PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Substansi regulasi publik yang disusun harus bisa menjawab pertanyaan
bagaimana solusi atas permasalahan yang ada akan dilaksanakan. Dengan
demikian, regulasi publik yang disusun benar-benar merupakan wujud
kebijakan organisasi publik dalam menghadaapi berbagai permasalahan publik
yang ada.
Diskusi/Musyawarah
Materi regulasi publik harus disusun dan dibicarakan melali mekanisme forum
diskusi atau pertemuan khusus publik yang membahas regulasi publik. Materi
tersebut harus dipersiapkan melalui proses penelitian yaang menggambarkan
aspirasi publik yang betul.
Catatan
Catatan yang dimaksud adalah hasil dari proses diskusi yang dilakukan
sebelumnya.Hasil catatan ini akan menjadi wujud tindak lanjut dari keputusan
organisasi publik menyangkut bagaimana regulasi publik akan dihasilkan dan
dilaksanakan terkait isu atau permasalahan yang dihadapi.
Dalam istilah teknik, tahapan penyusunan regulasi publik diatur dengan aturan
masing-masing organisasi publik. Aturan tersebut akan mengatur cara
penyusunan draft regulasi maupun tahapan mulai dari penyusunaan,
pembahasan, analisis, hingga penetapan regulasi.
3
b. Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah
c. Siapa aparat pelaksana yang perilakunya bermasalah
d. Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik
e. Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah
Perumusan draft regulasi publik
Draft regulasi publik pada dasarnya merupakan kerangka awal yang
dipersiapkan untuk mengatasi masalah publik yang hendak diselesaikan.
Secara sederhana,draft regulasi publik harus dapat menjelaskan siapa
organisasi publik pelaksana aturan,kewenangan apa yang diberikan
padanya,perlu tindakan memisahkan antara organ pelaksana
peraturan,kewenangan apa yang diberikan padanya,perlu tindakan
memisahkan antara organ pelaksana peraturan dan organ yang menetapkan
sanksi atas ketidakpatuhan,persyaratanan yang mengikat organisasi publik
pelaksana,serta apa sanksi apa yang dijatuhkan kepada aparat pelaksana jika
menyalahgunakan wewenang.
Prosedur pembahasan
Terdapat tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi publik,yaitu
dengan lingkup tim teknis pelaksana organisasi publik(eksekutif),dengan
lembaga legislatif (dewan penasehat,dewan penyantun dll),dan dengan
masyarakat.Pembahasan pada lingkup tim teknis adalah yang lebih
mempresentasi kepentingan eksekutif (manajemen).setelah itu dilakukan
public hearing 9pengumpulan pendapat masyarakat).
Pengesahan dan pengundangan
Perjalanan terakhir dari perancangan draft regulasi publik adalah tahap
pengesahan yang dilakukan dalam bentuk penandatanganan naskah oleh pihak
organisasi publik(pimpinan organisasi).
Pandangan sosiologis hukum dan psikologis hukum menganjurkan agar
tahapan penyebarluasan (sosialisasi) regulasi publik harus dilakukan.Hal ini
diperlukan agar terjadi komunikasi hukum antara regulasi publik dan
masyarakat yang harus patuh. Pola ini diperlukan agar terjadi internalisasi
nilai atau norma yang diatur dalam regulasi akuntansi sektor publik.
Perancang regulasi akuntansi sektor publik adalah orang yang secara
substansial menguasai permasalahan publik di daerah atau lokasi
4
ntersebut.permasalahan yang akan diselesaikan harus dirumuskan derngan
jelas agar dapat dipilih instrumen hukum yang tepat.
Hak negara:
Kewajiban negara:
5
1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6
APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang.Hal penting yang ditekankan dalam undang-
undang ini adalah penyusunan RAPBN yang harus berpedoman pada rencana
kerja pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
c. penyusunan dan penetapan APBD
Undang-undang ini menjabarkan tahapan penting dalam penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) YANG DI AWALI DENGAN
PENYAMPAIAN KEBIJAKAN UMUM apbd (kua) sebagai landasan
penyusunan RAPBD kepada DPR selambat-lambatnya pertengahan juni tahun
berjalan.
d. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral,pemerintah
daerah,serta pemerintah lembaga asing
Pemerintah pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan
pelaksanaan kebijakan fiksal secara moneter.
Pemerintah pusat mengalokasikan dana perimbangan kepada pemerintah
daerah berdasarkan UU peerimbangan keuangan pusat dan daerah.
e. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan perusahan negara,perusahan
daerah,perusahan swasta,serta badan pengelola dana masyarakat.
Pemerintah dapat memberikan pinjaman/hibah/penyertaan modal dan
menerima penyertaan hibah dari perusahan negara/daerah.
Mentri keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahan negara.
Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahan daerah.
f. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD
Presiden dan para kepala daerah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD.
Undang-undang no 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara
Ruang lingkup dan asas umum perbendaharaan negara
Kewenangan pejabat perbendaharaan negara
Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah
Pengelolaan uang negra atau daerah
Pengelolaan piutang dan utang negara/ daerah
7
Pengelolaan investasi dan barang milik negara /daerah
Penatausahan dan pertanggunjawaban APBN/APBD
Penendalian internal pemerintah
Penyelesaian kerugian negara/ daerah
Pengelolaan keuangan badan layanan umum
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Regulasi keuangan sektor publik merupakan ketentuan yang harus di jalankan dan
di patuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik baik pemerintah pusat,
pemerintah daerah, perusahaan serta organisasi lainnya.
2. Proses penyelenggaraan pemerintahan ditujukan untuk mengkoordinasi
pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara dalam suatu sistem pengelolaan
keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara maupun keuangan daerah, sebagai
mana yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu dilaksanakan
secara profesional, terbuka dan bertanggungjawab untuk kemakmuran rakyat
Indonesia.
3. Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik mempunyai
tugas mengkaji, menyiapkan perumusan kebijakan, perencanaan kebijakan
pengadaan barang/jasa nasional, serta melaksanakan sosialisasi, pemantauan dan
penilaian atas pelaksanaannya.
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik dapat diperbaiki melalui perbaikan
manajemen kualitas jasa, yakni upaya meminimasi kesenjangan antara tingkat
layanan dengan harapan konsumen.
3.2 SARAN
Permasalahan terbesar dalam regulasi keuangan sector public di Indonesia adalah
melanggar peraturan. Beberapa pihak bahkan turut campur tangan, sehingga dapat
mengakibatkan keadilan dalam bentuk jaminan sosial serta keuangan yang tidak
sesuai. Oleh karena itu, perlu adanya sanksi yang sesuai dengan apa yang disebabkan
agar regulasi public di Indonesia semakin membaik berdasarkan dengan UU.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bastian Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
10