Anda di halaman 1dari 9

Psikososial Dan Budaya

Kesehatan Spiritual

Disusun oleh

Kelompok 2 :

1. Rani Dani Putri (2202045)

2. Rani Nurhayati (2202046)

3. Egi Rozal Fatmawati (2202028)

4.Bunga Yulia Andini (2202003)

5. Fahmi Suryani (2202029)

6. Ghaitsha Huswatun Hasanah (2202032)

Dosen Pengampu :
Riva Nadia Putri, S.Psi, M.Psi

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah PSIKOSOSIAL
DAN KEBUDAYAAN.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan, maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Ibu Dosen yang telah memberikan petunjuk kepada penulis.

Padang, 29 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................................................
1. Latar Belakang........................................................................................................................
2. Rumusan Masalah..................................................................................................................

3. Tujuan.....................................................................................................................................

BAB II.........................................................................................................................................

1. Pengertian Kesehatan Spiritual...............................................................................................

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan spiritual...........................................................

BAB III........................................................................................................................................

PENUTUP...................................................................................................................................

KESIMPULAN.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap orang dalam hidupnya pasti akan menghadapi yang namanya masalah,Sikap
seseorang dalam menghadapi masalah sangat ditentukan oleh keyakinan merekamasing-
masing. Keyakinan yang dimiliki setiap orang selalu dikaitkan dengankepercayaan atau agama.
Spiritual, keyakinan dan agama merupakan hal yang berbedanamun seringkali diartikan sama.
Penting sekali bagi seorang perawat memahami perbedaan antara Spiritual, keyakinan dan
agama guna menghindarkan salah pengertianyang akan mempengaruhi pendekatan perawat
dengan pasien.Pasien yang sedang dirawat dirumah sakit membutuhkan asuhan
keperawatanyang holistic dimana perawat dituntut untuk mampu memberikan asuhan
keperawatansecara komprehensif bukan hanya pada masalah secara fisik namun juga
spiritualnya.Untuk itulah materi spiritual diberikan kepada calon perawat guna meningkatkan
pemahaman dan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan kebutuhan spiritual.Dengan dasar itu lah penulis membuat makalah ini untuk lebih
memahami konsepdasar spiritual dan konsep kehilangan,kematian dan berduka agar bisa di
aplikasikankepada klien baik di rumah sakit atau pun di masyarakat.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian kesehatan spiritual ?
2.Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan spiritual?

C. Tujuan
1. Untuk menamnbah wawasan mengenai konsep kesehatan spiritual

2. Untuk mengetahui faktor –faktor mempengaruhi kesehatan spiritual


BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Kesehatan Spiritual

Spirituality atau spiritual berasal dari bahasa latin “spiritus” yang berarti nafas atau
udara, spirit memberikan hidup,menjiwai seseorang. Spirit memberikan arti pentingke hal apa
saja yang sekiranya menjadi pusat dari seluruh aspek kehidupan seseorang(Dombeck,1995).
Spiritual adalahsuatu kepercayaan dalam hubungan antar manusia dengan beberapa kekuatan
diatasnya,kreatif, kemuliaan atau sumber energi serta spiritual juga merupakan pencarian
artidalam kehidupan dan pengembangan dari nilai-nilai dan sistem kepercayaan seseorangyang
mana akan terjadi konflik bila pemahamannya dibatasi.Dalam hirarki kebutuhan manusia,
kesehatan spiritual tampak untuk pemenuhanyang mengandung arti dari kebutuhan melebihi
tingkat aktualisasi diri.

2. Pengertian Agama Dan Hubungannya Dengan Sehat Sakit

Agama mempunyai aturan-aturan tertentu yang dipraktikan dalam kehidupansehari-hari


yang memberikan kepuasan bagi yang menjalankannya. Perkembangankeagamaan individu
merujuk pada penerimaan keyakinan, nilai, aturan dan ritual tertentu. Agama sebagai sumber
dukungan bagi seseorang yangmengalami kelemahan (dalam keadan sakit) untuk
membangkitkan semangat untuksehat, atau juga dapat mempertahankan kesehatan untuk
mencapai kesejahteraan.Sebagai contoh orang sakit dapat memperoleh kekuatan dengan
menyerahkan diri ataumemohon pertolongan dari Tuhannya.Kebutuhan spiritual merupakan
kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiapmanusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit,
maka hubungan dengan Tuhannya punsemakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit
menjadi lemah dalam segalahal, tidak ada yang mampu membangkitkan dari kesembuhan,
kecuali Sang Pencipta.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Spiritual


1.Perkembangan
Usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhanspiritual, karena
setiap tahap perkembangan memiliki cara meyakini kepercayaanterhadap Tuhan.
2.Keluarga
Keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam pemenuhankebutuhan spiritual,
karena keluarga memilki ikatan emosional yang kuat dan selalu berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari.
3.Ras/suku
Memiliki keyakinan/kepercayaan yang berbeda, sehingga proses pemenuhan kebutuhan
spiritual pun berbeda sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.
4.Agama yang dianut
Keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorangdapat menetukan arti
pentingnya kebutuhan spiritual
5.Kegiatan keagamaan
Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkankeberadaan dirinya dengan
Tuhan, dan selalu mendekatkan diri kepadaPenciptanya.

Totalitas spiritual manusia tampak pada domain spiritual, berupa; mystery, love,
suffering, hope, forgiveness, peace and peacemaking, grace, and prayer :
1. Mystery ( Pengalaman)
Mystery adalah pengalaman manusia yang melekat dalam kehidupannya, dan ini
merupakan nilai spiritual yang melekat dalam dirinya. Mystery adalah sesuatu yang
dimengerti dan dapat menjelaskan yang akan terjadi setelah kehidupan ini. Kepercayaan
terhadap apa yang terjadi setelah kehidupan inilah yang memberi nilai spiritualitas
manusia, sehingga dia bisa menilai kualitas perilaku dalam kehidupan untuk kehidupan
akhirat.
2. Love (Cinta)
Cinta merupakan sumber dari segala kehidupan, menjadi bahan bakar dari nilai
spiritual, karena perasaan cinta berasal dari hati, pusat dari penampilan ego seseorang.
Ego adalah pemenuhan kebutuhan dasar manusia sesuai dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangannya. Cinta, seperti sebuah spirit, tidak jelas tempatnya, waktu, dan situasi
dimana perasaan tersebut dirasakan, tetapi ini merupakan sumber energi dalam proses
penyembuhan.
3. Suffering (Penderitaan)
Keberadaan dan arti penderitaan adalah merupakan domain spiritual. Penderitaan
adalah salah satu issue inti dari misteri kehidupan, dapat terjadi karena masalah fisik,
mental, emosional dan spiritual.
4. Hope (Harapan)
Harapan terkait dengan keinginan di masa yang akan datang, berorientasi pada masa
yang akan datang. Ini adalah merupakan energi spirit untuk mengantisipasi apa yang
akan terjadi kemudian, bagaimana caranya bisa menjadi lebih baik.
5. Forgiveness (Pemaafaan)
Pemaaf adalah komponen utama dari self-healing. Sikap mau memaafkan adalah
kebutuhan yang mendalam dan pengalaman yang sangat diharapkan dapat dilaksanakan
seseorang. Keadaan ini memerlukan keyakinan kuat bahwa Tuhan Maha Pemaaf.
6. Peace and Peacemaking (Perdamaian)
Damai dan pembentukan perdamaian bagi sebagian orang tidak bisa dipisahkan dari
keadilan yang melekat pada diri seseorang, dimana seseorang bisa hidup dan berada
dalam langkungan alamiah dan menyembuhkan.
7. Grace ( Keuntungan)
Anggun, lemah lembut adalah pengalaman yang mengandung elemen surprise atau
kejutan, perasaan terpesona, kagum, misteri dan perasaan bersyukur akan keadaan kita.
Grace merupakan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi sesuatu yang tidak
menyenangkan atau tidak diharapkan.
8. Prayer (Doa)
Berdoa merupakan ekspresi dari spiritualitas seseorang. Berdoa adalah insting terdalam
dari manusia, keluar dari suatu kesadaran yang tinggi bahwa Tuhan adalah maha
mengatur semua kehidupan

.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawat berupaya untuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari
kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhankebutuhan spiritual klien
tersebut, walaupun perawat dan klien mempunyai keyakinanspiritual atau keagamaan yang
berbeda.Peran agama dalam keperawatan sangat berpengaruh. Agama dijadikan pedomanyang
digunakan perawat dalam melakukan suatu tindakan terhadap klien oleh karenaitu,pemahamaan
tentang peranan agama sangat penting dan pendasar dalam memberikanasuhan keperawatan dimana
nilai spiritual pasien selalu menjadi pertimbangan dandihormati. Dengan demikian setiap perawat
harus menunjukkan sikap etis profesionalyang baik dalam setiap penampilan dan tindakannya,
termasuk dalam mengambilkeputusan ketika merespon sebuah situasi yang sulit.Selain bertugas untuk
merawat klien, perawat juga mempunyai tugas untukmensupport klien agar tetap semangat menjalani
hidup dengan berserah diri kepadaTuhan dan menerima ketentuan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, A.Y., 1999, Aspek Spiritual dalam Keperawatan, Jakarta, Widya Medika.

Asy’arie, M., 2012, Spiritualitas dan Keberagamaan. Tahap Faith, Thought dan Discovery,
disampaikan pada Seminar Pemantapan Ekspresi Kecerdasan Spiritual melalui Pendekatan
Agama dari Filsafat dan Pendidikan, Komisi Imtak Graha Masyarakat Ilmiah Kedokteran &
FMI, Fakultas Kedokteran Unair, tidak dipublikasikan.

Anda mungkin juga menyukai