Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN


Kipli
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email:Kiflizul1023@gmail.com

Muh. Nurhidayat
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email:Nmuh637@gmail.com

Sahrir
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
EmailSyahril123.syahrilaril@gmail.com

Nurul Kartika Tahir


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email:Nurulkartikatahir27@gmail.com

Rosmiati
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email:Rosmiatiisyair13@gmail.com

Kamus
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email:kamusmustamin@stainmajene.ac.id

Abstrack
This article aims to reveal an analysis of the implementation of management in Islamic
boarding school educational institutions. This research uses descriptive analysis methods with
a qualitative approach. The research results show; 1). the existence of planning (planning) in
Islamic boarding school management. Planning includes clarity of vision and mission,
curriculum development and determining the type of Islamic boarding school; 2). the
existence of organizing, in organizing Islamic boarding schools including elements of Islamic
boarding schools and teaching strategies; 3). the existence of direction (leading) in Islamic
boarding schools, the direction includes learning methods and principles to be achieved 4).
the existence of control (controlling), in Islamic boarding schools, control includes evaluating
the development and improving the quality of Islamic boarding schools. Islamic education
management is an effort or activity in managing education which includes direction,
guidance, training and strengthening character values with a basis for planning, organizing,
implementing and supervising.
Keywords: management, islamic education, islamic boarding school

abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap analisis penerapan manajemen pada lembaga
pendidikan pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis
dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan; 1). adanya perencanaan
(planning) dalam manajemen pondok pesantren perencanaan meliputi kejelasan visi dan
misi, pengembangan kurikulum serta penentuan jenis pondok pesantren; 2). adanya
pengorganisasian (organizing), dalam pengorganisasian pondok pesantren meliputi
elemen-elemen pondok pesantren serta strategi pengajaran; 3). adanya pengarahan
(leading) dalam pondok pesantren pengarahannya meliputi metode pembelajaran dan
prinsip-prinsip yang hendak dicapai 4). adanya pengendalian (controlling), dalam pondok
pesantren pengendalian meliputi evaluasi perkembangan dan peningkatan mutu pondok
pesantren. Manajemen pendidikan islam merupakan usaha atau kegiatan dalam
mengelolah pendidikan yang meliputi pengarahan, bimbingan, pelatihan serta penguatan
nilai-nilai karakter dengan adanya landasan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan.

Kata kunci: manajemen, pendidikan islam, pesantren

Pendahuluan
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang bersifat Nonformal yang
memiliki fungsi sebagai benteng pertahanan umat islam, pusat dakwa dan tempat
menimbah pengetahuan secara islami di indonesia. Pondok berasal dari bahasa arab yaitu
funduk yang berarti hotel atau asrama. Sedangkan, pesantren diambil dari kata santri yang
diawali dengan imbuhan pe dan dan di akhiri dengan kata an sehingga mempunyai
pengertian “tempat tinggal para santri”.1
Dalam lembaga pendidikan pondok pesantren meliputi berbagai elemen sehingga
dapat dikatakan sebagai pondok pesantren yaitu, kiai, santri, kitab pondok dan masjid.
Secara umum pondok pesantren adalah tempat menuntut ilmu yang otomatis menjadi

1 Solihah, ummu.”peran ICT dalam modernisasi pondok pesantren.” cendekia: jurnal kependidikan dan
kemasyarakatan. 10.1 (2012):17-18
pusat budaya islam yang disahkan atau dilembagakan oleh masyarakat, setidaknya oleh
masyarakat islam sendiri yang secara de fakto tidak dapat diabaikan oleh pemerintah.
Menurut pendapat Majid pesantren dari segi sejarah tidak hanya berhubungan dengan
makna keislaman, tetapi juga memiliki makna keaslian indonesia. 2
Berdasarkan pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pesantren sekarang ini, maka
pesantren digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu pesantren tradisional, pesantren modern,
dan pesantren komprehensip. Pondok Pesantren Tradisional (Salafiyah) merupakan
pesantren yang mempertahankan bentuk aslinya dengan hanya mengajarkan kitab-kitab
yang ditulis oleh para ulama dalam bahasa Arab. Pesantren modern (Khalafiyah)
merupakan pesantren yang berupaya mengintegrasikan secara penuh sistem pesantren
klasik dan populer ke dalam pesantren. Pesantren Komprehensif merupakan pesantren
yang memadukan sistem pendidikan dan pengajaran tradisional dan modern. Artinya
pendidikan dan pengajaran kitab kuning dilaksanakan dengan metode sorogan, bandongan
dan wetonan, namun sistem persekolahannya terus dikembangkan berdasarkan
kurikulum.3
Dalam perkembangan masyarakat saat ini, diharapkan adanya pembinaan peserta
didik yang dilakukan secara seimbang antara nilai dan perilaku, pengetahuan, kecerdasan,
keahlian, keterampilan dalam berkomunikasi dan interaksi terhadap masyarakat luas,
serta adanya kesadaran terhadap alam sekitar atau lingkungannya. Pendekatan seperti
inilah yang seharusnya ditawarkan oleh pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan
agama islam tertua di indonesia, agar tetap dipandang sebagai lembaga yang efektiv
meskipun perkembangan teknologi semakin maju. Dengan adanya manajemen, menjadi
aspek penting dalam meningkatkan mutu pondok pesantren. Karena dengan adanya
manajemen dapat diketahui kekurangan serta kelebihan dalam suatu lembaga pendidikan.
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kemajuan bangsa. Pendidikan
tidak hanya menekankan dari segi pengajaran yang menyalurkan pengetahuan dan bukan
transformasi nilai dan pembentukan keterampilan, tetapi pendidikan merupakan landasan
utama dalam mencapai kesejahteraan suatu negara. Dalam merancang sistem pendidikan
tidak hanya memperbaiki kualitas dan mutu tenaga pendidik serta fasilitas dalam

2 Faturrochman, irwan. “implementasi manajemen kurikulum dalam upaya meningkaqtkan mutu santri
pondok pesantren hidayatullah/panti asuhan anak soleh curup.”tadbir: jurnal studi manajemen pendidikan
1.1 (2017):86
3 Ismail, Muchammad. “pondok pesantren dan perubahan sosial the sociology of islamic”. jurnal sosiologi

islam 1.1 (2011):115-116


pendidikan, tetapi dibutuhkan adanya manajemen dengan baik sehingga pendidikan dapat
terstruktur dan kompeten. Pendidikan dalam islam sangat memungkinkan terjadinya
kebimbangan untuk melestarikan pendidikan secara tradisional dan juga untuk
memodernisasikan sesuai dengan perkembangan zaman. Lembaga pendidikan keislaman
dituntut untuk merancang metode serta model pendidikan yang sesuai dengan pendidikan
diera moderen. Para tenaga pendidik dari lembaga pendidikan islam telah berusaha dalam
melakukan upaya untuk mengatasi ketertinggalan pendidikan yang ada didunia
pesantren.4

Konsep teori
Manajemen
Manajemen merujuk kepada proses pelaksanaan aktifitas yang dikerjakan secara
efisien dan terstruktur dengan melalui pendayagunaan orang lain. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia manajemen mampunyai arti penggunaan sumber secara efektif untuk
mencapai tujuan. Menurut Terry dalam Mesiono manajemen adalah pengelolaan yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan, yang telah ditentukan untuk menyelesaikan target dan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan sumber daya manusi lainya. Menurut
Blancard dalam mesione manajemen adalah proses kerjasama antara individu dengan
kelompok dengan memamfaatkan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
organisasi. Menurut Malayu dalam Saefullah ilmu dan seni mengatur, manajemen adalah
proses pemamfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh
sumber-sumber lain dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.5
Pendidikan islam
Pendidikan merupakan segala sesuatu yang menyangkut proses perkembangan dan
pengembangan manusia, yaitu upaya mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai bagi
peserta didik, sehingga makna yang terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian
kepribadian dan kebiasaan anak, yang pada hakikatnya akan menjadi orang pandai, baik,
maupun hidup dan berguna bagi masyarakat. Pengertian pendidikan tersebut masih

4 Mansir, Firman. “manajemen pondok pesantren di indonesia dalam perspektif pendidikan islam era
modern.” Qalamunia: jurnal pendidikan, sosial, dan agama 12.2 (2020):207
5 Faturrochman, Irwan.” implementasi manajemen kurikulum dalam upaya meningkatkan mutu santri

pondok pesantren Hidayatullah/panti asuhan anak soleh curup.” Tadbir: jurnal studi manajemen pendidikan
1.1 (2017):45
bersifat luas, adapun pendidikan islam dapat dimaknai sebagai bimbingan dan pengajaran
terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut anjuran islam dengan hikmah
mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran
semua ajaran islam.
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam merupakan usaha atau kegiatan dalam mengelolah
pendidikan yang meliputi pengarahan, bimbingan, pelatihan, pengajaran serta penguatan
nilai-nilai karakter dengan adanya landasan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan yang menerapkan prinsip-prinsip ajaran keislaman dalam mencapai
kesejahteraan pendidikan. Dengan adanya manajemen pendidikan islam tentu menjadi
suatu kelebihan dalam menyebarkan nilai-nilai islam disemua sektor pendidikan yang
mampu mengatur hubungan antara pendidik dan jenis-jenis pendidikan yang akan
diajarkan pada sebuah lembaga pendidikan. Sehingga dalam pengelolaanya, pendidikan
dapat terstruktur dan memiliki nilai-nilai yang relevan dengan perkembangan zaman.
Pondok pesantren
secara umum pondok pesantren adalah lembaga pendidika yang menjunjung tinggi
prinsip-prinsip keislaman. Pondok pesantren merupakan tempat bagi para santri untuk
menimbah ilmu dengan bimbingan para kiyai atau para ustadz dengan sistem
penyelenggaraan pendidikanya yaitu para santri disediakan tempat tinggal yaitu disebut
pondok atau asrama.

Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan
pendekatan kualitatif, yaitu dalam pemecahan masalahnya mencatat semua temuan, secara
umum pada setiap pembahasan penelitian yang didapatkan dalam berbagai literatur baik
dari buku-buku, artikel, jurnal, web (internet) dan informasi-informasi yang lainya yang
mendukung penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikandan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Hasil dan pembahasan


Pengertian manajemen pendidikan islam
Istilah manajemen diambil dari bahasa latin, yaitu dari asal kata “manus” yang berarti
tangan dan “agere” yang berarti melakukan. Dari dua kata tersebut kemudian digabung
sehingga menjadi kata kerja “manager” yang berarti menangani. Dalam bahasa arab
manajemen berasal dari kata “adara” yang memiliki arti mengatur. Sedangkan dalam
kamus inggris-indonesi manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengurus,
mengatur, mengelola, melaksanakan dan memperlakukan. 6 Menurut Hasibuan,
manajemen adalah suatu ilmu dan seni yang mengatur proses pemamfaatan berbagai
sumberdaya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber-sumber daya lainya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.7
Pendidikan adalah usaha manusia secara sadar dan terencana untuk
menumbuhkembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh individu melalui pelatihan,
bimbingan, pengajaran untuk mewujudkan proses belajar mengajar secara aktif dalam
mengembangkan potensi dirinya umtuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak serta keterampilan lainya yang berguna
diri sendiri, masyarakat bangsa dan negara sehingga menjadi individu yang dewasa dan
bertanggung jawab.8
Islam diambil dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang berarti selamt, damai, taat,
tunduk, patuh kepada allah swt. Islam secara luas merupakan agama yang dibawah oleh
rasulullah saw. Yang berisi tentang petunjuk hidup baik dari aspek akidah, ibadah dan
muamalah.
Jadi manajemen pendidikan islam merupakan usaha atau kegiatan dalam mengelolah
pendidikan yang meliputi pengarahan, bimbingan, pengajaran serta penguatan nilai-nilai
karakter dengan adanya landasan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan yang menerapkan prinsip-prinsip ajaran keislaman dalam mencapai
kesejahteraan pendidikan. Dengan adanya manajemen islam tentu menjadi suatu kelebihan
dalam menyebarkan nilai-nilai islam di semua sektor pendidikan yang mampu mengatur
hubungan antara tenaga pendidik dengan jenis pendidikan yang akan diajarkan pada
sebuah lembaga pendidikan. Sehingga dalam pengelolalaanya, pendidikan dapat
terstruktur dan memiliki nilai-nilai yang relevan dengan era moderen.

6 Juhji, juhji, et al. “pengertian, ruang lingkup manajemen, dan kepemimpinan pendidikan islam.
“jurnal :Literasi Pendidikan Nusantara I.2 (2020):112
7 Mohmad Mustari, manajemen pendidikan, (Depok: rajawali pers, 2018):1
8 Munandar, Sabhayati Asri, et al. “Pengertian Pendidikan Ilmu Pendidikan dan unsur-unsur pendidikan.”

Al-Urwatul Wutsqa 2.1 (2022):2-3


Pengertian pondok pesantren
Pondok pesantren terdiri dari dua suku kata yaitu pondok dan pesantren. Istilah
pondok berasal dari bahasa arab yaitu funduk yang berarti asrama atau hotel. Sedangkan
kata pesantren diambil dari kata santri yang diawali dengan kata pe dan diakhiri dengan
kata an sehingga mempunyai makna “tempat tinggal para santri”. pondok pesantren secara
umum merupakan lembaga pendidikan nonformal yang memiliki fungsi sebagai benteng
pertahanan umat islam, pusat kajian islam dan pusat pengembangan islam di Indonesia. 9
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam menyelenggarakan proses
pendidikan di pesantren menyediakan asrama atau pondok sebagai tempat untuk para
santri . Namun bukan bukan berarti setiap lembaga pendidika yang menyediakan tempat
tinggal bagi para peserta didik dapat disebut sebagai pondok pesantren, karena diera
moderen ini beberapa sekolah konvensional telah menyediakan bagi para peserta didiknya
bahkan berbagai fasilitas sudah tersedia untuk menunjang pembelajarannya.
M.dawam Raharjo mengemukakan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan
keagamaan yang mengajarkan, mengarahkan, mengembangkan dan menyebarkan ilmu
agama islam. Meskipun pesantren sebuah lembaga pendidikan keislaman tradisional,
pesantren dapat berperan aktif dalam perjuangan melawan keadilan sosial, ekonomi dan
budaya.10

Visi-Misi pondok pesantren


Visi adalah suatu impian, cita-cita, dan nilai inti dari suatu lembaga. Sedangkan misi yakni
rangkaian yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan dari visi suatu lembaga. Adapun
Visi-Misi poendok pesantren secara umum, yaitu:
Visi
“menjadi pusat pendidikan keislaman, pengembangan keilmuan serta kebangsaan dalam
kerangka ahlu sunna waljamaah yang dijiwai ahlakhul karimah serta kebangsaan mencetak
muslim yang utuh dan bertakwa kepada allah swt.”
Misi

9 Sholihah, Ummu. “Peran ICT dalam modernisasi pendidikan pondok pendidikan pondok pesantren.”
Cendekia :Jurnal kependidikan dan Kemasyarakatan 10.1 (2012): 17-18
10 Dhuhani, Elfridawati mai.” Jurnal :manajemen pondok pesantren; studi pengelolaan santri muallaf di

pondok pesantren Al-ashar ambon.” ambon 9.1 (2018): 55


“menyelenggarakan pendidikan dengan berbasis kitab dan pelatihan untuk menumbuhkan
minat, bakat dan keterampilan peserta didik serta melaksanakan pembinaan dan
keterampilan peserta didik serta melaksanakan pembinaan dan pengabdian terhadap
masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera”.
Meskipun terdapat visi dan misi secara umum, namun setiap pondok pesantren
memiliki visi-misi tersendiri. Hal ini dikarenakan setiap pondok pesantren memiliki cara
pendidikan yang berbeda-beda namun tetap merujuk pada tujuan pendidikan yang sama.

Manajemen pengembangan kurikulum di pondok pesantren


Kurikulum yang digunakan di pondok pesantren saat ini terbagi menjadi dua berdasarkan
jenis atau pola pesantren itu sendiri, yaitu:
a. Pesantren tradisional (salafiyah)
Pondok pesantren salaf yang termasuk dalam lembaga pendidikan islam non-formal
hanya mempelajari kitab-kitab klasik meliputi: tauhid, tafsir, hadis, ushul fiqih, tasawuf,
bahasa arab (nahwu, saraf, balagah, dan tajwid), mantik, ahlak. Penerapan kurikulumnya
berdasarkan materi atau ilmu yang dibahas dalam kitab secara kompleksitas dan mudah,
dengan sistem aturanya bersumber dari yayasan atau para kiyai yang ada di pondok
pesantren.
b. Pesantren moderen (khalafiyah)
Kurikulum dalam pesantren ini memadukan antara pesantren salafi dengan kurikulum
pendidikan formal dengan mendirikan satuan pendidikan seperti MI,MTs dan MA bahkan
sampai pada perguruan tinggi. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang
dikombinasikan dengan kurikulum pendidikan yang disponsori oleh pemerintah
(kementerian agama) dalam sekolah (madrasah), sedangkan kurikulum khusus ditetapkan
dalam muatan lokal atau diterapkan melalui kebijaksanaan sendiri. 11

Jenis-jenis pondok pesantren


Sejalan dengan perkembangan zaman pertumbuhan dan perkembangan pondok
pesantren, maka pondok pesantren diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
a. Pesantren tradisional (salafiyah)

11Nawawe maeroh, manajemen kurikulum pondok pesantren madinatunnajah tanggerang selatan. Skripsi
UIN syraif hidayatullah jakarta, 2016.
Pesantren tradisional (salafiyah) yaitu pondok pesantren yang masih melestarikan dan
mempertahankan bentuk aslinya dengan mengajarkan kitab yang dikarang dan ditulis oleh
para ulama dengan mengunakan bahasa arab. Adapun sistem pengajarannya mengunakan
pola halaqah artinya berdiskusi atau menelaah isi kitab. Pengembangan kurikulumnya
sepenuhnya tergantung pada tenaga pendidik atau para kiyai ataupun yayasan pondok.
b. Pesanteren modern (khalafiyah)
Pesantren modern khalafiyah yaitu pondok pesantren yang berusaha
mengkombinasikan secara penuh sistem klasikal dan sekolah umum dalam pondok
pesantren. Pengkajian kitab-kitab tradisional tidak lagi menonjol, bahkan ada yang
menjadikan hanyansekedar pelengkap, adapun pengembangan kurikulumnya yaitu
memisahkan setiap mata pelajaran untuk diajarkan kepada para santri.
c. Pondok pesantren gabungan
Pondok pesantren gabungan yaitu pondok pesantren yang mengkombinasikan antara
sistem pendidikan tradisional dan modern. Artinya dalam pengajarannya diterapkan
pendidikan dan pengajaran kitab kuning dengan metode sorogan, bandongan dan wetonan
namun secara regular sistem persekolahan terus dikembangkan. 12
Menurut Zamarkhansyari Dhofier pesantren terbagi menjadi dua, yaitu:13
a. Pesantren salaf
Pesantren salaf adalah lembaga pesantren yang mempertahankan dan melestarikan
pengajaran kitab islam klasik (salaf) sebagai pokok pendidikan. Adapun sistem madrasah
ditetapkan dengan tujuan memudahkan metode sorogan yang dipakai dalam
lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa memberikan pelajaran pengetahuan
secara umum.
b. Pesantren Khalaf
Pesantren khalaf adalah lembaga pesantren yang memasukkan pelajaran umum dalam
kurikulum madrasah yang diterapkan, atau pesantren yang menyelenggarakan tipe
sekolah umum seperti SMP,SMA/SMK dan bahkan perguruan tinggi dalam lingkungannya.

Elemen-elemen pondok pesantren

12 Ismail, muchammad.”pesantren dan perubahan sosial the sociology of islamic”. Jurnal sosiologi islam 1.1
(2011):115-116
13 Kompri, manajemen dan kepemimpinan pondok pesantren, (jakarta: prenadametia grup,2018):39
Ada beberapa unsur atau elemen sehingga dapat dikatakan sebagai pondok pesantren,
yaitu:
a. Kiyai
Kiyai adalah tenaga pendidik yang ada dalam pondok pesantren. Kiyai sendiri
merupakan unsur yang sangat penting dalam lembaga pendidikan karena tombak utama
dalam pendirian pondok pesantren adalah dengan adanya tenaga pendidik yang disebut
dengan kiyai atau ustadz.
b. Santri
Santri merupakan sebutan bagi seorang peserta didik yang belajar dipondok pesantren.
Seorang peserta didik hanya bisa disebut sebagai santri apabila dia berada dalam naungan
lembaga pendidikan pondok pesantren.
c. Pondok
Istilah pondok diambil dari kata funduq yang brarti asrama atau hotel. Jadi secara
umum pondok merupakan tempat tinggal bagi para santri selama menempuh pendidikan
pada lembaga pondok pesantren.
d. Kitab
Kitab merupakan literatur yang menjadi pedoman dalam belajar di pondok pesantren.
Kitab yang paling utama dalam suatu pondok pesantren adalah kitab suci al-qur’an yang
wajib ada pada pondok pesantren. Namun secara umum kitab-kitab dikembangkan oleh
para ulama, ada yang mengkaji dari segi sejarah islam saja, ada juga yang mengkaji dari
aspek hukumnya saja dan masih banyak lagi kitab yang dikembangkan para ulama
kemudian menjadi pedoman dan literatur dalam pondok pesantren.
e. Mesjid (mushollah)
Mesjid merupakan sarana untuk beribadah sekaligus merupakan tempat untuk
menimbah ilmu dan menyampaikan dakwah atau risalah islam yang mesti ada dalam
pondok pesantren.14

Strategi pengembangan santri di pondok pesantren


Pengajaran yang diterapkan dalam meningkatkan dan mengembangkan para santri di
Pondok pesantren, meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Pengembangan potensi kerohanian (spiritual)

14Faisol, M. “peran pondok pesantren dalam membina keberagaman santri.” Al-Tanzim: Jurnal manajemen
pendidikan islam 1.2 (2017):42
Pengajaran yang digunakan di pondok pesantren dalam hal meningkatkan potensi
spiritual, yang dipengaruhi oleh kiyai, budaya serta sejarah yang bertujuan untuk
membentuk keyakinan, ahlak serta intelektual santri. Dalam teori islam ajaran spiritual,
jiwa atau hati merupakan objek bidang sasarannya. Karena itu judulnya pesantren
diajarkan nilai-nilai ajaran islam melalui tiga aspek, yaitu: aspek akidah (keyakinan),syariat,
ikhsan (etika dan moral), dari ketiga ajaran tersebut santri dilatih agar menjadi manusia
yang ikhlas,sabar dan bertanggung jawab semata-mata untuk menyadarkan bahwa setiap
tindakan baik ibadah maupun muamalah hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Pengembangan manajemen kerohanian dikenal dengan istilah manajemen qalbu melalui
pendekatan kecerdasan intrapersonal yaitu kemampuan memahami diri dan bertindak
berdasarkan pemahaman tersebut, sedangkan kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan
yang menjelaskan dan membedakan suasana hati,motivasi serta perasaan orang lain.
b. Pengembangan potensi kecerdasan (intelektual)
Dalam kitab almufaqoh dijelaskan mengenai hak-hak dasar kebebasan berfikir dan
berkarya. Jadi dalam pondok pesantren ajaran fiqih dijadikan sebagai pegangan santri
dalam meningkatkan intelektual atau kecerdasan. Bahkan dalam riwayat hadis dikatakan
bahwa tidak ada agama bagi orang yang tidak mau menggunakan akalnya. Intelektual
merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah Swt.kepada manusia yang memiliki potensi
dalam menghasilkan kreativitas yang terkandung dalam ayat-ayat naqliyah dan ayat-ayat
qauniyah. Maka dalam perkembangan kecerdasan seorang santri bisa didapatkan dengan
pendekatan ilmiah dan non ilmiah, keduanya memiliki peran yang efektiv dalam
meningkatkan intelektual seorang santri.
c. Pengembangan potensi emosional
Seorang santri memiliki kecerdasan berbeda-beda termasuk kecerdasan emosional
yang mudah diketahui melalui beberapa komponen dasar, yaitu pengenalan diri maupun
pengendalian emosi dan penyebab dari timbulnya emosi. Seseorang yang mempunyai
penguasaan diri yang baik, dapat mengendalikan diri dan mengontrol dalam melakukan
tindakan agar behati-hati. Santri yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi dapat
ditandai dengan hal-hal berikut: cepat bertindak berdasarkan emosinya, mempunyai
emosional yang tinggi dan tidak sensitif dengan keadaan atau perasaan orang lain. 15

15 Hena, kormalia. Strategi pengembangan santri pondok pesantren raudatul jannah kecamatan natar
lampung selatan. UIN randen intan lampung.2022
Metode pembelajaran dipondok pesantren
Metode yang bersifat tradisional
Metode tradisional merupakan metode yang diambil dari pola pembelajaran yang
sangat sederhana yang diterapkan para ulama terdahulu yakni pola pembelajaran sorogan,
wetonan, bandongan, muhawwarah, mudzakkarah dan metode hafalan.
a. Metode sorogan
Metode sorogan merupakan metode yang dilaksanakan dengan santri membaca kitab
didepan kiyai lalu kesalahannya dapat dikoreksi langsung oleh kiyai tersebut. Di pesantren
besar metode sorogan dilaksanakan oleh dua atau tiga orang santri yang terdiri dari
keluarga kiyai atau santri-santri yang diharapkan menjadi ulama.16
b. Metode wetonan
Metode wetonan merupakan metode pembelajaran yang dilaksanakan dengan kiyai
membaca sebuah kitab dalam waktu tertentu, secara bersamaan para santri menyimak dan
mendengar bacaan kiyai. Dalam metode wetonan ini tidak dikenal dengan adanya absensi,
artinya santri boleh hadir dan juga boleh tidak hadir, serta tidak ada ujian.
c. Metode bandongan
Metode bandongan merupakan metode pembelajaran yang ada di pondok pesantren
yakni dilaksanakan dengan cara kiyai membacakan, menerjemahkan dan kadang-kadang
memberi komentar sedangkan, posisi santri hanya mendengarkan dan mencatat point
penting dari penjelasan kiyai, dan memberikan simbol-simbol I’rob (kedudukan kata dalam
struktur kalimat).
d. Metode muhawwarah
Metode muhawwarah merupakan metode pembelajaran yang ada di pondok pesantren
yang dilaksanakan dengan kegiatan berlatih bercakap-cakap (konfersation) dengan bahasa
arab yang diwajibkan oleh pimpinan pondok pesantren selama santri tinggal di pondok
pesantren tersebut.
e. Metode muzakkarah
Metode muzakkarah merupakan metode pembelajaran yang ada di pondok
pesantren yang dilaksanakan secara spesifik dengan adanya suatu pertemuan yang
membahas masalah agama seperti ibadah, akidah dan muamalah.17

16 Adib, Abdul. “metode pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren”. jurnal mubtadiin 7.01 (2021):239
17 Fuadah, Fitriyah Samrotul, and Hary Priatna Sunusi. “manajemen pembelajaran di pondok pesantren”.
jurnal Isema : Islamic Education management 2.2 (2017):48
f. Metode hafalan
Metode hafalan merupakan metode yang seringkali diajarkan pada pondok-pondok
pesantren, yaitu menghafal berbagai kosa kata (mufrodad) dan berbagai kaidah-kaidah,
serta menghafal al-qur’an dan hadis-hadis Rasulullah Saw.
Metode pembelajaran moderen
Ada beberapa metode pembelajaran moderen yang diterapkan di pondok pesantren,
yaitu:
a. Klasikal
Metode pembelajaran klasikal merupakan metode pembelajaran dengan pendirian
sekolah baik kelompok yang mengelolah pengajaran agama maupun ilmu yang
dimaksudkan dalam kategori umum, artinya dalam disiplin ilmu kauni (ijtihad) yaitu hasil
perolehan manusia. Berbeda dengan agama yang sifatnya taufiqih (dalam arti kata
langsung ditetapkan bentuk dan wujud ajarannya).
b. Kursus-kursus
Metode pembelajaran kursus merupakan metode yang menekankan pada
pengembangan keterampilan berbahasa asing seperti bahasa inggris, jerman dan lain-lain.
Disamping itu diadakan keterampilan yang menjurus kepada terbinanya kemampuan
psikomotorik seperti kursus menjahit, komputer, sablon serta keterampilan lainnya.
Metode ini mengarahkan kepada terbentuknya santi yang memiliki kemampuan disegala
bidang untuk menunjang tantangan pekerjaan yang akan datang.
c. Pelatihan
Metode pelatihan merupakan metode yang digunakan dalam melatih motorik para
santri termasuk menumbuhkan kemampuan praktis seperti pelatihan pertukangan,
perkebunan, perikanan, manajemen koperasi dan kerajinan-kerajinan yang mendukung
terbentuknya kemandirian integrative. Hal ini erat kaitanya dengan kemempuan lainya,
yang cenderung melahirkan santri intelek dan ulama yang mumpuni.
d. Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang melibatkan santri untuk
menerapkan percobaan pada mata pelajaran tertentu. Dengan demikia, para santri akan
melibatkan secara langsung pada pekerjaan-pekerjaan akademis, latihan dalam pemecahan
masalah atau topik tertentu.
e. Sosiodrama
Sosiodrama memiliki dua suku kata “sosio” yang berarti masyarakat, dan “drama” yang
artinya kondisi atau keadaan yang dialami oleh seseorang. Metode ini merupakan metode
yang mengajarkan tentang kehidupan masyarakat saat ini Agar para santri mampu
mengimbangi kehidupan nyata dengan pengetahuan yang telah didapat pada pondok
pesantren, serta memberikan inovasi dan perubahan baru bagi tatanan kehidupan yang
lebih positif.
f. Kerja kelompok
Metode kerja kelompok merupakan metode pengkajian materi dengan cara bagi tugas
untuk mempelajari suatu keadaan kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka
mencapai tujuan. Dengan demikian, metode kerja kelompok dapat digunakan bila terdapat
minat dan perbedaan individual anak didik dan ada beberapa unit pekerjaan yang perlu
diselesaikan dalam waktu bersamaan.

Prinsip-prinsip manajemen pondok pesantren


Ada beberapa prinsip yang diterapkan di pesantren pada umumnya yaitu adil, ikhlas, jujur,
amanah, tanggung jawab.18
a. Adil
Adil merupakan perilaku moderat, objektif, terhadap orang lain dalam memberikan
hukuman. Adil sering pula diartikan menempatkan sesuatu pada tempatnya, persamaan
dan keseimbangan dalam mamberikan hak orang lain. Tanpa ada yang dilebihkan atau
dikurangi.
b. Ikhlas
Ikhlas adalah keadaan hati yang bersih, murni. secara umum ikhlas adalah berniat
dalam hati semata - mata kerena allah swt. Dan hanya mengharapkan serta menginginkan
keridhoan allah terhadap amal yang dilaksanakan.
c. Jujur
Jujur adalah suatu perkataan yang sesuai dengan yang sebenarnya tampa ada paksaan
yang bersumber dari hati dan diucapkan dengan lisan.
d. Amanah
Amanah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu aminah-aminatan yang
bermakna jujur atau dapat dipercaya. Sedangkan dalam bahasa indonesia amanah berarti

18 Ahyani, Hisam, dan Agus yosep Abdullah. “prinsip-prinsip dasar manajemen pendidikan islam dalam
al-Qur’an”. jurnal islamic education manajemen 6.1 (2021):41
pesan, perintah dan keterangan. Menurut Ahmad Mustofa Alamaragi amanah merupakan
sesuatu yang harus dipelihara dan dijaga supaya sampai kepada orang yang berhak
memilikinya.
e. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah melakukan semua tugas dan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Tanggung jawab juga berarti siap menanggung segala resiko atas
perbuatan sendiri.

Evaluasi pengembangan dan peningkatan mutu pondok pesantren


Kegiatan evaluasi terhadap pondok pesantren penting dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pondok pesantren. Meskipun pondok pesantren saat ini
telah mengembangkan paradigma keilmunya dengan sistem manajemen pesantren
(salafiyah dan khalafiyah), sampai saat ini masih banyak menilai bahwa efektivitas
pengelolaan dan penyelenggaraan pondok pesantren masih masih memiliki berbagai
problem, oleh karena itu pondok pesantren perlu dievaluasi lebih lanjut. Adaun yang perlu
dievaluasi adalah sebagai berikut:
a. Materi yang diajarkan dalam pondok pesantren
Materi yang disajikan dalam pondok pesantren perlu adanya perkembangan untuk
menilai sejauh mana materi dan bahan ajar tersebut sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakat sekarang ini.
b. Tenaga pendidik
Dalam meningkatkan kualitas pondok pesantren maka dibutuhkan tenaga pendidik
yang kompeten dan berkualitas, oleh karena itu untuk melihat kualitas pendidik dalam
pondok pesantren maka perlu diadakan evaluasi dan monitoring terhadap tenaga pendidik
dengan adanya pelatihan.
kesimpulan
Dari uraian diatas dapat simpulkan bahwa manajemen pendidikan islam merupakan
usaha atau kegiatan dalam mengelolah pendidikan yang meliputi pengarahan, bimbingan,
pengajaran serta penguatan nilai-nilai karakter dengan adanya landasan prencanaan,
perorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang menerapkan prinsip-prinsip ajaran
keislaman. Adapun pondok pesantren secara umum adalah lembaga pendidikan yang
menjungjung tinggi prinsip-prinsip ajaran keislaman. Pondok pesantren merupakan
tempat bagi santri untuk menimbah ilmu dengan bimbingan para kyai atau ustadz dengan
sistem penyelenggaraan pendidikannya yaitu para santri disediakan pondok atau asrama
sebagai tempat tinggal. Dengan berbagai strategi, metode, dan prinsip dalam
menyampaikan materi.
Daftar pustaka
Adib, Abdul. "Metode pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren." Jurnal
Mubtadiin 7.01 (2021): 239
Ahyani, Hisam, and agus yosep abdullah.” Prinsip-prinsip dasar manajemen pendidikan
islam dalam al-qur’an”.jurnal islamic education manajemen 6.1 (2021):41
Dhuhani, Elfridawati Mai. "JURNAL; Manajemen pondok pesantren; studi pengelolaan santri
muallaf di pondok Pesantren Al Anshar Ambon." Ambon 9.1 (2018): 55
Fathurrochman, Irwan. "Implementasi Manajemen Kurikulum Dalam Upaya Meningkatkan
Mutu Santri Pondok Pesantren Hidayatullah/Panti Asuhan Anak Soleh
Curup." Tadbir: Jurnal Studi Manajemen Pendidikan 1.1 (2017): 85-104.
Fuadah, Fitriyah Samrotul, and Hary Priatna Sanusi. "Manajemen Pembelajaran di Pondok
Pesantren." Jurnal Isema: Islamic Educational Management 2.2 (2017).48
Hena, Kormalia. Strategi pengembangan santri pondok pesantren raudatul jannah
kecamatan natar lampung selatan. UIN raden intan lampung.2022
Ismail, muchammad. “pesantren dan perubahan sosial’ the sociology of islamic”. Jurnal
sosiologi islam 1.1(2011):115-116
Juhji, Juhji, et al. "Pengertian, ruang lingkup manajemen, dan kepemimpinan pendidikan
Islam." Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara 1.2 (2020):112
Kompri, manajemen dan kepemimpinan pondok pesantren jakarta:prenadamedia
group,2018
Mansir, Firman. "Manajemen Pondok Pesantren di Indonesia dalam Perspektif Pendidikan
Islam Era Modern." Qalamuna: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama 12.2 (2020):
Munandar, Sabhayati Asri, et al. "Pengertian Pendidikan ilmu pendidikan dan unsur-unsur
pendidikan." Al Urwatul Wutsqa 2.1 (2022): 2-3
Nawawee Maeroh, manajemen kurikulum pondok pesantren madinatunnajah jombang
tanggerang selatan. Skripsi. UIN syarif hidayatullah jakarta, 2016.
Sholihah, Ummu. "Peran ICT dalam modernisasi pendidikan pondok pesantren." Cendekia:
Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 10.1(2012): 17-18

Anda mungkin juga menyukai