JURUSAN PPB/BK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum
bimbingan dan konseling kelompok.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah praktikum
bimbingan dan konseling kelompok yang diampu oleh Dra. Rahmulyani, M.Pd.Kons. atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini, dalam penulisan
makalah ini berisikan materi materi yang berkaitan tetang mata kuliah praktikum bimbingan
dan konseling kelompok
Penulis mengharapkan, dengan membaca makalah t ini dapat memberi manfaat bagi
kita dalam hal dapat menambah wawasan kita mengenai penulisan karya ilmiah khususnya
bagi penulis, penulis juga menyadari bahwah makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
menuju kearah yang lebih baik.
Penulis
( Kevin Romie )
NIM. 1163151022
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat
mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya.
[1]
Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis, objektif,
logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi
perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. bimbingan dan
konseling juga merupakan dua kata yang memiliki makna yang berbeda yakni ;
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku.( Prayitno dan Erman Amti (2004: 99).
Mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada
individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan
hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam
McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994: 94), mengungkapkan bahwa bimbingan
diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi
tentang dirinya sendiri, (Bimo Walgito (2004: 4-5). sementara itu konseling adalah hubungan
pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui
hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi
belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang,
dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut
konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-
kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101). Jones (Insano, 2004 : 11)
menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang
konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-
seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk
membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya,
sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
1.2 Tujuan
1. makalah ini bertujuan untuk menuntas salah satu dari 6 tugas Kkni pada mata kuliah
pratikum bimbingan dan konseling kelompok
2. untuk membantu memahami lebih dalah terhadap materi dan pembahasan yang akan
di bahas dalam mata kuliah ini
BAB II
PEMBAHASAN
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang ahli kepada
seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. agar orang yang
dibimbingan dapat mengembangkan kemampun dirinya sendiri dan , dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dikembangkan berdasarkan norma-normayang
berlaku1. Kelompok adalah layanan yang membantu klien atau peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karier dan
pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok
Menurut Prayitno layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan bimbingan yang di
berikan kepada siswa secara bersama-sama atau kelompok agar kelompok itu menjadi besar,
kuat, dan mandiri. Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah
berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa).Bimbingan kelompok dapat
berupa penyampaian informasi atau aktivitas kelompok membahas masalah-masalah
pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial. Mereka memperoleh berbagai bahan dari
Guru Pembimbing yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat, serta dapat dipergunakan sebagai
acuan untuk mengambil keputusan.
Dalam layanan tersebut, para siswa dapat diajak untuk bersamasama mengemukakan
pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik- topik penting, mengembangkan nilai-nilai
tentang hal tersebut dan mengembangkan langkah-langkah bersama untuk
menanganipermasalahan yang dibahas dalam kelompok
sebagai berikut:
c. bimbingan secara kelompok lebih ekonomis dari pada melalui kegiatan bimbingan
individual; dan
a. Faktor eksternal
meliputi aspek-aspek sosial dan nonsosial. Faktor sosial adalah faktor manusia,
baik yang hadir secara langsung (bertatap muka atau berkomunikasi langsung)
maupun kehadirannya secara tidak langsung, seperti media yang sesuai dengan
tuntutan teknologi pendidikan atau teknologi, maka pendidikan ini adalah
merupakan sarana belajar mengajar yang sangat penting.
b. Faktor Internal
1) Ketidakseimbangan mental atau gangguan fungsi mental.
Kurangnya kemampuan yang bersifat potensional (kecerdasan)
kurangnya kemampuan mental
kesiapan diri yang kurang matang
2) Gangguan fisik
kurang berfungsi organ-organ perasaan(alat-alat bicara)
gangguan kesehatan
3) Gangguan emosi
merasa tidak aman
kurang bisa menyesuaikan diri
adanya perasaan yang kompleks
ketidakmatangan emosi.
. Tujuan bimbingan kelompokmenurut Winkel & Sri Hastuti (2004: 547) adalah
menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota
kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka tujuan yang
bermakna bagi para partisipan. Selain itu bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon
kebutuhan dan minat para peserta didik. Topic yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok
ini bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia (Departemen Pendidikan Nasional,
2008).
3. Azas layanan bimbingan kelompok
Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Asas kerahasiaan; Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa
yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain
Johnson dan Johnson (2012:4) mengemukakan bahwa dinamika kelompok adalah suatu
lingkup pengetahuan sosial yang lebih berkonsentrasi pada pengetahuan tentang hakikat
kehidupan berkelompok yang menunjukkan kemajuan. Santosa (2004:5) mengemukakan
dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.
Floyd dalam (Gerungan, 2009:119) menyebutkan dinamika kelompok adalah analisis dari
hubungan-hubungan kelompok sosial yang berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam
kelompok adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi
sosial. Cartwright dan Zander dalam (Sugiyarta, 2009:37) bahwa dinamika kelompok adalah
gerak dinamis kelompok dalam mencapai tujuan secara efektif. Hartinah (2009:62)
mengemukakan dinamika kelompok adalah kekuatan mendorong untuk menggerakan dan
mengoperasikan kehidupan-kehidupan kelompok. Karena bervariasinya perngertian
mengenai kelompok, maka bervariasinya pula ciri-ciri kelompok sendiri menurut ahli, oleh
karena itu peneliti berusaha menyimpulkan sendiri ciri-ciri kelompok, adapun ciri-ciri
kelompok menurut Gerungan (2009:95) yaitu : (1) motif yang sama antara anggota
kelompok, (2) reaksi-reaksi dan kecakapan yang berlainan antaranggota kelompok, (3)
penegasan struktur kelompok, dan (4) penegasan norma-norma kelompok. Sedangkan
menurut Forsyth (dalam Walgito, 2007:9) ciri-ciri kelompok, antara lain : (1) interaksi, (2)
struktur, (3) tujuan, dan (4) kohesi.
Tujuan. Artinya bahwa kelompok mempunyai tujuan yang jelas, baik itu tujuan bersama-
sama dalam kelompok, maupun tujuan masing-masing anggota kelompok yang diharapkan
dari masuknya individu tersebut ke dalam kelompok.
Norma-norma. Karena pada dasarnya individu adalah makhluk yang unik dan berbeda
satu sama lain, maka dari itu pemikiran , perasaan,maupun tingkah laku juga turut
berbeda, dengan perbedaan ini, maka norma berfungsi sebagai pedoman seseorang
untuk bertingkah laku atau berinteraksi satu sama lain supaya meminimalisasi
kesalahpahaman antar anggota kelompok.
Kohesi. Kohesi atau kesatuan kelompok ini ada untuk dalam arah dinamika semua
individu di dalam kelompok, menuju ke arah kelompok yang efektif.
Kegiatan layanan bimbingan kelompok sebagian besar juga didasarkan atas peranan
para anggotanya. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara
aktif para anggota kelompok tersebut. Karena dapat dikatakan bahwa anggota
kelompok merupakan badan dan jiwa kelompok tersebut. Agar dinamika kelompok
selalu berkembang, maka peranan yang dimainkan para anggota kelompok adalah:
PENUTUP
Kesimpulan
bimbingan kelompok adalah suatu layanan bimbingan yang di berikan kepada siswa
secara bersama-sama atau kelompok agar kelompok itu menjadi besar, kuat, dan mandiri.
Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau
kesulitan pada diri konseli (siswa).Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian
informasi atau aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi, dan masalah sosial. Mereka memperoleh berbagai bahan dari Guru Pembimbing
yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat, serta dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mengambil
keputusan dalam layanan tersebut, para siswa dapat diajak untuk bersamasama
mengemukakan pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik- topik penting,
mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut dan mengembangkan langkah-langkah
bersama untuk menanganipermasalahan yang dibahas dalam kelompok, dengan tujuan
Adapun tujuan layanan bimbingan kelompok menurut beberapa para ahli. Menurut tujuan
dari layanan bimbingan kelompok yaitu untuk mengembangkan langkah-langkah bersama
untuk menangani permasalahan yang dibahas di dalam kelompok, dengan demikian dapat
menumbuhkan hubungan yang baik antar anggota kelompok, kemampuan berkomunikasi
antar individu, pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, dapat mengembangkan
sikap
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Jakarta, Rineka Cipta,
2009. H .99
Prof. Dr. Prayitno, M.SC.ED, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil), (Ghalia Indonesia: Jakarta,1995), h.61.
Romlah Tetik, 2006, Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok, Malang: Universitas Negeri
Malang 2001). H .45
https://www.kompasiana.com/annah/5741e710159773f50875b150/faktorfaktor-penunjang-
bimbingan-dan-konseling
https://ruangguruku.com/tujuan-bimbingan-kelompok/
https://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/11/12/dinamika-kelompok/