Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TAHAP PELAKSANAAN PEMBINAAN HUBUNGAN DALAM

KONSELING

Dosen Pengampuh :
Hendra Pribadi, S.Pd.,M.Psi

Disusun Oleh :
Lesti komaria ulfah 1940606008

Lokal A1

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN AJARAN 2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Karena atas izinnya lah
saya dan kelompok saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan keadaan sehat wal’afiat,
sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik mungkin. Adapum judul
makalah yang saya buat adalah “Makalah Tahap Pembinaan Hubungan dalam Konseling”
saya dan teman teman tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan padamakalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen dan teman
kelompok yang telah membimbing dan membantu dalam menulis makalah ini.

Tarakan, 1 Desember 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang
bersifat pribadi antara konselor dan klien agar klien mampu memahami diri dan
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai
yang diyakininya sehingga klien merasa bahagia dan efektif perilakunya.2 Dalam
kehidupan hubungan konseling (helping relationship) terjadi hampir di seluruh bidang
kehidupan yang memiliki hubungan antara manusia dengan manusia
Dengan kata lain bila terjadi interaksi antara individu dengan individu lain, maka
disana akan terjadi hubungan yang membantu. Hubungan yang membantu dan hubungan
konseling adalah sama. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan
membantu individu yang membutuhkannya. Membina hubungan baik adalah dasar dari
pemberian konseling pada klien. Dengan adanya hubungan yang baik akan menciptakan
keterbukaan dari klien terhadap konselor. Untuk dapat membina hubungan yang baik
dengan klien maka tidak terlepas dari pribadi konselor, kepribadian konselor juga
mempengaruhi terjadinya hubungan konseling karena klien juga akan melihat apakah
konselor yang dituju dapat dipercaya dan mampu menyelesaikan permasalahan yang
sedang dihadapi klien.

B. RUMUSAN MASALAH

a) Bagaimana pelaksanaan tahap pembinaan hubungan dalam konseling?


C. TUJUAN MASALAH

a) Untuk memahami pelaksanaan tahap


pembinaan hubungan dalam konseling?
BAB II

PEMBAHASAN

Tahap-tahap konseling
Ada 4 tahapan dasar dalam proses konseling, yaitu:

1. Membangun hubungan
2. Melakukan identifikasi dan penilaian masalah
3. Memfasilitasi perubahan teraupetik
4. Evaluasi dan terminasi

Tahapan tersebut dapat dijelaskan secara detail oleh Gladding (1992) dalam skema berikut:

Menegakkan struktur Mengembangkan rapport

Eksplorasi dari self. Identifikasi masalah


Lapangan perseptual, dan
tingkah laku

Kemungkinana evaluasi dan Penyelesaian masalah


mendapatkan masukan dari
lingkungan seperti asimilasi
informasi

Rencana tindakan Pembuatan keputusan

Tindak lanjut dan


kemungkinan
pengembangan strategi terminasi
tambahan
Struktur dianggap penting oleh Gladding karena kelancaran suatu
proses konseling sangat dipengaruhi oleh pemahaman konselor akan apa
yang akan dihadapinya dan bagaimana klien merasa aman sepanjang
proses konseling. Selain itu, Gladding juga menekankan kemungkinan
adanya informasi tambahan yang diperlukan dari luar klien mengenai
permasalahan yang dialami klien (alloanamnesa).

Sedangkan Hackney dan Cormier (2001) lebih menekankan akan


pentingnya rapport sepanjang proses konseling berlangsung dan
menjelaskan bahwa langkah satu dengan yang lain saling bertumpang
tindih dan selalu mengarah pada proses penyelesaian (progressive
movement). Dapat dilihat di tabel berikut:

1. Langkah 1 membangun hubungan dan rapport


2. Langkah 2 assesmen
3. Langkah 3 menetapkan sasaran
4. Langkah 4 memulai intervensi
5. Langkah 5 terminasi dan tindak lanjut

Menurut Culley (1992) dalam tahap membangun hubungan di


awal proses konseling, terdapat dua keterampilan koneselor yang
harus dikuasai, yaitu:
- keterampilan merefleksi kembali dengan: mengulang
kata penting yang diungkap klien, paraphrasing, dan
menyimpulkan.
- kemampuan memperdalam (probing) dengan:
bertanya dan membuat statement untuk tujuan mengumpulkan
informasi dan mulai mengarahkan tujuan sesi konseling.

Sasaran dalam tahap ini adalah:


 klien dapat menjelaskan masalahnya atau alasannya datang
 menentukan sejauhmana klien mengenali kebutuhannya untuk
mendapatkan bantuan dan kesediaannya melakukan komitmen.
Untuk itu, diperlukan upaya membangun hubungan yang positif
antara klien dengan konselor. Adapun beberapa hal yang harus
disadari konselor adalah bahwa konseling merupakan suatu proses
menuju perubahan  perubahan tidaklah selalu mulus dan
mengenakkan  menimbulkan resistensi klien  konselor haruslah
peka dan mau membantu klien mengatasinya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan proses konseling sangat dipengaruhi
oleh pemahaman konselor akan apa
yang akan dihadapinya dan bagaimana klien merasa aman sepanjang
proses konseling.

Menurut Culley (1992) dalam tahap membangun hubungan di


awal proses konseling, terdapat dua keterampilan koneselor yang
harus dikuasai, yaitu:
- keterampilan merefleksi kembali dengan: mengulang
kata penting yang diungkap klien, paraphrasing, dan
menyimpulkan.
- kemampuan memperdalam (probing) dengan:
bertanya dan membuat statement untuk tujuan mengumpulkan
informasi dan mulai mengarahkan tujuan sesi konseling.

B. Saran
Dibuat nya makalah ini agar pembaca dapat mengetahui tentang salah satu proses
konseling yaitu tahap pelaksanaan pembinaan hubungan dalam konseling itu seperti apa
dan agar pembaca juga dapat menerapkan proses konseling tersebut dengan baik dan
benar.

Anda mungkin juga menyukai