Anda di halaman 1dari 11

Rangkuman Bab 2 Regulasi Keuangan Publik

Ditulis Oleh : Pegi Mauris


Dosen Mata Kuliah : Anisa Putri,S.E,M.Ak.,

Tinjuan Bab 2

Regulasi
Keuangan Publik

Definisi Teknik Regulasi dalam Penyusunan Review Regulasi Dasar Hukuk Permasalahan
Siklus
Regulasi penyusunan Akuntansi Sektor
Regulasi Akuntansi Keuangan Regulasi Keuangan
Regulasi Publik Sektor Publik Publik Di Indonesia
Publik Publik Publik Publik

2.1.Definisi Regulasi Publik


-Regulasi berasal dari bahasa inggris,Yakni regulation atau peraturan.Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata “peraturan”adalah Kaidah yang dibuat untuk mengatur,petunjuk yang dipakai
untuk menata sesuatu dengan aturan,dan ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi.Jadi,
-Regulasi Publik adalah Ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi publik,baik pada organisasi pemerintah pusat,pemerintah daerah,dan lain-lain.
2.2.Teknik Penyusunan Regulasi Publik

Pendahuluan

Mengapa diatur?

Permasalahan dan Misi Bagaimana Mengaturnya?

Dengan Apa Diatur?

Diskusi Musyawarah

Catatan

 Pendahuluan
Perancang regulasi publik wajib mampu mendeskripsikan latar belakang perlunya disusun
regulasi publik.
 Mengapa Diatur?
Sebuah regulasi publik disusun Karena adanya berbagai isu terkait yang membutuhkan tindakan
khusus dari organisasi publik.

 Permasalahan dan Misi


Sebuah regulasi disusun ditetapkan jika solusi alternatif atas suatu permasalahan telah dapat
dirumuskan.Selain itu,penyusunan dan penetapan regulasi publik juga dilakukan dengan misi
tertentu sebagai wujud komitmen serta langkah organisasi publik menghadapi rumusan solusi
permasalahan yang ada.

 Dengan apa yang diatur?


Setiap permasalahan harus dirumuskan dengan jenjang regulasi yang akan mengaturnya,sehingga
permasalahan tersebut segera dapat disikapi dan ditemukan solusi yang tepat sasaran.

 Bagaimana Mengaturnya?
Substansi regulasi publik yang disusun harus bisa menjawab pertanyaan bagaimana solusi atas
permasalahan yang ada akan dilaksanakan.

 Diskusi /Musyawarah
Materi tersebut harus dipersiapkan melalui proses penelitian yang mengambarkan aspirasi publik
yang betul.

 Catatan
Catatan yang dimaksud adalah hasil dari proses diskusi yang dilakukan sebelumnya.

2.3 Regulasi dalam siklus Akuntasi Sektor Publik

Akuntansi
Sektor Publik

Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi Contoh hasil regulasi Publik


Sektor Publik
Regulasi Angaran Publik Peraturan Pemerintah no.7/2005 mengenai
rencana Pembangunan Jangka
Menengah(RPJM)
Regulasi Angaran Publik UU RI NO.18 THN 2006 tent.anggaran
pendapatan dan belanja Negara tahun Anggaran
2007
Regulasi tentang pelaksanaan realisasi Angaran -Peraturan Presiden Republik Indonesia
Publik NO.93 Tahun 2006 Tentang Rincian anggaran
Belanja pemerintah pusat tahun anggaran 2007
-Otorisasi Kepala Daerah Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Regulasi Pengandaan Barang dan jasa publik Surat Keputusan Gubernur tent.pemenang
dalam pengandaan barang dan jasa.
Regulasi laporan pertangung jawaban Publik Peraturan daerah tentang penerimaan laporan
pertanggung jawaban gubernur/bupati/walikota

Regulasi
perencanaan
publik
regulasi Regulasi
pertanggung penganggaran
jawaban publik publik

Regulasi
Regulasi audit
realisasi
sektor publik angaran publik

Regulasi pelaporan Regulasi


keuangan sektor pengandaan
publik barang dan jasa

Tahapan dalam siklus akuntansi sektor Contoh regulasi publik


publik
Perencanaan publik -Undang-Undang NO.25 tahun 2004 Tentang
sistem perencanaan pembangunan nasional.
-Surat edaran bersama
no.0295/M/PPN/I/2005050/166/SJ tent.tata cara
penyelenggaraan musyawarah perencanaan
pembangunan tahun 2005
Penganggaran publik -Undang-Undang NO.17 tahun 2003 tentang.
Keuangan daerah
-Undang-Undang NO.33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan pusat dan daerah
-Permendagri no.13 tahun 2006 tentang
Pedoman pengelolaan keuangan daerah
-Permendagri no.59 tahun 2007 tentang
Perubahan atas peraturan menteri dalam negeri
no.13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah
Realisasi anggaran publik Undang-Undang NO.1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan negara
Pengandaan barang dan jasa publik Peraturan presiden NO.32 Tahun 2005 Tentang
perubahan kedua atas Keputusan presiden no.80
Tahun 2003 Tentang Pedoman pelaksanaan
pengandaan barang jasa pemerintah
Pelaporan keuangan sektor publik Peraturan pemerintah NO.8 Tahun 2006
tent.pelaporan keuangan dan kinerja instansi
pemerintah
Audit sektor publik -Undang-Undang NO.15 Tahun 2004 tentang
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
-Surat Keputusan B PK NO.1 Tahun 2008
tent.standar pemeriksaan keuangan negara.
Pertangung jawaban publik Peraturan Presiden no. 8 thn 2006 tent
pelaporan keuangan dan kinerja instansi
pemerintah.

2.4 Penyusunan Regulasi Publik


Perumusan masalah
Perumusan masalah publik meliputi hal-hal berikut :
a. Apa masalah publik yang ada!
b. Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah!
c. Siapa aparat pelaksana yang perilakunya bermasalah!
d. Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik!
e. Tindakan apa saja yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik!
Tahapan siklus ASP Permasalahan Pihak terkait
Perencanaan publik Ketimpangan pelayanan Bagian perencanaan,bagian
publik (kesehatan,pendidikan) program,bagian stakeholder.
Penganggaran publik Alokasi anggaran pelayanan Bagian anggaran,bagian
publik minimal keuangan
Realisasi angagran publik Jumlah pencairan dana tidak Bagian anggaran,bagian
sesuai dengan anggaran keuangan
Pengandaan barang dan Informasi tidak transparan Bagian
jasa publik pengandaan,organisasi,penyedia
layanan barang dan jasa.
Pelaporan keunagan sektor Ketidak tepatan waktu Bagian keuangan
publik pelaporan
Audit sektor publik Kurangnya bukti Audit internal,audit eksternal.
Pertanggung jawaban Keterbatasan pendistribusian Kepala organisasi,legislatif
publik informasi
permasalahan kerugian Solusi tindakan
Ketimpangan pelayanan Masyarakat tidak dapat Penyusunan daftar skala
publik(kesehatan,pendidikkan dilayani kebutuhannya prioritas
)
Alokasi anggaran pelayanan Pencapaian target tidak Pembahasan alokasi bagi
publik minimal maksimal pelayanan publik
Jumlah pencairan dana tidak Program tidak berjalan secara Pendisiplinan anggaran dan
sesuai dengan anggaran baik perbaikan sistem
perealisasian anggaran
Ketidaktepatan waktu Mengacaukan kegiatan Penerbitan penyususnan
pelaporan organisasi laporan keuangan
Kurangnya bukti Ketidakpercayaan publik Perbaikan sistem akuntansi
dan pengarsipan dokumen
transaksi.
Informasi tidak transparan Pilihan kriteris organisasi Perluasan akses ke informasi
penyedia layanan barang dan yg terkait dgn mekanisme
jasa terbatas pengandaan barang dan jasa
Keterbatasan pendistribusian Respon masyarakat minim Perluasan akses informasi
informasi

Perumusan draft regulasi publik


Merupakan kerangka awal yang dipersiapkan untuk mengatasi masalah publik yang
hendak diselesaikan.

Prosedur pembahasan
3 tahap yaitu:
-lingkup tim teknis pelaksana publik(eksekutif)
-lembaga legislatif(dewan penasehat,dewan penyantum dll)
-dan dengan masyarakat

Pengesahan dan pengundangan


Dilakukan dalam bentuk penanda tanganan naskah oleh pihak organisasi publik.

2.5.Review regulasi akuntansi sektor publik


Contoh :
Pemohonan pengujian Undang-Undang NO..................... tentang .....................
Diajukan oleh:
Hal:permohonan pengujian Undang-Undang NO.........................................................Januari 2009

Yang terhormat ,
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Di-
Jakarta
Dengan Hormat,
Nama-nama dibawah ini mengajukan pengujian Undnag-Undang NO.... Tahun
Tentang ..................... ...................................................................................................................................
.....................
1.Nama : ..................................................................................................
No.identitas : ..................................................................................................
Pekerjaan : ..................................................................................................
Alamat : ..................................................................................................
2. Nama : ...............................................................................................
No.identitas : ..................................................................................................
Pekerjaan : ..................................................................................................
Alamat : ..................................................................................................
Dalam hal ini menerbitkan kuasa ,berdasarkan surat kuasa khusus kepada:
1. ..............................S.H
2. ...............................S.H
3. . ..............................S.H
4. . ......dll

Kesemuannya merupakan bagian dari . ............................................................yang


memilih domisili hukum di
jalan. . .............................. . ..............................yogyakarta,untuk selanjutnya disebut
para pemohon.

2.6. DASAR HUKUM KEUANGAN PUBLIK DIINDONESIA


2.6.1. Dasar hukum keuangan negara

Hak-hak negara Kewajiban negara


1.hak monopoli,mencetak,dan mengedarkan 1.melindungi segenap bangsa indonesia
uang. 2.memajukan kesjahteraan umum
2.Hak-untuk memungut sumber-sumber 3.mencerdaskan kehidupan bangsa
keuangan. 4.ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
3.hak untuk memproduksi barang dan jasa yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi
dapat dinikmati oleh khalayak umum. dan keadilan sosial
Bab IV pasal 23 yang berbunyi:
1.Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari penggelolaankeuangan
negara,ditetapkan setiap tahun dengan Undnag-Undang dan dilaksanakan secara terbuka.secara
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyrakat .
2.Rancangan Undnag-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh presiden
untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.

3. apabila dpr tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang
diusulkan oleh presiden ,pemerintah menjalankan anggaran pendapatan dan belanja negara tahun
yang lalu.

Pasal 23 A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-
undang-undang.

Pasal 23 B
Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang

Pasal 28 C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.

Pasal 23 D
Negara memiliki suatu bank sentral dengan suatu
susunan ,kedudukkan,kewenangan,tanggung,jawab dan independensinya diatur dengan undang-
undang.

Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 (tentang keuangan negara)


a.Kekuasaan Atas Pengelolaan Keuangan Negara
 Dikuasakan kepada menteri keuangan,selaku pengelola fiskal dan wakil
pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan.
 Dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran
atau pengguna barang kemenetrian negara /lembaga yang dipimpinya.
 Diserahkan kepada gubernur /bupati/walikota selaku kepala pemerinth
daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
 Tidak termasuk kewenangan dibidang moneter,yang antara lain
mengeluarkan dan mengedarkan uang yang diatur dengan undang-undang.

b.Penyusunan dan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja


Negara
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan wujud pengelolaan
keuangan negara yang ditetpkan setiap tahun dengan Undang-Undang.
Undang-undang menjabarkan tahapan penting dalam penyusunan Anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diawali dengan cara penyampaian pokok-pokok
kebijakan fiskal dan kerangka ekonomis makro tahun anggaran berikutnya kepada
Dewan Perwakilan Rakyat selambat-lambatnya pertengahan bulan tahun berjalan.
Pengambilan keputusan oleh dewan perwakilan rakyat menyangkut
rancangan undang-undang tentang anggaran pendaptan dan belanja negara dilakukan
selambat-lambatnya dua bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.

c.Penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


Berdasarkan kebijakan Umum,Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
disepakati dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.Untuk membahas prioritas dan
plafon anggaran yang akan dijadikan acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah(SKPD).

d.Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank


sentral,pemerintah daerah,serta pemerintah/lembaga asing.
 Pemerintah pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan
dan pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter.
 Pemerintah pusat mengalokasikan dana pertimbangan kepada
pemerintah daerah berdasarkan undang-undang perimbangan
keuangan pusat dan daerah.Dan hal ini dilakukan setelah
persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat.

e. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan perusahaan


negara,perusahaan daerah,perusahaan swasta,serta badan pengelola
dana masyarakat.
 Pemerintah dapat memberikan pinjaman/hibah/penyertaan modal
dan menerima pinjaman/hibah/penyertaan modal dan penerimaan
pinjaman harus ditetapkan terlebih dahulu dalam Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah.
 Menteri keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahaan negara.
 Gubernur/Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan
kepasa perusahaan daerah.
 Pemerintah pusat dapat melakukan penjualan dan privatisasi
perusahaan negara setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat.
 Pemerintah daerah dapat melakukan penjualan dan privatisasi
setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

f.Pertanggung jawaban pelaksanaan APBN Dan APBD


 Laporan realisasi anggaran
 Neraca
 Laporan arus kas
 Catatan atas laporan keuangan
Undang-undang no.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara
 Ruang limkup dan asas umum pembedaharaan negara
 Kewenangan pejabat pembendaharaan negara
 Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah/negara
 Pengelolaan uang negara/daerah
 Pengelolaan piutang atau utang negara/daerah
 Pengelolaan investasi danbarang milik negara/daerah
 Penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN/APBD
 Pengendalian internal pemerintah
 Penyelesaian kerugian negara/daerah
 Pengelolaan keuangan badan layanan umum

Undang-Undang no.15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan


Dan tanggung jawab keuangan negara.
Pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan keuangan,pemeriksaan kinerja,dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Pelaksanaan pemeriksaan
Badan yang melaksanakan fungsi ini adalah Badan Pengawas Keuangan(BPK)

Undang-Undang no.25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan


pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan nasional menghasilkan :
a. Rencana pembangunan jangka panjang
b. Rencana pembangunan jangka menengah
c. Rencana pembangunan tahunan
Proses perencanaan:
1) Politik
2) Teknokkratik
3) Partisipatif
4) Atas bawah
5) Bawah atas

Peraturan presiden republik indonesia no.32 tahun 2005 tentang


perubahan kedua atas keputusan presiden nomor 80 tahun 2003
tent.pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
2.6.2. dasar Hukum Keuangan Daerah
Pasal 18 A ayat 2 UUD 1945 Menjelaskan bahwa hub.keuangan,pelayanan
umum,pemanfaatan SDA dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
diatur serta dilaksnakan secara adil dan selarasberdasarkan UU.
2.6.3. Dasar Hukum Keuangan Publik Lainnya
IAI Menerbitkan peraturan standar akuntansi keuangan nomor 45 (PASAK NO. 45)
tentang organisasi nirlaba ,UU NO.16 tahun 2001 tentang yayasan yang mengatur organisasi publik ,UU
no. 2 tahun 2008 tentang partai politik ,Peraturan pemerintah no.29 tahun 2005 bantuan keuangan
kepada partai politik.

 2.7.PERMASALAHAN REGULASI KEUANGAN PUBLIK DI


INDONESIA
1) Regulasi yang berfokus pada manajemen
2) Regulasi belum bersifat teknik
3) Perbedaan interpretasi antara UU dan regulasi di bawahnya
4) Pelaksanaan regulasi yang bersifat transisi berdampak pemborosan anggaran
5) Pelaksanaan regulasi tanpa saksi

Anda mungkin juga menyukai