METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi potensi dan studi kelayakan yaitu
melakukan survey dan pengukuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan besar potensi daya yang terbangkitkan oleh sungai yang akan
dibangun PLTMH. Hasil pengukuran ini digunakan sebagai acuan untuk
perancangan dan perencanaan pada PLTMH.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode seperti berikut:
1. Studi Literatur, dengan mengumpulkan data yang ada di literatur yang
sudah ada dan searching melalui internet.
2. Pengumpulan data dari dinas terkait yaitu Dinas Sumber Daya Air dan
Pertambangan (SDAP) Kabupaten Garut dan Kecamatan Pamulihan.
3. Melakukan Studi Pra-kelayakan atau studi potensi
4. Melakukan Studi dan Analisis Kelayakan
5. Penelitian tentang mekanikal dan elektrikal di CV. Cihanjuang Inti Teknik
Metode tersebut dilakukan untuk mendapatkan data sebagai acuan untuk
menganalisis kelayakan pembuatan PLTMH di sebuah lokasi. Dibawah ini
merupakan diagram alir penelitian.
Ya
Finish
2. Data dan informasi tentang profil sumber daya air atau sungai baik secara
kualitatif dan kuantitatif.
3. Data non-teknis dari lokasi penelitian.
2. Survey Lokasi
a. Desa Pakenjeng
Pakenjeng adalah sebuah desa di Kecamatan Pamulihan di Kabupaten
Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Berjarak 3,2 km dari Kecamatan
Pamulihan atau 40 km dari pusat kota Garut.
40
Jarak yang harus ditempuh oleh penulis dari kota asal (Bandung) yaitu sekitar
97,1 Km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam menuju Desa Pakenjeng. Dengan
rincian rute
Tabel 3.1 Rute Jarak Tempuh
Lokasi Jarak (Km) Waktu(jam)
Bandung – Garut 67 1,5
Garut - Kecamatan Pamulihan 30 2
Kecamatan Pamulihan -
1 0.5
Desa Pakenjeng
Sungai-sungai di desa ini tergolong masih alami karena tidak ada industri dan
sungai ini belum terlalu banyak dimanfaatkan potensinya oleh warga sekitar,
sehingga sungai-sungai di desa ini masih tergolong alami. Tingkat visabilitas di
kawasan ini bebas dikarenakan masih alami, dan tingkat abrasi di kawasan Desa
Pakenjeng pun tergolong kecil.
b. Sungai Cibatarua
Sungai Cibatarua adalah salah satu anak sungai dari Sungai Cikandang yang
memiliki potensi air yang besar namun belum banyak dimanfaatkan karena
lokasinya yang terpencil. Sungai Cikandang sendiri memiliki panjang sekitar 33
44
Jarak dari Desa pakenjeng ke lokasi Air Terjun Panyairan ini adalah sekitar 3
km dengan cara berjalan kaki, dengan medan sepanjang 1 km jalan bebatuan dan
2 km jalan hutan sehingga cukup sulit untuk kendaraan baik roda empat ataupun
roda dua untuk mencapai lokasi.
Gambar 3.11 (a) Jalan Masuk Menuju Curug Panyairan Sungai Cibatarua, (b)
Jalan pegunungan, (c) Jalan melewati hutan, (d) Jembatan di sungai
Cibatarua
(Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis)
Perhitungan Daya
Terbangkitkan
1. Analisis Intake
Analisis Kelayakan Sipil 2. Analisis Forebay
3. Analisis Penstock
4. Analisis Power House
Selesai
Studi ini meliputi pengukuran debit minimum yang mengalir pada saluran air
atau sungai, debit air pada saat banjir dengan melakukan pengamatan visual batas
banjir, dan pengukuran debit air secara, tinggi terjun (beda tinggi/ head) yang
tersedia dan menentukan debit andalan. Pengukuran debit dilakukan dengan
metoda pengukuran kecepatan dan penampang aliran sungai.
Kecepatan aliran air (v) diukur dengan menggunakan metode pelampung,
kecepatan aliran air diperoleh dengan perhitungan data waktu (t) serta jarak (d)
tempuh pelampung. Kecepatan air dihitung dengan rumus:
v = c . (d/t) ………..(3.1)
dimana:
v = kecepatan aliran air (m/detik)
d = jarak tempuh pelampung
t = waktu tempuh pelampung
c = faktor koreksi 0,75 atau 0,95 masing – masing untuk pelampung berada
cukup dalam atau diatas permukaan air
(Gunawan, 2010)
Luas penampang aliran air (A) atau sungai dapat diukur dengan cara
mengukur lebar sungai atau saluran (W) dan kedalaman rata – rata sungai (drata-
rata), untuk mengukur luas penampang aliran air dibutuhkan alat ukur untuk
mengukur lebar dan kedalaman rata-rata sungai. (Gunawan, 2010)
48
(Q) yang diperoleh dari persamaan 3.3 maka didapatkan perhitungan potensi daya
hidrolik (air) dan potensi daya listrik terbangkitkan. Potensi daya hidrolik adalah
analisis potensi daya pada suatu potensi air atau sungai tanpa perhitungan efisiensi
turbin sedangkan potensi daya terbangkitkan adalah analisis daya terbangkitkan
yang bisa dihasilkan oleh suatu potensi air atau sungai dengan kemampuan suatu
jenis turbin tertentu, berikut ini adalah persamaan potensi daya hidrolik (air) dan
potensi daya listrik terbangkitkan.
Dimana:
Lpipa = Panjang penstock
Lhorizontal =Jarak antara power house dengan dinding vertikal kolam penenang
H = Tinggi jatuhan air
(Muhammad Asy’ari Perangin-Angin, 2008)
4. Jaringan Distribusi
Dalam merencanakan jaringan distribusi data-data tentang mekanikal dan
elektrikal dibutuhkan sebagai acuan untuk memilih jenis kabel dan komponennya.
Pemilihan penghantar juga dipengaruhi dari jarak pembangkit menuju ke
konsumen, karena akan mempengaruhi terhadap jatuh tegangan pada distribusi
tersebut. Setelah mendapatkan jenis penghantar maka selanjutnya adalah
menganalisis jatuh tegangan atau Drop Voltage untuk mengetahui tegangan yang
hilang pada penghantar di saluran distribusi. Dalam menghitung jatuh tegangan
didapatkan persamaan sebagai berikut:
51
Dimana: