang baik dan sesuai perencanaan yang disyaratkan
dalam dokumen pelelangan , terdiri dari pengawasan :

Di Lokasi AMP (Pencampuran)


- Kwalitas bahan, suhu pemanasan bahan, suhu campuran, hasil
campuran gradasi, marshal test)
- Pengambilan contoh dilakukan setiap periodik produksi, sesuai yang
ditentu kan oleh direksi

Di lokasi Penghamparan, meliputi :


- Lapis pengikat (tack coat) harus diperiksa jumlah dan kerataannya
- Pemeriksaan kerataan, kemiringan, sambungan-sambungan, tebal
hamparan dan suhu hamparan yang akan dipadatkan
- Pengawasan suhu setiap tahap pemadatan, cara pemadatan dan hasil
pemadatan

Demikian metode pelaksanaan secara garis besar.

Surabaya, 12 Pebruari 2008


PT. Prambanan Dwipaka

Ir. Prajitno Pudijohartono


Direktur Utama

Metode Pelaksanaan Hal 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai