Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN GIZI DAN DIETETIK PENYAKIT ANAK

GIZI BURUK

Dosen Pengampu

Uun Ratriantari, S.ST., M.Gizi

Oleh :

1. Nina Silvilla (G42192004)


2. Eka Citra Lelisia (G42192026)
3. Putri Andrea Febrianti (G42192049)
4. Defi Rahmasari (G42192052)
5. Olivia Tarrega (G42192069)
6. Renita Nanda Ayu Ananta (G42192078)

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2021
STUDI KASUS

Berusia 1 tahun 3 bulan, berat badan saat ini 5,8 kg dengan panjang badan 72 cm dan LiLA
10,8 cm. Masuk rumah sakit dengan keluhan batuk 1 minggu, demam dengan suhu 38,5°C,
sesak. Pasien tidak mengalami diare, nafsu makan menurun, rewel. Pasien dilakukan tes
mantoux dan didapatkan hasil (+), gambaran foto thorax menunjukkan Pneumonia + TB
Paru. Diagnosa Medis : TB Paru, Pneumonia, Malnutrisi. KU pasien lemah, Kesadaran
compos mentis, pasien nampak kurus, pasien tidak mengalami oedema dan ascites, nampak
iga gambang.nampak baggy pants, rambut tipis. Nadi 85x/menit, RR 40x/menit,
Hasil pemeriksaan biokimia hematologi darah lengkap adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,6 gr/dl g/dl 12,0 – 15,0
Hematokrit 40 % 35 – 49
Leukosit 28.000 mm3 4.000 – 10.000
Trombosit 560 ribu/mcL 150 – 400
Natrium 120 mEq/L 136 - 145 mmol/L

Kalium 3,5 mEq/L 3.5 - 5.1 mmol/L

Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien lahir normal dengan berat badan
lahir 2,6 kg. Pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap dan jarang datang posyandu. Ibu
pasien saat ini menjalani pengobatan TB Paru. Pasien hanya mendapatkan ASI sampai usia 2
bulan selanjutnya mendapatkan susu formula. Pasien mulai mendapatkan MPASI saat berusia
6 bulan dalam bentuk bubur nasi. • Bapak pasien bekerja sebagai buruh bangunan dan Ibu
pasien bekerja sebagai buruh cuci. • Pola makan pasien 3 kali per hari, pasien tidak biasa
mengkonsumsi buah dan biasanya hanya mengkonsumsi kerupuk dan biskuit susu. Pasien
biasa makan nasi dengan bakso setiap harinya. Pasien tetap mendapatkan susu formula 3 x
100 cc/ hari. Pasien jarang mengkonsumsi sayur. • Pasien sudah dirawat di rumah sakit
selama 1 minggu dan saat ini sudah melewati masa stabilisasi dan sedang dirawat di ruang
rawat inap anak.
Selesaikan kasus di atas berdasarkan langkah-langkah PAGT!
Identitas Pasien

Nama : An. A Tanggal lahir : -


CH-1.1.1 Umur : 1 tahun 3 bulan Ruangan :
CH-1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal MRS : -
CH- 3.1.7 Agama : - CH-3.1.5 Alamat : -
Pekerjaan : - Diagnosa Medis : TB Paru, Pneumonia,
Malnutrisi
CH-1.1.6 Pendidikan : - CH-1.1.3 Suku/Bangsa :

Data Antropometri

No Domain Data Keterangan


1 AD-1.1.1 Tinggi Badan 72 cm PB/U = - 2,03 (Pendek)
2 AD-1.1.2 Berat Badan 5,8 kg BB/ U = - 3,45
(Underweight)
BB/PB = -3.5
(Gizi Buruk)
3 LiLA 10,8 cm 69,2% (Gizi buruk)

Z-Score :

5,8−9,6
BB/U = 9,6−8,5 = -3,45 (Underweight)

72−77,5
PB/U = 77,5−74,8= -2,03 (Pendek)

5,8−8,6
BB/PB = = -3.5 (Gizi Buruk)
8,6−7,8

Kesimpulan :

Berdasarkan BB/U, status gizi pasien underweight, PB/U pasien pendek, dan BB/PB kategori
gizi buruk. Berdasarkan LILA, pasien kategori gizi buruk.

Data Biokimia

No Domain Data Nilai Normal Keterangan


1 BD-1.10.1 11,6 gr/dl 12,0 – 15,0gr/dl Rendah
Hemoglobin
2 BD- 1.10.2 40% 35 – 49% Normal
Hematokrit
4 BD-1.10 Leukosit 28.000 mm3 4.000 – 10.000 Tinggi
mm3
5 Trombosit 560.000/mcL 150.000 – Tinggi
400.000/mcL
6 Natrium 120 mmol/L 136 - 145 mmol/L Rendah
7 Kalium 3,5 mmol/L 3.5 - 5.1 mmol/L Normal

Kesimpulan :

Hemoglobin, natrium rendah. Hematokrit dan kalium normal. Leukosit dan Trombosit tinggi.

Fisik Klinis

No Domain Data Nilai Normal Keterangan


1 PD-1.1.9 Respiratory Rate 40x/menit 12-20x/menit Tinggi
2 PD-1.1.9 Nadi 85x/menit 60-100 x/menit Normal
3 PD-1.1.9 Suhu 38,5oC 36–37,5°C Tinggi
4 Iga gambang + Abnormal
5 Rambut tipis + Abnormal
3 Nampak kurus + Abnormal
4 KU lemah + Abnormal
4 Baggi pants + Abnormal

Kesimpulan :

Respiratory rate (RR) pasien tinggi yaitu 40x/menit, suhu tubuh tinggi yaitu 38,5 oC, serta
pasien nampak iga gambang, rambut tipis, nampak kurus, KU lemah, dan baggy pants.

Riwayat Makan

Pola makan Makan 3x sehari


Tidak biasa makan buah
Jarang makan sayur
Setiap hari makan nasi dengan bakso
Minum susu formula 3x 100 cc/hari

Riwayat Penyakit

Keluhan Utama Batuk 1 minggu, demam dengan suhu 38,5°C,


sesak.
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga TB Paru
Riwayat Penyakit Sekarang TB Paru, Pneumonia, Malnutrisi

Riwayat Gizi

Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan Pola makan pasien 3 kali per hari, pasien
tidak biasa mengkonsumsi buah dan biasanya
hanya mengkonsumsi kerupuk dan biskuit
susu. Pasien biasa makan nasi dengan bakso
setiap harinya. Pasien tetap mendapatkan
susu formula 3 x 100 cc/ hari. Pasien jarang
mengkonsumsi sayur.
Makanan yang disukai -
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan
Gangguan fungsi Gastrointestinal Mual : -
Muntah : -
Nyeri Ulu Hati : -
Anoreksia : +
Diare : -
Konstipasi : -
Perubahan Pengecapan/penciuman : -
Gangguan Mengunyah : -
Gangguan Menelan : -
Lain-lain : -
Perubahan berat badan -

Kesimpulan :

Pola makan pasien yaitu 3 kali per hari, pasien tidak biasa mengkonsumsi buah dan
biasanya hanya mengkonsumsi kerupuk dan biskuit susu. Pasien biasa makan nasi dengan
bakso setiap harinya. Pasien tetap mendapatkan susu formula 3 x 100 cc/ hari. Pasien jarang
mengkonsumsi sayur. Pasien juga mengalami gangguan gastrointestinal yaitu anoreksia.

PRESKRIPSI DIET

a. Rencana Perhitungan Kebutuhan Menggunakan F-100


intervensi BB : 5,8 kg
Volume pemberian F-100 yang diberikan ke pasien dalam sehari : 1140 ml
Frekuensi pemberian yang diberikan ke pasien : 6 kali sehari (per 4 jam)
Per pemberian : 190 ml

Formula F-100 per 1140 ml

Bahan Makanan F-100


Susu Skim Bubuk 96,9 gram
Gula pasir 57 gram
Tepung -
beras/maizena
Minyak Sayur 68,4 gram
Larutan Elektronik 22,8 ml
Tambahan air 1140 ml

Nilai Gizi/1140 ml

Energi 1140 kkal


Protein 33,06 gram
Laktosa 47,88 gram
Kalium 71,82 mMol
Natrium 21,66 mMol
Magnesium 8,3 mMol
Seng 26,22 mg
Tembaga 2,85 mg
% energi protein 13,68
% energi lemak 60,42
Osmolaritas 477,66 mOsm/l
Assesment Gizi
Monitoring dan
Data Dasar Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Gizi
Evaluasi
Masalah
Antropometri
Tinggi Badan AD-1.1.1 NC-3.1 E-1.4 AD-1.1.2
Berat Badan Tinggi badan pasien Berat badan kurang Memberikan edukasi Berat badan pasien
72 cm lebih rendah berkaitan dengan TB kepada keluarga pasien menjadi ideal yaitu
dari berat badan paru yang diderita terkait hubungan gizi 13 kg. Akan
ideal yaitu 92 cm oleh pasien, seimbang dan asupan dipantau pada
AD-1.1.2 malnutrisi ditandai gizi dengan kesehatan pemeriksaan
Berat badan pasien dengan BB/U -3.45 serta penyakit antropometri berat
5,8 kg lebih rendah NC-3.5 C-2.1 badan 3 hari sekali.
dari berat badan Pertumbuhan tinggi Memberikan motivasi AD-1.1.1
ideal yaitu 13 kg. kurang optimal dan meyakinkan Tinggi badan
. berkaitan dengan pasien untuk mampu pasien menjadi
malnutrisi ditandai mengikuti terapi diet normal yaitu 92
dengan indeks PB/U - yang diberikan cm. Akan dipantau
2.03 yaitu sangat sehingga dapat pada pemeriksaan
pendek. menjaga kestabilan antropometri tinggi
NC-3.5 kesehatan pasien badan bulan
Pasien menderita gizi ND-1.2.2 berikutnya.
buruk berkaitan Pasien diberikan diet
dengan malnutrisi modifikasi tinggi .

berkaitan dengan energi untuk

BB/PB -3.5 meningkatkan intake


energi pasien
ND-1.2.3
Pasien diberikan diet
modifikasi protein
untuk meningkatkan
intake protein pasien.
Biokimia
Leukosit BD-1.11.7 NC-2.2 ND-1.2.2 BD-1.11.7
Trombosit Kadar leukosit Perubahan nilai Pasien diberikan diet Kadar Leukosit
Natrium pasien 28.000 mm3 laboratorium spesifik tinggi energi sesuai pasien menjadi
Kalium lebih tinggi dari nilai trombosit dan dengan prinsip dan normal yaitu 4.000
KGA normal yaitu 4.000 – leukosit pasien syarat diet TETP untuk – 10.000 mm3.
10.000 mm3 berkaitan dengan TB mengatasi penyakit TB Akan dipantau
BD-1.11.7 Paru yang diderita paru dan malnutrisi pada pemeriksaan
Kadar trombosit pasien ditandai yang diderita oleh laboratorium
pasien 560 ribu/mcL dengan nilai pasien berikutnya.
lebih tinggi dari nilai trombosit dan ND-1.2.3 BD-1.11.7
normal yaitu 4.000 – leukosit lebih tinggi Pasien diberikan diet Kadar Trombosit
10.000 mm3 dari normal. tinggi protein sesuai pasien menjadi
BD-1.2.5 Perubahan nilai dengan prinsip dan normal yaitu 150 –
Kadar natrium laboratorium spesifik syarat diet TETP untuk 400 ribu/mcL.
pasien 120 mEq/L Natrium dan Kalium mengatasi penyakit TB Akan dipantau
lebih rendah dari berkaitan dengan TB paru dan malnutrisi pada pemeriksaan
nilai normal yaitu Paru yang diderita yang diderita pasien laboratorium
135-145 mEq/L. pasien ditandai E-1.1 berikutnya
BD-1.2.7 dengan nilai natrium Memberikan edukasi BD-1.2.5
Kadar kalium pasien dan kalium lebih kepada pasien terkait Kadar natrium
3,5 mEq/L lebih rendah dari normal. kondisi status gizi pasien menjadi
rendah dari nilai Perubahan nilai pasien dan normal yaitu 135-
normal yaitu 3,7-5,2 laboratorium spesifik memberikan informasi 145 mEq/L. Akan
mEq/L. KGA berkaitan cara agar leukosit dan dipantau pada
Kadar KGA pasien dengan malnutrisi trombosit menurun. pemeriksaan
88 mg/dL lebih yang diderita pasien RC-1.4 laboratorium
tinggi dari normal ditandai dengan nilai Menangani pasien berikutnya
yaitu 100-200 KGA lebih rendah bersama dengan tenaga BD-1.2.7
mg/dL dari normal. kesehatan lainnya, Kadar kalium
seperti dokter dan pasien menjadi
perawat. normal yaitu 3,7-
5,2 mEq/L. Akan
dipantau pada
pemeriksaan
laboratorium
berikutnya
Kadar KGA pasien
menjadi normal
yaitu 100-200
mg/dL. Akan
dipantau pada
pemeriksaan
laboratorium
berikutnya.
Fisik Klinis
 Suhu PD-1.1.9 N-1.1 ND-1.2.2 PD-1.1.9
Tubuh Suhu pasien 38,5°C Peningkatan energi Pasien diberikan diet Suhu pasien normal
 Lemah, lebih tinggi dari nilai ekspenditure sebesar modifikasi energi menjadi normal,
kesadaran normal yaitu 36°C - 13% berkaitan dengan berkaitan dengan suhu yaitu 36°C -37°C
compos 37°C gejala demam pasien tubuh yang meningkat yang akan diukur
mentis, PD-1.1.1 ditandai dengan suhu RC-1.4 pada pemeriksaan
kurus, Kondisi umum 38,5°C Menangani pasien berikutnya
nampak pasien nampak bersama dengan tenaga PD-1.1.1
iga lemah, Kesadaran kesehatan lainnya, Kondisi umum
gambang, compos mentis, untuk menormalkan pasien menjadi
baggy pasien nampak suhu pasien. normal. Akan
pants, dan kurus, pasien tidak dipantau pada
rambut mengalami oedema pemeriksaan
tipis dan ascites, nampak berikutnya
iga gambang,
nampak baggy pants,
dan rambut tipis.
Riwayat Makan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Saluran cerna


Sub pokok bahasan : TB Paru, Pneumonia, Malnutrisi (Gizi Buruk)
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Metode : Ceramah
Media : Video dan pamflet

A. Latar Belakang

Tuberkolosis paru adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tubercolosis. Bakteri tersebut dapat menyerang hampir seluruh organ
tubuh manusia,terutama paru paru. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru (alveoli), dengan gejala batuk yang disertai nafas sesak atau
nafas cepat. Pneumonia merupakan peradangan atau infeksi pada bronkiolus dan alveolus
di paru-paru yang sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak.

Malnutrisi atau gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein berat akibat
ketidakseimbangan antara ambilan makanan dengan kebutuhan gizi.
Keadaan malnutrisi energi-protein sering dikaitkan dengan temuan kasus defisiensi
vitamin D. Berdasarkan studi epidemiologi >50% anak malnutrisi berat juga mengalami
defisiensi vitamin D.

B. Tujuan Pemberian Diet


 Memenuhi kebutuhan energi,protein dan zat gizi lain yang meningkat
 Mengoptimalkan sistem imunitas tubuh dan status gizi
 Meringankan kerja orga saluran pernafasan
 Mengurangi resiko malnutrisi atau gizi buruk
C. Sumber Materi
1. Jurnal
2. Buku Penuntun Diet
D. Materi
A. TUBERKULOSIS
 Pengertian
TB atau tuberkulosis merupakan penyakit yang menyerang paru-paru,
dimana menimbulkan gelaja berupa batuk yang biasanya akan berlangsung
lama, kurang lebih 3 minggu, berdahak dan bahakan terkadang mengeluarkan
darah.
 Faktor yang menyebabkan Tuberkulosis
a) Bakteri
Penyakit TB paru terjadi akbat datri infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut menyerang paru-paru dan
penyebarannya melalui percikan air liur maupun saat adanya kontak
yang cukup dekat dan lama dengan penderita.
 Tanda dan gejala
a) Batuk berdahak (kurang lebih selema 3 minggu)
b) Batuk berdarah
c) Sakit pada bagian dada
d) Berkeringat di malam hari
e) Kehilangan nafsu makan
f) Penurunan berat badan
g) Mudah lelah
 Cara mencegah
a) Menjaga sirkulasi udara, karena bakteri tuberkulosisi mudah tersebar
dalam suangan yang kecil tertutup serta udaranya tidak bersirkulasi.
b) Usahakan sinar matahari masuk ke dalam rumah karena pada
umumnya bakteri tuberkulosis mampu bertahan hidup di udara bebas
selama kurang lebih 1-2 jam, namun jika kondisi ruangan lembab tidak
terkena sinar matahari maka bakteri dapat bertahan hidup hingga
berhari hari.
c) Gunakan masker saat bepergian apalagi saat di tempat yang ramai.
B. PNEUMONIA
 Pengertian
Penumonia merupakan peradangan pada paru yang .disebabkan
masalah infeksi. Penyakit ini juga sering dikenal dengan istilah paru-paru
basah, infeksi ini menyebabkan adanya peradadangan pada kantong-kantong
udara dalam paru atau alveoli yang berakibat susah bernafas karena alveoli
dipenuhi cairan atau nanah.
 Faktor Penyebab
a) Bakteri
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza, dan
Staphylococcus aureus.
b) Jamur
Cryprococcus, Coccidioides, dan Histoplasma. Spora jamur tersebut
biasanya terdapat pada tanah dan kotoran burung.
 Tanda dan gejala
a) Batuk kering, berdahak kental berwarna kuning dan hijau hingga batuk
berdarah
b) Nyeri pada dada ketika menarik napas dan batuk
c) Sesak napas
d) Mual dan muntah
e) Demam
 Cara mencegah
a) Melakukan vaksinisai
b) Mencukupi asupan nutrisi agar daya tubuh kuat
c) Menjaga kebersihan diri contohnya dengan mencuci tangan
d) Tidak mengkonsumsi alkohol
C. MALNUTRISI (GIZI BURUK)
 Pengertian
Malnutrisi gizi buruk merupakan suatu keadaan dimana terjadi
kekurangan konsumsi zat gizi yang disebabkan karena rendahnya konsumsi
pada sumber energi protein pada makanan sehari-hari, yang biasanya secara
umum ditandai dengan berat badan dan tinggi badan tidak sesuai umur atau
dibawah rata-rata yang ditetapkan oleh tenaga medis.
 Faktor Penyebab
a) Kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi yang seimbang dan
pola makan yang sehat.
b) Kondisi sosial ekonomi yang biasanya berpengaruh pada porsi
makanan yang tidak terpenuhi dalam waktu cukup lama. Tidak tentang
harga dari sumber makanannya namun juga kebersihannya.
c) Kondisi lingkungan yang kurang atau bahkan tidak bersih dapat
membuat anak terserang berbagai macam penyakit dan menyebabkan
penyerapan gizi pada anak terhambat meskipun pemberian asupan
makanannya sudah baik.
 Tanda dan gejala
a) Berat dan tinggi badan anak berada pada garis bawah kurva
pertumbuhan
b) Pertumbuhan lambat
c) Terlihat lesu
d) Mata dan pipi terlihat cekung
e) Rambut mudah rontok
f) Kulit dan rambut tampak kering
g) Rentan terkena infeksi karena sistem imun menurun
 Cara mencegah
a) Berikan porsi makanan sesuai kebutuhan anak
b) Mengerti kebutuhan anak pada umurnya
c) Menjaga kebersihan makanan
d) Mengatur model makanan pada anak agar tidak bosan

D. DIET PEMBERIAN FORMULA 100 (F100)


Diet ini diberikan pada saat fase transisi, Tujuan memberikan makanan
(Formula 100) pada fase ini adalah mempersiapkan anak untuk menerima cairan dan
energi lebih besar. Formula 100 mengandung energi 100 kkal untuk tiap 100 ml
larutan.
E. SUSUNAN ACARA

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan
1. Pembukaan 3 menit Membuka/memulai Menjawab salam, -
kegiatan dengan mendengarkan dan
mengucapkan salam memperhatikan
Memperkenalakan diri
Menjelaskan maksud dan
tujuan pendidikan
kesehatan
Kontrak waktu
2. Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan Video
penyakit Tuberkulosis, memperhatikan dan
Pneumonia dan Malnutrisi Mencatat materi leaflet
2. Menjelaskan faktor- yang disampaikan
faktor yang menyebabkan
penyakit Tuberkulosis,
Pneumonia dan Malnutrisi
3. Menjelaskan tanda dan
gejala penyakit penyakit
Tuberkulosis, Pneumonia
dan Malnutrisi
4. Menjelaskan cara
mencegah dan mengatasi
penyakit Tuberkulosis,
Pneumonia dan Malnutrisi
5. Menjelaskan tentang
diet formula 100 tahap
transisi.
3. Evaluasi 7 menit 1. Tanya jawab Bertanya dan -
2. Menanyakan kembali menjawab
pertanyaan

4. Penutup 5 menit 1. Kesan pesan Mengulang pokok- -


2. Salam penutup pokok materi
dan menjawab
salam penutup
DAFTAR PUSTAKA

1. Lamria, dkk. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis Pada


Umur 15 Tahun Ke Atas Di Indonesia (Analisis Data Survei Prevalensi Tuberkulosis
(SPTB) Di Indonesia 2013-2014). Jurnal Penelitian Kesehatan. Vol. 23 No. 1 (10-17).

2. Ni'mah, Muhammad. (2020). Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Untuk


Mengatasi Gizi Buruk Pada Anak Balita Dengan Aplikasi “Anak Sehat Makan
Sehat". Jurnal Pangan dan Gizi. Politeknik Negeri Jember.

3. Tri, Rana. (2020). Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada Anggota Keluarga
Penderita. Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai