Makalah
Disusununtukmemenuhi salah satutugasmatakuliah Kesehatan Mental yang diampu
oleh:
Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN., M.Pd.
Nadia AuliaNadhirah., M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Ai Rosyidah 2001985
FadilaSyafitri Z. 2008432
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Fungsi Agama............................................................................................................3
1. Memelihara Fitrah dan Jiwa.......................................................................................3
2. Memelihara Akal........................................................................................................3
3. Memelihara Keturunan...............................................................................................4
B. Pendapat Para Ahli tentang Peran Agama bagi Kesehatan Mental..............................4
C. Kesehatan Mental dalam Al-Qur’an.............................................................................5
D. Implikasi Peran Agama Dalam Kesehatan Mental Terhadap PendidikanAgama........7
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP........................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTRAKA.................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Notosoedirdjo dan Latipun (2014)
memaparkanbahwakesehatantidakhanyasecarafisiologis, ada juga
secarapsikologis. keduanyasalingberhubungannamuntidaksalingmenentukan.
Kesehatan mental
merupakankeadaandimanaterbebasnyaseseorangdarigangguan dan
penyakitjiwa, apabilaiamenyadariadanyahal yang mengganggudalamdirinya
dan melakukanhal yang tidaksebaiknyadilakukan,
makadimungkinkanadagangguan pada jiwanya. Hal
tersebutdapatditanggulangidenganterapi-terapitertentu yang dilakukan oleh
ahli, salah satunyayaitumelaluikonseling oleh konselor.
Sebagaikonselor, hal yang
perludiperhatikanyaitumencakupkesenangankonselisaatkegiatankonselingberla
ngsung. sepertihalnya Yusuf dan Nurikhsan (2014) memaparkanhasil poling
Gallup (1992) bahwa 66% masyarakatmenyukaikonselor yang
profesionaldengannilaikeyakinan spiritual (agama), juga 81%
masyarakatmenyukai proses konseling yang memperhatikannilai agama.
Denganitu, konselorperlumemahamihakikatmanusiamenurut agama
yaitumakhluk yang memilikitanggungjawabuntukmemahami dan
menerimanilai yang bersumberdari agama sebagaipedomankelakuanhidupnya.
Lebihlanjut, Yusuf dan Nurikhsan (2014) juga berpendapatbahwanaluri
dan insting ituberbentukhawanafsu yang
keberadaannyasangatbermanfaatbagikehidupanmanusia,
demikianhawanafsutersebutdiibaratkanpotensi yang dapatdikendalikanmelalui
“takwa” yaituberamalshaleh, dan “fujur” atauberakhlakburuk. Disinilahperanan
agama dan fungsipsikologismanusiaberperan, bahwajatidirimanusiaadalah
‘abdullahatau hamba Allah yang
memilikikebebasanuntukmengembangkandiriuntukmemenuhitugas Allah, yaitu
ibadah kepada-Nya dan menciptakanlingkungan yang sejahterabagisesamanya.
1
2
Agama
mengajarkanmanusiabahwamemeliharajiwaakanmembawamanusiakearahhidup
yang layak dan sehat, sehinggaterhindardarigangguanataupenyakitjiwa. Hal
inidapatdiwujudkandenganmemeliharakesehatan mental, khususnyamenjauhihal
yang “fujur” dan memperkuat “takwa”. Mental yang sehatmengawaljiwa yang
kuat dan suci.
B. RumusanMasalah
a) Apafungsi agama?
b) Bagaimanapendapatahlimengenaiperan agama bagikesehatan mental?
c) Bagaimanapandangan Al-Quran mengenaikesehatan mental?
d) Sepertiapaimplikasi agama bagikesehatan mental?
C. TujuanPembahasan
a) Mendefinisikanfungsi agama dalamkehidupanmanusia
b) Memaparkanpendapatahlimengenaiperan agama bagikesehatan mental
c) Memahamipandangan Al-Quran terhadapkesehatan mental
d) Menjelaskanrasionalisasiantara agama dan kesehatan mental
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Agama
Yusuf, Syamsu (2018)
menerangkanbahwamanusiaberbedaderajatnyadenganhewan,
yaitukarenamanusiamemiliki rasa keagamaan, kemampuanuntukmemahami
dan mengamalkannilai-nilai agama. Semakinbanyakamalan yang diperoleh,
semakintinggiderajat dan martabatmanusiadisisi Yang Maha Kuasa. Agama
berperansebagaipetunjukatauhudanmengenaiaspek-aspekkehidupanmanusia,
termasukpembinaanrohani (pengembangan mental) yang sehat. Ditegaskan
oleh ZakiahDaradjat (1982 dalam Yusuf dan Nurikhsan, 2014)
bahwasemakindekatseseorangdengantuhan, makahatinyaakansemakintentram
dan mampumenghadapikesukarandalamhidup,
sehinggaterhindardarikegelisahanataupunbentuk stressor lainnya.
Berikutmerupakanfungsi agama dalamkehidupanmanusia:
1. Memelihara Fitrah dan Jiwa
Lahirnyamanusiake dunia dengankeadaan yang fitrah (suci) akandiganggu oleh
keberadaansetan yang telahbersumpahakanmenggodamanusiauntukbelokkejalan
yang sesat dan jauhdari Allah SWT.
Sebelumnyatelahdijelaskanbahwamanusiamemilikihawanafsuataudorongan yang
harusbisadikendalikanmelaluipedoman Al-Quran,
makagodaansetanbersifatnegatifatauapabiladiturutimakaakanmenjadi stressor
tertentu. Misalnyamanusiaterhasutsetanuntukmembenciseseorang dan
membunuhnyasebagaibentukmelepaskandiridarikebencianitu (flight reaction),
makaperlakuantersebutakandiliputi rasa bersalah, cemas, gelisah, dan
menciptakanpolaemositertentu, sehinggamenyebabkanstres. (Syamsu, 2018)
2. Memelihara Akal
Manusiaberbedadenganmakhluklainnyakarenadikaruniaiakal dan pikiran, oleh
karenaitumanusiadiberikanpemahamanantara yang haqqdan yang batilatau yang
benar dan yang salah. Denganitu,
3
4
manusiaseyogyanyadapatmengembangkanpotensinyauntukkemajuan dan
keberlangsunganhidupnya.
3. MemeliharaKeturunan
Cara beribadah salah
satunyadenganmelangsungkanpernikahanuntukmenjauhihubunganbiologissebelu
mdiikatnyahubungan halal pernikahan. Seksbebas juga merupakanperbuatan
yang dilarangnorma dan apabilaterjadi pada anakdibawahumuratauseseorang
yang belummencukupikesiapannyaakanmembawadampak yang buruk. Oleh
karenaitu, pemberianedukasi agama pada aspekinisangatpenting.
9
10
sertaberusahasemaksimalmungkinuntukmenghilangkanataumenumpasberbagais
umber-sumberdekadensi moral yang terjadi di masyakarat.
DAFTAR PUSTRAKA
Juntika, Nurihsan&Yusuf, Syamsu (2014). LandasanBimbingan dan
Konseling.Bandung: PT RemajaRosdaKarya.
Notosoedirdjo&Latipun. (2014). Kesehatan Mental, Konsep dan Penerapan. Jakarta:
EGC
Yulianti, H. (2019). Kontribusi Agama Islam Terhadap Kesehatan Mental (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Yusuf, Syamsu (2018). Kesehatan Mental PerspektifPsikologis dan Agama. Bandung:
PT RemajaRosdaKarya.
11