Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SITUASI KASUS COVID 19 DI NTB

Nama : Nur Komariah


NIM : P07131117024
Kelas/Semester : A/VI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2020
KASUS COVID 19 DI NTB

Pada hari Rabu (01-04-2020) terdapat 6 orang yang telah terkonfirmasi pofitif
terjangkit virus corona (covid 19), dimana 2 orang berasal dari Lombok Timur, 2
orang dari kota Mataram, 1 orang dari Kabupatem Sumbawa, dan 1 orang dari luar
daerah (Bali), dan 1 orang yang meninggal (PDP).
Pasien asal Lombok Timur tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar
daerah dan diperkirakan terjangkit dalam periode 14 hari terakhir. Pasien tersebut
ialah suami istri . pasin dirawat di ruang isolasi RSUD Provinsi NTB sejak tanggal 17
maret 2020 lalu. Namun meski terdiagnosa positif corona, kondisi pasien saat ini
sudah membaik. Demi memastikan kemungkinan penularan ke orang lain, pihak
RSUD saat ini sedang melakukan penelusuran kontak terhadap semua orang yang
pernah berintekrasi langsung dengan pasien.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat NTB mengumumkan
dua pasien positif covid 19 yang merupakan pasangan suami istri dan pengeola
sebuah pondok pesantren di Lombok Timur. Dinas Kesehatan Lombon Timur
memeriksa ratusan santri di pondok pesantren tersebut, dan dikarantina selaam dua
pekan atau 14 hari. Pemprov NTB menemukan 44 orang yang melakukan
kontakdekat dengan dua pasien tersebut. Menurut Ahasanul, tak menutup
kemungkinan jumlah orang yang melakukan interaksi terus bertambah seiring
perkembangan tracing yang dilakukan. Sementara itu, Kapolsek Aikmel mengatakan
pintu masuk dan pintu keluar pondok pesantren itu telah dijaga polisi dan TNI.
Pasien dalam pengawasan (PDP) asal Mataram, yang meninggal pada Jumat
(27/03/2020) dinyatakan positif covid 19 (corona). PDP tersebut mendapatkan
perawata di RSUD Mataram sejak 24 Maret 2020. Saat itu pasien mengeluh demam,
batuk, dan sesak nafas. Tim medis mengambil sampel cairan tenggorokanpasien
tersebut dan dikirimkan ke laboratorium, hasil uji laboratorium baru di terima RSUD
Mataram pada hari Rabu (01/04/2020). PDP tersebut memiliki riwayat perjalanan ke
Jakarta dalam dua pekan terakhir, yakni 10-16 Maret 2020.
Pasien asal Kabuaten Sumbawa tersebut dirawat di ruang isolasi RSUD H L
Manambai Abdulkadir pada 26 Maret dengan gejala flu dan hipertensi. Pasien
memilki riwayat kontak dengan pasian asal lombok timur pada 9 Maret 2020. Pasien
dalam kondisi membaik, pasien covid 19 baru bisa dipulangkan setelah hasil tes
negatif sebanyak dua kali berturut-turut.
Sebanyak 4 orang anggota polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi orang
dalam pemantauan (ODP) setelah pulang melaksanakan tugas di Malaysia sekitar
sebulan yang lalu. 4 anggota tersebut sedang menjalankan isolasi di rumah masing-
masing dengan dipantau oleh tim dokter. Dikabarkan bahwa 4 anggota tersebut saat
ini sudah dalam kondisi membaik dan akan menunggu instruksi dari dokter untuk
kembali berdinas. Sebelumnya, Kapolda NTB menginstuksikan anggota untuk
berjemur saat pagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat
menangkal virus covid 19 (corona). Selain itu, Polda NTB juga meyediakan hand
sanitizer di sejumlah pintu masuk gedung untuk mencegah penularan virus covid 19.
Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menangkap seorang perempuan berinisal
EDA usia 31 tahun karena mnyebarkan hoax tentang pasien virus corna yang
meninggal di Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. EDA merupakan warga Desa
Kekeri, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, menyebarkan hoax itu melalui akun
facebooknya. Lewat akun Facebook Ummi Diyan, EDA menulis salah satu pasien
corona asal Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, meninggal.
EDA mendapatkan kabar itu dari orang lain, ia pun membagikan kabar itu
melalui Facebook agar orang lain mengetahuinya. EDA telah membuat permintaan
maaf terkait unggahan yang membuat masyarakat panik dan takut itu. Polisi menyita
satu ponsel merk Oppo dan satu kartu seluler dari EDA. EDA pun disangkakan Pasal
28 ayat 1 Undang-Undang Informasi Teknologi dan Internet (ITE). Hingga kini Polda
NTB telah menemukan 10 kasus penyebaran berita hoax terkait virus corona.

Anda mungkin juga menyukai