Tahap Awal
Tahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan
sampai konselor dan klien menemukan masalah klien. Pada tahap ini
beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya :
Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:
Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
2.pendekatan direktif yakni konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor. Dalam konseling
direktif, konselor lebih aktif dan berperan dari pada konseli. Konselor mengambil peran besar selama
proses konseling, termasuk dalam mengambil inisiatif dan pemecahan masalah, sementara peran
konseli sangat kecil, tidak banyak mengeluarkan pendapat dan pandangannya berkaitan dengan
masalah yang sedang dihadapi.
3. Masalah Pribadi:
Merasa malas untuk melaksanakan ibadah : shalat dan amal sholeh lainnya.
Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.
Masih memiliki kebiasaan berbohong.
Masih memiliki kebiasaan menyontek.
Kurang motivasi untuk mempelajari agama.
Stress.
Depresi.
Putus asa.
Belum memiliki rasa disiplin.
Belum dapat menghormati orang tua secara ikhlas.
Dalam melakukan perbuatan tanpa dipertimbangkan resikonya.
Masih merasa rendah diri (Inferiority).
5.
Alat telekomunikasi yang semakin canggih justru membuat saya tidak komunikatif
di rumah. Alih-alih mengobrol dengan orangtua, saya lebih senang
untuk chatting dengan teman kuliah atau rekan kerja saya.
Solusi
Saya membatasi menggunakan alat elektronik dalam setiap hari saya, saya
berkomitmen selalu menjaga komunikasi dengan orangtua dan memprioritaskan
orangtua saya dan alat kominikasi seperlunya jija dbutuhkan seperti tugas kuliah,
dan layann untuk komunikasibkeluarga yang jauh dan masalah kerja.
6. Dalam hal ini saya mempunyai beberapa rancangan yaitu Membuat catatan menyeluruh. Catatan itu
berupa rincian dalam sesi konseling, dapat digunakan oleh konselor untuk mendalami masalah klien,
Membantu klien menyaring ide dan ekspresi dari masalah mereka sendiri.
Dengan demikian, ada dua poin penting yang bisa ksaya ambil dari uraian tersebut. Pertama, sebagai
konselor, saya bertanggung jawab secara etis dan tidak manipulatif dalam berinteraksi dengan klien.
Mengguunakan kekuasaan peran saya dengan bijaksana. Kedua, konseling melibatkan koreksi atas
perilaku dan pendisiplinan.
8.
10. Banyak manfaat yang dapat saya rasakan dalam mempelajari bimbingan konseling, selaian
bisa membantu dalam mengambil kuputusan melalui pertimbangan yang matang, bimbingan
konseling juga akan mampu membina kepercayaan diri saya dalam mengambil kuputusan.
Oleh karena itu sampai bimbingan dan konseling sangat berarti bagi kehidupan saya, terutama
dalam pendidikan kuliah ini, alasannya karena pemikiran saya yang masih labil, sehingga
memerlukan straregi bimbingan dan bantuan konselor yang lebih berpengalaman.