Anda di halaman 1dari 14

REVISI

LAPORAN KONSELING GIZI RAWAT JALAN


GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DAN
DIABETES MELLITUS SERTA HIPERTENSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Praktik Kerja Gizi (PKG) Klinik
Program Studi S-1 Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan
Dosen Pembimbing : Zana Fitriana Octavia, S.Gz., M.Gizi
Pembimbing Lapangan : Isnaeni Noerarava, S.Gz.

Disusun oleh :
Muhammad Mukhlis Saputra
1907026020

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022
1. Data Riwayat Pasien
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.E
Tanggal lahir : 07 Oktober 1982
Usia : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
b. Keadaan Umum Pasien
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun dan menderita gagal
ginjak kronik stage V dengan hemodialysis sejak 7 bulan lalu disertai penyakit
diabetes mellitus lebih dari 5 tahun lalu dan penyakit hipertensi sejak 2 bulan lalu.
Pasien. Pasien tinggal bersama seorang anak, menantu dan 1 orang cucu yang
memiliki usaha sembako. Saat ini pasien sering merasa pusing dan memiliki
gangguan penglihatan (rabun jauh). Pasien rutin mengonsumsi obat DM dan obat
hemodialisa yang diberikan oleh rumah sakit.

2. Data Dietary
a. Data Dietary Kualitatif
Tabel 1. Data Recall Asupan Makan Kualitatif
Bahan Makan
Makan Pagi Selingan Makan Siang Selingan
Makanan Malam
Sumber Bubur Roti isi Nasi - Nasi
KH pisang Kentang
Lauk Ayam Telur ceplok - -
Hewani Bakso
Lauk - - Tahu isi Tahu goreng
Nabati (gorengan)
Sayuran - Sayur sop - Oseng
(wortel) kangkung
Buah - - Mangga -
Naga
Lain-lain Risoles Cilok Bakpia kacang - -
Lumpia ijo
Tabel 2. Data FFQ Asupan Makan Kualitatif
Golongan Jenis URT Frekuensi
Makanan Nasi 2ctg 3x/hari
Pokok Biskuit (wafer tango) 10 bh 1x/hari
Roti isi 1 bh 1x/hari
Kentang 3 sdm 2x/mgg
Singkong 3 bh 3x/mgg
Protein Telur ayam 1 btr 3x/hari
Hewani 2x/mgg
Daging ayam 1 ptg sdg 4x/mgg
Protein Tempe 1 ptg 2-3x/hari
Nabati Tahu 1 ptg 2-3x/hari
Susu kedelai 1 bks 3x/mgg
Buah Mangga 1 bh 3x/mgg
Anggur ½ kg 3x/mgg
Naga 1 bh 3x/mgg
Semangka 2 ptg sdg 3x/mgg
Sayur Kangkung 1-2 sdm 2x/mgg
Sayur sop (wortel) 1 mgk 2x/mgg
Sayur lodeh (labu siam, kacang panjang 1 mgk 2x/mgg
& terong)
Sayur asem (labu siam, kacang panjang 1 mgk 2x/mgg
& terong)
Susu Susu Anlen 1 gls 2x/mgg
Minyak Minyak Kelapa 5 sdm 2x/hari
Santan 2 sdm 2-3x/mgg
Lain-lain Arem-arem 1 bh 2x/mgg
Risoles 1 bh 2x/mgg
Cilok 12 bh 1-2x/mgg
Teh (gula) 1 sdt 1x/hari
b. Data Dietary Kuantitatif
Tabel 3. Data Recall 24 Jam SMRS
Waktu Menu Bahan URT Gr Energi KH Protein Lemak
Beras 1 ctg 100 175 40 4 -
Bubur
Ayam 2 sdm 20 25 0 3.5 1
Pagi
Risoles 2 bh 40 197.5 26.6 8.2 6.1
Snack
Lumpia 1 bh 50 65 7.12 3 2.6
Roti isi pisang 1 bh 90 240 41 5 7
Selingan Snack
Cilok 12 bj 15 480 104.76 4.44 4.68
Nasi Beas 2 ctg 200 350 80 8 0
Telor 1 btr 55 75 0 7 5
Telor ceplok
Minyak 1 sdt 5 50 0 0 5
Siang Wortel 3 sdm 30 7.5 1.5 0.3 0
Sayur Sop Kentang 2 sdm 20 16.67 3.8 0.38 0
Bakso 3 biji 51 22.5 0 2.1 1.5
Cemilan Bakpia 1 bh 30 105 13.5 2.5 4.5
Mangga 1 bh 90 50 10 0 0
Buah
Naga 1 bh 98 50 10 0 0
Selingan
Tahu 1 bh 50 40 4 3 1.5
Gorengan
Minyak 1 sdt 5 50 0 0 5
Nasi Beras 2 ctg 200 350 80 8 0
Tahu 2 ptg 100 80 8 6 3
Malam Tahu goreng
Minyak 1 sdt 5 50 - - 5
Oseng kangkung Kangkung 1 sdm 10 2.5 0.5 0.1 0
JUMLAH 2481.67 430.78 65.52 51.88
KEBUTUHAN 1269.37 174.53 53 39.5
%CAPAIAN 192% 247% 124% 119%
KETERANGAN LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH

Kesimpulan :
Berdasarkan perbandingan antara kebutuhan Ny. E dengan hasil recall 24 jam SMRS dapat
disimpulkan bahwa asupan energi, karbohidrat dan protein tergolong lebih dari kebutuhan total.
3. Hasil Pengukuran
a. Antropometri (BB, BBI, TB , IMT)
- BB = 48,6 kg
- TB = 145 cm
- BBI = 21 x (1,45)2
= 21 x 2,1025 = 44,15125 kg
𝐵𝐵
- IMT =
(𝑇𝐵)2
48,6
=
(1,45)2
48,6
= = 23 kg/m2 (Gizi Baik)
2,1025

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, IMT Ny.E memiliki IMT yang
tergolong Gizi Baik menurut Kemenkes (2019).

b. Pemeriksaan fisik/klinis
1) Tekanan Darah : 192/96 mmHg
2) Nadi : 70x/mnt
3) RR : 19x/mnt
4) Suhu : 37,2 oC
Kesimpulan:
Ny. E memiliki tekanan dara tinggi yang tergolong Hipertensi Stage III.

c. Pemeriksaan Laboratorium
Data Hasil Rentang Interpretasi
- - - -

d. Pengukuran Pengetahuan Pasien dan Kesiapan Untuk berubah


- Pasien sebelumnya pernah mendapatkan edukasi tentang bahan makanan yang
dihindari bagi penderita diabetes mellitus.
- Pasien belum mengetahui tentang diet untuk pasien gagal ginjal kronik dengan
hemodialisa disertai penyakit komorbid DM dan Hipertensi terutama berkaitan
dengan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
- Pasien cukup tertarik untuk menerapkan Diet DM, Diet Penyakit Gagal Ginjal
Kronik Dengan Hemodialisa dan Diet Rendah Garam.

4. Diagnosis Gizi
a. NI – 2.2 Asupan makanan dan minuman per oral berlebih berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi pada suatu makanan ditandai oleh asupan
makan pasien lebih dari 120%.
b. NI – 5.4 Penurunan kebutuhan Natrium berkaitan dengan Hipertensi Stage V
ditandai oleh hasil pengukuran tekanan darah sebesar 192/96 mmHg.

5. Preskripsi Diet
a. Tujuan Diet
- Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan gizi yang
adekuat
- Merencanakan dan menurunkan asupan makan pasien yang adekuat sesuai
dengan kebutuhan dan daya terima pasien.
- Mempertahankan berat badan pasien agar tetap memiliki status gizi normal.
- Membantu menjaga kadar gula darah dan tekanan darah pasien pada batas
normal.
- Meningkatkan pengetahuan pasien terkait makanan dan gizi yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan untuk penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
disertai diabetes mellitus dan hipertensi.
- Memotivasi pasien untuk menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan kondisi
pasien saat ini.
- Mengatur keseimbangan cairan dan elektolit yang hilang akibat dialysis.

b. Preskripsi Diet
1) Energi diberikan sesuai kebutuhan yaitu sebesar 35 kkal/kgBBI.
2) Karbohidrat diberikan cukup sebesar 55% dari kebutuhan total. Berikan
karbohidrat dalam bentuk kompleks dan batasi konsumsi karbohidrat sederhana
seperti gula pasir dan makanan dengan karbohidrat tinggi seperti kue bolu, kue
caramel, donat, selai dan jam.
3) Protein diberikan tinggi sebesar 1,2 gr/kgBBI. Sumber protein berasal dari 50%
hewani dan 50% nabati. Hal ini bertujuan untuk mengganti asam amino esensial
yang hilang dalam hemodialisa serta mempertahankan keseimbangan nitrogen.
4) Lemak diberikan sebanyak sisa dari kebutuhan sebesar 28% dari kebutuhan
total. Utamakan pemberian lemak tak jenuh.
5) Serat diberikan sebesar 25-30 gram sehari dengan mengutamakan serat larut air
yang terdapat di dalam sayur dan buah.
6) Cairan diberikan sesuai dengan jumlah urin yang dikeluarkan selama 24 jam
ditambah 500-750 ml.
7) Batasi penggunaan garam setiap kali memasak dan makanan tinggi Natrium
terutama makanan kemasan/makanan instan serta makanan yang diawetkan
menggunakan garam. Penggunaan garam 1 gr untuk setiap ½ liter urin yang
dikeluarkan.
8) Hindari penggunaan lemak jenuh dan lemak trans. Pilihlah lemak tak jenuh
seperti lemak jagung serta biasakan memasak makanan dengan cara direbus,
dikukus, ditumis dan dipanggang.

Kebutuhan Energi : (Perkeni, 2015)


BBI = 21 x (1,56)2
= 21 x (1,45)2
= 21 x 2,1025 = 44,15125 kg
Basal (A) = 35 x BBI
= 35 x 44,15125
= 1.545
Faktor Aktivitas (B) = 20% x Basal
= 20% x 1.545
= 309
Factor Stres (C) = 10% x Basal
= 10% x 1545
= 154,5
Koreksi Usia (D) = 5% x Basal
= 5% x 1545
= 77,25
TEE =A+B+C–D
= 1.545 + 309 + 154,5 – 77,25
= 1931,25 kkal ~ 1900 kkal

Kebutuhan Gizi :
20% x 1.900 380
▪ Protein = = = 95 gr
4 4
55% x 1.900 1045
▪ Karbohidrat = = = 261,25 gr
4 4
25% x 1.900 475
▪ Lemak = = = 53 gr
9 9

6. Perencanaan Menu / Rekomendasi Diet


a. Jenis Diet : Diet DM 1300 kkal, Diet Tinggi Protein dan Diet
Rendah Garam.
b. Bentuk Makanan : Biasa
c. Frekuensi Makanan : 3x Makan Utama dan 3x Selingan
d. Rute Pemberian : Oral
Tabel 4. Perencanaan Menu
Waktu Berat Energi Kh Protein Lemak
Menu Bahan
Makan Urt Gr (Kkal) (Gr) (Gr) (Gr)
Nasi Beras 1 ctg 100 175 40 4 0
Daging Ayam 1 ptg sdg 80 100 0 14 4
Ayam goreng
Minyak 1 sdt 5 50 0 0 5
Pagi
Tempe 1 ptg 50 80 8 6 3
Tempe bacem
Gula 1 sdm 10 37 9 0 0
Sayur bayam bayam 1 mgk 100 25 5 1 0
JUMLAH 467 62 25 12
Jus Buah Alpukat 1/2 bh bsr 50 50 10 0 5
Selingan
Snack Risoles 1 bh 50 123.4 16.6 5.2 3.8
JUMLAH 173.4 26.6 5.2 8.8
Nasi Beras 2 ctg 200 350 80 8 0
Kakap Fillet 2 ptg sdg 70 100 0 14 4
Kakap Fillet
Tepung 1 sdm 10 35 8 0.8 0
Crispy
Minyak 1 sdt 5 50 0 0 5
Siangg
Tahu 2 ptg sdg 100 80 8 6 3
Opor Tahu
Santan 1 sdm 10 12.5 0 0 1.24
Labu siam 1 mgk 100 25 5 1 0
Tumis labu siam
Minyak 1 sdt 5 50 0 0 5
JUMLAH 702.5 101 29.8 18.24
Selingan Buah Jeruk 2 bh sdg 100 50 10 0 0
JUMLAH 123.4 16.6 5.2 3.8
Nasi Beras 1 ctg 100 175 40 4 0
Telur Balado Telur 1 btr 55 75 0 7 5
Tempe bb kuning Tempe 1 ptg 50 80 8 6 3
Malam
Wortel 5 sdm 50 12.5 2.5 0.5 0
Sop Kol 2 sdm 20 5 1 0.2 0
Buncis 5 sdm 50 12.5 2.5 0.5 0
JUMLAH 360 54 18.2 8
Selingan Susu Susu murni 1 gls 200 50 0 7 2
JUMLAH 50 0 7 2
Total 1876.3 260.2 90.4 52.84
Kebutuhan 1900 261.25 95 53
% Capaian 99% 100% 95% 100%
7. Rekomendasi Perubahan Pola Hidup
a. Menerapkan prinsip tepat 3J (Jumlah, Jenis, Jadwal) dengan porsi kecil tapi sering
maksimal 6x makan sehari (3x makan utama dan 3x selingan).
b. Membatasi penggunaan gula sederhana seperti gula pasir dan makanan dengan
karbohidrat tinggi seperti kue bolu, kue caramel, donat, selai dan jam.
c. Mengutamakan makanan tinggi protein dengan lemak rendah atau sedang.
d. Menghindari penggunaan minyak jenuh dan minyak trans dengan memilih lemak
tak jenuh seperti minyak jagung.
e. Memasak makanan dengan cara ditumis, direbus, dikukus dan dipanggang.
f. Mengurangi penggunaan garam ketika memasak dengan menambahkan rempah
rempah alami agar tetap memiliki cita rasa.

8. Konseling Gizi
a. Tujuan Konseling
1) Meningkatkan pengetahuan pasien mengenai diet untuk pasien gagal ginjal
kronik dengan hemodialisa dan diet Diabetes Melitus serta Hipertensi.
2) Memberikan pemahaman terkait makanan yang dianjurkan, dibatasi dan
dihindari sesuai dengan kondisi pasien.
3) Membantu merubah perilaku pasien terkait pola hidup dan pola makan yang
belum sesuai.
b. Tema Konseling
Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa (Diet Tinggi Protein), Diet
DM 1300 kkal, dan Diet Rendah Garam.
c. Materi Konseling
1) Pengertian Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa (Diet Tinggi
Protein), Diet DM 1300 kkal, dan Diet Rendah Garam
2) Prinsip dan syarat Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa (Diet
Tinggi Protein), Diet DM 1300 kkal, dan Diet Rendah Garam.
3) Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk pasien Pasien
Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa disertai Diabetes Mellitus dan
Hipertensi.
4) Contoh bahan makanan penukar dan menu sehari.
5) Motivasi kepada pasien untuk menjalankan diet.
d. Waktu Konseling
30 menit
e. Media Konseling
1) Leaflet Diet Penyakit Gagal Ginjal dengan Hemodialisa,
2) Leaflet Diet Diabetes Mellitus
3) Leaflet Diet Rendah Garam
4) Daftar Bahan Makanan Penukar
5) Lembar Rekomendasi Diet
f. Sasaran Konseling
Pasien yang sedang melakukan hemodialisa.
g. Perilaku Positif Pasien
1) Pasien dapat menerima materi yang disampaikan selama konseling.
2) Pasien mau menerima masukan terkait diet yang dilakukan.
3) Pasien aktif selama konseling ditandai dengan adanya pertanyaan yang diajukan
oleh pasien.
4) Pasien bersedia mengubah pola hidup dan pola makannya
h. Perilaku Negatif Pasien
-
i. Strategi Perubahan Perilaku
1) Jangka Pendek
- Menetapkan jadwal makan menjadi tepat waktu.
- Mengurangi konsumsi makanan rendah gizi namun tinggi karbohidrat
- Mengurangi penggunaan garam setiap kali memasak.
2) Jangka Panjang
- Konsisten dalam menjalani pola hidup sehat sesuai dengan kondisi pasien.
j. Perubahan Perilaku Yang Disepakati Pasien
1) Menetapkan jadwal makan dan jenis makanan yang dipilih.
2) Mengurangi makanan rendah gizi namun tinggi karbohidrat.
3) Memilah makanan yang bergizi seimbang.
4) Membatasi asupan garam dan makanan tinggi garam
k. Rencana Tahapan Perubahan Perilaku
1) Memperhatikan bahan Makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dihindari pada
setiap anjuran diet.
2) Menetapkan jadwal makan
l. Merencanakan Langkah Selanjutnya (Follow Up)
Melakukan konseling gizi 1 bulan kemudian untuk menilai perubahan perilaku
pasien mengenai pola makan dan gaya hidupnya.
m. Evaluasi
Menanyakan kembali mengenai diet yang akan dijalani kepada pasien dan
mengevaluasi pola hidup dan pola makan klien setelah dilaksanakannya konseling.

LAMPIRAN
1. Assesment
2. Rekomendasi Diet

3. Media yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai