GIZI BURUK
Dosen Pengampu
Oleh :
JURUSAN KESEHATAN
2021
STUDI KASUS
Berusia 1 tahun 3 bulan, berat badan saat ini 5,8 kg dengan panjang badan 72 cm dan LiLA
10,8 cm. Masuk rumah sakit dengan keluhan batuk 1 minggu, demam dengan suhu 38,5°C,
sesak. Pasien tidak mengalami diare, nafsu makan menurun, rewel. Pasien dilakukan tes
mantoux dan didapatkan hasil (+), gambaran foto thorax menunjukkan Pneumonia + TB
Paru. Diagnosa Medis : TB Paru, Pneumonia, Malnutrisi. KU pasien lemah, Kesadaran
compos mentis, pasien nampak kurus, pasien tidak mengalami oedema dan ascites, nampak
iga gambang.nampak baggy pants, rambut tipis. Nadi 85x/menit, RR 40x/menit,
Hasil pemeriksaan biokimia hematologi darah lengkap adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,6 gr/dl g/dl 12,0 – 15,0
Hematokrit 40 % 35 – 49
Leukosit 28.000 mm3 4.000 – 10.000
Trombosit 560 ribu/mcL 150 – 400
Natrium 120 mEq/L 136 - 145 mmol/L
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien lahir normal dengan berat badan
lahir 2,6 kg. Pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap dan jarang datang posyandu. Ibu
pasien saat ini menjalani pengobatan TB Paru. Pasien hanya mendapatkan ASI sampai usia 2
bulan selanjutnya mendapatkan susu formula. Pasien mulai mendapatkan MPASI saat berusia
6 bulan dalam bentuk bubur nasi. • Bapak pasien bekerja sebagai buruh bangunan dan Ibu
pasien bekerja sebagai buruh cuci. • Pola makan pasien 3 kali per hari, pasien tidak biasa
mengkonsumsi buah dan biasanya hanya mengkonsumsi kerupuk dan biskuit susu. Pasien
biasa makan nasi dengan bakso setiap harinya. Pasien tetap mendapatkan susu formula 3 x
100 cc/ hari. Pasien jarang mengkonsumsi sayur. • Pasien sudah dirawat di rumah sakit
selama 1 minggu dan saat ini sudah melewati masa stabilisasi dan sedang dirawat di ruang
rawat inap anak.
Selesaikan kasus di atas berdasarkan langkah-langkah PAGT!
Identitas Pasien
Data Antropometri
Z-Score :
5,8−9,6
BB/U = 9,6−8,5 = -3,45 (Underweight)
72−77,5
PB/U = 77,5−74,8= -2,03 (Pendek)
5,8−8,6
BB/PB = = -3.5 (Gizi Buruk)
8,6−7,8
Kesimpulan :
Berdasarkan BB/U, status gizi pasien underweight, PB/U pasien pendek, dan BB/PB kategori
gizi buruk. Berdasarkan LILA, pasien kategori gizi buruk.
Data Biokimia
Kesimpulan :
Hemoglobin, natrium rendah. Hematokrit dan kalium normal. Leukosit dan Trombosit tinggi.
Fisik Klinis
Kesimpulan :
Respiratory rate (RR) pasien tinggi yaitu 40x/menit, suhu tubuh tinggi yaitu 38,5 oC, serta
pasien nampak iga gambang, rambut tipis, nampak kurus, KU lemah, dan baggy pants.
Riwayat Makan
Riwayat Penyakit
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan Pola makan pasien 3 kali per hari, pasien
tidak biasa mengkonsumsi buah dan biasanya
hanya mengkonsumsi kerupuk dan biskuit
susu. Pasien biasa makan nasi dengan bakso
setiap harinya. Pasien tetap mendapatkan
susu formula 3 x 100 cc/ hari. Pasien jarang
mengkonsumsi sayur.
Makanan yang disukai -
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan
Gangguan fungsi Gastrointestinal Mual : -
Muntah : -
Nyeri Ulu Hati : -
Anoreksia : +
Diare : -
Konstipasi : -
Perubahan Pengecapan/penciuman : -
Gangguan Mengunyah : -
Gangguan Menelan : -
Lain-lain : -
Perubahan berat badan -
Kesimpulan :
Pola makan pasien yaitu 3 kali per hari, pasien tidak biasa mengkonsumsi buah dan
biasanya hanya mengkonsumsi kerupuk dan biskuit susu. Pasien biasa makan nasi dengan
bakso setiap harinya. Pasien tetap mendapatkan susu formula 3 x 100 cc/ hari. Pasien jarang
mengkonsumsi sayur. Pasien juga mengalami gangguan gastrointestinal yaitu anoreksia.
PRESKRIPSI DIET
Nilai Gizi/1140 ml
A. Latar Belakang
Tuberkolosis paru adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tubercolosis. Bakteri tersebut dapat menyerang hampir seluruh organ
tubuh manusia,terutama paru paru. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru (alveoli), dengan gejala batuk yang disertai nafas sesak atau
nafas cepat. Pneumonia merupakan peradangan atau infeksi pada bronkiolus dan alveolus
di paru-paru yang sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak.
Malnutrisi atau gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein berat akibat
ketidakseimbangan antara ambilan makanan dengan kebutuhan gizi.
Keadaan malnutrisi energi-protein sering dikaitkan dengan temuan kasus defisiensi
vitamin D. Berdasarkan studi epidemiologi >50% anak malnutrisi berat juga mengalami
defisiensi vitamin D.
3. Tri, Rana. (2020). Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada Anggota Keluarga
Penderita. Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.