Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DIMENSI SOSIAL WANITA

OLEH :

AYU ESKA AULIA (131803)

DOSEN PEMBIMBING: JUNAY DARMAWATI, M.Kes.

AKBID AL-SUAIBAH PALEMBANG

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai makhluk

jasmani dan rohani yang dilengkapi dengan akal budi, kedua macam insan itu mempunyai

persamaan yang hakiki. Keduanya adalah pribadi yang mempunyai hak sama untuk

berkembang.

Dalam masa transisi menuju kemasyarakat industrial terdapat perubahan system

nilai. Hal ini erat hubungannya dengan pembangunan yang mendatangkan tekhnologi barat

bersama dengan nasihat-nasihatnya. Dari tekhnologi barat ini manfaat yang diambil cukup

besar, tetapi disamping itu terdapat pula dampaknya, berupa benturan-benturan antara

kebudayaan tradisional dan barat.

Pertemuan antara kebudayaan secara mendadak itu menimbulkan permasalahan

social yang erat hubungannya dengan moralitas. Partisipasi wanita dalam menangani

masalah ini sangat diharapkan karena hal ini sesuai dengan ketentuan tentang peranan

wanita dalam GBHN 1988. Ketentuan itu menerangkan bahwa peran wanita adalah

mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat, sejahterah dan bahagia, termasuk

pengembangan generasi muda, terutama anak dan remaja dalam rangka pembangunan

wanita seutuhnya.

Di era westernisasi seperti sekarang ini, Perempuan sering dijadikan komoditas

bahkan dilecehkan dan menjadi korban dalam berbagai masalah kehidupan. Hal tersebut

yang mendasari bahwa wanita adalah rendah, lemah dan paling sering mengalami
permasalahan yang berkaitan dengan status kehidupannya dalam dimensi sosial di

masyarakat yang disini fokus pada pemerkosaan.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini Secara terperinci, penulis merumuskannya

sebagai berikut:

1. Apakah Dimensi sosial wanita?

2. Apa saja Status Wanita?

3. Apa saja nila dan peran wanita dalam dimensi sosial wanita?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dimensi sosial wanita

Dimensi social wanita Adalah suatu fenomena gambaran yang terjadi pada saat sekarang ini.

Kenyataannya adalah diskriminasi/ketidakadilan:

1. Marginalisasi

a. Peluang untuk menjadi pembantu rumah tangga lebih banyak diberikan kepada

perempuan.

b. Pemupukan dan pengendalian tekhnologi dilakukan oleh laki-laki

2. Subordinasi

Yaitu keyakinan menetapkan kedudukan dan peran wanita lebih rendah daripada laki-laki.

3. Pandangan steriotip

Penandaan yang sering bersifat negative secara umum selalu melahirkan ketidak adilan

yang bersumber dari pandangan gender.

4. Kekerasan terhadap perempuan

Berbagai serangan terhadap fisik maupun integritas mental, psikologis yang dialami oleh

wanita.

5. Beban kerja

Suatu bentuk diskriminasi dimana beban kerja harus dijalankan oleh salah satu jenis

kelamin tertentu.

Contoh : pembantu rumah tangga banyak diberikan kepada perempuan.


B. Status Sosial Wanita

1. Pengertian

Status adalah kedudukan seseorang di dalam keluarga dan masyarakat. Jadi status social

wanita adalah kedudukan seorang wanita yang akan mempengaruhi bagaimana seseorang

wanita diperlakukan, bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan.

2. Faktor Yang Mempengaruhu Status Sosial Wanita

a) Rendahnya kedudukan wanita dari pria

Walaupun separuh dari penghuni dunia adalah wanita namun sampai abad yang lalu

dunia seni, politik, ekonomi, perdagangan adalah dunia laki-laki. Karena itu wanita

hidupnya bagaikan mengambang dalam keremangan senja, bergerak hanyut seperti

bayangan dibelakang panggung pria dan tidak berarti.

Hukum manusia dari dulu hingga sekarang adalah hukum laki-laki, khususnya

dibidang politik, pemerintah adalah pemerintahan pria dan Negara adalah Negara

pria. Terutama dibidang politik, wanita ditolak untuk menduduki posisi

kepemimpinan dan fungsi-fungsi kunci, karena dianggap kurang mampu dan dilihat

sebagai saingan kaum pria.

b) Rendahnya tingkat pendidikan wanita dibanding pria

Ketika orang tua akan memutuskan untuk membiayai pendidikan anaknya umumnya

kaum laki-laki yang mendapat prioritas utama untuk memperoleh pendidikan yang

tinggi untuk bekal menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah yang baik, sedangkan

wanita kurang perlu mendapat pendidikan tinggi karena nantinya juga harus bertugas

menjadi ibu rumah tangga, kembali mengurus keluarga.


Persepsi ini yang merugikan kaum wanita karena dianggap kurang penting

memperoleh pendidikan yang tinggi sehingga mengakibatkan banyak wanita tetap

terpuruk dalam kebodohan karena tingkat pendidikan yang rendah.

c) Perlindungan hukum, hak dan kewajiban wanita serta peran ganda wanita sebagai ibu

rumah tangga dan pencari nafkah

Di masyarakat seorang wanita tidak boleh memiliki / mewarisi hak milik atau

mencari penghasilan. Bila wanita dicerai maka dia tidak boleh merawat anaknya lagi

atau hak miliknya.

Meskipun wanita punya hak secara hokum tetapi tradisi tidak akan mengijinkan

untuk mengkontrol hidupnya sendiri. Selain itu karena ekonomi keluarga yang

kurang baik, meningkatkan wanita untuk berperan ganda sebagai ibu rumah tangga

dan pencari nafkah.

Nilai wanita

Nilai wanita adalah angka kepandaian, potensi, atau mutu yang dimiliki olehseorang

wanita. Orang-orang banyak berbeda kecakapannya satu sama lain, kecakapan adalah

fungsi pribadi,oleh karena itu wanita harus diberi persamaan kesempatan untuk

mewujudkan potensi-potensi mereka dan penilaian kecakapan mereka tidak boleh

didasarkan atas prakarsa kelamin.

Dalam definisi kesehatan kaum wanita harus mencerminkan kehidupan wanita,yaitu :

a. Peran reproduksi ( melahirkan anak )

b. Takdir biologis ( siklus menstruasi )

c. Hubungan social.
C. Peran Wanita

Peran adalah Pelaksanaan hak hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan seseorang.

Peran wanita adalah Perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh seorang wanita

yang berkedudukan dimasyarakat

Peran Wanita Dalam Keluarga Dan Masyarakat :

A. Peran dan fungsi wanita dalam keluarga

PANCA DARMA IBU, Terdiri Dari :

Sebagai Istri pendamping suami :

Keberhasilan seorang suami sangat didukung oleh dukungan dari seorang istri. Untuk itu

peran wanita seabgai istri pendamping suami diantaranya :

a. Memposisikan diri sebagai istri sekaligus ibu, teman, dan kekasih bagi suami.

b. Menjadi teman diskusi seraya memberikan dukungan motivasi kepada suami.

c. Berbagi rasa suka dan duka serta memahami keadaan keadaan, kedudukan, tugas dan

tanggung jawab suami.

d. Menjaga kesesuaian hubungan suami istri

Sebagai Partner Hidup

a. Mampu berfikir luas dan mengikuti / memahami langkah suami dalam menjalani

hidup, misalnya meniti karier.

b. Menciptakan kesamaan pandangan dan latar belakang sehingga memperkecil resiko

kesalahpahaman bahkan terjadinya perceraian.

Sebagai Pencari nafkah tambahan

a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang berguna bagi keluarga

b. Mengusahakan penghasilan tambahan / berwirausaha sesuai dengan kemampuan


Sebagai Pengatur Rumah Tangga

a. Mampu menciptakan rumah tangga yang tenang dan aman

b. Mampu Menjaga kebersihan dan kerapian rumah tangga dan lingkungan

c. Mengatur dan mengelola waktu

d. Mampu mengatur keseimbangan penghasilan dan pembelanjaan.

e. Pandai menghemat, hidup sederhana dan dapat menabung.

Sebagai Ibu (Penerus Keturunan) Dan Pendidik

a. Mengusahakan dan mempersiapkan diri untuk melahirkan anak yang sehat.

b. Mampu memenuhi kebutuhan anak, memberi rasa aman dan kasih sayang pada anak

c. Mampu mendorong dan membimbing perkembangan jasmani dan rohani

d. Orangtua harus mempunyai kesatuan sikap dan pandangan dalam mendidik anak-

anaknya.

e. Sebagai pendorong dan contoh teladan bagi putra putrinya.

B. Peran Wanita dalam masyarakat

Sebagai mahluk sosial yang hidup bermasyarakat, maka seorang wanita selain berperan

di keluarganya juga berperan dan berpartisipasi aktif dalam lingkungan sosial, salah satu

diantaranya adalah dalam pembinaan kesejahteraan keluarga di masyarakat.

Peran wanita disini meliputi :

1. Peran sebagai orang tua

2. Peran sebagai Kader

3. Peran sebagai perangkat desa

4. Peran sebagai petugas kesehatan


Fungsi dari peran tersebut dapat dilaksanakan dengan :

1. Ikut serta dalam program PKK

2. Sebagai anggota kader yang mampu melaksanakan dan menggerakkan masyarakat

untuk melakukan tindakan/kegiatan yang ada.

3. Mengajak wanita lain untuk ikut serta berperan aktif dalam kegiatan PKK

4. Memberikan motivasi dan bimbingan opada warga sekitar tentang pentingnya

kesehatan keluarga serta lingkungannya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dimensi sosial wanita Adalah suatu fenomena gambaran yang terjadi pada saat sekarang ini.

Kenyataannya adalah diskriminasi/ketidakadilan seperti : Marginalisasi, Subordinasi, Pandangan

Steriotip, Kekerasan terhadap perempuan, beban kerja.

Permasalahan yang berkaitan dengan dimensi sosial wanita yaitu kekerasan, pemerkosaan,

pelecehan seksual, single parent, perkawinan usia muda dan tua, wanita di tempat kerja dan

pekerja seks komersial

B. Saran

Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

Widyastuti, Yani, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Fitramaya

Pinem, Saroha. 2002. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media

http://davitadzahra.blogspot.com/2013/04/status-nilai-dan-peran-wanita.html

http://isanisnurlia.blogspot.com/2015/04/makalah-dimensi-sosial-wanita-dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai