Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


1.2. Identifikasi masalah
Permasalahan yang peneliti tunjukkan dalam penelitian ini yang dapat diidentifikasi
masalahnya yanitu:
1. Komunikas interpersonal terhadap kinerja karyawan
2. Kompensasi terhadap kinerja karyawan

1.3. Batasan masalah


Agar penelitian yang dilakukan bisa lebih fokus dan mendalam. Maka, permasalahan
yang diangkat perlu dibatasi variabelnya, oleh sebab itu penelitian ini hanya berfokus
mengenai “komunikas interpersonal dan kompensas terhadap kinerja karyawan”.
Komunikas interpersonal dipilih karena peneliti melihat berbegai fenomena karyawan
yang memiliki kemampuan komunikasi yang berbeda-beda satu sama lain sehngga
komunikasi dianggap penting untuk menyamakan sebuah presepsi antara komunikator
dan komunikan demi berlangsungnya pertukaran informasi secara baik dan mudah
dipahami. Kompensasi dipilih karena peneliti melihat tingkat kecenderungan karyawan
dalam memperoleh sebuah kompensasi kerja

1.4. Rumuan masalah


Dari identifikasi masalah diatas maka peneliti menentukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah komunikasi interpersonal berpengarh terhadap kinerja karyawan
2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
3. Apakah komunikasi intrerpersonal dan kompensasi secara bersama-sama
berpengarh terhadap kinerja karyawan.

1.5. Tujuan penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikas interpersonal terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal dan kompensasi terhadap
kinerja karyawan.

1.6. Kegunaan hasil penelitian


a) Bagi peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini berguna bagi peneliti dalam menambah wawasan,
melatih kemampuan dalam mengidentifikasi suatu permasalahan yang sedang
dihadapi, menjadi latihan dalam membuat sebuah penelitian, menggali ilmu dari
berbagai sumber yang didapat dalalm sebuah penelitian, serta mampu
menyimpulakan hasil dari sebuah penelitian.
b) Bagi pambaca
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan dalam menambah wawasan
dan pengetahuan, memberi gambaran akan suatu masalah yang ada di sekitar,
serta mampu mendorong minat para pembaca dalalm menggali sebuah informasi.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Rencana penelitian menunjukkan kegiatan yang dilakukan peneliti yang diawali dari
perumusan hipotesis pada analisis data. Penelitian ini merupakan penelitian yang
menggunakan metode kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga telah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris,, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baru. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik. (Sugiyono, 2019)
Objek yang diteliti pada penelitian ini yaitu karyawan Semar Toserba Kabupaten
Wonosobo
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
1. Variabel independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predikator, antecedent,.
Dalam bahas indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)(sugiyono, 2019).
Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu komunikasi
interpersonal sebagai (X1) dan kompensasi sebagai (X2).
2. Variabel dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variable bebas .(sugiyono, 2019).
Variabel dependen pada penelitian ini yaitu kinerja karyawan sebagai (Y)
3.5. Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari variabel-
variabel penelitian yang sacara konkret berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan
merupakan manifestari dari hal-hal yang akan diamat peneliti berdasarkan sifat yang
didefinisikan dan diamati sehinga terbuka untuk diuji kembali oleh peneliti lain.
Adapun definisi operasional variabel penelitian yang diteiliti sebagai berikut:

Variabel Definisi Indikator Skala


Komunikasi
interpersonal
Kompensasi
Kinerja karyawan

3.6. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati. (Sugiyono, 2019)
Dalam penelitian kuanitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan
reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Dan juga sumber data dalam penelitian ini
menggunakan sumber data primer.
1. Uji validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang didapat dilaporkan oleh peneliti (sugiyono, 2012:267).
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS (Statistical Package
for Social Science) 23.0 for Windows untuk menguji valid atau tidak valid. Suatu
instrumen dikatakan valid jika correlated item-total correlation > 0,3 ke atas (de
Vaus, 2002 dalam Yanto et al., 2011b).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan akurasi dan ketepatan dari pengukurannya. Reliabilitas
berhubungan dengan akurasi (accurately) dari pengukurannya. Suatu hasil
pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya, maka hasil
dari pengukurannya harus konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa
pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh tidak berbeda.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 23 for
windows. Hasil analisis reliabilitas akan diperoleh melalui uji statistic cronbach’s
alpha. Menurut kriteria Nunnally, suatu variabel dikatakan reliabel jika cronbach’s
alpha > 0.70. Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas
datanya semakin terpercaya untuk masing-masing variabel(Ghozali, 2018:46).
Data yang digunakan untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan item
yang sudah valid.

3.7. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitiian ini adalah menggunkan kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut variabel penelitian.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut:
Skala Pengukuran

Sangat Sangat Ragu-ragu Setuju (S) Sangat


tidak Setuju (SS) (RG) Setuju (SS)
setuju
(STS)
Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5
Sumber: Sugiyono 2019

3.8. Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini langkah selanjutnya adalah kontrol data yang dilakukan melalui analisa
data. Analisa data ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen dalam sebuah penelitian. Untuk membentu
mengolah dan menganalisa data-data yang telah terkumpul, peneliti menggunakan bantuan
program IBM SPSS Statistic 23.0 for Windows. Teknik analisis data menggunakan anslisis
kuantitatif dengan menggunakan rumus-rumus statistik.
3.8.1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik untuk menguji hipotesis penelitian akan dilakukan analisis
regresi linier berganda. Sebelum dilakukan interpretasi hasil analisis regresi, perlu
dilakukan pengujian asumsi klasik, yaitu asumsi dasar sebagai syarat agar model
regresi yang dihasilkan merupakan model yang dapat dipercaya. Pengujian asumsi
klasik yang akan dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
1. Uji Normalitas
Analisis regresi mensyaratkan residual berdistribusi normal. Untuk menguji
normalitas residual digunakan normal probability plot. Jika titik-titik pada
normal probability plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagional, maka disimpulkan residual model regresi berdistribusi normal.
Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan
statistik Kolgomorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan dalam tes ini adalah
dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat dengan
tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi
normal bila sig > alpha
2. Uji Multikolineritas
Analisis regresi mensyaratkan tidak ada multikolinieritas di dalam model.
Multikolinieritas adalah terjadinya korelasi yang kuat antara variabel bebas
dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan VIF ( Variance Inflation Factor ). Apabila nilai
VIF < 10 mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas,
sedangkan untuk nilai tolerance > 0,1 (10%) menunjukkan bahwa model
regresi bebas dari multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedatisitas
Heteroskedastisitas adalah ketidak-homogenan ragam antar residual dalam
model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model
regresi digunakan scatterplot. Cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
scatterplot, jika scatterplot menghasilkan titik-titik yang tidak membentuk pola
tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol sumbu Y, maka
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
3.8.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa
variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y). Dalam
penelitian ini, variabel independen price discount (X1), promosi (X2), sedangkan
variabel dependen adalah impluse buying (Y).
Metode persamaan regresi yang akan digunakan yaitu metode regresi linier
berganda. Metode tersebut digunakan untuk menguji faktor dari price discount,
promosi dan impluse buying. Model persamaan regresi linier berganda pada
penelitian ini adalah:
Alat yang digunakan adalah menggunakan regresi liner berganda.
Regresi linier berganda merupakan suatu metode ststistik dimana variabel bebas
atau variabel independen lebih dari satu.
Bentuk persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + e

Keterangan:
Y = impluse buying (variabel dependen)
a = konstanta
b1,b2 = koefisien regresi
X1 = price discount
X2 = promosi
e = standar error

3.8.3. Uji Hipotesis Penelitian


1. Uji Parsial (Uji t)
Menurut Ghozali (2016:97) uji statistik parsial (uji t) pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan cara membandingkan t tabel dengan t hitung serta
probabilitas (p value) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Kriteria
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a) Jika p value > 0,05 dan t hitung < t tabel maka Ha ditolak
b) Jika p value < 0,05 dan t hitung > t tabel maka Ha diterima
2. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model memiliki pengaruh secara
bersamasama terhadap variabel independen. (Ghozali, 2013:98). Pengujian
dilakukan dengan membandingkan F tabel dengan F hitung serta
membandingkan propabilitas (p value) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a) Jika p value > 0,05 dan F hitung < F tabel maka Ha ditolak
b) Jika p value < 0,05 dan F hitung > F tabel maka Ha diterima
3. Uji Koefisien Determinasi (Ajusted R2)
Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. (Ghozali, 2016:95). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin mendekati 0 semakin kecil
pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat, begitu juga semakin
mendekati nilai 1 semakin besar pengaruh semua variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif,
walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati dalam
Ghozali (2016:96) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif,
maka nilai adjusted R2 dianggap nol. Pada penelitian ini menggunakan
program IBM SPSS 23.0 for Windows dengan menggunakan nilai adjusted R2
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA
Usman, B. (2019). Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai pada
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang. Jurnal Media Wahana
Ekonomika, 10(1), 1-18.
Rahmi, S. P., & Putra, T. (2020). PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMENT FOOD AND BEVERAGE
SERVICE DI HOTEL LE MERIDIEN JAKARTA. JURNAL KAJIAN PARIWISATA
DAN BISNIS PERHOTELAN, 1(2), 68-71.
Almubaroq, M. F. (2019). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Konflik Kerja Pada Badan Pertanahan Nasional (Bpn) Kabupaten
Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Gumay, S. A., & Seno, A. H. D. (2018). Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro Management Indonesia. Jurnal
Administrasi Bisnis, 7(2), 68-77.
Irfal, I. (2021). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Resepsionis di Qunci
Villas Hotel, Lombok–NTB. Value: Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 16(1), 76-84.
TANOD, G. (2017). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Manado (Doctoral dissertation,
Politeknik Negeri Manado).
Mangun, F. K. (2017). Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Pimpinan dan Karyawan
terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Sulteng Cabang Pusat (Doctoral dissertation,
Universitas Brawijaya).
Renaldi, M. (2018). PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP
PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PT. ASURANSI ASKRINDO
CABANG BANJARMASIN. uniska.
Kurnia, J. (2020). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS TRIDINANTI
PALEMBANG (Doctoral dis
Pusparani, A. W., & Hadi, S. P. (2018). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Komunikasi
Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan dengan OCB Sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus pada Karyawan Plant Produksi PT Asia Pacific Fibers, Tbk
Kendal). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 7(3), 83-97.sertation, 021008
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG).
Ilvan Andrianto, I. (2020). PENGARUH KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) YOGYAKARTA (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA).
Alimuddin, K. (2020). PENGARUH KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) RAYON MASAMBA KAB. LUWU
UTARA (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO).
ARBA’A, H. P. (2021). PENGARUH KONFLIK KERJA DAN STRES KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Eka Warna Kimia
Jakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Jatisampurna).
TAQWA, M. (2021). PENGARUH KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(Studi pada Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Pangkep) (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).
Ekhsan, M., & Septian, B. (2021). Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan. MASTER: Jurnal Manajemen Strategik Kewirausahaan,
1(1), 11-18.
Putra, E. (2021). Pengaruh Disiplin, Insentif Dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT Citra Mandiri Distribusindo Batam (Doctoral dissertation, Prodi Manajemen).

Anda mungkin juga menyukai