Anda di halaman 1dari 17

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN I DI BK


GEL.1

Dosen Pengampu :

Bildy Saputra, S.Pd., M. Pd.Kons

Disusun Oleh :

Dewi Sofya Luky

2321514008

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

SUKOHARJO 2024
KONSEING INDIVIDU
RANCANGAN/ RENCANA KONSELING
Pertemuan ke 1

A. DESKRIPSI KASUS
Deskripsi kasus siswa yang menjadi konseli dalam konseling individu yaitu siswa yang
merasa tidak percaya diri dan pesimis. Konseli merupakan siswa kelas X yang memiliki
perilaku yang cukup menyimpang yaitu peserta didik yang mudah marah kepada teman
sebangkunya karena selalu tidak sesuai dengan ekspetasinya dan menuntut temannya untuk
mau menjadi teman yang sesuai dengan ekspetasinya. Maka dari itu perlu di berikan layanan
konseling individual agar mengetahui permasalahan sebenarnya yang di hadapi oleh peserta
didik tersebut.
B. TUJUAN KONSELING
Tujuan diadakannya sesi konseling bagi siswa tersebut untuk mengetahui lebih mendalam
lingkungan keluarga dan sosial konseli. Serta dalam konseling bertujuan untuk mencari tahu
penyebab akar masalah yang membuat siswa tersebut merasa mudah marah, emosi kepada
temannya. Apakah faktor keluarga yang bisa jadi mempengaruhi perilakunya. Penggalian
informasi mengenai dasar permasalahan perlu digali oleh konselor untuk mengetahui
tindakan selanjutnya dalam konseling. Kemudian konselor atau guru BK membantu siswa
dengan permasalahan tersebut dalam sesi konseling untuk mengentaskan permasalahannya.
Sesi konseling ini juga bertujuan agar konseli bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah
sehingga bisa menghargai teman dan tidak mudah emosi dengan teman.

C. PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


Konseling individu ini mempunyai upaya untuk mendukung penguatan profil pelajar
Pancasila yang diterapkan dalam kurikulum merdeka. Penguatan profil pelajar Pancasila
yang dapat disisipkan dalam sesi konseling dalam RPL ini yaitu mandiri dan kreatif.
Konseling dalam sesi konseling diajak untuk bernalar kritis terhadap permasalahan yang
dialami serta dapat mandiri dalam menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang
dialami. Konseli kemudian juga diajak untuk membuat kreativitasnya dalam menemukan
solusi atas permasalahannya dan dapat memilih salah satu yang dapat dijalankan.

D. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING


Berisikan rencana pelaksanaan konseling pada sesi tersebut yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan meliputi:
Waktu pelaksanaan konseling : 30 Januari 2024
Durasi waktu konseling : 45 menit
Siapa saja yang terlibat : Guru BK dan Konseli
Alat asesmen : Wawancara dan Observasi
Sumber data : Konseli, Orang Tua dan Teman
dekat Media atau alat konseling : Kertas dan Bolpoin

E. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING


a. Pendekatan :
Pada konseling ini saya menggunakan pendekatan pendekatan kognitif-behavioral.
Sebagaian besar bertujuan untuk memanajemen dan kontrol tingkah laku.pendekatan
konseling kognitif-behavioral dilaksanakan secara berurutan dimulai dari penciptaan
hubungan yang sangat dekat konselor dengan klien, penerapan teknik intervensi samapi pada
tahap mengakhiri program. Target perubahan perilaku dilakukan oleh klien karena klien yang
mengatahui sejauh mana kemampuan diri untuk melakukan perubahan serta perubahan yang
seperti apa yang ingin dicapai. Oleh karena itu target perubahan disusun secara detil, jelas
dan diperkirakan dapat dicapai sesuai dengan keadaan dan kemampuan klien yang
bersangkutan
Haag dan Davidson serta Meinchenbaum (McLeod,2010) menyatakan bahwa teknik
intervensi dalam konseling pendekatan kognitif-behavioral yang biasa digunakan seperti
dibawah ini :
 Menantang keyakinan irasional
 Membingkai kembali isu; misalnya, menerima kondisi emosional internal sebagai
sesuatu yang menarik ketimbang sesuatu yang menakutkan.
 Mengulang kembali penggunaan beragam pernyataan diri dalam role play dengan
konselor
 Mencoba penggunaan berbagai pernyataan diri yang berbeda dalam situasi riil.
 Mengukur perasaan; misalnya denganmenetapkan perasaan cemas yang adasaat ini
skala 0-100
 Menghentikan pikiran cemas atau obsesional yang dominan
 Desentisasi sistematis, yaitu mengganti respon takut atau cemas denganresponreleksasi
yang telah dipelajari.
 Pelatihan ketrampilan atau asertifikasi
 Penugasan pekerjaan rumah denganmempraktekan perilaku baru danstrategi kognitif.
 In vivo exprosure, yaitu memasuki situasi paling menakutkan didampingi
olehkonselorsebagai motivator.
b. Sumber materi :

 https://repository.uin-suska.ac.id/13325/7/7.%20BAB%20II_2018672KI.pdf
 https://journal.binadarma.ac.id/index.php/jurnalpsyche/article/download/549/295/
 http://eprints.unm.ac.id/2219/1/BUKU-%20MENGENAL%20TEKNIK-TEKNIK
%20BIMBINGAN%20DAN%20KONSELING.pdf
 https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/TULISAN/yrtd1341998591.pdf
c. Pelaksanaan :
Dalam tahap pelaksanaan ini ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, yaitu ada tahap awal,
inti, dan tahap akhir.
1. Tahap Awal (tahap mendefinisikan masalah)
a) Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien (rapport). Kunci
keberhasilan membangun hubungan terletak pada terpenuhinya asas-asas bimbingan
dan konseling, terutama asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan; dan kegiatan.
b) Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling sudah terjalin
dengan baik dan klien telah melibatkan diri, maka konselor harus dapat membantu
memperjelas masalah klien.
c) Membuat penaksiran dan perjajagan. Konselor berusaha menjajahi atau menaksir
kemungkinan masalah dan merancang bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu
dengan membangkitkan semua potensi klien, dan menentukan berbagai alternatif
yang sesuai, untuk mengantisipasi masalah yang dihadapi klien.
d) Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara konselor dengan klien,
berisi: (1) Kontrak waktu, yaitu berapa lama waktu pertemuan yang diinginkan oleh
klien dan konselor tidak berkebaratan; (2) Kontrak tugas, yaitu berbagi tugas antara
konselor dan klien; dan (3) Kontrak kerjasama dalam proses konseling, yaitu
terbinanya peran dan tanggung jawab bersama antara konselor dan konseling
dalam seluruh rangkaian kegiatan konseling.

2. Tahap Inti/tindakan konseling


Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:

a) Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam. Penjelajahan masalah


dimaksudkan agar klien mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap masalah
yang sedang dialaminya.
b) Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali), bersama-sama klien
meninjau kembali permasalahan yang dihadapi klien.
c) Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara.
Hal ini bisa terjadi jika :
 Klien merasa senang terlibat dalam pembicaraan atau wawancara konseling, serta
menampakkan kebutuhan untuk mengembangkan diri dan memecahkan masalah yang
dihadapinya.
 Konselor berupaya kreatif mengembangkan teknik-teknik konseling yang bervariasi
dan dapat menunjukkan pribadi yang jujur, ikhlas dan benar - benar peduli terhadap
klien.
 Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak. Kesepakatan yang telah dibangun pada
saat kontrak tetap dijaga, baik oleh pihak konselor maupun klien.

3. Tahap akhir

Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
a) Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
b) Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah
terbangun dari proses konseling sebelumnya.
c) Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).
d) Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya
LAMPIRAN
Alat asesmen yang digunakan untuk menggali informasi konseli
LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA
Nama Konseli :
Jenis Kelamin :
Usia :
Kelas :
Pertanyaan :
1. Apa yang Anda ketahui mengenai penyesuaian diri?
2. Tuliskandan jelaskan mengenai karakteristik penyesuaian diri ?
3. Bagaimana cara Anda melakukan penyesuaian diri di sekolah?
4. Bagaimana pandangan Anda dengan diri Anda sendiri?
5. Bagaimana orang lain menilai Anda?
6. Apa langkah Anda untuk membuat Anda lebih percaya diri lagi dan optimis kembali?
KONSELING KELOMPOK

RANCANGAN/RENCANA KONSELING KELOMPOK

A Komponen Layanan Layanan Responsif


B Bidang Layanan Pribadi
C Fungsi Layanan Pengentasan
D Masalah Merokok di Sekolah
E Tujuan Layanan Peserta didik memahami bahaya merokok dan
mampu mengontrol diri untuk tidak merokok
F Sasaran Layanan Fase E / Kelas X
G Profil Pelajar Pancasila Mandiri, Gotong Royong, Kreatif dan Bernalar
Kritis
H Pendekatan/metode/Teknik Konseling SFBC
I Waktu 45 Menit
J Media/Alat Kertas dan Bolpoin
K Tanggal Pelaksanaan 30 Januari 2024
L Langkah-langkah
Tahap Pembentukan 1. Menerima anggota kelompok dengan
keramahan dan keterbukaan serta berterima
kasih.
2. Berdoa sebelum memulai konseling
kelompok
3. Melakukan perkenalan antar anggota
kelompok
4. Menjelaskan pengertian konseling kelompok
5. Menjelaskan tujuan konseling kelompok
6. Menjelaskan cara pelaksanaan konseling
kelompok
7. Menjelaskan asas-asas dalam konseling
kelompok
8. Menekankan asas kerahasiaan dalam
konseling kelompok
Tahap Transisi 1. Menegaskan kembali cara pelaksanaan
konseling kelompok
2. Tanya jawab untuk memastikan kesiapan
anggota kelompok
3. Mengenali suasana hati dan pikiran masing-
masing anggota kelompok untuk mengetahui
kesiapan mereka
4. Menentukan asas-asas yang dipedomani dan
diperhatikan dalam pelaksaan kegiatan
konseling kelompok
5. Menekankan asas kerahasiaan agar anggota
kelompok bersepakat tidak menyebarkan
informasi yang diceritakan oleh anggota
kelompok lainnya di luar proses konseling
kelompok.
Tahap Kegiatan Inti 1. Meminta anggota kelompok untuk
menceritakan permasalahan yang mereka
alami. (merokok)
2. Meminta masing-masing anggota kelompok
untuk menyampaikan alasan melakukan
merokok di sekolah.
3. Memberikan pertanyaan pengecualian
kepada anggota kelompok. (Exception
Question)
“Bagaimana perasaan kalian ketika tidak
merokok di sekolah?”
4. Memberikan pertanyaan keajaiban kepada
anggota kelompok. (Miracle Question)
“Bayangkan ketika suatu saat kalian bisa
berhenti merokok, apa yang akan terjadi
dengan diri kalian?”
5. Memberikan pertanyaan berskala untuk
lebih memperhatikan apa yang mereka telah
lakukan dan bagaimana mereka dapat
mengambil langkah yang akan
mengarahkan pada perubahan-perubahan
yang mereka inginkan, sehingga
perubahannya bisa diamati.
“Pada skala 0 berarti kamu merasa tidak
yakin dengan kemampuanmu untuk
mereduksi merokok dan 10 kamu sangat
yakin bisa mereduksi bahkan menghentikan
merokok, sekiranya kamu pada angka
berapa?”
Tahap Pengakhiran 1. Menjelaskan bahwa kegiatan Konseling
kelompok akan berakhir
2. Anggota kelompok menyimpulkan tentang
hasil konseling kelompok
3. Anggota kelompok menyampaikan kesan
dan pesannya.
4. Menyepakati kegiatan konseling kelompok
berikutnya untuk melihat perkembangan
hasil konseling.
5. Berdoa
Evaluasi proses Penilaian terhadap keterlaksanaan proses
konseling dengan menggunakan pedoman
observasi
Evaluasi hasil Guru BK melakukan evaluasi hasil konseling
dengan skala pengukuran.

Sukoharjo, 21 Desember 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Bimbingan & Konseling

Bapak Kepala Sekolah, M.Pd Dewi Sofya Luky, S.Sos


LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
BAHAYA ROKOK DAN DAMPAKNYA
A. Pengertian Rokok
Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa
tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru, jantung
Ada banyak bentuk rokok, diantaranya :
1. Rokok Kretek Batang, yaitu tembakau yang dibungkus kertas, ada yang kretek
dan filter
2. Rokok Cerutu, yaitu Sejenis rokok dengan tembakau murni dalam bentuk
lembaran.
3. Rokok Pipa/Canglong, yaitu rokok dengan tembakaunya langsung dimasukkan
ke dalam pipa lalu dibakar
4. Rokok Shisa, yaitu rokok ini lebih dikenal dengan rokok arab yang tembakaunya
dicampur dengan buah-buahan
5. Rokok Susur, yaitu tembakau yang langsung dihisap dan dicampur daun sirih,
kapur dan pinang
6. Rokok Kunyah/Permen, yaitu produk tembakau yang dihisap seperti permen
7. Rokok Elektrik, yaitu e-cigarette. Sebuah inovasi baru dari bentuk rokok
tradisional menjadi rokok modern.
B. Jenis-jenis Perokok
Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi :
1. Perokok aktif : Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan
menanggung sendiri akibatnya.
2. Perokok pasif : Mereka sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain
yang merokok di dekatnya maka ia terpaksa harus ikut menghisap asap rokok
dengan segala akibatnya.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :
1. Perokok ringan : Perokok yang menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok per
hari.
2. Perokok sedang : Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per
hari.
3. Perokok berat : Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari.
C. Zat yang Terkandung dalam Rokok
1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus
menghisap rokok. Pengaruh bagi tubuh manusia :
- Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
- Menyebabkan darah cepat membeku
- Mengeraskan dinding arteri
2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa
menimbulkan iritasi bahkan kanker.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
- Membunuh sel dalam saluran darah
- Meningkatkan produksi lendir di paru-paru
- Menyebabkan kanker paru-paru
3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat
oksigen dalam tubuh. Pengaruh bagi tubuh manusia :
- Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
- Menghalangi transportasi dalam darah
4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia yaitu memicu pertumbuhan sel kanker dalam
tubuh.
5. Zat Iritan
Pengaruh bagi tubuh manusia :
- Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
- Menyebabkan batuk.
D. Bahaya yang Di Timbulkan Akibat Merokok
Adapun beberapa bahaya dan akibat yang di timbulkan oleh rokok bagi kesehatan
tubuh antara lain :
1. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini
karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap
rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal.
Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan
meninggal akibat kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan
kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen
yang mengarah pada kanker kandung kemih.
3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara.
Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan
5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker
payudara.
4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal
ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus
menular seksual.
5. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus
sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker
esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
6. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan
meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen
dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak.
Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa
menyebabkan serangan jantung.

Link Video : https://www.youtube.com/watch?


v=EGYybL2C_RY&pp=ygUOYmFoYXlhIG1lcm9rb2s%3D
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN PROSES
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK
LAYANAN : ................................................
HARI / TANGGAL : ................................................
JAM KE : ................................................
WAKTU : ................................................
SIKAP PESERTA DIDIK
No. NAMA SISWA KETERANGAN
AKTIF KREATIF MENGHARGAI

DST
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang Anda ketahui mengenai bahaya merokok?
2. Tuliskan, manfaat jika mrnhindari bahaya rokok untuk lingkungan dan orang lain!
3. Bagaimana cara Anda menjaga supaya terhindar dari bahaya rokok?
B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABL
C. \E)
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi
Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan
tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK
1.
tentang bahaya rokok
Setelah menerima materi layanan BK tentang
2.
bahaya rokok saya menjadi lebih berhati-hati
Setelah menerima materi layanan BK tentang
3. bahaya rokok, saya menjadi paham bagaimana
cara menjaga dan menghindari bahaya rokok

Anda mungkin juga menyukai