Anda di halaman 1dari 8

Analisis Kebijakan Perlindungan Hak Cipta Skripsi di

UPT Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan


Kalijaga Yogyakarta

I Gusti Agung Lintang Saraswati Rahadi1), Richard Togaranta Ginting2), A.A Bagus Surya
Widya Nugraha 3)
123Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email: gunglintang98@gmail.com1, richardtogaranta@unud.ac.id2,


aabasuwinu@unud.ac.id3

ABSTRACT
This final project writing aims to find out the copyright policy in Sunan Kalijaga State Islamic
University Yogyakarta Library. This research uses decriptive research method with a qualitative
approach. Data collection techniques used are data triangulation. The informants of this study
were the head of the Sunan Kalijaga State Islamic university library, and the library staff at the
Sunan Kalijaga State Islamic University Library, which numbered four people. The result of this
study indicate that the UIN Library has a policy regarding thesis copy regulation and the library
refers to the Copyright Act No. 19 of 2002. The UIN Sunan Kalijaga Library has complied with
the Copyright Act, as evidenced by the sxistence of a photocopy policy but the policy until now it
was still less than optimal, because of the lack of knowledge of users of the existence of the
copyright.

Keywords: Copyright, Policy, Library

1. PENDAHULUAN karya cipta melainkan memberikan


Tahun 2008 Amerika Serikat perlindungan kepada pemegang Hak Cipta
Mengatakan jika Indonesia masuk dalam dengan cara memberikan pembatasan dan
daftar sebagai negara pelanggar Hak Cipta pengecualian. Perpustakaan perguruan
yang Paling banyak. tahun 2011, lembaga tinggi berfungsi memberikan layanan untuk
internasional, International Intellectual masyarakat slah satunya adalah layanan
Property Aliance (IIPA) mengajukan usulan fotocopy.
kepada lembaga mitra dagang Amerika Layanan fotocopy pada saat ini
Serikat, United States Trade masih sangat dibutuhkan mengingat koleksi
Representative (USTR)agar Indonesia yang ada diperpustakaan yang dibutuhkan
tetap dalam daftar negara pelanggar Hak memiliki jumlah yang sedikit danbeberapa
Cipta paling tinggi. Usulan tersebut berasal koleksi tidak bisa dibawa pulang. Hal itu
dari hasil survei oleh organisasi tersebut tentu menjadikan layanan fotocopy masih
Indonesia di tahun 2010. diperlukan. Karena memfotokopi bisa
Hak Cipta yang melindungi karya memperbanyak jumlahdari koleksi
cipta bukan semata-mata menutup akses perpustakaan maka perpustakaan
bagi pihak manapun untuk mempebanyak membuat kebijakan mengenai layanan
atau menyebarkan informasi dari suatu fotokopi mengingat didalam dokumenitu

1
terdapat hak milik dari pengarang dan juga Skripsi di UPT Perpustakaan UIN Sunan
memperbanyak fisik dokumen salah satu Kalijaga Yogyakarta”.
pelanggaran Hak Cipta yang telah Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
tercantum dalam Undang-Undang. bagaimana kebijakan perlindungan hak
Di perpustakaan pemustaka UIN cipta skripsi yang diterapkan di UPT
pemustaka boleh memfotokopi skripsi Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
dengan mengikuti prosedur yang telah Yogyakarta.
ditetapkan oleh perpustakaan UIN. Dari tujuan tersebut, peneliti berharapdapat
Hak Cipta memberikan hal yang memberikan manfaat, diantaranya:
istimewa bagi perpustakaan, lembaga ilmu 1) Manfaat untuk peneliti, mampu
penegtahuan dan instansi pusat menambah pengetahuan serta informasi
dokumentasi yang non komersil sebagai mengenai perlindungan hak cipta di
organisasi yangdiberikan pengecualian perpustakaan.
terhadap implementasi dari Hak Cipta 2) Manfaat untuk Perpustakaan UIN
karena banyaknya kasus pelanggaran dan Sunan Kalijaga Yogyakarta, penelitian
untuk mengurangijumlah pembajakan, ini dapat memberikan kontribusi kepada
pemerintah mengeluarkan UU No. 19 Perpustakaan Universitas Islam Negeri
Tahun 2002 dandiberlakukan mulai tanggal Sunan Kalijaga untuk melakukan
29 juli 2002. kebijakan perlindungan hak cipta skripsi
Permasalahan terkait Hak Cipta secara lebih optimal.
menjadi permasalahan yang cukup serius, 2. TINJAUAN PUSTAKA
hal ini karena banyaknya pembajakan dan 2.1 PERPUSTAKAAN PERGURUAN
pelanggaran. Banyak dari pemustaka yang TINGGI
belum mengetahui adanya Hak Cipta, Perpustakaan perguruan tinggi
karenamasih belum sempurnanya kegiatan adalah perpustakaan yang ada di
sosialisasi dari pihak kampus, perguruan tinggi dan dapat memberikan
perpustakaan maupun pengetahuan dari informasi kepada para civitas akademika
mahasiswa tersebut. Karena jumlah yaitu mahasiswa, dosen, maupun
mahasiswa di UIN maupun dari luar UIN masyarakat umum yang berkunjung ke
banyak yang berkunjung untuk melihat perpustakaan di perguruan tinggi. Menurut
refrensi skripsi maka fotokopi skripsi lebih Sutarno (2006:37) perpustkaan perguruan
diminati di bandingkan memfotokopi buku tinggi yaitu perpustakaan yang berada di
karena jumlah eksemplar skripsi hanya satu perguruan tinggi tersebut, berfungsi
dan tidak memungkinkan untuk dibawa sebagai sarana dalam menjalankan Tri
pulang. dharma perguruan tinggi, sedangkan
Mengingat perpustakaan harus seluruh sivitas akademika adalah
menerapkan konsep tentang hak cipta, penggunanya.Perpustakaan perguruan
maka penulis tertarik untuk meneliti “ tinggi bertugas menyediakan informasi
Analisis Kebijakan Perlindungan Hak Cipta kepada penggunanya serta memberikan

2
bantuan pada perguruan tinggi untuk dengan batas yang wajar. Khusus
mencapai tujuannya, yakni Tri dharma perpustakaan, setiap aktivitasnya dalam
Perguruan Tinggi. melayankan informasi kepada pengguna
harus sangat diperhatikan, khususnya saat
2.2 Hak Cipta proses pengalih mediiaan dokumen.
Sebelum kita membahas Hak Cipta, 2.4 Pelanggaran Hak Cipta di
perlu diketahui bahwa konsep dari Haki, Perpustakaan
yaitu hak milik dari hasil pemikiran Pelanggaran pada Hak Cipta yaitu
(intellectual) dan melekat pada pemiliknya, penggunaan karya ber-Hak Cipta yang
bersifat tetapp dan eksklusif. Menurut melanggar hak ekslusif pemegang Hak
Djubaedillah (2003) Hak kekayaan Cipta, seperti hak untuk
Intelektual mempunyai prinsip dipandang mendiistribusikan, membuat karya tanpa
dan diakui sebagai hasil sebuah karya, mencantumkan nama pengarangnya.
kreasi dan atau pekerjaan yang Menurut Rumini (2017) pelanggaran Hak
menggunakan kemampuan intelektual Cipta seperti memperbanyak,
manusia, sehingga pribadi yang mengumumkan, mengambil, mengutip,
menghasilkanhak kepemilikan secara atau merekam ciptaan yang lain sebagian
ilmiah. Hak cipta adalah bagian dari HAKI, atau seluruhnya tanpa izin dari pencipta.
yaitu hak yang dimiliki seseorang sebagai Pelanggaran Hak Cipta diartikan sebagai
hasil dari karyanya yang menggunakan perbuatan melanggar hak eksklusif
kemampuan intelektual manusia yang pencipta dalam memperbanyak, dan
menjadikan karya tersebut memiliki hak mengumumkan hasil ciptaannya.
kepemilikan secara alamiah. Perbuatan yang dianggap sebagai
2.3 Kebijakan Hak Cipta pelanggaran hak cipta antara lain,
Sebagai apresiasi dan mendistribusikan ciptaan hasil orang lain,
penghargaan atas sebuah karya dari jerih mengutip tanpa mencantumkan nama
payah sendiri, pemikiran dan kreativitas pengarang aslinya, dan mengubah isi dari
yang menghasilkan karya cipta yang ciptaan tersebut.
bermanfaat untuk banyak orang maka 2.4.1 Hak Cipta Layanan Fotokopi
diberikan perlidungan kepada pencipta. Fotokopi merupakan salah
Karena banyaknya terjadi kasus satukegiatan dalam mempebanyak
pembajakan maka pemerintah informasi atau menggandakan dokumen
mengeluarkan suatu kebijakan mengenai yang tercetak dari suatu ciptaan.
hak cipta. kebijakan yang dikeluarkan yaitu Menggandakan dalam artian memfotokopi
aturan disiplin dan sanksi yang tegas ( UU buku secara utuh. Menurut Purwani Istiana
Hak Cipta) terhadap kegiatan aktivitas pada (2014) layanan fotokopi umumnya sangat
lembaga tertentu (seperti lembaga pusat diperlukan oleh pemustaka, ketika mereka
dokumentasi, perpustakaan, dan informasi) inginmemfotokopi sebagian dari koleksi
dalam melakukan tugas dan fungsinya yang mereka perlukan untuk bahan studi

3
dan sebagainya. Menggandakan suatu penyeleksian data mentah menjadi
ciptaan dengan cara memfotokopi ciptaan informasi yang bermakna. Selanjutnya
diperbolehkan apabila pemustaka yaitutahap penyajian data, penyajian data,
menandatangani sebuah formulir dan yaitu menyajikan data dan menguraikan
ketentuan yang diberikan perpustakaan. data yang telah diolah tadi ke dalam bentuk
narasi dan di tarik kesimpulanmaupun
3. METEDOLOGI PENELITIAN solusi untuk memecahkannya.
Jenis penelitian dalam 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hak Cipta di UPT Perpustakaan
penelitian ini yaitu penelitian deskriptif
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
dengan pendekatan kualitatif.
Yogyakarta
Adapun nforman dalam penelitian
Hak Cipta memberikan hal yang
ini berjumlah 4 orang terdiri dari Kepala
istimewa bagi perpustakaan, lembaga ilmu
Pepustakaan dan Staf di Perpustakaan UIN
penegtahuan dan instansi pusat
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Teknik
dokumentasi yang non komersil sebagai
penentuan informan yang peneliti gunakan
organisasi yangdiberikan pengecualian
yaitu informan yang mempunyai informasi
terhadap implementasi dari Hak Cipta
tentang objek dari penelitian seperti
selama tidak dikomersilkan. Di
informan kunci, informan utama dan
Perpustakaan Universitas Islam Negeri
informan tambahan tergantung dari
Sunan Kalijaga telah melakukan
kedalaman informasi yang dimiliki. Dalam
perlindungan karya dari seseorang seperti
pengumpulan data ini maka peneliti
skripsi yang hanya boleh di fotokopi bab 1
menggunakan metode pengumpulan data
dan bab terakhir. Jika ingin mengakses
observasi yaang terjun langsung
secara full text maka pemustakaharus
melakukan pengamatan ke Perpustakaan
membawa surat pengantar dari dosen
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
maupun fakultas yang bersangkutan bahwa
kedua yaitu dengan metode wawancara
mengakses secara full text hanya untuk
yaitu melakukan tanya jawab kepada
kepentingan refrensii saja bukan untuk di
informan yang memahami mengenai
plagiariis.
penelitian ini dan dalam penelitian ini
Di Perpustakaan Universitas Islam
peneliti menggunakan metode wawancara
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta meng-
terstruktur. Selanjutnya untuk menganalisis
copy tugas akhirnya ke monitor petugas
data digunakan metode dari Miles and
secara mandiri lalu setelah itu akan di-
Huberman dalam buku Sugiono (2007)
upload oleh petugas di bagian repository
yaitu dengan pengumpulan data dilakukan
karena menggunakan sistem khusus yang
dengan mencari data sesuai dengan yang
telah di sediakan oleh perpustakaan UIN.
diperlukan dengan cara datang langsung ke
Sebelum sebuah karya tersebut di-upload,
lapangan. Dan hasil dari pengumpulan data
penulis terlebih harus menandatangani
tersebut di catat ataupun direkam.
formulir yang berisi tulisan bahwa dalam
Selanjutnya yaitu reduksi data yaitu

4
sebuah karya yang akan di upload undang hak cipta dan untuk pemustaka itu
merupakan hasil karya penulis itu sendiri sendiri pastinya akan mendapat batasan-
bukan karya hasil menjiplak atau plagiasi. batasan untuk meng-copy secara fulltext.
Dalam upaya melaksanakan Ketentuan bagaimana tata
kebijakan terkait Hak Cipta, perpustakaan pelaksanaan untuk fotokopi, dilaksanakan
belum menerapkan secara optimal karena mulai tahun 2015 karenaadanya hak cipta
kurangnya adanya pemahaman dari untuk menghargai karya cipta dari
mahasiswa mengenai hak cipta dan kurang seseorang dan juga mengenai larangan
sosialisasi dari pihak kampus maupun untuk menggandakan buku secara
perpustakaan bahwa meng-copy atau keseluruhan, dan perpustakaan tetap
memplagiasi adalah pelanggaran Hak mempertimbangkan apakah karya cipta
Cipta. Petugas pada layanan fotocopy tersebut boleh diperbanyak atau tidak.
bukanlah seorang pustakawan ataupun Di UPT Perpustakaan Universitas
orang yang pahaman mengenai Hak Cipta Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
jadi terkadang petugas yang ada di layanan memiliki kebijakan kepada penulis
fotocopy membiarkan pemustaka skripsi/karya ilmiah untuk wajib
memfotokopi secraa full dan tidak sesuai menandatangani segala ketentuan
dengan prosedur yang diterapkan. Hal copyright yang telah ditentukan dan ketika
inilah yang menghambat pengoptimalan seseorang ingin mengakses skripsi secara
kebijakan Hak Cipta tersebut. full text yang itu dari non UIN biasanya
pemustaka harus menandatangani surat-
4.2 Kebijakan Hak Cipta di UPT surat tertentu.
Perpustakaan Islam Negeri Sunan 4.3 Pelanggaran Hak Cipta di
Kalijaga Yogyakarta Perpustakaan
Perpustakaan erat hubungannya Dalam pelanggaran Hak Cipta di
dengan Hak Cipta karena diberbagai Perpustakaan,yang bertanggung jawab
koleksi yang tersimpan di perpustakaan atas pelanggaran hak cipta di perpustakaan
memiliki Hak Cipta yang patut dihargai dan adalah murni dari personal atau diri sendiri
dijaga oleh perpustakaan maupun bukan dari instansi atau pihak manapun,
pengguna perpustakaan. Karena kaitanya karena seluruh aturan yang telah tertulis
yang erat itulah setiap perpustakaan maupun tidak tertulis sudah tertera dan
pastinya mempunyai kebijakan masing- sering di sosialisasikan, terkadang
masing terkait dengan Hak Cipta. beberapa pemustaka yang menyepelekann
Dengankebijakan mengenai fotokopi skripsi aturan tersebut sehingga terjadinya
atau hasil penelitian,dimana hanya bisa di pelanggaran, seperti menjiplak atau
fotokopi bab 1 (satu) dan bab5 (lima) saja, memplagiasi. Perpustakaan itu sendiri
hal tersebut mampu untuk sudah menyediakan fasilitas seperti,
membantumengimplementasikan undang- melanggan turnitin untuk mengecek
plagiarism dan originalitas tulisan itu

5
sendiri. Pelanggaran di perpustakaan bisa izin terlebih dahulu kepada pemegang hak
terjadi karena masih ada pemustaka yang cipta. Perpustakaan Universitas Islam
menyepelekan aturan yang telah diterapkan Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sudah
tersebut. Perlu diketahui bahwa tugas mengantisipasi hal tersbut dengan setiap
perpustakaan adalah menyediakan mahasiswa yang mengumpulkan skripsi
berbagai fasilitas untuk memenuhi harus menyertakan nomor telephone di
kebutuhan penggunanya contohnya bagian belakang skripsi. Pemustaka yang
menyediakan layanan fotocopy, tetapi membutukan refrensi yang bersangkutan,
layanan tersebut dibatasi dan tidak bisa menghubungi pemiliknya langsung dan
diperkenankan memfotocopy secara full meminta izin karena hal itu tidak ada
text.Perpustakaan Universitas Islam Negeri hubungannya dengan pihak perpustakaan.
Sunan Kalijaga Yogyakarta menyediakan Dengan adanya hak cipta di
layanan fotocopy untuk memberikan perpustakaan, maka sangat diharapkan
kemudahan pada mahasiswa dalam perpustakaan akan lebih bisa
mengakses informasi tetapi tetap masih dalammengimplementasikan undang-
ada pemustaka yang tidak taat dengan undang hak cipta dan lebih menghargai
aturan contohnya seperti, diam-diam karya dari penulis, dan juga terbebas dari
membawa skripsi itu keluar dan plagiarism. Untuk yang membaca tulisan ini
memfotocopynya secara full text tanpa agar bisa menerapkan segala kebijakan
adanya izin dari petugas perpustakaan atau yang telah dibuat oleh perpustakaan agar
penulis. Contoh pelanggaran dari Hak Cipta tidak dianggap meremehkan aturan yang
yaitu mengutip karya seseorang tanpa dibuat.
mencantumkan nama pengarang, dan Istilah untuk “kepentingan yang
memperbanyak karya orang lain seperti wajar” dan untuk “keperluan aktivitasnya”
memfotocopy. Sebagaimana disebutkan harus ditafirkan lebih jelas, apakah istilah
pada pasal 44 ayat 1 jika sumbernya ini bermaknaa perbanyakan, seberapa
disebutkan atau dicantumkan dengan jumlah dari perbanyakannya, asalkan untuk
lengkap, maka penggunaan, pengadaan keperluan koleksii perpustakaan maka tidak
dan atau pengubahan dari suatu ciptaan melanggar Hak Cipta, atau dalam hal lain
tidak termasuk dalam pelanggaran hak perbanyakan boleh dilakukan untuk
cipta, asalkan untuk keperluan pendidiikan, mengganti koleksi fisiknya yang sudah
penelitian, ceramah dll yang dapat rusaak. Dari pasal tersebut dapat dijlaskan
merugikan pencipta. bahwa tidak dianggap sebagaii
Kegiatan fotocopy tidak termasuk pelanggaran jika sumbernya disebutkan
pelanggaran Hak Cipta jika yang di dengan jelas dan dilakukan dengan
fotocopy pada bagiian yang diperlukan terbatas dan bersifat non komersil.
atau yang sudah ditentukan. Jika sangat 5. Kesimpulan
membutuhkan bahan skripsi/refrensi Kebijakan Perpustakaan
tersebut maka pemustaka harus meminta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

6
dalam melindungi Hak Cipta pada karya ada di perpustakaan memiliki Hak Cipta
cetak dibagi menjadi dua yaitu, dalam yang di miliki oleh penulis
pengadaan dan layanan fotocopy untuk 3. Sosialisasi Hak Cipta.
pemustaka. Kebijakan yang di keluarkan 4. Pemberian sanksi yang tegas
oleh perpustakaan yaitu hanya pada seharusnya sudah diterapkan di
kebijakan fotocopy tugas akhir saja. perpustakaan UIN untuk pemustaka yang
Peraturan fotocopy tugas akhir memang melanggar kebijakan tersebut. Contohnya
sudah diatur dalam kebijakan seperti tidak boleh datang ke perpustakaan
perpustakaan, namun masih kurang tegas dalam kurun waktu tertentu.
dan belum ada usaha mencegah terjadinya
kemungkinan pelanggaran. Dalam
pandangan, Perpustakaan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
kebijakan ini merupakan realisasi untuk
selalu menghormati Hak Cipta. Sebenarnya 7. Daftar pustaka
perpustakaan bisa saja membuka kunci Buku
pada bab II, III, IV untuk dilihat oleh sivitas Indonesia. (2002). Undang-Undang Hak
akademik maupun pemustaka luar tetapi Cipta Nomor 19 Tahun 2002.
perpustakaan mencoba untuk menjaga dan Istiana , P. (2014). Layanan Perpustakaan.
melindungi isi dari sebuah karya tulis agar Yogyakarta: Ombak .
tidak dijiplak oleh orang lain maka lebih Rumani, S. (2017). Materi Pokok Aspek
baik jika bab II,III,IV di kunci dan harus Hukum dan Bisnis Informasi.
Tangerang Selatan: Universitas
memperoleh persetujuan untuk Terbuka .
membukanya meskipun banyak complain
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
dari pemustaka. Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
6. Saran Bandung: Alfabeta.

1. Perpustakaan harus lebih tegas dalam Sutarno, N. (2006). Manajemen


Perpustakaan: Suatu Pendekatan
menerapkan kebijakan terkait fotocopy agar
Praktik. Jakarta : Sagung Seto.
pemustaka tidak berani melanggar dari
Jurnal
kebijakan yang telah dibuat perpustakaan,
karena sikap pengelol perpustakaan yang Ginting, R. (2016). Literasi Informasi
Pustakawan dalam Pemenuhan
tidak tegas, memberikan peluang Kebutuhan Informasi Pemustaka
pemustaka tidak mematuhii aturan yang (Studi Deskriptif di Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta .
telah dibuat.
2. Mengadakan seminar mengenai hak
cipta agar seluruh sivitas akademik maupun
pustakawan lebih memahami akan adanya
Hak Cipt mengingat seluruh koleksi yang

7
8

Anda mungkin juga menyukai