Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

Dosen: Dr. Nirwana. SE., M.Si., Ak

Disusun Oleh :

Karmina K
A042222017

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2023

1
Organisasi Sektor Publik dan Regulasi dan Standar Sektor Publik

Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum
dalam penyediaan barang atau jasa serta pelayanan kepada publik yang dibayar melalui pajak
maupun pendapatan negara lainnya yang diatur dengan hukum.

Karakteristik Organisasi Sektor Publik

 Tidak mencari keuntungan dalam bentuk finansial


 Bersifat mandiri
 Memiliki batasan dalam organisasi
 Tidak mempunyai kepemilikan dalam bentuk saham
 Dimiliki secara kolektif oleh publik
 Memiliki arah tujuan yang jelas
 Pengambilan kebijakan serta keputusan didasarkan pada konsensus
 Mempunyai pola dalam pertanggungjawaban
 Mempunyai sumber pembiayaan yang tersusun
 Memiliki aktivitas yang terencana untuk pelayanan publik
Definisi Regulasi Publik
Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan. Dalam kamus
bahasa Indonesia (Reality Publisher, 2008) kata “peraturan” mengandung arti kaidah yang
dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan
ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi. Jadi, regulasi publik adalah ketentuan yang
harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada
organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan dan lain sebagainya.
Teknik Penyusunan Regulasi Publik
Peraturan publik disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal. Yang pertama, regulasi
publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait dengan regulasi
tersebut. Kedua, tindakan yang diambil terkait dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi
atau aturan yang dapat diinterprestasikan sebagai wujud dukungan penuh organisasi
publik. Ketiga, peraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan kejadian.
Regulasi dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik
Setiap organisasi publik pasti menghadapi berbagai isu dan permasalahan, baik yang
berasal dari luar (lingkungan) maupun dari dalam organisasi. Oleh karena itu, setiap
organisasi publik pasti mempunyai regulasi publik sebagai wujud kebijakan organisasi dalam
menghadapi isu dan permasalahan yang ada.
Dalam organisasi akuntansi sektor publik, tahapan organisasi selalu terjadi di semua
organisasi publik. Semua proses tersebut terangkai mulai dari perencanaan, penganggaran,
realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan, audit, serta
pertanggungjawaban publik. Dalam menghadapinya, organisasi publik pun menggunakan

PlsiLp
gu
ertaR
n
o
b
jwJcA
kB
d T 2
regulasi publik sebagai alat untuk memperlancar jalannya siklus akuntansi sektor publik agar
tujuan organisasi dapat tercapai.
Tabel Hasil Regulasi dari Siklus Akuntansi Sektor Publik

Regulasi Tahapan dalam


Siklus Akuntansi Sektor Contoh Hasil Regulasi Publik
Publik
Regulasi Perencanaan Publik Peraturan Pemerintah No. 7/2005 mengenai Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Regulasi Anggaran Publik Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2007
Regulasi tentang Pelaksaan-     Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93
Realisasi Anggaran Publik Tahun 2006 tentang Rincian Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2007
-     Otorisasi Kepala Daerah Dokumen Pelaksaan
Anggaran (DPA)
Regulasi Pengadaan Barang SK Gubernur tentang Pemenang dalam Pengadaan
dan Jasa Publik Barang dan Jasa
Regulasi Laporan Peraturan Daerah tentang Penerimaan Laporan
Pertanggungjawaban Publik Pertanggungjawaban Gubernur/Bupati/Walikota.
Sebagai contoh, berikut adalah siklus dan table regulasi publik pada masing-masing
proses akuntansi sektor publik di organisasi pemerintahan.

3
Berikut adalah siklus regulasi yang mengatur Akuntansi Sektor Publik
rtP
e
lR
d k
siA
b
u a
gc
jw
n
o
S
p
J

Akuntansi
Sektor Publik

Tabel Contoh Regulasi Publik yang Mengatur Akuntansi Sektor Publik

Tahapan dalam Siklus


Contoh Regulasi Publik
Akuntansi Sektor Publik
Perencanaan publik - Peraturan Presiden No.2 tahun 2015 tentanf rencana
pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-
2019

Penganggaran publik P Permendagri no 21 tahun 2011 tentang perubahan


kedua atas permendagri no.13 tahun 2006 tentang
pedoman pengelolaan keuangan daerah
Realisasi anggaran publik UU No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pengadaan barang dan jasa Peraturan Presiden No.4 tahun 2015 mengenai
publik pengenaan barang dan jasa pemerintah
Pelaporan keuangan sektor Peraturan Presiden RI No 29 tahun 2014 tentang
publik sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Audit sektor publik PBPKP No.1 Tahun 2017 tentang standar pemeriksaan
keuangan negara
Pertanggungjawaban Peraturan Presiden RI No.29 tahun 2014 tentang
publik sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Regulasi dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik


“Judicial Review” (hak uji materiil) merupakan kewenangan lembaga peradilan untuk
menguji kesahihan dan daya jual produk-produk hukum yang dihasilkan oleh
eksekutif, legislatif serta yudikatif dihadapan konstitusi yang berlaku. Dalam
melakukan proses judicial review, ada beberapa hal yang pelu diperhatikan. Pertama,
setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada mengenai regulasi terkait, surat

4
permohonan judicial review dapat diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung/
Mahkamah Konstitusi Reepublik Indonesia.

1. Perbedaan Interpretasi antara Undang-Undang dan Regulasi di Bawahnya


Regulasi ditetapkan untuk dilaksanakan dalam masyarakat. Regulasi yang baik
harus bersifat aplikatif, karena regulasi yang tidak jelas dan tidak aplikatif akan
menimbulkan multiinterpretasi dalam pelaksanaannya. Salah satu permasalahan
regulasi di Indonesia adalah perbedaan interpretasi antara undang-undang dan
regulasi dibawahnya. Dalam banyak kajian, beberapa ayat atau pasal dari undang-
undang atau regulasi terkait sering menimbulkan berbagai interpretasi yang
berbeda dalam melaksanakannya. Ditingkat daerah, substansi dari isi UU terkait
tidak dapat diturunkan dalam peraturan daerah. Kondisi ini membuat tujuan
peraturan pemerintah tidak dapat tercapai sesuai konsep awalnya

2. Pelaksanaan Regulasi yang Bersifat Transisi Berdampak Pemborosan


Anggaran
Saat ini, banyak regulasi yang bersifat  transisi telah dilaksanakan secara bertahap
dan membutuhkan kapasitas tertentu untuk melaksanakannya. Hal ini akan
mempengaruhi anggaran yang senantiasa meningkat dan cenderung boros.
Pemborosan anggaran akan menurunkan kapasitas organisasi dalam menjalankan
roda organisasi sehingga pencapaian tujuan organisasi semakin menurun

3. Pelaksanaan Regulasi tanpa Sanksi


Sanksi adalah hukuman jika organisasi publik tidak melaksanakan regulasi
tersebut. Dengan tidak adanya sanksi, organisasi akan seenaknya melaksanakan
atau tidak melaksanakan regulasi tersebut. Sanksi terhadap organisasi yang tidak
melaksanakan regulasi hendaknya dicantumkan dalam setiap regulasi publik.

5
DAFTAR PUSTAKA
Rowan jones, Maurice Pendlebury. 2010. Public Sector Accounting. Sixth Edition
http://naldojauhari.blogspot.co.id/2015/09/Regulasi-publik.html
http://blogspot.co.id/2016/12/definisi-regulasi-publik-akuntansi.html
http://novemberfiles.blogspot.co.id/2014/11/regulasi-keuangan-publik.html
http://ar-alfajri.blogspot.co.id/2013/10/regulasi-dan-standar-akuntansi-sektor.html

Anda mungkin juga menyukai