Kelompok 7
PROGRAM B KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Komunikasi dalam Keperawatan yang berjudul
“self awarness dalam hubungan interpersonal dan helping relationship dalam konteks
hubungan terapeutik perawat klien”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Komunikasi dalam keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami, yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pemakalah
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pelayanan prima dimaknai sebagai pelayanan terbaik dan telah memenuhi standar pelayanan
dipandang dari perspektif pengguna atau donor, perspektif proses pelayanan dan perspektif
keuangan yang dapat dicapai jika kualitas sumber daya manusianya cukup profesional.
pasien ke Rumah sakit, klie tidak pernah menangani sendiri proses pemeriksaa kesehatan sampai
klien memperoleh obat atau dirawat di ruang rawat inap. Klien pasti mendapat pelayanan dari sejumlah orang,
mulai dari satpam, petugas parkir, petugas kartu, perawat, dokter, sampai dengan tukang masak, bahkan,
pengelola kantin, petugas kebersihan, dan sejumlah petugas lainnya.
Jika demikian, kalau klien berobat ke rumah sakit berarti cukup banyak orang (petugas) yang seharusnya
mengulurkan tangannya untuk memberikan pelayanan kepada mereka (pasien). Jika tidak, maka tingkat
pelayanan Rumah Sakit itu sering dikatakan kurang baik bahkan tidak baik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara (Menpan) No. 81 Tahun 1993, pelayanan yang
diberikan oleh instansi pemerintah, termasuk Rumah Sakit, merupakan bentuk pelayanan pemerintah dalam
rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (Kepmenpan No. 81 Tahun 1993).
Sesungguhnya konsep Customer Service Excellence yang diterapkan di rumah sakit, semuanya
sangat sejalan dengan konsep yang telah diajarkan kepada profesi perawat. Hanya saja
mungkin aplikasi di lapangan berbeda dengan konsep yang ada. Maka kemudian sering terdengar ungkapan
“perawat judes”, “perawat tidak ramah” dan ungkapan-ungkapan yang lain.
1
1. 2 Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu memahami definisi pelayanan prima
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip pelayanan prima
3. Mahasiswa mampu memahami tingkatan pelayanan prima
4. Mahasiswa mampu memahami perilaku pelayanan prima
1. 3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami definisi pelayanan prima
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip pelayanan prima
3. Mahasiswa dapat memahami tingkatan pelayanan prima
4. Mahasiswa mampu memahami perilaku pelayanan prima
2
BAB II
DEFENISI PELAYANAN PRIMA
Pelayanan prima dimaknai sebagai pelayanan terbaik dan telah memenuhi standar
pelayanan dipandang dari perspektif pengguna atau donor, perspektif proses pelayanan dan
perspektif keuangan yang dapat dicapai jika kualitas sumber daya manusianya cukup
profesional. Sementara itu, LAN RI mengartikan pelayanan prima sebagai pelayanan yang
terbaik dan melebihi, melampaui, serta mengungguli pelayanan yang diberikan pihak lain
atau pelayanan sebelumnya2 . Istilah pelayanan prima sendiri merupakan terjemahan dari
excellent service, yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan
yang terbaik. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana maksud pelayanan yang sangat
baik atau yang terbaik dalam konteks pelayanan kesehatan atau rumah sakit. Departemen
kesehatan telah memberikan pengertian pelayanan prima. Pelayanan prima adalah pelayanan
kepada pasien berdasarkan standar mutu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien
sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan
kepercayaannya kepada rumah sakit2 .
d. Penciptaan pola pelayanan yang sesuai dengan sifat dan jenisnya sebagai efisiensi dan
efektivitas (aspek SDM, dan proses pelayanan) ·
3
e. Penetapan tarif sesuai dengan kemampuan masyarakat dengan mekanisme pungutan
yang transparan serta adanya pengendalian dan pengawasan yang cermat (aspek
finansial dan kepuasan pelanggan) ·
h. Sikap ramah dan sopan petugas serta meningkatkan kinerja secara kualitatif dan
kuantitatif dengan kapasitas optimal (aspek kepuasan pelanggan dan aspek SDM)
4
BAB III
Attitude
Dalam menjalankan konsep pelayanan prima kepada para pelanggan, sikap
atau attitude merupakan poin yang utama. Sikap yang ramah dan sabar dalam
melakukan pelayanan kepada konsumen, baik itu pelanggan kelas atas maupun
pelanggan kecil harus diterapkan dengan seimbang. Untuk menciptakan
kesan attitude yang baik di mata konsumen, maka para pegawai yang berinteraksi
langsung dengan konsumen wajib menggunakan bahasa sopan, cekatan dalam
menangani keluhan, dan menjadikan pelanggan sebagai seorang raja.
Attention
Attention atau perhatian adalah tindakan untuk memperhatikan keinginan pelanggan
serta fokus dalam menciptakan kepuasan konsumen. Atensi tersebut dapat diwujudkan
dengan berbagai cara, misalnya mencermati karakter konsumen yang datang,
memahami kepentingan dan kebutuhan pelanggan, serta mampu memberikan nasihat
kepada pelanggan jika diperlukan.
Action
Setelah Anda memulai pelayanan ke konsumen dengan attitude yang bagus, dan
kemudian memperhatikan segala hal yang menjadi keinginan konsumen (attention),
maka langkah berikutnya adalah segera melakukan tindakan (action) guna
mewujudkan apa yang diharapkan oleh konsumen. Action yang dilakukan hendaknya
memenuhi prinsip cepat, tepat, hemat dan selamat. Misalnya dalam usaha jasa reparasi
komputer, pelanggan yang datang tentu berharap agar komputer yang ingin diperbaiki
bisa segera cepat selesai dengan diagnosa masalah yang tepat, biaya yang hemat serta
direparasi dengan selamat.
5
Anticipation
Sebagai back up terakhir dari usaha melakukan pelayanan prima kepada para
konsumen adalah menyiapkan solusi dari segala kemungkinan yang terjadi dalam
bisnis anda. Hal tersebut dikenal dengan istilah antisipasi bisnis. Antisipasi yang perlu
dipersiapkan dalam pelayanan prima tentu yang menyangkut dengan kepentingan
konsumen. Misalnya dalam jasa laundry pakaian, pelanggan akan diberikan uang
pengganti atau pakaian sejenis ketika hasil cucian terjadi kecacatan atau robek. Untuk
itulah diperlukan antisipasi yang berupa dana antisipasi atau lainnya demi menjamin
kepuasan dan loyalitas para pelanggan.
6
BAB IV
TINGKATAN PELAYANAN PRIMA
3.3 Tingkat 3: bentuk pelayanan yang bisa memenuhi apa yang kita inginkan,
Sedikit lebih baik dari pelayanan leve basic.Secara produk bisa dikatakan diatas basic,
tetapi secara pelayanan, ini adalah bentuk rata-rata, bentuk umum, pelayanan normal saja,
dengan sedikit nilai tambah.Kita akan berada ditempat seperti ini hanya jika kita tidak
memiliki pilihan lain, atau merupakan opsi terakhir dari pemenuhan harapan kita.
7
3.5 Tingkat 5: Surprising Service,
Level selanjutnya service excelence adalah surprising service, sebuah bentuk pelayanan
yang cukup tinggi kualitasnya, dimana kita akan mendapatkan sesuatu yang tidak kita
pikirkan atau yang tidak kita bayangkan.
8
BAB V
PERILAKU PELAYANAN PRIMA
9
DAFTAR PUSTAKA
Priharjo, R. 1995. Praktik Keperawatan Profesional: Konsep Dasar dan Hukum. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Semil , nurmah.2018. pelayanan prima instansi pemerintah kajian kritis system pelayanan
public di Indonesia jakarta. Kencana
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/pelayanan-prima-service-excellent-di-rumah-sakit/
10
“KONSEP PELAYANAN PRIMA”
KELOMPOK 7
• Vivi Ramadhani (2011316037)
• Pendi Gunawan (2011316038)
• Anggi Putri Nurpha (2011316039)
• Andini Delly Putri (2011316040)
• Ahmad Mudhofir (2011316041)
• Della Fatimah (2011316042)
DEFENISI PELAYANAN PRIMA
Attitude
Attention
Action
Anticipation
TINGKATAN PELAYANAN PRIMA