Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi


Kebidanan II

Dosen pengampu: Yeni Rosyeni, SST., M.Keb

Disusun oleh:

Siska Rahma Aspia 311120009

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kekhadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengajar karena telah membantu
kelancaran dalam pembuatan karya tulis ini. Kepada orang tua yang telah
membantu dan memberi pengertian dalam melaksanakan tugas ini dan kepada
teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.

Dalam rangka memenuhi Tugas Komunikasi Kebidanan II maka karya


tulis ini dibuat. Mengapa Saya membuat laporan praktikum komunikasi
intrepersonal dan konseling ini karena masih banyak manusia yang masih belum
bisa memahaminya. Oleh sebab itu, Saya berharap dengan adanya karya tulis ini
pembaca dapat memahami komunikasi interpersonal dan konseling itu seperti apa.

Kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ini.
Selain itu, kami berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan tercapainya tujuan dari penulisan karya tulis ini.

Cisarua, April 2021


DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian KIP/K
2.2 Tujuan Konseling
2.3 Ciri-Ciri Konseling
2.4 Proses Konseling
2.5 Unsur Proses Konseling
BAB III HASIL PRAKTIKUM
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam berinteraksi, manusia membutuhkan kemampuan berkomunikasi


agar apa yang ingin disampaikan dapat diterima orang lain. Seorang bidan wajib
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik mengingat dalam melaksanakan
tugasnya, bidan harus berinteraksi langsung dengan kliennya. Bidan, sebagai
bagian dari tim kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan, perlu memahami
konsep dan bentuk-bentuk komunikasi sebagai dasar dalam berkomunikasi untuk
melancarkan pelaksanaan tugas sehari-hari serta mengembangkan kepribadiannya.
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari orang ke
orang, bersifat dua arah, bersifat 2 arah baik secara verbal dan nonverbal, dengan
saling berbagai informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau
antara individu dalam kelompok kecil. Sedangkan, konseling sendiri adalah suatu
proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik
dengan panduann komunikasi interpersoinal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya
saat ini. Masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya
mengatasi masaslah tersebut.

1.2 Tujuan
Tujuan dari adanya sebuah laporan ini adalah untuk memberikan
pemahaman bagi pembaca mengenai Komunikasi Interpersonal dan Konseling
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KIP/K

Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari orang ke orang,


bersifat 2 arah baik secara verbal maupun non verbal, dengan saling berbagi informasi dan
perasaan antara individu dengan individu atau antar individu dalam kelompok kecil.

Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut.

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara


dua orang melalui kontak langsung dalam bentuk percakapan atau bisa disebut dengan
komunikasi dialog. Penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain bersifat dua arah,
secara verbal atau non verbal, misalnya antara bidan dengan kliennya. Komunikasi antar
pribadi akan berhasil bila ada emphaty dan dukungan komunikasi, baik verbal maupun non
verbal.

Suatu komunikasi interpersonal belum tentu suatu konseling tetapi setiap konseling
merupakan komunikasi interpersonal.

2.2 Tujuan Konseling

Menurut McLEOD (2008, hal.13-14) tujuan dari kegiatan konseling, yaitu:

a. Pemahaman. Adanya pemahaman terhadap akar dan perkembangan kesulitan emosional,


mengarah kepada peningkatan kapasitas untuk lebih memilih kontrol rasional ketimbang
perasaan dan tindakan.

b. Berhubungan dengan orang lain. Menjadi lebih mampu membentuk dan mempertahankan
hubungan yang bermakna dan memuaskan orang lain.

c. Kesadaran diri. Menjadi lebih peka terhadap pemikiran dan perasaan yang selama ini
ditahan atau di tolak, atau mengembangkan perasaan yang lebih akurat berkenaan dengan
bagaimana penerimaan orang lain terhadap diri.

d. Penerimaan diri. Pengembangan sikap positif terhadap diri sendiri yang ditandai oleh
kemampuan menjelaskan pengalaman yang selalu menjadi subjek kritik diri dan penolakan.

e. Aktualisasi diri atau individu. Pergerakan ke arah pemenuhan potensi atau penerimaan
integrasi bagian diri yang sebelumnya saling bertentangan.
f. Pencerahan. Membantu klien mencapai kondisi kesadaran spritual yang tinggi.

g. Pemecahan masalah. Menemukan pemecahan problem tertentu yang tidak bisa


dipecahkan oleh klien seorang diri. Menuntut kompetensi umum dalam pemecahan masalah.

h. Pendidikan psikologi. Membuat klien mampu menangkap ide dan teknik untuk
memahami dan mengontrol tingkah laku.

i. Memiliki ketrampilan sosial. Mempelajari dan menguasai ketrampilan sosial dan


interpersonal seperti mempertahankan kontak mata, tidak menyela pembicaraan, asertif, atau
pengendalian kemarahan.

j. Perubahan kognitif. Modifikasi atau mengganti kepercayaan yang tak rasional atau pola
pemikiran yang tidak dapat diadaptasi, yang diasosiasikan dengan tingkah laku penghancuran
diri.

k. Perubahan tingkah laku. Modifikasi atau mengganti pola tingkah laku yang maladaptif
atau merusak.

l. Perubahan sistem. Memperkenalkan perubahan dengan cara beroperasinya sistem


sosial

m. Penguatan. Berkenaan dengan ketrampilan, kesadaran, dan pengetahuanan yang akan


membuat klien mampu mengontrol kehidupannya.

n. Restitusi. Membantu klien membuat perubahan kecil terhadap prilaku yang merusak.

o. Reproduksi dan aksi sosial. Menginspirasikan dalam diri seseorang hasrat dan kapasitas
untuk perduli terhadap orang lain, membagi pengetahuan, dan mengkontribusikan kebaikan
bersama (collective good) melalui kesepakan politik dan kerja komunitas

2.3 Ciri-Ciri Konseling

Berikut ini adalah ciri-ciri konseling.

a) Interaksi antara dua orang (misalnya antara bidan dengan klien)


b) Konseli datang dan mempunyai masalah
c) Konseli datang atas kemauan sendiri atau saran orang lain untuk menyelesaikan
masalahnya.
d) Konselor adalah seorang yang terlatih (profesional) dalam bidang konseling.
e) Tujuan konseling adalah menolong dan memberikan bantuan kepada konseli agar
ia mengerti dan menerima keadaannya serta dapat menemukan jalan keluar
dengan menggunakan potensi yang ada pada dirinya.
f) Proses konseling menitikberatkan kepada masalah yang jelas, nyata dan dalam
kesadaran diri (Yulifah &Yuswanto, 2009).

2.4 Proses Konseling

Secara umum, proses konseling terdiri dari tiga tahapan yaitu:

a. Tahap Awal
Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya :
- Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien (rapport). Kunci
keberhasilan membangun hubungan terletak pada terpenuhinya asas-asas
bimbingan dan konseling, terutama asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan;
dan kegiatan.
- Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling sudah terjalin
dengan baik dan klien telah melibatkan diri, maka konselor harus dapat membantu
memperjelas masalah klien.
- Membuat penaksiran dan perjajagan. Konselor berusaha menjajagi atau menaksir
kemungkinan masalah dan merancang bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu
dengan membangkitkan semua potensi klien, dan menentukan berbagai alternatif
yang sesuai, untuk mengantisipasi masalah yang dihadapi klien.

b. Inti (Tahap Kerja)


Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:
- Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam. Penjelajahan masalah
dimaksudkan agar klien mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap
masalah yang sedang dialaminya.
- Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali), bersama-sama klien
meninjau kembali permasalahan yang dihadapi klien.

c. Akhir (Tahap Tindakan)


Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
- Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
- Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang
telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
- Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).
- Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya

2.5 Unsur Kegiatan dalam Konseling

Dalam melaksanakan kegiatan konseling, ada empat kegiatan yang harus


dilaksanakan agar konseling dapat berjalan dengan baik dan efektif.
a) Pembinaan hubungan baik (rapport)
b) Penggalian informasi
c) Pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan perencanaan
d) Menindaklanjuti pertemuan
BAB III

HASIL PRAKTIKUM

Jenis Praktikum : Video


Judul : Konseling Senam Hamil pada Ibu Hamil
Link Youtube : https://youtu.be/W5h6tQFa2X0
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara


dua orang melalui kontak langsung dalam bentuk percakapan atau bisa disebut dengan
komunikasi dialog. Penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain bersifat dua arah,
secara verbal atau non verbal, misalnya antara bidan dengan kliennya. Komunikasi antar
pribadi akan berhasil bila ada emphaty dan dukungan komunikasi, baik verbal maupun non
verbal.

Dalam praktik kali ini, komunikasi atau konseling dibutuhkan agar bidan dan klien
bisa berkomunikasi dua arah dengan nyaman dan merasa terbuka. Maka dari itu, komunikasi
interpersonal atau konseling sangat penting dalam pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, A. (2010). Buku Saku Kominikasi Dan Konseling Dalam Praktik

Kebidanan.. Jakarta: Trans Info Media.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/26/proses-layanan-konseling-individual/

http://warungbidan.blogspot.com/2016/10/makalah-pengaruh-pemahaman-diri.html

Anda mungkin juga menyukai