5 Nomogram ada sembilan dan umur Menentukan tipe Perkerasan dari Tabel.
rencana 10 thn serta Faktor 3.1 (dari pertimbangan biaya)
Penyesuaian (FP)
Menentukan seksi-seksi subgrade yang
seragam dan daya dukung subgrade
Menentukan struktur Pondasi Jalan
Menentukan Struktur Perkerasan bagan
desain 3A atau yang lainnya
Control Perhitungan secara struktur apa
sudah cukup kuat ( Pd T -01 2002-B )
Menetukan standard Drainase bawah
permukaan yang dibutukan
Menetatapkan kebutuhan daya dukung
tepi perkerasan
Menetapakan kebutuhan pelapisan
(sealing) bahu jalan
2. Parameter-parameter yang diperlukan dalam perencanaan Perkerasan dengan
Metode MDP 2013 :
1) Peraturan Menteri PU no 19/PRT/M/2011 dipakai sebagai aturan terbaru;
Kriteria Teknis Mencakup:
Mulai
- Mobilisasi
- Studi Pendahuluan
- Laporan
Pendahuluan
Ya
Survei Lapangan :
- Topografi
- Tanah
- Hidrologi
- Perkerasan
A
A
- Geometrik Jalan
- Perkerasan
- Hidrologi dan Drainase
- Bangunan Pelengkap
Revisi
Ya
- Perkiraan Biaya
- Pembuatan Dokumen
Tender
Revisi
Tidak
Diskusi kelengkapan
Rancangan
Ya
- Laporan Akhir
- Dokumen Tender
- Gambar Rencana
- Laporan Perhitungan kuantitas
- Dan Biaya
Selesai
4. Data yang diperlukan untuk menghitung tebal lapis overlay adalah :
1. Data lendutan balik yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat Bengkelman
Beam(BB)
2. Data angka ekivalen untuk setiap jenis kendaraan (sumbu) yaitu :
Esumbu tunggal roda tunggal = (beban sumbu tunggal, kg / 5400)4
Esumbu tunggal roda ganda = (beban sumbu ganda, kg / 8160)4
Esumbu tandem roda ganda = (beban sumbu tunggal, kg / 13760)4
Esumbu tripel roda ganda = (beban sumbu ganda, kg / 18450)4
Beban sumbu masing-masing jenis kendaraan dapat dilihat dalam table
3. Menentukan akumulasi ekivalen beban sumbu standar (CESA) dengan rumus :
=
Jika ;
CESA = akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana,
lss/ur/lajur
LHRi = LHR jenis kendaraan i diawal umur rencana, ditentukan dengan rumus ;
LHRawal umur rencana = (1 + a )n.LHRs
LHRs = LHR hasil pengumpulan data
a = factor pertumbuhan lalu lintas dari saat pengumpulan data sampai awal
umur rencana, persen/tahun (%/tahun)
n = lama waktu pada saat pengumpulan data sampai awal umur rencana, tahun
Ei = angka ekivalen untuk jenis kendaraan i
Ci = koefisien distribusi jenis kendaraan i
365 = lama hari dalam 1 tahun
N = factor umur rencana, dapat dilihat dalam table
4. Menghitung lendutan balik rencana atau lendutan izin dengan rumus ;
Drencana = 22,208 x CESA(-0,2307)
Drencana = lendutan balik rencana dimana diukur dengan menggunakan
bengkelman beam
5. Menghitung tebal lapis tambah (H0) dengan rumus atau gambar grafik
( sumber Pd T-05-2005-B)
H0 = (Ln(1,0364) + Ln(Dsblov) Ln(Dsblov))
0, 0597
H0 = tebal lapis tambah sebelum dikoreksi dengan terperatur rata-rata tahunan
dilokasi jalan dalam Satuan cm.
Dsblov = lendutan balik sebelum ditambah, = Dwakil
Dsblov = lendutan balik setelah lapis tambah = lendutan balik rencana = lendutan
balaik izin dalam Satuan mm
6. Menghitung factor koreksi dengan rumus atau gambar grafik
F0 = 0,5032 x Exp(0,0194 x TPRT)
dengan :
F0 = factor koreksi tebal lapis tambah
TPRT = temperature perkerasan rata-rata tahunan untuk daerah atau kota
tertentu
7. Menghitung tebel lapis tambah terkoreksi (Ht) :
Ht = H0 x F0