Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP SPIRITUAL

Ns baithesda suba M.Kep. Ph.D

Oleh Kelompok 2 :

1. Paulus Kilare - 21061061


2. Rigilkent C. Toesang - 21061079
3. Husnul Khotimah - 21061052
4. Tania G. Dowongi - 21061069
5. Sancai Makasudede - 21061099
6. Srimutiani Abjadah - 21061070
7. Agnes M. mengga - 21061087
8. Amelia R. Pangandaheng - 21061071

Fakultas Keperawatan
Universitas Sari Putra Indonesia Tomohon
2022
KATA PENGANTAR

Pertama tama kami panjatkan ucap syukur ke hadirat Tuhan yang maha esa,
karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Psikososial dan budaya

Dalam penyusunan makalah ini kami tim penulis menyadari bahwa selesainya
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dalam memberikan saran, masukan,
dan support.

Kami tim penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dikarenakan kami sebagai manusia memiliki banyak keterbatasan dalam banyak
aspek. Untuk itu kami mohon kebijaksanaan pembaca untuk memberikan segala bentuk saran
yang membangun. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi dunia Pendidikan.

Tomohon, 28 Agustus 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

1. 1 Latar Belakang............................................................................................................1

1. 2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1. 3 Tujuan Umum.............................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................2

2. 1 Definisi Spiritual.........................................................................................................2

2. 2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Spiritualitas....................................................3

2. 3 Kaitan Spiritualitas Seseorang Dengan Kondisi Kesehatan Atau Sakit.....................4

2. 4 Peran Perawat Berhubungan Spiritualitas Pasien.......................................................5

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................7

3. 1 Kesimpulan.................................................................................................................7

3. 2 Saran...........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Pada dasarnya, ada beberapa konsep yang termasuk dalam konsep psikososial.
Diantaranya ; konsep diri, konsep spiritual, konsep seksualitas, konsep stress dan
adaptasi, dan konsep kehilangan. Secara khusus pembahasan kali ini mengarah ke konsep
spiritual.

Jika menyinggung kata spiritual, kita pasti langsung berpikir tentang suatu
kepercayaan kepada Tuhan, yang pada dasarnya manusia memang memiliki kepercayaan
yang berbeda – beda yang mungkin saja tertuju kepada Tuhan yang berbeda atau bias saja
sama, tetapi manusia yang membuatnya terlihat berbeda. Bagaimana dengan konsep
spiritual dalam keperawatan? Apa hubungan spiritualitas dengan keperawatan?

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami tim penulis merumuskan pembahasannya
sebagai berikut :
A. Apa yang di maksud dengan spiritual?
B. Apa saja factor yang mempengaruhi spiritual?
C. Apa kaitan spiritualitas dengan Kondisi kesehatan dan sakit seseorang seseorang?
D. Bagaimana peran perawat berhubungan dengan spritualitas pasien?

1. 3 Tujuan Umum
Makalah ini kami buat semata-mata untuk melengkapi tugas kelompok yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah Psikososial dan budaya dalam keperawatan, dengan
harapan makalah ini bias menjadi salah – satu referensi diskusi bagi para pembaca.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Spiritual
Spiritualitas atau spiritual ialah suatu bentuk hubungan makhluk dengan Tuhan Yang
Maha Esa / Yang Maha Kuasa yang di sebuat sang Maha Pencipta, Tuhan disini tergantung
berdasarkan keyakinan atau kepercayaan yang telah dianut oleh mahkluk itu sendiri. Secara
etimologi, spiritual merupakan sesuatu yang paling mendasar, yang sangat penting, serta
mampu untuk menggerakkan dan juga memimpin bagaimana cara berpikir dan bertingkah
laku seorang makhluk (individu).
Tetapi spiritualisme tidak terbatas dalam hubungan antara manusia dengan Tuhan. Ada
juga spiritualitas seseorang yang yang berdasarkan kepercayaannya terhadap roh atau arwah
orang yang sudah meninggal yang disebut Animisme, dan kepercayaan terhadap pohon atau
batu besar yang dipercaya memiliki suatu kekuatan magis yang disebut Dinamisme.

Burkhardt, 1933 – Spiritualitas meliputi aspek- aspek sebagai berikut :


a. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan
b. Menemukan arti dan tujuan hidup
c. Menyadari sumber kemampuan untuk menggunakan sumber kekuatan diri
d. Mempunyai ketertarikan dengan diri sendiri

Stoll, 1989 - Spiritualitas sebagai konsep dua dimensi : terbagi menjadi 2 dimensi, yaitu
Vertical dan Horizomtal. Dalam konsep vertical, yaitu hubungan antara manusia dengan
Tuhan yang maha Esa. Sedangkan dalam konsep Horizontal, yaitu hubungan antara
seseorang dengan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.

Carson, 1989 - Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau


mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya
dgn Tuhan.

2
2. 2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Spiritualitas
Asmadi, 2008 - Spiritualisme seseorang dapat di pengaruhi beberapa faktor berikut :
a. Faktor perkembangan
Perkembangan yang dimaksud disini adalah, perkembangan dari segala aspek.
Seiring berjalannya waktu, yang selaras dengan tahap perkembangan, orang –
orang kian memiliki cara yang berbeda dalam meyakini kerpercayaannya terhadap
Tuhan.
b. Keluarga
memiliki peran yang cukup strategis dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Hal
ini dikarenakan keluarga memiliki ikatan emosional yang kuat karena selalu
berinteraksi dalam kehidupan sehari – hari.
c. Ras / Suku
Ras / suku memiliki keyakinan atau kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga
proses pemenuhan kebutuhan spiritual seseorang juga harus sesuai dengan ras atau
sukunya masing – masing
d. Agama
Dalam point ini sudah pasti sangat berpengaruh. Karena agama tertentu yang
dimiliki seseorang menentukan seberapa pentingnya kebutuhan spiritualnya.
e. Kegiatan keagamaan
Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan dirinya
dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada Penciptanya

Beberapa orang yang membutuhkan bantuan spiritual antara lain :


a. Pasien kesepian
Pasien dalam keadaan sepi dan tidak ada yang menemani akan membutuhkan bantuan
spiritual karena mereka merasakan tidak ada kekuatan selain kekuatan Tuhan, tidak ada
yang menyertainya selain Tuhan.
b. Pasien ketakutan dan cemas
Adanya ketakutan atau kecemasan dapat menimbulkan perasaan kacau, yang dapat
membuat pasien membutuhkan ketenangan pada dirinya dan ketenangan yang paling
besar adalah bersama Tuhan

3
2. 3 kaitan spiritualitas seseorang dengan kondisi kesehatan atau sakit
seseorang
Pengaruh dari keyakinan spiritual yang perlu di pahami adalah sebagai berikut :
a. Menuntun Kebiasaan Hidup
Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
mungkin mempunyai makna keagamaan bagi pasien. Sebagai contoh : ada agama
agama yang menetapkan makanan diet yang boleh dan tidak boleh dimakan. Atau
metode keluarga berencana, ada agama yang melarang cara tertentu untuk
mencegah kehamilan termasuk terapi medik atau pengobatan.

b. Sumber dukungan
Pada saat mengalami stres, individu akan mencari dukungan dari kenyamanan
agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakit
yang sedang dialami, khususnya jika penyakit itu memerlukan proses
penyembuhan yang lama dengan hasil yang belum pasti.

c. Sumber kekuatan dan penyembuhan


Individu cenderung dapat menahan stress baik fisik maupun psikis yang luar biasa
karena mempunyai keyakinan yang kuat. Keluarga orang tersebut mengikuti
semua proses penyembuhan yang memerlukan upaya ekstra, karena keyakinan
bahwa semua upaya tersebut akan berhasil.

d. Sumber Konflik
Pada suatu situasi tertentu, bisa terjadi konflik antara keyakinan agama dgn
praktik kesehatan. Misalnya ada orang yg memandang penyakit sebagai suatu
bentuk hukuman karena pernah berdosa.
Ada agama tertentu yg menganggap manusia sebagai makhluk yang tidak berdaya
dalam mengendalikan lingkungannya, oleh karena itu penyakit diterima sebagai
nasib bukan sebagai sesuatu yg harus disembuhkan.

4
Masalah kebutuhan spiritual – Disstres Spiritual : Yaitu suatu keadaan dimana suatu
individu atau kelompok mengalami atau beresiko mengalami gangguan dalam kepercayaan
atau sistem nilai yang memberikannya kekuatan, harapan, dan arti kehidupan.

Disstres Spiritual terbagi menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Spiritual yang sakit, yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang yang dicintai atau
dari penderitaan yang berat.
2. Spiritual yang khawatir yaitu terjadinya pertentangan kepercayaan dan sistem nilai seperti
adanya aborsi
3. Spiritual yang hilang yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan dalam kegiatan
keagamaan.

2. 4 Peran Perawat Berhubungan Dengan Spiritualitas Pasien


Spiritual yang hilang yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan dalam kegiatan
keagamaan. Pada umumnya, pasien yang sangat membutuhkan bimbingan spiritual
adalah pasien yang didiagnosis penyakit yang berat atau penyakit yang tidak dapat
disembuhkan lagi, dimana pasien pasti berakhir dengan kematian.
Pemenuhan kebutuhan spiritual pasien merupakan bagian dari peran dan fungsi
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah keperawatan secara sitematis melalui
pendekatan proses keperawatan yang diawali dari pengkajian data, penetapan diagnosa,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Perawat berperan sebagai komunikator perantara bila pasien menginginkan untuk
bertemu dengan petugas rohaniawan atau bila menurut perawat memerlukan bantuan
rohaniawan dalam mengatasi masalah spiritualnya.

Implementasi Aspek Spiritual dalam Keperawatan


1. Menunjukkan Kehadiran
 Kehadiran perawat dalam aktivitas perawatan menunjang adanya perasaan
sejahtera dan memberikan harapan untuk pemulihan. Perilaku kehadiran
perawatan meliputi memberi perhatian, menjawab pertanyaan dan
mempunyai sikap positif dan memberikan dorongan (tetapi realistis).

5
 Perawat secara tepat menggunakan tangan, memberikan kata-kata
mendukung dan menggunakan pendekatan yang tenang dan desesif akan
menciptakan kehadiran yang membangun kepercayaan dan kesejahteraan.
Perawat harus membuktikan bahwa ia dapat diandalkan dan dipercaya.
Perhatian yang cermat terhadap setiap permintaan pasien, tidak peduli
betapa pun remehnya, penting bagi pasien.

2. Mendukung Hubungan yang menyembuhkan


 Perawat harus menerapkan pandangan yang holistik terhadap
permasalahan yang timbul pada pasien. Inti dari hubungan yang
menyembuhkan adalah mengerahkan/menumbuhkan harapan pasien.
Harapan adalah motivator yang memungkinkan pasien untuk memiliki
kekuatan dalam menghadapi penyakit yang diderita.

3. Sistem Dukungan
 Sistem pendukung mempunyai makna membangun kembali hubungan
pasien dengan gaya hidup pasien sebelum terjadi penyakit. Jika
keluarga dan teman ditemukan menjadi sumber spiritual bagi pasien,
maka mereka dapat menjadi sumber terapi yang sangat baik terutama
dalam melakukan ritual kebiasaan keagamaan pasien.
 Perawat dapat mendorong keluarga dan teman untuk mengunjungi
pasien secara teratur. Melibatkan keluarga dalam aktivitas pendoaan
bersama pasien akan memberikan ketenangan spiritual.

4. Berdoa
 Berdoa telah ditemukan sebagai suatu sumber yang efektif bagi
seseorang untuk mengatasi nyeri, stres dan distres. Suatu studi oleh
Turner dan Clancy (1986) mengidentifikasi bahwa dengan
meningkatkan berdoa dan berharap, pasien nyeri pinggang kronis telah
menunjukkan intensitas nyeri. Yang juga sudah diteliti adalah bahwa
berdoa dapat mencakup perubahan kardiovaskuler dan relaksasi otot.
 Spiritualitas hendaknya tidak hanya dihubungkan dengan aspek
keimanan manusia kepada Sang Pencipta saja. Spiritualitas juga
sebenarnya merupakan aspek penting dari kesehatan karena memberi
kontribusi sebagai obat dan penyembuh dari segala macam penyakit.

6
BAB 3
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pada pembahasan dapat disimpulkan; Spiritualitas atau Spiritual
adalah suatu hubungan makhluk dgn Tuhan yang maha Esa ,kepercayaan atau spiritualitas
seseorang juga di ukur dari kepercayaanya masing-masing kepercayaan kepada : roh
leluhunya yang sudah meningal yang disebut: ANIMISME dan kepercayaan kepada pohon
atau batu besar yg memiliki kekuatan magis disebut : DINAMISM.

Berhubungan dengan keperawatan tentunya hal yang di maksud adalah pemenuhan


kebutuhan spiritual pasien. Hal ini sangat penting dikarenakan sangat membantu proses
penyembuhan pasien. Selain itu juga jika kebutuhan spiritual pasien terpenuhi dengan baik,
pasien dapat terhindar dari stress yang dapat membawa penyaki lain, atau memperlambat
proses penyembuhan pasien.

3. 2 Saran
Berdasar pada pembahasan yang kami bahas dalam makalah ini, kami tim penulis sekedar
memberikan saran pada pembaca, agar bisa dewasa dan bijak dalam membaca konten yang
termuat dalam materi yang kami bahas. kami berharap adanya komentar atau kritik serta
masukan yang membangun dari para pembaca, agar kedepannya bukan hanya kami, tapi kita
semua bisa saling membenahi diri untuk menjadi lebih baik dalam tugas dan tanggung jawab
sebagai tenaga kesehatan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://mhomecare.co.id/blog/aspek-spiritual-dalam-keperawatan/

https://www.google.com/search?
q=apa+itu+animisme+dan+dinamisme&sxsrf=ALiCzsZTP7oEnwROWjjIaEWCJdANF6KgCg
%3A1661613825074&ei=ATcKY5KcBN2r3LUPuOqoMA&oq=apa+itu+animisme&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2
l6EAEYATIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBgg
AEB4QFjIICAAQHhAPEBYyCAgAEB4QDxAWOgcIIxDqAhAnOgQIIxAnOgsIABCABBCxAxCDAToECAAQQz
oICAAQsQMQgwE6CAgAEIAEELEDOggILhCABBCxAzoFCC4QgAQ6BwgAELEDEAo6BwgAEIAEEApKBAh
BGABKBAhGGABQ3xlY0cMYYIPVGGgHcAF4AYABuAaIAe87kgENMC45LjMuMi4xLjYuMZgBAKABAbAB
CsABAQ&sclient=gws-wiz

https://dosenpintar.com/arti-spiritual/
https://sites.google.com/site/penawaranjasadaninformasi/silabus-dan-ilmu-keperawatan/konsep-
spiritual-dalam-keperawatan
https://repository.unair.ac.id/85679/1/Kebutuhan%2520Spiritual%2520Konsep%2520dan
%2520Aplikasi%2520dalam%2520Asuhan%2520Keperawatan.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6712/1/T1_462008029_BAB%20I.pdf
https://www.kajianpustaka.com/2012/10/kebutuhan-spiritual-klien.html

Anda mungkin juga menyukai