Pendahuluan
Perencanaan regulasi publik wajib mampu mendeskribsikan latar belakang perluna disusun
regulasi publik.
Mengapa diatur ?
Sebuah regulasi publik disusun karena adanya berbagai isu terkait ang membutuhkan tindakan
khusus dari organisasi publik.
Diskusi/musyawarah
Materi regulasi publik harus disusun dan dibicarakan melalui mekanisme farum diskusi atau
pertemuan khusus publik yang membahas regulasi publik.
Catatan
Catatan yang dimaksud adalah hasil dari proses diskusi yang dilakukan sebelumnya.
Perumusan Masalah
Penyusunan regulasi publik diawali dengan merumuskan masalah ang akan diatur.
Perumusan masalah publik meliputi hal-hal berikut:
a. Apa masalah publi yang ada !
b. Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah !
c. Siapa aparat pelaksana yang perilakunya bermasalah !
d. Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik !
e. Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik !
Prosedur Pembahasan
Terdapat tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi publik, yaitu dalam lingkup
tim teknis pelaksana organisasi publik (eksekutif), dengan lembaga legislatif (dewan penasihat,
dewan penyantun dan lain-lain), dan dengan masyarakat. Pembahasan pada lingkup tim teknis
adalah yang lebih merepresentasi kepentingan eksekutif(manajemen). Setelah itu, dilakukan
publik hearing (pengumpulan pendapat masyarakat). Pembahasan pada lingkup legislatif
(DPR/D misalnya) dan masyarakat biasanya sangat sarat dengan kepentingan politis.
Amandemen ketiga UUD 1945 telah menetapkan kewenangan untuk mereview undang-
undang yang terdapat di mahkama konstitusi (MK), sedangkan kewenangan mereview peraturan
perundang-undangan di bawah UU diserahkan ke MA. Hal ini berpotensi menimbulkan
masalah, seperti kemungkinan munculnya persengketaan antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah, atau di antara pemerintahan daerah karena adanya keputusan-keputusan
yang bersifat mengatur (regeling) ataupun keputusan-keputusan penetapan administratif
(bechikking) yang dianggap merugikan salah satu pihak.
Dalam melakukan proses judicial review, ada bberapa hal yang perlu diperhatiakan.
Pertama, setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada mengenai regulasi terkait, surat
judicial review dapat diajukan kepada Mahkama Agung/ Mahkama Konstitusi Republik
Indonesia.
6. DASAR HUKUM KEUANGAN PUBLIK DI INDONEDIA
a. Dasar Hukum Keuangan Negara
Hak dan kewajiban negara
Hak-hak negara yang dimaksud, mencakup: Kewajiban negara adalah berupa pelaksanaan
tugas-tugas pemerintah sesuai dengan
pembukaan UUD 1945, yaitu:
(1) Hak monopoli mencetak dan mengedarkan uang (1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
(2) Hak untuk memungut sumber-sumber seluruh tumpah dara Indonesia;
keuangan, seperti pajak, bea dan cukai. (2) Memajukan kesejahteraan umum;
(3) Hak untuk memproduksi barang dan jasa yang (3) Mencerdaskan kehidupan bangsa;
dapat dinikmati oleh khalayak umum, yang (4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
dalam hal ini pemerintah dapat memperoleh berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
(kontra prestasi) sebagai sumber penerimaan dan keadilan sosial.
negara.
Undang-undang No.15 tahun 2004 (tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara)
Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara dan
pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara. Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.pemeriksaan
atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh BPK meliputi
seluruh unsur keuangan negara, sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 undang-undang nomor 17
tahun 2003 tentang keuangan negara. Jika pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntn publik
berdasarkan ketentuan undang-undang, laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib disampaikan
kepada BPK dan dipublikasikan.
Pemerisaan terdiri dari pemeriksaan keuangan (pemeriksaan atas laporan keuangan),
pemeriksaan kinerja(pemeriksan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan
aspek ekonomi dan efesiensi, serta pemeriksaan aspek efektivitas), dan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu. Ketiga jenis pemeriksaan tersebut dilaksanakan berdasarkan standar pemeriksaan
yang disusun oleh BPK, setelah berkonsultasi dengan pemerintah.
Pelaksanaan pemeriksaan:
Penentuan objek pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan,penentuan waktu
dan metode pemeriksaan, serta penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan, dilakukan secara
bebas dan mandiri oleh BPK. Dalam merencanakan tugas pemeriksaan, BPK memperhatikan
permintaan, saran, dan pendapat lembaga perwakilan. Dan untuk melaksanakan hal itu, BPK dan
lembaga perwakilan dapat mengadakan pertemuan konsultasi.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2005 Tentang Perubahan Kedua
Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan
Dalam peraturan presiden, masalah pengadaan barang dan pendistribusian logistik pemilihan
kepala daerah dan wakil kepala daerah, yang penanganannya memerlukan pelaksanaan secara
cepat dalam rangka penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah ang
diselenggarakan sampai dengan bulan juli 2005, juga diatur berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Dalam rangka penelenggaraan daerah otonomi, pasal 18 A (2) Undang-undang dasar 1945
menjelaskan bahwa hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan
sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur serta dilaksanakan
secara adil dan selaras berdasarkan Undang-undang.