PENGERTIAN PERINATAL
a. Afek depresif.
b. Kehilangan minat dan kegembiraan.
c. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja
sedikit saja) menurunnya aktivitas.
d. Konsentrasi dan perhatian berkurang.
e. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.
f. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.
g. Pandangan masa depan suram dan pesimistis.
h. Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau
bunuh diri.
i. Tidur terganggu.
j. Nafsu makan berkurang
4. Jenis-Jenis Depresi
ABSTRAK
Prenatal depression merupakan keadaan depresi pada kehamilan yang mengakibatkan
kesedihan yang berkelanjutan atau ekstrim, kelelahan, kecemasan, tidak tertarik dengan aktifitas
bahkan seringkali pasien akan mengalami kesulitan tidur bahkan sering mengalami perkembangan
kearah depresi post natal. Oleh karena itu penting untuk melihat apakah factor prediktor yang
mempengaruhi timbulnya prenatal depression untuk meminimalisir prevalensi kejadian tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah factor prediktor yang mempengaruhi
Prenatal Depression. Desain penelitian menggunakan studi korelasi dengan pendekatan Cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di kecamatan Babat
Lamongan berjumlah 38 ibu hamil, sampel diambil dengan teknik simple random sampling diperoleh
36 responden, isntrumen menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis menggunakan uji
koeisien kontingensi dan uji spearman, p=0,05. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor
dukungan sosial (p value: 0,030, c : 0,414 ) dan factor antenatal anxiety; (p value : 0.00, rs=0,600 ),
merupakan factor predictor prenatal depression namun untuk faktor usia tidak didapatkan hubungan
yang signifikan (p value : 0,345). Dengan demikian tindakan konseling rutin saat pemeriksaan
antenatal care dengan menyertakan keluarga perlu dilakukan untuk mencegah meningkatnya
kejadian prenatal depression.
ABSTRACT
Prenatal depression is a state of depression in pregnancy that results in ongoing or extreme
sadness, fatigue, anxiety, disinterest in activities, and often patients will have difficulty sleeping and
often develop post-natal depression. Therefore, it is important to see whether the predictor factors
that influence the onset of prenatal depression are to minimize the prevalence of this event. The
purpose of this study was to determine whether the predictor factors that affect Prenatal Depression.
The research design used a correlation study with a cross sectional approach.The population in this
study were all third trimester pregnant women in Babat Lamongan sub-district totaling 38 pregnant
women, the sample was taken by simple random sampling technique obtained 36 respondents, the
instrument used a questionnaire then the data was analyzed using the contingency coefficient test
and the testspearman, p=0.05.Research results show that social support factors (p value: 0.030, c:
0.414) and antenatal anxiety factors; (p value: 0.00, rs=0.600), is a predictor factor for prenatal
depression but for the age factor there is no significant relationship (p value: 0.345). Thus, routine
counseling during antenatal care examinations involving the family needs to be carried out to
prevent an increase in the incidence of prenatal depression
yang berpengaruh terhadap kejadian prenatal 2022 berjumlah 34 ibu hamil dengan
depression adalah faktor dukungan sosial, sampling menggunakan total sampling
faktor sosial budaya dan ekonomi, pekerjaan, sehingga jumlah sample juga sebanyak 34 ibu
kelelahan, usia, faktor riwayat gangguan hamil.
depresi, paritas, kecemasan terkait kehamilan Terdapat 3 variabel independent
dan riwayat peristiwa bencana baru-baru ini yakni variabel dukungan social, prenatal
juga ditemukan sebagai prediktor positif anxiety dan usia ibu hamil. Instrument depresi
depresi prenatal (Sheeba B, 2019). prenatal menggunakan kuesioner Patient
Depresi pada ibu hamil akan Health Questionnaire-9 (PHQ-9), sedangkan
berpengaruh negatif terhadap kesehatan fisik dukungan sosiala menggunakan instrument.
dan mental ibu dan janin. diantaranya Kuesioner Multidimensional Scale of
mengganggu pertumbuhan dan Perceived Social Support (MSPSS) dan
perkembangan janin yang dapat prenatal anxiety menggunakan Kuesioner
menyebabkan Stunting, kelahiran premature, Pregnancy-Related Anxiety Questionnaire-
risiko berat badan lahir rendah, risiko Revised (PRAQ r2 ), kemudian data akan diuji
terjadinya abortus (Wichman, 2015). Wanita menggunakan Uji Spearman Rank dan Uji
yang miskin dan memiliki lebih banyak gejala Koefisien Kontingensi dengan menggunakan
psikologis selama kehamilan cenderung tetap program SPSS versi 18.
depresi satu tahun setelah melahirkan
(Rahman A, 2007). Pentingnya mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN
faktor-faktor yang mempengaruhi depresi 1. Karakteristik Responden
pada masa prenatal sehingga mampu
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
meminimalkan terjadinya prenatal depression ibu hamil
pada ibu hamil. Apabila depresi selama masa N %
Karakteristik ibu hamil
prenatal tidak ditangani dengan baik dan
Pendidikan SD 2 5.9
berlanjut sebagai depresi pascakelahiran di SMP 4 11.8
kemudian hari dapat menyebabkan pengaruh SMA 24 70.6
PT 4 11.8
buruk pada proses persalinan dan juga hasil Pekerjaan Petani 4 11.8
kelahiran serta perkembangan janin (Sheeba, Swasta 1 2.9
2019). PNS 3 8.8
IRT 26 76.5
Usia TM 1 10 29.4
METODE Kehamilan TM 2 15 44.1
Penelitian ini merupakan penalitian TM 3 9 26.5
Usia < 20 th 17 50
korelasi dengan pendekatan cross sectional. 20-35 Th 16 47.1
Populasinya adalah ibu hamil trimester I, II >35 th 1 2.9
dan III di Desa Datinawong, Kecamatan Dukungan Rendah 4 11.8
sosial Tinggi 30 88.2
Babat kabupaten Lamongan pada bulan Juni
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan prenatal makin rendah. Data ini diperkuat
bahwa ibu hamil yang memiliki dukungan oleh uji statistic menggunakan uji rank
social yang tinggi cenderung memiliki tingkat spearman dengan nilai P = 0.00 (P <0.05), rs
depresi prenatal yang ringan, demikian juga = 0.600, hal ini membuktikan bahwa ada
yang memiliki dukungan social yang rendah hubungan yang signifikan antara Prenatal
cenderung memiliki depresi prenatal ringan- anxiety dengan kejadian prenatal depression.
4. Hubungan Usia ibu hamil dengan dukungan sosial tinggi merasa bahwa orang
kejadian prenatal depression lain peduli dan membutuhkan individu
Tabel 4. Hubungan Usia dengan Kejadian tersebut, sehingga hal ini dapat mengarahkan
Prenatal Depression
individu kepada gaya hidup yang sehat.
Prenatal Depression Total Dukungan sosial yang tinggi melindungi
Usia ibu Tidak
No Ringan Sedang individu dengan melawan efek negatif dati
hamil Depresi
N % N % N % N % tingkat stress atau depresi dengan
1 < 20 th 5 29.4 12 70.6 0 0 17 100
2 20-35 th 5 31.3 7 43.8 4 25 16 100 memberikan kenyamanan fisik dan psikologis
3 35 th 0 0 1 100 0 0 1 100 kepada individu (Sarafino, 2012.).
Total 10 29,4 20 58,8 4 11,8 34 100
Uji Spearman rho, P = 0,345 (< 0.05), rs =0,167 Berdasarakan hasil tabulasi siang pada tabel 2
menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki
Berdasarkan tabel 4 diatas dukungan social yang tinggi Sebagian besar
menunjukkan bahwa semua ibu hamil memiliki depresi tingkat ringan dan hamper
disemua rentang usia memiliki tingkat depresi sebagian tidak memiliki depresi sedangkan
ringan. Pada uji rank spearman dengan nilai P ibu hamil yang memiliki dukungan social
= 0.345 (P <0.05), rs = 0.167, hal ini yang rendah cenderung memiliki depresi
membuktikan bahwa tidak ada hubungan tingkat ringan sedang. Bedaso A (2021)
yang signifikan antara usia dengan kejadian menunjukkan adanya hubungan yang
prenatal depression signifikan antara dukungan soasial dengan
Pembahasan kejadian prenatal depresi dimana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan gejala depresi antenatal terjadi
sebagian besar ibu mengalami depresi ringan. sekitar empat dan tiga kali lipat lebih tinggi di
Depresi ringan selama masa kehamilan antara wanita hamil yang melaporkan
merupakan gangguan psikologis dengan dukungan emosional/informasi yang rendah
gejala sedih berkepanjangan,putus asa, hilang (AOR = 4.75; 95% CI: 1.45, 15.66; p = 0.010)
minat dalam segala hal, mudah lelah, pola dan dukungan sosial rendah (dukungan
tidur dan makan bermasalah, mudah keseluruhan) (AOR = 3,26; 95%CI: 1,05,
tersinggung dan tidak bisa merasakan 10,10, p = 0,040). Hal ini menunjukkan
kebahagiaan dalam menjalani kehidupannya bahwa wanita hamil yang melaporkan
sehari-hari (Humayun, 2013). Beberapa dukungan sosial positif yang rendah memiliki
faktor terkait dengan depresi kehamilan kemungkinan gejala depresi prenatal yang
adalah dukungan social. Hasil penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan wanita
menunjukkan hampir seluruh ibu (88,2%) hamil yang melaporkan dukungan kasih
memiliki dukungan sosial yang tinggi. sayang/interaksi sosial positif yang tinggi. Ibu
Dukungan sosial tinggi merupakan suatu hamil dengan dukungan sosial positif yang
perasaan yang kuat bahwa individu tersebut rendah kurang puas dengan keluarga dan
dicintai dan dihargai. Individu dengan kurang dalam berinteraksi dengan lingkungan
sosial, dan sebagai akibatnya, mereka selama kehamilan atau persalinan. Salah satu
mungkin terpapar kesepian, menjadi kurang faktor yang mempengaruhi prenatal
dalam kemampuan mengatasi emosi dan stres depresson Rima (2012) adalah kecemasan.
dan kemudian menjadi lebih cemas Kecemasan selama masa kehamilan terutama
(Gourounti K, et al, 2013). Wanita hamil kehamilan berkaitan dengan emosi ibu yang
dengan dukungan sosial yang rendah berpengaruh pada proses persalinan dan
mungkin juga tidak memiliki seseorang untuk proses perkembangan janin. Kecemasan yang
curhat, mendapatkan informasi/nasihat terjadi pada ibu menghadapi kehamilan anak
penting untuk membantu mengurangi emosi pertama disebabkan karena adanya ketidak
negatif yang terkait dengan situasi yang stabilan psikologis yang ibu rasakan.
menyusahkan, dan akibatnya, mereka Kecemasan yang paling sering dialami dan
mungkin terpapar stres dan mungkin dirasakan oleh ibu hamil dimasa persiapan
kemudian mengembangkan depresi (Tang menghadapi persalinan adalah dengan
X,et al, 2019). munculnya ketakutan yang tidak diketahui,
Selain faktor dukungan social, factor karena ibu hamil sendiri sering tidak tahu apa
lain yang juga mempengaruhi kejadian yang akan terjadi pada saat proses persalinan
depresi prenatal adalah kecemasan saat (Sari, 2017). Kehamilan adalah peristiwa
kehamilan atau prenatal anxiety. Hasil besar dalam perjalanan hidup, yang dapat
penelitian telah jelas menunjukkan bahwa ada memicu kecemasan dan depresi karena
hubungan yang signifikan antara prenatal perubahan hormonal, psikologis dan sosial
anxiety dengan kejadian deprresi prenatal yang terkait (Kotimäki S, et al, 2020).
dimana ibu hamil yang sebelumnya memiliki Menurut Sheeba (2019) bahwa kecemasan
Prenatal anxiety ringan mayoritas tidak terkait kehamilan merupakan faktor risiko
memiliki depresi prenatal, namun ibu hamil yang signifikan untuk prenatal depression.
yang sebelumnya memiliki Prenatal anxiety Isnaini et al (2020) juga menyatakan
tingkat sedang sampai berat cenderung kecemasan yang berlebihan selama
memiliki depresi prenatal ringan, dengan kehamilan dapat mengakibatkan stres dan
demikian semakin rendah tingkat Prenatal depresi.. Gejala kecemasan pada trimester
anxiety maka kecendurangan tingkat depresi pertama merupakan prediktor independen
prenatal makin rendah. Sebagian ibu berfikir untuk gejala kecemasan pada trimester ketiga
bahwa persalinan merupakan proses yang (Chui Yi Chan et al, 2013).
menakutkan dan menyakitkan sehinga timbul Faktor lanjutan yang mempengaruhi
peasaan cemas yang berlebih pada ibu hamil kejadian depresi prenatal adalah usia. Namun
terutama pada ibu hamil anak pertama. menurut hasil penelitian ini, usia tidak
Kecemasan lain yang timbul yakni kecemasan berpengaruhi kejadian prenatal depresi
mengenai kesehatan janin atau bayi dan dimana semua ibu hamil disemua rentang usia
kemungkinan komplikasi yang akan dialami memiliki tingkat depresi ringan. Beberapa
studi lain juga menyatakan bahwa tidak ada didapatkan hubungan yang signifikan.
kaitannya anatar usia ibu hamil dengan Dengan demikian tindakan konseling rutin
kondisi depresi prenatal diantaranya adalah saat pemeriksaan antenatal care dengan
oleh Husna (2017) yaitu didapatkan bahwa menyertakan keluarga perlu dilakukan untuk
p=0,814 (p > 0,1), maka tidak ada hubungan mencegah meningkatnya kejadian prenatal
antara umur ibu dengan kejadian depresi depression. Selain itu petugas Kesehatan
selama masa kehamilan. Penelitian yang terutama perawat perlu meningkatakan dan
dilakukan oleh Kumala (2015) juga mengembangkan konsep family center care
menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan pada setiap asuhan keperawatan prenatal.
antara umur dan risiko depresi selama masa
kehamilan (p=0,599). Namun sebuah studi DAFTAR PUSTAKA
yang dilakukan oleh Moreno-lacalle (2017)
Bedaso, A., Adams, J., Peng, W. et al. The
dalam penelitiannya melaporkan bahwa association between social support
and antenatal depressive and anxiety
perempuan usia <20 tahun rentan berisiko
symptoms among Australian
menderita depresi prenatal. Hal ini women. BMC Pregnancy
Childbirth 21, 708 (2021).
disebabkan karena kurangnya kesiapan untuk
https://doi.org/10.1186/s12884-021-
memiliki anak, tekanan kecemasan akan 04188-4
Chui Yi Chan, Antoinette Marie Lee, Siu
kemampuannya untuk memberikan
Keung Lam, Chin Peng Lee, Kwok
perawatan pada bayinya, maupun risiko yang Yin Leung, Yee Woen Koh,
Catherine So Kum Tang.(2013).
bisa dialami ibu selama hamil, bersalin dan
Antenatal anxiety in the first
nifas. Raisanen et al. (2014), selama kurun trimester: Risk factors and effects on
anxiety and depression in the third
waktu 2002-2010 di finlandia, tentang faktor
trimester and 6-week
yang terkait dengan terjadinya depresi pada postpartum".Open Journal of
Psychiatry, Vol.3 No.3,
ibu hamil diantaranya adalah usia ibu yang
Gourounti K, Anagnostopoulos F, Lykeridou
terlalu muda atau terlalu tua (p≤0,001). K. (2013). Coping strategies as
psychological risk factor for antenatal
Pearson et al. (2013) juga menyatakan bahwa
anxiety, worries, and depression
wanita hamil dengan usia muda memiliki among Greek women. Arch Womens
Ment Health;16:353–61
risiko mengalami depresi selama masa
Humayun, Haider, Imran, Iqbal, & Humayun.
keamilannya semakin besar 1,28 kali lipat (2013). Antenatal depression and its
predictors in Lahore, Pakistan.
dibandingkan non risiko.
Eastern Mediterranean Health
Journal, 19(4), 327–332.
Husna, R. K., Yanti, Y., & Laila, A. (2019).
PENUTUP
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Kejadian Depresi Antenatal Pada Ibu
Hamil Di Bidan Praktik Mandiri
dapat disimpulkan bahwa faktor dukungan
(Bpm) Kota Pekanbaru
sosial dan factor antenatal anxiety; Tahun. JURNAL IBU DAN
ANAK, 6(1), 17-25.
merupakan factor predictor prenatal
https://doi.org/10.36929/jia.v6i1.110
depression namun untuk faktor usia tidak
Irma Isnaini , Elli Nur Hayati , Khoiruddin Rada K. Dagher, Hannah E. Bruckheim, Lisa
Bashori (2020). Identifikasi Faktor J. Colpe, Emmeline Edwards, and
Risiko, Dampak dan Intervensi Della B. White. (2021). Perinatal
Kecemasan Menghadapi Persalinan Depression: Challenges and
pada Ibu Hamil Trimester Ketiga. Opportunities. Journal of Women's
Jurnal Magister Psikologi Health. 30:2, 154-159
UMA. Vol. 12 No. 2 (2020): Rahman A, Creed F. (2006). Outcome of
ANALITIKA DESEMBER prenatal depression and risk factors
KEMENKES. (2018). Profil Kesehatan associated with persistence in the first
Indonesia. Kementrian Kesehatan RI. postnatal year: prospective study
Kotimäki S, Härkönen J, Karlsson L, from Rawalpindi, Pakistan. J Affect
Karlsson H, Scheinin NM. (2020). Disord. 2007 Jun;100(1-3):115-21.
Educational differences in prenatal doi: 10.1016/j.jad.10.004. Epub 2006
anxiety and depressive symptoms and Nov 13. PMID: 17098291; PMCID:
the role of childhood circumstances. PMC1894757.
SSM Popul Health. Nov. Räisänen S, Lehto SM, Nielsen HS, Gissler
10;12:100690. doi: M, Kramer MR, Heinonen S. (2014).
10.1016/j.ssmph.2020.100690. Risk factors for and perinatal
PMID: 33304984; PMCID: outcomes of major depression during
PMC7708856. pregnancy: a population-based
Kumala Fatma Tiara. (2015). Hubungan analysis during 2002-2010 in Finland.
antara kejadian Preeklampsia dan BMJ Open. 2014 Nov
resiko depresi Antenatal. Di RSI 14;4(11):e004883. doi:
Sunan Kudus. Tesis Universitas 10.1136/bmjopen-2014-004883.
Sebelas Maret Surakarta PMID: 25398675; PMCID:
Langan R, Goodbred AJ. (2016). PMC4244456
Identification and management of Rima, M. R. (2012). Hubungan Motivasi
peripartum depression. Am Fam suami Dengan motivasi dalam
Physician ;93:852–858. menjaga kesehatan selama masa
Manikkam I, Burns JK. (2012). Antenatal kehamilan. Jurnal psikologi.
depression and its risk factors: an Sarafino, E. P. (2011). Health Psycology:
urban prevalence study in KwaZulu- Boopsychosocial interaction.
Natal. South Afr Med J. 102:940–4. Amerika Serikat: Jhon Wiley & sons.
doi: 10.7196/samj.6009 Inc.
Míguez MC, Vázquez MB. (2021). Risk Sari, W. N. (2017). dukungan keluarga denan
factors for antenatal depression: A kecemasan menjelang persalinan
review. World J Psychiatry. Jul trimester III. Jurnal Ipteks Terapan.
19;11(7):325-336. doi: Sheeba B, Nath A, Metgud CS, Krishna M,
10.5498/wjp.v11.i7.325. PMID: Venkatesh S, Vindhya J and Murthy
34327125; PMCID: PMC8311510. GVS (2019) Prenatal Depression and
Moreno-lacalle, R. C. (2017). Effectiveness Its Associated Risk Factors Among
of Psychoeducation in Decreasing Pregnant Women in Bangalore: A
Depression As Co-Morbidity : A Hospital Based Prevalence Study.
MetaAnalysis, Front. Public Health 7:108. doi:
Pearson RM, Evans J, Kounali D, Lewis G, 10.3389/fpubh.2019.00108
Heron J, Ramchandani PG, O'Connor Tang X, Lu Z, Hu D, Zhong X. (2019).
TG, Stein A. (2013). Maternal Influencing factors for prenatal stress,
depression during pregnancy and the anxiety and depression in early
postnatal period: risks and possible pregnancy among women in
mechanisms for offspring depression Chongqing, China. J Affect Disord.
at age 18 years. JAMA Psychiatry. ;253:292–302.
Dec;70(12):1312-9. doi: Vahia VN. (2013). Diagnostic and statistical
10.1001/jamapsychiatry.2013.2163. manual of mental disorders 5: A quick
PMID: 24108418; PMCID: glance. Indian J Psychiatry. 2013
PMC3930009. Jul;55(3):220-3. doi: 10.4103/0019-